Anda di halaman 1dari 5

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

KASUS ANSIETAS

INTAN AGUSTIN
1710048 / S1-2B

PRODI S1 KEPERAWATAN
STIKES HANG TUAH SURABAYA
TAHUN AJARAN 2019/2020
STRATEGI PELAKSANAAN (SP)
TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN ANSIETAS

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Data Subjektif :
a. Klien mengatakan baru pertama kali dirawat di rumah sakit
b. Klien mengatakan pusing jika terlalu banyak berbicara
Data Objektif
a. Tekanan darah klien meningkat
b. Mulut kering
c. Kontak mata dengan perawat baik
d. Komunikasi verbal lancar

2. Diagnosa Keperawatan = Ansietas

3. Tujuan Tindakan Keperawatan


a. Pasien mampu membina hubungan saling percaya
b. Pasien mampu mengenal ansietas
c. Pasien mampu mengatasi ansietas melalui teknik relaksasi
d. Pasien mampu memperagakan dan menggunakan teknik relaksasi untuk mengatasi
ansietas

4. Tindakan Keperawatan
a. Membina hubungan saling percaya perlu dipertimbangkan agar pasien merasa aman dan
nyaman saat berinteraksi
b. Membantu pasien mengenal kecemasan nya
c. Mengajarkan pasien teknik relaksasi untuk meningkatkan kontrol dan rasa percaya diri
sertapengalihan situasinya
B. Strategi Komunikasi
1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Selamat pagi mbak. Perkenalkan nama saya intan, saya mahasiswa STIKES HANGTUAH
yang bertugas pada pagi ini. Kalo saya boleh tau dengan mbak siapa ini?”
“Mbak senangnya dipanggil apa?”
b. Evaluasi/validasi
“Bagaimana perasaan mbak hari ini? semalam tidurnya nyenyak?”
c. Kontrak :
 Topik
“Bagaimana jika sekarang kita berbincang-bincang tentang kecemasan dan latihan cara
mengontrol cemas dengan latihan relaksasi”
 Waktu
“Gak lama kok mbak hanya 15-20 menit saja”
 Tempat
“Bagaimana jika diruangan ini saja kita mengobrolnya?”
 Tujuan
“Agar mbak dapat mengontrol kecemasan yang mbak rasakan. Boleh mbak ?”

2. Fase Kerja
“Sekarang coba mba ceritakan apa yang mbak rasakan saat ini kepada saya”
“sebentar mbak , saya akan mengecek tekanan darah dan suhu tubuh boleh?”
“mbak berapa bersaudara? Sehat semua ?”
“kalo anak sekarang berapa mbak? Sehat pastinya ya kan ?”
“nah kalo ayah ibu masih sehat mbak? Kalo mertua? Alhamdulillah”
“sebelum dibawa kerumah sakit dulu tinggal dengan orang tua atau bagaimana mbak?”
“biasanya kalo ada waktu senggang ngapain aja ya mbak?”
“kalo ada masalah gitu biasanya bareng-bareng nyeleseainnya atau gimana mbak?
“kalo gitu biasa nya keluarga mbak terlibat dalam masyarakat atau enggak ya mbak? Kayak
gotong royong , kerja bakti gitu mbak ?”
“apa mbak punya teman dekat, yang sering diajak curhat gitu?”
“biasanya di kompleks ada arisan atau pertemuan rutin gitu gak mbak?”
“kira-kira ada masalah di arisan itu mbak?”
“wah enak ya mbak banyak orang, kalo pas arisannya?”
“kalo sebelum dirumah sakit biasanya mbak konsumsi obat apa aja?”
“oh vitamin-vitamin gitu ya mbak.”
“seberapa sering mbak?”
Cacat fisik (-)
Kontak mata (-)
Pakaian (-)
“kalo dirumah sakit biasanya yang nyeka siapa ya mbak ? oh begitu , biasanya berapa kali
sehari mbak ?”
“mbak pernah gak si ngerasa ada bayangan atau suar-suara gitu?”
“oh gak ada ya mbak , ya sudah kalo begitu”
“ngomong-ngomong sekarang mbak umurnya berapa? Wah lupa ya?”
“kalo tahun lahirnya berapa mbak?”
“oh 91 ya mbak? Kalo gitu 2019-1991 berapa ya mbak?”
“kalo belakangan ini , mbak ada ngerasa mau bunuh diri gak?”
“maaf sebelumnya nih mbak, mbak islam? Alhamdulillah”
“kalo dirumah sakit ini masih menunaikan sholat mbak? Atau ada hambatan gitu?”
“baik mbak, dari cerita mbak saya simpulkan mbak mengalami kecemasan. Kecemasan itu
rasa takut atau khawatir pada situasi tertentu yang sangat mengancam dan dapat
menyebabkan kegelisahan karena adanya paksaan. Biasanya gejala nya itu tangan selalu
keringat dingin , nafsu makan berkurang, kepala pusing dan detak jantung cepat.”
“Jadi saat ini mbak berada pada tingkat kecemasan. Untuk itu, mbak perlu melakukan terapi
disaat mbak merasa perasaan cemas.”
“Bagaimana kalau sekarang kita coba mengatasi kecemasan mbak dengan latihan relaksasi
dengan cara tarik nafas dalam”
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi
 Subyektif
“Bagaimana perasaan mbak setelah kita ngobrol tentang masalah yang mbak rasakan dan
latihan relaksasi?
 Obyektif
“Coba mbak ulangi lagi cara yang sudah kita pelajari.”
b. Rencana Tindak Lanjut (RTL)
“Kapan mbak akan berlatih lagi untuk melakukan cara ini?”
“Mari, kita masukkan dalam jadwal harian mbak. Jadi, setiap mbak merasa cemas, mbak
bisa langsung praktikkan cara ini boleh?”
c. Kontrak yang akan datang
 Topik
“Cara yang kita praktikkan tadi baru mengurangi sedikit kecemasan yang mbak rasakan,
bagaimana kalo besok latihan kembali ?”
 Waktu
“Bagaimana kalau kita latihan cara yang kedua ini besok, dengan jam yang sama seperti hari
ini. Bagaimana kalau 20 menit saja”
 Tempat
“Dimana mbak akan latihan dengan saya besok? Ya sudah, bagaimana kalau besok kita
melakukannya disini saja lagi ya ?”

Anda mungkin juga menyukai