Anda di halaman 1dari 5

2.

3 PengertianHakikat Ketahanan Nasional


Pengertian Ketahanan Nasional adalah suatu kondisi dinamis suatu bangsa, yang berisi
keuletan dan ketangguhan, yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan
nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala ancaman, gangguan, hambatan dan
tantangan, baik yang datang dari luar maupun dari luar negeri, yang langsung maupun tidak
langsung membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta
perjuangan dalam mengejar tujuan nasional Indonesia (Suradinata, 2005: 47).
Dalam hubungan dengan realisasi pelaksanaan dan penyelenggaraan negara, maka
filsafat Pancasila merupakan esensi dari ‘staatsfundamentalnorm’ atau pokok kaidah negara
yang fundamental. Konsekuensinya Pancasila merupakan suatu pangkal tolak derivasi duari
seluruh peraturan perunfang-undangan di Indonesia, termasuk hukum dasar dan selurh
system hokum positif lainnya (Kaelan, 2004). Sementara itu dalam hubungannya dengan
ketahanan nasional, dalam konsepsi dan seluruh pelaksanaannya harus memiliki landasan
yuridis yang jelas. Atas dasar pengertian inilah maka landasan konstitusional atau landasan
yuridis ketahanan nasional Indonesia adalah UUD 1945, yang bersumber pada dasar falsafah
Pancasila.

2.3.1 Konsepsi Ketahanan Nasional


Secara konseptual, ketahanan nasional suatu bangsa dilatarbelakangi oleh:
1. Kekuatan apa yang ada pada suatu bangsa dan negara sehingga ia mampu mempertahankan
kelangsungan hidupnya
2. Kekuatan apa yang harus dimiliki oleh suatu bangsa dan negara sehingga ia selalu mampu
mempertahankan kelangsungan hidupnya, meskipun mengalami berbagai gangguan,
hambatan dan ancaman baik dari dalam maupun dari luar.
3. Ketahanan atau kemampuan bangsa untuk tetap jaya, mengandung makna keteraturan
(regular) dan stabilitas, yang di dalamnya terkandung potensi untuk terjadinya perubahan (the
stability idea of changes) (Usman, 2003:5).
Berdasarkan konsep pengertiannya maka yang dimaksud dengan ketahanan adalah suatu
kekuatan yang membuat suatu bangsa dan negara dapat bertahan, kuat menghadapi ancaman,
gangguan, hambatan dan tantangan. Tantangan adalah merupakan suatu usaha yang bersifat
menggugah kemampuan, adapun ancaman adalah suatu usaha untuk mengubah atau
merombak kebijaksanaan atau keadaan secara konsepsional dari sudut kriminal maupun
politis. Adapun hambatan adalah suatu kendala yang bersifat atau bertujuan melemahkan
yang bersifat konseptual yang berasal dari dalam sendiri. Apabila hal hal tersebut berasal dari
luar maka dapat disebut sebagai kategori gangguan.

2.3.2 Berdasarkan pengertian sifat-sifat dasar ketahanan nasional adalah:


a. Integratif
Hal itu mengandung pengertian segenap aspek kehidupan kebangsaan dalam hubungannya
dengan lingkungan sosialnya, lingkungan alam dan suasana ke dalam saling
mengadakanpenyesuaian yang selaras dan serasi.
b. Mawas ke dalam
Ketahanan nasional terutama diarahkan kepada diri bangsa dan negara itu sendiri, untuk
mewujudkan hakikat dan sifat nasionalnya. Pengaruh luarnya adalah hasil yang wajar dari
hubungan internasional dengan bangsa lain.
c. Menciptakan kewibawaan
Ketahanan nasional sebagai hasil pandangan yang bersifat integrative mewujudkan suatu
kewibawaan nasional serta memiliki deterrent effect, yang harus diperhitungkan pihak lain.
d. Berubah menurut waktu
Ketahanan nasional suatu bangsa pada hakikatnya tidak bersifat tetap, melainkan sangat
dinamis. Ketahanan nasional dapat meningkat atau bahkan dapat juga menurun, dan hal ini
sangat tergantung kepada situasi dan kondisi.
Konsepsi ketahanan nasional tidak memandang aspek-aspek alamiah dan kemasyarakatan
secara terpisah-pisah melainkan meninjaunya secara korelatif, di mana aspek yang satu
senantiasa berhubungan erat dengan lainnya, sedangkan keseluruhannya merupakan suatu
konfigurasi yang menimbulkan daya tahan nasional.

2.3.3 Ketahanan Nasional sebagai Kondisi


Ditinjau dari segi sifatnya maka sebenarnya konsepsi ketahanan nasional tersebut bersifat
objektif dan umum, oleh karena itu secara teoritis dapat diterapkan di negara manapun juga.
Dalam hubungan dengan penerapan konsepsi tersebut faktor situasi dan kondisi negara sangat
menentukan. Oleh karena itu meskipun secara konsepsional sama, namun karena situasi dan
kondisi negara berbeda-beda, maka wujud ketahanan nasional akan berbeda-beda pula.
Dalam hubungan dengan ketahanan nasional Indonesia dengan memperhatikan berbagai
macam bahaya, gangguan yang mengancam, serta situasi dan kondisi dalam negara
Indonesia, maka ditentukan strategi untuk memertahankan kelangsungan hidup negara
Indonesia. Bagi bangsa dan negara Indonesia bahaya yang mengancam dapat berupa subversi
dan infiltrasi terhadap semua bidang kehidupan masyarakat, serta adanya kelemahan-
kelemahan yang inheren denga suatu masyarakat majemuk yang sedang membangun, maka
strategi yang dipilih adalah strategi untuk mempertahankan kelangsungan hidup bangsa dan
negara Indonesia, maka cara yang dipilih adalah dengan memantapkan ketahanan nasional.
Strategi ini ditentukan berdasarkan pengalaman sendiri, yang kemudian diolah dan
disistematisir hingga menjadi doktrin. Demikianlah maka ketahanan suatu bangsa adalah
merupakan suatu persoalan universal, sedang cara dan strategi yang ditentukan berbeda-beda.
Terdapat berbagai istilah misalnya strategy of interdependence, strategy of limited war,
sedangkan bagi bangsa Indonesia dikembangkan konsepsi strategi ketahanan nasional
(Suradinata, 2005: 50).

2.3.4 Asas- Asas Ketahanan Nasional Indonesia


Asas Ketahanan Nasional Indonesia adalah tata laku yang didasari nilai-nilai yang
tersusun berlandaskan Pancasila, UUD 1945 dan Wawasan Nasional yang terdiri dari :
1. Asas Kesejahteraan dan Keamanan
Kesejahteraan dan keamanan dapat dibedakan tetapi tidak dapat dipisahkan dan
merupakan kebutuhan manusia 8 yang mendasar dan esensial, baik sebagai perorangan
maupun kelompok dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dengan
demikian kesejahteraan dan keamanan merupakan asas dalam sistem kehidupan nasional dan
merupakan nilai intrinsik yang ada padanya.
Dalam realisasinya kondisi kesejahteraan dan keamanan dapat dicapai dengan
menitikberatkan pada kesejahteraan tetapi tidak mengabaikan keamanan. Sebaliknya
memberikan prioritas pada keamanan tidak boleh mengabaikan kesejahteraan. Oleh karena
itu, keduanya harus selalu ada, berdampingan pada kondisi apapun sebab keduanya
merupakan salah satu parameter tingkat ketahanan nasional sebuah bangsa dan negara.
2. Asas Komprehensif Intergral atau Menyeluruh Terpadu
Sistem kehidupan nasional mencakup segenap aspek kehidupan bangsa secara utuh
menyeluruh dan terpadu dalam bentuk perwujudan persatuan dan perpaduan yang seimbang,
serasi dan selaras dari seluruh aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Dengan demikian, ketahanan nasional mencakup ketahanan segenap aspek kehidupan bangsa
secara utuh, menyeluruh dan terpadu (komprehensif integral)
3. Asas mawas ke dalam dan mawas ke luar
Sistem kehidupan nasional merupakan perpaduan segenap aspek kehidupan bangsa yang
saling berinteraksi. Disamping itu, sistem kehidupan nasional juga berinteraksi dengan
lingkungan sekelilingnya. Dalam prosesnya dapat timbul berbagai dampak baik yang bersifat
positif maupun negatif. Untuk itu diperlukan sikap mawas kedalam dan ke luar.
 Mawas kedalam: mawas ke dalam bertujuan menumbuhkan hakikat, sifat dan kondisi
kehidupan nasional itu sendiri berdasarkan nilainilai kemandirian yang proporsional untuk
meningkatkan kualitas derajat kemandirian bangsa yang ulet dan tangguh. Hal itu tidak
berarti bahwa ketahanan nasional mengandung sikap isolasi dan atau nasionalisme sempit
(chauvinisme).
 Mawas ke luar: mawas ke luar bertujuan untuk dapat mengantisipasi dan ikut berperan serta
menghadapi dan mengatasi dampak lingkungan strategis luar negeri, serta menerima
kenyataan adanya saling interaksi dan ketergantungan dengan dunia internasional. Untuk
menjamin kepentingan nasional, kehidupan nasional harus mampu mengembangkan kekuatan
nasional, agar memberikan dampak keluar dalam bentuk daya tangkal dan daya tawar.
Namun demikian, interaksi dengan pihak lain diutamakan dalam bentuk kerjasama yang
saling menguntungkan.
4. Asas kekeluargaan
Asas kekeluargaan mengandung keadilan, kearifan, kebersamaan, kesamaan, gotong-
royong, tenggang rasa dan tanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara. Dalam asas ini diakui adanya perbedaan yang harus dikembangkan secara serasi
dalam hubungan kemitraan serta dijaga agar tidak berkembang menjadi konflik yang bersifat
antagonistik yang saling menghancurkan.

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Ketahanan Nasional adalah suatu kondisi dinamis suatu bangsa, yang berisi keuletan dan
ketangguhan, yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam
menghadapi dan mengatasi segala ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan, baik yang
datang dari luar maupun dari luar negeri, yang langsung maupun tidak langsung
membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan
dalam mengejar tujuan nasional Indonesia. Ketahanan Nasional berpengaruh terhadap
berbagai aspek kehidupan berbangsa dan bernegara, diantaranya aspek ideologi, politik,
ekonomi, sosial budaya, dan aspek pertahanan dan keamanan.
Pengertian ketahanan nasional

Understanding national security is a condition dynamic a nation , that contains tenacity and toughness , containing the
ability of national develop strength in the face of the threat and above all , disorder , obstacles and challenges , good
coming from the outside and from a foreign country , that is directly or indirectly harm integrity , identity , the survival of
a nation and the country and struggle in the pursuit of national goals indonesia ( suradinata , 2005: 47 ) .

In connection with the implementation of the convention and countries, the philosophy of pancasila constituting essence
of � � � staatsfundamentalnorm � � � basic or fundamental rule of the country.Pancasila is a consequence of
turning the derivation duari perunfang-undangan the rule in indonesia, including the basic laws and legal systems selurh
other positive ( kaelan, 2004 ).Meanwhile, in conjunction with the national security the conception and the practice
should have judicial base clear.This is the basis of the sense of constitutional and judicial base of indonesian national
security is uud 1945, which relies on pancasila basic philosophy.

conception conceptually national security ,

a nation based on national security by:

1 .The power of what is in a nation and country so that he was able to maintain their survival

2.What strengths should be owned by a nation and the country so that he always been able to maintain their survival,
despite the aches of various disorders of, obstacles and a threat either from within and from outside.

3.Endurance or the ability of the nation to remain jaya containing meaning regularity ( regular ) and stability, that in
which it is contained the potential for the occurrence of a change the stability idea of changes ) ( usman, 2003: 5 ).

Based on the concept referred to with pengertiannya and resilience is a force that makes a nation and country can
survive , face the threat of powerful , a disorder , obstacles and challenges .The challenge is a business that is
evocative ability , the threat was an attempt to change or remodel conceptional of wisdom or the state of a criminal and
political angles .The obstacles is a constraint which aims to weaken that is spatially or derived from within his own
conceptual .If these things come from outside it can be called as a category disorder .

Based on national security is a basic properties

A. integratif
it containing all aspects of life national anthem of understanding in relation to social environment , the natural
environment and the mood to make adjustments in mutual harmony and harmonious .
B. into
national security mainly focused to self- nation and the state itself , to realize the true nature of and the nature of
national .The influence of outside is the result that unnaturally from international relations with any other nation .
C. create the integrity
of national security as a result the view that is both integrative the integrity of embodying a national as well as having,
deterrent effect to be reckoned with other parties.
D. changed according to time
national security a nation essentially noble does not have a fixed , but very dynamic .National security can increase or
perhaps even also declined , and this is very depended on the situation and condition
Conception national security did not look natural aspects and social affairs in fragmentary but meninjaunya in
correlative, in which the aspects that one always closely related to the other while all of them are the a new
configuration that give rise to endurance national.

National security as of condition

Reviewed in terms of nature and actually conception of the national security and common objective is ,
because it theoretically could be applied in any country also .In connection with the application of a conception of the
factors very much determines the situation and the condition of the state .Hence although in conceptional same , but
because the situation and the condition of the state varied , then a form of national security will be different again .

In connection with indonesia s national security with regard to various kinds of danger , threatening a disorder
, as well as the situation and conditions in the state of indonesia , then determined strategy to memertahankan the
survival of the state of indonesia .For the nation and country of the danger threatening to infiltration of subversion and
can include all areas of community life , and the inherent kelemahan-kelemahan the compound who are building a
society , the chosen strategy is a strategy to defend the survival of the nation of indonesia , the means selected are
secured with national security.

This strategy is based on his own experience, then proceeded and disistematisir up to his doctrines.And the
endurance of a nation is a universal problems, and it is a strategy that is different.There are many such term strategy of
interdependence, strategy of limited war, especially for indonesian national security strategy developed conception (
suradinata, 2005: 50 ).

Anda mungkin juga menyukai