LAPORAN (PKLI)
5143122025
MEDAN
2017
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang selalu melindungi
dan memberikan yang terbaik bagi penulis selama Praktek Kerja Lapangan
Industri (PKLI) hingga penyusunan laporan ini dapat terlaksana sesuai dengan
yang diharapkan.
1. Kedua orang tua penulis, Ayah dan Ibu terkasih dan tercinta yang senantiasa
mendoakan dan memenuhi segala kebutuhan penulis.
2. Dolatta Tarigan, selaku masinis kepala di pabrik kelapa sawit PTPN IV unit
usaha berangir.
3. Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Teknik.
4. Ibu Dr. Hj. Rosnelli, M.Pd, selaku wakil dekan bidang akademik
5. Bapak Drs. Hidir Efendi, M.Pd, selaku ketua Jurusan Pendidikan Teknik
Mesin dan selaku dosen pembimbing PKLI yang banyak memberikan
arahan dan motifasi.
6. Drs. Khoiri, M.Pd, selaku dosen Pembimbing Akdemik (PA).
ii
Timoteus F Tarigan
NIM. 5143122025
iii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ............................................................................................ i
A. Threser .................................................................................................10
iv
A. Kesimpulan..........................................................................................53
B. Saran ....................................................................................................53
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................55
LAMPIRAN
v
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 Threser ................................................................................................ 11
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 6. Absensi
PENDAHULUAN
Cara kerja Thresher adalah dengan membanting tandan masak pada tromol
yang berputar (dibantu siku penahan) akibat gaya sentrifugal putaran tromol
sehingga pada ketinggian maksimal tanan jatuh ke as Thresher akibat gaya
gravitasi. Pada kecepatan berputar yg terlalu tinggi, tandan akan mengikut putaran
tromol dan tidak jatuh ke as tromol sehingga pemisaha brondolan tidak maksimal.
Sebaliknya pada putaran terlalu rendah, tandan suah jatuh sebelum ketinggian
maksimal atau tandan hanya menggelinding sehingga pemisahan brondolan juga
tiak maksimal atau tandan hanya menggelinding sehingga pemisahan brondolan
juga tidak maksimal. Oleh karena itu rpm thresher harus diatur ± 23 tergantung
pada diameter rata-rata tandan. Semakin besar diameter tandan, semakin cepat
putarannya.
- Pengisian dilakukan secara teratur atau merata dan tidak terlalu penuh.
Pengisian yang terlalu penuh akan mengakibatkan proses bantingan tidak
sempurna sehingga banyak brondolan yg masih terikut di tandan kosong.
Disamping itu beban thresher bertambah besar sehingga mengakibatkan
kerusakan alat lebih cepat atau beban electromotor makin berat.
- Pembersihan kotoran pada kisi-kisi tromol sebelum mengolah sehingga
brondolan yang sudah terpisah dari tandan cepat jatuh ke bottom fruit
conveyor.
1
2
Kebun Berangir adalah salah satu Unit Usaha Perkebunan yang dikelola
oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero)
Pada awalnya areal Kebun Berangir merupakan Kebun Karet yang di kelola oleh
PT. Wongso Rubber Coy dan PT. Indah Putra. Pada tahun 1974 kebun tersebut
diambil alih dengan di ganti rugi oleh PNP-IV sesuai dengan Surat Keputusan
Menteri Dalam Negeri tanggal 13 November 1973 Nomor :SK/ 32/ HGU/ DA/
1974 yang tercatat dalam kantor Sub Agraria Tingkat – II Labuhanbatu No. II dan
terdaftar tanggal 26 Juni 1975 dengan Nomor : 505/1975.
3
2. Letak Geografis
Yaitu 4.648,74 Ha yang terdiri dari areal tanaman (TM) seluas 4.222 Ha dan areal
lain-lain seluas 426,74 Ha.
Pabrik Kelapa Sawit Kebun Berangir dibangun pada tahun 1982 dengan
Kapasitas Pabrik sebanyak 30 ton TBS / jam dengan system horizontal sterilizer,
pada tahun 2010 sistem perebusan berubah menjadi Vertical sterilizer.
Realisasi kapasitas olah PKS Berangir s/d Februari 2013 : 26 ton TBS/jam
atau 83,27% terhadap kapasitas olah terpasang, dengan jumlah hari olah per bulan
rata-rata 22 hari olah, dengan jumlah olah/hari rata-rata: 21 jam/hari, atau jumlah
olah/hari rata-rata: 488/hari.
Jadi produksi limbah cair per hari pada tahun 2012 rata-rata: 299 m3/hari
(perhitungan 61,27% dari TBS diolah) sedangkan kemampuan UPL menerima
cairan limbah PKS 69.000 m3/hari
4
5. Struktur Organisasi
Manajer Unit
Ir. Baginda Panggabean
Asisten Kepala
Tanaman Masinis Kepala
Sukunda Manik SH Dolatta Tarigan
Asst.Afd-IV
Alimta Smbiring SP Asisten Teknik Sipil
Erwin Syahbuddin
Asst.Afd-V
F Perangin-angin SP
Perwira Pengamanan
Asst.Afd-VI Kapten Inf. U. Sumitro
Abdul Halim Daulay,STP
6. Peraturan Dan Tata Tertib
b. misi
5
6
C. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang diangkat dan waktu yang
tersedia bagi mahasiswa untuk melaksanakan Praktek Kerja Lapangan Industri
(PKLI) terbatas, serta dengan mempertimbangkan waktu, serta keterbatasan
kemampuan dan pengetahuan penulis serta luasnya cakupan, maka penulis
membatasi masalah laporan ini pada pengoprasian stasiun penebah atau
bantingan.
Menjelaskan prinsip kerja mesin beserta alat yang berhubungan langsung
dengan stasiun penebah seperti, threser, bottom cross conveyor, fruit elevaor,
bunch crusher, dan conveyor tandan kosong.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, maka penulis merumuskan
permasalahan yang akan dibahas untuk memudahkan penulis dalam
menyelesaikan penulisan laporan Praktek Kerja industri ini.Adapun rumusan
masalah dari pelaksanaan praktek kerja lapangan industry yaitu :
2. Tujuan
Adapun yang menjadi tujuan didalam pelaksanaan Praktek Kerja
Lapangan Industri (PKLI) antara lain sebagai berikut :
a. Memberi pengalaman bagi mahasiswa dalam hal penerapan IPTEK di
dunia industri.
b. Memberi pengalaman bagi mahasiswa menemukan IPTEK di dunia
industri.
c. Memberi pengalaman bagi mahasiswa membuat suasana kerja industri
yang harmonis di dunia usaha dan industri
d. Memberi pengalaman bagi mahasiswa membuat laporan kegiatan
Praktek Kerja Lapangan Industri.
e. Mahasiswa dapat langsung bekerja di dunia industri serta mengikuti
perkembangan teknologi terutama dalam bidang permesinan di pabrik
kelapa sawit.
f. Untuk mengetahui bagaimana proses pengolahan kelapa sawit
F. Manfaat PKLI
Adapun manfaat yang dapat diperoleh didalam pelaksanaan Praktek Kerja
Lapangan Industri (PKLI) adalah sebagai berikut:
1. Manfaat Bagi Mahasiswa
2. Bagi Universitas
KAJIAN TEORI
Stasiun penebah TBS (tandan buah segar) adalah salah satu setasiun pada
pabrik kelapa sawit, dan merupakan tahap ke 4 di pabrik kelapa sawit setelah
tandan buah segar melalui jembatan timbang, loading ramp, perebusan lalu masuk
ke stasiun penebah. Stasiun penebah disebut juga stasiun bantingan, dimana tanda
buah segar yang sudah direbus pada stasiun rebusan selama 135 menit dengan
suhu 140˚C menggunakan uap. Tandan buah segar yang sudah melalui stasiun
rebusan kemudian dikirim ke stasiun penebah TBS menggunakan scrapper.
A. Threser
Cara kerja Thresher adalah dengan membanting tandan masak pada tromol
yang berputar (dibantu siku penahan) akibat gaya sentrifugal putaran tromol
sehingga pada ketinggian maksimal tandan jatuh ke as Thresher akibat gaya
gravitasi. Pada kecepatan berputar yang terlalu tinggi, tandan akan mengikut
putaran tromol dan tidak jatuh ke as tromol sehingga pemisahan brondolan tidak
10
11
maksimal. Sebaliknya pada putaran terlalu rendah, tandan sudah jatuh sebelum
ketinggian maksimal atau tandan hanya menggelinding sehingga pemisahan
brondolan juga tidak maksimal. Oleh karena itu rpm Thresher harus disetel
±23 tergantung pada diameter rata-rata tandan. Semakin besar diameter tandan,
semakin cepat putarannya
√D−d
2
n = 40 D−d
Keterangan :
d = rata-rata diameter tandan yang diukur pada bagian paling tebal atau
penampang melintang pada bagian yang terbesar (meter).
d = 0,3 Meter
√D−d
2
Sehingga n =
D−d
√1,8−0,3
2
n=
1,8−0,3
40√0,75
n= = 23 putaran/menit
1,50
1. Pengisian dilakukan secara teratur atau merata dan tidak terlalu penuh.
Pengisian yang terlalu penuh akan mengakibatkan proses bantingan
tidak sempurna sehingga banyak brondolan yang masih terikut tandan
kosong. Disamping itu beban Thresher bertambah besar sehingga
mengakibatkan kerusakan alat lebih cepat atau beban electromotor
makin berat.
Sebelum Mulai :
Mulai :
i. Jalankan Thresher.
Pengoperasian :
14
Berhenti
C. Mono Press
Mono press berfungsi untuk memeras atau menekan tandan kosong yang
keluar dari thresher agar minyak yang terkandung di dalam tandan kosong dapat
dikutip dan diolah kembali. Kapasitas mono press adalah 6 ton tankos/jam dengan
putaran adalah 26 rpm.
Alat ini terdiri dari sejumlah timba yang diikat pada rantai dan digerakkan
oleh elektromotor.
Top cross conveyor terletak pada bagian atas timba buah dan dipakai
untuk menerima brondolan dari timba buah dan mengantar kedistribusi conveyor.
G. PENCATATAN PROSES
1. Sample dan Analisa
a. Kadar minyak dalam tandan kosong, brondolan ikut tandan kosong dan
kattekopen.
b. Brondolan ikut tandan kosong yang lebih tinggi dari norma (>2,5%
terhadap contoh atau 0,16% terhadap TBS) kemungkinan disebabkan
karena buah mentah, holding time terlalu singkat dan temperatur tidak
tercapai (<1300C) akibat pembuangan udara/air kondensat tidak
tuntas, pengumpanan buah ke Thresher terlalu banyak dan putaran
tidak standard (terlalu cepat/lambat).
c. Kandungan minyak dalam tandan kosong yang lebih tinggi dari norma
)>1,85% terhadap contoh atau 0,39% terhadap TBS) kemungkinan
disebabkan oleh holding time terlalu lama dan penuangan ke auto
feeder terlalu banyak.
Pengambilan contoh
Bila losis minyak diatas (>1,85% terhadap contoh), maka kemungkinan besar
disebabkan oleh :
2. Analisa Contoh
a. Pengambilan Contoh
21
b. Yang Dianalisa.
1. Kandungan minyak dan inti dalam brondolan normal.
2. Parthenocarp Normal (brondolan tanpa biji, tidak mengandung
minyak).
3. Parthenocarp Abnormal (brondolan tanpa biji, mengandung
minyak).
4. Sampah (daun calyx, spikelet dan semua bukan buah)
c. Laporan Hasil Analisa.
BAB III
PENGALAMAN LAPANGAN DAN PEMBAHASAN
Dalam penyusunan laporan ini saya telah melakukan berbagai usaha untuk
mendapatkan informasi, data-data, serta pengalaman praktek kerja lapangan yang
berhubungan dengan topik pembahsan ini, seperti studi lapangan yaitu
pengamatan langsung dan ikut mempraktekkan kerja di pabrik kelapa sawit
PT.perkebunan nusantara IV unit brangir. Tidak hanya itu penulis juga
berkonsultasi dengan kepada dinas teknik pabrik dan mendapat banyak arahan
yang membangun untuk dapat menyelesaikan laporan praktek kerja lapangan ini,
serta yang sangat membimbing dalam menyelesaikan laporan ini adalah dosen
pembimbing PKLI. Berikut ini adalah hasil pengalaman lapangan yag didapat
penulis dari kegiatan PKLI di PT.perkebunan nusantara VI.
d. Pengadukan (Digesting)
e. Pengempaan (Pressing)
f. Pemurnian
Proses ini bertujuan untuk memurnikan minyak dengan cara
memisahkan air dan kotorannya yang terkandung dalam minyak kasar
hasil ekstraksi. Secara teori , proses pemisahan minyak dari air dan
kotoran berdasarkan perbedaan berat jenis.isntalasi pemurnian sebagai
berikut:
1. Continuous Settling Tank
Minyak yang berada dalam tanki ini masih bercampur
dengan lumpur, air, dan kotoran lainnya. Continuous Settling Tank
berfungsi untuk memisahkan sludge dari minyak dengan
memanfaat prinsip perbedaan berat jenis (minyak berada dibagian
atas). Minyak bersih akan dialirkan ke top oil tank, sedangkan
sludge dialirkan ke sludge tank.
2. Top Oil Tank
Top oil tank berfungsi untuk mengendapkan kotoraan dan
sebagai bak penampungan sebelum minyak masuk ke oil purifer.
Temperatur tangki ini mencapai 90-950C, sehingga air akan
menguap.
3. Oil Purifer
Proses ini merupakan pembersihan lanjutan berdasarkan
perbedaan berat jenis dan gaya sentrifugal. Dengan kecepatan
mencapai 7500 rpm, kotoran dan air yang berat jenisnya lebih berat
dari pada minyak akan berada di bagian luar. Selanjutnya, minyak
akan keluar menuju vacuum dryer.
4. Vacuum Dryer
Di dalam vacuum dryer, minyak diuapkan dengan sistem
pengabuta. Minyak yang sudah bebas air dipompa ke tangki
penimbunan melalui flow mater. Temperatur minyak harus 90-
950C agar air cepat menguap keluar melalui lubang diujung
vacuum dryer.
26
5. Sludge Tank
keluar dari continuous tank masih mengandung minyak.
Karena itu, perlu diolah lagi untuk diambil minyaknya melalui
pemansan pada suhu 90-950C agar visikositas sludge menurun.
Proses ini berlangsung didalam Sludge tank.
6. Sludege Separator dan Vet Pit
Sludge yang keluar dari sludge centrifuge masih
mengandung minyak, sehingga harus dimasukkan ke sludge
separator untuk diambil minyaknya. Minyak hasil pemisahan
sludge separator akan masuk ke dalam reclained tank, lalu masuk
kembali ke continuous settling tank. Sludge ini bersama air pencuci
mesin centrifuge dikumpulkan dalam vet pit untuk dipisahkan dan
diambil minyaknya.
B. Kegiatan Selama PKLI
Berikut aktivitas selama pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan Industri
yang dilaksanakan oleh penulis PTPN IV Unit Usaha Berangir :
1. Sabtu, 10 Juni 2017
Kegiatan :
a. Mengunjungi kantor SDM PTPN IV BERANGIR untuk menyerahkan
surat pengantar untuk persetujuan pelaksanaan PKLI.
b. Konfirmasi jadwal, penjelasan bagian-bagian pabrik, penjelasan
wilayah kerja dan penjelasan K3
c. Mempelajari struktur organisasi pabrik, mengenal tata tertib pabrik,
mempelajari sejarah singkat perusahaan.
2. Senin, 12 Juni 2017
Kegiatan :
a. Bimbingan PKLI oleh pembimbing lapangan.
b. Mengamati area pabrik
3. Selasa 13 Juni 2017
Kegiatan :
a. Meninjau Jembatan timbang
27
Mulai
b) Posisi kran pemasukan uap (steam inlet) dalam keadaan tertutup, kran
pengeluaran uap (blow up), kran kondensat, dan kran kontrol tekanan
uap di samping pintu rebusan dalam keadaan terbuka.
c) Perebusan :
gaya gravitasi. Pada kecepatan berputar yang terlalu tinggi, tandan akan
mengikut putaran tromol dan tidak jatuh ke as tromol sehingga pemisahan
brondolan tidak maksimal. Sebaliknya pada putaran terlalu rendah, tandan
sudah jatuh sebelum ketinggian maksimal atau tandan hanya
menggelinding sehingga pemisahan brondolan juga tidak maksimal. Oleh
karena itu rpm Thresher harus disetel ±23 tergantung pada diameter rata-
rata tandan. Semakin besar diameter tandan, semakin cepat putarannya
Mulai :
i) Jalankan Thresher.
Kegiatan :
Meninjau mesin penyincangan buah, pada proses penyincangan buah ini,
buah yang berada di loading ramp akan dijatuhkan ke scraper 1 atau
scraper 2 dan kemudian dikirim ke scraper 3 , stelah itu buah jatuh secara
bertahap ke mesin penyincangan buah , yang bertujuan untuk merontokkan
brondolan serta membuat buah masak sempurna saat proses perebusan.
38. Sabtu, 29 Juli 2017
Kegiatan : Mempelajari cara kerja stasiun kempa
Tahap-tahap yang dilakukan dalam pengoperasian stasiun kempa :
Sebelum Mulai :
a. Sebelum dijalankan, lakukan pemeriksaan visual terhadap
elektromotor, baut-baut, kopling, gearbox dan V-belt.
b. Periksa minyak pelumas gearbox Digester.
c. Bersihkan lingkungan kerja.
Mulai :
a) Buka kran pemasukan uap ke Digester.
b) Pastikan corong pintu pengeluaran dari Digester ke pressan dalam
keadaan tertutup, jalankan pisau pengaduk dan isi Digester.
c) Setelah Digester penuh :
1. Jalankan screw press.
2. Buka pintu pengeluaran Digester
3. Catat petunjuk pada ampermeter Digester sewaktu beroperasi.
4. Jalankan Digester yang berikutnya.
39. Senin, 31 Juli 2017
Kegiatan :
Mempelajari tahap-tahap proses perebusan
Penghentian
e. Lanjutkan proses perebusan sampai tingkat kematangan yang
diinginkan (matang dan setengah matang) untuk restan buah dalam
rebusan.
38
f. Pastikan bahwa unit rebusan yang berisi buah restan harus diblow-
down sesuai prosedur normal dan pintu-pintu harus tertutup sampai
pengoperasian selanjutnya. Dilarang meninggalkan rebusan dalam
kondisi masih bertekanan.
g. Sebelum petugas meninggalkan stasiun ini, pastikan bahwa keadaan
sekeliling sudah dalam keadaan bersih dan siap dijalankan kembali.
h. Rebusan harus dicuci bersih minimal 1x seminggu (khusus untuk
strainer dilakukan pembersihan setiap hari secara bergantian)
40. Selasa, 1 Agustus 2017
Kegiatan : Bertanya kepada operator stasiun pabrik biji tentang proses
pengoprasian stasiun pabrik biji.
41. Rabu, 2 Agustus 2017
Kegiatan : Mempelajari stasiun pabrik biji.
Tahap-tahap yang dilakukan dalam pengoperasian stasiun pabrik biji :
PROSEDUR DAN OPERASI
Cake breaker conveyor (CBC)
Cake Break Conveyor (CBC) adalah alat yang menampung ampas kempa
(press cake) hasil pressan. Alat ini berfungsi untuk memecah dan
mengeringkan ampas kempa yang kondisinya relatif masih basah karena
minyak yang tidak dapat dikutip di pressan (3,90% terhadap contoh). Cara
kerja alat ini adalah mengaduk dan memecah ampas kempa sekaligus
menghantar ke Separating column untuk pemisahan biji dan fibre (ampas).
Dengan adanya CBC, maka proses pemisahan biji dan fibre di Separating
column menjadi lebih mudah (memperkecil %biji terikut fibre).
Disamping itu, kondisi fibre yang lebih kering akan meningkatkan nilai
kalor fibre sebagai bahan bakar Boiler.
Sebelum mulai
a). Lakukan pemeriksaan secara visual pada bagian dalam conveyor yang
meliputi :
39
Top cross conveyor terletak pada bagian atas timba buah dan dipakai untuk
menerima brondolan dari timba buah dan mengantar ke distribution
conveyor.
a. Sebelum conveyor dijalankan, semua sampah yang tersangkut pada
rantai, sprocket, metalan gantung dan daerah lintasan harus
dibersihkan.
b. Ketika conveyor beroperasi, perhatikan daun ularan apakah ada yang
lepas dari as.
c. Periksa kebocoran pada gearbox/geared motor.
d. Conveyor dihentikan bila telah kosong.
1. Conveyor Tandan Kosong :
Alat ini digunakan untuk membawa tandan kosong dari Thresherke
penampungan sementara tandan kosong (hopper/incenerator).
perlu diperhatikan :
a. Lakukan pemeriksaan visual sepanjang conveyor ini. Roda rantai dan
lain-lain harus diteliti bila aus, slip, plat yang bengkok, baut yang
longgar dan sebagainya.
b. Sebelum conveyor dijalankan, semua sampah yang tersangkut pada
rantai, sprocket dan daerah lintasan harus dibersihkan.
c. Ketika conveyor beroperasi, perhatikan scrapper apakah ada yang
lepas dan bengkok dari rantai.
42
Sebelum Mulai :
d. Sebelum dijalankan, lakukan pemeriksaan visual terhadap
elektromotor, baut-baut, kopling, gearbox dan V-belt.
e. Periksa minyak pelumas gearbox Digester.
f. Bersihkan lingkungan kerja.
Mulai :
a. Buka kran pemasukan uap ke Digester.
b. Pastikan corong pintu pengeluaran dari Digester ke pressan dalam
keadaan tertutup, jalankan pisau pengaduk dan isi Digester.
c. Setelah Digester penuh :
1) Jalankan screw press.
2) Buka pintu pengeluaran Digester
3) Catat petunjuk pada ampermeter Digester sewaktu beroperasi.
4) Jalankan Digester yang berikutnya.
55. Selasa, 8 Agustus 2017
Kegiatan : Mempelajari tahap - tahap dalam pengoprasian stasiun
penebah
Pengoperasian :
a. Jagalah isian Digester tetap dalam keadaan 3/4 penuh. Bilamana
hal ini tidak dapat dilakukan karena satu dan lain hal sehingga isian
Digester hanya 1/4, maka hentikanlah Digester dan mesin press.
b. Pastikan bahwa temperatur pada Digester pada saat operasional
selalu berada pada 95-1000 C.
c. Perhatikan adanya bunyi yang tidak normal dari Digester dan
penggeraknya.
d. Hal-hal yang perlu diperhatikan pada Digester :
1) Pelumatan/pemanasan buah harus baik, berarti daging buah
dengan sempurna lepas dari bijinya.
2) Masa adukan jangan terlalu lumat, serat-serat buah harus masih
jelas kelihatan namun lumatan harus homogen.
48
bidang yang memiliki keterkaitan satu sama lain.. Oleh karena itu penulis melihat
perlu adanya kerja sama antara dunia pendidikan dengan dunia industri yang lebih
intensif lagi agar penyelenggaraan pendidikan terutama pada pendidikan kejuruan
dapat lebih optimal dan para mahasiswa mendapatkan pendidikan praktis dan
pengalaman yang lebih. Selain itu peserta didik dalam hal ini mahasiswa dituntut
agar lebih giat lagi melaksanakan praktik di industry dan di UNIMED.
Selama pelaksanaan PKLI penulis menyadari bahwa pengetahuan dan
pengalaman penulis masih belum maksimal hal ini dikarenakan oleh waktu
pelaksanaan yang cukup singkat dan selama PKLI yang menjadi kendala penulis
yaitu pengalaman penulis yang memang masih belum memadai. Untuk
mendapatkan pengalaman yang lebih penulis merasa sangat perlu untuk lebih
sering melakukan praktik baik yang ada di UNIMED maupun yang ada di dunia
industiri seperti pada PTPN IV Unit Berangir. Selain itu perlu adanya tambahan
informasi yang harus dimiliki oleh penulis seperti literatur – litratur yang
dibutuhkan baik milik pribadi maupun dari perpustakaan yang ada di Fakultas
Teknik UNIMED.
Beberapa hal yang menjadi refleksi bagi penulis sebagai praktikan setelah
melaksanakan PKLI yaitu :
a. Penulis mendapat pengetahuan tentang proses pengolahan kelapa sawit.
b. PKLI menjadi wadah menjalin kerja sama dan mengembangkan
kemampuan serta pengalaman.
c. Pada dunia industri, mahasiswa dituntut untuk dapat menerapkan teori
di bangku perkuliahan.
d. Penulis dituntut untuk jauh lebih disiplin dan bertanggung jawab
terhadap pekerjaan apapun yang telah dilakukan.
e. Stasiun penebah dalam pabrik kelapa sawit merupakan pemisah antara
brondolan dan tandan sawit.
53
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
2. Putaran mesin thresher harus sesuai dengan rumus yang telah di tentukan
supaya brondolan terlepas dengan tandannya secara maksimal
DAFTAR PUSTAKA
DOKUMENTASI
Foto saat mencatat sistematis urutan pengolahan buah pada stasiun penebah
57