Anda di halaman 1dari 146

BAB 1

Hakikat Sistem Pengendalian


Manajemen
Elemen Sistem Pengendalian

 Detector: Perangkat yg mengukur apa yg sesungguhnya


terjadi dlm proses yg sedang dikendalikan
 Assesor: Perangkat yg menentukan signifikansi dr
peristiwa aktual dgn membandingkannya dengan
beberapa standar atau ekspektasi dr apa yg seharusnya
terjadi
 Effector: Perangkat yg mengubah perilaku jika assesor
mengindikasikan kebutuhan yg perlu dipenuhi
 Jaringan Komunikasi: Perangkat yg meneruskan informasi
antara detector dan assesor dan antara assesor dan
effector
Poin Penting :
 Dalam proses pengendalian, standar tdk ditentukan
terlebih dahulu. Hal tersebut merupakan proses
perencanaan yg sadar.
 Pengendalian manajemen tidaklah bersifat otomatis
 Pengendalin manajemen memerlukan koordinasi antar-
individu
 Hubungan dr diterimanya kebutuhan bagi tindakan utk
menetapkan tindakan yg diperlukan utk memperoleh
hasil yg diinginkan mungkin tdk jelas
 Pengendalian manajemen bersifat self-control
Sistem
 Sistem merupakan suatu cara tertentu dan biasanya berulang
utk melaksanakan serangkaian aktivitas
 Karakteristik: membentuk ritme tertentu, terkoordinasi, dan
mengulangi serangkaian tahapan tertentu guna mencapai
tujuan
 Jika seluruh sistem menjamin tindakan tepat bagi seluruh
situasi, mungkin tdk diperlukan lagi manajer manusia
Pengendalian Manajemen
 Merupakan proses dimana para manajer mempengaruhi
anggota organisasi lainnya utk mengimplementasikan
strategi organisasi
 Kegiatannya: merencanakan, mengkoordinasikan,
mengkomunikasikan, mengevaluasi, memutuskan, dan
mempengaruhi
Pengendalian Manajemen
 Pengendalian manajemen adalah usaha sistematis untuk
menetapkan standar prestasi kerja dengan tujuan perencanaan,
untuk mendesain sistem umpan balik informasi, untuk
membandingkan prestasi yg sesungguhnya dengan standar yang
telah ditetapkan terlebih dahulu, untuk menetapkan apakah ada
deviasi dan untuk mengukur signiikasinya, serta mengabil
tindakan yang diperlukan untuk memastikan bahwa semua
sumber daya perusahaan digunakan dengan cara yang seefektif
mungkin dan seefisien mungkin untuk mencapai tujuan
perusahaan
Beberapa Istilah Asing
mengenai Pengawasan
 Controlling
 Evaluating
 Appraising
 Correcting
Fungsi Pengendalian

Definisi
“proses pemantauan aktivitas untuk menjamin bahwa standar dapat
terlaksana sebagaimana yang direncanakan dan melakukan langkah
koreksi terhadap penyimpangan yang berarti.”

Standar adalah pedoman atau tolak banding yang ditetapkan


sebagai dasar untuk pengukuran kapasitas, kuantitas, isi, nilai,
biaya, kualitas, dan kinerja. Secara kualitatif maupun kuantitatif,
standar merupakan pernyataan mengenai hasil yang diharapkan
tepat, eksplisit, dan formal.
CA113 Pengantar Manajemen Bisnis
Fungsi

1. Mencegah terjadinya penyimpangan-penyimpangan atau


kesalahan dengan melakukan pengendalian secara rutin disertai
adanya ketegasan-ketegasan dalam pengawasan, yakni dengan
pemberian sanksi yang sewajarnya terhadap penyimpangan yang
terjadi.
2. Memperbaiki berbagai penyimpangan yang terjadi. Jika
penyimpangan telah terjadi, hendaknya pengendalian dapat
mengusahakan cara-cara perbaikan.
3. Mendinamisasikan organisasi. Dengan adanya pengendalian
maka diharapkan sedini mungkin dapat dicegah adanya
penyimpangan, sehingga unit organisasi selalu dalam keadaan
bekerja secara efektif dan efesien.
4. Mempertebal rasa tanggung jawab. Dengan adanya pengendalian
dari pihak manajemen, maka karyawan diharapkan memiliki rasa
tanggung jawab terhadap pekerjaan yang diembannya.

CA113 Pengantar Manajemen Bisnis


Jenis

1. Metode Pengendalian Umpan Maju (Mengantisipasi masalah


sebelum terjadi).

2. Metode Pengendalian Berjalan atau Bersamaan (Mengelola


masalah pada saat terjadi).

3. Metode Pengendalian Umpan Balik (Mengelola masalah setelah


terjadi).

CA113 Pengantar Manajemen Bisnis


Proses Pengendalian

• Penetapan standard dan metoda untuk


1 pengukuran prestasi (evaluasi kinerja).

• Pengukuran prestasi/Kinerja Nyata.


2

• Membandingkan kinerja nyata dengan


3 standar yang ditetapkan.

• Mengambil tindakan jika diperlukan,


4 terutama apabila prestasi di bawah standar.

CA113 Pengantar Manajemen Bisnis


Sistem Pengendalian Organisasi

1. Pengendalian keluaran (output), meliputi:


a. Ukuran kinerja keuangan
b. Sasaran Organisasi
c. Anggaran operasional

2. Pengendalian perilaku (behavior), meliputi:


a. Supervisi Langsung
b. Manajemen berdasar sasaran
c. Aturan dan prosedur operasi standar

3. Pengendalian budaya (culture), meliputi:


a. Nilai
b. Norma
c. Sosialisasi

CA113 Pengantar Manajemen Bisnis


Ciri-Ciri Pengendalian yang Efektif

• Akurat
• Tepat waktu
• Objektif dan komprehensif
• Dipusatkan pada titik pengendalian strategis
• Ekonomis
• Realistis dari organisasi.
• Fleksibel
• Perspektif dan operasional
• Diterima oleh anggota organisasi

CA113 Pengantar Manajemen Bisnis


Beberapa Gejala
yang memerlukan Pengawasan
 Terjadi penurunan pendapatan atau profit, namun tidak begitu
jelas faktor penyebabnya
 Penurunan kualitas pelayanan (teridentifikasi dari adanya
keluhan pelanggan)
 Ketidakpuasan pegawai (teridentifikasi dari adanya keluhan
pegawai, produktifitas kerja yang menurun, dan lain sebagainya)
 Berkurangnya kas perusahaan
 Banyaknya pegawai atau pekerja yang menganggur
 Tidak terorganisasinya setiap pekerjaan dengan baik
 Biaya yang melebihi anggaran
 Adanya penghamburan dan inefisiensi
Langkah Proses Pengendalian

Budiarsa dharmatanna 14–15


Langkah Proses Pengendalian
Penetapan Standar
Standar: satuan pengukuran yang dapat digunakan
sebagai “patokan” untuk penilaian hasil-hasil.
Tiga bentuk standar umum:
Standar phisik: kuantitas barang atau jasa, jumlah
pelanggan.
Standar moneter: ditunjukkan rupiah dan mencakup
biaya tenaga kerja, biaya penjualan, laba, pendapatan.
Standar waktu: kecepatan produksi atau batas waktu
suatu pekerjaan

Budiarsa dharmatanna 14–16


Standar yg digunakan dalam bidang
fungsional

Produksi : Pemasaran: Manajemen Keuangan &


Personalia akuntansi:
- Mutu -Volume
- Jumlah penjualan - Hubungan -Pengeluaran
- biaya - Pengeluaran tenaga kerja modal
- Prestasi kerja penjualan - Penggantian -Sediaan
individual - pengeluaran tenaga kerja -Arus modal
periklanan - Tingkat -likuiditas
-Prestasi keja absensi
wiraniaga
Langkah Proses Pengendalian
Mengukur Prestasi Kerja
Berapa kali (how often) pelaksanaan seharusnya
diukur.
Dalam bentuk apa (what form) pengukuran akan
dilakukan.
Siapa (who) yang akan terlibat
Frekuensi pengukuran prestasi dilakukan sebagai
proses yang berulang-ulang dan terus-menerus.

Budiarsa dharmatanna 14–18


Langkah Proses Pengendalian
Apakah Prestasi Kerja Memenuhi Standar
Membandingkan pelaksanaan nyata dengan
pelaksanaan yang direncanakan atau standar yang
telah ditetapkan.
Pengambilan Tindakan Koresksi
Tindakan koreksi dapat diambil dalam berbagai
bentuk seperti: diubah, pelaksanaan diperbaiki, atau
keduanya dalam waktu bersamaan.

Budiarsa dharmatanna 14–19


Perancangan Sistem Pengendalian
Pengendalian Pasar
 Menekankan penggunaan mekanismen pasar eksternal untuk
menetapkan standar yang digunakan dalam sistem
pengendalian.
Ukuran Eksternal: persaingan harga dan pangsa pasar
relatif
Pengendalian Birokratis
 Menekankan wewenang organisasi dan mengandalkan aturan,
prosedur, dan kebijakan administratif.

Pengendalian Klan
 Perilaku karyawan diatur oleh nilai, norma, tradisi, ritual,
keyakinan bersama, dan aspek lain budaya organisasi.
Budiarsa dharmatanna 14–20
BAGAIMANA MELAKUKAN PEMAHAMAN DAN EVALUASI ATAS
PENGENDALIAN INTERN
ADA TIGA CARA YG BISA DIGUNAKAN
OLEH AUDITOR:
 Internal Control Questionnaires
 Flow Chart
 Narrative
 Statistik
Internal Control Questionnaires
 Pertanyaan-pertanyaan dalam ICQ diminta untuk
dijawab Ya (Y) atau Tidak (T) atau Tidak Relevan (TR).
Jika pertanyaan-pertanyaan tsb sudah disusun dengan
baik, maka jawaban “Ya” akan menunjukkan ciri
internal control yang baik. “Tidak” akan menunjukkan
ciri internal control yang lemah. “Tidak Relevan”
berarti pertanyaan tsb tidak relevan untuk perusahaan
tersebut.
ICQ biasanya dikelompokkan sbb :
 Umum (Struktur org, pemb tgs, akte  Persediaan (sistem dan prosedur
pendirian dan umum lainnya) penyimpanan, pengawasan pisik
 Akuntansi (manual atau pers, sistem pencatatan dan
computerized, jlh dan kualifikasi kry metode penilaian dan stock
akuntansi) opname)
 Siklus Penjualan-Piutang-Penerimaan  Surat Berharga (Otorisasi
Kas (sistem dan prosedur penj tunai pembelian, penjualan dan penilaian
dan kredit) SB )
 Siklus Pembelian-Utang-Pengeluaran  Aktiva Tetap (sistem dan prosedur
Kas (Sistem Pemb Tunai dan kredit) penambahan, pengurangan,
pencatatan dan penilaian AT)
 Gaji dan Upah (Sistem dan
prosedur pembayaran gaji dan
upah, kebijakan personalia)
Yang perlu diperhatikan
dalam ICQ
 Auditor harus menanyakan langsung kepada staf klien dan
mengisi sendiri jawabannya, jangan sekedar menyerahkan
ICQ kpd klien untuk diisi.
 Untuk penugasan yang berikutnya (repeat engangement)
ICQ tsb hrus dimutakhirkan berdasarkan hasil tanya jawab
dengan klien.
 Ada kecenderungan bahwa klien akan memberikan
jawaban seakan-akan pengendalian intern sangat baik.
Karena itu auditor harus melakukan compliance test untuk
membuktikan efektivitas dari pengendalian intern klien.
Flow Chart

 Menggambarkan arus dokumen dalam sistim dan


prosedur di suatu unit usaha, misalnya dalam flow
chart untuk sistem dan prosedur pembelian, utang
dan pengeluaran kas. Digambarkan arus dokumen
mulai dari permintaan pembelian, order pembelian
sampai dengan pelunasan utang yang berasal dari
pembelian tsb.
Narrative
 Auditor menceritakan dalam bentuk memo, sistem dan
prosedur akuntansi yang berlaku di perusahaan, misalnya
prosedur pengeluaran kas.
 Biasanya untuk perusahaan kecil yang pembukuannya
sederhana.
KETERBATASAN PENGENDALIAN
INTERN
 Pertimbangan manusia dalam pengambilan keputusan
dapat salah karena kekeliruan atau kesalahan yang sifatnya
sederhana.
 Adanya kolusi
 Biaya pengendalian intern tidak melebihi manfaat
Keselarasan Tujuan
 Proses pengendalian manajemen meliputi interaksi antar-
individu, dimana tidak dapat digambarkan dalam cara
mekanis.
 Masalah: Bagaimana mempengaruhi mereka bertindak demi
pencapaian tujuan pribadi mereka sedemikian rupa
sekaligus membantu pencapaian tujuan perusahaan
 Tujuan anggota organisasi seharusnya konsisten dengan
tujuan perusahaan.
 SPM seharusnya dirancang dan dioperasikan dgn prinsip
keselarasan tujuan dlm pikiran setiap pribadi.
Perangkat Bagi
Penerapan Strategi

 SPM membantu para manajer utk


menjalankan organisasi ke arah tujuan
straatejiknya. Sehingga, pengendalian
manajemen terutama menfokuskan pada
pelaksanaan strategi.
Mekanisme Penerapan Strategi
Mekanisme Penerpan
Pengendalian
Manajemen

Struktur Manajemen
Strategi SDM
organisasi

Kebudayaan
Strategy Formulation
 Merupakan proses memutuskan tujuan organisasi dan
strategi utk mencapai tujuan
 Strategi merupakan perencanaan yg besar dan penting.
Strategi menetapkan secara umum ke arah mana
organisasi bergerak seperti yg diinginkan manajemen
senior.
Dampak Internet thd
Pengendalian Manajemen

 Akses mudah dan cepat


 Komunikasi multi-target
 Komunikasi berbiaya rendah
 Kemampuan menampilkan citra tertentu
 Pergeseran kekuatan dan kendali pd individu
BAB 2

PERILAKU
DALAM
ORGANISASI

SPM
Sistem pengendalian manajemen
mempengaruhi perilaku manusia.
Tindakan-tindakan individu untuk
meraih tujuan-tujuan pribadinya juga
akan membantu dalam pencapaian
tujuan organisasi
Profitabilitas

 Dalam bisnis, kapasitas untuk menghasilkan laba


biasanya merupakan tujuan yg paling penting.
 Profit margin %age : [(Pendapatan – Pengeluaran) /
Pendapatan]
 Investment turnover : (Pendapatan / Investasi)
Nilai Pemegang Saham
 Salah satu tujuan perusahaan pencari laba adalah
memaksimalkan nilai pemegang saham.
 Nilai pemegang saham tercermin dari harga pasar saham
 Laba maksimum Vs Others values
 Risiko dan Pendekatan Multiple Stakehalder
Goal Congruence
 Tujuan utama SPM adalah memastikan “keterpaduan
tujuan” semaksimal mungkin antara tujuan individu
dengan tujuan organisasi.
 Sebuah sistem pengendalian yg memadai, setidaknya,
akan mampu memotivasi para individu yg terkait utk
tidak mempertentangkan upaya mereka dengan
kepentingan organisasi.
Faktor Informal
 Baik sistem formal maupun proses informal
memberi pengaruhnya pada perilaku manusia dlm
organisasi.
 Penting utk diperhatikan oleh para perancang
sistem pengendalian formal, aspek yg berkaitan dgn
proses informal seperti etos kerja, gaya
manajemen, dan budaya yg melingkupi
 Utk menjalankan strategi organisasi secara efektif,
mekanisme formal harus berjalan seiring dgn
mekanisme informasl.
Sistem Pengendalian Formal
 Aturan-aturan sebagai perangkat tulisan yg memuat semua
jenis instruksi dan pengendalian : instruksi, pembagian
kerja, prosedur standar operasi, manual, dan tuntunan etis.
 Tipe aturan : Pengendalian fisik, manual-manual, pengamanan
sistem, sistem pengendalian tugas
Proses Pengendalian Formal
Tujuan dan Informasi
Peraturan
strategi Lainnya

Lap Aktual Apakah


Perencanaan Kinerja
Strategis Anggaran Vs Kinerja
PPj Rencana Memuaskan?
Bab 3

Pusat Pertanggungjawaban :
Pusat Pendapatan dan
Pengeluaran
Pusat Pertanggungjawaban
 Pengendalian manajemen memfokuskan diri pada
perilaku manajer pd pusat-pusat pertanggungjawaban.
 Pusat pertanggungjawaban merupakan organisasi yg
dipimpin manajer yg pertanggungjawaban thd aktivitas
yg dilakukan.
 Fungsi pusat pertanggungjawaban dalam perusahaan
adalah utk mengimplementasikan strategi yd telah
ditetapkan.
Cara Kerja Pusat Pertanggungjawaban

Input Output
Pengerjaan /
proses
Sumber daya Barang atau
yg digunakan, Jasa
diukur dr biaya
Hubungan Input dan Output
 Manajemen bertanggungjawab utk memastikan hubungan
antara input dan output.
 Pengendalian berfokus pd penggunaan input minimum yg
dibutuhkan utk memproduksi output.
 Input bisa terkait langsung dengan output, tapi bisa juga
tidak berhubungan langsung
Mengukur Input dan Output
 Input yg digunakan pusat pertanggungjawaban dpt
dinyatakan sbg ukuran fisik (jml jam kerja, jml liter
minyak, rim kertas, dsb)
 Dalam SPM, satuan kuantitasnya diterjemahkan dlm
bentuk uang
 Jml uang inilah yg disebut “biaya”
 Biaya adl ukuran dlm bentuk uang bagi sejumlah
sumber daya yg digunakan oleh pusat
pertanggungjawaban
Efisiensi dan Efektivitas
 Efisiensi adl perbandngan output thd input, atau jml
output per unit input
 Efektivitas ditentukan antar output yg dihasilkan
oleh pusat pertanggung-jawaban dgn tujuan jangka
pendek
 Efisiensi dan efektivitas berkaitan satu sama lain;
setiap pusat pertanggung-jawaban harus efektif dan
efisien, dimana setiap organisasi harus mencapai
tujuannya dengan cara yg optimum
Pusat Pendapatan

Input Output
(Fungsi
Pemasaran)
(uang, hanya utk biaya (Pendapatan,
yg secara langsung
uang)
terjadi
 Pd pusat pendapatan, output diukur dalam bentuk
uang, akan tetapi tdk ada upaya formal dilakukan utk
mengkaitkan input dgn output.
BAB 4
PUSAT LABA
Pertimbangan Umum
 Suatu organisasi fungsional adalah organisasi
di mana didalamnya terdapat fungsi produksi
yang dilakukan oleh unit organisasi yg
terpisah.
 Sebagai suatu aturan, perusahaan membuat
unit-unit bisnis karena mereka telah
memutuskan utk melimpahkan kewenangan
yg lebih luas kepada para manajer yg
beroperasi.
Kondisi dalam Mendelegasikan
Pertanggungjawaban Laba

 Manajer harus memiliki akses ke


informasi relevan yg dibutuhkan dalam
membuat keputusan serupa.
 Harus ada semacam cara utk mengukur
efektifnya suatu pertukaran yg dibuat
oleh manajer
Manfaat Pusat Laba
 Kualitas keputusan dapat meningkat krn keputusan tsb
dibuat oleh para manajer yg paling dekat dgn titik
keputusannya.
 Kecepatan dari keputusan operasional dpt meningkat
karena mereka tdk perlu mendapat persetujuan terlebih
dahulu dari kantor pusat.
 Manajemen kantor pusat bebas dr pengambilan keputusan
harian sehingga dpt lebih berkonsentrasi pd hal yg lebih
luas.
 Karena pusat-pusat laba mirip dgn perusahaan yg
independen, mereka memberi dasar pelatihan yg sempurna
bagi manajemen umum.
Cont’
 Kesadaran laba dpt ditingkatkan karena para manajer yg
bertanggungjawab atas laba akan selalu mencari cara utk
meningkatkan labanya.
 Pusat laba memberi informasi yg siap pakai bagi manajemen
tingkat atas mengenai profitabilitas
 Karena output yg dihasilkan telah siap pakai, pusat laba
sangat responsif thd tekanan utk meningkatkan kinerja
kompetitif
Permasalahan Pusat Laba
 Pengambilan keputusan yg terdesentralisasi akan memaksa top
management utk lebih mengandalkan laporan pengendalian
manajemen drpd wawasan pribadinya atas suatu operasi,
sehingga mengakibatkan sedikit hilangnya pengendalian.
 Tidak ada sistem yg sangat memuaskan utk memastikan bahwa
optimalisasi laba dr masing-masing pusat laba akan
mengoptimalkan laba perusahaan secara keseluruhan
Unit sbg Pusat Laba
 Unit-unit bisnis
 Unit-unit fungsional : Pemasaran,
manufaktur, dsb
 Unit-unit pendukung : Unit pemeliharaan,
tehnologi informasi, transportasi, layanan,
konsumen, dsb
 Kantor cabang / perwakilan
Mengukur Profitabilitas
 Pengukuran kinerja manajemen,
manajemen yg memiliki
fokus pd bagaimana hasil kerja para
manajer. Pengukuran ini digunakan utk
planning, coordinating, dan controlling
kegiatan sehari-hari dr pusat laba dan sbg
alat motivasi yg tepat bg manajer.
 Ukuran kinerja ekonomis,
ekonomis yg memiliki
fokus pd bagaimana kinerja pusat laba sbg
entitas ekonomi
Jenis Ukuran Kinerja

 Contribution margin
 Directprofit
 Controllable profit
 Pendapatan sebelum pajak
 Pendapatan bersih
BAB 5
HARGA TRANSFER
Sasaran Penentuan Harga Transfer
 Memberikan informasi yg relevan kpd masing-masing unit usaha
utk menentukan penyesuaian yg optimum antara biaya dan
pendapatan perusahaan
 Menghasilkan keputusan yg bertujuan sama, sistem harus
dirancang agar keputusan yg meningkatkan laba unit usaha jg
akan meningkatkan laba perusahaan
 Membantu pengukuran kinerja ekonomi dari tiap unit usaha
 Sistem harus mudah dimengerti dan dikelola
Prinsip Dasar
 Harga transfer adl nilai yg diberikan kpd
suatu transfer barang dan jasa dalam
suatu transaksi dimana setidaknya ada
satu pusat laba yg terlibat.
 Harga transfer harus sama dengan harga
yg dipatok seandainya produk tersebut
terjual kpd konsumen luar atau dibeli dari
pemasok luar
Keputusan
 Apakah perusahaan harus memproduksi
sendiri produk tersebut atau membelinya
dari pemasok luar? * Sourcing Decision
 Jika diproduksi sendiri, pd tingkat harga
berapakan produk tsb ditransfer di antara
pusat-pusat laba? * transfer price decision
Situasi Ideal Sistem Harga Transfer
 Orang-orang yg Kompeten: kinerja jk panjang, dan
kemampuan negosiasi
 Atmosfer yg Baik : bertujuan ke arah profitabilitas yg tinggi
 Suatu Harga Pasar : harga pasar yg mencerminkan kondisi yg
sama (kuantitas, waktu kirim, dan kualitas)
 Sumberdaya : kebebasan dan ketersediaan
 Informasi penuh
 Negosiasi : mekanisme kerja yg lancar
Hambatan Perolehan Sumberdaya

 Pasar yang terbatas


 Kelebihan atau kekurangan
kapasitas industri
Harga Transfer Berdasar Biaya

 Basis Biaya : yang umu adalah biaya standar,


dibutuhkan suatu insentif utk menetapkan
standar yg ketat dan meningkatkan standar
tersebut.
 Mark-up laba : basis yg digunakan bisa
presentase biaya, presentase harga pokok,
atau presentase investasi
BAB 7

PERENCANAAN STRATEJIK
DEFINISI
 Perencanaan stratejik adalah proses
memutuskan program-program yang
akan diambil organisasi dan perkiraan
jumlah sumber daya yang dialokasikan
untuk masing-masing program selama
beberapa tahun ke depan.
FORMULASI STRATEGI
 Formulasi strategi adalah proses
menentukan strategi-strategi baru.
Pihak manajemen menentukan tujuan
organisasi dan menciptakan strategi-
strategi utama untuk mencapai tujuan
tersebut.
Keterbatasan Perencanaan Stratejik

 Perencanaan hanya akan menjadi “isi


formulir”, pelaksanaan birokrasi, tidak ada
pemikiran stratejik.
 Sebuah organisasi bisa saja membuat
departemen perencanaan stratejik yang
besar, namun mendelegasikan persiapan
rencana stratejik pada staf
departemennya.
 Perencanaan stratejik itu boros waktu
dan biaya.
Perencanaan Stratejik bermanfaat bagi
organisasi yg mempunyai karakteristik:

 Keyakinan oleh manajemen puncak


 Organisasi relatif besar dan kompleks
 Adanya ketidakpastian yang cukup
berarti di masa datang, namun
organisasi memiliki fleksibilitas untuk
menyesuaikan diri dengan lingkungan
yang berubah
Struktur dan Isi Rencana Stratejik
 Untuk manufaktur : Diferensiasi produk,
perluasan produk, manajemen bahan,
manajemen mutu
 Untuk Jasa: Kualitas layanan, management
of change, segmentasi
 Untuk Dagang: Distribusi, manajemen
ritail, manajemen sediaan, display produk
Sistem Evaluasi
Pengeluaran Modal

 PERATURAN
 MENGHINDARI MANIPULASI
 MODEL
Value Chain Analysis
 Value Chain bagi tiap perusahaan merupakan
seperangkat aktivitas terkait yang menciptakan nilai
dari tiap bagiannya, mulai dari memperoleh bahan
baku untuk komponen pemasok sampai menghasilkan
produk siap pakai serta mengantarnya pd konsumen
akhir.
 Dari perspektif perencanaan stratejik, konsep value
chain menggarisbawahi tiga bagian : Keterkaitan
dengan pemasok, Keterkaitan dengan pelanggan, dan
Keterkaitan dengan proses
Langkah Proses Perencanaan
Stratejik
 Tinjau ulang dan perbarui rencana stratejik
tahun lalu
 Ambil asumsi dan panduan
 Penyusunan awal dari rencana stratejik baru
 Analisis
 Penyusunan kedua dari rencana stratejik baru
 Tinjau ulang dan persetujuan
BAB 8
PENGANGGARAN
Pengertian Anggaran
 Adl: perencanaan keuangan utk masa depan, yg memuat
tujuan dan tindakan-tindakan utk mencapai tujuan
tersebut.
 Sebelum menyusun anggaran, organisasi terlebih dahulu
harus mengembangkan rencana strategi yg
mengidentifikasikan strategi aktivitas dan operasi sehingga
dapat menterjemahkan keseluruhan strategi ke dalam
tujuan jangka panjang dan pendek.
Tujuan Penganggaran
 Memaksa manajer membuat rencana
 Memberikan informasi sumberdaya yg
dapat meningkatkan kualitas pengambilan
keputusan
 Sebagai standar bagi evaluasi kinerja
 Meningkatkan komunikasi dan koordinasi
Dimensi Penganggaran

 Bagaimana anggaran dibuat


 Bagaimana anggaran digunakan
untuk mengimplementasikan
rencana organisasi
Pembuatan Anggaran
 Pengarahan dan Pengkoordinasian: harus ada orang yg
bertanggungjawab untuk mengarahkan dan
mengkoordinasikan seluruh proses anggaran organisasi
 Anggaran Induk : rencana keuangan komprehensif utk
keseluruhan organisasi. Anggaran induk dapat dibagi
menjadi anggaran operasi dan anggaran keuangan.
Anggaran Operasi
 Menjelaskan aktivitas yg menghasilkan pendapatan
utk perusahaan: penjualan, produksi, dan
persediaan barang jadi. Hasil utama dari anggaran
operasi adalah laporan laba-rugi yg dianggarkan.
 Jenisnya: anggaran penjualan, anggaran produksi,
anggaran pembelian dan pemakaian bahan
langsung, anggaran TKL, anggaran OHP, anggaran
biaya penjualan dan Adm umum, anngaran
persediaan akhir barang jadi, anggaran hp produksi,
anggaran hp penjualan
Anggaran Keuangan

 Terkait dengan masalah keuangan


berupa kas tersedia, pembiayaan, dan
penerimaan kas.
 Jenisnya: Anggaran kas, anggaran laba-
rugi, dan anggaran neraca
Anggaran utk Evaluasi Kinerja
 Menentukan bagaimana jumlah yg
dianggarkan dibandingkan dengan hasil
aktual
 Mempertimbangkan dampak anggaran itu
terhadap perilaku manusia
ANGGARAN STATIS
Vs
ANGGARAN FLEKSIBEL
Anggaran Statis
 Adl: anggaran yg dibuat berdasarkan tingkat aktivitas yg
sudah ditentukan, karena anggaran statis tergantung pada
tingkat aktivitas tertentu, anggaran ini tidak begitu
berguna bila digunakan untuk menyusun laporan kinerja,
untuk membuat laporan kinerja yg lebih berguna biaya
aktual dan biaya yang diharapkan harus dibandingkan pd
tingkat aktivitas yg sama.
Anggaran Fleksibel

 Dapat digunakan utk menyusun anggaran sebelum adanya


tingkat aktivitas yg diharapkan
 Dapat digunakan utk menghitung berapa biaya yg harus
dikeluarkan pd tingkat aktivitas tertentu aktual
 Dapat membantu para manajer menghadapi ketidakpastian
dengan melihat hasil yg diharapkan pd berbagai tingkat
aktivitas
Dimensi Perilaku
 Perilaku positif terjadi bila tujuan dari
setiap manajer sesuai dengan tujuan
organisasi.
 Perilaku disfungsional merupakan
perilaku individu yang memiliki konflik
dasar dari tujuan organisasi
Feedback
 Dengan memberikan laporan penilaian
kinerja secara berbeda dalam waktu
menjadikan mereka mengetahui
keberhasilan upaya yg telah dilakukan,
dapat mengambil tindakan korektif dan
mengubah rencana bila perlu
Insentif moneter dan
non moneter

 Individutermotivasi tidak hanya oleh


hadiah, selain faktor ekonomi, individu
termotivasi oleh jaringan kompleks dari
psikologi serta faktor sosial
Penganggaran
Partisipasi

 Dalamhal ini, penekanan dilakukan


pada pemenuhan tujuan secara
umum, bukan pada setiap anggota.
Standar yg Realistis
 Tujuananggaran digunakan utk
mengukur kinerja, dengan demikian
tujuan harus berdasarkan kondisi dan
pengharapan yg realistis. Anggaran harus
mencerminkan kenyataan operasi,
seperti tingkat aktivitas aktual, efisiensi,
dan kecenderungan ekonomi secara
umum.
Pengendalian Biaya
 Paramanajer hanya diberikan
tanggungjawab atas biaya yg harus dapat
mereka kendalikan, biaya yg dapat
dikendalikan adalah biaya yg dapat
dipengaruhi oleh manajer bersangkutan
Jenis Anggaran
Lainnya

 Anggaran utk Perusahaan Jasa dan


Dagang
 Penganggaran Dasar Nol (Zero
Based)
BAB 9
ANALISIS KINERJA
KEUANGAN
Jenis Standar

 Standar Ideal : menginginkan efisiensi maksimum dan hanya


bisa dicapai bila semua berjalan lancar. Tidak ada kerusakan
mesin atau kekurangan tenaga.
 Standar yg dapat dicapai : merupakan standar yg dapat dicapai
dalam kondisi operasi efisien. Terdapat toleransi utk
kerusakan mesin yg normal, penghentian sementara, tingkat
keahlian yg belum sempurna, dsb.
Mengapa Sistem Biaya Standar
Diberlakukan?

 Perencanaan dan Pengendalian : Sistem biaya standar


memperbaiki perencanaan dan pengendalian serta
memperbaiki pengukuran kinerja.
 Kalkulasi Biaya Produk : Dalam sistem biaya standar,
pembebanan biaya kepada produk dilakukan dgn
menggunakan standar kuantitas dan standar harga utk
ketiga biaya produksi (Bahan baku, TKL, dan OHP)
Biaya Produk Standar

 Dalam perusahaan manufaktur, biaya standar


dibuat utk Bahan Baku, TKL, dan OHP
 Manajer harus dapat menghitung kuantitas bahan
yg dibutuhkan (SQ) dan jam standar yg
dibutuhkan (SH)
 SQ = Standar kuantitas per unit x output aktual
 SH = Standar TK per unit x output aktual
Analisis Varian

 Anggaran fleksibel dpt digunakan utk


mengidentifikasi biaya yg harus
dikeluarkan utk tingkat aktivitas aktual
 Biaya input dianggarkan = SP x SQ
 Biaya input aktual = AP x AQ
 Varian adl selisih antara aktual dgn yg
direncanakan/dianggarkan
Total Varian

Total Varian = (AP x AQ) – (SP x SQ)

Total Varian = Varian Harga + Varian Penggunaan


= (AP – SP)AQ + (AQ – SQ) SP
= [(APxAQ)-(SPxAQ)]+[(SPxAQ)-(SPxSQ)]
= (APxAQ)-(SP x AQ) + (SP x AQ)-(SPxSQ)
= (AP x AQ) – (SP x SQ)
Pertanggungjawaban Varian

 Varian harga bahan: Merupakan tanggungjawab


bag. pembelian, dipengaruhi kuantitas, diskon,
jarak pembelian.
 Varian penggunaan bahan: merupakan
tanggungjawab manajer produksi, upaya yg
dilakukan adl meminimalkan barang rusak,
pemborosan, dan pengerjaan ulang.
Pertanggungjawaban Varian

 Varian tarif TK: dipengaruhi oleh


eksternal spt pasar TK dan kontrak
serikat pekerja.
 Varian efisiensi TK: terkait dengan
produktivitas tenaga kerja dan
pendukung proses produksi.
Pertanggungjawaban Varian

 Varian overhead variabel: dapat di


telusuri pd pusat pertanggungjawaban,
spt bahan penolong.
 Varian efisiensi overhead variabel:
dipengaruhi oleh efisiensi penggunaan
TK langsung
Pertanggungjawaban Varian

 Total varian overhead tetap: Dipengaruhi


oleh keputusan jangka panjang, bukan
perubahan tingkat produksi, maka varian
yg terjadi kecil.
 Varian volume overhead tetap:
tanggungjawab dept. produksi , tapi bisa
saja penyelidikan menemukan terjadi
kesalahan pd bag. lain
BAB 10

PENILAIAN
KINERJA
SISTEM PENIALAIAN KINERJA
 Tujuan sistem penilaian kinerja adalah utk membantu
pelaksanaan strategi.
 Sistem penilaian kinerja merupakan suatu mekanisme yg
memperbaiki kemungkinan utk perusahaan agar strategi
yg dijalankan dpt berhasil.
 Strategi memiliki faktor sukses; jika faktor ini diukur dan
diberi imbalan, maka orang akan termotivasi utk
mencapainya
Keterbatasan Sistem Pengendalian Keuangan

 Semakin besar tekanan utk mencapai tingkat laba tertentu,


semakin besar kemungkinan manajer unit bisnismengambil
tindakan jangka pendek yg mungkin salah dlm jangka
panjang.
 Manajer mungkin tdk melakukan investasi yg menjanjikan
dlm jangka panjang karena akan menurunkan hasil finansial
jangka pendek.
 Menggunakan profit jk pendek sbg satu-satunya tujuan dpt
mengganggu komunikasi antara manajer unit bisnis dgn
manajer senior.
 Pengendalian finansial yg ketat bisa memotivasi manajer utk
memanipulasi data.
Kerangka Utk Merancang Sistem
Penilaian Kinerja
Apa yg penting,
diukur

Apa yg diberi Apa yg


imbalan, Strategi diukur,
benar-benar diselesaikan
penting

Apa yg
diselesaikan,
diberi imbalan
Sumber: Craig Schneir
BALANCED SCORECARD

 FINANSIAL (marjin laba, ROA, arus kas)


 PELANGGAN (pangsa pasar, indeks
kepuasan konsumen)
 Pihak INTERNAL (pengurangan waktu
siklus, proses produksi)
 INOVASI dan PEMBELAJARAN (%tase
penjualan produk baru)
Pelaksanaan Sistem Penilaian Kinerja

 Mendefinisikan Strategi
 Mendefinisikan Pengukur dari Strategi
 Menyatukan Ukuran dlm Sistem
Manajemen
 Tinjau Ukuran serta Hasil secara
Kontinyu
Sistem Pengendalian Sbg Alat
Strategi Implementasi

Strategi yg
dipilih

Faktor
keberhasilan

Rancangan dan
Operasi SPM
PENGERTIAN SPM OSP
 FUNGSI SPM
TIPE PENGENDALIAN
 STRUKTUR PM
 BENTUK P.PERTTJWBN
 PROSES PM SP

SISTEM PENGENDALIAN
MANAJEMEN SEKTOR PUBLIK
Suatu proses untuk menentukan suatu sasaran agar
seluruh fungsi dapat melaksanakan sesuai dengan
fungsinya;

PENGERTIAN PENGENDALIAN
MANAJEMEN SEKTOR PUBLIK
Proses dimana manajer diseluruh
tingkatan memastikan bahwa orang-
orang yang mereka awasi
mengimplementasikan strategi yang
dimaksudkan.

PROSES PENGENDALIAN
MANAJEMEN
SISTEM PENGENDALIAN

TUJUAN STRATEGI
SP (SPM)

PROGRAM AKTIVITAS
TIPE PENGENDALIAN MANAJEMEN

 Pengendalian Preventif
perumusan dan perencanaan stategik dlm bentuk program
dibuat
 Pengendalian Operasional
Pengawasaan pelaksanaan program menggunakan anggaran
 Pengendalian Kinerja
Analisis evaluasi kinerja
STRUKTUR PM

SISTEM
PENGENDALIAN
MANAJEMEN

STRUKTUR
PENGENDALIAN
MANAJEMEN

PUSAT
PERTANGGUNG
JAWABAN
TUJUAN PP
1. Basis perencanaan, Pengendalian dan penilai kinerja
2. Memudahkan pencapian tujuan
3. Terwujudnya goal congruence
4. Mendelegasikan tugas & wewenang
5. Mendorong kreativitas & inovasi bwhn
6. Alat pengendalian anggaran
BENTUK PP

 Pusat Pendapatan
Dinas Pendapatan Daerah
 Pusat Biaya
Dinas: Sosial, Pekerjaan Umum
 Pusat Laba
BUMN/D, Bandara, Pelabuhan, Objek Wisata
 Pusat Investasi
Departemen Riset dan Pengembangan,
Balitbang
PROSES PENGENDALIAN MANAJEMEN SP

SALURAN
1. Perumusan
KOMUNIKASI
2. Perencanaan
FORMAL
3. Penganggaran
PROSES 4. Operasional
5. Evaluasi kinerja
PENGENDALIAN
MANAJEMEN
SEKTOR
PUBLIK
1. Komunikasi
langsung
SALURAN 2. Pertemuan
KOMUNIKASI informal
INFORMAL 3. Diskusi
Saluran Komunikasi Formal

1. Perumusan Strategi
adalah proses penentuan visi, misi, tujuan, sasaran,
target, arah dan kebijakan serta strategi organisasi
ANALISIS SWOT

STRATEGI
Saluran Komunikasi Formal

2. Perencanaan Strategik
adalah proses penentuan program2, aktivitas2, atau
proyek yg akan dilaksanakan o/ suatu organisasi
dan penentuan jlh alokasi sumber daya yg akan
dibutuhkan.
Saluran Komunikasi Formal

3. Penganggaran
merupakan tahapan yg paling dominan, selain itu
memiliki pengaruh politik yg sangat kuat.
Saluran Komunikasi Formal

4. Operasional
adalah tahapan implementasi dari

perencanaan strategik di sinergikan dgn anggaran.


Saluran Komunikasi Formal

5. Penilaian Kinerja
dengan menciptakan reward dan punishment.
reward dpt berbentuk :
- Financial : Gaji, Bonus, THR
- Non Financial : Promosi, Jabatan
•PengendalianSosial
•Upaya Pengendalian Penyimpangan Sosial

PENGENDALIAN
PENYIMPANGAN SOSIAL
Pokok materi
Pengendalian
Penyimpangan
Sosial

Pengertian
Pengendalian Upaya Pengendalian
sosial Penyimpangan Sosial

Macam-
Pengertian & macam
jenis-jenisnya

Bentuk
Tujuan dan
Fungsi Jenis
A.PENGENDALIAN
SOSIAL
1. Pengertian Pengertian Pengendalian Sosial
Pengendalian menurut beberapa ahli sosiologi adalah sebagai berikut.
Sosial
a.Menurut Bruce J. Cohen
2. Ciri-ciri
Pengendalian sosial adalah cara-cara atau metode yang digunakan
Pengendalian
untuk mendorong seseorang agar berperilaku selaras dengan
Sosial
kehendak kelompok atau masyarakat luas tertentu.
3. Tujuan b.Menurut Peter Berger
Pengendalian
Sosial Pengendalian sosial adalah cara yang dipergunakan masyarakat
untuk menertibkan anggota yang menyimpang.
4. Fungsi
Pengendalian c.Menurut Joseph S. Roucek
Sosial Pengendalian sosial adalah proses terencana maupun tidak di mana
individu dibujuk, diajarkan, dan dipaksa untuk menyesuaikan diri
pada kebiasaan dan nilai hidup kelompok.
kesimpulan
Pengendalian sosial (social control) adalah cara dan proses
pengawasan yang direncanakan atau tidak direncanakan
yang bertujuan untuk mengajak, mendidik, atau bahkan
memaksa warga masyarakat agar mematuhi norma dan
nilai yang berlaku.
Ciri-ciri Pengendalian sosial
Secara spesifik pengendalian sosial memiliki ciri-ciri sbb
:
a. Pengendalian sosial sebagai suatu cara, metode atau teknik
tertentu yang dipergunakan masyarakat untuk mengatasi
ataupun mencegah terjadinya penyimpangan sosial.
b. Pengendalian sosial dipergunakan untuk mewujudkan
keselarasan antara stabilitas dengan perubahan-perubahan
yang terus terjadi di suatu masyarakat.
c. Pengendalian sosial dapat dilakukan oleh kelompok terhadap
kelompok lain, atau oleh suatu kelompok terhadap individu.
d. Pengendalian sosial dilakukan secara timbal balik meskipun
tidak disadari oleh kedua belah pihak.
Tujuan Pengendalian Sosial
Pengendalian sosial memiliki arti yang sangat penting bagi
kehidupan masyarakat, karena pengendalian sosial
bertujuan:
a. Agar dapat terwujud keserasian dan ketenteraman
dalam mayarakat.
b. Agar pelaku penyimpangan dapat kembali mematuhi
norma-norma yang berlaku.
c. Agar masyarakat mau mematuhi norma-norma sosial
yang berlaku baik dengan kesadaran sendiri maupun
dengan paksaan.
Fungsi Pengendalian Sosial
Fungsi pengendalian sosial adalah sebagai berikut.
a. Mempertebal keyakinan masyarakat terhadap norma
Sosial
b. Memberikan imbalan kepada warga yang menaati norma
c. Mengembangkan rasa malu
d. Mengembangkan rasa takut
e. Menciptakan sistem hukum
B.UPAYA PENGENDALIAN PENYIMPANGAN
SOSIAL
1. Macam- Macam-macam Teknik/Cara Pengendalian
macam
Teknik/Cara Sosial
Pengendalian
a. Pengendalian sosial menurut
Sosial
2. Bentuk- tujuannya
bentuk b. Pengendalian sosial menurut
Pengendalian
Sosial pelaksanaannya
3. Jenis-jenis c. Pengendalian sosial menurut jumlah
Lembaga
Pengendalian yang terlihat
Sosial d. Pengendalian Sosial menurut Sifatnya
Macam-macam Teknik/Cara Pengendalian Sosial

a. Pengendalian 1)Tujuan kreatif atau konstruktif


sosial Suatu bentuk pengendalian sosial dikategorikan bertujuan kreatif
menurut atau konstruktif apabila pengendalian sosial tersebut diarahkan
pada perubahan sosial yang dianggap bermanfaat.Penerapan
tujuannya wajib belajar 9 tahun yang dicanangkan pemerintah merupakan
salah satu contoh bentuk pengendalian sosial yang bertujuan
kreatif atau konstruktif.
2)Tujuan regulatif
Pengendalian sosial dikategorikan bertujuan regulatif, apabila pengendalian
sosial tersebut dilandaskan pada kebiasaan atau adat istiadat. Misalnya
pemerintah kabupaten mencanangkan wajib jam belajar dari jam 18.00
sampai jam 21.00 bagi setiap penduduk.
3)Tujuan eksploratif
Pengendalian sosial dikategorikan bertujuan eksploratif, apabila pengendalian
sosial tersebut dimotivasikan oleh kepentingan diri, baik secara langsung
maupun tidak. Penerapan tata tertib di sekolah merupakan salah satu
contoh pengendalian sosial yang bertujuan eksploratif
Macam-macam Teknik/Cara
Pengendalian Sosial
b. Pengendalian 1)Cara kompulsi (compultion)
sosial menurut Pengendalian sosial secara kompulsi dilakukan dengan menciptakan
suatu situasi yang dapat mengubah sikap atau perilaku yang
pelaksanaannya negatif. Misalnya jika ada siswa yang enggan memakai dasi, maka
setiap menemui siswa yang tidak berdasi ditegur dan dijelaskan
pentingnya berdasi.
2)Cara pervasi (pervation)
Pengendalian sosial secara pervasi dilakukan dengan menyampaikan
norma/nilai secara berulang-ulang dan terus menerus dengan
harapan norma/nilai tersebut melekat dalam jiwa seseorang,
sehingga akan terbentuk sikap seperti apa yang diharapkan.
3)Cara persuasif/tanpa kekerasan
Pengendalian sosial cara persuasif lebih menekankan pada usaha
untuk mengajak atau membimbing berupa anjuran agar
berperilaku sesuai norma yang ada.
4)Cara coercive atau cara kekerasan/paksaan
Pengendalian cara coercive dilakukan dengan kekerasan jika cara
persuasif tidak berhasil.
Macam-macam Teknik/Cara Pengendalian Sosial
c. Pengendalian 1) Pengawasan dari individu terhadap
sosial individu lainnya.
menurut Contohnya seorang ayah yang menasihati anaknya, seorang
jumlah yang teman yang menegur temannya yang telah berbuat salah,
terlihat dan lain-lain.
2) Pengawasan dari individu terhadap
kelompok. Contohnya seorang pelatih sepak bola
yang mengarahkan tim sepak bolanya, seorang guru yang
menjelaskan materi pada murid-muridnya, dan lain-lain.
3) Pengawasan dari kelompok terhadap
kelompok.
Contohnya sekelompok mahasiswa KKN (kuliah kerja
nyata) sedang memberikan penyuluhan pada masyarakat.
4) Pengawasan dari kelompok terhadap
individu. Contohnya warga masyarakat yang
mengucilkan seorang warganya yang telah melanggar
norma.
Macam-macam Teknik/Cara Pengendalian Sosial
d. Pengendalian 1) Pengendalian sosial preventif
Sosial Pengendalian sosial preventif yaitu usaha yang dilakukan
menurut sebelum terjadi pelanggaran, atau bertujuan mencegah
terjadinya pelanggaran lalu lintas.
Sifatnya 2) Pengendalian sosial represif
Pengendalian sosial represif yaitu usaha yang dilakukan setelah
pelanggaran terjadi, ditujukan untuk memulihkan keadaan
kepada situasi seperti sebelum terjadinya pelanggaran.
Misalnya hukuman penjara bagi pelaku kejahatan merupakan
salah satu bentuk pengendalian sosial represif. Dengan
tertangkapnya pelaku kejahatan ini situasi lingkungan
masyarakat menjadi aman dan membuat pelakunya jera.
3) Pengendalian sosial gabungan antara preventif dan represif
Pelaksanaan operasi tertib lalu lintas yang dilaksanakan oleh
jajaran kepolisian merupakan salah satu bentuk pengendalian
sosial bersifat preventif sekaligus represif.
Bentuk-bentuk Pengendalian Sosial
a.Teguran
Teguran dilakukan dari orang yang dianggap lebih
a. Teguran berwibawa kepada pelaku penyimpangan yang sifatnya
ringan. Misalnya seorang ibu menegur anaknya yang
b. Fraundulens belajar tapi tak sesuai dengan materi pelajarannya

c. Intimidasi
d. Ostrasisme atau
pengucilan
e. Kekerasan fisik
f. Hukuman/sanksi
g. gosip atau desas-
desus
b. Fraundulens
Bentuk-bentuk Pengendalian Sosial
Frauddalens
adalah meminta
bantuan kepada
pihak lain yang
dianggap dapat
mengatasi masalah.
Bentuk-bentuk Pengendalian Sosial
c. Intimidasi
Intimidasi adalah
bentuk
pengendalian
dengan disertai
tekanan, ancaman,
dan menakut-
nakuti.
Bentuk-bentuk Pengendalian Sosial
d. Ostrasisme atau pengucilan
Tindakan pengucilan bagi pelaku penyimpangan sosial
seringkali dilakukan pada masyarakat tradisional yang
masih
memegang teguh tradisi.
Meski demikian bukan berarti di era modern ini
pengucilan tidak terjadi. Khususnya bagi penderita HIV/
AIDS meski tidak secara terang-terangan sebagian
besar masyarakat cenderung menghindari mereka
dengan alasan takut tertular. Rendahnya pemahaman
masyarakat terhadap penularan virus HIV/AIDS
membuat masyarakat menjaga jarak dengan para
penderita. Apalagi pandangan umum sering mengaitkan
penderita HIV/AIDS sebagai pelaku seks bebas dan
pemakai narkoba.
Bentuk-bentuk Pengendalian Sosial
e. Kekerasan fisik
Pengendalian sosial secara
fisik merupakan bentuk
pengendalian dengan
memberikan tekanan dan
kekerasan fisik
terhadap pihak lain, seperti
pemukulan, menendang,
merusak, dan
lain-lain.
Bentuk-bentuk Pengendalian Sosial
f. Hukuman/sanksi
Hal yang lazim dilakukan untuk
mengatasi penyimpangan sosial
adalah pengenaan hukuman atau
sanksi.
Pemberian hukuman/sanksi
dilakukan melalui proses
peradilan yang didukung
berbagai saksi serta pembelaan,
sehingga hukuman/sanksi yang
dijatuhkan benar-benar
memenuhi asas keadilan dan
kepatutan.
Bentuk-bentuk Pengendalian Sosial
g. gosip atau desas-desus
Di kalangan masyarakat, gossip atau
desas- desus merupakan
bentuk pengendalian sosial yang cukup
efektif.
Banyak orang yang mengurung-kan
niatnya untuk melakukan sesuatu
karena takut
digosipkan. Apalagi hidup di kalangan
masyarakat yang masih
memiliki kepedulian tinggi terhadap
lingkungan sosialnya, jika ada perilaku
yang aneh sedikit saja, akan
mengundang perbincangan umum.
Jenis-jenis Lembaga Pengendalian
a. Keluarga
Sosial
Keluarga merupakan lembaga pengendalian sosial primer
yang merupakan tempat pertama membetengi anggota
keluarga/anggota masyarakat untuk tidak melakukan
a. Keluarga
penyimpangan sosial b. Kepolisian
c. Pengadilan
d. Adat
e. Tokoh
masyarakat
Jenis-jenis Lembaga Pengendalian
Sosial b. Kepolisian
Kepolisian bertugas
memelihara keamanan
dan ketertiban umum
dan mengambil
tindakan terhadap
orang-orang yang
melanggar aturan dan
undang-undang yang
berlaku.
Jenis-jenis Lembaga Pengendalian
Sosial
c. Pengadilan
Pengadilan menangani,
menyelesaikan, dan mengadili
dengan
memberikan sanksi yang
tegas terhadap perselisihan
atau tindakan yang melanggar
aturan dan undang-undang
yang berlaku.
Jenis-jenis Lembaga Pengendalian
Sosial d. Adat
Adat sebagai alat pengendalian sosial memiliki tingkatan sebagai Adat istiadat berisi
berikut. nilai-nilai, norma-
1) Tradisi, merupakan adat yang melembaga dan sudah berjalan norma, kaidah-kaidah
lama secara turun temurun. sosial yang dipahami,
2) Upacara, merupakan adat istiadat yang dipakai dalam diakui, dijalankan dan
merayakan hal-hal yang resmi. dipelihara secara terus
3) Etiket, adalah tata cara dalam masyarakat dan merupakan menerus. Maka istilah
bentuk sopan santun dalam upaya memelihara hubungan baik
antara sesama manusia.
adat istiadat sama
artinya dengan sistem
4) Folkways, merupakan adat kebiasaan yang dijalankan dalam
masyarakat sehari-hari karena dianggap baik dan nilai budaya.
menyenangkan.
5) Mode, merupakan adat yang lazim berisi kebiasaaan-
kebiasaan dan bersifat hanya sementara.
Jenis-jenis Lembaga Pengendalian
Sosial
Upacara Gunungan Karapan sapi
Jenis-jenis Lembaga Pengendalian
Sosial e. Tokoh masyarakat
Tokoh masyarakat adalah
warga masyarakat yang
memiliki kemampuan,
pengetahuan, perilaku, usia
atau pun kedudukan yang
oleh anggota masyarakat
lainnya dianggap sebagai
tokoh atau pemimpin
masyarakat. Jika terjadi
penyimpangan atau
perselisihan antarwarga
dapat diselesaikan oleh
tokoh masyarakat tersebut.

Anda mungkin juga menyukai