PEMINDAH DAYA II
“TRANSMISI OTOMATIS”
Disusun :
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena atas rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul
“Transmisi Otomatis” yang merupakan Salah satu tugas dari Mata Pelajaran Otomotif
Penulis menyadari betul bahwa isi makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu
penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat membangun sebagai
penyempurnaan makalah ini, sehingga dikemudian hari makalah ini dapat bermanfaat bagi pihak
yang membaca, seiring dengan itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu selesainya makalah ini.
A. Latar belakang
Sistem transmisi, dalam otomotif, adalah sistem yang menjadi penghantar energy dari
mesin ke diferensial dan as. Dengan memutar as, roda dapat berputar dan menggerakkan
mobil.Transmisi diperlukan karena mesin pembakaran yang umumnya digunakan dalam
mobil merupakan mesin pembakaran internal yang menghasilkan putaran (rotasi)
antara600 sampai 6000 rpm. Sedangkan, roda berputar pada kecepatan rotasi antara 0
sampai2500 rpm.Sekarang ini, terdapat dua sistem transmisi yang umum, yaitu transmisi
manualdan transmisi otomatis. Terdapat juga sistem-sistem transmisi yang merupakan
gabunganantara kedua sistem tersebut, namun ini merupakan perkembangan terakhir
yang barudapat ditemukan pada mobil-mobil berteknologi tinggi dan merek-merek
tertentu saja.Transmisi manual merupakan salah satu jenis transmisi yang
banyak dipergunakan dengan alasan perawatan yang lebih mudah. Biasanya pada
transimimanual terdiri dari 3 sampai dengan 7 speed.Transmisi semi otomatis adalah
transmisi yang dapat membuat kita dapatmerasakan sistem transmisi manual atau
otomatis, bila kita sedang menggunakan sistemtransmisi manual kita tidak perlu
menginjak pedal kopling karena pada sistem transmisi ini pedal kopling sudah teratur
secara otomatis.Transmisi otomatis terdiri dari 3 bagian utama, yaitu : Torque
converter,Planetary gear unit, dan Hydraulic control unit. Torque converter berfungsi
sebagaikopling otomatis dan dapat memperbesar momen mesin. Sedangkan Torque
converter terdiri dari Pump impeller, Turbine runner, dan Stator. Stator terletak diantara
impeller dan turbine. Torque converter diisi dengan ATF (Automatic Transmition Fluid).
Momenmesin dipindahkan dengan adanya aliran fluida
B. Tujuan
1. Mendeskripsikan tentang pengertian Transmisi otomatis.
2. Untuk mengetahui apa saja komponen utama dari Transmisi otomatis.
3. Mengetahui bagaimana cara kerja dari Transmisi otomatis.
4. Mengetahui fungsi dari Transmisi otomatis.
5. Mengetahui apa saja keunggulan,kelemahan dan cara merawat Transmisi otomatis.
BAB II
PEMBAHASAN
P (Park) adalah posisi untuk kendaraan parkir, Transmisi terkunci pada posisi ini
sehingga kendaraan tidak bisa didorong.
R (Reverse) adalah posisi untuk memundurkan kendaraan.
N (Neutral) adalah posisi gir netral, hubungan mesin dengan roda dalam keadaan bebas.
D (Drive) adalah posisi untuk berjalan maju pada kondisi normal.
2/S (Second) adalah posisi untuk berjalan maju di medan pegunungan .
1/L (Low) adalah posisi maju pada gir ke satu, hanya digunakan pada saat mengendarai
pada medan yang sangat curam.
3 adalah posisi untuk berjalan maju dan transmisi tidak akan berpindah pada
Posisi gir atas.
O/D (Over Drive) adalah posisi supaya perpindahan gir pada transmisi terjadi pada
putaran mesin yang lebih tinggi
Hubungan antara kecepatan dan momen mesin dapat di jelaskan sebagai berikut:
Pada saat kendaraan berhenti dan mau berjalan dibutuhkan momen yang
besar, dan pada posisi ini dibutuhkan gigi yang rendah untuk menggerakan
kendaraan. Akan tetapi pada kecepatan yang tinggi maka akan dibutuhkan gigi yang
tinggi dan momen yang kecil untuk menjaga laju kendaraan.
Planetary gear memiliki tiga tipe gigi cincin, gigi pinion, sun gear dan planetary
carrier.Planetary carrier dihubungkan dengan poros tengah tiap gigi pinion dan membuat
gigi pinion berputar. Gigi-gigi pada planetary carrier berhubungan satu sama lainnya.
Gigi pinion mempunyai prinsip kerja menyerupai planet yang berputar di
sekeliling matahari. Oleh karena itu, disebut planetary carrier. Biasanya, planetary carrier
dikombinasikan dalam unit planetary carrier. Penggantian input pada planetary carrier,
output, dan elemen tetap, memungkinkan untuk deselerasi, mundur, hubungan langsung
dan akselerasi.
2. Torque conventer
Torque converter di pasang pada input shaft dari transmisi otomatis. Pada
bagian ini juga terdapat ring gear yang berfungsi sebagai gigi yang berhubungan
dengan drive pinion motor starter untuk menghidupkan mesin.
Torque converter berisi minyak transmisi otomatis dan mengirimkan tenaga putar
dari mesin menuju ke transmisi. Komponen utama dari torque conveter adalah pump
impeller, turbine runner, dan stator.
Bagian ini juga dihubungkan langsung dengan pompa oli yang selalu
menghasilkan tekanan yang di pakai pada hidraulic control unit pada saat mesin
dihidupkan. Pada saat kendaraan di derek dan roda yang berhubungan dengan drive axle,
output shaft dan intermediate shaft serta bearing tidak terdapat pelumasan. Hal ini sangat
berbahaya jika kendaraan di derek pada jarak yang jauh atau pada kecepatan yang cukup
tinggi.
a. Pump impeller
b. Turbine runner
Turbine runner dihubungkan dengan over drive input shaft transmisi, ini
berarti turbine runner berfungsi untuk menerima lemparan fluida dari pump impeller
dan memutarkan over drive input shaft transmisi. Turbine runner terdiri dari vane dan
guide ring. Arah vane pada turbine runner berlawanan dengan vane pump impeler.
c. Stator
One way clutch memungkinkan stator hanya berputar searah dengan poros
engkol. Oleh karena itu, stator akan berputar atau terkunci tergantung dari arah dorongan
minyak pada vane stator.
gambar. konstruksi pump impeller,stator, dan turbine runner
4. Pompa oli
5. Cluch
6. Brake
Bila kita memasang dua buah kipas angin A dan B berhadapan satu sama lain,
kemudian kipas angin A dihidupkan, maka kipas angin B akan ikut berputar dengan arah
yang sama. Ini terjadi karena aliran udara dari kipas angin A membentur daun (vane)
kipas angin B dan selanjutnya kipas angin B akan terbawa berputar. Dengan kata lain,
terjadi pemindahan tenaga dari kipas angin A ke kipas angin B melalui angin sebagai
perantara. Torque converter bekerja dengan cara yang sama, pompa impeller memainkan
peranan kipas A dan turbine runner sebagai kipas B. perantaranya adalah fluida (ATF).
Dalam keadaan yang sama, pompa impeller diputarkan oleh mesin yang
memberikan energy dinamik pada minyak. Karena gaya centrifugal minyak dengan
energy dinamik mengalir sepanjang permukaan kurva pompa impeller dan keluar dari
bagian tengah kebagian luar dengan kecepatan yang tinggi, dan dengan sudut yang
tertentu mendorong kipas-kipas turbine runner untuk memberikan momen . Momen ini
adalah tenaga yang memutarkan turbin sama dengan pompa impeller dan memungkinkan
keduanya berputar dalam satu kesatuan. Ini adalah cara kerja kopling fluida.
Pada kedua kipas yang diceritakan sebelumnya ditambahkan air duct, udara yang
mengalir ke kipas B akan dikembalikan ke kipas A dari belakang melaui air duct. Ini akan
menyebabkan energi yang tertinggal di udara setelah melalui kipas B akan membantu putaran
kipas A. Dalam torque converter, stator berfungsi sebagai air duct.
Kesimpulan
https://id.wikipedia.org/wiki/Transmisi_otomatis
https://youdienakal.wordpress.com/otomotif/
http://www.teknovanza.com/2014/02/penyebab-dan-cara-mengatasi-transmisi.html
http://www.viarohidinthea.com/2014/10/transmisi-otomatis-pada-mobil.html
http://poejiaremania.blogspot.co.id/2014/09/makalah-transmisi-otomatis.html
http://otomotifarif02.blogspot.co.id/2013/11/transmisi-otomatis.html