TINJAUAN PUSTAKA
A Pendidikan
1 Pengertian Pendidikan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha
motor (lahir-2 tahun), tahap praopeasi (usia 2-7 tahun), tahap operasi konkrit
( usia 7-11 tahun), dan tahap operasi formal (usia 11-14 tahun). Sistem
8
9
tingkatan pendidikan mulai dari Pendidikan Anak Usia Dini, Taman Kanak-
2 Tujuan Pendidikan
dalam pendidikan.
3 Fungsi Pendidikan
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
jawab”.
10
4 Tingkatan Pendidikan
a Pendidikan Anak Usia Dini
Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang
ditunjukkan kepada anak sejak lahir sampai dengan anak usia 6 tahun
Ayat 3)
b Taman Kanak-Kanak
pada jalur pendidikan anak usia dini yang mendidik anak usia 4-6 tahun”.
c Sekolah Dasar
Undang-Undang No. 20 Pasal 17 mengatakan “Pendidikan dasar
jenjang pendidikan dasar sebagai lanjutan dari SD, MI, atau bentuk lain
yang sederajat atau lanjutan dari hasil belajar yang diakui sama atau
jalur pendidikan anak usia dini yang mendidik anak usia 4-6 tahun”.
digolongkan pada tahap praoperasional, dimana pada tahap ini anak belum
Kanak yang selanjutnya disingkat TK, adalah salah satu bentuk satuan
17 Tahun 2010 Pasal 1 Ayat 8). Burhaien (2017), jenjang usia anak
gigi yaitu email, dentin dan sementum yang mengalami proses kronis
permukaan gigi, plak atau biofilm dan diet, terutama komponen karbohidrat
yang dapat difermentasikan oleh bakteri plak menjadi asam, terutama asam
laktat dan asetat. Yang ditandai dengan adanya demineralisasi jaringan keras
substrat dan waktu. Ada yang membedakan faktor etiologi atas faktor
normal pada permukaan gigi yang berasal dari saliva dan faktor modifikasi
a Host
faktor host yaitu gigi dan saliva. Struktur dari anatomi gigi terdiri dari
lapisan enamel yang terdapat pada bagian luar gigi dan lapisan dentin
15
yang paling keras namun bersifat rapuh dan memiliki struktur sangat
tipis. Selain itu merupakan jaringan gigi yang padat serta dapat
b Etiologi karies
dari bahan organik yang tidak dapat larut air yaitu keratin, dan dapat larut
merupakan awal bagi terbentuknya suatu karies. Oleh karena itu kawasan
1. Pit dan fisur pada permukaan oklusal molar dan premolar ; pit
penyakit periodontium.
16
dan ureum yang dapat pula berasal dari sisa makanan dan pertukaran zat
irama siang-malam, obat, usia, efek psikis, hormonal dan jenis kelamin
c Agent
rongga mulut. Plak gigi berperan penting dalam proses terjadinya karies.
Plak merupakan lapisan lunak yang melekat erat pada permukaan gigi
tumbuh subur dalam suasana asam dan dapat menempel pada permukaan
d Substrat
pembuatan asam bagi bakteri dan sintesa polisakarida ekstra sel. Sintesa
fruktosa, dan laktosa. Oleh karena itu, sukrosa merupakan gula yang
e Waktu
karies harus didapatkan berbagai macam faktor resiko. Faktor resiko adalah
sebab akibat antara faktor resiko dengan terjadinya karies penting sebagai
dkk., 2008).
a Pengalaman Karies
b Umur
19
karies sejalan dengan bertambahnya umur. Gigi yang paling akhir erupsi
sukar dibersihkan.
c Jenis Kelamin
Nilai DMFT wanita masa kanak kanak dan remaja lebih tinggi
d Sosial Ekonomi
karies gigi dan scara umum diukur dari indikator seperti pendapatan,
tingkat pendidikan, pola hidup dan prilaku kesehatan gigi. Karies lebih
kelas sosial ekonomi tinggi. Sebenarnya hal ini terjadi bukan karena
e Oral Higiene
menjadi karies. Kontrol plak yang teratur dan pembersihan gigi dapat
f Pola Makan
pada giginya dibandingkan kebiasaan diet lemak dan protein. Setiap kali
gigi geligi atau bahkan tidak sama sekali, sedangkan jenis makanan yang
gigi. Gula tidak hanya terdapat pada makanan, tetapi juga terdapat pada
faktor utama yang harus saling berinteraksi yaitu faktor host, aget, substrat
dan waktu. Mekanisme terjadinya karies gigi dimulai dengan adanya plak
23
organik pada permukaan gigi dan menyebabkan ion kalsium, fosfat dan
ion-ion kalsium dan fosfat yang terurai ke luar enamel atau kebalikan reaksi
oleh saliva, sehingga terjadi pembentukan mineral baru yang dihasilkan oleh
24
saliva seperti kalsium dan fosfat menggantikan mineral yang telah hilang
lapisan tipis enamel masih utuh, lesi awal karies akan mengalami
remineralisasi tidak dapat terjadi secara sempurna dan gigi harus direstorasi.
(Amy, 2009)
b. Karies Media
c. Karies Profunda
Karies sudah mengenai lebih dari setengah dentin dan kadang sudah
mengenai pulpa.
25
observasi. Caranya :
c. Gigi geraham pertama permanen diperiksa dan dicatat sebagai karies bila
7. Diagnosis Karies
perawatan lesi pada karies, baik dengan pemeriksaan klinis maupun dengan
tahap dini telah dianggap seebagai sesuatu yang sangat penting, sejak karies
awal merupakan perpaduan diagnosis yang penting karena hal ini mengacu
awal dapat dideteksi oleh alat diagnosa klinis yang lebih teliti dan
Deteksi dini lesi karies karies yang kecil dapat dilakukan dengan
beberapa pendekatan, pada lesi karies yang mengenai pit atau fisura dapat
26
menggunakan kaca mulut dan eksplorer, dengan tekanan ringan dapat terasa,
ujung sonde yang tersangkut dan pada tekanan yang lebih besar akan teraba
daerah lebih lunak, opak, warna dan lebih buram jika dibandingkan dengan
8. Pemeriksaan OHIS
Bila ada kasus dimana salah satu gigi indeks tersebut tidak ada,
a. Bila molar pertama atas atau bawah tidak ada, penilaian dilakukan pada
4. Bila insisivus pertama kanan atas tidak ada, penilaian dilakukan pada
dilakukan penilaian.
6. Bila insisivus pertama kiri bawah tidak ada, penilaian dilakukan pada
dilakukan penilaian.
diperiksa tidak ada, maka penilaian debris indeks dan kalkulus indeks masih
dapat dihitung apabila ada dua gigi indeks yang dapat dinilai (Nio, 2009).
kebersihan gigi dan mulut (OHI-S) seseorang dapat dilihat dari adanya
penilaian debris atau penilaian OHI-S, maka dipakai tabel debris score dan
calculus score.
1. Decay : Jumlah gigi karies yang tidak ditambal / yang masih dapat
ditambal.
2. Missing : Jumlah gigi yang indikasi untuk dicabut / gigi yang telah hilang
karena karies.
3. Filling : Jumlah gigi yang telah ditambal dan masih baik.
seseorang. DMF-T maksudnya karies dihitung per gigi, artinya gigi yang
memiliki karies lebih dari 1 (misal karies pada gigi molar 1 permanen
terdapat karies di oklusal dan di bukal maka karies tetap dihitung ”satu”).
28
DMF-T = D + M + F
D+ M + F
DMF-T rata-rata = jumlah orang yang diperiksa
Menurut Wong (2009), usia sekolah adalah anak pada usia 6-12
tahun, yang artinya sekolah menjadi pengalaman inti anak. Periode ketika
dalam hubungan dengan orang tua mereka, teman sebaya, dan orang
dari Suprajitno (2008), anak sekolah anak yang memiliki umur 6 sampai 12
tahun yang masih duduk di sekolah dasar dari kelas 1 sampai kelas 6 dan
mencerminkan ciri-ciri penting dari periode anak usia sekolah, yaitu sebagai
berikut:
Suatu masa dimana anak tidak mau lagi menuruti perintah dan
hukuman.
2 Periode kritis
3 Usia kreatif
4 Usia bermain
sedang tumbuh
c. Belajar menyesuaikan diri dengan teman-teman seusianya
d. Mulai mengembangkan peran sosial pria atau wanita yang tepat
e. Mengembangkan keterampilan-keterampilan dasar untuk membaca,
kehidupan sehari-hari
g. Mengembangkan hati nurani, pengertian moral, tata dan tingkatan nilai
h. Mengembangkan sikap terhadap kelompok-kelompok social dan
lembaga-lembaga
i. Mencapai kebebasan pribadi