Anda di halaman 1dari 7

PEMBAHASAN SOAL KEBIDANGAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

1. Tanggal 3 Desember merupakan hari yang punya "Makna Khusus" bagi warga Departemen
Pekerjaan Umum. Karena pada tanggal tersebut terjadi peristiwa bersejarah. Gugur tujuh orang
karyawan yang berjuang mempertahankan markas Departemen PU di Kota Bandung yang dikenal
sebagai "Gedung Sate". Peristiwa ini kemudian dikenang dan diperingati sebagai HARI KEBAKTIAN
PEKERJAAN UMUM..

2. Pada zaman Hindia Belanda, Waterstaat Swerken merupakan istilah bahasa Belanda "Openbare
Weren" yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia sebagai Pekerjaan Umum.

3. Pada zaman Hindia Belanda, Kementerian PUPR juga disebut Dep. V&W yang memiliki kepanjangan
Van Verkeer & Waterstaat.

4. Bidang PU (Openbare Werken) pada zaman Hindia Belanda adalah:


Water Kracht
Constructie Burreau
Imgatie & Assainering

5. DR. Ir. Mochamad Basoeki Hadimoeljono, M. Sc merupakan Menteri Pekerjaan Umum & Perumahan
Rakyat di tahun 2017.

6. Jalan Trans-Papua adalah jalan nasional yang menghubungkan Provinsi Papua Barat dan Provinsi
Papua, membentang dari Kota Sorong di Provinsi Papua Barat hingga Merauke di Provinsi Papua
dengan total panjang mencapai 4.330,07 Km.

7. Pembangunan Jalan Trans-Papua sudah mulai sejak pemerintahan Presiden B.J.Habibie dan
dibangun secara besar-besaran sejak pemerintahan Presiden Joko Widodo.

8. Dalam rangka mempercepat pembangunan infrastruktur di Papua, sebagai landasan hukumnya,


pemerintah mengeluarkan Undang-Undang dan Peraturan Presiden.

9. Undang-Undang Nomor 17 tahun 2007 berisi tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Nasional 2005-2025.

10. Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016 berisi tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis
Nasional.

11. Setelah Belanda menyerahkan dalam perang pasifik pada tahun 1942, kepada Jepang, maka daerah
Indonesia ini dibagi oleh Jepang dalam 3 wilayah pemerintahan, yaitu Jawa/Madura, Sumatera dan
Indonesia Timur dan tidak ada Pusat Pemerintahan tertinggi di Indonesia yang menguasai ke 3
wilayah pemerintahan tersebut.

Dibidang Pekerjaan Umum pada tiap-tiap wilayah organisasi Pemerintahan Militer Jepang tersebut
di atas, diperlukan organisasi zaman Hindia Belanda dan disesuaikan dengan ketentuan-ketentuan
dari fihak jepang,kantor pusat "V & W". di Bandung, dinamakan Kotubu Bunsitsu, sejak saat itu
istilah "Pekerjaan Oemoem" (P.O), Oeroesan Pekerdjaan Oemoem (O.P.O), "Pekerjaan Umum" (PU),
disamping doboku lazim dipergunakan.
Kotubu Bonsitsu di Bandung hanya mempunyai hubungan dengan wilayah Pemerintahan di
Jawa/Madura, hubungan dengan luar Jawa tidak ada. Organisasi Pekerjaan Umum di daerah-daerah,
di Karesidenan-Karesidenan pada umumnya berdiri sendiri-sendiri. Sistem pelaksanaan pekerjaan
ada yang mempergunakan sistem dan nama zaman Ned. Indie, disamping menurut sistem Jepang.

12. Peraturan Presiden yang mengatur tentang Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
adalah Peraturan Presiden Nomor 15 tahun 2015.

13. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mempunyai tugas menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat untuk membantu Presiden dalam
menyelenggarakan pemerintahan negara.

14. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat terdiri atas:


Sekretariat Jenderal;
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air;
Direktorat Jenderal Bina Marga;
Direktorat Jenderal Cipta Karya;
Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan;
Direktorat Jenderal Bina Konstruksi;
Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan;
Inspektorat Jenderal;
Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah;
Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Republik Indonesia;
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Republik Indonesia;
Staf Ahli Bidang Keterpaduan Pembangunan;
Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Investasi;
Staf Ahli Bidang Sosial Budaya dan Peran Masyarakat;
Staf Ahli Bidang Hubungan Antar Lembaga; dan
Staf Ahli Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan

15. Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah merupakan Badan yang bertugas melaksanakan
penyusunan kebijakan teknis dan strategi keterpaduan antara pengembangan kawasan dengan
infrastruktur pekerjaan umum dan perumahan rakyat.

16. Tema dari FIDIC International Infrastructure Conference yang dilaksanakan di Jakarta Convention
Centre, Senayan pada tanggal 2 oktober 2017 adalah Infrastructure Resilient - Improving Life.

17. Pada tahun 2010 terdapat 81 sesar aktif pemicu gempa. Namun, baru-baru ini, di tahun 2017,
Kementerian PUPR telah mengeluarkan peta gempa terbaru yang mengidentifikasi sesar aktif
sebanyak 295.
18. Arti Simbolis Lambang Departemen Pekerjaan Umum

Baling-baling
Menggambarkan D I N A M I K A Berdaun 3 yang merupakan segitiga berdiri tegak lurus
menggambarkan STABILITAS Secara keseluruhan menggambarkan DINAMIKA YANG STABIL dan
STABILITAS YANG DINAMIS.

Bagian daun baling-baling yang mengarah keatas


Melambangkan PENCIPTAAN RUANG.

Bagian lengkungnya dari daun baling-baling


Memberikan perlindungan untuk ruang kerja tempat tinggal bagi manusia.

Bagian daun baling-baling yang mengarah ke kiri dengan bagian lengkungnya yang telungkup
Menggambarkan penguasaan bumi da alam dan pengusahaan untuk sebesar-besarnya kemakmuran
rakyat.

Garis Horizontal : bentang jalan / jembatan diatas sungai sebagai usaha untuk pembukaan dan
pembinaan daerah.

Bagian daun baling-baling yang mengarah ke kanan dengan bagian lengkungnya yang terlentang
Menggambarkan usaha pengendalian dan Penyaluran untuk dimanfaatkan bagi sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat.

Garis Horizontal : bentang jalan / jembatan diatas sungai sebagai usaha untuk pembukaan dan
pembinaan daerah.

Baling-baling dengan 3 daun ini menggambarkan


Tiga unsur kekaryaan Departemen Pekerjaan Umum. Tirta, Wisma (Cipta) dan Marga.
Trilogi Departemen Pekerjaan Umum, Bekerja keras, Bergerak cepat, Bertindak tepat.

WARNA
Tiga unsur kekaryaan Departemen Pekerjaan Umum. Tirta, Wisma (Cipta) dan Marga.
Warna kuning sebagai warna dasar melambangkan keagungan yang mengandung arti KeTuhanan
Yang Maha Esa, Kedewasaan dan Kemakmuran.
Warna biru kehitam-hitaman, mengandung arti Keadilan Sosial, Keteguhan hati, Kesetiaan pada
tugas dan ketegasan bertindak.
Warna yang berbentuk dari warna dasar dan likisan baling-baling membentuk huruf-huruf P.U.

Lambang P.U.
Menggambarkan fungsi dan peranan Departemen Pekerjaan Umum dalam pembangunan dan
Pembinaan prasarana guna memanfaatkan bumi dan air serta kekayaan alam bagi kemakmuran
rakyat, berlandaskan Pancasila.

19. Undang-Undang Nomo 07 tahun 2004 membahas tentang Sumber Daya Air.
20. Kebutuhan manusia akan sumber daya air adalah sangat vital bagi kehidupan dan penghidupan
manusia. Disadari atau tidak hingga saat ini penggunaan air masih belum sepenuhnya dilakukan
secara bijak.
Pengelolaan sumber daya air tersebut melibatkan koordinasi berbagai pihak baik regulator,
operator, developer maupun masyarakat sekitar sehingga diperlukan Tim yang dapat
mengkoordinasi pengelolaan SDA, maka dibentuklah wadah koordinasi tata pengaturan air di
tingkat Provinsi berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 67 Tahun 1993 Tentang
Panitia Tata Pengaturan Air Propinsi Daerah Tingkat I. Wadah koordinasi itu disebut dengan PTPA
(Panitia Tata Pengaturan Air) yang bertanggung jawab kepada Gubernur dan dalam Pelaksanaan
tugasnya PTPA dibantu oleh Panitia Pelaksanaan Tata Pengaturan Air (PPTPA).
Kemudian dalam perkembangannya mengacu pada Keppres No. 123 Tahun 2001 tentang Tim
Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air sebagai mana yang telah diubah dalam Keppres No. 83
Tahun 2002 tentang Perubahan atas Keppres No. 123 Tahun 2001 maka dibentuklah Tim Koordinasi
Pengelolaan Sumber Daya Air (TKPSDA) di tingkat Nasional yang merupakan wadah koordinasi non-
struktural yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden.
Dalam perjalanannya untuk mengintegrasikan kepentingan berbagai sektor, wilayah, serta para
pemilik kepentingan dalam pengelolaan sumber daya air di tingkat nasional perlu dilakukan
koordinasi dibawah satu wadah yang disebut dengan Dewan Sumber Daya Air Nasional (DSDAN).
Adapun pembentukan wadah koordinasi pengelolaan SDA tersebut telah diamanatkan dalam Pasal
87 ayat 1 UU No. 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air yang menyebutkan “Koordinasi pada
tingkat nasional dilakukan oleh Dewan Sumber Daya Air Nasional yang dibentuk oleh Pemerintah,
dan pada tingkat provinsi dilakukan oleh wadah koordinasi dengan nama dewan sumber daya air
provinsi”. Sementara sebagai tindak lanjut dari Pasal 86 ayat (4) UU No. 7 Tahun 2004 pemerintah
telah menerbitkan Peraturan Presiden No. 12 Tahun 2008 tentang Dewan Sumber Daya Air yang
mengatur mengenai susunan organisaasi dan tata kerja wadah organisasi.

21. Pembentukan wadah koordinasi pengelolaan Sumber Daya Air telah diamanatkan di dalam Pasal 87
ayat 1 UU No. 7 Tahun 2004.

22. Undang-Undang yang membahas mengenai Perumahan dan Kawasan Permukiman adalah UU
Nomor 1 Tahun 2011.

23. Dalam Undang-Undang tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman, pada Pasal 1 disebutkan
bahwa yang dimaksud dengan Perumahan adalah kumpulan rumah sebagai bagian dari
permukiman, baik perkotaan maupun perdesaan, yang dilengkapi dengan prasarana, sarana, dan
utilitas umum sebagai hasil upaya pemenuhan rumah yang layak huni.

24. Dalam Undang-Undang tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman, pada Pasal 1 disebutkan
bahwa yang dimaksud dengan Kawasan Permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup di luar
kawasan lindung, baik berupa kawasan perkotaan maupun perdesaan, yang berfungsi sebagai
lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung
perikehidupan dan penghidupan.

25. Bangunan gedung yang berfungsi sebagai tempat tinggal yang layak huni, sarana pembinaan
keluarga, cerminan harkat dan martabat penghuninya, serta aset bagi pemiliknya disebut Rumah.

26. Perumahan yang mengalami penurunan kualitas fungsi sebagai tempat hunian disebut sebagai
Perumahan Kumuh.
27. Pertumbuhan jasa konstruksi yang tinggi sebelum krisis ekonomi ternyata belum diimbangi dengan
tatanan penyelenggaraan yang maksimal sehingga menyebabkan munculnya berbagai masalah
antara lain:
1. belum terwujudnya mutu produk, waktu Pelaksanaan, dan efisiensi pemanfaatan sumber daya.
2. rendahnya tingkat kepatuhan pengguna jasa dan penyedia jasa akan ketentuan/peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
3. belum terwujudnya kesejajaran antara pengguna jasa dan penyedia jasa dalam hal hak dan
kewajiban.
4. belum terwujudnya secara optimal kemitraan yang sinergis antar Badan Usaha Jasa Konstruksi
(BUJK) dan antara BUJK dengan masyarakat.

28. Penelitian mengenai pemanfaatan limbah plastik untuk bahan campuran aspal sudah dimulai sejak
2008 dilakukan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat. Teknologi Campuran Beraspal menggunakan Limbah Plastik ini diterapkan kali
pertama di jalan lingkungan Universitas Udayana Bali sepanjang kurang lebih 700 meter pada 18-29
Juli 2017.

29. Bendungan Karian merupakan bendungan multifungsi dan menjadi salah satu proyek strategis
nasional. Bendungan ini memiliki kapasitas tampung sebesar 314,7 juta meter kubik.

30. Dari 49 bendungan yang direncanakan, hingga Oktober 2017, data yang diperoleh dari website
resmi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menyebutkan bahwa Kementerian
PUPR tengah menyelesaikan pembangunan bendungan sebanyak 33 bendungan.

31. Ditjen Bina Konstruksi bertugas menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang
pembinaan jasa konstruksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

32. Ministry of Development merupakan Kementerian yang memiliki fungsi dan tugas seperti
Kementerian Pekerjaan Umum di negara Brunei Darussalam.

33. Unit kerja yang berada dalam naungan Ditjen Bina Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat adalah sebagai berikut:
Sekretariat Direktorat Jenderal;
Direktorat Bina Investasi Infrastruktur;
Direktorat Bina Penyelenggaraan Jasa Konstruksi;
Direktorat Bina Kelembagaan dan Sumber Daya Jasa Konstruksi;
Direktorat Bina Kompetensi dan Produktivitas Konstruksi; dan
Direktorat Kerja Sama dan Pemberdayaan;
Balai Jasa Konstruksi Wilayah I Banda Aceh
Balai Jasa Konstruksi Wilayah II Palembang
Balai Jasa Konstruksi Wilayah III Jakarta
Balai Jasa Konstruksi Wilayah IV Surabaya
Balai Jasa Konstruksi Wilayah V Banjarmasin
Balai Jasa Konstruksi Wilayah VI Makassar
Balai Jasa Konstruksi Wilayah VII Jayapura
Balai Penerapan Teknologi Konstruksi
Balai Material dan Peralatan Konstruksi
34. Beberapa daftar asosiasi yang tercantum di dalam website resmi Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat adalah Asosiasi Kontraktor Indonesia, Himpunan Ahli Teknik Tanah Indonesia,
dan Ikatan Ahli Perencanaan Indonesia.

35. Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan menyelenggarakan fungsi:

perumusan kebijakan di bidang penyelenggaraan penyediaan perumahan;

pelaksanaan kebijakan di bidang fasilitasi penyediaan rumah umum, rumah khusus, dan rumah
swadaya bagi masyarakat berpenghasilan rendah;

pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan penyelenggaraan penyediaan perumahan;

penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang penyelenggaraan penyediaan


perumahan;

pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang penyelenggaraan penyediaan perumahan;

pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang penyelenggaraan penyediaan perumahan;

pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan; dan

pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.

36. Beberapa daerah yang termasuk ke dalam daftar penerima penghargaan terkait Program Satu Juta
Rumah adalah Pemprov Sulawesi Utara, Pemkot Manado, dan Pemkot Bandung.

37. Adapun demi memudahkan perizinan dalam memulai pembangunan perumahan, Pemerintah
menyiapkan beberapa regulasi diantaranya:
1. Penyederhanaan dan kemudahan perizinan
2. Hunian Berimbang
3. Aset Jaminan Nasional
4. Tabungan Perumahan (TAPERA)
5. Perumnas
6. Rumah Bebas PPN
7. Pembiayaan Sekunder Perumahan
8. Program KPR Bank
9. Jaminan Pemerintah

38. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor
39/PRT/M/2015 membahas tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Nomor
06 Tahun 2013 tentang Pedoman Pelaksanaan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya.

39. Peraturan Menteri Dalam Negeri tentang PELAKSANAAN PERIZINAN DAN NON PERIZINAN
PEMBANGUNAN PERUMAHAN BAGI MASYARAKAT BERPENGHASILAN RENDAH DI DAERAH
termaktub dalam PerMen Dalam Negeri nomor 55 Tahun 2017.
40. Menurut Permen PUPR Nomor 20 Tahun 2014, yang dimaksud dengan Rumah Sejahtera Tapak
adalah Rumah umum yang dibangun oleh orang perseorangan atau badan hukum dengan spesifikasi
sama dengan rumah sederhana.

41. Menurut Permen PUPR Nomor 20 Tahun 2014, yang dimaksud dengan Rumah Susun Umum adalah
Rumah susun yang diselenggarakan untuk memenuhi kebutuhan rumah bagi masyarakat
berpenghasilan rendah.

42. Ketentuan mengenai pelaksanaan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan Dalam Rangka
Perolehan Rumah Melalui Kredit/Pembiayaan Pemilikan Rumah Sejahtera bagi Masyarakat
Berpenghasilan Rendah diatur dengan Peraturan Menteri.

43. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor
20/PRT/M/2014 Bab IX Pasal 27 menyatakan bahwa Dalam hal penentuan daftar kota-kota yang
mempunyai jumlah penduduk lebih dari 2.000.000 (dua juta) jiwa diatur dalam perjanjian kerjasama
operasional.

44. Batasan penghasilan per bulan paling banyak bagi kelompok sasaran KPR Sejahtera Tapak adalah 4
juta rupiah.

45. Direktorat Jenderal Cipta Karya bertugas menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan
di bidang pengembangan kawasan permukiman, pembinaan penataan bangunan, pengembangan
sistem penyediaan air minum, pengembangan sistem pengelolaan air limbah dan drainase
lingkungan serta persampahan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

46. Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga akan melanjutkan program prioritas berupa pembangunan
jalan perbatasan dan Pantai Selatan (Pansela) Jawa pada tahun depan. Selain itu kegiatan
pemeliharaan jalan nasional sepanjang 47.017 Km tetap mendapatkan perhatian utama. Alokasi
anggaran Ditjen Bina Marga pada 2017 sebesar Rp.41,39 triliun.

47. Jalan tol Akses Tanjung Priok (ATP) dibangun menjadi infrastruktur yang ramah terhadap lingkungan.
Hal tersebut salah satunya diwujudkan dengan keberadaan Sound Barrier.

48. Pada 25 September 2017, Presiden Joko Widodo meresmikan jalan tol Bawean-Salatiga yang
dikabarkan sebagai tol terindah.

49. Jalan Tol Cipali diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 13 Juni 2015.

50. Jalan tol Cipali disebut sebagai jalan tol terpanjang di Indonesia dengan jarak tempuh sepanjang
116,75 kilometer.

Anda mungkin juga menyukai