ABSTRAK
Skizofrenia adalah gangguan kejiwaan yang paling banyak ditemukan, ditandai dengan menarik diri dari
hubungan interpersonal, gangguan kognitif, persepsi, dan sosial. Skizofrenia merupakan suatu penyakit otak
persisten dan serius yang mengakibatkan perilaku psikotik, pemikiran tidak konkret dan kesulitan dalam
memproses informasi, hubungan interpersonal, serta memecahkan masalah. Gangguan skizofrenia seperti
gangguan perilaku, perseptif, kognitif akan menyebabkan klien tidak dapat merawat dirinya secara mandiri.
Kombinasi intervensi keperawatan untuk menangani defisit perawatan diri yaitu dengan terapi activity daily
living, yang mengajarkan dan melatih penderita skizofrenia untuk memenuhi kebutuhan perawatan diri secara
mandiri.Tujuan kajian literatur ini adalah untuk mengetahui keefektifan terapi Activity Daily Living (ADL) pada
pasien dengan skizofrenia di Rumah Sakit Jiwa dengan menggunakan beberapa database yang dijadikan sebagai
sumber pencarian yang terkait dengan penelitian yaitu “Indonesia One Search”,“NCBI” dan“EBSCO”.
Berdasarakan kesimpulan dari beberapa study literatur yang dilakukan diperoleh hasil bahwa terapi Activity
Daily Living dapat mempengaruhi tingkat kemandirian pasien dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari
Kata Kunci: Skizofrenia, Intervensi, Terapi Activity Daily Living (ADL), Review Artikel, Rumah Sakit Jiwa
Daftar Pustaka: 2005-2017
ABSTRACT
Schizophrenia is a mental disorder with the most common psychiatric disorder, characterized by
withdrawal from interpersonal relationships, cognitive, perceptual, and social disorders. Schizophrenia is a
persistent and serious brain disease that results in psychotic behavior, non-concrete thinking and difficulties in
processing information, interpersonal relationships, and solving problems. Schizophrenia disorders such as
behavioral disorders, perceptive, cognitive will cause the client to not be able to care for himself independently.
The combination of nursing intervention to deal with self-care deficits is activity daily living therapy, which
teaches and trains schizophrenics to meet self-care needs independently. The purpose of this literature review is
to determine the effectiveness of Activity Daily Living therapy in patients with schizophrenia at Psychiatric
hospital by using several databases that serve as search sources related to research, namely "Indonesia One
Search", "NCBI" and "EBSCO". Based on the conclusions of several literature studies conducted, it was
obtained the results that Activity Daily Living therapy can influence the level of patient independence in meeting
their daily needs.
Key Words : Schizophrenia, Intervention, Activity Daily Living Therapy, Review Article, Psychiatric Hospital
Bibliography : 2005-2017
PENDAHULUAN cenderung apatis, menghindari kegiatan
dan mengalami gangguan dalam
Skizofrenia adalah gangguan kejiwaan
penampilan. Gejala skizofrenia termasuk
yang paling banyak ditemukan, ditandai
delusi, halusinasi, afek datar atau tumpul,
dengan menarik diri dari hubungan
blocking, menarik diri dari lingkungan
interpersonal, gangguan kognitif, persepsi,
sosial dan defisit perawatan diri. Gangguan
dan sosial. Skizofrenia merupakan suatu
skizofrenia seperti gangguan perilaku,
penyakit otak persisten dan serius yang
perseptif, kognitif akan menyebabkan
mengakibatkan perilaku psikotik,
klien tidak dapat merawat dirinya secara
pemikiran tidak konkret dan kesulitan
mandiri (Sadock, B. & Sadock, V., 2010).
dalam memproses informasi, hubungan
interpersonal, serta memecahkan masalah Berbagai terapi untuk meningkatkan
(Fortinash, K. and Worret, H, 2008) . kualitas hidup penderita skizofrenia,
termasuk dengan obat antipsikotik yang
Menurut World Health Organization
merupakan salah satu andalan dalam
(WHO) pada tahun 2016 prevalensi
mengatasi skizofrenia. Namun intervensi
penderita skizofrenia di dunia 21 juta jiwa.
kombinasi menggunakan obat-obat
Data dari Riskesdas pada tahun 2013
antipsikotik dengan perawatan psikososial
dalam di Indonesia sendiri prevalensi
memberi manfaat lebih banyak
gangguan jiwa berat seperti skizofrenia
dibandingkan dengan hanya melakukan
mencapai sekitar 400.000 orang atau
salah satu intervensi (Ayono, 2016).
sebanyak 1.7 per 1.000 penduduk,
Kombinasi intervensi keperawatan untuk
prevalensi gangguan mental emosional
menangani defisit perawatan diri yaitu
yang ditandai dengan gejala-gejala depresi
dengan terapi activity daily living, yang
dan kecemasan untuk usia 15 tahun ke atas
mengajarkan dan melatih penderita
mencapai sekitar 14 juta orang atau 6%
skizofrenia untuk memenuhi kebutuhan
dari keseluruhan jumlah penduduk
perawatan diri secara mandiri.
Indonesia (DepKes, 2016).
Berdasarkan latar belakang diatas,
Pasien dengan gangguan jiwa akan
penulis tertarik membuat kajian literatur
mengalami perubahan proses pikir yang
mengenai keefektifan terapi activity daily
menyebabkan kemunduran dalam
living untuk meningkatkan kemandirian
menjalani kehidupan sehari-hari, hal ini
pasien dengan skizofrenia di Rumah Sakit
ditandai dengan hilangnya motivasi dan
Jiwa.
tanggung jawab. Selain itu pasien akan
METODE aktivitas (activity therapy)” AND“
skizofrenia (schizophrenia)” AND “rumah
Penelitian ini membahas mengenai
sakit jiwa (psychiatric hospital)”, “review
keefektifan terapi Activity Daily Living
artikel (article review)”, “intervensi
pada pasien dengan skizofrenia di Rumah
(intervention)”, pada database Indonesia
Sakit Jiwa dengan menggunakan metode
One Search, NCBI dan EBSCO. Kriteria
kajian literatur. Strategi penulis
inklusi dari kajian literatur ini adalah
untuk menjawab pertanyaan penelitian
artikel dan jurnal menggunakan bahasa
menggunakan studi kuantitatif dan
Indonesia dan bahasa Inggris, artikel dan
kualitatif serta systematic review sebagai
Jurnal merupakan terbitan 10 tahun
perbandingan kajian.
terakhir (2008-2018), artikel dan Jurnal
Analisa data yang digunakan
menjawab pertanyaan penelitian, artikel
dalam penelitian adalah menggunakan
dan Jurnal tersedia full text, penelitian
metode simplified approach. Tujuan dari
dilakukan pada unit rawat inap di rumah
metode ini adalah untuk menggabungkan
sakit Jiwa. Proses pencarian artikel
hasil penelitian yang memilki metode
dilakukan pada tanggal 18 sampai 23
penelitian yang berbeda ke dalam sebuah
Oktober 2018.
literature review. Data yang didapat dari
peneliti dalam pembuatan literature
HASIL
review tidak menggunakan responden
atau partisipan. Literature review ini Pencarian data menggunakan tiga
merupakan hasil dari berbagai sumber databases tersebut menghasilkan artikel
yaitu artikel dan jurnal yang telah peneliti dan jurnal (n= 105) yang masing-masing
evaluasi dan analisa dari berbagai terdiri dari Indonesia One Search (n = 25),
database. Penulis menggunakan beberapa Ebsco (n = 63), NCBI (n = 17). Kemudian
database yang dijadikan sebagai sumber total artikel dan jurnal tersebut dianalisa
pencarian yang terkait dengan penelitian berdasarkan judul dan abstrak, ditemukan
yaitu “Indonesia One Search”, “NCBI” (n=60) yang tidak sesuai, duplikasi
dan“EBSCO”. Pencarian data akan (n=14), tidak full text (n=6), bukan bahasa
menggunakan boolean operator untuk inggris (n=3). Dari tahap tersebut
menggabungkan kata kunci seperti didapatkan sebanyak (n=22) artikel dan
”AND” dan ”OR”.Kata kunci yang jurnal. Dari 22 artikel dan jurnal ini
digunakan dalam pencarian database dilakukan analisa secara penuh dengan
dalam penelitian ini adalah “terapi melihat kriteria inklusi dan eksklusi yang
sudah ditetapkan diawal. Dikeluarkan
sebanyak (n=17) artikel dan jurnal karena
tidak sesuai dengan kriteria inklusi dan
kriteria eksklusi. Penulis juga
menggunakan critical appraisal dari JBI
untuk menganalisa artikel dan jurnal yang
akan dianalisa dan digunakan dalam tabel
matriks. Didapatkan sebanyak (n=4)
artikel dan jurnal yang dimasukkan dalam
tabel matriks.
Dikeluarkan sebanyak
(n=17) artikel dan jurnal
Didapatkan n=5 artikel
dan jurnal setelah karena tidak sesuai
dilakukan analisa dengan kriteria inklusi
menggunakan critical dan kriteria eksklusi.
appraisal dari JBI.
Dikeluarkan n : 1
karena tidak
menjawab pertanyaan
Sampel terakhir n : 4
penelitian
artikel untuk
dimasukkan dalam
kajian sistematik
Pengarang, Lokasi Metode Penelitian Populasi dan Sampel Gambaran Terapi ADL Hasil Penelitian
Judul, Artikel, Ruang
dan Tahun Rawat
(1) Yusuf, Ah., Rawat Quasi- Eksperimental Dilakukan teknik non- Makan, toileting, dressing, Kelompok Kontrol : Terjadi kenaikan yang cukup
Nihayati, E., Inap probability, total sampling, dan bathing signifikan setelah diberikan terapi
Kurniawan. 2017. - Data di analisa dengan 20 responden , - Good : 20 % mampu ADL pada pasien skizofrenia
Modeling menggunakan populasi nya pasien - Menggunakan modeling melakukan ADL dengan dengan defisit perawatan diri :
Participant Wilcoxon Signed skizofrenia dengan defisit participant dimana baik
Toward Self-Care Rank Test untuk perawatan diri perawat memberikan - Moderate : 70% mampu Kelompok Kontrol :
Deficit On membandingkan contoh atau melakukan ADL dengan
Schizophrenic antara klien yang memperagakan terlebih cukup - Good : 60 % mampu
Clients.Jurnal mampu melakukan dahulu apa yang akan - Low : 10 % melakukan melakukan ADL dengan baik
Ners, Vol. 12 No.1 perawatn diri dengan Usia responden diambil dari dilakukan ADL kurang - Moderate : 30 % mampu
klien yang usia 18-55 tahun - Untuk treatment group melakukan ADL dengan cukup
mengalami defisit 90% responden yang - Low : 10 % melakukan ADL
perawatan diri memiliki kategori good Kelompok Treatment : kurang
sebelum dan setelah ability diberikan treatment
dilakukan modeling Setiap responden dibagi 1 kali. - Good : 10 % mampu
partisipan. dalam 3 kategori kemampuan - Untuk group control melakukan ADL dengan Kelompok Treatment :
- Mann-Whitney perawatan diri, yaitu : good, dengan kategori cukup baik
digunakan untuk moderate dan low. dan rendah dalam - Moderate : 70% mampu - Good : 100 % mampu
melihat perbedaan perawatan diri diberikan melakukan ADL cukup melakukan ADL dengan baik
perawatan diri pada treatment 2-3 kali - Low : 20% melakukan - Low dan Moderate : 0%
klien skizofrenia - 4 topik yang dibahas ADL kurang
dengan defisit yaitu bathing, dressing,
perawatan diri dalam eating dan toileting, setiap
treatment group dan topiknya diberikan atau
control group. dipraktekan tiap 1 hari,
dan setiap topiknya
diulang 2 kali
(2)Rahmasari, A. Ruang Quasi eksperimental Populasi dari penilitian ini Makan, mandi,berpakaian, Kelompok Eksperimen : Terjadi peningkatan yang
2013. Pengaruh rawat inap dengan pendekatan adalah pasien dengan berdandan, dan toileting. signifikan pada kelompok
Activities Daily RSJ control time serie. skizofrenia yang dirawat di - Mandiri : 0% yang
Living (ADL) Ghrasia Dilakukan pengukuran ruang rawat inap RSJ Ghrasia Intervensi ADL training mampu melakukan ADL eksperimen ,
Training Terhadap Pemda atau observasi yang Pemda DIY. Jumlah populasi dilakukan selama 7 hari secara mandiri
Tingkat DIY berulang-ulang adalah 102 pasien. teknik - Cukup : 100% yang Kelompok Eksperimen :
Kemandirian menggunakan kelompok pengambilan sampel yang
mampu melakukan ADL
Pasien Skizofrenia pembanding. dipilih adalah non random - Mandiri : 83,3 % mampu
Di Ruang Rawat sampling dengan teknik cukup
melakukan ADL mandiri
Inap RS Jiwa purposive sampling, - Cukup : 16,7% mampu
Grhasia Pemda pengambilan subjek
Instrumen yang Kelompok Kontrol : melakukan ADL cukup
DIY. Yogyakarta didasarkan atas tujuan
digunakan untuk tertentu yang didasarkan atas
mengukur tingkat ciri-ciri, sifat atau - Mandiri : 0% yang
kemandirian pasien karakteristik tertentu yang mampu melakukan ADL Kelompok Kontrol :
adalah lembar observasi, merupakan ciri-ciri pokok secara mandiri
dengan cara mengamati populasi. Jumlah keseluruhan - Mandiri : 33,3% mampu
- Cukup: 100% yang
atau memperhatikan sampel yang digunakan melakukan ADL mandiri
sesuatu dengan mampu melakukan ADL
terdapat 24 responden. - Cukup : 66,7% melakukan
mata/langsung cukup
ADL cukup
(3) Rini, A. 2016. Rawat Assessmen observasi, 1 sampel pasien dengan Terapi diberikan setiap hari Tampak penampilan kurang Terapi diberikan setiap hari selama
Activity of Daily Inap RSJ wawancara skizofrenia tipe paranoid. selama 6 sesi,yaitu 6 hari. terawat, kurang bersih seperti 6 sesi,yaitu 6 hari.
Living untuk Dr. bau badan, baju kotor, awut-
meningkatkan Radjiman Assessmen awutan, gigi kotor, kulit kasar Selama 6 sesi disimpulkan dapat
kemmapuan rawat Wediodini menggunakan beberapa dan bersisik. meningkatkan keterampilan atau
diri pada pasien ngrat, instrumen tes psikologi : kemampuan merawat diri.
Skizofrenia tipe Lawang
paranoid. - Tes Wechsler Adult
Dinamika Intelligence Scale
penelitian, Vol. 16 (WAIS) untuk
No.2 mengukur intelegensi
subyek dewasa usia
16 – 75 tahun. WAIS
mengukur 2 aspek
yaitu Verbal
(informasi,
pengertian, hitungan,
persamaan,
rentangan angka,
perbendaharaan kata)
dan aspek
Performance (simbol
angka, melengkapi
gambar, rancangan
balok, mengatur
gambar dan merakit
objek)
- Tes GRAFIS
(BAUM,DAP, HTP)
yang disebut juga
paper dan pencil tes
karena hanya
melibatkan 2 bahan
tersebut. Hal ini
sering disebut tehnik
ekspresif.
- WZT (Wartegg),
untuk
mengeksplorasi
kepribadian dalam
istilah fungsi dasar
tertentu seperti
imajinasi, emosi,
dinamisme, kontrol,
reality function.
(4) Mona, A. El- Rawat Penelitian ini Sampel yang diambil adalah Makan, tidur, personal 80 % kategori dibantu penuh 78 % mampu melakukan ADL
Bilsha. 2010. Inap menggunakan metode 50 pasien skizoprenik di hygiene dan dibantu sebagian secara mandiri, 22 % dibantu
Effect of Activity Psikiatrik Quasi Experimental. ruang rawat inap Psikiatrik dalam melakukan ADL
Therapy On The Departmen department, Mansoura
Activity of Daily t, Alat yang digunakan ada University Hospital, Egypt. Setelah dilakukan implementasi,
Living Among Mansoura 2, yaitu : Implementasi yang dilakukan terjadi peningkatan yang signifikan
Schizophrenic University : pada ADL dan personal hygiene.
Patients. Hospital - Menggunakan
Psychiatric and questioner yang - Aktivitas menonton : Hal ini dihubungkan dengan
Mental Health berisi sosiodemografi menonton tv dampak dari aktivitas seperti energi
Nursing. Mansoura seperti, umur, - Aktivitas yang dan inisiasi, stimulasi sirkulasi,
University, Egypt. gender, status dan membutuhkan partisipasi peningkatan nafsu makan,
Middle East pendidikan terakhir, : bermain kartu, domino, menolong untuk mengekspresikan
Journal Of Data klinis, seperti puzzles, mengumpulkan perasaan, meningkatkan hubungan
Psychiatry And sakit berapa lama, benda, dan membangun interpersonal, mengurangi
Alzheimers, riwayat dari sesuatu kecemasan dan meningkatkan
Volume 4 Issue 1 keluarga, Hubungan - Aktivitas kreatif : kondisi fisik sebagaimana kondisi
interpersonal, menggambar, melukis, psikologi nya.
Pengkajian personal menjahit atau merajut,
hygiene, makan dan membuat vas bunga,
tidur dekorasi kerajinan tangan
- Skala untuk dan membuat bingkai
mengukur activity - Latihan sederhana seperti
daily living dari Katz berjalan, bermain sepak
dan Akpom 1976. bola dan bola tangan
Skala yang di ukur - Bernyanyi, menari,
adalah : 1 untuk bermain musik dan
kategori mandiri, 2 bercanda
untuk kategori
parsial dan 3 untuk
kategori
ketergantungan.
Kemudian di hitung
menggunakan skor,
jika skor 6
diakatakan mandiri
penuh, jika 7-12
dikatakan parsial
atau bantuan
sebagian, jika 13-18
bantuan total
PEMBAHASAN Tiga dari keempat jurnal juga
membahas mengenai aktivitas mandi.
Kemandirian merupakan kemampuan
Pada jurnal pertama oleh Yusuf, 2017
seseorang untuk berdiri sendiri dalam
mengkhususkan terapi ini diberikan pada
mengurus diri sendiri dari semua segi aspek
pasien skizofrenia dengan masalah
kehidupan yang ditandai dengan adanya
keperawatan defisit perawatan diri.
inisiatif, kepercayaan diri dan kemampuan
Kemampuan pasien untuk peduli
untuk mempertahankan diri (Wijiningsih 2009).
terhadap diri dan lingkungan sekitarnya
ADL (Activity Daily Living) training diyakini
menurun, sehingga peneliti merasa
mampu meningkatkan kemandirian pasien
penting untuk memberikan Modeling
dalam menjalankan fungsi kehidupan nya (
Therapy. Jurnal kedua dari Rahmasari,
Nasir & Muhith 2010).
2013 dan jurnal ketiga Rini, 2016
Jurnal yang sudah dimasukkan dalam membahas mengenai aktivitas mandi
tabel matriks, masing-masing membahas karena pasien dengan skizofrenia
mengenai komponen dari Activity Daily Living mengalami penurunan kemandirian.
yang dilakukan, meliputi : Dalam jurnal yang kedua dilakukan
bimbingan secara mandiri oleh terapis
a. Makan
selama 7 hari. Jurnal ketiga lebih spesifik
Tiga dari keempat jurnal yang ditelaah
melihat kepada satu pasien yang
membahas mengenai aktivitas makan.
mengalami penurunan dalam perawatan
Jurnal pertama dari Yusuf, 2017
diri, dijelaskan bahwa pasien tampak
memberikan Modeling Therapy kepada
kurang terawat, kurang bersih, bau badan,
responden yang memiliki masalah
baju kotor, awut awutan, gigi kotor, kulit
keperawatan defisit perawatan diri. Jurnal
kasar dan bersisik. Setelah dilakukan 6
kedua dan keempat juga membahas
kali sesi terjadi peningkatan keterampilan
mengenai aktivitas makan pada pasien
atau kemampuan merawat diri.
dengan skizofrenia, yang menjadi
c. Toileting atau Kegiatan Eliminasi
perhatian adalah karena pasien dengan
Dua dari keempat jurnal yang ditelaah
skizofrenia mengalami kehilangan mood
membahas mengenai kegiatan toileting.
yang berdampak pada kehilangan nafsu
Jurnal pertama oleh Yusuf, 2017 dan
makan. Kegiatan makan merupakan
jurnal kedua oleh Rahmasari, 2013 pasien
aktivitas dasar yang harus dipenuhi untuk
dengan skizofrenia sebelum diberikan
menunjang kegiatan sehari-hari.
terapi melakukan kegiatan toileting
b. Mandi
dengan tidak benar, seperti tidak
menyiram kembali toilet setelah perubahan tingkat kemandirian pasien
digunakan. Hal ini menunjukkan adanya dalam berhias.
penurunan kemampuan dalam aktivitas f. Sleeping atau tidur
toileting. Setelah diberikan terapi, terjadi Satu dari keempat jurnal
peningkatan kemandirian secara membahas mengenai aktivitas tidur.
signifikan pada pasien dengan skizofrenia Jurnal oleh Mona, 2010 melihat
dalam melakukan aktivitas toileting. adanya lack of sleep atau kurang tidur
d. Dressing atau berpakaian pada pasien skizofrenia. Terapis
Dua dari keempat jurnal membahas memberikan terapi aktivitas untuk
mengenai cara berpakaian pada pasien membantu pasien meningkatkan
dengan skizofrenia. Jurnal pertama kualitas tidur pasien dan terbukti
oleh Yusuf, 2017 dan Jurnal kedua efektif.
oleh Rahmasari, 2013 melihat keadaan
penampilan pasien yang tidak rapi dan
kurang terawat, sehingga terapis
memberikan bimbingan dan modeling
therapy mengenai cara berpakaian.
Setelah melewati setiap sesi dan
melakukan terapi terjadi peningkatan
kemandirian dalam kegiatan
berpakaian pada pasien dengan
skizofrenia.
e. Grooming atau berhias
Dua dari keempat jurnal, yaitu
jurnal kedua oleh Rahmasari, 2013
dan Rini, 2016 melihat penampilan
kurang terawat, kurang bersih, awut-
awutan, sehingga pada kedua jurnal ini
memberikan terapi berhias pada pasien
skizofrenia yaitu dengan cara
mengajari pasien cara menyisir rambut
setelah mandi, kemudian
menggunakan hand body. Setelah
dilakukan teapi selama 6 sesi, terjadi
Tabel 4.1 pembahasan
PERSAMAAN PERBEDAAN
Pasien Penelitian yang dilakukan oleh Yusuf, Penelitian yang dilakukan oleh Yusuf,
Ah., Nihayati, E., Kurniawan.(2017), Ah., Nihayati, E., Kurniawan.(2017)
Rahmasari, A. (2013), Mona, A. El- menggunakan sample pada pasien
Bilsha.(2010), Rini, A. (2016) skizofrenia terkhususnya pada pasien
menggunakan sample yang sama yaitu defisit perawat diri sedangkan
pasien skizofrenia penelitian yang dilakukan oleh Rini,
A. (2016) membahas mengenai defisit
perawatan diri pada pasien skizofrenia
dengan tipe paranoid sedangkan
penelitian yang dilakukan oleh Mona,
A. El-Bilsha.(2010) sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh
Rahmasari, A. (2013) yaitu dengan
menggunakan sample pasien
skizofrenia, namun pada penelitian
mona (2010) menggunakan obat
antipsychotic.
hari. Selain itu juga terapi Activity Daily Daily Living Among Schizophrenic