Anda di halaman 1dari 3

51 menjadi 20 kematian bayi umur kurang pemukiman kumuh, pengangguran dllnya.

dari satu tahun per 1000 kelahiran hidup. Pengangguran dapat menimbulkan
Dampak Mobilitas Penduduk terhadap Kriminalitas di Bali
Sebaliknya angka harapan hidup dalam kemiskinan. Kemiskinan dan pemukiman
periode yang sama meningkat dari 64,3 3 kumuh berpotensi menimbulkan kriminalitas.

Aminullah, SSos, MM tahun menjadi 72,67 tahun. Dampak negatif yang mungkin muncul akibat
Migran semasa hidup yang masuk ke Provinsi meningkatnya kepadatan penduduk harus
Mobilitas p e n d u d u k merupakan bagian integral dari proses pembangunan
secarakeseluruhan. Mobilitas telah menjadi penyeb ab dan penerima dampak Bali dari waktu kewaktu semakin banyak. diantisipsi secara cepat berdasarkan hasil-
dari perubahan dalam struktur ekonomi dan sosial suatu daerah. Oleh sebab itu, tidak terlalu Menurut SP 1971 jumlahnya baru sekitar hasil analisis yang akurat. Salah satu
tepat untuk hanya menilai sematamata aspek positif maupun negatif dari mobilitas p e n d u d u k
terhadap pembangunan yang yang ada, tanpa memperhitungkan pengaruh kebaikannya. 23.000 jiwa (1,07 persen dari jumlah permasalahan yang menjadi fokus dalam
Tidak akan terjadi proses pembangunan tanpa adanya mobilitas penduduk. Tetapi juga tidak penduduk). Menurut SP 2010 jumlahnya kajian ini adalah dampak mobilitas penduduk
akan terjadi pengarahan penyebar an penduduk yang berarti tanpa a d a n y a k e g i a t a n meningkat menjadi hampir 407.000 jiwa (10,46 terhadap kriminalitas. Pilihan ini didasarkan
pembangunan itu sendiri. (Prijono Tjiptoherijanto)
persen). Bertambahnya jumlah migran yang pertimbangan-pertimbangan berikut. Pertama,
Pendahuluan masuk ke Provinsi Bali bukan hanya terbatas migrasi risen netto positif bagi Provinsi Bali
Jumlah dan pertumbuhan penduduk suatu
Provinsi Bali merupakan satu dari 33 provinsi pada migran semasa hidup tetapi juga migran mulai kelihatan dari hasil SP 1990 dan
wilayah dipengaruhi oleh tiga komponen yaitu
yang ada di Indonesia. Luasnya relatif sempit risen. Migran risen yang masuk ke Provinsi jumlahnya dari sensus ke sensus berikutnya
kelahiran, kematian dan mobilitas penduduk
yaitu 6.632,86 Km2 atau 0,29 persen dari luas Bali juga terus bertambah sejak tahun 1971. makin banyak. Kedua, tindak pidana kejahatan
atau migrasi.
kepulauan Indonesia. Jumlah penduduk Walaupun demikian sampai dengan hasil (crime total) selama sepuluh tahun terakhir
Provinsi Bali dari tahun ketahun semakin SUPAS 1985, Provinsi Bali masih mengalami (2001-2010) cendrung makin meningkat.
meningkat. Tahun 1971 tercatat jumlah migrasi risen netto negatif. Artinya jumlah Ketiga, Provinsi Bali merupakan salah satu
penduduk Provinsi Bali sebanyak 2,1 juta jiwa migran risen yang masuk ke Provinsi Bali tujuan wisatawan yang sangat terkenal bukan
dan tahun 2010 meningkat menjadi hampir 3,9 masih lebih sedikit dibandingkan dengan yang saja bagi wisatawan nusantara tetapi juga
juta jiwa. keluar. Migrasi risen netto postif mulai terlihat wisatawan mancanegara.
Laju Pertumbuhan Penduduk Provinsi Bali dari hasil SP 1990. Menurut SP 1990 jumlah Tingkat kepadatan penduduk dan angka kriminalitas
tahun 1990 meningkat menjadi 1,31 persen migrasi risen netto positif Provinsi Bali baru per kabupaten/kota, Provinsi Bali, 2010.
No. Kabuapaten/kota Tingkat Angka
(1990-2000) dan periode 2000-2010 naik lagi mencapai 9.840 orang. Tahun 2000 menurut SP kepadatan kriminalitas
menjadi 2,15 persen (angka nasional: 1,49 (orang/km 2) (kasus) *)
2000 meningkat pesat menjadi hampir 40.000
persen). Jadi selama hampir empat dasa Sejak dimulainya Program Keluarga orang, dan menurut SP 2010 bertambah lagi 1 Denpasar 6.170* *) 3.492
Berencana (KB) pada awal tahun 1970 sampai 2 Gianyar 1.278 562
warsa, satu dasa warsa terakhir ini menjadi lebih dari 60.000 orang. Ini berarti
dengan tahun 1997 telah mampu menekan 3 Badung 1.229 667
peran migran meningkatkan laju pertumbuhan
4 Klungkung 541 255
pertumbuhan penduduk Provinsi Bali angka kelahiran (TFR: Total Fertlity Rate) penduduk Provinsi Bali mulai berlangsung 5 Tabanan 501 408
Provinsi Bali lebih dari 60 persen yaitu dari 6,0
adalah paling tinggi dan melebihi setelah tahun 1985. Hal ini sejalan dengan 6 Karangasem 473 452
(1967-1970) menjadi 2,12 (SDKI 1997). makin meningkatnya laju pertumbuhan 7 Buleleng 457 858

angka nasional. Angka kematian di Provinsi Bali semakin penduduk Provinsi Bali sejak tahun 1990
8 Bangli 414 212
9 Jemberana 311 1.173
menurun seiring dengan makin membaiknya
Jumlah penduduk Pertumbuhan penduduk seperti yang disajikan pada Gambar di atas. Provinsi Bali 690 8.079
Tahun
Prov. Bali (% per tahun) jumlah dan kualitas pelayanan kesehatan yang
(orang) Bali Indonesia Sumber: BPS Provinsi Bali
1971 2.120.322 mampu disediakan oleh pemerintah ataupun Slamet Triyono (2009) mengidentifikasi ada
1,69 2,30
1980 2.469.930 swasta. tujuh dampak negatif dari mobilitas penduduk
1,18 1,97
1990 2.777.356 Hal ini dapat dilihat dari menurunnya angka khususnya urbanisasi yang begitu kompleks
1,31 1,49
2000 3.146.999 kematian bayi (IMR: Infant mortality rate) dan dan menimbulkan berbagai dampak ikutan.
2,15 1,48 meningkatnya angka harapan hidup. Periode
2010 3.891.428 Seperti meningkatnya jumlah angkatan kerja,
Sumber: BPS (SP 1971, SP 1980, SP 1990, SP 2000 Dan SP 2010) 1990-2010 angka kematian bayi menurun dari
1 2
Kaitan Migrasi Dan Kriminalitas Jumlah Dan Perkembangan Migrasi 8 Lapangan pekerjaan:
Pertanian (dlm arti luas) 2.076 2,93
Semasa Hidup Pertambangan dan 542 0,76
Kerangka Fikir Industri pengolahan 10.885 15,35
Listrik dan gas 422 0,60
Perkembangan jumlah migran semasa hidup yang
Konstruksi bangunan 7.6 18 10,74
masuk ke Provinsi Bali periode 1971-2010 Perdagangan 19.658 27,72
Hotel & rumah makan 8.172 11,52
Periode Jumlah Jumlah migran Transportasi, pergudangan, 2.944 4,15
waktu migran Jumlah semasa hidup Keuangan dan asuransi 1.025 1,44
semasa penduduk terhadap jumlah Jasa-jasa 16.353 23,06
hidup (jiwa) (%) penduduk Lainnya 1.215 1,71
(jiwa) Jumlah 70.910 100,00
9 Status pekerjaan:
SP 1971 22.758 2.120.322 1,07 Berusaha sendiri 9.198 12,97
SP 1980 65.271 2.469.930 2,64 Berusaha dibantu buruh tak 1.485 2,09
Berusaha dibantu buruh 1.784 2,52
SUPAS 1985 53.897 2.649.401 2,03 Buruh/karyawan/pegawai 52.326 73,79
SP1990 148.336 2.777.356 5,34 Pekerja bebas 3.699 5,22
Pekerja keluarga 2.418 3,41
SUPAS 1995 157.902 2.895.649 5,45 Jumlah 70.910 100,00
SP 2000 221.722 3.146.999 7,04
*)
SUPAS 2005 249.951 3.073.621 8,13 Karakteristik sosial ekonomi migran risen masuk
Di sini akan dilihat hubungan sebab-akibat SP 2010 406.921 3.891.428 10,46 Provinsi Bali, SP 2010 Analisis
No Karakteristik Jumlah migran
antara komponen pertumbuhan penduduk Orang Persen
Mobilitas penduduk berpengaruh langsung

(kelahiran, kematian dan migrasi) terhadap 1 Asal migran: terhadap kepadatan penduduk. Kedepan
Perkembangan Proporsi Migran Semasa Hidup Sumatera (paling banyak 3.623 3,54
kepadatan penduduk. Kemudian hubungan Terhadap Jumlah Penduduk, Provinsi Bali, 1971-2010 Jawa (dominasi Jawa Timur) 78.632 76,77 dengan makin meningkatnya jumlah penduduk
Nusa Tenggara (lebih banyak 12.968 12,66
sebab-akibat antara kepadatan penduduk Kalimantan (paling banyak 1.274 1,24 Provinsi Bali, sedangkan disisi lain luas
Sulawesi (paling banyak 2.3 80 2,32
dengan pengangguran terbuka, setengah Maluku dan Papua (lebih 719 0,70 geografisnya tidak berubah akan
Luar negeri 2.829 2,76
pengangguran, dan kemiskinan. Terakhir menyebabkan kepadatan penduduknya
Jumlah 102.425 100,00
2 Jenis kelamin: semakin tinggi. Namun terjadi kesenjangan
hubungan antara kepadatan penduduk dengan Laki 56.253 54,92
Perempuan 46.172 45,08 kepadatan antar kabupaten/kota yang ada di
crime total baik secara langsung atau tidak Jumlah 102.425 100,0
langsung melalui mediasi variabel 3 Kelompok umur (tahun): Provinsi Bali. Selama sepuluh tahun terakhir
05-14 7.797 7,61
pengangguran terbuka, setengah 15-59 93.104 90,90 (2000- 2010) laju pertumbuhan penduduk
≥6 0 1.524 1,49
pengangguran, dan kemiskinan. Jumlah 102.425 100,00 Provinsi Bali meningkat, tetapi peningkatan
4 Status perkawinan (umur ≥ 10
Untuk melihat hubungan sebab-akibat Belum kawin 41.645 42,64
yang tinggi (≥ 4,00 persen per tahun) hanya
MORTALIT
Kawin 52.905 54,16 terjadi di Kota Denpasar dan Kabupaten
seperti disebutkan diatas semua datanya Cerai hidup 2.022 2,07
Cerai mati 1.102 1,13 Badung sedangkan tujuh kabupaten yang lain
bersifat time series (data deret waktu) yaitu Migrasi Risen Jumlah 97.674 100,00
5 Domisii: bervariasi antara 0,97-1,81 persen. Hal ini
kurun waktu 1971 sampai dengan 2010. Perkotaan 94.656 92,41
Perkembangan jumlah migrasi risen yang masuk dan Perdesaan 7.769 7,59 terjadi karena Kota Denpasar dan Kabupaten
keluar Provinsi Bali,1971-2010 Jumlah 102.425 100,00
6 Pendidikan: Badung merupakan pusat kegiatan ekonomi
Periode waktu Migrasi risen Migrasi risen Migrasi risen Tidak/belum sekolah 2.866 2,90
masuk keluar netto Tidak/belum tamat SD 6.958 6,79 dan sosial bagi Provinsi Bali. Disini tersedia
(jiwa) (jiwa) (jiwa) Tamat SD/MI/sederajat 18.448 18,01
banyak fasilitas pendidikan, kesehatan, pusat
SP 1971*) - - - Tamat SLTP/MTs/sederajat 24.768 24,18
Tamat SLTA/MTA/sederajat 32.382 31,62 perbelanjaan, prasarana dan sarana
SP 1980 37.254 83.240 (-) 45.986 Tamat SM kejuruan 4.084 3,99
SUPAS 1985 23.565 26.688 (-) 3.123 Tamat Diploma I/II 1.708 1,67 pariwisata, serta pusat pemerintahan provinsi.
Tamat Diploma III/Akademi 2.877 2,81
SP 1990 65.967 56.127 (+) 9.840
Tamat Diploma IV/S1 7.633 7,45 Akibatnya aktivitas perekonomian bergerak
SUPAS 1995 58.177 45.298 (+) 12.879 Tamat S2/S3 701 0,68
SP 2000 76.629 54.758 (+) 21.871 Jumlah 102.425 100,00 dan berkembang lebih cepat dibandingkan
SUPAS 2005 76.589 38.959 (+) 37.630 7 Status kegiatan (umur ≥ 15 dengan kabupaten yang lain. Ini menjadi faktor
Bekerja 70.910 74,94
SP 2010 102.425 41.216 (+) 61.209 Menganggur 1.140 1,20 penarik datangnya migran sehingga
Bersedia bekerja 2.694 2,85
Bukan angkatan kerja 19.884 21,01 pertumbuhan penduduk kedua daerah
Perkembangan migran risen yang masuk dan keluar
Jumlah 94.628 100,00
Provinsi Bali, 1980-2010

4
tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan kriminalitas dapat semakin meningkat seiring
dengan tujuh kabupaten yang lain. dengan makin padatnya penduduk. Seperti 3. Menghidupkan kembali sistem pelaporan

Selama sepuluh tahun terakhir meningkatnya diuraikan sebelumnya kepadatan penduduk dimana setiap pendatang di suatu tempat

kepadatan penduduk diiringi oleh angka dimana salah satunya karena migrasi akan paling lambat dalam tempo 24 jam harus
pengangguran terbuka yang cendrung menurun. menimbulkan persaingan diantara angkatan melapor ke pihak aparat setempat. Hal ini
Kedepan tidak tertutup kemungkinan kerja untuk memperoleh pekerjaan. Disisi lain
dilakukan untuk memudahkan
meningkatnya kepadatan penduduk akan diiringi pertumbuhan angkatan kerja belum tentu
pengawasan sehingga jika terjadi sesuatu
oleh angka pengangguran terbuka yang semakin dapat diimbangi oleh kenaikan dalam
lebih mudah dilakukan identifikasi.
meningkat. Hal ini terjadi jika sumber-sumber penciptaan kesempatan kerja karena sumber-
4. Meningkatkan pengawasan yang lebih
ekonomi semakin terbatas sehingga pertumbuhan sumber ekonomi semakin terbatas karena
dieksploitasi secara terus menerus dan terjadi ketat dan berkesinambungan di
kesempatan kerja melemah. Sebaliknya disisi lain
alih fungsi lahan pertanian. Akibatnya pelabuhan-pelabuhan yang merupakan
pertumbuhan angkatan kerja tetap tinggi seiring
dengan makin padatnya penduduk baik karena angkatan kerja yang berstatus menganggur pintu masuk ke Bali. Para migran yang
migrasi (pengangguran terbuka atau setengah tidak mempunyai identitas yang jelas
pengangguran) untuk tetap survive, mereka
tidak diperkenankan masuk ke Bali.
atau pertumbuhan alamiah. Seperti diketahui berpotensi melakukan tindak pidana
leading sector perekonomian Provinsi Bali kejahatan. Meningkatnya tindak kejahatan
adalah sektor pariwisata dan pertanian. Sektor merupakan salah satu ancaman bagi Sumber Buku
pariwisata sangat rentan terhadap isu-isu pengembangan kepariwisataan, padahal
Rimbawan, I Nyoman Dayuh, 2012 “Dampak Mobilitas
keamanan baik karena tindak kejahatan atau pariwisata merupakan leading sector Penduduk terhadap Kriminalitas di Bali”, BKKBN,

gangguan terorisme. Jika hal ini tidak dapat 68 Halaman.


perekonmian Provinsi Bali. Lesunya pariwisata
dicegah aktivitas perekonomian akan menurun akan menurunkan kegiatan ekonomi yang
sehingga akan mengurangi kesempatam kerja kemudian akan diikuti olen berkurangnya
yang tercipta. Akibatnya angka pengangguran kesempatan kerja. Akibatnya makin banyak
terbuka akan bertambah. angkatan kerja yang menganggur dan hal ini
kembali berpotensi meningkatkan tindak
Kepadatan penduduk berpengaruh signifikan
pidana kejahatan.
terhada kemiskinan. Kedepan dengan makin
padatnya penduduk akan berpotensi Rekomendasi
meningkatkan kemiskinan dan sekaligus juga
1. Melaksanakan secara konsisten aturan
tindak pidana kejahatan. Hal ini sudah tentu
yang berkaitan dengan administrasi
berdampak serius terhadap perkembangan
kependudukan agar semua penduduk
perekonomian Provinsi Bali secara
terdata dengan baik. Pendatang yang
keseluruhan. Perekonomian Bali dimotori
oleh pariwisata, sedangkan gejolak identitasnya tidak jelas tidak

keamanan sangat berpengaruh terhadap diperkenankan berdomisili disuatu tempat.

kunjungan wisatawan. Meningkatnya 2. Setiap pendatang harus ada satu pihak


kemiskinan yang diiringi oleh yang bertindak sebagai penanggung
meningkatnya tindak pidana kejahatan akan jawab. Penanggung jawab adalah orang
mengamcam kelangsungan pertumbuhan
yang sudah resmi diakui sebagai
perekonomian Provinsi Bali ke depan.
penduduk/warga setempat.
Kepadatan penduduk secara statistik
berpengaruh signifikan terhadap angka
kriminalitas (crime total). Kedepan angka

5 6

Anda mungkin juga menyukai