Anda di halaman 1dari 5

PRAKTIKUM V

MASERASI
I. Tujuan
 Mahasiswa dapat menjelaskan dan melakukan ekstraksi bahan alam dengab metode
maserasi
II. Dasr teori
A. METODE EKSTRAKSI
1. Ekstrak
merupakan sediaan sari pekat tumbuh-tumbuhan atau hewan yang diperoleh dengan cara
melepaskan zat aktif dari masing-masing bahan obat, menggunakan menstrum yang cocok,
uapkan semua atau hampir semua dari pelarutnya dan sisa endapan atau serbuk diatur untuk
ditetapkan standarnya (Ansel, 1989).
2. Ekstraksi
merupakan proses pemisahan bahan dari campurannya dengan menggunakan pelarut
yang sesuai. Proses ekstraksi dihentikan ketika tercapai kesetimbangan antara konsentrasi
senyawa dalam pelarut dengan konsentrasi dalam sel tanaman. Setelah proses ekstraksi,
pelarut dipisahkan dari sampel dengan penyaringan. Ekstrak awal sulit dipisahkan melalui
teknik pemisahan tunggal untuk mengisolasi senyawa tunggal. Oleh karena itu, ekstrak awal
perlu dipisahkan ke dalam fraksi yang memiliki polaritas dan ukuran molekul yang sama.
Jenis atau macam-macam ekstraksi ( sesuai E-Book Natural Products Isolation ) ada
beberapa, yaitu sebagai berikut :
3. Maserasi
Maserasi berasal dari bahasa latin Macerace berarti mengairi dan melunakkan.
Keunggulan metode maserasi ini adalah maserasi merupakan cara ekstraksi yang paling
sederhana dan paling banyak digunakan, peralatannya mudah ditemukan dan pengerjaannya
sederhana. Cara ini sesuai, baik untuk skala kecil maupun skala industri (Agoes,2007). Dasar
dari maserasi adalah melarutnya bahan kandungan simplisia dari sel yang rusak, yang
terbentuk pada saat penghalusan, ekstraksi (difusi) bahan kandungan dari sel yang masih
utuh. Setelah selesai waktu maserasi artinya keseimbangan antara bahan yang diekstraksi
pada bagian dalam sel dengan masuk ke dalam cairan, telah tercapai maka proses difusi
segera berakhir. Selama maserasi atau proses perendaman dilakukan pengocokan berulang-
ulang. Upaya ini menjamin keseimbangan konsentrasi bahan ekstraksi yang lebih cepat di
dalam cairan. Sedangkan keadaan diam selama maserasi menyebabkan turunnya perpindahan
bahan aktif. Secara teoritis pada suatu maserasi tidak memungkinkan terjadinya ekstraksi
absolut. Semakin besar perbandingan simplisia terhadap cairan pengekstraksi, akan semakin
banyak hasil yang diperoleh.
Maserasi merupakan salah satu metode ekstraksi yang dilakukan melalui perendaman
serbuk bahan dalam larutan pengekstrak. Metode ini digunakan untuk mengekstrak zat aktif
yang mudah larut dalam cairan pengekstrak, tidak mengembang dalam pengekstrak, serta
tidak mengandung benzoin, ada beberapa variasi metode maserasi, antara lain digesti,
maserasi melalui pengadukan kontinyu, remaserasi, maserasi melingkar, dan maserasi
melingkar bertingkat. Digesti merupakan maserasi menggunakan pemanasan lemah (40-
50°C).
Maserasi pengadukan kontinyu merupakan maserasi yang dilakukan pengadukan secara
terus-menerus, misalnya menggunakan shaker,sehingga dapat mengurangi waktu hingga
menjadi 6-24 jam. Remaserasi merupakan maserasi yang dilakukan beberapa kali. Maserasi
melingkar merupakan maserasi yang cairan pengekstrak selalu bergerak dan menyebar.
Maserasi melingkar bertingkat merupakan maserasi yang bertujuan untuk mendapatkan
pengekstrakan yang sempurna. Lama maserasi memengaruhi kualitas ekstrak yang akan
diteliti. Lama maserasi pada umumnya adalah 4-10 hari. Maserasi akan lebih efektif jika
dilakukan proses pengadukan secara berkala karena keadaan diam selama maserasi
menyebabkan turunnya perpindahan bahan aktif. Melalui usaha ini diperoleh suatu
keseimbangan konsentrasi bahan ekstraktif yang lebih cepat masuk ke dalam cairan
pengekstrak. Kelemahan metode maserasi adalah pengerjaannya lama dan penyarian kurang
sempurna. Secara tekhnologi termasuk ekstraksi dengan prinsip metode pencapaian
konsentrasi pada keseimbangan. Maserasi kinetik berarti dilakukan pengulangan penambahan
pelarut setelah dilakukan penyarigan maserat pertama dan seterusnya.
III. Alat dan bahan
Alat
 Cawan porselen
 Gelas beaker
 Corong
 Alat maserasi
 Batol penyemprot
Bahan
 Simplisia ( Ipomea Aquatica Forsk )
 Metanol
 Alkohol 96 %
IV. Cara Kerja

Menimbang serbuk simplisia sebanyak 500 gram

Mamasukkan pelarut metanol hingga serbuk terendam dam pelarut diaduk.

Cm di atas sampel, menutup alat menutup alat maserasi sambil sesekali di aduk. Merendam di atas sampel,
menutup sampel selama 3 kali 24 jam sambil di lakukan pengaduk dan setiap 24 jam dilakukan penyaringan.

Mengambil ekstrak cair yang di dapat dam melakukan remaserasi sampai warna sampel jernih atau bening

Menguapkan ekstrak cair yang dapat hingga di peroleh ekstrak kental sampel

Menimbang bobot ekstrak kental yang di dapat serta rendemen ekstrak

V. Hasil pengamatan
VI. Pembahasan
Pada praktikum kali ini kami melakukan ekstraksi menggunakan metode maserasi dengan
perendaman simplisia, simplisia yang kami gunaakan adalah kangkung ( Ipomea Aquatica
Forsk ) di mana kangkung di ambil dan di bersihkan lalu di di jemur hinnga kering lalu
gunakan penghalu agar mendapatkan serbuk simplisia yang lebih halus.
Praktikum kali ini bertujuan untuk mengaganalisi bobok yang di dapat pada saat
praktikum, dan untuk menggetahui bagai mana proses ekstraksi dengan metode maserasi
dengan pengerjaan Menimbang serbuk simplisia sebanyak 500 gram,Mamasukkan pelarut
metanol hingga serbuk terendam dam pelarut diaduk. Cm di atas sampel, menutup alat
menutup alat maserasi sambil sesekali di aduk. Merendam di atas sampel, menutup sampel
selama 3 kali 24 jam sambil di lakukan pengaduk dan setiap 24 jam dilakukan penyaringan.
Mengambil ekstrak cair yang di dapat dam melakukan remaserasi sampai warna sampel
jernih atau bening, Menguapkan ekstrak cair yang dapat hingga di peroleh ekstrak kental
sampel, Menimbang bobot ekstrak kental yang di dapat serta rendemen ekstrak.
Maserasi istilah aslinya adalah macerare (bahasa Latin, artinya merendam) : adalah
sediaan cair yang dibuat dengan cara mengekstraksi bahan nabati yaitu direndam
menggunakan pelarut bukan air (pelarut nonpolar) atau setengah air, misalnya etanol encer,
selama periode waktu tertentu sesuai dengan aturan dalam buku resmi kefarmasian
(Farmakope Indonesia, 1995). Apa yang disebut “bahan nabati”, dalam dunia farmasi lebih
dikenal dengan istilah “simplisia nabati”. Langkah kerjanya adalah merendam simplisia
dalam suatu wadah menggunakan pelarut penyari tertentuk selama beberapa hari sambil
sesekali diaduk, lalu disaring dan diambil beningannya. Selama ini dikenal ada beberapa cara
untuk mengekstraksi zat aktif dari suatu tanaman ataupun hewan menggunakan pelarut yang
cocok. Pelarut-pelarut tersebut ada yang bersifat “bisa campur air” (contohnya air sendiri,
disebut pelarut polar) ada juga pelarut yang bersifat “tidak campur air” (contohnya aseton,
etil asetat, disebut pelarut non polar atau pelarut organik). Metode Maserasi umumnya
menggunakan pelarut non air atau pelarut non-polar. Teorinya, ketika simplisia yang akan di
maserasi direndam dalam pelarut yang dipilih, maka ketika direndam, cairan penyari akan
menembus dinding sel dan masuk ke dalam sel yang penuh dengan zat aktif dan karena ada
pertemuan antara zat aktif dan penyari itu terjadi proses pelarutan (zat aktifnya larut dalam
penyari) sehingga penyari yang masuk ke dalam sel tersebut akhirnya akan mengandung zat
aktif, katakan 100%, sementara penyari yang berada di luar sel belum terisi zat aktif (nol%)
akibat adanya perbedaan konsentrasi zat aktif di dalam dan di luar sel ini akan muncul gaya
difusi, larutan yang terpekat akan didesak menuju keluar berusaha mencapai keseimbangan
konsentrasi antara zat aktif di dalam dan di luar sel. Proses keseimbangan ini akan berhenti,
setelah terjadi keseimbangan konsentrasi (istilahnya “jenuh”).
Kangkung (Ipomoea aquatica Forsk.) adalah tumbuhan yang termasuk jenis sayur-
sayuran dan ditanam sebagai makanan. Kangkung banyak dijual di pasar-pasar. Kangkung
banyak terdapat di kawasan Asia dan merupakan tumbuhan yang dapat dijumpai hampir di
mana-mana terutama di kawasan berair.
Masakan kangkung yang populer adalah ca kangkung bumbu tauco atau terasi.juga di
wewarungan terdapat pelecing kangkung lombok. Ada dua bentuk kangkung yang dijual di
pasaran. Yang pertama adalah kangkung berdaun licin dan berbentuk mata panah, sepanjang
10–15 cm. Tumbuhan ini memiliki batang berongga yang menjalar dengan daun berselang
dan batang yang menegak pada pangkal daun. Tumbuhan ini bewarna hijau pucat dan
menghasilkan bunga bewarna putih, yang menghasilkan kantung yang mengandung empat
biji benih. Jenis kedua adalah dengan daun sempit memanjang, biasanya tersusun menyirip
tiga.
Etanol, disebut juga etil alkohol, alkohol murni, alkohol absolut, atau alkohol saja,
adalah sejenis cairan yang mudah menguap, mudah terbakar, tak berwarna, dan merupakan
alkohol yang paling sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Senyawa ini merupakan
obat psikoaktif dan dapat ditemukan pada minuman berakohol dan termometer modern.
Etanol adalah salah satu obat rekreasi yang paling tua.
Etanol termasuk ke dalam alkohol rantai tunggal, dengan rumus kimia C2H5OH dan
rumus empiris C2H6O. Ia merupakan isomer konstitusional dari dimetil eter. Etanol sering
disingkat menjadi EtOH, dengan "Et" merupakan singkatan dari gugus etil (C2H5).
Fermentasi gula menjadi etanol merupakan salah satu reaksi organik paling awal yang
pernah dilakukan manusia. Efek dari konsumsi etanol yang memabukkan juga telah diketahui
sejak dulu. Pada zaman modern, etanol yang ditujukan untuk kegunaan industri seringkali
dihasilkan dari etilena.
Etanol banyak digunakan sebagai pelarut berbagai bahan-bahan kimia yang ditujukan
untuk konsumsi dan kegunaan manusia. Contohnya adalah pada parfum, perasa, pewarna
makanan, dan obat-obatan. Dalam kimia, etanol adalah pelarut yang penting sekaligus
sebagai stok umpan untuk sintesis senyawa kimia lainnya. Dalam sejarahnya etanol telah
lama digunakan sebagai bahan bakar.
Etanol telah digunakan manusia sejak zaman prasejarah sebagai bahan pemabuk
dalam minuman beralkohol. Residu yang ditemukan pada peninggalan keramik yang berumur
9000 tahun dari Cina bagian utara menunjukkan bahwa minuman beralkohol telah digunakan
oleh manusia prasejarah dari masa Neolitik.
Etanol dan alkohol membentuk larutan azeotrop. Karena itu pemurnian etanol yang
mengandung air dengan cara penyulingan biasa hanya mampu menghasilkan etanol dengan
kemurnian 96%. Etanol murni (absolut) dihasilkan pertama kali pada tahun 1796 oleh Johan
Tobias Lowitz yaitu dengan cara menyaring alkohol hasil distilasi melalui arang.
Lavoisier menggambarkan bahwa etanol adalah senyawa yang terbentuk dari karbon,
hidrogen dan oksigen. Pada tahun 1808 Saussure berhasil menentukan rumus kimia etanol.
Lima puluh tahun kemudian (1858), Couper mempublikasikan rumus kimia etanol. Dengan
demikian etanol adalah salah satu senyawa kimia yang pertama kali ditemukan rumus
kimianya.
Etanol pertama kali dibuat secara sintetik pada tahun 1826 secara terpisah oleh Henry
Hennel dari Britania Raya dan S.G. Sérullas dari Prancis. Pada tahun 1828, Michael Faraday
berhasil membuat etanol dari hidrasi etilena yang dikatalisis oleh asam. Proses ini mirip
dengan proses sintesis etanol industri modern.
Etanol telah digunakan sebagai bahan bakar lampu di Amerika Serikat sejak tahun 1840,
namun pajak yang dikenakan pada alkohol industri semasa Perang Saudara Amerika
membuat penggunaannya tidak ekonomis. Pajak ini dihapuskan pada tahun 1906,] dan sejak
tahun 1908 otomobil Ford Model T telah dapat dijalankan menggunakan etanol. Namun,
dengan adanya pelarangan minuman beralkohol pada tahun 1920, para penjual bahan bakar
etanol dituduh berkomplot dengan penghasil minuman alkohol ilegal, dan bahan bakar etanol
kemudian ditinggalkan penggunaannya sampai dengan akhir abad ke-20.

VII. Kesimpulan
dari hasil materi di atas dapat disimpulkan bahwa
VIII. Daftar Pustaka
IX. Lampiran

Anda mungkin juga menyukai