Anda di halaman 1dari 5

Regulasi dan Hukum ICT dalam Big Data & Privasi

Data

Rini Astuti
Fakultas Pascasarjana, Jurusan Magister Teknik Elektro, Universitas Mercubuana
Jakarta, Indonesia
Email : riniastutimt@gmail.com, 55416110015@student.mercubuana.ac.id
Dosen : DR Ir Iwan Krisnadi MBA

Abstrak— Di era teknologi yang canggih seperti sekarang ini, seperti tag RFID, sensor pintar lainnya juga dibutuhkan untuk
perusahaan dituntut untuk selalu berkembang dan menangani data yang real-time.
meningkatkan kualitas proses bisnis yang ada. Perusahaan besar 3. Variasi
maupun kecil pasti memerlukan sebuah wadah untuk Data yang dikumpulkan mempunyai format yang berbeda-
menyimpan data yang diperoleh dari kegiatan operasional
beda. Mulai dari yang terstruktur, data numerik dalam database
sehari-hari dan kemudian wadah tersebut dapat menjadi tempat
pengolahan data tersebut sehingga dapat menghasilkan sebuah tradisional, data dokumen terstruktur teks, email, video, audio,
informasi yang berguna bagi perusahaan. transaksi keuangan dan lain-lain.

Big Data adalah salah satu solusi yang dapat digunakan oleh
perusahaan sebagai wadah untuk menyimpan data tersebut, Big
Data mampu menyimpan data dalam ukuran yang sangat besar
tergantung dengan seberapa besar perusahaan berinvestasi pada
Big Data yang dimiliki.

Privasi adalah hak individu untuk mengendalikan apa yang


terjadi pada informasi terkait diri mereka.

Sudah banyaknya pengguna Big Data dan meningkatnya


privasi data mengharuskan Pemerintah dalam hal ini
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo)
menyempurnakan regulasi Big Data dan Privasi Data. Payung
hukum keamanan dan perlindungan data pribadi tersebut dinilai
penting untuk mendorong ekonomi digital Indonesia. Gambar 1. Tiga Bagian penting dari Big Data

Keywords : Regulasi & Hukum ICT dalam Big Data, Privasi Selain tiga bagian penting tersebut, para peneliti Big Data
Data, Big Data, UU ITE juga menambah bagian yang termasuk penting lainnya seperti
variabilitas dan kompleksitas.
4. Variabilitas
I. PENDAHULUAN
Selain kecepatan pengumpulan data yang meningkat dan
1.1 BIG DATA variasi data yang semakin beraneka ragam, arus data kadang
Istilah Big Data masih terbilang baru dan sering disebut tidak konsisten dalam periode tertentu. Salah satu contohnya
sebagai tindakan pengumpulan dan penyimpanan informasi adalah hal yang sedang tren di media sosial. Periodenya bisa
yang besar untuk analisis. Fenomena Big Data, dimulai pada harian, musiman, dipicu peristiwa dadakan dan lain-lain. Beban
tahun 2000-an ketika seorang analis industri Doug Laney puncak data dapat menantang untuk analis Big Data, bahkan
menyampaikan konsep Big Data yang terdiri dari tiga bagian dengan data yang tidak terstruktur.
penting, diantaranya: 5. Kompleksitas
1. Volume Hari ini, data berasal dari berbagai sumber sehingga cukup sulit
Organisasi dan perusahaan mengumpulkan data dari berbagai untuk menghubungkan, mencocokan, membersihkan dan
sumber, termasuk transaksi bisnis, media sosial dan informasi mengubah data di seluruh sistem. Namun, Big Data sangat
dari sensor atau mesin. Di masa lalu, aktivitas semacam ini dibutuhkan untuk memiliki korelasi antar data, hierarki dan
menjadi masalah, namun dengan adanya teknologi baru (seperti beberapa keterkaitan data lainnya atau data yang acak.
Hadoop) bisa meredakan masalah ini.
2. Kecepatan Big Data adalah istilah yang menggambarkan volume data
Aliran data harus ditangani dengan secara cepat dan tepat bisa yang besar, baik data yang terstruktur maupun data yang tidak
melalui hardware maupun software. Teknologi hardware terstruktur. Big Data telah digunakan dalam banyak bisnis.
Tidak hanya besar data yang menjadi poin utama tetapi apa 1. Lembaga keuangan dapat menggunakan analisis big
yang harus dilakukan organisasi dengan data tersebut. Big Data data agar cepat mengidentifikasi potensi penipuan sebelum
dapat dianalisis untuk wawasan yang mengarah pada menjadi besar efeknya, sehingga meminimalkan resiko
pengambilan keputusan dan strategi bisnis yang lebih baik. kerugian secara finansial.
Big Data adalah salah satu solusi yang dapat digunakan 2. Pemerintahan dapat manfaatkan analisis big data
oleh perusahaan sebagai wadah untuk menyimpan data, Big untuk meningkatkan keamanan negara dengan mampu
Data mampu menyimpan data dalam ukuran yang sangat besar mendeteksi, mencegah dan melawan serangan cyber.
tergantung dengan seberapa besar perusahaan berinvestasi pada
Big Data yang dimiliki. 3. Industri kesehatan dapat menggunakan analisis
terhadap big data untuk meningkatkan layanan perawatan
Jumlah data yang telah dibuat dan disimpan pada tingkat pasien dan menemukan cara yang lebih baik untuk mengelola
global hari ini hampir tak terbayangkan jumlahnya. Data sumber daya dan personil.
tersebut terus tumbuh tanpa henti. Artinya, Big Data memiliki
potensi tinggi untuk mengumpulkan wawasan kunci dari 4. Perusahaan telekomunikasi dapat memanfaatkan
informasi bisnis. Sayangnya sampai saat ini, baru sebagian analisis big data untuk mencegah churn pelanggan, dan juga
kecil data yang telah dianalisis. Big Data dalam bisnis menjadi merencanakan cara terbaik untuk mengoptimalkan jaringan
strategi yang baik dalam mengolah informasi mentah menjadi nirkabel baik yang baru maupun yang sudah ada.
keuntungan yang terus mengalir ke organisasi bisnis setiap 5. Marketing dapat menggunakan big data untuk
hari. melakukan analisis sentimen untuk mengetahui tingkat
Pentingnya Big Data, tidak hanya berputar pada jumlah kepuasan pelanggan terhadap produk dan layanan yang
data yang organisasi/perusahaan miliki, tetapi hal yang penting dipasarkan.
adalah bagaimana mengolah data internal dan eksternal. Kita 6. Perusahaan asuransi dapat menggunakan analisis big
dapat mengambil data dari sumber manapun dan data untuk mengkategorikan pengajuan asuransi yang dapat
menganalisanya untuk menemukan jawaban yang diinginkan segera diproses, dan mana yang perlu divalidasi dengan
dalam bisnis seperti pengurangan biaya, pengurangan waktu, dilakukan kunjungan oleh agen asuransi.
pengembangan produk baru dan optimalisasi penawaran
produk, serta pengambilan keputusan yang cerdas. 7. Perusahaan ritel dapat menggunakan informasi dari
social media seperti Facebook, Twitter, Google+ yang
Ketika organisasi/perusahaan mampu menggabungkan disimpan dengan teknologi Big Data, yang selanjutnya
jumlah data besar yang dimilikinya dengan analisis bertenaga digunakan untuk menganalisis bagaimana perilaku, persepsi
tinggi, organisasi/perusahaan dapat menyelesaikan tugas-tugas pelanggan terhadap suatu produk atau brand dari perusahan.
yang berhubungan dengan bisnis seperti :
• Menentukan akar penyebab kegagalan untuk setiap
masalah bisnis.
• Menghasilkan informasi mengenai titik penting
penjualan berdasarkan kebiasaan pelanggan dalam membeli.
• Menghitung kembali seluruh risiko yang ada dalam
waktu yang singkat.
• Mendeteksi perilaku penipuan yang dapat
mempengaruhi organisasi.
Gambar 2. Contoh Pengguna Big Data
Contoh Big Data dapat berupa data yang berukuran hingga
petabytes (1,024 terabytes) atau exabytes (1,024 petabytes),
seperti milyaran hingga triliunan catatan personal orang yang 1.2 PRIVASI DATA
semuanya berasal dari sumber berbeda seperti web, sales,
customer service, social media, data mobile dan sebagainya.
Data-data ini biasanya tidak terstruktur, sering tidak lengkap Privasi adalah hak individu untuk mengendalikan apa
dan tidak dapat diakses. Pada saat berhadapan dengan yang terjadi pada informasi terkait diri mereka.
kelompok data yang lebih besar, perusahaan menghadapi
kesulitan membuat, memanipulasi dan mengelola Big Data. Kata “privasi” dibingkai oleh beberapa faktor yaitu payung
Big Data sesungguhnya masalah dalam alisis bisnis karena hukum, harapan konsumen, dan keadaan terkait (konten
tools dan prosedur standar tidak didesain untuk mencari dan maupun konteks).
menganalisa kumpulan data yang massive. Penggunaan Big Keamanan adalah perlindungan terhadap informasi,
Data dalam bisnis di Supermarket, e-commerce, social media, yang meliputi :
news online, dan streaming video. penerapan analisis big data
cocok untuk berbagai bidang bisnis. Berikut ini beberapa  Confidentiality (perlindungan terhadap akses data
contoh studi kasus penggunaan Big Data : yang tidak diijinkan)
 Data integrity (akurasi, data yang disimpan sama
dengan data yang dikirimkan)
 Availability (akses oleh pengguna yang diijinkan konsumen berbagi data pribadi begitu banyak melalui berbagai
saat diperlukan) jaringan yang berbeda dimana beberapa orang mengatakan
bahwa privasi sudah menjadi sesuatu dari masa lalu. Namun,
Proteksi adalah pengelolaan informasi personal meliputi untuk banyak orang, privasi masih penting dilindungi. Tapi
apa dan bagaimana informasi personal ditangani. bagaimana dapat melindungi privasi di era Big Data?
Pentingnya privasi, keamanan, dan proteksi data untuk Agar mengetahui bagaimana dapat melindungi privasi, hal
menghindari resiko kehilangan hak untuk memindahkan data penting yang perlu adalah 3 kelompok perbedaan yang
dari satu tempat ke tempat lainnya dan menghindari resiko mempengaruhi privasi, yaitu :
dampak reputasi/merek pada suatu organisasi baik secara
Konten (bagaimana memperoleh, menggunakan, dan 1. Diri sendiri atau konsumen yang membuat data
membagikan informasi) dan secara konteks (dimana kita dengan jumlah besar melalui banyak device,
berada, atau dimana suatu informasi perlu dipindahkan). website, dan jaringan.
2. Perusahaan dan Pemerintah atau pihak yang
II. LATAR BELAKANG mengumpulkan atau pengguna sejumlah data
tersebut yang digunakan oleh perusahaan atau
pemerintah untuk mendapatkan insight baru bagi
Trend penggunaan internet kian meningkat untuk berbagai mereka sendiri atau yang lainnya (data market).
kegiatan mulai dari sosialita, bisnis, dan politik. Kini, banyak
data yang dibuat oleh konsumen. Konsumen membagi cerita 3. Regulator atau organisasi pemerintah, pengadilan
mereka pada jaringan sosial, ulasan posting pada platform yang atau konsumen perusahaan yang mencoba untuk
berbeda, menggunakan aplikasi untuk melacak aktivitas setiap mengembangkan kebijakan tentang penggunaan
hari, berkomunikasi melalui e-mail, chatting atau Skype dan data komersial dan bagaimana data harus
menggunakan sejumlah besar aplikasi pada smartphone atau dilindungi.
tablet. Jika ingin melindungi privasi, pertama yang terpenting
adalah mengetahui data apa yang dibagi dan dengan siapa.
Setelah data berada dalam domain publik (di internet) hampir
tidak mungkin untuk menghapusnya lagi (meskipun saat ini III. REGULASI TERKAIT BIG DATA & PRIVASI DATA
memiliki alat yang dapat membantu menghapusnya).
Pengamanan berupa landasan hukum perlu ada untuk 3.1 Regulasi terkait Big Data & Privasi Data
mencegah kejahatan dan menyelesaikan masalah yang terjadi
khususnya di dalam era Big Data. Peran pemerintah sangat  Pengumpulan dan penggunaan data personal
diperlukan dalam membuat regulasi untuk keamanan dan diatur dalam UU no 11/2008 tentang Informasi
perlindungan data privasi. dan Transaksi Elektronik (UU ITE).
 Peraturan Pemerintah dengan PP No. 82/2012
Regulasi sangat penting sebagai payung hukum bagi
tentang Pengaturan Transaksi dan Sistem
mobilitas data pribadi dan perusahaan berbasis internet. Sampai
Elektronik pada Pasal 1 No. 27 berisi bahwa
saat ini Indonesia belum mempunyai Undang- undang yang
khusus mengatur dan menjamin perlindungan data privasi baik Data Pribadi adalah data perseorangan tertentu
yang dikelola oleh pemerintah maupun swasta. yang disimpan, dirawat, dan dijaga kebenaran
serta dilindungi kerahasiaannya.
Perlu ada desakan untuk membangkitkan kesadaran semua
kalangan pemangku kepentingan tentang mendesaknya 3.2 Hukum Umum terkait Big Data & Privasi Data
Undang-undang sebagai landasan hukum dalam transaksi
online sehingga dapat membangun kepercayaan sebagai pilar  Pasal 28G UUD 1945 menyatakan bahwa setiap
utama pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia.
orang memiliki hak untuk melindungi diri dan
Perlu juga adanya pemahaman serta kesadaran bagi keluarga mereka,
masyarakat di Indonesia dalam era Big Data tentang apa  Pasal 322 KUHP, Pasal 323 KUHP berisi larangan
pentingnya proteksi keamanan dan data privasi bagi publik membuka rahasia tentang jabatan atau pekerjaannya,
guna membangkitkan kepercayaan masyarakat dan mendorong  Pasal 26 (1) UU ITE melarang penggunaan data
perkembangan digital ekonomi serta mendorong Pemerintah pribadi melalui media elektronik tanpa izin.
untuk segera menyusun UU Perlindungan data Privasi.
Pada buku ‘1984’, di mana George Orwell menggambarkan 3.3 Hukum Sektoral terkait Big Data & Privasi Data
masyarakat dengan pengawasan pemerintah di mana-mana dan
tanpa privasi. PRISM mengungkapkan bahwa Amerika Serikat,  Peraturan Bank Indonesia Nomor 7/15 / PBI / 2007
dan kemungkinan besar banyak negara lain, sudah mencoba tentang Penerapan Manajemen Risiko dalam
untuk mendapatkan pemahaman tentang jumlah besar data Pemanfaatan Teknologi Informasi oleh Bank.
yang dibuat hari ini untuk menghentikan terorisme dan  Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
mendeteksi kegiatan kriminal. Meskipun ini bukan sesuatu Kesehatan (UU Kesehatan), yang meliputi sektor
yang bisa dihentikan dengan mudah. Selain itu, saat ini kesehatan.
 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 1 / konsumen pada saat penyelesaian transaksi
POJK.07 / 2013 tentang Perlindungan Jasa Keuangan tertentu, dan sebagainya).
Sektor Consumer. Peraturan ini berlaku untuk sektor
jasa keuangan, seperti Bank Umum, Bursa Efek,
konsultan investasi, perusahaan asuransi, perusahaan
agunan.

3.4 Hukum terkait Big Data & Privasi Data di Luar Negeri

Sampai saat ini hampir 120 negara memiliki Undang-


undang perlindungan data privasi secara spesifik. Di ASEAN
seperti di Malaysia, Singapore dan Philippines telah memiliki
Undang-undang perlindungan data privasi secara spesifik.
Gambar 3. Road Map Penyusunan UU Perlindungan Data di
Di Malaysia, Akta 709 Akta Perlindungan Data Peribadi 2010
Indonesia
yang diterbitkan 10 Juni 2010 berisi prinsip Perlindungan Data
Peribadi, hak dan pengecualian diatur lengkap dalam Akta 709
tersebut.
IV. PENUTUP
Prinsip – prinsip Proteksi Data yaitu :
1. Apa yang menjadi kewajiban utama yang Saat ini, Big Data dapat membantu menentukan nilai
dikenakan pada pengelola data untuk kredit ketika kita mengajukan permohonan pinjaman atau
memastikan data yang diproses dengan benar ? kartu kredit. Ada beberapa startups Big Data yang telah
2. Hukum Indonesia tidak menguraikan kondisi mengembangkan alat untuk menganalisis jaringan sosial, dan
tertentu untuk pengumpulan dan pengolahan data variabel lainnya, untuk menentukan nilai kredit sesorang. Atau
pribadi. Namun, UU no. 82 mengatur tentang apakah Anda menyadari bahwa 10% dari para pencari
kewajiban penyedia layanan elektronik yang, pekerjaan ditolak karena profil media sosial mereka? Jadi kini
secara umum, sebagai berikut : harus sadar bahwa data Anda sedang digunakan untuk
 Mendapatkan persetujuan subyek data dianalisis, dan inilah titik awal untuk melindungi privasi
sebelum melakukan pengumpulan data. Anda. Setelah Anda tahu bahwa Anda dapat memutuskan diri
untuk opt-in atau opt-out.
 Memastikan tentang kelangsungan sistem
elektronik, keamanan informasi dan Di samping itu, penting untuk mengetahui bahwa dalam
komunikasi internal, keamanan dunia Big Data, tidak ada yang gratis. Jadi meskipun banyak
memperoleh, menyimpan, dan menjaga perusahaan menawarkan tools yang “free” atau gratis untuk
integritas dan ketersediaan data pribadi, digunakan, tools ini sebenarnya tidak gratis. Anda
penggunaan dan pengungkapan data membayarnya dengan data Anda dan menyadari ini adalah
dilakukan dengan persetujuan pemilik dan titik awal lain jika Anda ingin melindungi privasi Anda.
sejalan dengan tujuan yang menjelaskan
kepada pemilik data selama pengumpulan Perusahaan dan pemerintah memiliki banyak alasan untuk
data. mengumpulkan data sebanyak mungkin tentang customer. Apa
 Mendaftar sistem elektronik di Kemkominfo yang bisa perusahaan lakukan dengan semua data itu? Setiap
(hanya khusus berlaku untuk penyedia data yang diisi, setiap klik, setiap informasi tentang seberapa
layanan elektronik untuk pelayanan publik). sering konsumen menggunakan produk / jasa, ketika mereka
 Mendirikan sebuah pusat data dan Disaster menggunakannya atau bagaimana mereka menggunakannya,
Recovery (hanya khusus berlaku untuk semuanya akan diterjemahkan ke dalam data-driven perbaikan
penyedia layanan elektronik untuk perusahaan/produk, untuk menyediakan layanan pelanggan
pelayanan publik). yang lebih baik atau untuk melayani peningkatan kebutuhan
 Memberikan catatan audit atas semua target iklan. Sebagai platform yang ‘’free’’ seperti Facebook
kegiatan sistem elektronik. atau Twitter menjadi lebih mahal untuk mempertahankan atau
 Persyaratan di atas juga berlaku untuk membangun, iklan menjadi lebih besar, terutama karena
penyedia layanan, meskipun sistem investor juga mengharapkan keuntungan.
elektronik disediakan melalui pihak ketiga.
Penyedia sistem elektronik wajib Regulator dapat memotivasi banyak konsumen untuk
menyediakan catatan audit dari semua melawan perusahaan (atau pemerintah) bisa sangat sulit dan
kegiatan yang berkaitan dengan penyediaan menghabiskan banyak waktu dan usaha. Untungnya, ada
sistem elektronik (seperti log transaksi, banyak regulator yang dapat berkontribusi dalam melindungi
menyediakan pemberitahuan kepada privasi. Ombudsman yang mewakili kepentingan masyarakat
dapat menyelidiki keluhan pelanggaran hak (privasi). Selain
itu, orang bisa pergi ke pengadilan dalam kasus pelanggaran
hak privasi oleh pemerintah atau perusahaan dan mencoba
untuk mengubah hukum dengan memprovokasi di pengadilan.

Jadi, melindungi privasi semua dimulai dengan kesadaran


dan mengetahui apa yang terjadi dengan data yang dibuat
setiap hari. Setelah kesadaran dibuat, penting untuk
mengambil tindakan jika tidak setuju dengan apa yang terjadi.
Contohnya bisa dengan tidak menggunakan jasa perusahaan
tersebut lagi (meskipun yang mungkin sangat sulit dengan
perusahaan seperti Facebook atau Twitter). Selain itu juga
dapat pergi ke pengadilan. Dalam kasus apapun, sebagai
konsumen dan warga negara kita harus menyadari apa yang
kita bagi, dengan siapa dan mengambil tindakan apa jika tidak
menyukai apa yang terjadi dengan data tersebut. Di sisi lain,
perusahaan harus melakukan apa pun untuk melindungi data
yang mereka kumpulkan, melindungi dan menghormati privasi
pelanggan mereka. Regulator juga harus menyadari apa yang
terjadi dan mengambil tindakan bila diperlukan. Secara
bersamaan harus dapat memastikan bahwa privasi dilindungi
sebanyak mungkin.

REFERENCES

[1] Undang – Undang Republik Indonesia No. 11 tahun 2008 tentang


Informasi dan Transaksi Elektronik
[2] Undang – Undang Malaysia Akta 709 Akta Perlindungan Data Peribadi
2010
[3] https://openbigdata.wordpress.com/2014/08/25/apa-itu-big-data/
[4] https://id.wikipedia.org/wiki/Big_data
[5] http://ekonomi.metrotvnews.com/read/2017/04/26/691545/pemerintah-
sempurnakan-regulasi-big-data
[6] https://komite.id/2016/08/31/agar-industri-big-data-kondusif-asosiasi-
big-data-indonesia-terbentuk/
[7] https://komite.id/2016/12/14/perlunya-sosialiasai-permen-kominfo-no-
202016-perlindungan-data-pribadi/
[8] http://mediaindonesia.com/news/read/102388/big-data-butuh-payung-
hukum/2017-04-27
[9] http://tekno.liputan6.com/read/2491777/indonesia-harus-punya-regulasi-
perlindungan-data-pribadi

Anda mungkin juga menyukai