Kelas : X Farmasi 2
Lapangan berbentuk empat persegi panjang, dengan ukuran : Panjang lapangan : 18 m, Lebar
lapangan : 9 m, Garis serang : 3 m dari net, Tebal garis : 5 cm
2. Net
Net dibentangkan melintang membagi lapangan menjadi 2 sama luas. Panjang net : 9,5 Lebar net
: 1 m Tinggi net putra : 2,43 m Tinggi net puti : 2,24 m Kotak kotak net : 10 cm
3. Rod / Antena
Rod / antena terbuat dari bahan fiberglass. Ukuran panjang : 180 cm Diameter : 1 cm Warna :
selang –seling (merah –putih atau hitam –putih) setiap 10 cm Antena dipasang tepat pada pita
batas samping kanan dan samping kiri lapangan, 100 cm menempel pada net dan yang menonjol
di atas net sepanjang 80 cm.
4. Bola
Bola pada permainan bola voli berbentuk bulat. Lapisan luar : kulit yang lentur Lapisan dalam :
karet / sejenisnya Jumlah lajur : 12 –18 lajur Ukuran berat : 250 –280 gram Keliling : 65 –67 cm
Tekanan udara : 0,40 –0,45 kg / cm2
1. Sistem pertandingan menggunakan sistem setengah kompetisi yang terdiri dari 8 tim dan
akan disitribusikan ke dalam 2 (dua) group, masing-masing group terdiri dari 4 (empat) tim, jika
waktu tidak memungkinan, akan diadakan sistem gugur.
2. Setiap tim terdiri dari 10 pemain meliputi 6 pemain inti yang bermain di lapangan dan 4
pemain cadangan.
3. Pergantian pemain inti dan cadangan pada saat pertandingan berlangsung tidak dibatasi.
4. Pertandingan tidak akan ditunda apabila salah satu atau lebih dari satu anggota tim sedang
bermain untuk cabang olahraga yang lain.
5. Jumlah pemain minimum yang boleh bermain di lapangan adalah 4 orang.
6. Apabila di lapangan terdapat kurang dari 4 orang, maka tim yang bersangkutan akan
dianggap kalah.
7. Setiap pertandingan berlangsung 3 babak (best of three), kecuali pada 2 babak sudah di
pastikan pemenangnya maka babak ke tiga tidak perlu dilaksanakan.
8. Sistem hitungan yang digunakan adalah 25 rally point. Bila poin peserta seri (24-24) maka
pertandingan akan ditambah 2 poin. Peserta yg pertama kali unggul dengan selisih 2 poin akan
memenangi pertandingan.
9. Kemenangan dalam pertandingan penyisihan mendapat nilai 1. Apabila ada dua tim atau
lebih mendapat nilai sama, maka penentuan juara group dan runner-up akan dilihat dari kualitas
head-to-head kedua tim yang bersangkutan.
Kesalahan meliputi:
Pemain menyentuh net atau melewati garis batas tengah lapangan lawan.
Tidak boleh melempar ataupun menangkap bola. Bola volley harus di pantulkan tanpa
mengenai dasar lapangan.
Bola yang dipantulkan keluar dari lapangan belum dihitung sebagai out sebelum menyentuh
permukaan lapangan.
Pada sat servis bola yang melewati lapangan dihitung sebagai poin bagi lawan, begitu juga
sebaliknya penerima servis lawan yang membuat bola keluar dihitung sebagai poin bagi lawan.
Seluruh pemain harus berada di dalam lapangan pada saat serve dilakukan.
Pemain melakukan spike di atas lapangan lawan.
Seluruh bagian tubuh legal untuk memantulkan bola
Para pemain dan lawan mengenai net 2 kali pada saat memainkan bola dihitung sebagai
double faults.
10. Setiap team diwajibkan bertukar sisi lapangan pada saat setiap babak berakir. Dan apabila
dilakukan babak penentuan (set ke 3) maka tim yang memiliki nilai terendah boleh meminta
bertukar lapangan sesaat setelah tim lawan mencapai angka 13.
11. Time out dilakukan hanya 1 kali dalam setiap babak dan berlangsung hanya 1 menit.
12. Diluar dari aturan yang tertera disini, peraturan permainan mengikuti peraturan
international.
13. Daerah servis selebar 9 m di belakang garis akhir dengan panjang tak terbatas.
14. Jika terjadi skor 2 –2, set penentuan (set kelima) game sampai nilai 15.
15. Bola servis menyentuh net tetapi masuk ke daerah lawan dianggap sah.
16. Selama set 1 –4 terdapat 2 kali technical time out(time out yang diberikan wasit pada
kedudukan 8 dan 16) setiap set, sedangkan time out yang diminta oleh regu hanya sekali dalam
tiap set lamanya 30 detik.
17. Pada set penentuan (set kelima) tidak ada technical time out, tetapi ada time out yang dapat
diminta regu sebanyak 2 kali, lamanya 30 detik.
E. Sikap Sportif dan Jujur
Sikap sportif dan jujur dalam permainan bola voli adalah :
a. Setiap pemain harus mengetahui peraturan bola voli resmi dan bersedia menaatinya.
b. Pemain harus dapat menerima setiap keputusan wasit dengan sportif tanpa perdebatan.
c. Para pemain harus bisa menahan diri untuk tidak mempengaruhi keputusan wasit.
d. Pemain harus dapat menunjukkan rasa hormat, ramah, semangat, dan jujur, baik kepada
wasit, pemain kawan maupun lawan, serta kepada penonton.
F. Kesalahan dan Sanksinya
Dalam permainan bola voli juga terdapat kesalahan yang akan dikenakan sanksi. Tingkat sanksi
yang diberikan sesuai dengan kesalahan yang dibuat.
1. Salah Sikap
Sikap tidak sopan seorang pemain terhadap lawan, petugas, regunya sendiri, ataupun penonton
dibedakan menjadi 3 kategori, yaitu :
a. Sikap kasar
Perbuatan melawn atau tidak sopan, mengucapkan kata –kata kotor.
b. Sikap menyerang
Memfitnah, menghina, atau memukul
c. Menyerang
Serangan fisik atau tindakan untuk menyerang.
2. Tingkat Sanksi
Berdasarkan tingkat kesalahannya, sanksi dibedakan menjadi :
a. Peringatan Untuk kesalahan sikap kasar yang pertama, diberi peringatan kepada yang
bersangkutan secara lisan atau dengan isyarat tangan.
b. Hukuman (penalti) Salah sikap yang kedua dalam pertandingan yang sama oleh pemain yang
sama atau pemain yang lain dihukum dengan kehilangan satu rally. Regu lawan mendapat angka
dan berhak melakukan servis.
c. Dikeluarkan Terhadap kesalahan sikap kasar yang ketiga, dalam pertandingan yang sama oleh
pemain yang sama dikenakan sanksi dikeluarkan.
d. Diskualifikasi Terhadap kesalahan penyerangan fisik yang pertama dikenakan sanksi
diskualifikasi.
1. Teknik Dasar Bola Voli : Service
2.Semi
Setelah bola lepas dipasing kearah pengumpan, pemukul harus mulai bergerak perlahan kedepan
dengan langkah tetap menuju kearah pengumpan. Begitu pengumpan menyajikan bola dengan
ketinggian 1m ditepi atas net maka secepatnya pemukul meloncat keatas dan memukul bola.
Disini kecepatan gerak harus lebih cepat dari pada smash dengan bola Open
3.Quick
Begitu melihat bola pasing ke pengumpan, maka pemukul melakukan awalan secepat mungkin,
dengan langkah yang panjang. Timing meloncat sebelum bola diumpan dengan jarak satu
jangkauan lengan pemukul dengan bola yang akan diumpan. Pemukul melayang dengan tangan
siap memukul, pengumpan menyajikan bola tepat didepan tangan pemukul.Lakukan pukulan
dengan secepat²nya, gerakan pergelangan tangan yang cepat sangat baik hasilnya.Loncatan
smasher vertikal, jagalah keseimbangan badan pada saat melayang.
4.Straight
Smasher sebelum melakukan gerakan awalan, terlebih dahulu bergerak kearah luar lapangan
mendekati tiang net, smasher melakukan awalan bergerak arah paralel dengan jaring. Begitu
bola sampai dibatas tepi jaring dengan ketinggian optimal bola, segeralah melompat dan
langsung memukul secepatnya. Proses menjalankan teknik ini lebih cepat dibandingkan smash
dengan bola semi.
5.Drive
Smash ini biasanya digunakan oleh pemain untuk bola jauh dari net, saat meloncat smasher agak
dekat dibawah bola, berbeda dengan saat meloncat pada smash normal. Bola yang akan di smash
terletak diatas kanan bahu lengan pemukul. Gerak lecutan tangan dari depan atas badan
diputarkan kearah yang berlawanan dengan arah jarum jam, telapak tangan membentuk
cekungan seperti sendok. Cambukan keras, perkenaan bola dibagian belakang kearah bagian
muka dengan telapak tangan, aktifkan gerakan pergelangan tangan .Gerakan cambukan harus
dibantu oleh otot² perut, samping dan bahu. Akibat cambukan kurve jalan bola akan panjang dan
putaran bola menjauhi net, bola bergerak dengan cepat dan tajam.
6.Dummy
Pemain melakukan gerakan sama dengan pada waktu hendak melakukan smash, tetapi pada
waktu kontak dengan bola, bola tidak dipukul melainkan disentuh saja dengan jari tangan.
Lengan pemukul tetap bergerak dan dengan gerakan jari pemukul mengarahkan bola ketempat
yang tidak terjaga ditempat lawan.Bola dapat dilambungkan pendek atau panjang tergantung
pada situasi.
7.Bola 3 meter
Smash ini adalah serangan yang dilakukan dari belakang garis serang, pemukul yang berfungsi
sebagai pemain belakang pada saat tolakan tidak boleh menginjak atau melewati garis serang,
tetapi pada saat mendarat boleh saja jatuh didalam garis serang.
8.Kijang
Biasanya umpan bola back, pemukul melakukan langkah panjang dan naik dengan tolakan
loncatan menggunakan satu kaki, pemukul tangan kanan menolak dengan kaki kiri.
9.Double Step
Smash dengan menggunakan gerak tipu, disini pemukul melakukan dua kali gerakan untuk
melakukan tolakan meloncat. Tolakan pertama hanya berupa tipuan untuk mengecoh block, baru
pada tolakan kedua pemukul meloncat dan melakukan serangan.
10.Step L
Smash ini hampir sama dengan smash normal, tetapi gerakan awalan berbeda. Pemukul
melangkah kedepan, kemudian melakukan langkah kesamping sebelum tolakan, baru kemudian
melompat naik untuk melakukan serangan.
Teknik dasar yang dimiki oleh seorang atlet sangat menentukan dalam kecakapan seseorang
dalam permainan bola voli.
1. Sikap penjagaan dan pergerakan
Kemampuan pergerakan seseorang pemam ke segala arah dengan cepat dan tepat sangat
dibutuhkan dalam permainan bola voli, hal ini disebabkan oleh karena sifat pemain bola voli
yang dinamis yang kadang¬kadang bola datang dengan cepat dan tiba-tiba. Menurut Yamin
Nuriman et.al (1996:43) “Kecepatan pergerakan seseorang dalam permainan bola voli sangat
ditentukan oleh hal-hal sebagai berikut : a) Mengatur sikap/posisi sebelum dan selama
pergerakan, b) Beraksi dengan segera, c) Meramalkan dan mengadaptasi jalan bola, d)
Melakukan gerakan dengan cepat.”
Pengaturan sikap sebelum rnelakukan gerakan disesuaikan dengan situasi dan kondisi pada saat
permainan berlangsung.Sikap penjagaan yang dilakukan oleh seorang pemain terdiri dari
beberapa macam yaitu sikap penjagaan rendah, pertengahan dan sikap penjagaan tegak.
2. Pengambilan bola dan umpan bola
Dengan umpan bola, yang merupakan teknik dasar yang paling prinsip untuk dapat
menghasilkan suatu spike yang mematikan.
3. Serangan (spike-serangan tipuan)
Serangan atau spike merupakan modal awal pemain bola voli untuk dapat mematikan lawannya.
Serangan ini menurut PBVSI (1985:39) adalah "aksi seseorang pemain yang memainkan bola ke
arah lapangan lawan".Dalam pengertian disini adalah bola yang melewati net sehingga pihak
lawan sulit untuk mengembalikannya.
4. Bendungan (blok)
Bendungan merupakan suatu teknik dasar dalam permainan bola voli yang ditujukan untuk
mengantisipasi serangan dari lawan. Sesuai yang dikemukakan PBVSI (0985:40) bahwa :
“Bendungan adalah upaya menghadang bola yang datang dari daerah lawan, yang dilakukan di
depan/dekat net oleh seorang pemain depan atau lebih (pembendung).“
5. Servis
Servis adalah teknik dasar yang menjadi serangan pertama bagi tim yang melakukanya. Servis
sangat menentukan untuk serangan selanjutnya, karena jika servis tidak dilakukan dengan baik
maka akan mudah bagi lawan untuk membalas serangan yang dilancarkan melalui servis. Sejalan
dengan hal itu PBVSI (1985:30) mengemukakan bahwa :
Servis adalah aksi untuk memasukan bola kedalam permainan oleh pemain belakang kanan yang
ditempatkan di daerah servis untuk memukul serve dengan sebelah tangan (mengepal atau
terbuka) untuk: memulai permaiminan". Pemain belakang kanan yang ditempatkan di daerah
servis untuk memukul serve dengan sebelah tangan (mengepal atau terbuka) untuk memulai
permainan.
LATIHAN POWER
Power termasuk pada komponen kondisi fisik, menurut Harsono (1988 : 20) "Power adalah
kemampuan otot untuk mengerahkan kekuatan maksimal dalam waktu yang sangat cepat". Dari
pengertian tersebut tersirat bahwa kekuatan dan kecepatan merupakan unsur penting dalam
power. Hal ini sejalan dengan pendapat Harsono (1988 : 200) "Unsur penting dalam power yaitu
; a). Kekuatan otot, dan b).Kecepatan otot dalam mengerahkan tenaga maksimal untuk mengatasi
tahanan".
Power berperan penting untuk cabang-cabang olahraga yang mengerahkan tenaga dengan kuat,
dengan cepat seperti untuk nomor-nomor lompat dalam atletik, rnenendang, melempar, dan
sebagainya. Pernyataan tersebut sejalan dengan pendapat PBVSI (1995 : 59) bahwa
“Penggunaan power adalah : 1) untuk mencapai prestasi maksimal, 2) dapat mengembangkan
taktik bertanding dengan tempo cepat dan gerak mendadak, 3) memantapkan mental bertanding
atlet, 4) simpanan tenaga anaerobic cukup besar.”
Baik tidaknya power seseorang ditentukan oleh beberapa faktor. Faktor tersebut menurut PBVSI
(1995: 59) adalah :
1. Banyak sedikitnya macam fibril otot putih (Phasic) dan atlet,
2. Ketentuan dan kecepatan otot atlet rumus P = F x V, P = power, F= Force dan V = Vecolity
3. Waktu rangsangan maksimal 34 detik, misalnya waktu rangsangan hanya 15 detik power akan
lebih baik dibandingkan dengan waktu rangsangan selama 34 detik.
4. Koordinasi gerakan yang harmonis antara kekuatan dan kecepatan tergantung banyak
sedikitnya zat kimia dalam otot (ATP) dan penguasaan teknik gerak yang benar
Latihan power yang baik hams memenuhi persyaratan sebagai ciri latihan explosive power. Ciri
latihan explosive rnenurut PBVSI (1995 : 59) adalah sebagai berikut :
1. Melawan beban relative ringan, berat badan sendiri, dapat pula tambahan beban luar yang
ringan.
2. Gerakan latihan aktif, dinamis, dan cepat
3. Gerakan-gerakan merupakan satu gerak yang singkat, serasi dan utuh
4. Bentuk gerak bias cyclic maupun acyclic
5. Intensitas kerja sub maksimal atau maksimal
LATIHAN SQUAT JUMP
Latihan kondisi fisik memegang peranan yang sangat penting dalam program latihan atlet,
terutama atlet pertandingan.Istilah latihan kondisi fisik mengacu kepada suatu program latihan
yang dilakukan secara sistematis, berencana dan progresif, yang tujuannya ialah untuk
meningkatkan kemampuan fungsional dari seluruh system tubuh agar dengan demikian prestasi
atlet semakin meningkat.
Salah satu factor yang mendukung kondisi fisik adalah kekuatan yaitu kemampuan untuk
melakukan kontraksi guna melakukan tegangan terhadap suatu tahanan.Sesuai dengan batasan
kekuatan (yaitu kemampuan otot untuk membangkitkan tegangan terhadap suatu tahanan), maka
latihan-latihan yang cocok untuk perkernbangan kekuatan adalah latihan-latihan tahanan, dimana
kita harus mengangkat, mendorong atau menarik suatu beban.
Permasalahan penelitian yang timbul memerlukan komponen kondisi fisik salah satunya
kekuatan dan dalam pelaksanaan latihannya dengan latihan Squat Jump. Tendangan T dalam
olahraga pencak silat memerlukan kekuatan otot paba dan pangkal paha atau tungkai yang
optimal untuk menghasilkan tendangan yang baik dan keras.
Urutan gerak Squat Jump adalah sebagi berikut :
1. Beban di pundak
2. Jongkok kemudian lompat di tempat
3. Lompat dengan setengah ketinggian
4. Kedua kaki bergerak bergantian ke depan dan ke belakang.
LATIHAN SKIPPING
Sekedar mengingatkan, main karet pernah populer dikalangan anak angkatan 70-an hingga 80-
an. Permainan skipping ini menjadi favorit saat "keluar main" di sekolah dan setelah mandi sore
di rumah. Sekarang, "main karet" mulai dilirik kembali antara lain karena ada sekolah dasar
menugaskan murid-muridnya membuat roncean tali dari karet gelang untuk dijadikan sarana
bermain dan berolahraga.
Cara bermainnya masih tetap sama, bisa dilakukan perorangan ataupun berkelompok. Jika hanya
bermain seorang diri biasanya anak akan mengikatkan tali pada tiang, batang pohon atau pada
apa pun yang memungkinkan, lalu melompatinya, Permainan secara soliter bisa juga dengan cara
skipping, yaitu memegang kedua ujung tali kemudian mengayunkannya melewati kepala dan
kaki sambiI melompatinya.
Jika bermain secara berkelompok biasanya melibatkan minimal 3 anak. Dua anak akan
memegang ujung tali; satu di bagian kiri, satu anak lagi di bagian kanan untuk meregangkan atau
mengayunkan tali. Lalu anak lainnya akan melompati tali tersebut. Aturan permainannya simpel;
bagi anak yang sedang mendapat giliran melompat, lalu gagal melompati tali, maka anak
tersebut akan berganti dari posisi pelompat menjadi pemegang tali. Alat yang dibutuhkan cukup
sederhana.Bisa berupa tali yang terbuat dari untaian karet gelang atau tali yang banyak dijual di
pasaran yang dikenal dengan tali skipping.
1. Skipping santai dan sport
Sebenarnya, menurut DR. Anggani Sudono, MA, skipping sudah bisa dimainkan semenjak anak
usia TK. Jadi sekitar 4-5 tahun karena motorik kasar mereka telah siap. Apalagi bernain lompat
tali dapat menutupi keingintahuan mereka akan bagaimana rasanya melompat. Tapi umumnya
permainan ini memang baru populer di usia sekolah atau sekitar usia 6 tahunan. Entah kenapa
Grafik kegemaran mereka akan skipping ini akan menurun seiring bertambahnya usia “ Biasanya
anak kelas 5-6 sudah malu untuk main skipping karena orang dewasa disekitarnya sering
mencemooh, kok sudah besar masih bermain skipping, padahal justru dengan semakin sering
anak-anak bermain skipping mereka akan semakin sigap dan terampil,” ujar Anggani.
Terlepas dari itu, menurut dosen Universitas Negeri Jakarta ini, jenis permainan skipping dapat
dibagi menjadi dua ; skipping yang bersifat santai dan skipping yang berbau sport. Skipping
yang santai banyak dimainkan anak perempuan.Sedang untuk olah raga, umumnya digemari
anak laki-laki.Mesti demikian, menurut Anggani, segala permainan skipping sebetulnya biasa
dimainkan anak laki-laki maupun perempuan tanpa memandang jender.
2. Manfaat Skipping
Suatu hal yang disarankan anggota Badan Pengembangan Akademik Perguruan Islam Al Izhar
Pondok Labu Jakarta ini, yaitu menyuburkan kembali kegiatan skipping terutama di sekolah-
sekolah.Bukan apa-apa, selain menyenangkan, permainan ini tak banyak memakan waktu,
murah, dan menyehatkan.Jadi cocok untuk mengisi waktu senggang para murid ketimbang
mereka main lari-larian tanpa tujuan. Salah satu cara yang diimbau Anggani dengan memberi
kesempatan anak untuk melakukan skipping diwaktu istirahat. Atau saat ada pertemuan siswa,
lakukan perlombaan skipping sehingga para murid makin bergairah memainkannya.
Anggani menjabarkan beberapa perkembangan anak yang dapat distimulasi dengan permainan
skipping ini :
a. Motorik Kasar
Main skipping merupakan suatu kegiatan yang baik bagi tubuh. Secara fisik anak jadi lebih
terampil, karena bias belajar cara dan teknik melompat yang dalam permainan ini memang
memerlukan keterampilan tersendiri. Lama kelamaan, bila sering dilakukan, anak dapat tumbuh
menjadi cekatan, tangkas dan dinamis. Otot-ototnya pun padat dan berisi, kuat serta terlatih.
Skipping juga dapat membantu mengurangi kejadian obesitas pada anak
b. Emosi
Untuk melakukan suatu lompatan dengan tinggi tertentu dibutuhkan keberanian dari si anak.
Berarti, secara emosi ia dituntut untuk membuat suatu keputusan besar; mau melakukan tindakan
melompat atau tidak.
c. Ketelitian dan akurasi
Anak juga belajar mellihat suatu ketepatan dan ketelitian. Misalnya, bagaimana ketika tali
diayunkan, ia dapat melompat sedemikian rupa sehingga tak sampai terjerat tali dengan berusaha
mengikuti ritme ayunan. Semakin cepat gerak ayunan tali, semakin cepat ia melompat.
d. Sosialisasi
Untuk bermain tali secara berkelompok, anak membutuhkan teman yang berarti memberi
kesempatannya untuk bersosialisasi.Ia dapat belajar beremapati, bergiliran, menaati aturan, dan
lainnya.
e. Intelektual
Saat melakukan lompatan, terkadang anak perlu berhitung secara matematis agar lompatannya
sesuai dengan jumlah yang telah ditentukan dalam aturan permainan.Umpamanya, anak harus
melakukan tujuh kali lompatan saat tali diayunkan. Bila lebih atau kurang, ia harus menjadi
pemegang tali.
3. Faktor yang Perlu Diperhatikan
Ada beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam bermain skipping antara lain :
a. Ruangan
Idealnya skipping dilakukan di ruang terbuka.Namun kalau tidak memungkinkan, di ruangan
tertutup pun bisa.Tentu saja ruangan tersebut harus cukup lega dan lapang serta aman dari benda-
benda yang dapat membahayakan seperti barang pecah belah.
b. Ukuran tali
Tali yang digunakan harus sesuai ukuran; tidak terlalu panjang dan tidak terlalu pendek. Jadi
hendaknya ukuran tali dibuat pas dan tak banyak bersisa sehingga anak akan lebih mudah dan
nyaman melompat.
c. Variasi mainan
Semakin bervariasi permainan lompat tali ini, makin anak: mahir dan terampiI dalam melakukan
gerakan-gerakannya. Arti bervariasi di sini adalah anak tak hanya main tali yang dipegang lurus
kedua ujungnya dan kemudian anak melompatinya, bisa juga dengan memutar-mutar tali dan
anak melompat bersamaan dengan temannya Atau anak dapat rneningkatkan keahlian
gerakannya dengan melakukan gerakan.
d. Waktu
Terutama saat di sekolah, waktu permainan skipping biasanya sangat terbatas.Lantaran itu,
Anggani mengimbau agar dalam setiap pennainan masing-masing anak mendapatkan gilirannya,
terlebih untuk skipping secara perorangan.Pastikan para murid mendapat giliran yang telah
disepakati bersama sebelumnya.
Pengertian Bola Voli adalah Olahraga tim (Olimpiade) di mana dua tim terdiri dari 6 pemain
aktif, tiap tim yang dipisahkan oleh net. Setiap tim mencoba untuk membuat poin dengan cara
menjatuhkan bola ke lapangan lawan yang diselenggarakan di bawah aturan.
Tata cara permainannya sebagai berikut: pemain di salah satu tim mencoba untuk servis bola
(melempar atau melepaskannya dan kemudian memukul dengan tangan atau lengan), dari
belakang bagian belakang garis batas dari lapangan pertandingan, melewati atas net dan ke
dalam lapangan lawan. Tim lawan tidak boleh membiarkan bola tersebut menyentuh lapangan;
mereka menyentuh bola sebanyak tiga kali, biasanya penerimaan bola pertama dan kedua diatur
agar dapat kembali menjadi serangan, dan juga sebagai upaya untuk mengarahkan bola agar
tidak jatuh di lapangan sendiri. Rally yang terus menerus dengan cara yang sama, dengan
masing-masing tim diperbolehkan sebanyak tiga kali berturut-menyentuh, sampai salah satu tim
ada yang melakukan kesalahan, sehingga kehilangan rally. Tim yang memenangkan rally
mendapat satu poin, dan servis bola untuk memulai rally berikutnya.
PERWASITAN BOLA VOLI
Perlengkapan Wasit
Pakaian Seragam :
Celana putih/hitam
Kaos putih polos atau hitam garis-garis putih pakai krah
Sepatu karet putih
Badge wasit sesuai klasifikasi:
Ø kuning untuk cabang – dikeluarkan cabang
Ø putih untuk Pemda – dikeluarkan Pemda
Ø hijau untuk nasional – dikeluarkan PBVSI Pusat, dan
Ø biru – untuk internasional – dikeluarkan IVBF
Komposisi Wasit
Seorang wasit pertama (referee)
Seorang wasit kedua (umpire)
Seorang pencatat (scorer)
4 atau 2 orang hakim garis (linesmen)
Prosedur Mewasiti
Wasit 1 dan 2 yang diperbolehkan meniup peluit selama pertandingan.
Wasit 1 memberi tanda memulai permainan (service).
Wasit 1 dan 2 : tanda bola mati setelah yakin ada pelanggarannya, tanda bola mati bertujuan
untuk menunjukkan menyetujui atau menolak permohonan regu.
Wasit 1 : memberi peringatan, menjatuhkan hukuman.
Begitu wasit meniup peluit sudah harus dapat menunjukkan:
Ø Sifat kesalahan dan isyarat tangan yang resmi.
Ø Pemain yang bersalah
Ø Giliran service, sekaligus menunjuk regu yang mendapat poin.
o Isyarat dilakukan hanya seketika. Isyarat dilakukan dengan tangan untuk menunjuk satu
kesalahan.Yang melakukan kesalahan ditunjuk.Menunjukkan giliran service, sekaligus memberi
tanda poin dari kesalahan yang dibuat satu regu.
o Kekuasaan Wasit 1
Ø Memimpin pertandingan dari awal sampai akhir pertandingan.
Ø Mempunyai kekuasaan penuh, termasuk upaya yang tidak tercantum dalam peraturan.
Ø Kekuasaannya mutlak – dapat mengganti salah seorang petugasnya bila dianggap tidak
melaksanakan tugasnya dengan baik.
Ø Menentukan lapangan baik/buruk sebelum pertandingan.
o Wasit 1 dan 2 harus mengawasi bola, apakah bola tersebut telah memenuhi persyaratan
sewaktu permainan berlangsung.