Anda di halaman 1dari 3

A.

METHOD (M5)
1. Perencanaan
Berdasarkan hasil wawancara dengan perawat di ruangan didapatkan bahwa
Ruang Sahadewa menggunakan metode Perawat Primer. Perawat primer bertanggung
jawab mulai klien masuk sampai pulang, dimana perawat primer bertangungjawab
untuk mengadakan komunikasi dan koordinasi dalam merencanakan asuhan
keperawatan dan juga akan membuat rencana pulang klien jika diperlukan. Pada saat
bertugas perawat primer tidak bertindak sebagai perawat asosiet. Di Ruang Sahadewa
sendiri terbagi menjadi 3 PP yaitu PP Interna, PP Neurologi dan PP Pak Kecil yang
terdiri dari Kardiologi, THT dan Psikiatri. Pada saat jumlah pasien mengalami
peningkatan maka akan diterapkan metode perawat primer modifikasi dimana
perawat primer juga akan merangkap menjadi perawat asosiet.
2. Staffing
a. Wawancara : Berdasarkan hasil wawancara dengan Karu atau yang mewakili
mengatakan bahwa perencanaan dalam metode keperawatan di Ruang Sahadewa
yaitu menggunakan metode perawat primer (PP) sesuai dengan struktur organisasi
yang ada di ruangan. Namun, sesekali saat jumlah pasien mengalami peningkatan
maka metode yang dipakai adalah metode perawat primer modifikasi dimana
perawat primer juga akan merangkap menjadi perawat asosiet.
b. Observasi : Berdasarkan hasil observasi selama 1 minggu praktik di Ruang
Sahadewa sudah terlihat bahwa Ruang Sahadewa menggunakan metode perawat
primer (PP), dimana di ruang ini dibagi menjadi 3 PP yaitu PP Interna, PP
Neurologi dan PP Pak Kecil yang terdiri dari Kardiologi, THT dan Psikiatri. Saat
pengamatan selama praktik terlihat bahwa metode perawat primer telah dilakukan
sesuai dengan struktur yang sudah ada.
3. Pengarahan
a Ronde Keperawatan
Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Ruangan Sahadewa RSUD
Sanjiwani Gianyar pelaksanaan ronde keperawatan di Ruang Sahadewa dilakukan
1 bulan sekali dengan menyelesaikan masalah keperawatan, perawat melakukan
diskusi dengan perawat lain yang melibatkan Kepala Ruangan. Diskusi Refleksi
Kasus dilakukan 1 bulan sekali di Ruang Sahadewa. Pada saat terdapat pasien
dengan kasus infeksi berat yang tidak diketahui penyebabnya dilakukan
Manajemen Pelayanan Keperawatan yaitu diskusi kasus pada pasien tersebut
dengan melibatkan Dokter Spesialis Neurologi, Interne dan Kardiologi, Perawat
Primer (PP) dan Kepala Ruangan untuk menentukan diagnosa medis yang
dominan pada pasien tersebut. Kegiatan Manajemen Pelayanan Keperawatan
terakhir kali dilaksanakan di Ruang Sahadewa ± 1 bulan yang lalu.
b. Pengelolaan Sentralisasi Obat
Dalam perencanaan pengelolaan sentralisasi obat di Ruang Sahadewa yaitu
setelah dilakukan peresepan obat yang diberikan setelah dokter yang bersangkutan
melakukan visite. Setelah dokter menuliskan resep untuk pasien maka dokter akan
langsung memberikan resep tersebut kepada perawat yang selanjutnya akan
diberikan kepada keluarga pasien. Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara
selama praktik untuk pengambilan obat biasanya diambil oleh keluarga pasien itu
sendiri. Selanjutnya, setelah obat diambil di apotek Rumah Sakit sesampainya di
ruangan maka obat tersebut akan langsung diperiksa oleh perawat kesesuaiannya
dengan resep dokter yang diamprah sebelumnya.
Berdasarkan hasil wawacara dan observasi dalam sentralisasi obat akan
dilakukan pemisahan obat berdasarkan nama pasien, bed serta ruangan pasien.
Obat oral, obat injeksi dan obat high alert juga diletakkan di tempat yang berbeda
yang telah disediakan dengan tanda nomor kamar dan nama pasien. Perencanaan
dalam pemberian obat pada pasien akan dilakukan di ruang persiapan dan SOP
dalam pemberian obat sesuai dengan prinsip 6B (benar pasien, benar jenis obat,
benar nama obat, benar dosis obat, cara pemberian dan dokumentasi).
b Perencanaan Penerimaan Pasien Baru
Dalam perencanaan penerimaan pasien baru di Ruang Sahadewa
berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruangan atau yang mewakili
mengatakan bahwa setiap pasien baru yang masuk ke Ruang Sahadewa akan
dilakukan orientasi pasien baru secara lisan dan sudah terdapat standar operasional
penerimaan pasien baru sesuai dengan lembar orientasi yang ada. Penerimaan
pasien langsung dilakukan di ruang perawat dari perawat UGD/ICU, Poliklinik ke
perawat ruangan.
c Discharge Planning
Discharge planning sudah dilakukan di Ruang Sahadewa, adapun discharge
planning yang dilakukan yaitu mengenai waktu kontrol kembali dan obat-obatan
yang harus diminum di rumah, aktifitas dan istirahat, keterangan istirahat. Pasien
juga mendapatkan HE tentang cara perawatan di rumah dan pencegahan
kekambuhan penyakit. Biasanya HE yang diberikan secara lisan. Pasien yang akan
keluar dari rumah sakit dibuatkan ringkasan keluar (resume) yang disimpan di
rekam medis pasien.
Berdasarkan hal tersebut di atas dapat disimpulkan dimana pemberian
discharge planning sudah dilakukan dengan baik di dalam Ruang Sahadewa.
4. Pengawasan
Dalam pengawasan method di Ruang Sahadewa diawasi langsung oleh Kepala
Ruangan Sahadewa. Pengawasan dilakukan setiap hari baik pada saat pemberian
asuhan keperawatan ataupun dalam pendokumentasian asuhan keperawatan.

Anda mungkin juga menyukai