Kelas B
Kelompok 10
*Netty Fetriyani (2018130083)
Ad’ha Maria Kusuma Wardani (2018130090)
Amelia Ananda (2018130092)
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS PANCASILA
JAKARTA
2018/2019
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1. Melakukan beberapa teknik pewarnaan untuk identifikasi dan
pengelompokan mikroorganisme.
2. Mengamati dan menganalisis hasil reaksi-reaksi pewarnaan di bawah
mikroskop.
3. Memperkenalkan komponen-komponen mikroskop dan cara penggunaannya
TINJAUAN PUSTAKA
Kata mikroskop bersal dari bahasa Yunani yaitu micron yang artinya kecil
dan scroposyang artinya melihat atau tujuan. Jadi dapat dikatakan bahwa mikroskop
adalah alat untukmelihat obyek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata
telanjang. Alat utama dalammikroskop yang digunakan untuk mengamati adalah
lensa objektif dan lensa okuler. Dalammikroskop baik lensa objektif maupun lensa
okuler keduanya merupakan lensa cembung. Secaragaris besar lensa objektif
menghasilkan suatu bayangan sementara yang mempunyai sifat semu,tebalik dan
diperbesar terhadap posisi benda mula- mula (Anonim, 2010).
Dua nilai penting sebuah mikroskop adalah daya pembesaran dan penguraiannya,
atauresolusi. Pembesaran mencerminkan berapa kali lebih besar objeknya terlihat
dibandingkandengan ukuran sebenarnya. Daya urai merupakan ukuran kejelasan
citra; yaitu jarak minimumdua titik yang dapat dipisahkan dan masih dapat
dibedakan sebagai dua titik berbeda dan terpisah(Campbell, 2000).
-Lensa okuler yaitu lensa yang terdapat pada bagian ujung atas tabung pada
gambar, pengamat melihat objek pada lensa ini. Lensa okuler berfungsi untuk memp
erbesr kenbali bayangan dari lensa objektif. Lensa okuler biasa memiliki
perbesaran 6 , 10, atau 12 kali.
-Lensa objektif yaitu lensa yang dekat dengan objek. Biasanya terdapat 3 lensa
objektif pada mikroskop yaitu dengan perbesaran 10, 40, atau 100 kali. Saat
menggunakan lensa
objektif pengamat harus mengoleskan minyak emersi ke bagian objek, minyak emers
i ini berfungsi sebagai pelumas dan untuk meperjelas bayangan benda, karena saat pe
rbesaran 100kali, letak lensa dengan objek yang di amati sangat dekat, bahkan
kadang bersentuhan.·
-Diafragma yaitu bagian yang berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya
yang masukdan mengenai preparat.
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
1. Mikroskop cahaya
2. Pipet
3. Kertas saring
4. Pinset
5. Object glass
6. Cover glass
7. Cawan petri
8. Jarum Ose
9. Pembakar Bunsen
10. Kertas lensa
Bahan
Pewarnaan Sederhana
Pewarnaan Gram.
Mikroskop
Bentuk : Basil
Rangkaian : mono
Bentuk : basil
Rangkaian : tunggal
Gram : negatif
4.2 Pembahasan
1. Netty Fetriyani (2018130083)
Pada praktikum kali ini terdapat pewarnaan sederhana dan pewarnaan
gram. Pewarnaan sederhana dengan bakteri E-Coli yang di beri zat warna
gentian violet setelah dilihat di mikroskop berbentuk basil dan memiliki
rangkaian mono atau tunggal. Pewarnaan gram dengan bakteri E-Coli setelah
dilihat di mikroskop berbentuk basil, memiliki rangkaian tunggal dan
termasuk gram negatif
Saat diamati dengan mikroskop digunakan lensa berukuran perbesaran 10x
dahulu lalu setelah itu menggunakan perbesaran 40x atau 100x , hal itu
dilakukan agar saat diamati nantinya dapat terlihat jelas perbesaran mikroba
yang diteliti.
Bakteri memiliki beberapa bentuk yaitu basil (tongkat), coccus, spirilum. Bakteri
yang berbentuk tongkat maupun kokus dibagi menjadi beberapa macam. Pada bentuk
basil pembagiannya yaitu basil tunggal, diplobasil, dan tripobasil.Sedangkan pada
coccus dibagi menjadi monococcus, diplococcus, sampai stophylococcus. Khusus
pada spirilum hanya dibagi dua yaitu setengah melengkung dan melengkung. Melihat
dan mengamati bakteri dalam kedaan hidup sangat sulit, karena selain bakteri itu
tidak berwarna juga transparan dan sangat kecil. Untuk mengatasi hal tersebut maka
dikembangkan suatu teknik pewarnaan sel bakteri ini merupakan salah satu cara yang
paling utama dalam penelitian-penelitian mikrobiologi. Metode pewarnaan
mikroorganisme berfungsi untuk memberi warna sel atau bagian-bagian sel sehingga
menambah kontras dan tampak lebih jelas. Pewarnaan mikroba dilakukan untuk
mempelajari morfologi mikroba meliputi bentuk dan rangkaiannya, mempelajari
stuktur-stuktur khusus yang dimiliki beberapa mikroba.
B. Pewarnaan
Pewarna-pewarna yang dapat terionisasi dapat dibedakan menjadi dua kelas
berdasarkan muatan alaminya yaitu
1. Pewarna asam : terionisasi memberi warna negatif akan tetapi berikatan kuat
dengan komponen sel yang bermuatan positif contohnya : eosin,asam fuchsin.
2. Pewarna basa : terionisasi memberi warna positif akan tetapi berikatan kuat
dengan komponen sel yang bermuatan negatif contohnya : metilen biru.
2. Pewarnaan Gram
Tujuan dari pewarnaan gram adalah untuk melakukan pengamatan morfologi bakteri
dengan pewarnaan diferensial. Prinsip pewarnaan gram termasuk pewarnaan
diferensial (untuk membedakan) karna dapat membedakan bakteri-bakteri yang
bersifat gram negatif dan positif. Pewarnaan ini ditemukan pertama kali pada tahun
1884 oleh Criestian Gram. Bakteri garam positif ialah bakteri yang mengikat warna
utama (crystal violet) dengan kuat sehingga tidak dapat di lunturkan oleh peluntur
dan tidak diwarnai lagi oleh zat warna lawan (safranin) pada mikroskop sel-sel
bakteri tampak berwarna ungu. Bakteri gram negatif ialah bakteri yang mempuyai
daya mengikat zat warna utama tidak kuat sehingga dapat dilunturkan oleh peluntur
dan dapat diwarnai oleh zat warna lawan (safranin) pada pengamatan mikroskop sel-
sel bakteri tampak berwarna merah. Fungsi zat warna:
Crystal violet yang berfungsi membentuk ikatan mg-Ribonucleid acid pada
membran/dinding sel bakteri sehingga membentuk kompleks mg-Ribonucleid acid-
crystal violet. Kompleks ini merupakan senyawa yang tidak luntur dengan alkohol.
Lugol’s ladin yang berfungsi sebagai penguat ikatan pada kompleks mg-Ribonuclead
acid. Alkohol 95% berfungsi mencuci lemak pada dinding sel bakteri.
Safranin berfungsi sebagai zar warna tandingan (lawan) luruh nya kompleks mg-
Ribonucleid acid- crystal violet dari dinding sel bakteri gram negatif .
3. Pewarnaan spora
Pewarnaan spora bertujuan untuk membedakan antara spora bakteri dengan
bentuk sel vegetatif bakteri serta untuk mengetahui letak spora didalam sel
bakteri.
4. Pewarnaan kapsul
Pewarnaan kapsul bertujuan untuk membedakan kapsul dari sel bakteri.
pada praktikum ini kami menggunakan teknik pewarnaan sederhana dan teknik
pewarnaan gram. Pada teknik pewarnaan sederhana kami mengunakan zat warna
gentian violet yang dioleskan pada preparat yang telah dilapisi bakteri. Bakteri yang
kami gunakan adalah bakteri Escherichia coli. Setelah ditambahkan zat pewarna
tunggu selama 1 menit lalu keringkan dengan kertas saring lalu kita amati dengan
menggunakan miskroskop.
Sedangkan pada teknik pewarnaan gram menggunakan zat warna lugol yang
dioleskan pada preparat yang telah dilapisi bakteri. Bakteri yang kami gunakan
adalah bakteri Escherichia coli. Diamkan selama 2 menit. Lalu masukan dalam
alkohol 96% sambil digoyang goyang selama 30 detik lalu bilas dengan air dan
keringkan dengan kertas saring dan amati dengan menggunakan miskroskop.
Mikroskop (bahasa Yunani: micros = kecil dan scopein = melihat) adalah sebuah
alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata
kasar.Mikroskop memiliki bagian – bagian yang terdiri dari:
1. Lensa okuler, yaitu lensa yang dekat dengan mata pengamat, lensa ini berfungsi
untuk membentuk bayangan maya, tegak, dan diperbesar dari lensa objektif
2. Lensa objektif, lensa ini berada dekat pada objek yang di amati, lensa ini
membentuk bayangan nyata, terbalik, di perbesar. Di mana lensa ini di atur oleh
revolver untuk menentukan perbesaran lensa objektif.
3. Tabung mikroskop (tubus), tabung ini berfungsi untuk mengatur fokus dan
menghubungan lensa objektif dengan lensa okuler.
4. Makrometer (pemutar kasar), makrometer berfungsi untuk menaik turunkan
tabung mikroskop secara kasar.
5. Mikrometer (pemutar halus), pengatur ini berfungsi untuk menaikkan dan
menurunkan mikroskop secara halus, dan bentuknya lebih kecil daripada
makrometer.
6. Revolver, revolver berfungsi untuk mengatur perbesaran lensa objektif dengan
cara memutarnya.
7. Cermin, terdiri dari dua jenis cermin yaitu cermin datar dan cermin
cekung. Cermin ini berfungsi untuk memantulkan cahaya ke meja objek melalui
lubang yang terdapat di meja objek dan menuju mata pengamat. Cermin datar
digunakan ketika cahaya yang di butuhkan terpenuhi, sedangkan jika kurang cahaya
maka menggunakan cermin cekung karena berfungsi untuk mengumpulkan cahaya.
8. Diafragma, berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk.
9. Kondensor, kondensor berfungsi untuk mengumpulkan cahaya yang masuk, alat
ini dapat putar dan di naik turunkan.
10. Meja sediaan, berfungsi sebagai tempat meletakkan objek yang akan di amati.
11. Sengkeling / penjepit kaca objek, penjepit ini berfungsi untuk menjepit kaca yang
melapisi objek agar tidak mudah bergeser.
12. Lengan mikroskop, berfungsi sebagai pegangan pada mikroskop.
13. Kaki mikroskop, berfungsi untuk menyangga atau menopang mikroskop.
14. Sendi inklinasi (pengatur sudut), untuk mengatur sudut atau tegaknya mikroskop.
Pada praktikum yang dilakukan kami akan mengamati pewarnaan sederhana dan gram
yang menggunakan bakteri Escherichia coli.
Hasil pengamatan :
1. Pewarnaan sederhana :
Nama bakteri : Escherichia coli.
Bentuk : basil
Rangkaian : tunggal
2. Pewarnaan gram
nama bakteri : Escherichia coli.
Bentuk : basil
Gram : -
BAB V
5.1. Kesimpulan
1. Netty Fetriyani (2018130083)
Perbedaan pada gram negatif dan gram positif terletak pada warnanya pada
gram positif berwarna ungu karena dapat mempertahankan zat pewarna gentian
violet serta perbedaan pada dindingnya sedangkan pada gram negatif berwarna
merah. Macam-macam pewarnaan antara lain: pewarnaan sederhana,
pewarnaan gram, pewarnaan spora dan pewarnaan selubung/kapsul.
b. Miskroskop
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA