Anda di halaman 1dari 3

Analisis:

Tindak pidana yang dilakukan oleh terdakwa yaitu Pembunuhan


anak yang tidak seberapa lama dilahirkan (kinder-doodslag) (341 KUHP).
Dimana pada Pasal tersebut dituliskan:


Seorang ibu yang karena takut akan ketahuan melahirkan anak


pada saat anak dilahirkan atau tidak lama kemudian, dengan
sengaja merampas nyawa anaknya, diancam karena membunuh
anak sendiri, dengan pidana penjara paling lama tujuh tahun.


Adapun Unsur-Unsur yang terdapat dalam Pasal 341 KUHP yaitu:

a. Unsur Obyektif:
• Perbuatan pidana tersebut dilakukan oleh seorang ibu sebagaimana
pembunuhan pada kasus diatas dilakukan oleh Yunida sesuai dengan
yang dikatakan oleh saksi bahwa ia melahirkan bayi laki-laki.

• Perbuatan: Merampas nyawa;

Untuk dikatakan suatu perbuatan merupakan perbuatan


merampas nyawa, hal tersebut harus memenuhi tiga unsur yang meliputi:

1. Adanya wujud perbuatan: Berdasarkan keterangan Fadli,


Yunida membunuh bayi yang baru saja ia lahirkan
menggunakan pisau dapur yang juga digunakannya untuk
memotong tali pusar.

2. Adanya suatu kematian (orang lain): Bayi yang dilahirkan oleh


Yunida telah ditemukan mayatnya di dalam kantong plastik
berwarna hitam yang kemudian ia buang di tempat sampah.

3. Adanya hubungan sebab dan akibat (causal verband) antara


perbuatan dan kematian (orang lain): Hilangnya nyawa bayi
yang dilahirkan oleh Yunida merupakan akibat dari
pembunuhan yang dilakukan oleh Yunida menggunakan pisau
dapur.

• Objek: Nyawa anak pada saat dilahirkan atau tidak lama kemudian;

Yunida membunuh bayinya sesaat setelah ia selesai memotong


tali pusar, sehingga dapat disimpulkan bahwa ia membunuh bayinya
tidak lama setelah dilahirkan.

• Karena takut akan ketahuan melahirkan anak:

Ketakutan yang dirasakan oleh Yunida dapat dilihat dari


perbuatannya yang langsung membunuh anaknya setelah dilahirkan dan
kemudian ia langsung memasukkanya ke dalam kresek dan membuang
mayat bayinya sehingga tidak diketahui oleh orang lain.

b. Unsur Subyektif:
• Dengan sengaja:

Berdasarkan keterangan Fadli Widianto, secara jelas


menunjukkan adanya unsur kesengajaan untuk membunuh anaknya.
Apabila dihubungkan dengan bentuk-bentuk kesengajaan niat Yunida
untuk membunuh anaknya dengan pisau dapur merupakan bentuk
kesengajaan sebagai maksud/opzet als oogmerk dan kesengajaan
dengan sadar kepastian/opzet met zekenheidsbewustzijn yang ditujukan
untuk menghilangkanya nyawa bayi tersebut. Karena ia secara pasti
menghendaki dan mengetahui akibat yang akan terjadi atas
perbuatannya dapat membunuh anaknya atau mengakibatkan anaknya
meninggal dunia.

Anda mungkin juga menyukai