Anda di halaman 1dari 34

Makalah-1

Makalah engine Otomotif

MOTOR BAKAR BENSIN DAN KOMPONENNYA

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK
1. Deni Syahputra Harahap 5151122004
2. Bambang Hambali 5152122001
3. Muhammad Sandi 5152122004
4. Yolanda Florensia Purba 5153322012
5. Horas Hutagaol 5153112002

PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF


JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2016

1
KATA PENGANTAR

Dengan rasa syukur dan terima kasih kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
karena berkat-Nya Penulis telah diberikan kemampuan untuk menyelesaikan makalah ini dengan
tepat waktu.
Makalah ini ditulis/disusun didasari oleh Tugas yang diberikan oleh Dosen yaitu Bapak Budi
Harto, SPd, MT. Pokok bahasan dalam makalah ini merupakan pokok bahasan yang menyangkut
tentang “MOTOR BAKAR BENSIN DAN KOMPONENNYA”.
Tak lupa kami mengucapkan terima kasih banyak kepada semua pihak yang
berpartisipasi dalam penyusunan makalah ini. Walaupun demikian penulis menyadari bahwa
kekurangan-kekurangan yang ada dalam makalah ini, untuk itu kami ingin agar pembaca
memberikan saran untuk penyempurnaan makalah ini. Dan akhirnya kami mengucapkan terima
kasih.

Medan, September 2016

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………….i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………….......ii
BAB 1
PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG ......................................................................................................... 1
B.RUMUSAN MASALAH ........................................................................................................ 1
C. TUJUAN ................................................................................................................................ 1
BAB II2
PEMBAHASAN ............................................................................................................................. 2
A.Langkah kerja motor 4 langkah .............................................................................................. 2
B.Langkah kerja motor bakar bensin 2 tak. ............................................................................... 4
Perbandingan antara motor 4 tak dan 2 tak ............................................................................ 5
C.komponen-komponen pada motor bensin ............................................................................... 6
1. Blok silinder (Cylinder Block)............................................................................................ 6
2. Torak (piston).................................................................................................................... 11
3. Cincin Torak (Ring piston) ............................................................................................... 12
4. Batang Torak (Connecting Rod) ....................................................................................... 13
5. Poros Engkol (crank shaft)................................................................................................ 15
2. Konstruksi ......................................................................................................................... 15
3. Bagian - Bagian Poros Engkol .......................................................................................... 16
6. Bantalan (Bearing) ............................................................................................................ 17
fungsi: Mencegah keausan dan mengurangi gesekan pada poros engkol. 7. Roda Penerus
(Fly Wheel) ........................................................................................................................... 17
8. Katup (Valve).................................................................................................................... 18

ii
9. Pegas Katup (Valve Spring).............................................................................................. 20
10. Tuas Katup ( Rocker arm ) dan push rod ........................................................................ 22
13. Karter ( Oil Pan )............................................................................................................. 24
15. Pena Torak ( Piston pin ) ................................................................................................ 25
16. Bantalan Luncur Aksial ( Thrust Waser ) ....................................................................... 26
17. Timming Chain : rantai timing / Timing......................................................................... 26
18. Kepala Silinder ( Cylinder Head ) .................................................................................. 26

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Sistem bahan bakar dalam suatu mesin merupakan suatu sistem yang sangat dominan dalam
menentukan unjuk kerja mesin .Suatu rangkaian mesin motor ,akan memberikan daya yang
optimal bila seluruh sistem yang bekerja pada motor tersebut berfungsi dengan baik begitu pula
kerja pada sistem bahan bakar ,kelancaran kerja pada sistem ini akan berpengaruh besar pada
efisiensi dan daya kerja motor .Salah satu cara agar sistem bahan bakar bekerja dengan optimal
yaitu dengan perawatan dan perbaikan sistem bahan bakar.

B.RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dalam makalah kami ini adalah :

1.bagaimana cara kerja motor bakar bensin ?

2.apa saja komponen dan fungsinya pada motor bakar bensin ?

C. TUJUAN
Setelah pembahasan tentang motor bakar bensin ini diharapkan mahasiswa dapat
menjelaskan cara kerja dan fungsi dari setiap komponen motor bakar bensin.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A.Langkah kerja motor 4 langkah

Gambar1.1 prinsip kerja motor 4 langkah

Langkah kerja motor bakar bensin 4 tak

1. Langkah Hisap

– Piston bergerak dari TMA ke TMB

– Katup hisap membuka

– Karena piston bergerak ke bawah maka di dalam ruang silinder timbul kevacuman sehingga
campuran antara udara dan bensin terhisap masuk ke dalam silinder.

2. Langkah Kompresi

– Akhir dari langkah hisap

– Piston bergerak dari TMB ke TMA

2
– Kedua katup menutup

– Karena piston bergerak ke atas maka campuran udara dan bahan bakar yang berada di dalam
silinder tertekan ke atas dan ditempatkan di dalam ruang bakar

3. Langkah Usaha

– Akhir dari langkah kompresi

– Sesaat piston belum mencapai TMA busi memercikan bunga api listrik ke dalam ruang bakar,
sehingga campuran udara dan bensin yang sudah dipampat-kan akan terbakar dan akan
menimbulkan tenaga gerak atau mekanik.

4. Langkah buang

– Akhir dari langkah usaha

– Piston bergerak dari TMB ke TMA

– Karena piston bergerak keatas maka gas hasil pembakaran di dalam silinder akan
terdorong ke luar melalui katup buang.

Catatan :

Pada saat akhir langkah buang dan awal langkah hisap kedua katup akan membuka sedikit (valve
over lap) yang berfungsi sebagai langkah pembilasan (campuran udara bahan bakar baru
mendorong gas sisa hasil pembakaran)

Gambar1.2 pada saat katup overlap

3
B.Langkah kerja motor bakar bensin 2 tak.

Gambar1.3 mesin 2 langkah

1. Langkah kompresi dan langkah hisap.

– Torak bergerak dari TMB ke TMA

– Pada saat saluran pembiasan tertutup mulai dilakukan Langkah kompresi

– Pada saat saluran hisap membuka maka campuran udara dan bensin akan masuk ke dalam
ruang poros engkol

2. Langkah usaha dan buang.


Sebelum piston mencapai TMA, busi akan memercikan bunga api listrik sehingga campuran
udara dan bahan bakar akan terbakar dan menyebabkan timbulnya daya dorong, sehingga piston
akan bergerak dari TMA ke TMB.

Sesaat saluran hisap tertutup dan saluran bilas dan saluran buang membuka.

maka campuran udara dan bahan bakar yang berada di ruang engkol akan mendorong gas sisa
hasil pembakaran melalui saluran bilas ke saluran buang

Prinsip Kerja Motor Bakar Diesel ( Motor Diesel )

Langkah kerja motor diesel 4 tak

1. Langkah hisap

4
– Piston bergerak dari TMA ke TMB

– Katup masuk membuka

– Karena piston bergerak ke bawah maka di dalam silinder terjadi kevacuman sehingga udara
bersih akan mengalir masuk ke dalam melalui katup masuk.

2. Langkah kompresi

– Piston akan bergerak dari TMB ke TMA kedua katup menutup karena piston bergerak keatas
maka udara bersih di dalam silinder akan terdorong dan dipampatkan di ruang bakar, akibatnya
tekanan dan temperature udara menjadi tinggi.

3. Langkah Usaha Pada


langkah ini terjadi dua proses pembakaran.
Pembakaran awal :

– Sebelum piston mencapai TMA, injector akan mengabutkan bahan bakar dan akan bercampur
dengan udara yang bertekanan dan bertemperatur tinggi ( 7000 – 9000 C, 70 – 90 kg/cm2 ).

1. Pembakaran Sempurna

– Karena tekanan dan temperatur yang tinggi maka bahan bakar akan terbakar dengan
sendirinya. Hal ini akan menimbulkan daya dorong sehingga piston akan bergerak dari TMA ke
TMB

4. Langkah buang

Piston bergerak dari TMB ke TMA katup buang membuka karena piston bergerak ke atas maka
gas sisa hasil pembakaran akan terdorong ke luar melalui katup buang.

Perbandingan antara motor 4 tak dan 2 tak

Motor 4 Tak Motor 2 Tak


Prinsip kerja 2 kali putaran poros 1 kali putaran poros engkol
engkol 1 kali usaha menghasilkan 1 kali usaha
Mekanisme Katup Lebih rumit Tidak mengunakan mekanisme katup
Putaran rpm yang Lebih lambat Lebih cepat
dihasilkan

Sistem pelumasan mesin Tidak mengunakan oli Mengunakan oli samping untuk melumasi
samping ruang engkol
Suara yang dihasilkan Lebih halus Lebih kasar
karena hasil pembakaran
Tingkat polusi yang Lebih kecil Lebih besar
ditimbulkan
5
Pengunaan mesin untuk Mobil Motor

jenis kendaraan

Perbandingan antara Motor Diesel dengan Motor Bensin

Motor Bensin Motor Diesel


Bahan bakar yang di-gunakan Bensin Solar
Jenis yang dikompresikan Campuran udara dan Udara bensin
bensin

Sistem pembakaran Mengunakan busi Pembakaran sendiri


Tingkat perbandingan kompresi Lebih rendah Lebih tinggi
Momen / torsi yang di-hasilkan Lebih kecil Lebih besar
Getaran dan suara yang timbul karena Lebih halus Lebih kasar
proses pembakaran
Harga bahan bakar yang dipakai Lebih mahal Lebih murah

Tingkat harga perawatan mesin Lebih murah Lebih mahal

C.komponen-komponen pada motor bensin

1. Blok silinder (Cylinder Block)

Gambar1.4 blok silinder

6
fungsi : sebagai tempat untuk menghasilkan energi panas dari proses pembakaran bahan bakar.
Silinder blok mesin merupakan komponen utama pada kendaraan. Silinder blok adalah rumah
bagi piston, karena hal itulah maka silinder blok terbuat dari besi tuang atau alumunium agar
kuat. Di dalam silinder blok ada beberapa komponen kendaraan seperti piston, mantel air atau
water jacker yang berfungsi untuk tempat sirkulasi air pendingin agar menjaga temperatur pada
silinder, dan terdapat poros engkol yang terpasang di bawah mantel air.

Konstruksi Blok Silinder


Blok silinder mempunyai konstruksi yang dibuat sedemikian rupa agar memenuhi syarat sebagai
berikut:

a) Kaku, pembebanan tekannya tidak boleh mengakibatkan perubahan elastisitas pada


bentuknya
b) Konstruksi blok silinder harus mendapat pendinginan yang rata
c) Ringan dan juga kuat
d) Pemuaian panas harus sesuai dengan bagian yang terpasang di blok, misalnya pada poros
engkol, kepala silinder
e) Memiliki sifat luncur yang baik di permukaan luncurnya dan tahan terhadap aus
f) Tidak boleh mengalami perubahan bentuk karena pemakaian atau jangka waktu yang
lama
g) Kuat terhadap tekanan tinggi
h) Mudah di overhoul ataupun diganti

Jenis Bentuk Blok Silinder

Blok silinder memiliki bentuk dan konstruksi yang bermacam-macam, kita dapat membedakan
blok silinder berdasarkan pada jumlah silinder, susunan silinder, susunan katup, letak poros cam
atau camshaft, jenis pendinginan, tempat dudukan motor dan bahan atau cara pembuatannya.

a.Silinder Linier

Pada jenis silinder linier ini memiliki bentuk yang linier sesuai dengan namanya, bagian dalam
pada sillinder ini menjadi tempat geraknya piston. Pada silinder linier ini ada beberapa jenis
yaitu:

7
1.Silinder Linier Jenis Menyatu

Gambar1.5 jenis silinder linier menyatu

Pada jenis silinder linier menyata ini lubang boring sebagai silinder atau menyatu dengan blok.
Ciri-ciri dari silinder linier jenis menyatu ini adalah sebagai berikut: konstruksi yang kuat dan
juga sederhana, bahan yang sama untuk blok dan silinder dan juga paling umum dipakai pada
mobil.

2.Silinder Linier Jenis Tabung Kering

8
Gambar1.6 silinder linier kering

Tabung silinder kering ini mempunyai bahan yang berbeda dan disatukan juga dengan proses
pengepresan, tidak bersinggungan langsung dengan air pendingin (kering). Jenis tabung silinder
kering ini mempunyai ciri-ciri khusus diantaranya adalah

 Bahan yang digunakan mempunyai sifat luncur yang baik dan tahan terhadap panas
 Blok silinder dapat dibuat dari bahan logam
 Tabung silinder yang aus dapat diganti namun penggantian tersebut memerlukan alat
yang khusus
 Silinder linier jenis tabung kering sering dipakai pada mesin sepeda motor atau motor
diesel kecil.

3.Silinder Linier Jenis Tabung Basah

Tabung silinder basah mempunyai sifat-sifat berikut ini

 Bahan tabung harus memiliki sifat luncur yang baik dan tahan terhadap aus yang optimal
 Blok silinder dapat dibuat dari logam ringan
 Pendinginan lebih merata, karena tabung silinder bersinggungan dengan air pendingin
 Tabung silinder bisa diganti dengan cepat dan juga mudah tapi harus diperhatikan letak
pemasangannya

9
Gambar 1.7 siliinder linier basah berdiri

Silinder linier basah jenis berdiri mempunyai kelemahan dalam pemuaian panas yang berbeda
antara tabung dengan blok, hal ini membuat tekanan pengepresan paking berubah, sehingga ada
kebocoran pada ruang bakar.

Gambar1.8 silinder liniar basah gantung

Sementara itu untuk silinder linier basah jenis menggantung juga mempunyai kelemahan pada
pemuaian panas yang berbeda antara tabung dengan blok, namun posisi ring karet yang bisa
berubah menyebabkan kebocoran air pendingin melalui lubang pelepas (masuk ke ruang engkol).

10
2. Torak (piston)

Gambar1.9 piston

fungsi : untuk memindahkan tenaga yang diperoleh dari hasil pembakaran bahan bakar ke poros
engkol (crank shaft) melalui batang torak (connecting road). Piston adalah komponen mesin
yang membentuk ruang bakar bersama – sama dengan silinder blok dan silinder head. Piston
jugalah yang melakukan gerakan naik turun untuk melakukan siklus kerja mesin, serta piston
harus mampu meneruskan tenaga hasil pembakaran ke crankshaft. Jadi dapat kita lihat bahwa
piston memiliki fungsi yang sangat penting dalam melakukan siklus kerja mesin dan dalam
menghasilkan tenaga pembakaran. Untuknya maka piston harus memiliki syarat – syarat sebagai
berikut:

1. Ringan, agar mudah bagi mesin dalam mencapai putaran tinggi. Jika konstruksi piston
terlalu berat , maka sulit bagi mesin untuk mencapai putaran tinggi, sehingga akselerasi
sepeda motor atau mobil menjadi sangat lambat.. Atau bahasa mudahnya, sepeda motor
atau mobil lambat untuk cepat mencapai kecepatan tinggi walau gas sudah ditarik.
2. Tahan terhadap tekanan ledakan karena hasil pembakaran. Pada saat langkah usaha ,
bensin dan udara terbakar oleh percikan bunga api listrik dari busi. Hasil pembakaran ini
akan menimbulkan ledakan dan tekanan yang sangat kuat di dalam ruang bakar, tak
terkecuali piston menerima ledakan dan tekanan dari hasil pembakaran tersebut..
Karenanya selain piston harus ringan tapi piston juga harus kuat dalam menahan ledakan
dan tekanan hasil pembakaran untuk diteruskan menggerakkan poros engkol.
3. Tahan terhadap pemuaian. Pembakaran campuran bensin dan udara dalam ruang bakar
akan menimbulkan panas, suhu di daerah ruang bakar akan naik sangat tinggi. Seperti
telah kita ketahui bahwa dengan naiknya suhu , maka logam akan mengalami perubahan
bentuk atau memuai. Piston yang terbuat dari logam – logam khusus pun akan mengalami
pemuiaan yang tidak sedikit. Jika pemuaian yang dialami piston berlebihan maka akan
membuat piston terkunci atau ngancing ke dinding silinder blok, sehingga piston akan
berhenti bekerja naik turun dalam silinder , sehingga bisa dikatakan bahwa mesin telah
mati dengan berhentinya piston dalam melakukan gerakan naik turun.

11
Selain itu, piston adalah sumbat geser yang terpasang di dalam sebuah silinder mesin
pembakaran dalam silinder hidraulik, pneumatik, dan silinder pompa.

Tujuan piston dalam silinder adalah :

1. Mengubah volume dari isi silinder, perubahan volume bisa diakibatkan karena piston
mendapat tekanan dari isi silinder atau sebaliknya piston menekan isi silinder. Piston
yang menerima tekanan dari fluida dan akan mengubah tekanan tersebut menjadi gaya
(linear).
2. Membuka-tutup jalur aliran.

3. Cincin Torak (Ring piston)

Gambar1.10 ring piston

fungsi: - Mencegah kebocoran gas bahan


bakar saat langkah kompresi dan usaha.
- Mencegah masuknya oli pelumas ke ruang
bakar.
- Memindahkan panas dari piston ke dinding
silinder.
Ring Piston adalah salah satu komponen yang dipasangkan dalam alur ring (ring grove) pada
piston atau torak. Diameter luar ring torak sedikit lebih besar dibanding dengan piston itu sendiri.
Ketika ring piston terpasang pada piston, karena ring piston itu sifatnya elastis maka
menyebapkan mengembang, sehingga menutup dengan rapat pada dinding silinder. Ring piston
terbuat dari bahan yang dapat bertahan lama, umunnya dibuat dari baja tuang spesial, yang tidak
akan merusak dinding silinder.

Jumlah pegas torak bermacam-macam tergantung jenis mesin yang digunakan, tetapi umunnya 3
sampai 4 ring piston untuk tiap pistonnya.
12
Fungsi ring piston ada 3, yaitu :
a. Mencegah kebocoran campuran udara dan bahan bakar serta gas pembakaran melalui celah
antara piston dengan dinding silinder kedalam bak engkol selama langkah kompresi dan langkah
pembuangan.

b. Mencegah oli yang melumasi piston dan silinder masuk ke ruang bakar.

c. Memindahkan panas dari torak ke dinding silinder untuk mendinginkan piston.

Apabila ring piston sudah aus maka akan terdapat gejala kurang tenanga, mesin ngebul,
pemakaian oli boros dan tekanan kompresi rendah.

Persyaratan ring piston :


a. Tahan aus dan sifat luncur baik

b. Mempunyai kualitas pegas/defleksi yang baik

c. Defleksi pegas tidak berubah akibat temperatur yang tinggi.

4. Batang Torak (Connecting Rod)

Fungsinya untuk menerima tenaga dari piston yang diperoleh dari pembakaran bahan bakar dan
meneruskannya keporosengkol.
Batang torak atau connecting rod Merupakan suatu komponen engine yang berfungsi untuk
menerima tekanan tinggi , selain itu batang torak juga berfungsi untuk merubah gerak lurus dari
torak sehingga menjadi sebuah gerak putar yang terdapat pada poros engkol. Selain itu batang
torak diupayakan harus kuat serta kaku terhadap regangan.

Agar tidak membutuhkan tenaga gerak yang besar dari saat yang sama batang torak harus
seringan mungkin. Sedangkan agar lebih bobot kuat dalam serta dan lebih ringan pada umumnya
batang torak dibuat dengan berbentuk H atau I. Pada batang torak ini pada bagian ujung kecil
batang torak dapat dihubungkan dengan torak dengan menggunakan jaminan pena torak,
sehingga ujung lain dari batang torak atau ujung besar dapat dihubungkan dengan menggunakan
bantalan poros engkol.

13
Gambar 1.11 batang torak piston

Untuk connecting rod dapat menghubungkan piston dengan crankshaft yang berfungsi untuk
memindahkan gaya dari hasil pembakaran ke crankshaft. Berikut ini bagian- bagian dari pada
connecting rod, antara lain :

 Rod eye, gudgeon-end atau small end berfunsgi sebagai penahan piston pin bushing
 Piston pin bushing. Bushing merupakan jenis bearing yang mendistribusikan beban dan
dapat diganti bila aus.
 Shank merupakan bagian connecting rod antara small dan big end, berbentuk I-beam
yang kuat dan kaku.
 Crankshaft journal bore dan cap terletak pada bagian ujung besar (big end) connecting
rod. Sedangkan Komponen ini membungkus crankshaft bearing journal dan mengikatkan
connecting rod ke crankshaft.
 Bolt dan nut rod mengunci rod dan cap pada crankshaft, disebut crank end atau big end
dari connecting rod.
 Big-end bearing connecting rod terdapat pada crank-end. Crankshaft berputar didalam
bearing connecting rod, yang membawa beban. Connecting rod memindahkan gaya hasil
pembakaran ke crankshaft dan merubah gerakan naik turun menjadi gerak putar.

14
5. Poros Engkol (crank shaft)

Gambar1.12 poros engkol

fungsi: Mengubah gerak naik turun torak menjadi gerak berputar yang akhirnya
menggerakkan roda-roda.
Poros engkol ( crank shaft ) merupakan komponen mesin yang bertugas mengubah gerak lurus
torak menjadi gerak putar. Poros engkol dibuat sedemikian rupa sehingga gerakan torak tidak
bersamaan posisi di dalam silinder. Bagian poros engkol yang berhubungan dengan batang torak
disebut crank pin, sedangkan yang duduk pada blok silinder disebut crank journal. Crank journal
ditopang oleh bantalan poros engkol

( crank shaft bearing atau lager ) pada crank case. Poros engkol berputar pada journal. Poros
engkol dan bak oli termasuk dalam crank case. Masing-masing crank journal mempunyai crank
arm. Untuk menjaga keseimbangan putaran pada saat mesin beroperasi, poros engkol dilengkapi
dengan balance weight. Poros engkol dilengkapi juga dengan lubang oli untuk menyalurkan
minyak pelumas pada crank journal, bantalan-bantalan, pena torak dan lain-lain.

2. Konstruksi

Bentuk poros engkol ditentukan oleh banyaknya silinder dan urutan pengapiannya. Dalam
menentukan urutan pengapian suatu motor, faktor yang harus diperhatikan adalah keseimbangan
getaran karena tekanan akibat proses pembakaran didalam silinder. Beban dari bantalan utama (
main bearing ) dan sudut puntiran yang terjadi pada poros engkol adalah akibat dari langkah
kerja pada tiap-tiap silinder.

Poros engkol menerima beban yang besar dari batang torak dan berputar pada kecepatan yang
tinggi. Oleh karena itu, harus dibuat dari bahan yang mampu menerima beban
tersebut.Umumnya terbuat dari baja karbon tinggi.

15
Beban yang bekerja pada poros engkol ialah :

-Beban puntir ( torsi )


-Beban lengkung ( bengkok )
-Beban sentrifugal

Keseimbangan Poros Engkol untuk motor satu silinder pada poros engkolnya (biasanya
dihadapan pena engkol ) ditempatkan bobot kontra sebagai penyeimbang putaran engkol sewaktu
torak mendapat tekanan kerja. Tetapi motor yang bersilinder banyak, pena engkolnya dipasang
saling mengimbangi.
Berat bobot kontra kira – kira sama dengan berat batang torak ditambah dengan berat engkol
seluruhnya. Dengan demikian poros engkol itu dapat diseimbangkan , sehingga dapat berputar
lebih rata dan getaran – getaran engkol menjadi hilang. Dengan adanya bobot kontra ini
menyebabkan tekanan pada bantalan menjadi berkurang dan merata

3. Bagian - Bagian Poros Engkol

Gambar 1.13 bagian poros engkol

Bagian - bagian :
-Crank shaft bearing

-Crank shaft thrust bearing

-Counter balance weight

-Crank journal

-Crank pin

-Crank arm

-Lubang oli
16
6. Bantalan (Bearing)

Gambar 1.14 batalan

fungsi: Mencegah keausan dan mengurangi gesekan pada poros engkol.

7. Roda Penerus (Fly Wheel)

Gambar1.15 roda daya


fungsi: Menyimpan tenaga putar ( inertia ) yang dihasilkan pada langkah usaha, agar
poros engkol tetap berputar terus pada langkah lainnya. Roda Penerus (flyweel) dibuat dari baja
tuang dengan mutu yang tinggi yang diikat oleh baut pada bagian belakang poros engkol pada
kendaraan yang menggunakan transmisi manual. Poros engkol menerima tenaga putar (rotational
force) dari torak selama langkah usaha. Roda penerus menyimpan tenaga putar selama proses
langkah lainnya kecuali langkah usaha oleh karena itu poros engkol berputar secara terus-
menerus. Hal ini menyebabkan mesin berputar denga lembut yang diakibatkan getaran tenaga
yang dihasilkan.

17
8. Katup (Valve)

Gambar1.16 katup

fungsi: Membuka dan menutup saluran masuk dan saluran buang.

a.jenis-jenis mekanisme katup

Mekanisme penggerak katup dikepala ada tiga jenis yaitu :


1. Jenis OHV (Over Head Valve), yaitu katup berada dikepala silinder, poros nok (camshaft)
disisi.

Gambar1.17 mesin OHV


2. Jenis OHV-SOHC yaitu katup berada dikepala silinder menggunakan poros nok (camshaft)
tunggal.

18
Gambar1.18 mesin OHV-SOHC

3. Jenis OHV-DOHC yaitu katup dikepala dengan menggunakan poros nok (camshaft) ganda.

Gambar1.19 mesin OHV-DOHC

19
9. Pegas Katup (Valve Spring)

Gambar1.20 pegas katup

fungsi: Mengembalikan katup pada kedudukan/posisi semula dan member tekanan pada katup
agar dapat menutup dengan rapat.
Mekanisme Katup :: PEGAS KATUP (VALVE SPRING) ::

Pegas katup berfungsi sebagai gaya untuk mendorong katup menutup saat katup terbuka akibat
tertekan poros nok dan menjaga agar katup dapat menutup dengan rapat. Kecepatan katup
menutup katup tergantung dari gaya pegas dan massa dari bagian yang digerakan.
Hal tersebut sesuai dengan rumus:
F = m.a

a = F/ m

a = Percepatan
F = gaya pegas
m = massa mekanisme katup

Dari rumus diatas nampak semakin besar gaya pegas berarti semakin cepat katup menutup, dan
semakin kecil massa yang menjadi beban saat menutup semakin cepat pula percepatan menutup.

Meningkatkan kecepatan katup menutup dapat dilakukan dengan meningkatkan gaya pegas,
namun dengan metode ini benturan katup dengan dudukan lebih besar, sehingga suara lebih
berisik dan katup dan dudukan cepat aus.

Metode yang banyak digunakan adalah dengan mengurangi massa mekanisme katup. Massa
mekanisme katup untuk tipe OHV antara lain katup, roker arm, push rod, lifter, sedangkan tipe
OHC adalah katup, roker arm, pada DOHC direct type massa yang menjadi beban pegas hanya
katup. Dari uraian tersebut nampak bahwa massa DOHC direct type paling kecil, dengan massa
yang digerakkan saat katup menutup kecil memungkinkan katup lebih cepat menutup.

Gaya pegas katup saat katup menutup maupun katup saat terbuka berbeda. Besar gaya katup saat
katup menutup adalah:
20
F = k (X – X1)

F = gaya pegas
K = konstante pegas
X = panjang pegas saat bebas
X1 = panjang pegas saat terpasang

Gaya maksimal pegas (Fb) adalah saat katup membuka maksimal, rumus menentukan gaya
pegas saat itu adalah:

F = k (X – X2 )

F = gaya pegas
K = konstante pegas
X = panjang pegas saat bebas
X2 = panjang pegas saat nok menekan maksimal atau katup membuka maksimal.

Dari rumus diatas nampak bahwa, semakin tinggi konstanta pegas maka semakin besar gaya
pegas yang dihasilkan, semakin besar pemendekan pegas (X – X1) semakin besar gaya yang
menjaga katup tertutup rapat saat katup menutup.

Tinggi angkat nok sangat besar pengaruhnya terhadap gaya pegas, semakin besar tinggi angkat
nok semakin besar pula gaya yang diperlukan untuk membuka katup atau semakin besar energi
potensial yang tersimpan untuk menutup katup.

Pegas katup merupakan pegas spriral atau coil. Efek dari bentuk konstruksi pegas model itu
adalah adanya gaya kesamping dan efek kelelahan bahan menyebabkan pegas akan memendek
dan miring, oleh karena itu panjang pegas dan kemiringan merupakan standard pemeriksan
pegas. Beberapa model sepeda motor menggunakan pegas ganda dengan arah coil yang
berlawanan guna mengeleminir efek gaya ke samping.

21
10. Tuas Katup ( Rocker arm ) dan push rod

Gambar1.21 roker arm dan push rod

- Struktur Fungsi Rocker Arm dan Rocker Arm shaft

Rocker arm terpasang pada rocker arm shaft dan dihubungkan dengan push rod yang
menggerakan valve intake dan exhaust. Pergerakanvertikal dari push rod mengikuti gerak putar
cam shaft dan ditransfer melalui rocker arm ke valve stem dengan arah yang berlawanan.
Kerenggangan antara rocker arm dan valve stem dirancang untuk mengatasi pemuaian dari
mekanisme penggerak. Penyetelan valve clearance dilakukan dengan mengendorkan lock nut
dan memasukkan feeler gauge antara rocker arm dan valve stem dengan ketebalan sesuai ukuran
standard, kemudian putar screw bolt untuk menyesuaikan kerenggangan. Untuk penyetelan
model empat valve, yang distel kerenggangan antara rocker arm dengan cross head.

22
11. Pengangkat Katup ( Valve Lifter )

Gambar1.22 pengangkata katup

fungsi: Memindahkan gerakan camshaft ( poros nok ) ke rocker arm melalui push rod.
Pengangkat katup adalah komponen katup yang berbentuk tabung pada mesin OHV, pengangkat
katup dihubungkan dengan nok yang berhubungan dengan katup melalui batang pendorong,
lebih jelasnya lihat gambar. Saat sumbu nok berputar maka pengangkat katup bergerak turun
naik sehingga katup bisa membuka dan menutup.Pada mekanisme tipe konvensional masih
diperlukan penyetelan celah katup, akan tetapi untuk mesin modern sudah banyak yang
menggunakan pengangkat katup hidaulis sehingga penyetelan celah katup sudah tidak diperlukan
karena celah akan tetap dipertahankan 0.

12. Poros Bubungan / Poros Nok ( camshaft )

Fungsi Camshaft atau Poros Nok. Pada mesin 4 tak terdapat komponen yang mana juga
merupakan salah satu komponen dari mekanisme katup. Komponen tersebut adalah poros nok.
Poros nok atau cam shaft jumlahnya 1 untuk mekanisme tipe singgle, sedangkan untuk double
(DOHC) jumlah camshaft ini ada dua.

Pada poros nok ini terdapat nok katup dan buang, yang berfungsi untuk membuka dan menutup
katup sesuai dengan timing (saat yang ditentukan).

Fungsi utama camshaft atau poros nok ada 3 (tiga) yaitu :


1. Untuk membuka dan menutup katup sesuai dengan urutan timing pengapian atau FO
2. Untuk menggerakkan fuel pump atau pompa bensin
3. Untuk memutar poros distributor karena pada camshaft terdapat gigi penggerak distributor
atau (Distributor drive gear).

23
Pembebanan poros kam
• Gesekan pada bantalan poros kam pada bidang lengkung
• Pembengkokan waktu menekan katup
• Momen puntir ( momen putar penggerak )

Pembuatan poros kam


• Bahan : baja perkakas atau tuang khusus
• Dituang atau ditempa sesuai bahannya, kemudian digerinda
• Dikeraskan pada permukaan kam-kamnya dengan perlakuan panas

Gambar1.23 poros nok

Dan gambar di atas merupakan kontruksi/gambar dari poros nok pada mobil/kendaraan.
Baca juga :

 Fungsi Komponen Utama Mesin (Engine)


 Fungsi Connecting Rod
 Analisa Saat Pengapian Terhadap Performa Mesin

13. Karter ( Oil Pan )

Gambar1.24 carter oli

24
fungsi: Menampung oli pelumas.

14. Pena Torak ( Piston pin )

Fungsi pin piston adalah menghubungkan piston dengan bagian ujung yang kecil (small end)
pada batang piston (connecting rod) melalui bushing dan meneruskan tekanan pembakaran yang
diterima piston ke batang piston.

Pin piston umumnya terbuat dari baja nikel. Diameternya dibuat besar agar luas bidang gesek
menjadi besar dan tahan terhadap keausan. Selain besar, pin piston juga dibuat berlubang agar
lebih ringan sehingga berat keseluruhan piston dapat dibuat lebih ringan dan mudah untuk
membalansnya.

Untuk mencegah keluarnya pin piston dari lubangnya, maka penempatan pin piston pada piston
ada beberapa macam cara, yaitu; (1) tipe fixed, (2) tipe semi floating, dan (3) tipe full floating.
Pada model full floating, pin piston tidak terikat pada bushing piston atau batang piston,
sehingga dapat bergerak bebas.

Gambar1.25 piston pin

Pada kedua ujung pin piston ditahan oleh 2 buah pegas pengunci (snap ring). Pada model semi
floating pin piston dipasang dan dibaut pada batang piston untuk mencegah lepas keluar atau
bagian ujung yang kecil terbagi dalam dua bagian dan pena piston dibaut antara keduanya. Pada
model fixed, salah satu ujung pin pistonnya dibautkan pada piston.

25
15. Bantalan Luncur Aksial ( Thrust Waser )

Gambar1.26 bantalan luncur aksial

fungsi: Menahan poros engkol agar tidak bergerak/bergeser maju-mundur.

16. Timming Chain : rantai timing / Timing

Gambar1.27rantai timing

Belat : sabuk timing


fungsi: Menghubungkan gerak putar poros engkol keporos nok.

26
17. Kepala Silinder ( Cylinder Head )

Gambar1.28 kepala silinder

Fungsi Kepala Silinder atau cylinder head - Salah satu komponen utama mesin adalah kepala
silinder, Kepala silinder ini dipasangkan pada blok silinder, yang diikat dengan baut-baut yang
terbuat dari besi tuang atau paduan alumunium. jumlah baut yang terdapat pada kepala silinder
adalah 10 buah (mobil toyota kijang 4 silinder), dalam melepas baut ini ada urutan-uratan
tertentu dan dilakukan secara bertahap, lihat buku manual untuk lebih jelas lagi, tetapi pada
umumnya untuk melepas baut baut kepala silinder adalah dari luar ke dalam secara urut dan
bertahap. Kemudian sebaliknya untuk memasang baut kepala silinder adalah dari dalam ke arah
luar.

Untuk pembelajaran anda bisa mendownload buku manual toyota di link berikut ini : Download
buku manual mesin mobil toyota seri k

Pada kepala silinder terdapat mekanisme katup yang didalamnya terdiri dari beberapa komponen,
seperti katup, spring, valve guide, valve seat, dan lain sebagainya. Ada beberapa macam
mekanisme katup yang digunakan pada mobil-mobil saat ini, seperti ohv, ohc, dohc dan lain
sebagainya. Lihat disini tentang macam-macam mekanisme katup.

27
Kepala silinder atau cylinder head memiliki beberapa fungsi, diantaranya sebagai berikut :

1. Sebagai ruang pembakaran


2. Untuk menempatkan mekanisme katup
3. Tempat pemasangan busi
4. Tempat pemasangan saluran masuk dan saluran buang
5. Tempat mantel pendingi (water jacket)

Ketika mesin mengalami over heating (panas yang berlebihan) entah itu disebapkan karena
pendinginan yang kurang maximal atau yang lainnya, biasanya kepala silinder ini melengkung,
akibatnya terjadi kebocoran diantara kepala silinder dan block silinder. Biasanya akan
mengakibatkan air akan bercampur dengan oli, yang tentunya akan membahayakan mobil itu
sendiri. Karena apa, dengan bercampurnya air dan oli maka terdapat dua sistem pada kendaraan
yang tidak berfungsi dengan baik yaitu sistem pendingin dan sistem pelumasan. Apabila kedua
sistem ini tidak bekerja sebagai mana mestinya akan membuat kerusakan-kerusakan yang lebih
fatal pada mesin. Untuk itu harus segera diperbaiki.

28
BAB III

KESIMPULAN

Langkah kerja motor bakar bensin 4 tak

1. Langkah hisap
2. Langkah kompres
3. Langkah usaha
4. Langkah buang

Komponen-komponen pada motor bakar bensin

1. Blok silinder (Cylinder Block)


2. Torak (piston)
3. Cincin Torak (Ring piston)
4. Batang Torak (Connecting Rod)
5. . Poros Engkol (crank shaft)
6. . Bantalan (Bearing)
7. Roda Penerus (Fly Wheel)
8. Katup (Valve)
9. Pegas Katup (Valve Spring)
10. Tuas Katup ( Rocker arm ) dan push rod
11. Pengangkat Katup ( Valve Lifter )
12. Poros Bubungan / Poros Nok ( camshaft )
13. Karter ( Oil Pan )
14. Pena Torak ( Piston pin )
15. Bantalan Luncur Aksial ( Thrust Waser )
16. Timming Chain : rantai timing / Timing
17. Kepala Silinder ( Cylinder Head )

29
DAFTAR ISI

http://mapelotomotif.blogspot.co.id/2015/10/contoh-makalah-motor-bensin.html
http://www.kitapunya.net/2013/10/fungsi-kepala-silinder-atau-cylinder.html
http://mapelotomotif.blogspot.co.id/2015/10/contoh-makalah-motor-bensin.html
http://charis7512.blogspot.co.id/2014/10/prinsip-dasar-dan-cara-kerja-motor.html
http://otomodifikasi8.blogspot.co.id/2013/04/prinsip-kerja-motor-bensin.html
http://chyrun.com/prinsip-kerja-motor-bakar-bahan-bensin/
https://qtussama.wordpress.com/materi-ajar-x-tkr/motor-bensin/
https://www.scribd.com/doc/316563776/MAKALAH-MOTOR-BENSIN-PENGGERAK-MULA-docx
https://aguspriyantoblog.wordpress.com/2016/02/03/prinsip-kerja-motor-bensin-dan-motor-diesel/
http://mutiarafatrini.blogspot.co.id/p/definisi-motor-bensin.html

30

Anda mungkin juga menyukai