KELAS 3C
Disusun Oleh:
Praktikan
(………………………….)
(………………………..) (……………………….)
2
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya, kekuatan serta kesabaran di dalam menyelesaikan
makalah ini sesuai harapan saya dan sesuai waktu yang telah di tentukan, meskipun
tidak sedikit hambatan yang saya hadapi.
Saya berharap dengan terwujudnya makalah ini dapat dijadikan bahan bacaan
minimal bagi teman-teman dan diharapkan pula dapat menambah wawasan,
pengetahuan dan menambah rasa tanggung jawab kami sebagai mahasiswa dan
mahasiswi di AKPER Notokusumo Yogyakarta.
Makalah ini berjudul “LAPORAN INDIVIDU ASUHAN KEPERAWATAN
PADA PASIEN NY. “W” G1P0A0” disusun untuk memenuhi salah satu tugas
Prakter Keperawatan Maternitas. Sekalipun makalah ini masih belum sempurna,
namun untuk mewujudkannya diupayakan secara maksimal, dengan harapan dapat
memenuhi persyaratan yang telah ditentukan.
Akhirnya dengan segala kerendahan hati kami mempersembahkan makalah ini,
semoga mendapat penilaian yang positif dan bermanfaat adanya, kritik dan saran
dari pembaca sangat diharapkan demi perbaikan penulisan makalah berikutnya.
Penulis
3
BAB I
KONSEP DASAR
A. Definisi kehamilan
Kehamilan merupakan suatu proses fisiologik yang hampir selalu terjadi
pada setiap wanita. Kehamilan terjadi setelah bertemunya sperma dan
ovum, tumbuh dan berkembang di dalam uterus selama 259 hari atau 37
minggu atau sampai 42 minggu (Nugroho dan Utama, 2014).
B. Tanda-tanda kehamilan
Tanda kehamilan menurut Manuaba (2009) dibagi menjadi 3 bagian :
1. Tanda tidak pasti hamil
a. Gejala ini sangat penting karena umumnya wanita hamil tidak dapat
haid lagi. Dengan diketahuinnya tanggal hari pertama haid terakhir
supaya dapat ditaksir umur kehamilan dan taksiran tanggal
persalinan akan terjadi, dengan memakai rumus Neagie: HT-3
(bulan + 7).
b. Mual dan muntah
Biasa terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan hingga akhir
triwulan pertama. Sering terjadi pada hari disebut “morning
sickness”.
c. Mengidam (ingin makan khusus)
Sering terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan, akan tetapi
menghilang dengan makin tuannya kehamilan.
d. Pingsan
Bila berada pada tempat-tempat ramai yang sesak dan padat.
Biasannya sesudah kehamilan 6 minggu.
e. Anoreksia (tidak ada selera makan)
4
Hanya berlangsung pada triwulan pertama kehamilan, tetapi setelah
itu nafsu makan timbul kembali.
f. Mamae menjadi tegang dan membesar.
Keadaan ini disebabkan pengaruh hormon esterogen dan
progesterone yang merangsang ductus dan alveoli payudara.
g. Miksi sering
Sering buang air kecil disebabkan karena kandung kemih tertekan
oleh uterus yang mulai membesar. Gejala ini akan hilang pada
triwulan kedua kehamilan. Pada akhir kehamilan, gejala ini kembali
karena kandung kemih ditekan oleh kepala janin.
h. Konstipasi atau obstipasi
Ini terjadi karena tonus otot menurun yang disebabkan oleh
pengaruh hormon steroid yang dapat menyebabkan kesulitan untuk
buang air besar.
i. Pigmentasi (perubahan warna kulit)
Pada areola mamae, genital, cloasma, linea alba yang berwarna lebih
tegas, melebar dan berambah gelap terdapat pada perut bagian
bawah.
j. Epulis
Suatu hipertofi papilla gingivae (gusi berdarah). Sering terjadi pada
triwulan pertama.
k. Varises (pemekaran vena-vena)
Karena pengaruh dari hormon esterogen dan prosterogen terjadi
penampakan pembulu darah vena. Penampakan pembuluh darah itu
terjadi disekitar genitalia eksternal, kaki dan betis, dan payudara.
5
Terjadi perubahan dalam bentuk, besar, dan konsisten dari rahim.
Pada pemeriksaan dalam dapat diraba bahwa uterus membesar dan
bentuknya makin lamamakin bundar.
c. Tanda hegar
Konsistensi rahim dalam kehamilan berubah menjadi lunak,
terutama daerah ismus. Pada minggu-minggu pertama ismus uteri
mengalami hipertrofi seperti korpus uteri. Hipertrofi ismus pada
triwulan pertama mengakibatkan ismus menjadi panjang dan lebih
lunak.
d. Tanda chadwick
Perubahan warna menjadi kebiruan atau keunguan pada vuval,
vagina, dan serviks. Perubahan warna ini disebabkan oleh pengaruh
hormone estrogen.
e. Tanda Piscaseck
Uterus mengalami pembesaran, kadang-kadang pembesaran tidak
rata tetapi di daerah telur bernidasi lebih cepat tumbuhnya. Hal ini
menyebabkan uterus membesar ke salah satu jurusan hingga
menonjol jelas ke jurusan pembesaran.
f. Tanda Braxton-Hicks
Bila uterus dirangsang mudah berkontraksi. Tanda khas untuk uterus
dalam masa hamil. Pada keadaan uterus membesar tetapi tidak ada
kehamilan misalnya pada mioma uteri, tanda Braxton-Hicks tidak
ditemukan.
g. Teraba ballotemen
Merupakan fenomena bandul atau pantulan balik. Ini adalah tanda
adanya janin di dalam uterus.
h. Reaksi kehamilan positif
Cara khas yang dipakai dengan menentukan adannya human
chorionic gonadotropin pada kehamilan muda adalah air kencing
pertama pada pagi hari. Dengan tes ini dapat membantu menentukan
diagnose kehamilan sendini mungkin.
6
3. Tanda pasti kehamilan
a. Gerakan janin yang dapat dilihat, dirasa atau diraba, juga bagian-
bagian janin.
b. Denyut jantung
1) Didengar dengan stetoskop-monoral Laennec
2) Dicacat dan didengar dengan alat Doppler
3) Dicatat dengan feto-elektro kardiogram
c. Dilihat pada ultrasonograf terliha tulang-tulang janin foto rontgen
7
D. Adaptasi fisiologis pada masa kehamilan
Pada trimester I sirkulasi darah ibu dalam kehamilan dipengaruhi oleh
adanya sirkulasi ke plasenta. Suplai darah ke dalam rahim meningkat seiring
dengan perkembangan rahim dan memenuhi kebutuhan plasenta yang mulai
berfungsi. Pada trimester II, ukuran jantung membesar karena ada
peningkatan beban kerja yang disebabkan meningkatnya cardiac output.
Jantung juga dapat bergeser ke kanan dan ke kiri serta berputar karena
tekanan uterus meningkat yang disebabkan oleh perkembangan uterus.
Pada ibu hamil juga terjadi peningkatan aliran darah ke otak, uterus, ginjal,
payudara dan kulit. Peningkatan ini artinya sangat penting bagi
pertumbuhan dan perkembangan fetus. Volume darah merah dan plasma
juga meningkat selama kehamilan seiring dengan peningkatan curah
jantung. Pembentukan darah merah juga meningkat seiring dengan
meningkatnya kebutuhan dasar sebesar 30%-33%. Keadaan ini
membutuhkan banyak bahan-bahan pembentukan sel darah merah seperti
zat besi, asam folat, dan lainnya pada ibu hamil. Peningkatan kebutuhan ini
cenderung mengakibatkan anemia pada ibu hamil, dimana Hb menurun dan
juga Hematokrit (Tarwoto & Wasnidar, 2007).
8
Peningkatan volume darah terjadi selama kehamilan mulai pada 10-12
minggu usia kehamilan dan secara progresif sampai dengan usia kehamilan
30-34 minggu. Volume darah meningkat kira-kira 1500ml (primigravida
1250ml, mulitigravida 1500ml, dan kehamilan kembar 2000ml). normalnya
terjadi peningkatan 8,5%-9% dari berat badan atau terjadi peningkatan 25%-
45% diatas manita tidak hamil (Irene M. Bobak, 2003).
Walsh L.V (2012) mengatakan, sistem hematologic pada ibu hamil juga
mengalami perubahan yang signifikan sebagai upaya untuk memenuhi
kecukupan perfusi dengan adanya peningkatan ruang pembuluh darah,
untuk melindungi organ-organ ibu dan janin dari efek fostural terhadap
tekanan dan aliran darah, serta melindungi ibu terhadap kehilangan darah
pada saat persalinan. Jumlah darah yang bersirkulasi meningkat antara 30%
- 50% selama kehamilan, dengan rata-rata peningkatan 1,5 liter. Jumlah
darah mengalami perubahan pada kira-kira 6 minggu umur kehamilan dan
mencapai puncaknya pada minggu ke-30 sampai 34. Volume plasma
meningkat rata-rata 50%, yang dimulai pada minggu ke-6 kehamilan.
Peningkatan selanjutnya terjadi pada trimester kedua. Volume plasma
menetap pada minggu ke-32 sampai 34 kehamilan. Hipervolemia pada
kehamilan menyebabkan pengenceran protein plasma dan komponen sel-sel
darah. Keadaan ini menyebabkan penurunan kekentalan (viskositas) darah
sampai 20%, dan mengakibatkn penurunan tahanan aliran darah.
E. Komplikasi kehamilan
Menurut Mochtar R (2012) adapun komplikasi pada kehamilan seperti
berikut :
1. Komplikasi obstetri langsung
a. Perdarahan
b. Pre eklamasi/eklamsia
c. Kelainan letak lintang, sungsang primi gravida
d. Anak besar, hidramnion, kelainan kembar
9
e. Ketuban pecah dini dalam kehamilan.
2. Komplikasi obstetri tidak langsung
a. Penyakit jantung
b. Hepatitis
c. TBC (Tuberkolosis)
d. Anemia
e. Malaria
f. Diabetes militus
3. Komplikasi yang berhubungan dengan obstetri, komplikasi akibat
kecelakaan (kendaraan, keracunan, kebakaran)
10
2) Mendeteksi dan menatalaksanakan komplikasi medis, bedah
ataupun obstertik selama kehamilan.
3) Mengembangkan persiapan persalinan serta rencana kesiagaan
menghadapi komplikasi.
4) Membantu menyiapkan ibu untuk menyusui dengan sukses,
menjalankan puerperium normal, dan merawata anak secara
fisik, psikologis dan social.
3. Pelayanan ANC
Dalam melakukan pelayanan antenatal care, ada sepuluh standar
pelayanan yang harus dilakukan oleh bidan atau tenaga kesehatan yang
dikenal dengan 10T. Pelayanan atau asuhan standar 10T adalah sebagai
berikut (Depkes RI, 2009):
a. Timbang berat badan dan ukur tinggi badan
b. Pemeriksaan tekanan darah
c. Nilai status gizi (ukur lingkar lengan atas)
d. Pemeriksaan puncak Rahim (tinggi fundus uteri)
e. Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ)
f. Skrining status imunitas tetanus dan berikan imunitas tetanus
toksoid (TT) bila diperlukan
g. Pemberian tablet zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan
h. Test laboratorium (rutin dan khusus)
i. Tatalaksana kasus
j. Tentukan wicara (konseling), termasuk perencanaan persalinan dan
pencegahan komplikasi (P4K) serta KB paska persalinan.
4. Jadwal pemeriksaan ANC
Kebijakan program antenatal merupakan frekuensi kunjungan antenatal
Sebaiknya minimal 4 (empat) kali selama kehamilan, dengan ketentuan
sebagai berikut (Depkes, 2009):
a. Minimal satu kali pada trimester pertama hingga usia kehamilan 4
minggu
11
b. Minimal satu kali pada trimester kedua, 14-28 minggu
c. Minimal dua kali pada trimester ketiga 28-36 minggu dan setelah 36
minggu sampai lahir
G. Pengkajian Fokus
Pengkajian dasar pada klien:
12
4. Makanan dan Cairan
a) Mual, muntah terutama pada trimester I, nyeri uluh hati sering terjadi
b) Peningkatan berat badan 2-4 Kg pada trimester I, 11-12 Kg pada
trimester II &III
c) Membran mukosa kering, hipertropi jaringan, gusi mudah terjadi
perdarahan
d) Hb dan Ht rendah, mungkin di temui anemia fisiologis
e) Glukus dan edema
5. Nyeri dan Ketidaknyamanan
a) Kram kaki
b) Nyeri tekan dan bengkak pada payudara
c) kontraksi brakson hicks setelah 28 minggu
d) Nyeri punggung
6. Pernafasan
a) Mukosa nampak lebih merah dari biasanya
b) frekwensi pernafasan dapat meningkat relatif terhadap ukuran / tinggi
uterus
c) pernafasan thorakal
7. Keamanan
a) suhu tubuh 36 – 37ºC
b) DJJ terdengar pada usia kehamilan 17 –20 minggu
c) gerakan janin terasa pada usia kehamilan 20 minggu
d) Quickening pada usia kehamilan 16 – 20 minggu
e) Ballotement ada pada bulan ke 4 dan ke 5
8. Sexualitas
a) Berhentinya menstruasi
b) Perubahan respon / aktifitas seksual
c) Leukhorea
d) Peningkatan secara progresif ukuran uterus
e) Payudara membesar, hiperpigmentasi pada areola
13
f) Perubahan pigmentasi kloasma, lineanigra, palmaleritema, spindernevi,
strie gravidarum
g) Tanda-tanda hegar, chadwick positif
9. Interaksi sosial
a) Bingung atau meragukan perubahan peran yang diantisipasi
b) Tahap maturasi / perkembangan bervariasi dan dapat mundur dengan
stressor kehamilan
c) Respon anggota keluarga lain dapat bervariasi dari positif dan
mendukung sampai disfungsional
10. Penyuluhan/ Pembelajaran
Harapan individu terhadap kehamilan persalinan, melahirkan tergantung
pada usia, tingkat pengetahuan, pengalaman, paritas, keinginan terhadap
anak, dan keadaan ekonomi
H. Diagnosis
1. Kurang pengetahuan tentang kehamilan berhubungan dengan perubahan
fisiologi masa kehamilan
2. Resiko tinggi perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan perubahan nafsu makan, mual dan muntah
3. Resiko tinggi defisit volume cairan berhubungan dengan perubahan nafsu
makan, mual dan muntah
4. Ketidakefektifan pola pernafasan berhubungan dengan pergeseran
diagfragma sekunder kehamilan hormonal
5. Perubahan pola seksualitas berhubungan dengan perubahan struktur tubuh
dan ketidaknyamanan
6. Risti konstipasi berhubungan dengan penurunan peristaltik, penekanan
uterus
14
I. Perencanaan Keperawatan
1. Kurang pengetahuan tentang kehamilan berhubungan dengan perubahan
fisiologi masa kehamilan
Intervensi rasional
1. Beri informasi pada ibu tentang mengidentifikasi kebutuhan atau
kondisi ibu dan janin masalah ibu hamil tentang
kondisinya dan janin sehingga
lebih kooperatif dalam menerima
asuhan.
2. Beri konselingtentang adanya respon positif dari ibu
perubahan fisiologis pada tentang perubahan-perubahan
trimester I yang terjadi dapat mengurangi
kecemasan dan dapat beradaptasi
dengan perubahan-perubahan
yang terjadi
15
5. Ajarkan pada ibu tentang perawatan payudara membantu
perawatan payudara dalam kondisi laktasi, serta putting
susu menonjol
16
7. Tinjau tentang mual dan Mengidentifikasi kebutuhan
muntah nutrisi yang diperlukan oleh ibu
17
4. Ketidakefektifan pola pernafasan berhubungan dengan pergeseran
diagfragma sekunder kehamilan
Intervensi rasional
1. Kaji status pernapasan Mengidentifikasi adanya keluhan
sesak karena pergeseran diafragma
18
5. Ketidaknyamanan berhubungan dengan perubahan fisik dan pengaruh
hormonal
Intervensi rasional
1. Catat derajat rasa tidak nyaman Mengetahui penyebab rasa tidak
minor nyaman yang dirasakan oleh klien
19
6. Perubahan pola seksualitas berhubungan dengan perubahan struktur tubuh
dan ketidaknyamanan
Intervensi rasional
1. Kaji pola aktivitas seksual Mengidentifikasi aktivitas seksual
pasangan selama kehamilan
20
3. Informasikan diet: buah, sayur, Diet tinggi serat dapat
serat dan intake cairan adekuat memperlancar BAB dan
menjadikan feses lebih lunak
21
DAFTAR PUSTAKA
Depkes R.I. 2009. Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Depkes R.I. Jakarta: 25
Jannah, Nurul. 2011. Asuhan Kebidanan Ibu Nifas, Yogjakarta ; Ar - Ruzz Media.
22