Anda di halaman 1dari 6

TUGAS EPIDEMIOLOGI

PENELITIAN OBSERVASIONAL

Dosen Pengampu : Ida Nurmawati, S.KM., M.Kes

Disusun oleh

1. Puspita Ayu APN G41170563 / B


2. Ike Puspa Adityas G41170848 / B
3. Dwi Kharisma G41171150 / B
4. Ratih Rahmawati G41171159 / B
5. Siti Nur Faidah G41171330 / B

PROGRAM STUDI D-IV REKAM MEDIS


JURUSAN KESEHATAN
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
2018
1. Cross Sectional Study

Rancangan cross-sectional atau studi belah lintang adalah sebuah penelitian


dengan satu kali pengukuran yang dilakukan pada kurun waktu bersamaan
(konkuren). Oleh karenanya, penelitian cross sectional survey tidak dapat
digunakan untuk menyatakan bahwa suatu faktor merupakan penyebab atau
akibat.

Dalam penelitian jenis ini, peneliti melakukan observasi atau pengukuran


variable pada satu saat. Hal ini berarti bahwa setiap subjek penelitian hanya
diobservasi satu kali saja dan pengukuran variable subjek juga dilakukan pada saat
itu pula, sehingga pada studi potong-silang tidak diperlukan suatu pemeriksaan
atau pengukuran ulangan. (Alatas, dkk., 1995). Jadi pada studi ini, variabel bebas
(factor resiko) dan variabel tergantung (efek) dinilai secara simultan pada saat
yang bersamaan.

Hasil pengukuran biasanya ditampilkan dalam tabel kontingensi 2x2.


Melalui tabel tersebut dapat dilihat prevalens penyakit (efek) pada kelompok
dengan atau tanpa factor resiko, dan selanjutnya dapat dihitung suatu rasio
prevalens (RP).
Rasio Prevalens adalah, suatu perbandingan antara prevalensi efek
pada kelompok dengan faktor resiko dengan prevalensi efek pada kelompok
dengan tanpa faktor resiko

Efek
Faktor Resiko Jumlah
Ya (+) Tidak (-)
Ya (+) A B A+B
Tidak (-) C D C+D
Rasio prevalens: RP = A / (A+B) : C / (C+D)

Bila RP:

>1 : factor tersebut adalah factor resiko

=1 : factor tersebut bukan factor resiko

2. Case Control Study

Case control Study adalah rancangan penelitian epidemiologi yang


mempelajari hubungan anatara paparan dan penyakit dengan cara
membandingkan antara dua kelompok yaitu kelompok kasus dan kelompok
control. Penelitian Case Control penelitian analitik
dan dipelajari dengan menggunakan pendekatan “Retrospective”.

Tahapan Study Case Control :


1. Merusumuskan pertanyaan penelitian dan hipotesis yang sesuai
2. Mendeskripsikan variable penelitian : faktor resiko dan efek
3. Menentukan populasi terjangkau dan sampel (kasus kontrol) dan cara untuk
pemilihan subyek penelitian
4. Menetapkan besar sampel
5. Melakukan Pengukuran
6. Menganalisis hasil penelitian

Pendekatan Retrospektif adalah pendekatan berupa pengamatan terhadap peristiwa-


peristiwa yang yang telah terjadi bertujuan untuk mencari faktor yang berhubungan dengan
penyebab.

Analisis Bagan:
Pada sebuah populasi terdapat beberapa sampel yang didalamnya terdapat
efek (kasus atau peristiwa kontrol) yang telah terjadi . Adanya efek (kasus atau
peristiwa kontrol) ini selanjutnya ditelisik atau diidentifikasi kebelakang adanya
faktor resiko atau faktor penyebab yang terjadi dimasa lalu. Faktor resiko dampak
positif dicarikan kontrolnya dan faktor resiko dampak negatif juga dicari
kontronya. Kemudian semua faktor resiko diteliti untuk mengetahui hubgungan
faktor yang mempegaruhi dengan efek yang terjadi yang diamati secara
Retrospektif.

3. Cohort Study
Penelitian Cohort adalah rancangan studi yang mempelajari hubungan
antara factor resiko dan penyakit (outcome) dengan cara membandingkan
kelompok terpapar (faktor penelitian) dan kelompok tak terpapar berdasarkan
status penyakit (outcome).

Penjelasan Bagan :

Pada studi kohort, sampel penelitian dikelompokkan berdasarkan atas status


faktor resiko, FR(+) artinya terpapar dan FR(-) artinya tidak terpapar, kemudian
dilakukan pengamatan selama waktu tertentu sampai munculnya faktor outcome.
Umumnya, pengumpulan data dilakukan secara prospektif, yaitu mengamati
faktor paparan pada saat outcome belum terjadi (sehingga perlu diamati selama
beberapa kurun waktu tertentu). Kemudian akan muncul dari kelompok terpapar
dua subkelompok yakni subkelompok yang mengalami akibat/efek dan yang
tidak mengalami akibat . Sedangkan dari kelompok yang tidak terpapar akan
muncul juga dua subkelompok yakni yang mengalami akibat/efek dan yang tidak
mengalami akibat. Hasil pengamatan juga disusun dalam tabel 2x2, untuk
kemudian ditentukan insidens terjadinya efek pada kedua kelompok dan dihitung
resiko relative atau resiko insidens (RR).
Factor Efek TOTAL
Resiko (+) YA (-) TIDAK
(+) YA A B A+B

(-) TIDAK C D C+D

 RR = 1, artinya risiko sama pada kedua kelompok, dan tidak ada hubungan
antara faktor risiko dengan kejadian penyakit
 RR > 1, artinya risiko penyakit lebih tinggi pada kelompok
terpapar(kelompok intervensi) dibanding dengan risiko kelompok tidak
terpapar (kelompok kontrol)
 RR < 1, artinya risiko lebih rendah pada kelompok terpapar dan
menunjukkan bahwa faktor paparan (atau intervensi) merupakan proteksi
 RR makin jauh dari angka 1 menunjukkan makin kuatnya hubungan antara
faktor paparan (atau intervensi) dan penyakit yang terjadi

Anda mungkin juga menyukai