Anda di halaman 1dari 72

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM

NOMOR : 7206 TAHUN 2017

TENTANG

PETUNJUK TEKNIS
BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH
PADA PONDOK PESANTREN
TAHUN ANGGARAN 2018

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM

Menimbang : a. bahwa dalam rangka peningkatan mutu pendidikan


dan penuntasan wajib belajar pada pondok pesantren,
perlu adanya Program Bantuan Operasional Sekolah
yang dapat menunjang proses belajar mengajar di
Pondok Pesantren yang menyelenggarakan Program
Wajib Belajar;
b. bahwa dalam rangka akuntabilitas pelaksanaan
Bantuan Operasional Sekolah pada Pondok Pesantren
Tahun Anggaran 2018, perlu dibuat Petunjuk Teknis
Bantuan Operasional Sekolah pada Pondok Pesantren ;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu
menetapkan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan
Islam tentang Petunjuk Teknis Bantuan Operasional
Sekolah Pada Pondok Pesantren Tahun Anggaran 2018;
Menetapkan : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004, tentang
Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2017 tentang
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun
Anggaran 2018 (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2017 Nomor 233, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 6138);
Kasubdit Pendidikan Kesetaraan Direktur Pendidikan Diniyah dan Sekretaris Ditjen Pendis
Pondok Pesantren
Petunjuk Teknis BOS Pondok Pesantren 2018 1
5. Peraturan pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang
Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara
Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4496)
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015
tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 45, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5670);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007 tentang
Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan;
7. Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2015 tentang
Kementerian Agama;
8. Peraturan Menteri Agama Nomor 13 Tahun 2014
tentang Pendidikan Keagamaan Islam;
9. Peraturan Menteri Agama Nomor 45 Tahun 2014
tentang Pejabat Perbendaharaan Negara Pada
Kementerian Agama sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Menteri Agama Nomor 63 Tahun 2016
tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Agama
Nomor 45 Tahun 2014 tentang Pejabat
Perbendaharaan Negara Pada Kementerian Agama ;
10. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.
05/2015 tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran
Bantuan Pemerintah Pada Kementerian/Lembaga
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 173/PMK 05/2016 tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor
168/PMK 05/2015 tentang Mekanisme Pelaksanaan
Anggaran bantuan Pemerintah Pada Kementerian
Negara/Lembaga;
11. Peraturan Menteri Agama Nomor 67 Tahun 2015
tentang Bantuan Pemerintah Pada Kementerian Agama
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
dengan Peraturan Menteri Agama Nomor 62 Tahun
2016 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan
Menteri Agama Nomor 67 Tahun 2015 tentang
Bantuan Pemerintah Pada Kementerian Agama;
12. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 49/PMK 02/2017
tentang Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran
2018;
13. Peraturan Menteri Agama Nomor 42 Tahun 2016
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Agama;

Kasubdit Pendidikan Kesetaraan Direktur Pendidikan Diniyah dan Sekretaris Ditjen Pendis
Pondok Pesantren

Petunjuk Teknis BOS Pondok Pesantren 2018 2


MEMUTUSKAN:

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM


TENTANG PETUNJUK TEKNIS BANTUAN OPERASIONAL
SEKOLAH PADA PONDOK PESANTREN TAHUN ANGGARAN
2018
KESATU : Menetapkan Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Sekolah
Pada Pondok Pesantren Tahun 2018 sebagaimana
tercantum dalam lampiran Keputusan ini.
KEDUA : Petunjuk Teknis sebagaimana dimaksud dalam Diktum
Kesatu merupakan acuan dalam Pelaksanaan Bantuan
Operasional Sekolah pada Pondok Pesantren Tahun
Anggaran 2018.
KETIGA : Keputusan ini berlaku pada Tahun Anggaran 2018.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal, 29 Desember 2017

DIREKTUR JENDERAL

KAMARUDDIN AMIN

Kasubdit Pendidikan Kesetaraan Direktur Pendidikan Diniyah dan Sekretaris Ditjen Pendis
Pondok Pesantren

Petunjuk Teknis BOS Pondok Pesantren 2018 3


PETUNJUK TEKNIS

BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH


PADA PONDOK PESANTREN

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM


KEMENTERIAN AGAMA RI
2018
Petunjuk Teknis BOS Pondok Pesantren 2018 4
KATA PENGANTAR

Bissmillahirrahmanirrahim
Salah satu indikator penuntasan program Wajib Belajar 9 Tahun,
diukur dengan capaian Angka Partisipasi Kasar (APK) tingkat
pendidikan SD/MI/sederajat dan SMP/MTs/sederajat. Sumber Badan
Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2013 APK SD/MI/sederajat telah
mencapai angka 107,63 dan APK SMP/MTs/sederajat telah mencapai
angka 85,69. Sumber Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2013
APK SD/MI/sederajat telah mencapai angka 107, 63 dan APK
SMP/MTs/sederajat telah mencapai angka 85, 69. Dengan APK ini
berarti Pemerintah melalui program BOS telah berhasil mempercepat
penuntasan Program Wajib Belajar 9 Tahun.
Dengan keberhasilan program BOS tersebut, Pemerintah
mengarahkan tujuan program BOS pada upaya peningkatan mutu
pendidikan dasar, dan menengah disamping untuk tetap
mempertahankan dan meningkatkan capaian APK nasional.
Pada awalnya 2015, sasaran Program BOS Pondok Pesantren adalah
Pondok Pesantren Salafiyah (PPS) penyelenggara Program Wajib
Belajar Pendidikan Dasar dan di kelola secara terintegrasi dengan
BOS madrasah. Namun sejak tahun 2015 disamping telah terjadi
perluasan sasaran BOS yakni PPS, Mu’adalah dan Pendidikan
Diniyah Formal, juga pengelolaan BOS Pesantren terlah terpisah dari
Madrasah sehingga berubah nama menjadi Bantuan Operasional
Sekolah (BOS) Pada Pondok Pesantren.
Petunjuk Teknis BOS 2018 ini merupakan revisi Petunjuk Teknis
tahun sebelumnya dengan beberapa penyesuaian. Juknis ini
diharapkan menjadi acuan bagi Tim BOS dalam mengelola BOS pada
pondok pesantren tahun 2018.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal, 29 Desember 2017

DIREKTUR JENDERAL

KAMARUDDIN AMIN

Petunjuk Teknis BOS Pondok Pesantren 2018 i


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................... i


DAFTAR ISI .......................................................................... ii
I. PENDAHULUAN ............................................................. 1
A. Latar Belakang ............................................................ 1
B. Maksud dan Tujuan ..................................................... 2
C. Sasaran Program dan Besar Bantuan ............................ 3
D. Ruang Lingkup ............................................................ 3
E. Pengertian Umum .......................................................... 3

II. PELAKSANAAN BOS PONDOK PESANTREN ..................... 6


A. Mekanisme Alokasi Dana BOS ....................................... 6
B. Mekanisme Penyaluran dan Pengambilan Dana BOS 7
C. Komponen Pembiayaan ................................................ 9
D. Waktu Pencairan Dana ................................................ 15
E. Mekanisme Pembelian Barang/Jasa ............................ 15

III. LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN, KETENTUAN


PERPAJAKAN, LARANGAN DAN SANKSI ..................... 26
A. Pertanggungjawaban Program .................................
B. Ketentuan Perpajakan ............................................ 26
C. Larangan dan Sanksi ............................................. 33

IV. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB ORGANISASI ............ 6


A. Tim Manajemen BOS Tingkat Pusat......................... 6
B. Tim Manajemen BOS Tingkat Provinsi ..................... 7
C. Tim Manajemen BOS Tingkat Kabupaten/Kota ......... 8
D. Tim Manajemen BOS Tingkat Lembaga Pondok
Pesantren.............................................................. 10

V. PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN ........................... 35


A. Pengendalian ......................................................... 35
B. Pengawasan .......................................................... 36

VI. PENUTUP................................................................ 38

LAMPIRAN BOS

Formulir BOS-01, Keputusan Pejabat Pembuat Komitmen ......... 39


Formulir BOS-02A, Pernyataan Tentang Jumlah Santri
Pondok Pesantren setingkat Ula................................... 43
Formulir BOS-02B, Pernyataan Tentang Jumlah Santri
Pondok Pesantren setingkat Wustho ........................... 44
Formulir BOS-02C, Pernyataan Tentang Jumlah Santri
Pondok Pesantren setingkat Ulya ................................ 45
Formulir BOS-03 Daftar Santri yang dibebaskan dari
segala jenis pungutan ................................................. 46

Petunjuk Teknis BOS Pondok Pesantren 2018 ii


Formulir BOS-04 Surat Pernyataan Pengiriman
Nomor Rekening ......................................................... 47
Formulir BOS-05 Rekapitulasi Nama dan Nomor
Rekening Pesantren .................................................... 48
Formulir BOS-06 Surat Perjanjian Kerja Sama .......................... 49
Formulir BOS-07 Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja ... 54
Formulir BOS-08 Laporan Pertanggungjawaban BOS ................. 55
Formulir BOS-09 Kuitansi/Bukti Penerimaan Dana BOS .......... 56
Formulir BOS-10 Lembaga Pengelola Pengaduan Masyarakat ... 57

LAMPIRAN KEUANGAN

Formulir BOS K-1 Rencana Kegiatan dan Anggaran Pondok (RKAP) 58


Formulir BOS K-2 Buku Kas Umum ................................................. 59
Formulir BOS K-3 Buku Kas Pembantu............................................ 60
Formulir BOS K-4 Buku Pembantu Bank ......................................... 61
Formulir BOS K-5 Buku Pembantu Pajak ......................................... 62
Formulir BOS K-6 Kuitansi/Bukti Pembayaran ................................ 63
Formulir BOS K-7 Rekapitulasi Realisasi Dana BOS ........................ 64
Formulir BOS K-8 Realisasi Penggunaan Tiap Jenis Anggaran ........ 65
Formulir BOS K-9 Rekapitulasi Realisasi Dana BOS ........................ 66
Formulir BOS K-10 Rekapitulasi Realisasi Dana BOS ...................... 67

Petunjuk Teknis BOS Pondok Pesantren 2018 iii


LAMPIRAN
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM
NOMOR : TAHUN 2017
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH
PADA PONDOK PESANTREN TAHUN ANGGARAN 2018

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional mengamanatkan bahwa sistem pendidikan
nasional harus mampu menjamin pemerataan kesempatan
pendidikan dan peningkatan mutu serta relevansi pendidikan
untuk menghadapi tantangan perubahan kehidupan lokal,
nasional, dan global. Pada Pasal 34 ayat 2 menyebutkan
pemerintah dan pemerintah daerah menjamin terselenggaranya
wajib belajar minimal pada jenjang pendidikan dasar tanpa
memungut biaya, sedangkan dalam ayat 3 menyebutkan bahwa
wajib belajar merupakan tanggung jawab negara yang
diselenggarakan oleh lembaga pendidikan Pemerintah, Pemerintah
Daerah, dan masyarakat. Konsekuensi dari amanat undang-
undang tersebut adalah pemerintah dan pemerintah daerah wajib
memberikan layanan pendidikan bagi seluruh peserta didik pada
tingkat dasar (SD dan MI, SMP dan MTs dan sederajat).
Kementerian Agama yang menangani pendidikan Madrasah dan
Pesantren memiliki tanggungjawab yang sama dengan lembaga
pendidikan lain dalam melaksanakan amanat UU tersebut.

Usaha untuk memenuhi amanat undang-undang tersebut


dilakukan melalui program wajib belajar 9 tahun. Program yang
telah dimulai dari tahun 1994 tersebut berhasil dituntaskan
dengan indikator Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP/MTs
sederajat mencapai 98,2% pada tahun 2010.

Konsekuensi dari keberhasilan program Wajib Belajar 9 Tahun


tersebut adalah meningkatnya jumlah siswa lulusan
MTs/sederajat yang harus ditampung oleh pendidikan menengah.
Pusat Data Statistik Pendidikan atau PDSP Kemdikbud tahun
2011 menyatakan bahwa dari 4,2 juta lulusan MTs/sederajat,

Draft Petunjuk Teknis Bos Pondok Pesantren 2017 1


hanya sekitar 3 juta yang melanjutkan ke Sekolah Menengah dan
sisanya sebesar 1,2 juta tidak melanjutkan. Sementara pada
waktu yang bersamaan, sekitar 159.805 siswa SM mengalami
putus sekolah yang sebagian besar disebabkan karena alasan
ketidakmampuan membayar biaya pendidikan.

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, Pemerintah


mencanangkan program Wajib Belajar 12 Tahun yang rintisannya
dimulai pada tahun 2012 dengan Program Menengah Universal.
Salah satu dari tujuan program tersebut adalah memberikan
kesempatan kepada masyarakat terutama yang tidak mampu
secara ekonomi untuk mendapatkan layanan pendidikan
menengah yang terjangkau dan bermutu.

Untuk mencapai tujuan Program Wajib Belajar 12 Tahun tersebut,


Pemerintah telah menyiapkan anggaran Bantuan Operasional
Sekolah (BOS) yang akan disalurkan kepada
SMA/SMK/MA/sederajat negeri dan swasta di seluruh Indonesia.
Tujuan digulirkannya program rintisan BOS-SM ini adalah secara
bertahap membantu siswa miskin memenuhi kebutuhan biaya
pendidikan dalam rangka Wajib Belajar 12 Tahun, sehingga pada
tahun 2018 ini sasaran penerima BOS juga diperuntukkan bagi
santri pada PPS tingkat Ulya dan Pendidikan Diniyah Formal
tingkat Ulya dan satuan Pendidikan Mu’adalah sederajat MA.

B. Maksud dan Tujuan


1. Maksud Petunjuk Teknis ini untuk mengatur mekanisme
pengelolaan BOS pada Pondok Pesantren agar tertib, efisien,
ekonomis efektif, transparan dan bertanggung jawab dengan
memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan.
2. Tujuan BOS pada Pondok Pesantren adalah sebagai berikut:
a. Secara umum program BOS bertujuan untuk meringankan
beban masyarakat terhadap pembiayaan pendidikan dalam
rangka wajib belajar 9 tahun yang bermutu dan sekarang
menuju program wajib belajar 12 tahun
b. Membebaskan segala jenis biaya pendidikan bagi seluruh
santri miskin pada Pondok Pesantren penyelenggara
program Wajib Belajar Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah Universal (PMU)

Draft Petunjuk Teknis Bos Pondok Pesantren 2017 2


c. Meringankan beban biaya operasional sekolah pada
Pondok Pesantren penyelenggara Wajib Belajar Pendidikan
Dasar dan Pendidikan Menengah Universal
d. Memberikan kesempatan yang setara (equal opportunity)
bagi siswa miskin untuk mendapatkan layanan pendidikan
yang terjangkau dan bermutu

C. Sasaran Program dan Besar Bantuan


Sasaran program BOS di lingkungan Pondok Pesantren adalah
semua Pondok Pesantren Salafiyah (PPS) penyelenggara Program
Wajib Belajar dan Pendidikan Diniyah Formal (PDF) tingkat Ula,
Wustha, dan Ulya serta Satuan Pendidikan Mu’adalah di seluruh
Provinsi di Indonesia dengan syarat sebagai berikut:
1. Memiliki izin operasional;
2. Memiliki jumlah santri penerima BOS minimal 10 orang;
3. Memiliki santri penerima BOS yang tidak terdaftar sebagai
siswa pada sekolah atau madrasah dengan batas usia
maksimal 15 tahun untuk tingkat Ula, 20 tahun untuk tingkat
Wustha, dan 25 tahun untuk tingkat Ulya;
4. Jika persyaratan pada point (2) tidak terpenuhi, maka
dibolehkan bagi Pesantren yang telah menyelenggarakan
program Wajar Dikdas selama 3 tahun berturut-turut.
Besaran biaya satuan BOS pada Pondok Pesantren dihitung
berdasarkan jumlah santri dengan ketentuan:
- PPS Ula, PDF Ula dan Satuan Mu’adalah setingkat MI:
Rp. 800.000,00/santri/tahun
- PPS Wustha, PDF Wustha dan Satuan Mu’adalah setingkat
MTs: Rp. 1.000.000,00/santri/tahun
- PPS Ulya, PDF Ulya, dan Satuan Mu’adalah setingkat MA:
Rp. 1.400.000,00/santri/tahun

D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Petunjuk Teknis BOS Pondok Pesantren ini
meliputi: Pendahuluan, Pelaksanaan BOS Pondok Pesantren,
Laporan Pertanggungjawaban, Ketentuan Perpajakan, Larangan
dan Sanksi, Tugas dan Tanggungjawab Organisasi, Pengendalian
dan Pengawasan, Serta Penutup

E. Pengertian Umum
1. BOS adalah program pemerintah untuk penyediaan
pendanaan biaya opersional non personalia bagi satuan
pendidikan dasar dan menengah sebagai pelaksana program
wajib belajar di Pondok Pesantren Salfiyah, Pendidikan
Diniyah Formal dan Satuan Pendidian Mu’adalah.

Draft Petunjuk Teknis Bos Pondok Pesantren 2017 3


2. Biaya non personalia adalah biaya untuk bahan atau peralatan
pendidikan habis pakai, dan biaya tidak langsung berupa daya,
air, jasa, telekomunikasi, pemeliharaan sarana dan prasarana,
uang lembur, transportasi, konsumsi, pajak, asuransi, dll (PP
48 Tahun 2008 Tentang Pendanaan Pendidikan)
3. Pengguna Anggaran yang selanjutnya disingkat PA adalah
Menteri Agama sebagai pejabat pemegang kewenangan
penggunaan anggaran Kementerian Agama.
4. Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disingkat KPA
adalah Pejabat yang memperoleh kuasa dari PA untuk
melaksanakan sebagian kewenangan dan tanggungjawab
penggunaan anggaran pada Kementerian Agama.
5. Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya disingkat PPK
adalah pejabat yang melakukan tindakan yang mengakibatkan
pengeluaran belanja negara.
6. Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren adalah
Direktorat pada Direktorat Jenderal Pendidikan Islam
Kementerian Agama RI yang melaksanakan perumusan dan
pelaksanaan kebijakan, standardisasi, bimbingan teknis serta
evaluasi di bidang pendidikan diniyah dan pondok pesantren.
7. Bidang Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren/TOS
adalah bidang pada Kantor Wilayah Kementerian Agama
Provinsi yang melaksanakan pelayanan, bimbingan,
pembinaan dan pengelolaan sistem informasi di bidang
pendidikan diniyah dan pondok pesantren.
8. Seksi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren/TOS adalah
seksi pada Kantor Kementerian Agama Kab/Kota yang
melaksanakan pelayanan, bimbingan teknis, pembinaan serta
pengelolaan data dan informasi di bidang pendidikan diniyah
dan pondok pesantren.
9. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran adalah Dokumen
Pelaksanaan Anggaran yang digunakan sebagai acuan
Pengguna Anggaran dalam melaksanakan kegiatan
pemerintahan sebagai pelaksanaan anggaran pendapatan dan
belanja Negara.
10. Aparat Pengawas Intern Pemerintah adalah pengawas
internal pada institusi lain yang selanjutnya disebut APIP yang
melakukan pengawasan melalui audit, review, evaluasi,
pemantauan dan kegiatan pengawasan lain terhadap
penyelenggaraan tugas dan fungsi organisasi.
11. Swakelola adalah Pengadaan Barang/Jasa dimana
pekerjaannya direncanakan, dikerjakan dan/atau diawasi
sendiri oleh K/L/D/I sebagai penanggung jawab anggaran,
instansi pemerintah lain dan/atau kelompok masyarakat.
12. Kelompok Masyarakat (POKMAS) adalah sekumpulan orang
yang dibentuk oleh masyarakat untuk mewujudkan kesamaan

Draft Petunjuk Teknis Bos Pondok Pesantren 2017 4


maksud dan tujuan tertentu di bidang sosial, keagamaan,
pendidikan agama dan pendidikan keagamaan, dan
kemanusiaan yang tidak membagikan keuntungan kepada
anggotanya.
13. Surat Perjanjian yang selanjutnya disebut Kontrak adalah
perjanjian tertulis antara PPK dengan Kelompok masyarakat.
14. Pakta Integritas adalah surat pernyataan kesanggupan
melaksanakan BOP Pondok Pesantren secara akuntabel,
efektif, efisien dan bebas dari korupsi.
15. Rencana Anggaran Biaya (RAB) adalah perhitungan perkiraan
biaya pekerjaan yang disusun oleh Tim Perencana,
dikalkulasikan secara keahlian berdasarkan data yang dapat
dipertanggungjawabkan serta digunakan oleh Tim Pelaksana
untuk melaksanakan BOP Pondok Pesantren.
16. Jadwal Pelaksanaan adalah jadwal yang menunjukkan
kebutuhan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan
pekerjaan pembangunan, terdiri atas tahap pelaksanaan yang
disusun secara logis, realistik dan dapat dilaksanakan

Draft Petunjuk Teknis Bos Pondok Pesantren 2017 5


BAB II
PELAKSANAAN BOS PADA PONDOK PESANTREN

A. Mekanisme Alokasi Dana BOS


Pengalokasian dana BOS pada Pondok Pesantren
dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Tim Manajemen BOS Pusat mengumpulkan data jumlah
santri Pondok Pesantren penerima BOS pada tiap
Kabupaten/Kota melalui Tim Manajemen BOS Provinsi.
Data santri Pondok Pesantren penerima BOS harus
dikirimkan melalui EMIS Kanwil Kementerian Agama
dengan format yang dilengkapi nama, tempat tanggal
lahir, alamat, dan data lainnya sebagaimana format isian
yang disediakan oleh EMIS Direktorat Jenderal
Pendidikan Islam;
2. Atas dasar data jumlah santri Pondok Pesantren
penerima BOS pada tiap Kabupaten/Kota tersebut, Tim
Manajemen BOS Pusat menetapkan alokasi dana BOS
untuk Pondok Pesantren penerima BOS pada tiap
provinsi yang dituangkan dalam DIPA Kanwil
Kementerian Agama Provinsi atau Kantor Kementerian
Agama Kabupaten/Kota;
3. Setelah menerima alokasi dana BOS dari Tim Manajemen
BOS Pusat, Tim Manajemen BOS Provinsi dan Tim
Manajemen BOS Kabupaten/Kota melakukan verifikasi
ulang data jumlah santri tiap Pondok Pesantren sebagai
dasar dalam menetapkan alokasi di tiap Pondok
Pesantren;
4. Tim Manajemen BOS Provinsi atau Tim Manajamen BOS
Kabupaten/Kota menetapkan lembaga Pondok Pesantren
yang bersedia menerima dana BOS melalui Surat
Keputusan (SK) yang ditandatangani oleh Pejabat Pem-
buat Komitmen Kanwil Kementerian Agama Provinsi atau
Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota. SK
dilampiri daftar nama Pondok Pesantren dan besar dana
bantuan yang diterima sebagaimana Formulir BOS-01. Tim
Manajemen BOS Provinsi/Tim BOS Kab/Kota mengirimkan
SK alokasi dana BOS dan lampirannya tersebut kepada
Pondok Pesantren penerima dana BOS.

Draft Petunjuk Teknis Bos Pondok Pesantren 2017 6


5. Pondok Pesantren yang bersedia menerima dana BOS harus
menandatangani Perjanjian Kerjasama sebagaimana pada
Formulir BOS-06;

Dalam menetapkan alokasi dana BOS tiap Pondok Pesantren


penerima dana BOS, perlu dipertimbangkan bahwa dalam
satu tahun anggaran terdapat dua periode tahun pelajaran
yang berbeda, sehingga perlu acuan sebagai berikut:
a. Alokasi dana BOS untuk periode Januari-Juni 2018
didasarkan pada jumlah santri semester kedua tahun
pelajaran 2018/2019.
b. Alokasi dana BOS untuk periode Juli-Desember 2018
didasarkan pada data jumlah santri semester pertama
tahun pelajaran 2018/2019. Oleh karena itu, setiap
Pondok Pesantren penyelenggara program Wajib Bela-
jar diminta agar mengirimkan data jumlah santri
kepada Tim Manajemen BOS Kabupaten/Kota, segera
setelah masa pendaftaran santri baru tahun
2018/2019 selesai.
B. Mekanisme Penyaluran dan Pengambilan Dana BOS
Anggaran dana BOS Pondok Pesantren dialokasikan pada
DIPA Kanwil Kementerian Agama atau Kantor Kementerian
Agama Kabupaten/Kota. Penyaluran dana BOS Pondok
Pesantren dilakukan melalui mekanisme Pembayaran
Langsung (LS) ke rekening Pondok Pesantren penerima
bantuan operasional.
1. Penetapan Pejabat Perbendaharaan
a. Dalam hal DIPA dana BOS Pondok Pesantren dialokasikan
pada Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi, Kuasa
Pengguna Anggaran (KPA) atas DIPA dimaksud dapat
menetapkan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) khusus
pencairan dana BOS lebih dari 1 (satu) orang pada Kanwil
Kementerian Agama Provinsi melalui Surat Keputusan.
b. Dalam hal DIPA dana BOS Pondok Pesantren dialokasikan
pada Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota, Kuasa
Pengguna Anggaran (KPA) atas DIPA dimaksud dapat
menetapkan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) khusus
pencairan dana BOS lebih dari 1 (satu) orang sesuai
kebutuhan melalui Surat Keputusan.

Draft Petunjuk Teknis Bos Pondok Pesantren 2017 7


2. Syarat penyaluran dana BOS adalah:
a. Dalam pengajuan pencairan dana BOS pada tiap tahap
pencairan, Pondok Pesantren harus menyampaikan
Rencana Kegiatan dan Anggaran Pondok Pesantren (RKAP);
b. PPK menerbitkan Surat Keputusan tentang Penetapan
Pondok Pesantren Penerima Bantuan Operasional Sekolah
yang di sah kan oleh Kuasa Pengguna Anggaran;
c. Atas nama KPA, PPK membuat Perjanjian Kerjasama
dengan Pimpinan Pondok Pesantren/Penanggungjawab
Program/Pimpinan Satuan Pendidikan sebagai penerima
dana BOS pada pengajuan tahap satu, yang memuat hak
dan kewajiban antara kedua belah pihak, dan jika tahap
kedua terjadi perubahan isi program kerjasama, maka
perlu dilakukan adendum antara kedua belah pihak;
d. PPK melakukan pencairan dana BOS kepada Pondok
Pesantren berdasarkan permohonan penerima bantuan
yang dilampirkan dengan RKAP, Perjanjian Kerjasama yang
sudah ditandatangani kedua belah pihak dan
kuitansi/bukti penerimaan yang sudah ditandatangani
oleh penanggungjawab program wajar dikdas/pimpinan
satuan pendidikan Mu’adalah/PDF;
e. Pencairan tahap dua, dilampiri Kuitansi/buktipenerimaan
yang sudah ditandatangani oleh penanggungjawab
program wajar dikdas/pimpinan satuan pendidikan
Mu’adalah/PDF dan Surat Pernyataan Tanggung Jawab
Belanja (SPTB);
f. PPK melakukan pengujian dokumen permohonan
pencairan dana BOS yang diajukan Pondok Pesantren
sesuai dengan Petunjuk Teknis. Dalam hal pengujian tidak
sesuai dengan Petunjuk Teknis BOS, PPK menyampaikan
informasi kepada Pondok Pesantren untuk melengkapi dan
memperbaiki dokumen permohonan.
3. Peyaluran dana BOS untuk Pondok Pesa◘ntren dil-
aksanakan oleh Kantor Wilayah Kementerian Agama
Provinsi atau Kantor Kemenag Kabupaten/Kota dengan
tahap-tahap sebagai berikut :
a. Mekanisme pencairan dana BOS untuk Pondok Pesantren
menggunakan mekanisme pembayaran langsung (LS)
dalam bentuk uang kepada Pondok Pesantren melalui
Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN).

Draft Petunjuk Teknis Bos Pondok Pesantren 2017 8


Pencairan dana BOS dengan mekanisme pembayaran
langsung dilakukan melalui dua tahap:
1). Tahap I sebesar 50% (lima puluh persen) dari
keseluruhan dana setelah syarat penyaluran telah
selesai/lengkap. Dibayarkan paling lambat minggu ke-
empat bulan April, dengan dilampiri:
a). Rencana Kegiatan dan Anggaran Pondok Pesantren
(RKAP);
b). Perjanjian Kerjasama yang telah ditandatangani
oleh Penanggungjawab Program Wajar
Dikdas/Pimpinan Satuan Pendidikan
Muadalah/PDF dan Pejabat Pembuat Komitmen;
c). Kuitansi/bukti penerimaan uang yang telah
ditandatangani oleh Penanggungjawab Program
Wajar Dikdas/Pimpinan Satuan Pendidikan Muada-
lah/PDF;
2). Tahap II sebesar 50% (lima puluh persen) dari
keseluruhan dana, apabila dana pada tahap I telah
dipergunakan sekurang-kurangnya sebesar 80% dan
setelah syarat penyaluran telah selesai/lengkap.
Dibayarkan paling lambat minggu ke-empat bulan Sep-
tember dengan dilampiri :
a). Kuitansi penerimaan uang yangtelah ditandatangani
oleh Penanggungjawab Program Wajar Dikdas/
Pimpinan Satuan Pendidikan Muadalah/PDF;
b). Surat Pernyataan Tanggungjawab Belanja (SPTB);
b. PPK menerbitkan Surat Permintaan Pembayaran (SPP)
setelah semua syarat penyaluran dana BOS sudah lengkap
dan selesai dilaksanakan.
c. PPSPM menerbitkan Surat Perintah Membayar (SPM)
yangditujukan kepada KPPN berdasarkan pengajuan SPP
dari PPK
d. Dalam hal penyampaian laporan pertanggungjawaban
dana BOS dari Pondok Pesantren sesuai dengan surat
perjanjian kerjasama setelah pekerjaan selesai atau pada
akhir tahun anggaran meliputi :
1). Laporan jumlah dana yang diterima.
2). Pernyataan bahwa pekerjaan telah selesai dilaksanakan
dan bukti-bukti pengeluaran telah disimpan.
3). Jika terdapat sisa dana BOS pada akhir tahun
anggaran melampirkan bukti surat setoran sisa dana
ke rekening Kas Negara.
Draft Petunjuk Teknis Bos Pondok Pesantren 2017 9
C. Komponen Pembiayaan
Penggunaan dana BOS di Pondok Pesantren harus didasarkan
pada kesepakatan dan keputusan bersama antara Tim
Manajemen BOS Pondok Pesantren Kabupaten/Kota, Pe-
nanggungjawab Program/Pimpinan Satuan Pendidikan, Dewan
Guru, dan Pimpinan Pondok Pesantren. Hasil kesepakatan di atas
harus dituangkan secara tertulis dalam bentuk berita acara rapat
dan ditandatangani oleh peserta rapat.
Dana BOS yang diterima oleh Pondok Pesantren, dapat digunakan
untuk membiayai komponen kegiatan-kegiatan berikut:

Komponen Item
No Penjelasan
Pembiayaan Pembiayaan

1 Pegembangan  Membeli atau  Dalam pembelian buku


Perpustakan menggandakan buku teks pegangan guru maupun
pelajaran umum sebanyak buku teks pelajaran
jumlah siswa diautamakan dalam
 Mengganti buku teks yang menunjang kurikulum
rusak/ menambah Pondok Pesantren
kekurangan untuk penyelenggara wajib
memenuhi rasio satu siswa belajar. Apabila buku
satu buku tersebut sudah dibiayai
 Membeli buku referensi dari sumber dana yang
lain, maka pembelian
 Membeli buku teks pelaja-
yang bersumber dari
ran agama
dana BOS bersifat
 Membeli kitab kuning melengkapi dari
 Pembelian kitab suci Al- kekurangan yang ada
Qur’an
 Langganan publikasi berkala
 Pemeliharaan buku/koleksi
perpustakaan
 Pengembangan database
perpustakaan

2 Kegiatan dalam  Penggandaan formulir Standar pembiayaan


rangka pendaftaran mengacu kepada standar
penerimaan  Pembuatan spanduk dalam Biaya Masukan (SBM)
santri baru hal penerimaan santri baru Kementerian Keuangan

 Konsumsi dan honor panitia


 Transport untuk berkoordinasi
ke instansi/lembaga lain
 kegiatan lainnya yang
menurut sifatnya terkait
dengan penerimaan santri
baru

Draft Petunjuk Teknis Bos Pondok Pesantren 2017 10


Komponen Item
No Penjelasan
Pembiayaan Pembiayaan

3 Kegiatan  Pengembangan pendidikan Termasuk untuk:


pembelajaran dan karakter  Honor jam mengajar
ekstra kurikuler  Pembelajaran remedial tambahan di luar jam
 Pembelajaran pengayaan pelajaran dan/atau biaya
transportasinya,
 Pemantapan persiapan ujian
 Biaya transportasi dan
 Pramuka
akomodasi santri/ustadz
 Olahraga, kesenian, karya dalam rangka mengikuti
ilmiah remaja, dan palang lomba,
merah remaja
 Biaya pendaftaran
 Pendidikan lingkungan mengikuti lomba
hidup
 Organisasi kesantrian  Membeli alat olah raga,
alat kesenian dan
 UKS
perlengkapan ekstra
 Pembiayaan lomba-lomba kurikuler lainnya
yang tidak dibiayai dari
dana
pemerintah/pemerintah
daerahdan kegiatan ekstra
kurikuler lainnya

4 Kegiatan Ulangan  Ulangan harian,  Fotocopy/penggandaan


dan Ujian soal dan lembar jawaban
 Ulangan Tengah Semester,
 Ulangan Akhir  Biaya koreksi untuk ujian
Semester/ulangan kenaikan sekolah/kepesantrenan
kelas  Biaya mengawas ujian
 Ujian Nasional Pendidikan sekolah/kepesantrenan
Kesetaraan (UNPK) atau ujian nasional
selama tidak
 Ujian Pendidikan Kesetaraan
(UPK) dibiayai/dianggarkan dari
sumber dan yang lain
(APBN/D)
 Biaya transport pengawas
ujian di luar pondok
tempat mengajar yang
tidak dibiayai oleh
pemerintah/pemerintah
daerah

5 Pembelian bahan-  Buku tulis, kapur tulis,


bahan habis pensil, spidol, kertas, bahan
pakai praktikum, buku induk
siswa, buku inventaris,
buku raport, administarsi
guru dan siswa, Alat Tulis
kantor (termasuk tinta

Draft Petunjuk Teknis Bos Pondok Pesantren 2017 11


Komponen Item
No Penjelasan
Pembiayaan Pembiayaan

printer, CD dan flasdisk)


dan belanja bahan kegiatan
lainnya
 Air minum mineral sesuai
galon/kemasan
 Pengadaan suku cadang alat
kantor
 Alat-alat kebersihan Pondok
Pesantren

6 Langganan daya  Listrik, air, telepon, internet Penggunaan Internet


dan jasa (fixed/mobile modem), baik dengan mobile modem
dengan cara berlangganan dapat dilakukan untuk
maupun prabayar maksimal pembelian
 Pembiayaan penggunaan voucher sebesar
internet termasuk untuk Rp. 250.000,00 per bulan
pemasangan baru
 Membeli genset atau jenis
lainnya yang lebih cocok di
daerah tertentu misalnya
panel surya, jika di pondok
tidak ada jaringan listrik

7 Perawatan  Pengecatan, perbaikan atap  Kamar mandi dan WC


Pondok Pesantren bocor, perbaikan pintu dan santri harus dijamin
jendela berfungsi dengan baik
 Perbaikan mebeler,  Penggunaan dana BOS
perbaikan sanitasi pondok untuk perawatan Pondok
(kamar mandi dan WC), Pesantren tidak lebih dari
perbaikan lantai Rp. 10.000.000,00 untuk
ubin/keramik dan setiap item kegiatan
perawatan fasilitas pondok
lainnya
 Pemeliharaan perabot
perpustakaan
 Pemeliharaan dan peralatan
dan AC perpustakaan

8 Pembayaran  Guru/ustadz honorer yang Termasuk guru yang


honorarium mengajar program Wajib mengajar agama (Diniyah)
bulanan Belajar di PPS, Mu’adalah, di PPS Mu’adalah, dan PDF
guru/ustadz PDF
honorer dan  Pegawai administrasi
tenaga  Pegawai perpustakaan
kependidikan  Penjaga Pondok Pesantren
honorer.  Satpam
 Pegawai kebersihan

Draft Petunjuk Teknis Bos Pondok Pesantren 2017 12


Komponen Item
No Penjelasan
Pembiayaan Pembiayaan

 Tenaga operator data


Pondok Pesantren selama
tidak dibiayai dari sumber
dana lainnya (APBN/D)

9 Pengembangan  KKG/MGMP  Biaya pendaftaran,


profesi pendidik  FKPP/MKPPP. akomodasi dan transport
dan tenaga seminar/pelatihan yang
 Menghadiri seminar/pelatihan
kependidikan yang terkait langsung dengan dilakukan oleh
peningkatan mutu pendidik instansi/lembaga lain
dantenaga kependidikan yang apabila tidak dibiayai oleh
ditugaskan oleh Pondok instansi/lembaga
Pesantren tersebut sebagai
 Pondok Pesantren dapat penyelenggara
mengadakan pengembangan
profesi guru atau peningkatan
tenaga kependidikan satu
kali/tahun selama tidak
dibiayai dari sumber dana
lainnya (APBN/D)

10 Membantu santri  Pemberian tambahan Penggunaannya tidak boleh


miskin yang bantuan biaya transportasi dobel pembiayaan dari
belum menerima bagi santri miskin yang dana PIP atau sumber
bantuan program menghadapi masalah biaya dana lainnya.
lain seperti KIP transport dari dan ke
Pondok Pesantren
 Membeli alat transportasi
sederhana bagi santri
miskin yang akan menjadi
barang inventaris Pondok
Pesantren (misalnya sepeda,
perahu penyeberangan, dll)
 Membantu membeli
seragam, sepatu dan alat
tulis.

11 Pembiayaan  Penggandaan, surat-


pengelolaan BOS menyurat, insentif bagi
bendahara dalam rangka
penyusunan laporan BOS
dan biaya transportasi
dalam rangka mengambil
dana BOS
 Penyusunan RKP/RKAP
berdasarkan evaluasi
Pondok Pesantren

Draft Petunjuk Teknis Bos Pondok Pesantren 2017 13


Komponen Item
No Penjelasan
Pembiayaan Pembiayaan

12 Pembelian dan  Desktop/work station  Printer 1 unit/tahun


perawatan
 Membeli laptop  Desktop/workstation
perangkat
 Membeli proyektor maksimum 3 unit untuk
komputer setingkat Ula dan 5 unit
 Printer
untuk setingkat Wustha
 Scanner
dan Ulya/ Mu’adalah
 Laptop 1 unit dengan
harga maksimum 8 juta
dan dibeli di toko resmi
 Proyetor maksimum 2
unit denga harga tiap unit
maksimum Rp. 5 juta dan
dibeli di toko resmi
 Peralatan tersebut harus
dicatat sebagai inventaris
Pondok Pesantren

13 Pembelian  Pembelian mukena, sajadah,


peralatan ibadah dan sarung untuk disimpan
di mesjid atau mushola
pesantren

14 Biaya lainnya jika  Alat peraga/media Penggunaan dana untuk


seluruh pembelajaran komponen ini harus
komponen 1 s.d  Mesin ketik dilakukan melalui rapat
13 telah dengan dewan Asatidz dan
 Peralatan UKS
terpenuhi Wali Santri
pendanaannya
 Pembelian meja dan kursi
siswa jika meja dan kursi
dari BOS
yang ada sudah rusak berat

Dalam menggunakan dana BOS, Pondok Pesantren harus


memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Prioritas utama penggunaan dana BOS Pondok Pesantren
adalah untuk kegiatan operasional Program Wajar
Dikdas/Satuan Pendidikan Mu’adalah dan Satuan
Pendidikan Diniyah Formal pada Pondok Pesantren.
2. Batas maksimum penggunaan dana BOS untuk belanja
pegawai (honor guru/tenaga kependidikan honorer dan
honor-honor kegiatan) pada Pondok Pesantren sebesar
50% dari total dana BOS yang diterima oleh Pondok
Pesantren dalam satu tahun. Jika Program Wajar
Dikdas/Satuan Pendidikan Mu’adalah/PDF
membutuhkan dana BOS untuk pembayaran honor lebih

Draft Petunjuk Teknis Bos Pondok Pesantren 2017 14


dari 50%, maka diperbolehkan dengan syarat
melampirkan persetujuan dari Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK).
D. Waktu Pencairan Dana
Pada Tahun Anggaran 2018, dana BOS akan diberikan selama 12
bulan untuk periode Januari sampai Desember 2018, yaitu
semester 2 tahun pelajaran 2017/2018 dan semester 1 tahun
pelajaran 2018/2019. Adapun waktu pencairan dana BOS
dilakukan pada setiap semester
E. Mekanisme Pembelian Barang/Jasa
Pembelian barang/jasa dilakukan oleh Tim Manajemen BOS pada
Pondok Pesantren dilakukan dengan memperhatikan ketentuan
sebagai berikut:
1. Menggunakan prinsip keterbukaan dan ekonomis dalam
menentukan barang dan tempat pembeliannya sesuai
dengan peraturan perundangan yang berlaku, dengan
cara membandingkan harga penawaran dari penyedia
barang/jasa dengan harga pasar dan melakukan
negosiasi;
2. Memperhatikan kualitas barang/jasa, ketersediaan, dan
kewajaran harga;
3. Membuat laporan singkat tertulis tentang penetapan penyedia
barang/jasa;
4. Diketahui oleh Pimpinan Pondok Pesantren;
5. Terkait dengan biaya untuk rehabilitasi ringan/pemeliharaan
bangunan Pondok Pesantren, Tim Manajemen BOS Pondok
Pesantren harus:
a. Membuat rencana kerja;
b. Memilih satu atau lebih pekerja untuk melaksanakan
pekerjaan tersebut dengan standar upah yang berlaku di
masyarakat.

Draft Petunjuk Teknis Bos Pondok Pesantren 2017 15


BAB III
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN, KETENTUAN
PERPAJAKAN, LARANGAN DAN SANKSI

Sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban dalam


pelaksanaan program BOS, masing-masing pengelola program
di tiap tingkatan (pusat, provinsi, Kabupaten/Kota, Pondok
Pesantren) diwajibkan untuk melaporkan realisasi penggunaan
BOS.
Secara umum, hal-hal yang dilaporkan oleh pelaksana
program adalah yang berkaitan dengan data penerima
bantuan, pencairan, penyerapan dan pemanfaatan dana BOS,
hasil monitoring evaluasi dan pengaduan masalah.
A. Pertanggungjawaban Program
1. Tingkat Pondok Pesantren
a. Rencana Kegiatan dan Anggaran Pondok Pesantren
(RKAP)
Rencana Kegiatan dan Anggaran Pondok Pesantren
(RKAP) harus memuat rencana penerimaan dan
rencana penggunaan uang dari semua sumber dana
yang diterima Pondok Pesantren. RKAP ini harus
ditandatangani oleh Penanggungjawab Program Wajar
Dikdas/Pimpinan Satuan Pendidikan Mu’adalah/PDF
diketahui oleh Pimpinan Pondok Pesantren. RKAP ini
dibuat setahun sekali pada awal tahun pelajaran,
namun demikian bisa dilakukan revisi pada semester
kedua. Dokumen asli diserahkan ke PPK dan copy
dokumen disimpan di Pondok Pesantren.
b. Pembukuan
Pondok Pesantren diwajibkan membuat pembukuan
dari dana yang diperoleh untuk program BOS, baik
dengan tulis tangan atau menggunakan komputer.
Buku yang digunakan adalah sebagai berikut:
1) Buku Kas Umum (Formulir BOS K-2)
Buku Kas Umum disusun untuk masing-masing
rekening bank yang dimiliki oleh Pondok
Pesantren.

Draft Petunjuk Teknis Bos Pondok Pesantren 2017 16


Pembukuan dalam Buku Kas Umum meliputi
semua transaksi eksternal, yaitu yang
berhubungan dengan pihak ketiga yang meliputi:
a) Kolom Penerimaan: dari penyalur dana (BOS
atau sumber dana lain), penerimaan dari
pemungutan pajak, dan penerimaan jasa giro
dari bank.
b) Kolom Pengeluaran: pembelian barang dan
jasa, biaya administrasi bank, pajak atas hasil
dari jasa giro dan setoran pajak.
Buku Kas Umum ini harus diisi pada tiap
transaksi (segera setelah transaksi tersebut terjadi
dan tidak menunggu terkumpul satu
minggu/bulan). Transaksi yang dicatat dalam
Buku Kas Umum juga harus dicatat dalam buku
pembantu, yaitu Buku Pembantu Kas, Buku
Pembantu Bank, dan Buku pembantu
Pajak. Formulir yang telah diisi ditandatangani
oleh Bendahara BOS dan Penanggungjawab
Program Wajar Dikdas/Pimpinan Satuan Pendidi-
kan Mu’adalah/PDF.
2) Buku Pembantu Kas (Formulir BOS K-3)
Buku Pembantu Kas mempunyai fungsi untuk
mencatat transaksi penerimaan dan pengeluaran
yang dilaksanakan secara tunai. Buku
Pembantu Kas ini harus mencatat tiap transaksi
dan ditandatangani oleh Bendahara
BOS dan Penanggungjawab Program Wajar
Dikdas/Pimpinan Satuan Pendidikan
Mu’adalah/PDF.
3) Buku Pembantu Bank (Formulir BOS K-4)
Buku Pembantu Bank ini harus mencatat tiap
transaksi penerimaan atau pengeluaran yang
dilaksanakan khusus melalui bank (baik cek, giro,
maupun tunai) dan ditandatangani oleh Bendaha-
ra BOS dan Penanggungjawab Program/Pimpinan
Satuan Mu’adalah/PDF.
4) Buku Pembantu Pajak (Formulir BOS K-5)
Buku Pembantu Pajak mempunyai fungsi untuk
mencatat semua transaksi yang harus dipungut pajak
serta memonitor atas pungutan dan
Draft Petunjuk Teknis Bos Pondok Pesantren 2017 17
penyetoran pajak yang dipungut selaku pungut pajak.
Terkait dengan pembukuan dari dana yang diperoleh
Pondok Pesantren untuk program BOS, maka perlu
diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1) Pembukuan terhadap seluruh penerimaan dan
pengeluaran dapat dilakukan dengan tulis tangan
atau menggunakan komputer. Dalam hal
pembukuan dilakukan dengan komputer,
bendahara wajib mencetak Buku Kas Umum dan
buku-buku pembantu sekurang-
kurangnya sekali dalam satu bulan
dan menatausahakan hasil cetakan Buku Kas
Umum dan buku-buku pembantu bulanan yang
telah ditandatangani oleh Bendahara BOS
dan Penanggungjawab Program Wajar
Dikdas/Pimpinan Satuan Pendidikan
Mu’adalah/PDF;
2) Semua transaksi penerimaan dan pengeluaran
dicatat dalam Buku Kas Umum dan Buku
Pembantu yang relevan sesuai dengan urutan
tanggal kejadiannya;
3) Setiap akhir bulan, Buku Kas Umum dan Buku
Pembantu ditutup oleh bendahara BOS dan
diketahui oleh Penanggungjawab Program Wajar
Dikdas/Pimpinan Satuan Pendidikan
Mu’adalah/PDF;
4) Uang tunai yang ada di Kas Tunai tidak lebih dari
Rp. 10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah);
5) Apabila ada kesalahan atas penulisan
angka/huruf, maka yang salah agar dicoret
dengan dua garis rapih, sehingga tulisan yang
semula salah masih dapat dibaca kemudian
diparaf;
6) Apabila dalam satu bulan berjalan tidak/belum
terjadi transaksi pengeluaran/penerimaan, maka
tetap ada pembukuan dalam bulan tersebut
dengan uraian NIHIL yang ditandatangani oleh
Bendahara BOS dan diketahui oleh
Penanggungjawab Program Wajar

Draft Petunjuk Teknis Bos Pondok Pesantren 2017 18


Dikdas/Pimpinan Satuan pendidikan
Mu’adalah/PDF;
7) Apabila Bendahara BOS meninggalkan tempat
kedudukannya atau berhenti dari jabatannya,
Buku Kas Umum dan buku pembantunya serta
bukti-bukti pengeluaran harus diserahterimakan
kepada pejabat yang baru dengan Berita Acara
Serah Terima yang diketahui oleh
Penanggungjawab Program/Pimpinan Satuan
Pendidikan Mu’adalah/PDF.

c. Bukti Pengeluaran
1) Setiap transaksi pengeluaran harus didukung
dengan bukti kuitansi yang sah;
2) Bukti pengeluaran uang dalam jumlah tertentu
harus dibubuhi materai yang cukup sesuai dengan
ketentuan bea materai. Untuk transaksi dengan
nilai sampai Rp. 250.000,00 tidak dikenai bea
meterai, sedang transaksi dengan nilai nominal
antara Rp. 250.000,00 sampai dengan
Rp 1.000.000,00 dikenai bea meterai dengan tarif
sebesar Rp. 3.000,00 dan transaksi dengan nilai
nominal lebih besar dari Rp. 1.000.000,00 dikenai
bea meterai dengan tarif sebesar Rp. 6.000,00;
3) Uraian pembayaran dalam kuitansi harus jelas
dan terinci sesuai dengan peruntukkannya;
4) Uraian tentang jenis barang/jasa yang dibayar
dapat dipisah dalam bentuk faktur sebagai
lampiran kuitansi;
5) Setiap bukti pembayaran harus disetujui
Penanggungjawab Program/Pimpinan Satuan Pen-
didikan Mu’adalah/PDF dan lunas dibayar oleh
Bendahara BOS;
6) Segala jenis dokumen pelaporan dan bukti
pengeluaran aslinya harus disimpan oleh Pondok
Pesantren sebagai bahan bukti dan bahan
pelaporan.
d. Realisasi Penggunaan Dana BOS (Formulir BOS-07)
Laporan ini disusun berdasarkan Buku Kas Umum
dari semua sumber dana yang dikelola oleh Pondok
Pesantren penerima BOS pada periode yang sama.

Draft Petunjuk Teknis Bos Pondok Pesantren 2017 19


Laporan ini dibuat per semester yang ditandatangani oleh
Penanggungjawab Program/Pimpinan Satuan Pendidikan
Bendahara Program serta diketahui oleh PimpinanPondok
Pesantren.
Laporan ini harus dilengkapi dengan surat
pernyataan tanggungjawab yang menyatakan bahwa
dana BOS yang diterima telah digunakan untuk
membiayai kegiatan operasional program Wajib
Belajar sebagaimana yang tercantum dalam buku
petunjuk teknis penggunaan dana BOS.
e. Pertanggungjawaban
Dalam setiap pencairan dan penggunaan dana
BOS tersebut, setiap Pondok Pesantren wajib
mempertanggungjawabkan dana BOS, baik dalam
bentuk bukti-bukti fisik atas penggunaan dana
maupun laporan dalam bentuk pertanggungjawaban
atas pelaksanaan kegiatan. Bukti-bukti fisik
penggunaan dana BOS tersebut meliputi:
Jenis
No Contoh Bukti Fisik
Belanja
1. Belanja Ba- - ATK - Surat perjanian/kontrak
rang/ Jasa - Buku - Kuitansi/bukti pem-
- Perangkat kom- bayaran/ bukti pembelian
puter - Nota/bukti penerimaan ba-
- Pembayaran rang/jasa
listrik, air, tel- - Bukti lainnya (Foto fisik)
pon, internet untuk rehab ringan atau
- Biaya lainnya perawatan
yang bersifat - Faktur pajak dan SSP
pembelian barang
2. Belanja - Kegiatan PPDB - Kuitansi/bukti pem-
Kegiatan - Kegiatan ekstra bayaran/ bukti pembelian
kurikuler - Nota/bukti penerimaan ba-
- Ulangan dan rang/jasa dan bukti lainnya
ujian (foto fisik)
- Pelatihan, work- - Daftar hadir peserta
shop, bagi - Biodata peserta, nara
guru/tenaga sumber, dll
kependidikan - Bukti akomodasi, seperti
- Perlombaan siswa kuitansi hotel, penginapan
- Kegiatan lainnya - Bukti foto fisik kegiatan
yang membutuh- - Faktur pajak dan SSP
kan kepanitiaan

Draft Petunjuk Teknis Bos Pondok Pesantren 2017 20


3. Belanja Peg- - Honor bulanan - SK honor guru/ustadz dan
awai guru dan tenaga tenaga kependidikan honor- er
kependidikan beserta lampiran nama
-Honor pani- dan besaran nominatifnya
tia/petugas - SK honor panitia/petugas
kegiatan beserta lampiran nama dan
-Insentif bagi ben- besaran nominatifnya
dahara BOS -Daftar tanda terima pem-
bayaran honor panitia/
petugas
- Faktur pajak dan SSP
- SK penetapan bendahara
BOS
- Daftar hadir guru
- Tanda terima honor
4. Belanja - Pembelian sera- - Kuitansi
Bansos gam, sepatu, alat - Bukti pembayaran
tulis untuk siswa - Bukti pembelian
miskin - SK Pimpinan Pondok
- Pemberian bantu- tentang penetapan Siswa
an transport un- Miskin
tuk siswa miskin
5. Belanja Per- - Transportasi - Biaya transport yang dibuk-
jalanan Di- pengambilan dana tikan dengan tiket, karcis,
nas BOS bukti pembayaran transport
- Transportasi - Bukti akomodasi yang
kegiatan dibuktikan dengan kuitansi
ekstrakurikuler hotel atau penginapan
- Transportasi - Surat tugas dari pimpinan
kegiatan pelati- pondok
han, workshop,dll
- Transportasi
kegiatan ulangan
dan ujian

f. Pelaporan
Laporan ini harus memenuhi unsur-unsur sebagai berikut:
1) Setiap kegiatan wajib dibuatkan laporan hasil
pelaksanaan kegiatannya;
2) Laporan penggunaan dana BOS di tingkat Pondok
Pesantren kepada Tim Manajemen BOS
Kabupaten/Kota meliputi laporan realisasi
penggunaan dana per sumber dana (Formulir BOS-
K8) dan surat pernyataan tanggung jawab yang
menyatakan bahwa dana BOS telah diterima dan
digunakan sesuai dengan peruntukan dana BOS
(Formulir BOS-08);

Draft Petunjuk Teknis Bos Pondok Pesantren 2017 21


3) Buku Kas Umum, Buku Pembantu Kas, Buku
Pembantu Bank, dan Buku Pembantu Pajak
beserta dokumen pendukung bukti pengeluaran
dana BOS (kuitansi/faktur/nota/bon dari
vendor/toko/supplier) wajib diarsipkan oleh
Pondok Pesantren sebagai bahan bukti untuk
audit;
4) Seluruh arsip data keuangan, baik yang berupa
laporan-laporan keuangan maupun dokumen
pendukungnya, disimpan dan ditata dengan rapi
dalam urutan nomor dan tanggal kejadiannya,
serta disimpan di suatu tempat yang aman dan
mudah untuk ditemukan setiap saat;
2. Tingkat Kabupaten Kota
Hal-hal yang perlu dilaporkan dari Tim Manajemen BOS
Kabupaten/Kota adalah:
a. Rekapitulasi penyaluran dana BOS pada tiap Pondok
Pesantren dengan menggunakan formulir BOS-K7;
b. Rekapitulasi realisasi dana BOS pada Pondok
Pesantren setiap tahapan;
c. Penanganan pengaduan masyarakat yang berisi
informasi tentang jenis kasus, skala kasus, kemajuan
penanganan, dan status penyelesaian.
d. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk
meningkatkan pelaksanaan program BOS, misalnya
kegiatan sosialisasi, pelatihan, hasil kegiatan
monitoring dan evaluasi, dan kegiatan lainnya yang
menggunakan anggaran safeguarding.
3. Tingkat Provinsi
Hal-hal yang perlu dilaporkan dari Tim Manajemen BOS
Provinsi adalah:
a. Rekapitulasi jumlah lembaga, jumlah santri, dan
jumlah dana BOS yang telah dicairkan. Sumber
datanya adalah SK Alokasi dana BOS yang diajukan
oleh masing-masing Kantor Kemenag
Kabupaten/Kota;
b. Rekapitulasi realisasi dana BOS tiap
Kabupaten/Kota (Formulir BOS-K9). Laporan ini
dibuat berdasarkan laporan dari Tim Manajemen BOS
Kabupaten/Kota;

Draft Petunjuk Teknis Bos Pondok Pesantren 2017 22


c. Pertanggungjawaban penggunaan dana BOS pada
masing-masing Pondok Pesantren, jika anggaran BOS-
nya dicairkan pada tingkat provinsi;
d. Rekapitulasi laporan pertanggungjawaban
penggunaan dana BOS dari masing-masing
Kabupaten/Kota, jika anggaran BOS-
nya dicairkan pada Tingkat Kabupaten/Kota ;
e. Penanganan pengaduan masyarakat yang berisi
informasi tentang jenis kasus, skala kasus, kemajuan
penanganan, dan status penyelesaian;
f. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk
meningkatkan pelaksanaan program BOS, misalnya
kegiatan sosialisasi, pelatihan, rapat koordinasi, hasil
monitoring dan evaluasi, dan kegiatan lainnya yang
menggunakan anggaran safeguarding.

4. Tingkat Pusat
Hal-hal yang perlu dilaporkan dari Tim Manajemen BOS Pusat
adalah:
a. Rekapitulasi jumlah lembaga, jumlah santri, dan
jumlah dana BOS yang telah dicairkan. Laporan ini
dibuat berdasarkan laporan dari Tim Manajemen BOS
Provinsi;
b. Rekapitulasi penggunaan dana BOS untuk masing-
masing komponen pembiayaan BOS pada tiap
provinsi (formulir BOS-K 10). Laporan ini dibuat
berdasarkan laporan rekapitulasi dari Tim
Manajemen BOS Provinsi sebagaimana formulir BOS-
K9;
c. Hasil monitoring dan evaluasi yang berisi tentang
jumlah responden, waktu pelaksanaan, hasil
monitoring, analisis, kesimpulan, saran, dan
rekomendasi;
d. Penanganan pengaduan masyarakat yang berisi
informasi tentang jenis kasus, skala kasus, kemajuan
penanganan, dan status penyelesaian;
e. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk
meningkatkan pelaksanaan program BOS, misalnya
kegiatan sosialisasi, pelatihan, rapat koordinasi, hasil
monitoring dan evaluasi, dan kegiatan lainnya yang
menggunakan anggaran safeguarding.

Draft Petunjuk Teknis Bos Pondok Pesantren 2017 23


B. Ketentuan Perpajakan

Penerima bantuan operasional sekolah pada Pondok


Pesantren wajib membayarkan pajak sesuai dengan
ketentuan yang berlaku

C. Larangan dan Sanksi


1. Larangan
a. Disimpan dalam jangka waktu lama dengan maksud
dibungakan;
b. Dipinjamkan kepada pihak lain;
c. Membeli Lembar Kerja Siswa (LKS) dan
bahan/peralatan yang tidak mendukung proses
pembelajaran;
d. Membeli software/perangkat lunak untuk pelaporan
keuangan BOS;
e. Membiayai kegiatan yang tidak menjadi prioritas pro-
gram Wajib Belajar di Pondok Pesantren dan
memerlukan biaya besar, misalnya studi banding,
studi tour (karya wisata) dan sejenisnya;
f. Membayar bonus dan transportasi rutin untuk
ustadz;
g. Membeli pakaian/seragam/sepatu bagi ustadz/santri
untuk kepentingan pribadi (bukan inventaris pesantren),
kecuali untuk santri miskin penerima PIP;
h. Digunakan untuk rehabilitasi sedang dan berat;
i. Membangun gedung/ruangan baru;
j. Membeli bahan/peralatan yang tidak mendukung
proses pembelajaran;
k. Menanamkan saham;
l. Membiayai kegiatan yang telah dibiayai dari sumber
dana pemerintah pusat atau pemerintah daerah
secara penuh/wajar;
m. Membiayai kegiatan penunjang yang tidak ada
kaitannya dengan operasional program Wajar
Dikdas, misalnya iuran dalam rangka perayaan hari
besar nasional dan upacara keagamaan/acara
keagamaan;
n. Membiayai kegiatan dalam rangka mengikuti
pelatihan/sosialisasi/pendampingan terkait program
BOS/perpajakan program BOS yang diselenggarakan
lembaga di luar Kementerian Agama

Draft Petunjuk Teknis Bos Pondok Pesantren 2017 24


2. Sanksi
Segala bentuk pelanggaran atas pengelolaan BOS Pondok
Pesantren yang tidak sesuai dengan ketentuan akan
diberikan sanksi menurut peraturan perundang-
undangan yang berlaku

Draft Petunjuk Teknis Bos Pondok Pesantren 2017 25


BAB IV
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB ORGANISASI

Pengelolaan program BOS Pondok Pesantren di lingkungan


Kementerian Agama dilakukan oleh Tim Manajemen BOS,
mulai dari tingkat pusat, provinsi, Kabupaten/Kota, sampai
tingkat lembaga.
Pada tahun 2016, Tim Manajemen BOS Kementerian Agama
juga dipisahkan antara Bidang Pendidikan Madrasah dengan
Bidang Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, dari tingkat
pusat sampai tingkat Kabupaten/Kota, sehingga pengelolaan
program BOS pada madrasah dengan Pondok Pesantren
penyelenggara Wajib Belajar dilakukan secara terpisah, kecuali
pada Kabupaten/Kota yang memiliki tipologi Kepala Seksi
Pendidikan Islam.
Sesunan Tim Manajemen BOS dari tingkat pusat sampai
tingkat Pondok Pesantren sebagai berikut:
A. Tim Manajemen BOS Tingkat Pusat
1. Struktur Organisasi
Tim Manajemen BOS Pusat ditetapkan melalui
Keputusan Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama
RI. Adapun struktur organisasi terdiri dari:
a. Pengarah
Direktur Jenderal Pendidikan Islam
b. Penanggungjawab
1). Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok
Pesantren Ditjen Pendidikan Islam 2).
Sekretaris Ditjen Pendidikan Islam
c. Tim Pelaksana
1). Ketua Tim
2). Wakil Ketua
3). Sekretaris
4). Anggota
2. Tugas dan Tanggungjawab Tim Manajemen BOS Pusat
a. Menyusun rancangan program;
b. Menetapkan alokasi dana dan sasaran BOS tiap
Provinsi;
c. Menyusun petunjuk teknis pelaksanaan program
BOS;
d. Melakukan sosialisasi petunjuk teknis pelaksanaan
program BOS;
Draft Petunjuk Teknis Bos Pondok Pesantren 2017 26
e. Mempersiapkan dan melatih Tim Manajemen BOS
Provinsi;
f. Melakukan penyusunan, penggandaan dan penyeba-
ran buku petunjuk teknis pelaksanaan program BOS;
g. Merencanakan dan melaksanakan monitoring dan
evaluasi;
h. Memberikan pelayanan dan penanganan pengaduan
masyarakat;
i. Memonitor perkembangan penyelesaian penanganan
pengaduan yang dilakukan oleh Tim Manajemen BOS
Provinsi atau Tim Manajemen BOS Kabupaten/Kota ;
j. Melaporkan setiap kegiatan yang dilakukan kepada
instansi terkait.
B. Tim Manajemen BOS Tingkat Provinsi
1. Struktur Organisasi TIM Manajemen BOS Provinsi
Tim Manajemen BOS Provinsi ditetapkan melalui
Keputusan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama.
Adapun struktur organisasi terdiri dari:
a. Pengarah
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi
b. Penanggungjawab
1). Kepala Bidang PD. Pontren/Pakis/TOS Kanwil
Kemenag Provinsi
2). Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil Kementerian
Agama Provinsi
c. Tim Pelaksana
1). Seksi Pengelolaan Keuangan dan Administrasi BOS
2). Seksi Data
3). Seksi Monev BOS pada Pondok Pesantren (bagi
Provinsi yang membina Pondok Pesantren
Penyelenggara Wajib Belajar)
4). Seksi Humas dan Penanganan Pengaduan Masyarakat
Struktur organisasi di atas adalah struktur standar yang
diperlukan. Bila Tim Manajemen BOS Provinsi dan
merasa perlu pengurangan atau penambahan unsur,
maka hal itu diperkenankan dengan mempertimbangkan
ketersediaan anggaran.
Bagi Provinsi yang memiliki tipologi Bidang Pendidikan
Agama Islam, maka Tim Manajemen yang menangani
pencairan dan pertanggungjawaban dana BOS pada Pon-
dok Pesantren dapat disatukan dengan Tim Manajemen
yang menangani BOS pada Madrasah.

Draft Petunjuk Teknis Bos Pondok Pesantren 2017 27


2. Tugas dan Tanggungjawab Tim Manajemen BOS
Provinsi
a. Membentuk dan menerbitkan SK Tim Manajemen BOS
Provinsi;
b. Mengangkat pejabat khusus yang berwenang
mencairkan dana BOS (jika DIPA dana BOS di Kantor
Wilayah Kementerian Agama);
c. Menetapkan alokasi dana BOS pada tiap
Kabupaten/Kota;
d. Merencanakan dan melakukan sosialisasi program
BOS di tingkat provinsi;
e. Melakukan pendampingan kepada Tim BOS
Kabupaten/Kota;
f. Melakukan pendataan penerima bantuan;
g. Dalam hal anggaran BOS ada pada Kanwil Kemenag
Provinsi, segera menyalurkan dana BOS ke pesantren
sesuai dengan kebutuhan;
h. Melakukan koordinasi dengan Tim Manajemen BOS
Kabupaten/Kota dalam rangka penyaluran dana BOS
ke lembaga Pondok Pesantren penerima BOS
i. Merencanakan dan melaksanakan monitoring dan
evaluasi;
j. Memberikan pelayanan dan penanganan pengaduan
masyarakat;
k. Bertanggungjawab terhadap kasus penyimpangan
penggunaan dana di tingkat provinsi;
l. Melaporkan realisasi dana BOS kepada Tim
Manajemen BOS Pusat;
m. Melaporkan penggunaan dana safeguarding kepada
Tim Manajemen BOS Pusat;
C. Tim Manajemen BOS Tingkat Kabupaten/Kota
1. Struktur Organisasi Tim BOS Tingkat Kabupaten/Kota
Tim Manajemen BOS Kab/Kota ditetapkan melalui
Keputusan Kepala Kantor Kementerian Agama
Kabupaten/Kota. Adapun struktur organisasi terdiri
dari:
a. Pengarah
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota

Draft Petunjuk Teknis Bos Pondok Pesantren 2017 28


b. Penanggungjawab
1). Kasi PD. Pontren/Kasi PAKIS/TOS Kantor
Kementerian Agama Kab/Kota
2). Kepala Sub Bagian Tata Usaha Kantor
Kementerian Agama Kabupaten/Kota
c. Tim Pelaksana
1). Seksi Pengelolaan Keuangan dan Administrasi BOS
2). Seksi Data
3). Seksi Monev
4). Seksi Humas dan Penanganan Pengaduan
Masyarakat
Struktur organisasi di atas adalah struktur standar yang
diperlukan. Bila Tim Manajemen BOS Kabupaten/Kota
dan merasa perlu pengurangan atau penambahan unsur,
maka hal itu diperkenankan dengan mempertimbangkan
ketersediaan anggaran.
Bagi Kabupaten/Kota yang memiliki tipologi Seksi
Pendidikan Agama Islam, maka Tim Manajemen yang
menangani pencairan dan pertanggungjawaban dana
BOS pada Pondok Pesantren dapat disatukan dengan
Tim Manajemen yang menangani BOS pada Madrasah.
2. Tugas dan Tanggungjawab Tim Manajemen BOS
Kab/Kota
a. Menetapkan alokasi dana BOS untuk setiap Pondok
Pesantren penerima BOS;
b. Melakukan sosialisasi dan pelatihan kepada Pondok
Pesantren penerima BOS;
c. Melakukan pendataan Pondok Pesantren penerima
BOS;
d. Melakukan koordinasi dengan Tim Manajamen BOS
Provinsi dalam rangka penyaluran dana;
e. Dalam hal anggaran BOS ada pada Kantor Kemenag
Kabupaten/Kota, segera menyalurkan dana BOS ke pon-
dok pesantren sesuai dengan kebutuhan;
f. Merencanakan dan melaksanakan monitoring dan
evaluasi;
g. Memberikan pelayanan dan penanganan pengaduan
masyarakat;
h. Bertanggungjawab terhadap kasus penyalahgunaan
dana di tingkat Kabupaten/Kota;

Draft Petunjuk Teknis Bos Pondok Pesantren 2017 29


i. Melaporkan realisasi pelaksanaan program BOS
kepada Tim Manajemen BOS Provinsi;
j. Melaporkan penggunaan dana safeguarding kepada
Tim Manajemen BOS Provinsi;

D. Tim Manajemen BOS Tingkat Lembaga Pondok Pesantren


1. Struktur Organisasi
Tim Manajemen BOS tingkat Pondok Pesantren
ditetapkan dengan SK dari Pimpinan Pondok Pesantren.
Adapun struktur organisasi sebagai berikut:
a. Penanggungjawab
Penanggungjawab Program Wajar Dikdas
PPS/Pimpinan Satuan Pendidikan
Mu’adalah/Pimpinan PDF.
b. Pelaksana
1) Pendidik/tenaga kependidikan yang ditugaskan
oleh Penanggungjawab Pondok Pesantren untuk
bertanggungjawab dalam mengelola dana BOS.
2) Satu orang dari unsur orang tua santri.
2. Tugas dan Tanggungjawab Pondok Pesantren
a. Mengirimkan data santri penerima BOS pada tiap
semester (Formulir BOS-02A/B/C);
b. Melakukan verifikasi jumlah dana yang diterima
dengan data santri yang ada. Bila jumlah dana yang
diterima melebihi dan atau kekurangan dari yang
semestinya, maka harus segera memberitahukan
kepada Tim Manajemen BOS Kab/Kota dan Tim
Manajemen BOS Provinsi;
c. Mengidentifikasi santri miskin yang akan dibebaskan
dari segala jenis iuran (Formulir BOS-03);
d. Mengelola dana BOS secara transparan dan
bertanggungjawab;
e. Mengumumkan rencana penggunaan dana BOS pada
Pondok Pesantren menurut komponen dan besar
dananya;
f. Mengumumkan besar dana BOS yang digunakan
Pondok Pesantren;
g. Membuat laporan pertanggungjawaban dana BOS pa-
da Pondok Pesantren secara lengkap;

Draft Petunjuk Teknis Bos Pondok Pesantren 2017 30


h. Bertanggungjawab terhadap penyimpangan
penggunaan dana BOS di pondok peantren;
i. Memberikan pelayanan dan penanganan pengaduan
masyarakat;
j. Menyimpan bukti-bukti pengeluaran asli dengan baik
dan terarsip dengan rapih.

Draft Petunjuk Teknis Bos Pondok Pesantren 2017 31


BAB V
PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN

A. Pengendalian
KPA menyelenggarakan pengendalian intern terhadap pelaksanaan
pengelolaan dana BOS Pondok Pesantren

B. Pengawasan
Kegiatan pengawasan yang dimaksud adalah kegiatan yang
bertujuan untuk mengurangi atau menghindari masalah
yang berhubungan dengan penyalahgunaan wewenang,
kebocoran dan pemborosan keuangan negara, pungutan liar
dan bentuk penyelewengan lainnya.
Pengawasan program BOS meliputi pengawasan melekat
(Waskat), pengawasan fungsional dan pengawasan
masyarakat.
1. Pengawasan Melekat
Pengawasan melekat adalah pengawasan yang dilakukan oleh
pimpinan masing-masing instansi kepada bawahannya, baik
di tingkat pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota maupun tingkat
Pondok Pesantren. Prioritas utama dalam program BOS adalah
pengawasan yang dilakukan oleh Kantor Wilyah Kementerian
Agama Provinsi kepada Kantor Kementerian Agama
Kabupaten/Kota serta dari Kantor Kementerian Agama
Kabupaten/Kota kepada Pondok Pesantren penerima BOS.
2. Pengawasan Fungsional Internal
Instansi pengawas fungsional yang melakukan pengawasan
program BOS secara internal adalah Inspektorat Jenderal
Kementerian Agama RI. Instansi tersebut bertanggungjawab
untuk melakukan audit sesuai dengan kebutuhan lembaga
atau atas permintaan instansi yang akan diaudit.
3. Pengawasan Eksternal
Instansi pengawas eksternal yang melakukan pengawasan
program BOS adalah Badan Pengawas Keuangan dan
Pembangunan (BPKP). Instansi ini bertanggungjawab untuk
melakukan audit sesuai dengan kebutuhan lembaga tersebut
atau permintaan instansi yang akan diaudit.
4. Pemeriksaan
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sesuai dengan
kewenangannya dapat melakukan pemeriksaan terhadap
program BOS.

Draft Petunjuk Teknis Bos Pondok Pesantren 2017 32


5. Pengawasan Masyarakat
Dalam rangka transparansi pelaksanaan program BOS,
program ini juga dapat diawasi oleh unsur masyarakat dan
unit-unit pengaduan masyarakat yang terdapat di tingkat
Pondok Pesantren, Kabupaten/Kota, Provinsi, dan Pusat.
Lembaga tersebut melakukan pengawasan dalam rangka
memotret pelaksanaan program BOS di Pondok Pesantren
penerima BOS, namun tidak melakukan audit. Apabila
terdapat indikasi penyimpangan dalam pengelolaan BOS,
dapat segera dilaporkan kepada instansi pengawas fungsional
atau lembaga berwenang lainnya.

Draft Petunjuk Teknis Bos Pondok Pesantren 2017 33


BAB VI
PENUTUP

Petunjuk Teknis BOS pada Pondok Pesantren 2018 disusun dan


ditetapkan sebagai acuan bagi Tim Manajemen BOS
Pondok Pesantren dalam mengelola BOS Pondok
Pesantren mulai dari tingkat pusat hingga pesantren
penyelenggara Program Wajar Dikdas/Satuan Pendidikan
Mu’adalah/Pendidikan Diniyah Formal.

DIREKTUR JENDERAL

KAMARUDDIN AMIN

Draft Petunjuk Teknis Bos Pondok Pesantren 2017 34


LAMPIRAN
BOS

Petunjuk Teknis Bos Pondok Pesantren 2018 39


Formulir BOS–01
Ditandatangani oleh
Pejabat Pembuat Komitmen

KOP SURAT SATKER

KEPUTUSAN PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN


KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI……….
/ KANTOR KEMENAG KABUPATEN/KOTA ………..
NOMOR :

TENTANG

PENETAPAN PONDOK PESANTREN PENERIMA


BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH
TAHUN 2018

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka pembangunan nasional


melalui peningkatan mutu pendidikan di
Pondok Pesantren dan upaya penuntasan wajib
belajar pendidikan dasar sembilan tahun;
b. bahwa untuk kelancaran pelaksanaan proses
belajar mengajar di Pondok Pesantren
diperlukan dana operasional pendidikan;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a dan huruf b perlu
menetapkan Keputusan Pejabat Pembuat
Komitmen tentang Penetapan Pondok Pesantren
Penerima Bantuan Operasional Sekolah
Tahun2017;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003
tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4286);
2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78.
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4301);
1. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2016 tentang
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
Tahun 2017 (Lembaran Negara Republik

Petunjuk Teknis Bos Pondok Pesantren 2018 39


Indonesia Tahun 2016 Nomor 240, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5948);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor
41, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4496) sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang
Perubahan kedua Atas Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar nasional
Pendidikan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 45, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5670);
3. Peraturan PresidenNomor 83 Tahun 2015
tentang Kementerian Agama;
4. Peraturan Menteri Agama Nomor 31 Tahun
2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi
Vertikal Kementerian Agama;
7. Peraturan Menteri Agama Nomor 13 Tahun
2014 tentang Pendidikan Keagamaan Islam
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 822);
8. Peraturan Menteri Agama Nomor 45 Tahun
2014 tentang Pejabat Perbendaharaan Negara
Pada kementerian Agama;
9. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.
05/2015 tentang Mekanisme Pelaksanaan
Anggaran Bantuan Pemerintah pada
Kementerian Negara/Lembaga sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan PMK. 05/2016
tentang perubahan Atas Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 168/PMK. 05/2015 tentang
Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan
Pemerintah Pada Kementerian Negara/Lembaga;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : PENETAPAN PONDOK PESANTRENPENERIMA


BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH TAHUN
2018.

Petunjuk Teknis Bos Pondok Pesantren 2018 40


KESATU : Menetapkan Pondok Pesantren Penerima Bantuan
Operasional Sekolah Tahun 2018, dengan susunan
terlampir;

KEDUA : Pondok Pesantren sebagai penerima dana BOS


Tahun 2018 mempunyai kewajiban :
a. Penggunaan dana BOS sesuai ketentuan pada
Petunjuk Teknis BOS;
b. Memperkuat akuntabilitas pelaporan dana BOS;
c. Menyerahkan laporan pertanggungjawaban atas
penggunaan dana BOS kepada PPK;

KETIGA : Semua biaya sebagai akibat dikeluarkannya


Keputusan ini dibebankan ke dalam DIPA
................. Tahun 2018;

KEEMPAT : Keputusan ini berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di .........................
Pada tanggal .................... 2018
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
KANWIL KEMENAG PROVINSI....
/KANTOR KEMENAG
DISAHKAN OLEH KAB/KOTA ...............
KUASA PENGGUNA ANGGARAN

..................................................... ...................................................
NIP. ............................................

Petunjuk Teknis Bos Pondok Pesantren 2018 41


LAMPIRAN
KEPUTUSAN PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
NOMOR : ............................................

TENTANG

PENETAPAN PONDOK PESANTREN PENERIMA


BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH
TAHUN 2018

NAMA
NILAI NOMOR NAMA
NO PONDOK ALAMAT
BANTUAN REKENING BANK
PESANTREN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
.
.
.
.
.
Dst

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN


DISAHKAN OLEH
KUASA PENGGUNA ANGGARAN

..................................................... ................................................

Petunjuk Teknis Bos Pondok Pesantren 2018 42


Formulir BOS 02A

Dibuat oleh Pondok Pesantren


Dikirim ke PPK Provinsi atau Kab/Kota

SURAT PERNYATAAN
JUMLAH SANTRI PPS ULA/SEDERAJAT

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama :
Jabatan : Penanggungg Jawab Program Wajar Dikdas/Pimpinan
Satuan Pendidikan Mu’adalah/PDF *)

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa:

Nama Pondok Pesantren :


NSP :
Alamat Pondok Pesantren :
Semester/T. Pelajaran :
Kabupaten/Kota :
Provinsi :

Memiliki jumlah santri Ula sebagai berikut:

Jenjang Kelas Jenis


Usia
1 2 3 4 5 6 Kelamin
Jumlah
Santri Lk Pr Lk Pr Lk Pr Lk Pr Lk Pr Lk Pr Lk2 P <7 Th 7-12 Th 13 - 15 Th

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya agar dapat


digunakan sebagaimana mestinya

Penanggungjawab Program
Wajar Dikdas/Pimpinan
Satuan Pendidikan
Mu’adalah/PDF

Materai
6000

*) coret yang tidak perlu

Petunjuk Teknis Bos Pondok Pesantren 2018 43


Formulir BOS 02B

Dibuat oleh Pondok Pesantren


Dikirim ke PPK Provinsi atau Kab/Kota

SURAT PERNYATAAN
JUMLAH SANTRI PPS WUSTHA/SEDERAJAT

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama :
Jabatan : Penanggung Jawab Program Wajar Dikdas/Pimpinan Satuan
Pendidikan Mu’adalah/PDF

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa:

Nama Pondok Pesantren :


NSPP :
Alamat Pondok Pesantren :
Semester/T. Pelajaran :
Kabupaten/Kota :
Provinsi :

Memiliki jumlah santri Wustha sebabagi berikut:

Jenjang Kelas Jumlah Jenis


Usia
7 8 9 Kelamin
Jumlah Santri
Lk Pr Lk Pr Lk Pr Laki2 Pr <I3 Th 13-15 Th 16 - 20 Th

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya agar dapat


digunakan sebagaimana mestinya

Penanggungjawab Program
Wajar Dikdas/Pimpinan
Satuan Pendidikan
Mu’adalah/PDF

Materai
6000

*) coret yang tidak perlu

Petunjuk Teknis Bos Pondok Pesantren 2018 44


Formulir BOS 02C

Dibuat oleh Pondok Pesantren


Dikirim ke PPK Provinsi atau Kab/Kota

SURAT PERNYATAAN
JUMLAH SANTRIPPS ULYA/SEDERAJAT

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama :
Jabatan : Penanggungg Jawab Program Wajar Dikdas/Pimpinan
Satuan Pendidikan Mu’adalah/PDF*)

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa:

Nama Pondok Pesantren :


NSPP :
Alamat Pondok Pesantren :
Semester/T. Pelajaran :
Kabupaten/Kota :
Provinsi :

Memiliki jumlah santri Ulya sebabagi berikut:

Jenjang Kelas Jumlah Jenis


Usia (tahun)
X XI XII Kelamin
Jumlah
Siswa LK Pr LK Pr LK Pr LK Pr <I6 Th 16-18 Th 19 - 25 Th

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya agar dapat


digunakan sebagaimana mestinya

Penanggungjawab Program
Wajar Dikdas/Pimpinan
Satuan Pendidikan
Mu’adalah/PDF

Materai
6000

*) coret yang tidak perlu

Petunjuk Teknis Bos Pondok Pesantren 2018 45


Petunjuk Teknis Bos Pondok Pesantren 2018

D A F T A R S A N T R I Y A N G D IB E B A S K A N D A R I S E G A L A J E N IS P U N G U T A N F O R M U L IR B O S 0 3
N a m a P o n d o k P e s a n:tre n D ib u a t o le h P o n d o k P e s a n tre n
: D ik irim k e T im M a n a je m e n B O S K a b /K o ta
A la m a t P o n d o k P e s a n tre n
:
K e c a m a ta n
:
K a b u p a te n /K o ta
:
P ro v in s i
:

R a ta -ra ta Iu ra n S a n ri T ia p B u la n
:S
R a ta -ra ta N ila i U N /U A
J u m la h S a n tri : … … … ...(P ) ...................................(L )
:

No N a m a S a n tri K e la s N a m a O ra n g T u a P e k e rja a n O ra n g T u a A la m a t O ra n g T u a

T o ta l

… … … … … … … … ..,ta n g g a l… … … … … … … …
P im p in a n P o n d o k P e s a n tre n P e n a n g g u n g J a w a b P ro g ra m
W a ja rd ik d a s /P im p in a n S a tu a n P e n d id ik a n
M u 'a d a la h /P D F

……………………………………… ……………… …………… …………… ……… …


N IP . N IP
46
Formulir BOS – 04
Dibuat oleh Pondok Pesantren
Dikirim ke PPK Provinsi atau Kab/Kota

SURAT PERNYATAAN
PENGIRIMAN NOMOR REKENING PONDOK PESANTREN

Pada hari ini, tanggal ..........……………................ kami kirimkan salinan halaman pertama Buku Tabungan Bank
................................. alamat Bank ........................................................ atas nama Pondok Pesantren :

Nama Ponpes : ..................................................................................................................................................


NSP : ..................................................................................................................................................
Alamat Ponpes : Jalan ........................................................................................................................................
Kel/Desa ..................................................................................................................................
Kecamatan ...............................................................................................................................
Kab/Kota ..................................................................................................................................
No Rekening : ..................................................................................................................................................

Atas Nama : 1. Jabatan ..................................................................................................................................


2. Jabatan ...................................................................................................................................

Nomor telepon yang bisa dihubungi jika fax yang kami kirimkan kurang jelas :
1. No.................................................................Telp............................................................................................................
2. No. ...............................................................Telp............................................................................................................
3. No. ...............................................................Telp............................................................................................................

Yang Mengirimkan

( ........................................ )

Petunjuk Teknis Bos Pondok Pesantren 2018 47


Petunjuk Teknis Bos Pondok Pesantren 2018

REKAPITULASI NAMA DAN NOMOR REKENING PONPES PENERIMA DANA BOS TINGKAT KAB/KOTA FORMULIR BOS-05
Dibuat oleh Tim Manajemen BOS Kab/Kota
Kabupaten/Kota : Dikirim ke Tim Manajemen BOS Provinsi
Provinsi :

Nama Rekening
No NSP Nama Pondok Pesantren Bank Cabang (Nama Lembaga tidak Nomor Rekening Penandatangan (2 orang)
Boleh Rekening Pribadi)
1
2
1
2
1
2

Mengetahui, ………..tanggal,…………………..
Kepala Subbagian Tata Usaha Kepala Seksi PK.Pontren
Kantor Kementerian Agama Kab/Kota…………… Kantor Kementerian Agama Kab/Kota……………..

……………………………………………………………….. …………………………………………………………………………

NIP. NIP
48
Formulir BOS–06

Ditandatangani oleh
Pejabat Pembuat Komitmen dan
Pihak Pondok Pesantren

KOP SURAT SATKER


PERJANJIAN KERJASAMA
ANTARA
KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA
DENGAN
PONDOK PESANTREN SALAFIYAH PENYELENGGARA PROGRAM WAJAR DIKDAS/
SATUAN PENDIDIKAN MUADALAH/PENDIDIKAN DINIYAH FORMAL
TENTANG
PEMBERIAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH
NOMOR : ................................................
NOMOR : ................................................

Pada hari ini ………. tanggal ……… bulan ........... tahun dua ribu tujuh belas, kami yang bertanda tangan di bawah ini :
1. Nama : …………………….
NIP : …………………….
Jabatan : Pejabat Pembuat Komitmen, berdasarkan Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran
No. ….. tanggal ………..
Alamat : …………………….
Bertindak untuk dan atas nama Kantor wilayah Kementerian Agama Provinsi ............. / Kantor Kementerian Agama
Kabupaten ………. / Kota ............. , selanjutnya disebut PIHAK KESATU;
2. Nama : …………………….
Jabatan : Penanggung Program Wajar Dikdas Ula/Wustha/Pimpinan Satuan Pendidikan
Muadalah/ Pimpinan Satuan Pendidikan Muadalah Pondok Pesantren
…………..berdasarkan Surat Ketua Yayasan / Organisasi Penyelenggara Pendidikan
yang Berdasarkan Hukum No : ,,,,,,,, Tanggal ……….
Alamat : …………………….

Bertindak untuk dan atas nama Pondok Pesantren............................... , selanjutnya disebut PIHAK KEDUA;

PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA secara bersama-sama disebut PARA PIHAK, menerangkan terlebih dahulu
bahwa berdasarkan :
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
2. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
3. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 125, Tamabahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Pertimbangan Keuangan Antar pemerintah Pusat dan
Pemerintahan Daerah (lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, tambahan Lembaran
Negara RepubliK Indonesia Nomor 4438);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tantang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik
Indonesia tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4496);

Petunjuk Teknis Bos Pondok Pesantren 2018 49


7. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 20, Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4609);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah Antara Pemerintah,
Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lemabran Negara Negara
Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);
10. Peraturan pemerintah Nomor 47 Tahun 2008 tentang Wajib Belajar (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2008 Nomor 90, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4863);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 91, Tamabahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4864);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 23, Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010
Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5105 sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 112,
Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5157); Undang-Undang No. 1 Tahun 2004 Tentang
Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 No. 5 Tambahan lembaran Negara
Republik Indonesia No. 4355);
13. Peraturan Pemerintah Noa. 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara;
14. Peraturan Menteri Keuangan No. 173/PMK. 05/2016 tentang Perubahan Peraturan Menteri Keuangan No. 168
/PMK. 05/2016 tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah Pada Kementerian
Negara/Lembaga;
15. Akte Pendirian Pondok Pesantren ……… beserta perubahannya :
16. Keputusan Pejabat Pembuat Komitmen Nomor ……… tanggal ………. Tentang Penetapan Penerima Dana
Bantuan Operasional Sekolah;
17. DIPA Satker ……… Tahun Anggaran 2018 Nomor : SP DIPA : ………….. tanggal ……….

PARA PIHAK menyepakati hal-hal sebagai berikut :


1. PIHAK KESATU memberikan Dana Bantuan Operasional Sekolah kepada PIHAK KEDUA untuk melaksanakan
Program Menengah Universal 12 (dua belas) tahun sebagaimana diatur dalam Petunjuk Teknis Palaksanaan
Bantuan Operasional Sekolah Untuk Pondok Pesantren;
2. PIHAK KEDUA menerima tugasyang diberikan PIHAK KESATU sebagaimana dimaksud butir 1 di atas;
3. Dokumen-dokumen berikut merupakan satu-kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari Kontrak ini :
a. Addendum Kontrak;
b. Perubahan RKAM.

PARA PIHAK sepakat dan setuju mengikatkan diri dalam suatu perjanjian dengan syaratdan ketentuan sebagai
berikut :
Pasal 1
MAKSUD DAN TUJUAN

(1) Maksud dibuatnya perjanjian ini adalah untuk mengatur pelaksanaan penyaluran dana Bantuan Operasional
Sekolah yang dananya berasal dari DIPA Satker ………Tahun Anggaran 2018.
(2) Tujuan dibuatnya perjanjian ini adalah agar pelaksanaan penyaluran dana Bantuan Operasional Sekolah
dilakukan secara lebih efektif, efisien dan akuntabel.
Pasal 2
NILAI BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH
(1) Nilai Bantuan Operasional Sekolah yang dituangkan dalam perjanjian ini adalah sebesar Rp. ………
(….. dengan huruf ……).
(2) Nilai bantuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dituangkan dalam daftar perhitungan sebagaimana
lampiran perjanjian ini yang merupakan satuan kesatuan dan menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan
dengan perjanjian ini.

Petunjuk Teknis Bos Pondok Pesantren 2018 50


Pasal 3
PEMBEBANAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH
Penyaluran Dana Bantuan Operasional Sekolah dibebankan pada DIPA Satker Tahun Anggaran 2018 dengan kode
pembebanan ……….
Pasal 4
TATA CARA PENYALURAN
(1) Penyaluran dana Bantuan Operasional Sekolah dilakukan dengan pengajuan Surat Perintah Membayar (SPM)
kepada KPPN .......... oleh PIHAK KESATU untuk selanjutnya diterbitkan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D)
yang ditujukan langsung kepada rekening PIHAK KEDUA melalui Bank … Rekening No. … atas nama Pondok
Pesantren…………..
(2) Pencairan pembayaran dilakukan dua tahap setelah PIHAK KEDUA mengajukan syarat-syarat penyaluran
kepada PIHAK KESATU dengan dilampiri :
1. Rencana Kegiatan dan Anggaran Pondok Pesantren (PKAP) dalam satu tahun anggaran;
2. Perjanjian kerja sama yang telah ditandatangani oleh penerima bantuan dan PPK;
3. Kuitansi bukti penerimaan uang yang telah ditandatangani oleh Penanggungjawab program Wajar
Dikdas/kepala Satuan Mu’adalah/PDF;
4. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja (SPTJB) pada pencairan tahap dua.
(3) PIHAK KESATU memproses tagihan dan menerbitkan Surat Perintah Membayar sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah diterima tagihan dari PIHAK KEDUA secara benar dan
lengkap.
Pasal 5
HAK DAN KEWAJIBAN
(1) Hak dan Kewajiban PIHAK KESATU meliputi :
a. PIHAK KESATU berhak melakukan monitoring penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah yang
dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA;
b. PIHAK KESATU berhak meminta laporan periodik mengenai pelaksanaan Bantuan Operasional Sekolah
yang dilakukan oleh PIHAK KEDUA;
PIHAK KESATU berkewajiban menyalurkan Dana Bantuan Operasional Sekolah kepada PIHAK KEDUA
setelah dipenuhi syarat-syarat penyaluran dana bantuan;
(2) Hak dan Kewajiban PIHAK KEDUA meliputi :
a. PIHAK EKDUA berhak untuk menerima Dana Bantuan Operasional Sekolah sebagaimana ditetapkan
dalam Pasal 2, setelah dipenuhinya seluruh syarat dan ketentuan penyaluran dana bantuan kepada PIHAK
KESATU;
b. PIHAK KEDUA berkewajiban menggunakan Dana Bantuan Operasional Sekolah sesuai Petunjuk Teknis
Pelaksanaan Bantuan Operasional Sekolah TAhun 2018 pada Pondok Pesantren;
b. PIHAK KEDUA berkewajiban melaporkan penggunaan Dana Bantuan Operasional Sekolah Secara
Periodik kepada PIHAK KESATU;
c. PIHAK KEDUA berkewajiban menyetorkan ke Kas Negara sisa dana bantuan Operasional Sekolah yang
tidak digunakan sampai dengan akhir Tahun Anggaran 2018 paling lambat tanggal 31 Desember 2018;
d. PIHAK KEDUA berkewajiban menyampaikan keterangan-keterangan serta bukti-bukti yang diperlukan
untuk pengawasan/pemeriksaan yang dilakukan oleh PIHAK KESATU.

Pasal 6
PERNYATAAN KESANGGUPAN
Dengan menandatangani perjanjian ini, PIHAK KEDUA menyatakan kesanggupan untuk :
1. Menggunakan Bantuan Operasional Sekolah sesuai dengan petunjuk Teknis Pelaksanaan Bantuan Operasional
Sekolah pada Pondok Pesantren;
2. Menyetorkan ke Kas Negara sisa dana Bantuan Operasional Sekolah yang tidak digunakan sampai dengan akhir
Tahun Anggaran 2018 paling lambat tanggal 31 Desember 2018.

Pasal 7
SANKSI
Dalam hal PIHAK KEDUA tidak melaksanakan sebagian atau seluruhnya isi perjanjian ini, PIHAK KESATU akan
mengenakan sanksi berupa sanksi administratif dan/atau sanksi lainberupa penghentian penyaluran dana Bantuan
Operasional Sekolah pada tahun berikutnya, termasuk dan tidak terbatas melaporkan kepada pihak berwajib apabila
ditemukan unsur tindak pidana.

Petunjuk Teknis Bos Pondok Pesantren 2018 51


Pasal 8
LAPORAN BERKALA PENGGUNAAN DANA
PIHAK KEDUA berkewajiban melaporkanpenggunaan dana Bantuan Operasional sekolah setiap tahap kepada
PIHAK KESATU.

Pasal 9
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN AKHIR TAHUN
PIHAK KEDUA pada akhir tahun anggaran berkewajiban menyampaikan laporan pertangunggjawaban penggunaan
dana Bantuan Operasional Sekolah Tahun Anggaran 2018 kepada PIHAK KEDUA paling lambat pada tanggal
8 Januari 2018.
Pasal 10
PENGAKHIRAN PERJANJIAN KERJASAMA
(1) Perjanjian ini berakhir sampai dengan 31 Desember 2018.
(2) Surat perjanjian dapat diakhiri oleh salah satu kondisi antara lain :
a. Ada ketentuan perundang-undangan dan/atau kebijakan perintah yang tidak memungkinkan
berlangsungnya Surat Perjanjian ini; dan
b. Salah Satu Pihak mengakhiri Surat Perjanjian ini karena adanya Peristiwa Wanprestasi terhadap
ketentuan Hak dan Kewajiban sebagaimana diatur pada Pasal 6 Surat Perjanjian ini.
(3) PIHAK yang berkehendak untuk mengakhiri Surat Perjanjian ini sebagaimana dimaksud pada ayat (2) b.
dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Harus memberitahukan secara tertulis kepada PIHAK lainnya dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender
sebelum tanggal pengakhiran yang dikehendaki;
b. Tidak memberitahukan hak, kewajiban dan tanggunjawab masing-masing pihak yang masih harus
dilakukan dan/atau diselesaikan terhadap pihak lainnya berdasarkan ketentuan-ketentuan dalam Surat
Perjanjian ini;
c. PARA PIHAK sepakat dan setuju utnuk mengenyampingkan ketentuan Pasal 1266 Kitab Undang-Undang
Hukum perdata, sehingga pengakhiran Surat Perjanjian ini secara sah cukup dilakukan dengan
pemberitahuan tertulis dari masing-masing pihak dan tidak memerlukan penetapan atau putusan
pengandalan; dan
d. Pihak yang akan mengakhiri surat perjanjian setelah terlebih dahulu melaporkan kepada Menteri
keuangan selaku wakil pemerintah yang memberikan penugasan.

Pasal 11
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
(1) PARA PIHAK berkewajiban untuk berupaya sungguh-sungguh menyelesaikan secara damai semua
perselisihan yang timbul dari atau berhubungan dengan Surat perjanjian ini.
(2) Penyelesaian secara damai dapat dilakukan melalui musyawarah secara langsung antara PARA PIHAK atau
melalui perantaraan pihak ketiga yang disepakati oleh Para Pihak dalam bentuk mediasi.
(3) Apabila penyelesaian perselisihan tidak dapat dilakukan oleh PARA PIHAK secara musyawarah, Para Pihak
menetapkan Pengadilan Negeri …..sebagai tempat penyelesaian perselisihan.

Pasal 12
PENUTUP
(1) PARA PIHAK menyatakan telah menyetujui untuk melaksanaan perjanjian ini sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan yang berlaku.
(2) Perjanjian ini terdiri dari 7 (tujuh) halaman yang merupakan satu kesatuan dan menjadi bagian yang tidak dapat
dipisahkan dengan Perjanjian ini yang dibubuhi paraf pada setiap halaman kecuali pada halaman terakhir dan
halaman lampiran yang ditandatangani oleh PARA PIHAK.
(3) Perjanjian ini dibuat dalam rangka2 (dua) terdiri dari 2 (dua) asli bermaterial cukup untuk PIHAK KESATU dan
PIHAK KEDUA.
(4) Perjanjian ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Petunjuk Teknis Bos Pondok Pesantren 2018 52


Ditetapkan di : ……………
Tanggal ................. 2018

Untuk dan atas nama Untuk dan atas nama


Kantor Wilayah Kementerian Agama Pondok Pesantren …………
Provinsi ….. / Kantor Kementerian PENANGGUNGJAWAB PROGRAM
Agama Kabupaten ….. / Kota /PIMPINAN SATUAN PENDIDIKAN
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN, MU’ADALAH/PDF

………………………… …………………………
Nip …………………..

Petunjuk Teknis Bos Pondok Pesantren 2018 53


Formulir BOS07
Penanggungjawab Program Wajardikdas/Kepala
Satuan Mu’adalah/PDF
Dikirim Ke PKK

KOP SURAT

SURAT PERNYATAAN
TANGGUNG JAWAB BELANJA

Nama Pondok Pesantren : ……………………………………………………


Nama Penanggungg Jawab : ……………………………………………………
Program Wajar Dikdas/Pimpinan
Satuan Mu’adalah/PDF
Alamat Pondok Pesantren : ……………………………………………………
……………………………………………………
Nama Bantuan : Bantuan Operasional Sekolah Tahun 2018
Berdasarkan Surat Keputusan Nomor …………………………….dan Perjanjian Kerja Sama Nomor …………………..
mendapat kan Bantuan Operasional sekolah sebesar Rp. ………………… (…..dengan uruf……).
Dengan ini menyatakan bahwa :

d. sampai dengan bulan ………………….. telah menerima pencairan Tahap ke ……….. dengan nilai nominal
sebesar Rp. ………………………… (…..dengan huruf……),dengan perincian sebagai berikut :

a. Jumlah total dana yang diterima : Rp. ………. (…..dengan huruf .... )
b. Jumlah total dana yang dipergunakan : Rp. ………. (…..dengan huruf .... )
c. Jumlah total sisa dana : Rp. ………. (…..dengan huruf .... )
e. Persentase jumlah dana Bantuan Operasional Sekolah yang telah digunakan adalah sebesar ............. %
f. Bertanggung jawab penuh atas pengeluaran yang telah dibayar lunas kepada yang berhak menerima;
g. Bersedia menyimpan dengan baik seluruh bukti pengeluaran belanja yang telah dilaksanakan;
h. Bersedia untuk dilakukan pemeriksaannya terhadap bukti-bukti pengeluaran oleh aparat pengawas fungsional
pemerintah.
i. Apabila dikemudian hari, pernyataan yang saya buat ini mengakibatkan kerugian Negara maka saya bersedia
dituntut penggantian kerugian Negara dimaksud sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Demikian surat pernyataan ini kami buat dengan sesungguhnya.

………….... , ………………......... 2018


Penanggungg JawabProgram
Wajar Dikdas/Pimpinan Satuan Pendidikan Mu’adalah/PDF

Materai Rp. 6.000,


……………………………………

Petunjuk Teknis Bos Pondok Pesantren 2018 54


Formulir BOS–08

Dibuat oleh Penanggungjawab Wajar Dikdas/Pimpinan


Satuan Pendidikan Mu’adalah/PDF
Dikirim Ke PPK

KOP SURAT

LAMPIRAN PERTANGGUNGJAWABAN BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama Pondok Pesantren : ……………………………………………………
Nama Penanggungg Jawab : ……………………………………………………
Program Wajar Dikdas/kepala
Satuan Mu’adalah/PDF
Alamat Pondok Pesantren : ……………………………………………………
Nama Bantuan : Bantuan Operasional Sekolah Tahun 2018
Berdasarkan Surat Keputusan Nomor ………………. dan Perjanjian Kerja sama Nomor .................... telah menerima
Bantuan Operasional Sekolah dengan nilai nominal sebesar Rp. ……………… (…..denagn huruf .....).
Sehubungan dengan hal tersebut, dengan ini Saya menyampaikan laporan pertanggungjawaban bantuan sebagai
berikut :
1. Laporan penggunaan jumlah dana :
a. Jumlah total dana yang diterima : Rp. ………. (…..dengan huruf .... )
b. Jumlah total dana yang dipergunakan : Rp. ………. (…..dengan huruf .... )
c. Jumlah total sisa dana : Rp. ………. (…..dengan huruf .... )
2. Telah menyelesaikan seluruh pekerjaan 100% Bantuan Operasional Sekolah berdasarkan perjanjian Kerja Sama
tersebut di atas.
Berdasarkan hal tersebut di atas, saya dnegan ini menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa :
i. Bukti-bukti pengeluaran penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah sebesar Rp. ………….
(……dengan huruf……) telah kami simpan sesuai dengan ketentuan untuk kelengkapan administrasi dan
keperluan pemeriksaan aparat pangawas fungsional.
ii. Telah menyetorkan sisa dana bantuan ke Kas Negara sebesar Rp. ………..(…..dengan huruf ) sebagaimana
Bukti Penerimaan Negara (BPN) terlampir.
iii. Apabila di kemudian hari, atas penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah mengakibatkan kerugian Negara
maka saya bersedia di tuntut penggantian kerugian Negara dimaksud sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Demikian laporan pertanggunjawaban Bantuan Operasional Sekolah ini kami buat dengan sesungguhnya dan penuh
tanggung jawab .
…………. , ……………… 2018
Penanggungg JawabProgram
Wajar Dikdas/Pimpinan Satuan Pendidikan
Mu’adalah/PDF

materai Rp. 6.000,00

……………………………………

Petunjuk Teknis Bos Pondok Pesantren 2018 55


Formulir BOS–09
……………………………………
Dibuat oleh Penanggungjawab Wajar
Dikdas/Pimpinan Satuan Pendidikan Mu’adalah/PDF
Dikirim Ke PPKFormulir BOS–07

KUITANSI/BUKTI PEMBAYARAN

Nomor : ……………………

Sudah terima dari : Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat komitmen Satker


Jumlah Uang : Rp. …………………………………………………………………...
Terbilang : …………………………………………………………………..........
Untuk Pembayaran : Penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah Tahun 2018
Berdasarkan Surat Perjanjian Kerjasama Penerima Dana BOS
No. ………………….. Tanggal ……………….

Tempat, ……….tanggal………….

Penanggungjawab Wajar Dikdas/


Pimpinan Satuan Pendidikan
Mu’adalah/PDF

Tanda Tangan, stempel di atas


Materai Rp. 6.000

(Nama Jelas .............................. )

Setuju dibebankan pada mata anggaran berkenaan


a.n. Kuasa Pengguna Anggaran
Pejabat Pembuat Komitmen

Tanda Tangan dan Stempel

(Nama Jelas ........................ )


NIP. ………………………..

Petunjuk Teknis Bos Pondok Pesantren 2018 56


FORMULIR BOS-10
Diisi oleh Kanwil Kemenag Provinsi atau
Kantor Kemenag Kab/Kota atau
Pondok Pesantren

LEMBAR PENCATATAN PENGADUAN MASYARAKAT

1. Identitas Pengadu
a. Nama : ........................................................................................................................................................
b. Alamat : .........................................................................................................................................................

2. Tanggal Terima Pengaduan : ...................................................................................................................................

3. Lokasi Kejadian
a. RT/RW/Dusun : ......................................................................................................................................
b. Desa/Keluarahan : ......................................................................................................................................
c. Kabupaten/Kota : ......................................................................................................................................
d. Provinsi :.......................................................................................................................................

4. Uraian Pengaduan :
.................................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................................

5. Tanggal Penyelidikan Dilakukan :

6. Penyelidik : ...........................................................................................................................................................

7. Temuan :
..............................................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................................
8. Keputusan/Rekomendasi :
..............................................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................................
9. Pelaksanaan Keputusan :
..............................................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................... .....
10. Tanggal pemberitahuan kepada Pengadu tentang keputusan/dan pelaksanaan keputusan : ............................

11. Dokumen yang diterima:


..............................................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................................
.....................................................20
Kanwil Kemenag Prov. Kankemenag
Kab/Kota/Pondok Pesantren,

.......................................................................

Petunjuk Teknis Bos Pondok Pesantren 2018 57


LAMPIRAN
KEUANGAN
BOS

Petunjuk Teknis BOS Pondok Pesantren 2018 52


Petunjuk Teknis BOS Pondok Pesantren 2018

R E N C A N A K E G IA T A N D A N A N G G A R A N P O N D O K P E S A N T R E N (R A K P )
FORMAT BOS K-1
TAHUNANGGARAN……………………
Diisi oleh Pondok Pesantren
Dikirim ke PPK

N a m a P o n d o k P e s a n tre n
:
D e sa / K e c a m a ta n
:
K a b u p a te n / K o ta
:
P ro v in s i
:

Ju m la h Tahap
N o . U ru t No.Kode U ra ia n d a la m (R p ) I II
1 2 3 4 5 6

M e n g e ta h u i,
P im p in a n P o n d o k P e s a n tr e n M e n y e tu ju i,
P e n a n g g u n g ja w a b W a ja rd ik d a s/ P im p in a n
S a tu a n P e n d id ik a n M u 'a d a la h / P D F

…………………………………………… … … … … … … … … … … … … … … ..
58
Petunjuk Teknis BOS Pondok Pesantren 2018

FORMAT BOS K-2

BU K U K AS U M U M Diisi oleh Pengelola Keuangan Pondok Pesantren


Disimpan di Pondok Pesantren

N am a Pondok Pesantren : …… … …… … …… … …… … … …… …… … ….
D esa/Kecam atan : …… … …… … …… … …… … … …… …… … ….
Kabupaten/Kota : …… … …… … …… … …… … … …… …… … ….
Provinsi : …… … …… … …… … …… … … …… …… … ….

N o. Tanggal N o. Kode No. Bukti U raian Saldo


Penerim aan (Debet) P engeluaran (Kredit)
1 2 3 4 5 6 7 8

M engetahui,
Penanggungjaw ab Program W ajar … …… … … …… … …… … … … … … … … … , 20… … …..
D ikdas/Pim pinan Satuan Pendidkan Bendaharan BOS Pondok Pesantren
M u'adalah/PD f

… …… … … …… … …… … … … … … … … … …… … … …… … …… … … … … … … … … … .
59
FORMULIR BOS K-3
Dibuat oleh Bendahara Ponpes

BUKU PEMBANTU KAS


Nama Ponpes …………………………………….
NSPP …………………………………….
Desa/Kecamatan …………………………………….
Kabupaten …………………………………….
Provinsi
Penerimaan Pengeluaran
Tanggal No. Kode No. Bukti Uraian Saldo
(Debit) (Kredit)
1 2 3 4 5 6 7

Mengetahui …………,…………..20……
Penanggung Jawab Program Wajar Bendahara BOS Pondok Pesantren
Dikdas/Pimpinan Satuan Pendidikan
Mu'adalah/PDF

:
(………………………..)
(………………………..)
NIP.
: NIP.

Petunjuk Teknis BOS Pondok Pesantren 2018 60


FORMULIR BOS-K4
Dibuat oleh Bendahara Ponpes

BUKU PEMBANTU BANK


Bulan :

Nama Ponpes …………………………………….


NSPP …………………………………….
Desa/Kecamatan …………………………………….
Kabupaten …………………………………….
Provinsi
Penerimaan (Debit)
Tanggal No. Kode No. Bukti Uraian Pengeluaran (Kredit) Saldo
1 2 3 : 4 5 6 7

:
:
:
Mengetahui
Penanggungjawab Program
: …………,…………..20……
Bendahara BOS Pondok Pesantren
Wajardikdas/Pimpinan Satuan Pendidikan
Mu'adalah/PDF

(………………………..) (………………………..)
NIP. NIP.

Petunjuk Teknis BOS Pondok Pesantren 2018 61


Petunjuk Teknis BOS Pondok Pesantren 2018

BUKU PEMBANTU PAJAK FORMAT BOS K-5

Diisi oleh Pengelola Keuangan Pondok Pesantren


Disimpan di Pondok Pesantren

Nama Pondok Pesantren : ………………………………………………….

Desa/Kecamatan : ………………………………………………….

Kabupaten/Kota : ………………………………………………….

Provinsi : ………………………………………………….

No. Tanggal No. Kode No. Bukti Uraian PPN PPh 21 PPh 22 PPh 23 Jumlah

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Jumlah Penerimaan

Mengetahui,

Penanggungjawab Program Wajar ………………………………………………, 20………..


Dikdas/Pimpinan Satuan Pendidikan Bendahara BOS Pondok Pesantren
Mu'adalah/PDF

…………………………………………… ………………………………………………….
62
FORMULIR BOS K-6

Diisi oleh Pondok Pesantren

KUITANSI / BUKTI PEMBAYARAN

Tahun Anggaran : ……………………..


Nomor Bukti : ……………………..

Sudah terima dari : Pimpinan Pondok Pesantren


Pondok Pesantren : ………………………………………………….
Desa / Kecamatan : ………………………………………………….
Kabupaten : ………………………………………………….
Provinsi : ………………………………………………….
Jumlah Uang : Rp. .…………………………………………….
Terbilang : ………………………………………………….
Untuk Pembayaran : ………………………………………………….
Sumber Dana : Dana BOS Tahun 2018 Periode Tahap .……….

Penerima Uang
Tanda Tangan

(Nama jelas )

Menyetujui : Lunas dibayar tanggal ………


Penannggungjawab Program Bendahara BOS Pondok Pesantren
Wajar Dikdas/Pimpinan Satuan
Pendidikan Muadalah/PDF

Tanda Tangan dan Stempel Tanda Tangan

(Nama Jelas ) (Nama Jelas )

Petunjuk Teknis BOS Pondok Pesantren 2018 63


Petunjuk Teknis BOS Pondok Pesantren 2018

FORMAT BOS K-7

Diisi oleh PPK


REKAPITULASI PENYALURANDANABOS

PeriodeBulan : ………………………..s/d…………………….

Provinsi : …………………………

TahapII TahapII

No. NamaPondokPesantren Alamat Desa Kecamatan Kabupaten/Kota Jumlah

Santri Dana Santri Dana

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

TOTAL JumlahPenerimaan

Pejabat Pembuat Komitmen

(……………………………………………)
64

NIP. ………………………………….
REALISASI PENGGUNAAN DANA TIAP JENIS ANGGARAN
TAHUN AJARAN ……….
PERIODE TANGGAL : ……… S/D ……… (Semester ke ....... )
Nama Ponpes ;
NSP Kecamatan :
Kabupaten/Kota ;
Provinsi :

Penggunaan Dana Per Sumber Dana


No Kode Uraian Kegiatan Jumlah Bantuan Operasional sekolah (BOS) Bantuan Sumber Pendapatan
Rutin
Pusat Provinsi Kab/Kota Lain-Lain Lainnya
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
I Penerimaan

II Penggunaan Dana

A Program Wajar Dikdas/Mua'adalah/PDF


1 Pengebangan Potensi Lulusan
1.1 . ………………………………
1.2. ………………………………
1.3. dst...………………………
2 Pengambangan Standar Isi
2.1. ………………………………
2.2. ………………………………
2.3. dst...………………………
3 Pengembangan Standar Proses
3.1. ………………………………
3.2. ………………………………
3.3. dst...………………………
4 Pengembangan Pendidik dan Ketenaga Kependidikan
4.1. ………………………………
4.2. ………………………………
4.3. dst...………………………
5 Pengembangan Sarana dan Prasarana
5.1. ………………………………
5.2. ………………………………
5.3. dst...………………………
6 Pengembangan Standar Pengelolaan
6.1. ………………………………
6.2. ………………………………
6.3. dst...………………………
7 Pengembangan Standar Pembiayaan
7.1. ………………………………
7.2. ………………………………
7.3. dst...………………………
8 Pengembangan dan Implementasi Sistem Penilaian
8.1. ………………………………
8.2. ………………………………
8.3. dst...………………………
Sub Total Penggunaan Dana I

B Penggunaan Dana Lainnya


1 ………………………………
2 ………………………………
3 dst...………………………

Sub Total Penggunaan Dana B


Total Penggunaan Dana (A + B)

Sisa Dana = I - II

...............................................
Penanggungjawab Prgram Bendahara BOS
Wajardikdas/Pimpinan Satuan Pendidikan
Mu’adalah/PDF

..................................................................... ...............................................

Mengetahui,
Pimpinan Pondok Pesantren

.....................................................

Petunjuk Teknis BOS Pondok Pesantren 2018 65


Petunjuk Teknis BOS Pondok Pesantren 2018

FORMULIR BOS K-9


REKAPITULASI REALISASI DANABOS Diisi oleh TIM BOS PROVINSI

PeriodeBulan : ………………………..s/d…………………….

ULA/SEDERAJAT Wustha/SEDERAJAT ULYA/SEDERAJAT JUMLAH


NO. KABUPATEN % SISADANA

Pagu Realisasi Pagu Realisasi Pagu Realisasi Pagu Realisasi

dst.

TOTAL

Tanggal, …………………………….. 20……….

Pejabat Yang Berwenang

(……………………………………………)

NIP. ………………………………….
66
Petunjuk Teknis BOS Pondok Pesantren 2018

REKAPITULASI REALISASI DANABOS


FORMULIR BOS K-10

Diisi oleh TIM BOS Pusat


PeriodeBulan : ………………………..s/d …………………….

ULA/SEDERAJAT WUSTHA/SEDERAJAT ULYA/SEDERAJAT JUMLAH


NO. PROVINSI % SISADANA

Pagu Realisasi Pagu Realisasi Pagu Realisasi Pagu Realisasi

dst.

TOTAL

Tanggal, …………………………….. 20……….

Pejabat Yang Berwenang

(……………………………………………)
67

NIP. ………………………………….

Anda mungkin juga menyukai