Reaksi yang terjadi di dalam semen portland adalah reaksi kimia antara senyawa potensial
dengan air, senyawa-senyawa kalsium silikat, kalsium aluminat dan kalsium ferit hidrat yang
terjadi berupa struktur larutan padat yang spesifik dan akan mengeras. Reaksi selanjutnya adalah
interaksi antar senyawa hidrat tersebut, masing-masing saling mengikat membentuk strukrur
baru yang kokoh, kaku dan kuat yang biasa disebut pasta, mortar atau beton.
Kehalusan
Kecepatan reaksi hidrasi semen portland akan bertambah besar dengan semakin halusnya ukuran
partikel. Sebaliknya, jika ukuran partikel semakin kasar, reaksi hidrasi akan berjalan semakin
lambat. Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut, jika ukuran partikel semakin halus, berarti luas
permukaan total semakin besar. Bertambah luasnya permukaan menyebabkan kemungkinan
terjadinya kontak antara air dengan permukaan butiran akan menjadi besar. Akibatnya
kemungkinan terjadinya reaksi antara air dengan butiran juga menjadi lebih besar atau dengan
perkataan lain, kecepatan reaksi bertambah besar.
Waktu
Dengan bertambahnya waktu, kecepatan reaksi masing-masing senyawa potensial akan
berkurang sebab komposisi senyawa utama mulai habis bereaksi.
Temperatur
Kecepatan reaksi akan bertambah dengan kenaikan temperatur. Demikian juga reaksi yang
terjadi di dalam semen portland akan bertambah cepat karena naiknya temperatur. Hal ini
disebabkan karena reaksinya bersifat eksoterm yaitu dengan melepas sejumlah panas. Jadi tanpa
tambahan panas dari luar pun reaksi ini akan bertambah cepat dengan kenaikan temperatur akibat
panas yang dilepaskan selama reaksi hidrasi.
Mekanisme reaksi
Mekanisme reaksi hidrasi senyawa utama semen portland adalah sebagai berikut :
Senyawa Mg(OH)2 cenderung membentuk senyawa hidrat, senyawa hidrat yang dihasilkan
mempunyai volum yang relatif besar sehingga manyebabkan pemuaian.