Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN INDIVIDU

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN NY. “W” DENGAN G1P0A0 H+37


DI POLI OBSGYN RSUD NYI AGENG SERANG

KELAS 3C
Disusun Oleh:

Ramadhan Bayu Aji 2720162979

AKADEMI KEPERAWATAN NOTOKUSUMO


YOGYAKARTA
2018
LEMBAR PERSETUJUAN
Asuhan keperawatan pada Ny. W dengan G1A0P0 H+37. Laporan ini disusun untuk
memenuhi tugas individu Praktik Klinik Keperawatan Maternitas pada semester V,
pada:
Hari :
Tanggal :
Tempat :

Praktikan

(………………………….)

Pembimbing Lahan (CI) Pembimbing Akademik

(………………………..) (……………………….)

2
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya, kekuatan serta kesabaran di dalam menyelesaikan
makalah ini sesuai harapan saya dan sesuai waktu yang telah di tentukan, meskipun
tidak sedikit hambatan yang saya hadapi.
Saya berharap dengan terwujudnya makalah ini dapat dijadikan bahan bacaan
minimal bagi teman-teman dan diharapkan pula dapat menambah wawasan,
pengetahuan dan menambah rasa tanggung jawab kami sebagai mahasiswa dan
mahasiswi di AKPER Notokusumo Yogyakarta.
Makalah ini berjudul “LAPORAN INDIVIDU ASUHAN KEPERAWATAN
PADA PASIEN NY. “W” G1P0A0” disusun untuk memenuhi salah satu tugas
Prakter Keperawatan Maternitas. Sekalipun makalah ini masih belum sempurna,
namun untuk mewujudkannya diupayakan secara maksimal, dengan harapan dapat
memenuhi persyaratan yang telah ditentukan.
Akhirnya dengan segala kerendahan hati kami mempersembahkan makalah ini,
semoga mendapat penilaian yang positif dan bermanfaat adanya, kritik dan saran
dari pembaca sangat diharapkan demi perbaikan penulisan makalah berikutnya.

Penulis

3
BAB I
KONSEP DASAR

A. Definisi kehamilan
Kehamilan merupakan suatu proses fisiologik yang hampir selalu terjadi
pada setiap wanita. Kehamilan terjadi setelah bertemunya sperma dan
ovum, tumbuh dan berkembang di dalam uterus selama 259 hari atau 37
minggu atau sampai 42 minggu (Nugroho dan Utama, 2014).

B. Tanda-tanda kehamilan
Tanda kehamilan menurut Manuaba (2009) dibagi menjadi 3 bagian :
1. Tanda tidak pasti hamil
a. Gejala ini sangat penting karena umumnya wanita hamil tidak dapat
haid lagi. Dengan diketahuinnya tanggal hari pertama haid terakhir
supaya dapat ditaksir umur kehamilan dan taksiran tanggal
persalinan akan terjadi, dengan memakai rumus Neagie: HT-3
(bulan + 7).
b. Mual dan muntah
Biasa terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan hingga akhir
triwulan pertama. Sering terjadi pada hari disebut “morning
sickness”.
c. Mengidam (ingin makan khusus)
Sering terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan, akan tetapi
menghilang dengan makin tuannya kehamilan.
d. Pingsan
Bila berada pada tempat-tempat ramai yang sesak dan padat.
Biasannya sesudah kehamilan 6 minggu.
e. Anoreksia (tidak ada selera makan)

4
Hanya berlangsung pada triwulan pertama kehamilan, tetapi setelah
itu nafsu makan timbul kembali.
f. Mamae menjadi tegang dan membesar.
Keadaan ini disebabkan pengaruh hormon esterogen dan
progesterone yang merangsang ductus dan alveoli payudara.
g. Miksi sering
Sering buang air kecil disebabkan karena kandung kemih tertekan
oleh uterus yang mulai membesar. Gejala ini akan hilang pada
triwulan kedua kehamilan. Pada akhir kehamilan, gejala ini kembali
karena kandung kemih ditekan oleh kepala janin.
h. Konstipasi atau obstipasi
Ini terjadi karena tonus otot menurun yang disebabkan oleh
pengaruh hormon steroid yang dapat menyebabkan kesulitan untuk
buang air besar.
i. Pigmentasi (perubahan warna kulit)
Pada areola mamae, genital, cloasma, linea alba yang berwarna lebih
tegas, melebar dan berambah gelap terdapat pada perut bagian
bawah.
j. Epulis
Suatu hipertofi papilla gingivae (gusi berdarah). Sering terjadi pada
triwulan pertama.
k. Varises (pemekaran vena-vena)
Karena pengaruh dari hormon esterogen dan prosterogen terjadi
penampakan pembulu darah vena. Penampakan pembuluh darah itu
terjadi disekitar genitalia eksternal, kaki dan betis, dan payudara.

2. Tanda kemungkinan kehamilan


a. Perut membesar
Setelah kehamilan 14 minggu, rahim dapat diraba dari luar dan
mulai pembesaran perut.
b. Uterus membesar

5
Terjadi perubahan dalam bentuk, besar, dan konsisten dari rahim.
Pada pemeriksaan dalam dapat diraba bahwa uterus membesar dan
bentuknya makin lamamakin bundar.
c. Tanda hegar
Konsistensi rahim dalam kehamilan berubah menjadi lunak,
terutama daerah ismus. Pada minggu-minggu pertama ismus uteri
mengalami hipertrofi seperti korpus uteri. Hipertrofi ismus pada
triwulan pertama mengakibatkan ismus menjadi panjang dan lebih
lunak.
d. Tanda chadwick
Perubahan warna menjadi kebiruan atau keunguan pada vuval,
vagina, dan serviks. Perubahan warna ini disebabkan oleh pengaruh
hormone estrogen.
e. Tanda Piscaseck
Uterus mengalami pembesaran, kadang-kadang pembesaran tidak
rata tetapi di daerah telur bernidasi lebih cepat tumbuhnya. Hal ini
menyebabkan uterus membesar ke salah satu jurusan hingga
menonjol jelas ke jurusan pembesaran.
f. Tanda Braxton-Hicks
Bila uterus dirangsang mudah berkontraksi. Tanda khas untuk uterus
dalam masa hamil. Pada keadaan uterus membesar tetapi tidak ada
kehamilan misalnya pada mioma uteri, tanda Braxton-Hicks tidak
ditemukan.
g. Teraba ballotemen
Merupakan fenomena bandul atau pantulan balik. Ini adalah tanda
adanya janin di dalam uterus.
h. Reaksi kehamilan positif
Cara khas yang dipakai dengan menentukan adannya human
chorionic gonadotropin pada kehamilan muda adalah air kencing
pertama pada pagi hari. Dengan tes ini dapat membantu menentukan
diagnose kehamilan sendini mungkin.

6
3. Tanda pasti kehamilan
a. Gerakan janin yang dapat dilihat, dirasa atau diraba, juga bagian-
bagian janin.
b. Denyut jantung
1) Didengar dengan stetoskop-monoral Laennec
2) Dicacat dan didengar dengan alat Doppler
3) Dicatat dengan feto-elektro kardiogram
c. Dilihat pada ultrasonograf terliha tulang-tulang janin foto rontgen

C. Adaptasi psikologis pada masa kehamilan


a. Trimester pertama; Ragu-ragu akan kehamilannya, ambivalen (konflik
perasaan) dan lebih banyak berfokus pada diri sendiri. Pada trimester
ini, adanya perasaan tidak nyaman akibat perasaan mual, muntah, dan
keletihan sering kali keinginan seksual menurun.
b. Trimester kedua
1) Adanya pergerakan bayi, ibu menjadi yakin dengan keberadaan
bayinya, dan ibu merasa percaya akan segera mempunyai bayi.
2) Ibu lebih banyak berfokus pada bayinya, biasanya dia merasa lebih
baik daripada trimester I dan belum terganggu aktivitasnya.
3) Perubahan ukuran tubuh untuk beberapa orang menyebabkan
perubahan body image atau pandangan terhadap gambaran diri yang
negative.
c. Trimester ketiga
1) Persiapan kelahiran sudah mulai dilakukan ibu. Ibu menanyakan
tentang tanda-tanda persalinan kepada teman atau saudaranyayang
telah mengalami proses persalinan.
2) Beberapa wanita mengalami ketakutan persalinan dan merasa tidak
nyaman menghadapi hari-hari menjelang persalinan.
3) Ibu menyiapkan pakaian, tempat untuk bayi, dan merencanakan
perawatannya (Hidayati, 2009).

7
D. Adaptasi fisiologis pada masa kehamilan
Pada trimester I sirkulasi darah ibu dalam kehamilan dipengaruhi oleh
adanya sirkulasi ke plasenta. Suplai darah ke dalam rahim meningkat seiring
dengan perkembangan rahim dan memenuhi kebutuhan plasenta yang mulai
berfungsi. Pada trimester II, ukuran jantung membesar karena ada
peningkatan beban kerja yang disebabkan meningkatnya cardiac output.
Jantung juga dapat bergeser ke kanan dan ke kiri serta berputar karena
tekanan uterus meningkat yang disebabkan oleh perkembangan uterus.

Volume darah meningkat, tetapi tekanan darah cenderung menurun.


Sedangkan pada trimester III volume darah semakin meningkat dimana
jumlah serum darah lebih besar dari pertumbuhan sel darah sehinggat terjadi
pengenceran darah. Hemodilusi mencapai puncaknya pada umur kehamilan
32 minggu, serum darah bertambah sebesar 25-30%. Selama kehamilan,
dengan adanya peningkatan volume darah pada hampir semua organ dalam
tubuh, terlihat adanya perubahan yang signifikan pada sistem
kardiovaskuler (Jannah N, 2012).

Pada ibu hamil juga terjadi peningkatan aliran darah ke otak, uterus, ginjal,
payudara dan kulit. Peningkatan ini artinya sangat penting bagi
pertumbuhan dan perkembangan fetus. Volume darah merah dan plasma
juga meningkat selama kehamilan seiring dengan peningkatan curah
jantung. Pembentukan darah merah juga meningkat seiring dengan
meningkatnya kebutuhan dasar sebesar 30%-33%. Keadaan ini
membutuhkan banyak bahan-bahan pembentukan sel darah merah seperti
zat besi, asam folat, dan lainnya pada ibu hamil. Peningkatan kebutuhan ini
cenderung mengakibatkan anemia pada ibu hamil, dimana Hb menurun dan
juga Hematokrit (Tarwoto & Wasnidar, 2007).

8
Peningkatan volume darah terjadi selama kehamilan mulai pada 10-12
minggu usia kehamilan dan secara progresif sampai dengan usia kehamilan
30-34 minggu. Volume darah meningkat kira-kira 1500ml (primigravida
1250ml, mulitigravida 1500ml, dan kehamilan kembar 2000ml). normalnya
terjadi peningkatan 8,5%-9% dari berat badan atau terjadi peningkatan 25%-
45% diatas manita tidak hamil (Irene M. Bobak, 2003).

Walsh L.V (2012) mengatakan, sistem hematologic pada ibu hamil juga
mengalami perubahan yang signifikan sebagai upaya untuk memenuhi
kecukupan perfusi dengan adanya peningkatan ruang pembuluh darah,
untuk melindungi organ-organ ibu dan janin dari efek fostural terhadap
tekanan dan aliran darah, serta melindungi ibu terhadap kehilangan darah
pada saat persalinan. Jumlah darah yang bersirkulasi meningkat antara 30%
- 50% selama kehamilan, dengan rata-rata peningkatan 1,5 liter. Jumlah
darah mengalami perubahan pada kira-kira 6 minggu umur kehamilan dan
mencapai puncaknya pada minggu ke-30 sampai 34. Volume plasma
meningkat rata-rata 50%, yang dimulai pada minggu ke-6 kehamilan.
Peningkatan selanjutnya terjadi pada trimester kedua. Volume plasma
menetap pada minggu ke-32 sampai 34 kehamilan. Hipervolemia pada
kehamilan menyebabkan pengenceran protein plasma dan komponen sel-sel
darah. Keadaan ini menyebabkan penurunan kekentalan (viskositas) darah
sampai 20%, dan mengakibatkn penurunan tahanan aliran darah.

E. Komplikasi kehamilan
Menurut Mochtar R (2012) adapun komplikasi pada kehamilan seperti
berikut :
1. Komplikasi obstetri langsung
a. Perdarahan
b. Pre eklamasi/eklamsia
c. Kelainan letak lintang, sungsang primi gravida
d. Anak besar, hidramnion, kelainan kembar

9
e. Ketuban pecah dini dalam kehamilan.
2. Komplikasi obstetri tidak langsung
a. Penyakit jantung
b. Hepatitis
c. TBC (Tuberkolosis)
d. Anemia
e. Malaria
f. Diabetes militus
3. Komplikasi yang berhubungan dengan obstetri, komplikasi akibat
kecelakaan (kendaraan, keracunan, kebakaran)

F. Pelayanan ANC saat hamil


1. Definisi ANC
Antenatal Care (ANC) merupakan suatu pelayanan yang diberikan oleh
perawat kepada wanita selama hamil, misalnya dengan pemantauan
kesehatan secara fisik, psikologis, termasuk pertumbuhan dan
perkembangan janin serta mempersiapkan proses persalinan dan
kelahiran supaya ibu siap menghadapi peran baru sebagai orang tua
(Wagiyo & Putrono, 2016)

2. Tujuan pelayanan ANC


Kusmiyati (2008) menambah bahwa tujuan ANC dibgai menjadi dua
yaitu:
a. Tujuan umum
Adalah menyiapkan seoptimal mungkin fisik dan mental ibu dan
anak selama kehamilan, persalinan dan nifas sehingga didapatkan
ibu dan anak yang sehat
b. Tujuan khusus
1) Mempromosikan dan mejaga kesehatan fisik dan mental ibu dan
bayi dengan memberikan pendidikan gizi, kebersihan diri dan
proses persalinan

10
2) Mendeteksi dan menatalaksanakan komplikasi medis, bedah
ataupun obstertik selama kehamilan.
3) Mengembangkan persiapan persalinan serta rencana kesiagaan
menghadapi komplikasi.
4) Membantu menyiapkan ibu untuk menyusui dengan sukses,
menjalankan puerperium normal, dan merawata anak secara
fisik, psikologis dan social.

3. Pelayanan ANC
Dalam melakukan pelayanan antenatal care, ada sepuluh standar
pelayanan yang harus dilakukan oleh bidan atau tenaga kesehatan yang
dikenal dengan 10T. Pelayanan atau asuhan standar 10T adalah sebagai
berikut (Depkes RI, 2009):
a. Timbang berat badan dan ukur tinggi badan
b. Pemeriksaan tekanan darah
c. Nilai status gizi (ukur lingkar lengan atas)
d. Pemeriksaan puncak Rahim (tinggi fundus uteri)
e. Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ)
f. Skrining status imunitas tetanus dan berikan imunitas tetanus
toksoid (TT) bila diperlukan
g. Pemberian tablet zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan
h. Test laboratorium (rutin dan khusus)
i. Tatalaksana kasus
j. Tentukan wicara (konseling), termasuk perencanaan persalinan dan
pencegahan komplikasi (P4K) serta KB paska persalinan.
4. Jadwal pemeriksaan ANC
Kebijakan program antenatal merupakan frekuensi kunjungan antenatal
Sebaiknya minimal 4 (empat) kali selama kehamilan, dengan ketentuan
sebagai berikut (Depkes, 2009):
a. Minimal satu kali pada trimester pertama hingga usia kehamilan 4
minggu

11
b. Minimal satu kali pada trimester kedua, 14-28 minggu
c. Minimal dua kali pada trimester ketiga 28-36 minggu dan setelah 36
minggu sampai lahir

Pemeriksaan pertama sebaiknya dilakukan segera setelah diketahui


terlambat haid dan pemeriksaan khusus dilkukan jika terdapat keluhan-
keluhan tertentu.

4. Pengkajian ibu hamil saat ANC (fokus)


5. Diagnose keperawatan yang mungkin muncul
6. Perencanaan keperawatan

G. Pengkajian Fokus
Pengkajian dasar pada klien:

1. Aktifitas dan istirahat


a) Tekanan darah lebih rendah dari pada normal pada 8-12 minggu
pertama. Kembali pada tingkat normal pada separuh waktu kehamilan
akhir
b) Denyut nadi meningkat 10-15x/menit
c) Mur-mur sistolik pendek dapat terjadi sehubungan dengan
peningkatan volume darah
d) varises pada ekstremitas bawah dan edema terutama pada trimester III
e) Episode sinkope
2. Integritas Ego
a) Menunjukkan perubahan persepsi diri
b) Body image rendah
3. Eliminasi
a) Perubahan pada konsistensi dan frekuensi defekasi
b) Peningkatan frekuensi berkemih
c) Peningkatan berat jenis urin
d) Timbulnya hemoroid

12
4. Makanan dan Cairan
a) Mual, muntah terutama pada trimester I, nyeri uluh hati sering terjadi
b) Peningkatan berat badan 2-4 Kg pada trimester I, 11-12 Kg pada
trimester II &III
c) Membran mukosa kering, hipertropi jaringan, gusi mudah terjadi
perdarahan
d) Hb dan Ht rendah, mungkin di temui anemia fisiologis
e) Glukus dan edema
5. Nyeri dan Ketidaknyamanan
a) Kram kaki
b) Nyeri tekan dan bengkak pada payudara
c) kontraksi brakson hicks setelah 28 minggu
d) Nyeri punggung
6. Pernafasan
a) Mukosa nampak lebih merah dari biasanya
b) frekwensi pernafasan dapat meningkat relatif terhadap ukuran / tinggi
uterus
c) pernafasan thorakal
7. Keamanan
a) suhu tubuh 36 – 37ºC
b) DJJ terdengar pada usia kehamilan 17 –20 minggu
c) gerakan janin terasa pada usia kehamilan 20 minggu
d) Quickening pada usia kehamilan 16 – 20 minggu
e) Ballotement ada pada bulan ke 4 dan ke 5
8. Sexualitas
a) Berhentinya menstruasi
b) Perubahan respon / aktifitas seksual
c) Leukhorea
d) Peningkatan secara progresif ukuran uterus
e) Payudara membesar, hiperpigmentasi pada areola

13
f) Perubahan pigmentasi kloasma, lineanigra, palmaleritema, spindernevi,
strie gravidarum
g) Tanda-tanda hegar, chadwick positif
9. Interaksi sosial
a) Bingung atau meragukan perubahan peran yang diantisipasi
b) Tahap maturasi / perkembangan bervariasi dan dapat mundur dengan
stressor kehamilan
c) Respon anggota keluarga lain dapat bervariasi dari positif dan
mendukung sampai disfungsional
10. Penyuluhan/ Pembelajaran
Harapan individu terhadap kehamilan persalinan, melahirkan tergantung
pada usia, tingkat pengetahuan, pengalaman, paritas, keinginan terhadap
anak, dan keadaan ekonomi

H. Diagnosis
1. Kurang pengetahuan tentang kehamilan berhubungan dengan perubahan
fisiologi masa kehamilan
2. Resiko tinggi perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan perubahan nafsu makan, mual dan muntah
3. Resiko tinggi defisit volume cairan berhubungan dengan perubahan nafsu
makan, mual dan muntah
4. Ketidakefektifan pola pernafasan berhubungan dengan pergeseran
diagfragma sekunder kehamilan hormonal
5. Perubahan pola seksualitas berhubungan dengan perubahan struktur tubuh
dan ketidaknyamanan
6. Risti konstipasi berhubungan dengan penurunan peristaltik, penekanan
uterus

14
I. Perencanaan Keperawatan
1. Kurang pengetahuan tentang kehamilan berhubungan dengan perubahan
fisiologi masa kehamilan
Intervensi rasional
1. Beri informasi pada ibu tentang mengidentifikasi kebutuhan atau
kondisi ibu dan janin masalah ibu hamil tentang
kondisinya dan janin sehingga
lebih kooperatif dalam menerima
asuhan.
2. Beri konselingtentang adanya respon positif dari ibu
perubahan fisiologis pada tentang perubahan-perubahan
trimester I yang terjadi dapat mengurangi
kecemasan dan dapat beradaptasi
dengan perubahan-perubahan
yang terjadi

3. Anjurkan ibu untuk makan sebagai sumbertenaga,


makanan yang bergizi seimbang pembangunan, pengatur, dan
pelindung tubuh yang sangat
penting bagi kesehatan ibu dan
janin.

4. Jelaskan pada ibu tentang tanda- dengan mengetahui tanda-tanda


tanda bahaya pada trimester II bahaya, maka ibu dapat mencari
seperti perdarahan, sakit kepala pertolongan segera jika hal itu
yang hebat dan nyeri abdomen tterjadi.
yang akut.

15
5. Ajarkan pada ibu tentang perawatan payudara membantu
perawatan payudara dalam kondisi laktasi, serta putting
susu menonjol

6. Beritahu ibu untuk periksa sebagai upaya dini untuk


kehamilannya secara teratur. mendeteksi adanya kelainan-
kelainan kehamilan.

2. Resiko tinggi perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan


dengan perubahan nafsu makan, mual dan muntah
Intervensi rasional
1. Tentukan asupan nutrisi per 24 Memenuhi nutrisi ibu
jam

2. Kaji tentang pengetahuan Dasar memberi penyuluhan tentang


kebutuhan diet diet yang diperlukan ibu

3. Berikan informasi tertulis diet Memudahkan ibu untuk


prenatal dan suplemen mempraktekkan di rumah dan
sebagai petunjuk

4. Tanyakan keyakinan diet sesuai Memastikan kebutuhan nutrisi ibu


budaya terpenuhi tanpa menentang budaya
yangdianut oleh ibu
6. Berikan peningkatan berat Mengantisipasi peningkatan atau
badan selama trimester I yang penurunan berat badan yang terlalu
optimal tinggi atau rendah

16
7. Tinjau tentang mual dan Mengidentifikasi kebutuhan
muntah nutrisi yang diperlukan oleh ibu

8. Ukur pembesaran uterus Mengidentifikasi perkembangan


janin sesuai umur kehamilan

9. Kolaborasi: program diet ibu Berkolaborasi dengan ahli gizi


hamil untuk pemenuhan kebutuhan nutrisi

3. Resiko tinggi defisit volume cairan berhubungan dengan perubahan nafsu


makan, mual dan muntah
Intervensi rasional
1. Auskultasi DJJ Mengidentifikasi keadaan janin

2. Tentukan beratnya mual/muntah Mengidentifikasi derajat dehidrasi

3. Tinjau riwayat (gastritis, Menentukan tindakan intervensi


kolesistiasis) untuk diet

4. Anjurkan mempertahankan Memenuhi kebutuhan cairan


asupan cairan

5. Kaji suhu, turgor kulit, Peningkatan suhu, penurunan


membran mukosa, tekanan turgor kulit, membran mukosa
darah, intake dan output, yang kering, penurunan berat
Timbang berat badan badan salah satu tanda dan gejala
dehidrasi

17
4. Ketidakefektifan pola pernafasan berhubungan dengan pergeseran
diagfragma sekunder kehamilan
Intervensi rasional
1. Kaji status pernapasan Mengidentifikasi adanya keluhan
sesak karena pergeseran diafragma

2. Pantau riwayat medis (alergi, Memperberat adanya keluhan


rinitis, asma, TBC) pernapasan

3. Kaji kadar HB  tekankan HB yang rendah menyebabkan


pentingnya vit. suplai Oksigen dalam darah
rendah, aliran darah ke otak
terlambat dan mempengaruhi
sistem saraf pernapasan sehingga
dapat menyebabkan ibu merasa
sesak
4. Informasikan hubungan program Progran Latihan seperti senam
latihan dan kesullitan pernafasan hamil membantu ibu untuk
mampu mengatur pernapasan
sehingga keluhan tentang
kesulitan pernapasan dapat
berkurang

5. Anjurkan istirahat dan latihan Mencegah kelelahan


berimbang

18
5. Ketidaknyamanan berhubungan dengan perubahan fisik dan pengaruh
hormonal
Intervensi rasional
1. Catat derajat rasa tidak nyaman Mengetahui penyebab rasa tidak
minor nyaman yang dirasakan oleh klien

2. Evaluasi derajat rasa tidak nyaman Mengetahui perkembangan


selama pemeriksaan lanjutan perubahan rasa ketidaknyamanan

3. Anjurkan pemakaian korset uterus Menambah kenyaman ibu

4. Tekankan menghindari stimulasi Stimulasi puting dapat menimbulkan


putting kontraksi pada rahim yang dapat
menyebabkan ibu merasa
tidaknyaman
5. Kaji adanya haemoroid Dapat menjadi penyebab
ketidaknyamanan terutama pada saat
duduk atau BAB
6. Intruksikan penggunaan kompres Mengurangi ketidaknyaman dan
dingin & intake tinggi serat pada menghindari konstipasi yang akan
haemoroid menambah keparahan hemoroid

7. Kaji tingkat kelelahan dengan Mengidentifikasi adanya aktifitas


aktifitas dalam keluarga yang terlalu berat sehingga
menyebabkan kelelahan pada ibu

8. Kolaborasi: suplemen kalsium Menambah pemenuhan kebutuhan


kalsium dalam tubuh selam hamil

19
6. Perubahan pola seksualitas berhubungan dengan perubahan struktur tubuh
dan ketidaknyamanan
Intervensi rasional
1. Kaji pola aktivitas seksual Mengidentifikasi aktivitas seksual
pasangan selama kehamilan

2. Kaji dampak kehamilan Mengetahui perubahan seksualitas


terhadap Seksualitas selama kehamilan

3. Anjurkan pilihan posisi koitus Menganjurkan pemilihan posisi


selama kehamilan yang nyaman dalam seksualitas
selam hamil yang tidak
mengganggu kehamilan

4. Informasikan tindakan yang Pada trimester I kontraksi uterus


dapat Meningkatkan kontraksi yang berlebihan dapat
(stimulasi puting susu, orgasme menyebabkan abortus
pd wanita, sperma)

7. Risti konstipasi berhubungan dengan penurunan peristaltik, penekanan


uterus
Intervensi rasional
1. Tentukan kebiasaan eliminasi Mengidentifikasi adakah
sebelum hamil & perhatikan perubahan eliminasi BAB sebelum
perubahan selama hamil dan selama hamil

2. Kaji adanya haemoroid Konstipasi dapat menyebabkan


adanya haemoroid

20
3. Informasikan diet: buah, sayur, Diet tinggi serat dapat
serat dan intake cairan adekuat memperlancar BAB dan
menjadikan feses lebih lunak

4. Anjurkan latihan ringan Latihan dapat membantu


pergerakan peristaltik usus lebih
cepat dan membantu merangsang
terjadai BAB
5. Kolaborasi : berikan pelunak Mencegah terjadi konstipasi
feces bila diet tak efektif berlanjut

21
DAFTAR PUSTAKA

Depkes R.I. 2009. Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Depkes R.I. Jakarta: 25

Handayani, Sri. 2010. Buku Ajar Pelayanan Keluarga Berencana. Yogyakarta:


Pustaka Riham.

Hidayati, R. 2009. Asuhan Keperawatan pada Kehamilan Fisiologis dan Patologis.


Jakarta: Salemba Medika

Jannah, Nurul. 2011. Asuhan Kebidanan Ibu Nifas, Yogjakarta ; Ar - Ruzz Media.

Kusmiati, dkk. 2008. Panduan Lengkap Perawatan Kehamilan. Yogyakarta:


Fitramaya.

Manuaba, Ida Bagus Gede. 2009. Memahami kesehatan reproduksi Wanita.


Jakarta: EGC

Mochtar, Rustam. 2012. Sinopsis Obstetri. Jakarta: EGC.

Moorhead, S. 2013. Nursing Outcomes Classification (NOC): Measurement of


Health Outcomes.5th Edition. Missouri: Elsevier Saunder

Nanda. 2015. Diagnosis Keperawatan Definisi & Klasifikasi 2015-2017 Edisi 10


editor T Heather Herdman, Shigemi Kamitsuru. Jakarta: EGC

Walsh. L.V. 2012. Buku Ajar kebidanan komunitas. Jakarta: EGC

22

Anda mungkin juga menyukai