BALAI NIP.1985032410012036 SELASA 1. Pengertian Keselamatan pasien adalah suatu sistem dimana puskesmas membuat asuhan pasien lebih aman yang meliputi asesmen risiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko dan mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil
Insiden keselamatan pasien yang selanjutnya disebut insiden adalah setiap
kejadian yang tidak disengaja dan kondisi yang mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan cedera yang dapat dicegah pada pasien, terdiri dari Kejadian Tidak Diharapkan, Kejadian Tidak Cedera, Kejadian Nyaris Cedera, Kejadian Tidak Cedera dan Kejadian Potensial Cedera
Kesalahan yang mengakibatkan IKP dapat terjadi pada :
1. Diagnostik : kesalahan atau keterlambatan diagnosis
2. Treatment: kesalahan pada operasi, prosedur atau tes, pelaksanaan
terapi
3. Preventive : tidak memberikan terapi profilaktif, monitoring atau
pollowup yang tidak sesuai pada suatu pengobatan
4. Other : gagal melakukan komunikasi atau sistem lain
2. Tujuan 1. Terciptanya budaya keselamatan pasien di puskesmas
2. Meningkatnya akuntabilita Puskesmas terhadap pasien dan masyarakat
3. Menurunnya KTD, KTC,KPC, dan KNC di Puskesmas
Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi
pengulangan KTD,KTC,KPC dan KNC.
3. Kebijakan Berdasarkan SK KepalaPuskesmas NO: /SK/ / / Tentang Penanganan
KTD,KTC, KPC dan KNC
4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia tentang Keselamatan
Pasien Rumah Sakit, 2011
2. Permenkes RI No 11 tahun 2017 tentang keselamatan pasien
5. Alat dan Bahan 1. Blangko manajemen KTD,KPC,KNC dan resiko medis
2. bolpoint
6. Langkah-langkah/ 1. Pemberi pelayanan klinis yang mendapatkan KTD,KTC,KPC dan KNC
Prosedur atau resiko medis melakukan pertolongan dan penanganan awal sesuai kondisi 2. Pemberi pelayanan klinis yang mengetahui adanya KTD,KTC,KNC,KPC dan resiko klinis melakukan pengaman berupa isolasi lingkungan, selanjutnya melaporkan kondisi tersebut kepada tim peningkatan mutu pelayanan klinis dan petugas klinis yang berkompeten 3. Ketua tim peningkatan mutu pelayanan klinis melakukan identifikasi dengan mengumpulkan informasi dan bukti yang menyangkut input,proses dan output terjadinya KTD,KTC,KNC ,KPC dan resiko klinis. Semua hasil identifikasi di dokumentasikan dalam lembar manajemen KTD,KNC,KPC dan resiko medis (formulir pelaporan insiden keselamatan) 4. Kepala puskesmas dan tim peningkatan mutu pelayanan mengadakan analisis penyebab dan tindak lanjut penanganan 5. Sosialisasi rencana tindak dan pelaksanaannya pada rapat rutin puskesmas 7. Diagram Alir
Petugas
Mengidentifikasi adanya kejadian
KTD,KTC,KNC,KPC
Ketua Tim Mutu
Kapus
Mensosialisasikan Rencan Tindak
Lanjut pada rapat Rutin Puskesmas
8. Hal-Hal yang Jenis kecelakaan, waktu kecelakaan
perlu di perhatikan 9. Unit terkait Kepala puskesmas, penangung jawab klinis, tim peningkatan mutu pelayanan klinis, dokter, perawat, bidan, analisis kesehatan, nutrisionis, sanitarian 10. Dokumen Blangko manajemen KTD,KTC,KPC,KNC dan resiko medis terkait 11. Rekaman Tanggal mulai di HistorisPerubahan No Yang dirubah Isi perubahan berlakukan