BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Tiga dari empat (75%) wanita pernah mengalami episode KVV sepanjang
hidupnya dan 10-20% wanita merupakan karier asimtomatik untuk spesies
Candida. (Parveen, Munir, et al., 2008). Paling banyak terjadi pada usia muda 15-
30% (Monalisa, Bubakar, et al., 2012). Menurut Nwadioha (2010), spesies
Candida biasa berasal dari endogen dan ditularkan melalui pasangan seksual.
a. Kehamilan
b. Obesitas
c. Lingkungan yang hangat dan lembab
d. Pakaian atau pakaian dalam yang ketat
e. Pemakaian oral kontrasepsi
f. Pemasangan IUD (Intra Uterine Device)
g. Pemakaian antibiotika spektrum luas
h. Menderita diabetes mellitus yang tidak terkontrol
i. Pemakaian obat yang mengandung kortikosteroid
j. Pemakaian pencuci vagina
k. Penyakit infeksi dan keganasan yang menekan daya tahan tubuh (Pudjiati,
Soedarmadi. 2009)
• Pemeriksaan laboratorium
Menurut Daili (2009), pemeriksaan mikroskopik dapat dipakai sebagai standar
emas (gold standard) untuk membuktikan adanya bentuk ragi dari kandida.
Terutama sensitivitasnya pada penderita simtomatik sama dengan biakan. Di
bawah ini terdapat beberapa metode pemeriksaan laboratorium yang dapat
dilakukan untuk memeriksa ada tidaknya kandida
1. Pemeriksaan mikroskopik : pulasan dari pseudomembran atau cairan vagina
dijadikan sampel lalu dilakukan pewarnaan Gram atau KOH 10% kemudian di
letakkan di bawah mikroskop cahaya. Candida albicans akan terlihat dimorfik
dengan ragi sel-sel tunas berbentuk lonjong dan hifa. Serta dalam bentuk yang
invasif kandida tumbuh sebagi filamen, miselia, atau pseudohifa (Schorge,
Schaeffer, et al., 2008).
2. Kultur : sampel dibiakkan pada agar Sabouraud’s dextrose atau agar Nutrient.
Piring agar diinkubasi pada suhu 37°C selama 24-72 jam (Yousif, Hussien. 2010).
Biakan jamur (kultur) dari sekret vagina dilakukan untuk konfirmasi terhadap
hasil pemeriksaan mikroskopik yang negatif (false negative) yang sering
ditemukan pada KVV kronis dan untuk mengindentifikasi spesies non-Candida
albicans. Kultur mempunyai nilai sensitivitas yang tinggi sampai 90%, tetapi hasil
postif kultur saja tidak dapat dijadikan indikasi seseorang menderita KVV jika
tidak ditemukan simtom pada vagina karena 10-15% wanita normal dijumpai
kolonisasi pada vaginanya (Daili, Makes, et al., 2009). Hal ini didukung oleh
Schorge (2008), kultur secara rutin tidak direkomendasikan kecuali pada wanita
yang telah terinfeksi kandida sebelumnya serta gagal dalam pemberian
pengobatan empiris.
• Kriteria Amsel
Dikatakan positif jika ditemukan 3 dari temuan di bawah ini
1. pH vagina > 4,5
2. Menunjukkan >20% per HPF “clue cells” pada eksaminasi wet mount.
3. Positif amin atau tes whiff.
4. Homogen, tidak kental, cairan putih seperti susu pada dinding vagina.
• Wet mount
• pH
• KOH 10%
• Pewarnaan gram (pemeriksaan baku emas)
• Skor Nugent
1 3+ 1+ 1+ atau 2+
2 2+ 2+ 3+ atau 4+
3 1+ 3+
4 0 4+
Cairan vagina Putih, bening Keruh atau putih, tipis, Putih, kental,
lengket tidak berbau