DISUSUN OLEH:
KELOMPOK
1. Deni Syahputra Harahap 5151122004
2. Bambang Hambali 5152122001
3. Muhammad Sandi 5152122004
4. Yolanda Florensia Purba 5153322012
5. Horas Hutagaol 5153112002
1
KATA PENGANTAR
Dengan rasa syukur dan terima kasih kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
karena berkat-Nya Penulis telah diberikan kemampuan untuk menyelesaikan makalah ini dengan
tepat waktu.
Makalah ini ditulis/disusun didasari oleh Tugas yang diberikan oleh Dosen yaitu Bapak Budi
Harto, SPd, MT. Pokok bahasan dalam makalah ini merupakan pokok bahasan yang menyangkut
tentang “MOTOR BAKAR BENSIN DAN KOMPONENNYA”.
Tak lupa kami mengucapkan terima kasih banyak kepada semua pihak yang
berpartisipasi dalam penyusunan makalah ini. Walaupun demikian penulis menyadari bahwa
kekurangan-kekurangan yang ada dalam makalah ini, untuk itu kami ingin agar pembaca
memberikan saran untuk penyempurnaan makalah ini. Dan akhirnya kami mengucapkan terima
kasih.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………….i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………….......ii
BAB 1
PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG ......................................................................................................... 1
B.RUMUSAN MASALAH ........................................................................................................ 1
C. TUJUAN ................................................................................................................................ 1
BAB II2
PEMBAHASAN ............................................................................................................................. 2
A.Langkah kerja motor 4 langkah .............................................................................................. 2
B.Langkah kerja motor bakar bensin 2 tak. ............................................................................... 4
Perbandingan antara motor 4 tak dan 2 tak ............................................................................ 5
C.komponen-komponen pada motor bensin ............................................................................... 6
1. Blok silinder (Cylinder Block)............................................................................................ 6
2. Torak (piston).................................................................................................................... 11
3. Cincin Torak (Ring piston) ............................................................................................... 12
4. Batang Torak (Connecting Rod) ....................................................................................... 13
5. Poros Engkol (crank shaft)................................................................................................ 15
2. Konstruksi ......................................................................................................................... 15
3. Bagian - Bagian Poros Engkol .......................................................................................... 16
6. Bantalan (Bearing) ............................................................................................................ 17
fungsi: Mencegah keausan dan mengurangi gesekan pada poros engkol. 7. Roda Penerus
(Fly Wheel) ........................................................................................................................... 17
8. Katup (Valve).................................................................................................................... 18
ii
9. Pegas Katup (Valve Spring).............................................................................................. 20
10. Tuas Katup ( Rocker arm ) dan push rod ........................................................................ 22
13. Karter ( Oil Pan )............................................................................................................. 24
15. Pena Torak ( Piston pin ) ................................................................................................ 25
16. Bantalan Luncur Aksial ( Thrust Waser ) ....................................................................... 26
17. Timming Chain : rantai timing / Timing......................................................................... 26
18. Kepala Silinder ( Cylinder Head ) .................................................................................. 26
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sistem bahan bakar dalam suatu mesin merupakan suatu sistem yang sangat dominan dalam
menentukan unjuk kerja mesin .Suatu rangkaian mesin motor ,akan memberikan daya yang
optimal bila seluruh sistem yang bekerja pada motor tersebut berfungsi dengan baik begitu pula
kerja pada sistem bahan bakar ,kelancaran kerja pada sistem ini akan berpengaruh besar pada
efisiensi dan daya kerja motor .Salah satu cara agar sistem bahan bakar bekerja dengan optimal
yaitu dengan perawatan dan perbaikan sistem bahan bakar.
B.RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dalam makalah kami ini adalah :
C. TUJUAN
Setelah pembahasan tentang motor bakar bensin ini diharapkan mahasiswa dapat
menjelaskan cara kerja dan fungsi dari setiap komponen motor bakar bensin.
1
BAB II
PEMBAHASAN
1. Langkah Hisap
– Karena piston bergerak ke bawah maka di dalam ruang silinder timbul kevacuman sehingga
campuran antara udara dan bensin terhisap masuk ke dalam silinder.
2. Langkah Kompresi
2
– Kedua katup menutup
– Karena piston bergerak ke atas maka campuran udara dan bahan bakar yang berada di dalam
silinder tertekan ke atas dan ditempatkan di dalam ruang bakar
3. Langkah Usaha
– Sesaat piston belum mencapai TMA busi memercikan bunga api listrik ke dalam ruang bakar,
sehingga campuran udara dan bensin yang sudah dipampat-kan akan terbakar dan akan
menimbulkan tenaga gerak atau mekanik.
4. Langkah buang
– Karena piston bergerak keatas maka gas hasil pembakaran di dalam silinder akan
terdorong ke luar melalui katup buang.
Catatan :
Pada saat akhir langkah buang dan awal langkah hisap kedua katup akan membuka sedikit (valve
over lap) yang berfungsi sebagai langkah pembilasan (campuran udara bahan bakar baru
mendorong gas sisa hasil pembakaran)
3
B.Langkah kerja motor bakar bensin 2 tak.
– Pada saat saluran hisap membuka maka campuran udara dan bensin akan masuk ke dalam
ruang poros engkol
Sesaat saluran hisap tertutup dan saluran bilas dan saluran buang membuka.
maka campuran udara dan bahan bakar yang berada di ruang engkol akan mendorong gas sisa
hasil pembakaran melalui saluran bilas ke saluran buang
1. Langkah hisap
4
– Piston bergerak dari TMA ke TMB
– Karena piston bergerak ke bawah maka di dalam silinder terjadi kevacuman sehingga udara
bersih akan mengalir masuk ke dalam melalui katup masuk.
2. Langkah kompresi
– Piston akan bergerak dari TMB ke TMA kedua katup menutup karena piston bergerak keatas
maka udara bersih di dalam silinder akan terdorong dan dipampatkan di ruang bakar, akibatnya
tekanan dan temperature udara menjadi tinggi.
– Sebelum piston mencapai TMA, injector akan mengabutkan bahan bakar dan akan bercampur
dengan udara yang bertekanan dan bertemperatur tinggi ( 7000 – 9000 C, 70 – 90 kg/cm2 ).
1. Pembakaran Sempurna
– Karena tekanan dan temperatur yang tinggi maka bahan bakar akan terbakar dengan
sendirinya. Hal ini akan menimbulkan daya dorong sehingga piston akan bergerak dari TMA ke
TMB
4. Langkah buang
Piston bergerak dari TMB ke TMA katup buang membuka karena piston bergerak ke atas maka
gas sisa hasil pembakaran akan terdorong ke luar melalui katup buang.
Sistem pelumasan mesin Tidak mengunakan oli Mengunakan oli samping untuk melumasi
samping ruang engkol
Suara yang dihasilkan Lebih halus Lebih kasar
karena hasil pembakaran
Tingkat polusi yang Lebih kecil Lebih besar
ditimbulkan
5
Pengunaan mesin untuk Mobil Motor
jenis kendaraan
6
fungsi : sebagai tempat untuk menghasilkan energi panas dari proses pembakaran bahan bakar.
Silinder blok mesin merupakan komponen utama pada kendaraan. Silinder blok adalah rumah
bagi piston, karena hal itulah maka silinder blok terbuat dari besi tuang atau alumunium agar
kuat. Di dalam silinder blok ada beberapa komponen kendaraan seperti piston, mantel air atau
water jacker yang berfungsi untuk tempat sirkulasi air pendingin agar menjaga temperatur pada
silinder, dan terdapat poros engkol yang terpasang di bawah mantel air.
Blok silinder memiliki bentuk dan konstruksi yang bermacam-macam, kita dapat membedakan
blok silinder berdasarkan pada jumlah silinder, susunan silinder, susunan katup, letak poros cam
atau camshaft, jenis pendinginan, tempat dudukan motor dan bahan atau cara pembuatannya.
a.Silinder Linier
Pada jenis silinder linier ini memiliki bentuk yang linier sesuai dengan namanya, bagian dalam
pada sillinder ini menjadi tempat geraknya piston. Pada silinder linier ini ada beberapa jenis
yaitu:
7
1.Silinder Linier Jenis Menyatu
Pada jenis silinder linier menyata ini lubang boring sebagai silinder atau menyatu dengan blok.
Ciri-ciri dari silinder linier jenis menyatu ini adalah sebagai berikut: konstruksi yang kuat dan
juga sederhana, bahan yang sama untuk blok dan silinder dan juga paling umum dipakai pada
mobil.
8
Gambar1.6 silinder linier kering
Tabung silinder kering ini mempunyai bahan yang berbeda dan disatukan juga dengan proses
pengepresan, tidak bersinggungan langsung dengan air pendingin (kering). Jenis tabung silinder
kering ini mempunyai ciri-ciri khusus diantaranya adalah
Bahan yang digunakan mempunyai sifat luncur yang baik dan tahan terhadap panas
Blok silinder dapat dibuat dari bahan logam
Tabung silinder yang aus dapat diganti namun penggantian tersebut memerlukan alat
yang khusus
Silinder linier jenis tabung kering sering dipakai pada mesin sepeda motor atau motor
diesel kecil.
Bahan tabung harus memiliki sifat luncur yang baik dan tahan terhadap aus yang optimal
Blok silinder dapat dibuat dari logam ringan
Pendinginan lebih merata, karena tabung silinder bersinggungan dengan air pendingin
Tabung silinder bisa diganti dengan cepat dan juga mudah tapi harus diperhatikan letak
pemasangannya
9
Gambar 1.7 siliinder linier basah berdiri
Silinder linier basah jenis berdiri mempunyai kelemahan dalam pemuaian panas yang berbeda
antara tabung dengan blok, hal ini membuat tekanan pengepresan paking berubah, sehingga ada
kebocoran pada ruang bakar.
Sementara itu untuk silinder linier basah jenis menggantung juga mempunyai kelemahan pada
pemuaian panas yang berbeda antara tabung dengan blok, namun posisi ring karet yang bisa
berubah menyebabkan kebocoran air pendingin melalui lubang pelepas (masuk ke ruang engkol).
10
2. Torak (piston)
Gambar1.9 piston
fungsi : untuk memindahkan tenaga yang diperoleh dari hasil pembakaran bahan bakar ke poros
engkol (crank shaft) melalui batang torak (connecting road). Piston adalah komponen mesin
yang membentuk ruang bakar bersama – sama dengan silinder blok dan silinder head. Piston
jugalah yang melakukan gerakan naik turun untuk melakukan siklus kerja mesin, serta piston
harus mampu meneruskan tenaga hasil pembakaran ke crankshaft. Jadi dapat kita lihat bahwa
piston memiliki fungsi yang sangat penting dalam melakukan siklus kerja mesin dan dalam
menghasilkan tenaga pembakaran. Untuknya maka piston harus memiliki syarat – syarat sebagai
berikut:
1. Ringan, agar mudah bagi mesin dalam mencapai putaran tinggi. Jika konstruksi piston
terlalu berat , maka sulit bagi mesin untuk mencapai putaran tinggi, sehingga akselerasi
sepeda motor atau mobil menjadi sangat lambat.. Atau bahasa mudahnya, sepeda motor
atau mobil lambat untuk cepat mencapai kecepatan tinggi walau gas sudah ditarik.
2. Tahan terhadap tekanan ledakan karena hasil pembakaran. Pada saat langkah usaha ,
bensin dan udara terbakar oleh percikan bunga api listrik dari busi. Hasil pembakaran ini
akan menimbulkan ledakan dan tekanan yang sangat kuat di dalam ruang bakar, tak
terkecuali piston menerima ledakan dan tekanan dari hasil pembakaran tersebut..
Karenanya selain piston harus ringan tapi piston juga harus kuat dalam menahan ledakan
dan tekanan hasil pembakaran untuk diteruskan menggerakkan poros engkol.
3. Tahan terhadap pemuaian. Pembakaran campuran bensin dan udara dalam ruang bakar
akan menimbulkan panas, suhu di daerah ruang bakar akan naik sangat tinggi. Seperti
telah kita ketahui bahwa dengan naiknya suhu , maka logam akan mengalami perubahan
bentuk atau memuai. Piston yang terbuat dari logam – logam khusus pun akan mengalami
pemuiaan yang tidak sedikit. Jika pemuaian yang dialami piston berlebihan maka akan
membuat piston terkunci atau ngancing ke dinding silinder blok, sehingga piston akan
berhenti bekerja naik turun dalam silinder , sehingga bisa dikatakan bahwa mesin telah
mati dengan berhentinya piston dalam melakukan gerakan naik turun.
11
Selain itu, piston adalah sumbat geser yang terpasang di dalam sebuah silinder mesin
pembakaran dalam silinder hidraulik, pneumatik, dan silinder pompa.
1. Mengubah volume dari isi silinder, perubahan volume bisa diakibatkan karena piston
mendapat tekanan dari isi silinder atau sebaliknya piston menekan isi silinder. Piston
yang menerima tekanan dari fluida dan akan mengubah tekanan tersebut menjadi gaya
(linear).
2. Membuka-tutup jalur aliran.
Jumlah pegas torak bermacam-macam tergantung jenis mesin yang digunakan, tetapi umunnya 3
sampai 4 ring piston untuk tiap pistonnya.
12
Fungsi ring piston ada 3, yaitu :
a. Mencegah kebocoran campuran udara dan bahan bakar serta gas pembakaran melalui celah
antara piston dengan dinding silinder kedalam bak engkol selama langkah kompresi dan langkah
pembuangan.
b. Mencegah oli yang melumasi piston dan silinder masuk ke ruang bakar.
Apabila ring piston sudah aus maka akan terdapat gejala kurang tenanga, mesin ngebul,
pemakaian oli boros dan tekanan kompresi rendah.
Fungsinya untuk menerima tenaga dari piston yang diperoleh dari pembakaran bahan bakar dan
meneruskannya keporosengkol.
Batang torak atau connecting rod Merupakan suatu komponen engine yang berfungsi untuk
menerima tekanan tinggi , selain itu batang torak juga berfungsi untuk merubah gerak lurus dari
torak sehingga menjadi sebuah gerak putar yang terdapat pada poros engkol. Selain itu batang
torak diupayakan harus kuat serta kaku terhadap regangan.
Agar tidak membutuhkan tenaga gerak yang besar dari saat yang sama batang torak harus
seringan mungkin. Sedangkan agar lebih bobot kuat dalam serta dan lebih ringan pada umumnya
batang torak dibuat dengan berbentuk H atau I. Pada batang torak ini pada bagian ujung kecil
batang torak dapat dihubungkan dengan torak dengan menggunakan jaminan pena torak,
sehingga ujung lain dari batang torak atau ujung besar dapat dihubungkan dengan menggunakan
bantalan poros engkol.
13
Gambar 1.11 batang torak piston
Untuk connecting rod dapat menghubungkan piston dengan crankshaft yang berfungsi untuk
memindahkan gaya dari hasil pembakaran ke crankshaft. Berikut ini bagian- bagian dari pada
connecting rod, antara lain :
Rod eye, gudgeon-end atau small end berfunsgi sebagai penahan piston pin bushing
Piston pin bushing. Bushing merupakan jenis bearing yang mendistribusikan beban dan
dapat diganti bila aus.
Shank merupakan bagian connecting rod antara small dan big end, berbentuk I-beam
yang kuat dan kaku.
Crankshaft journal bore dan cap terletak pada bagian ujung besar (big end) connecting
rod. Sedangkan Komponen ini membungkus crankshaft bearing journal dan mengikatkan
connecting rod ke crankshaft.
Bolt dan nut rod mengunci rod dan cap pada crankshaft, disebut crank end atau big end
dari connecting rod.
Big-end bearing connecting rod terdapat pada crank-end. Crankshaft berputar didalam
bearing connecting rod, yang membawa beban. Connecting rod memindahkan gaya hasil
pembakaran ke crankshaft dan merubah gerakan naik turun menjadi gerak putar.
14
5. Poros Engkol (crank shaft)
fungsi: Mengubah gerak naik turun torak menjadi gerak berputar yang akhirnya
menggerakkan roda-roda.
Poros engkol ( crank shaft ) merupakan komponen mesin yang bertugas mengubah gerak lurus
torak menjadi gerak putar. Poros engkol dibuat sedemikian rupa sehingga gerakan torak tidak
bersamaan posisi di dalam silinder. Bagian poros engkol yang berhubungan dengan batang torak
disebut crank pin, sedangkan yang duduk pada blok silinder disebut crank journal. Crank journal
ditopang oleh bantalan poros engkol
( crank shaft bearing atau lager ) pada crank case. Poros engkol berputar pada journal. Poros
engkol dan bak oli termasuk dalam crank case. Masing-masing crank journal mempunyai crank
arm. Untuk menjaga keseimbangan putaran pada saat mesin beroperasi, poros engkol dilengkapi
dengan balance weight. Poros engkol dilengkapi juga dengan lubang oli untuk menyalurkan
minyak pelumas pada crank journal, bantalan-bantalan, pena torak dan lain-lain.
2. Konstruksi
Bentuk poros engkol ditentukan oleh banyaknya silinder dan urutan pengapiannya. Dalam
menentukan urutan pengapian suatu motor, faktor yang harus diperhatikan adalah keseimbangan
getaran karena tekanan akibat proses pembakaran didalam silinder. Beban dari bantalan utama (
main bearing ) dan sudut puntiran yang terjadi pada poros engkol adalah akibat dari langkah
kerja pada tiap-tiap silinder.
Poros engkol menerima beban yang besar dari batang torak dan berputar pada kecepatan yang
tinggi. Oleh karena itu, harus dibuat dari bahan yang mampu menerima beban
tersebut.Umumnya terbuat dari baja karbon tinggi.
15
Beban yang bekerja pada poros engkol ialah :
Keseimbangan Poros Engkol untuk motor satu silinder pada poros engkolnya (biasanya
dihadapan pena engkol ) ditempatkan bobot kontra sebagai penyeimbang putaran engkol sewaktu
torak mendapat tekanan kerja. Tetapi motor yang bersilinder banyak, pena engkolnya dipasang
saling mengimbangi.
Berat bobot kontra kira – kira sama dengan berat batang torak ditambah dengan berat engkol
seluruhnya. Dengan demikian poros engkol itu dapat diseimbangkan , sehingga dapat berputar
lebih rata dan getaran – getaran engkol menjadi hilang. Dengan adanya bobot kontra ini
menyebabkan tekanan pada bantalan menjadi berkurang dan merata
Bagian - bagian :
-Crank shaft bearing
-Crank journal
-Crank pin
-Crank arm
-Lubang oli
16
6. Bantalan (Bearing)
17
8. Katup (Valve)
Gambar1.16 katup
18
Gambar1.18 mesin OHV-SOHC
3. Jenis OHV-DOHC yaitu katup dikepala dengan menggunakan poros nok (camshaft) ganda.
19
9. Pegas Katup (Valve Spring)
fungsi: Mengembalikan katup pada kedudukan/posisi semula dan member tekanan pada katup
agar dapat menutup dengan rapat.
Mekanisme Katup :: PEGAS KATUP (VALVE SPRING) ::
Pegas katup berfungsi sebagai gaya untuk mendorong katup menutup saat katup terbuka akibat
tertekan poros nok dan menjaga agar katup dapat menutup dengan rapat. Kecepatan katup
menutup katup tergantung dari gaya pegas dan massa dari bagian yang digerakan.
Hal tersebut sesuai dengan rumus:
F = m.a
a = F/ m
a = Percepatan
F = gaya pegas
m = massa mekanisme katup
Dari rumus diatas nampak semakin besar gaya pegas berarti semakin cepat katup menutup, dan
semakin kecil massa yang menjadi beban saat menutup semakin cepat pula percepatan menutup.
Meningkatkan kecepatan katup menutup dapat dilakukan dengan meningkatkan gaya pegas,
namun dengan metode ini benturan katup dengan dudukan lebih besar, sehingga suara lebih
berisik dan katup dan dudukan cepat aus.
Metode yang banyak digunakan adalah dengan mengurangi massa mekanisme katup. Massa
mekanisme katup untuk tipe OHV antara lain katup, roker arm, push rod, lifter, sedangkan tipe
OHC adalah katup, roker arm, pada DOHC direct type massa yang menjadi beban pegas hanya
katup. Dari uraian tersebut nampak bahwa massa DOHC direct type paling kecil, dengan massa
yang digerakkan saat katup menutup kecil memungkinkan katup lebih cepat menutup.
Gaya pegas katup saat katup menutup maupun katup saat terbuka berbeda. Besar gaya katup saat
katup menutup adalah:
20
F = k (X – X1)
F = gaya pegas
K = konstante pegas
X = panjang pegas saat bebas
X1 = panjang pegas saat terpasang
Gaya maksimal pegas (Fb) adalah saat katup membuka maksimal, rumus menentukan gaya
pegas saat itu adalah:
F = k (X – X2 )
F = gaya pegas
K = konstante pegas
X = panjang pegas saat bebas
X2 = panjang pegas saat nok menekan maksimal atau katup membuka maksimal.
Dari rumus diatas nampak bahwa, semakin tinggi konstanta pegas maka semakin besar gaya
pegas yang dihasilkan, semakin besar pemendekan pegas (X – X1) semakin besar gaya yang
menjaga katup tertutup rapat saat katup menutup.
Tinggi angkat nok sangat besar pengaruhnya terhadap gaya pegas, semakin besar tinggi angkat
nok semakin besar pula gaya yang diperlukan untuk membuka katup atau semakin besar energi
potensial yang tersimpan untuk menutup katup.
Pegas katup merupakan pegas spriral atau coil. Efek dari bentuk konstruksi pegas model itu
adalah adanya gaya kesamping dan efek kelelahan bahan menyebabkan pegas akan memendek
dan miring, oleh karena itu panjang pegas dan kemiringan merupakan standard pemeriksan
pegas. Beberapa model sepeda motor menggunakan pegas ganda dengan arah coil yang
berlawanan guna mengeleminir efek gaya ke samping.
21
10. Tuas Katup ( Rocker arm ) dan push rod
Rocker arm terpasang pada rocker arm shaft dan dihubungkan dengan push rod yang
menggerakan valve intake dan exhaust. Pergerakanvertikal dari push rod mengikuti gerak putar
cam shaft dan ditransfer melalui rocker arm ke valve stem dengan arah yang berlawanan.
Kerenggangan antara rocker arm dan valve stem dirancang untuk mengatasi pemuaian dari
mekanisme penggerak. Penyetelan valve clearance dilakukan dengan mengendorkan lock nut
dan memasukkan feeler gauge antara rocker arm dan valve stem dengan ketebalan sesuai ukuran
standard, kemudian putar screw bolt untuk menyesuaikan kerenggangan. Untuk penyetelan
model empat valve, yang distel kerenggangan antara rocker arm dengan cross head.
22
11. Pengangkat Katup ( Valve Lifter )
fungsi: Memindahkan gerakan camshaft ( poros nok ) ke rocker arm melalui push rod.
Pengangkat katup adalah komponen katup yang berbentuk tabung pada mesin OHV, pengangkat
katup dihubungkan dengan nok yang berhubungan dengan katup melalui batang pendorong,
lebih jelasnya lihat gambar. Saat sumbu nok berputar maka pengangkat katup bergerak turun
naik sehingga katup bisa membuka dan menutup.Pada mekanisme tipe konvensional masih
diperlukan penyetelan celah katup, akan tetapi untuk mesin modern sudah banyak yang
menggunakan pengangkat katup hidaulis sehingga penyetelan celah katup sudah tidak diperlukan
karena celah akan tetap dipertahankan 0.
Fungsi Camshaft atau Poros Nok. Pada mesin 4 tak terdapat komponen yang mana juga
merupakan salah satu komponen dari mekanisme katup. Komponen tersebut adalah poros nok.
Poros nok atau cam shaft jumlahnya 1 untuk mekanisme tipe singgle, sedangkan untuk double
(DOHC) jumlah camshaft ini ada dua.
Pada poros nok ini terdapat nok katup dan buang, yang berfungsi untuk membuka dan menutup
katup sesuai dengan timing (saat yang ditentukan).
23
Pembebanan poros kam
• Gesekan pada bantalan poros kam pada bidang lengkung
• Pembengkokan waktu menekan katup
• Momen puntir ( momen putar penggerak )
Dan gambar di atas merupakan kontruksi/gambar dari poros nok pada mobil/kendaraan.
Baca juga :
24
fungsi: Menampung oli pelumas.
Fungsi pin piston adalah menghubungkan piston dengan bagian ujung yang kecil (small end)
pada batang piston (connecting rod) melalui bushing dan meneruskan tekanan pembakaran yang
diterima piston ke batang piston.
Pin piston umumnya terbuat dari baja nikel. Diameternya dibuat besar agar luas bidang gesek
menjadi besar dan tahan terhadap keausan. Selain besar, pin piston juga dibuat berlubang agar
lebih ringan sehingga berat keseluruhan piston dapat dibuat lebih ringan dan mudah untuk
membalansnya.
Untuk mencegah keluarnya pin piston dari lubangnya, maka penempatan pin piston pada piston
ada beberapa macam cara, yaitu; (1) tipe fixed, (2) tipe semi floating, dan (3) tipe full floating.
Pada model full floating, pin piston tidak terikat pada bushing piston atau batang piston,
sehingga dapat bergerak bebas.
Pada kedua ujung pin piston ditahan oleh 2 buah pegas pengunci (snap ring). Pada model semi
floating pin piston dipasang dan dibaut pada batang piston untuk mencegah lepas keluar atau
bagian ujung yang kecil terbagi dalam dua bagian dan pena piston dibaut antara keduanya. Pada
model fixed, salah satu ujung pin pistonnya dibautkan pada piston.
25
15. Bantalan Luncur Aksial ( Thrust Waser )
Gambar1.27rantai timing
26
17. Kepala Silinder ( Cylinder Head )
Fungsi Kepala Silinder atau cylinder head - Salah satu komponen utama mesin adalah kepala
silinder, Kepala silinder ini dipasangkan pada blok silinder, yang diikat dengan baut-baut yang
terbuat dari besi tuang atau paduan alumunium. jumlah baut yang terdapat pada kepala silinder
adalah 10 buah (mobil toyota kijang 4 silinder), dalam melepas baut ini ada urutan-uratan
tertentu dan dilakukan secara bertahap, lihat buku manual untuk lebih jelas lagi, tetapi pada
umumnya untuk melepas baut baut kepala silinder adalah dari luar ke dalam secara urut dan
bertahap. Kemudian sebaliknya untuk memasang baut kepala silinder adalah dari dalam ke arah
luar.
Untuk pembelajaran anda bisa mendownload buku manual toyota di link berikut ini : Download
buku manual mesin mobil toyota seri k
Pada kepala silinder terdapat mekanisme katup yang didalamnya terdiri dari beberapa komponen,
seperti katup, spring, valve guide, valve seat, dan lain sebagainya. Ada beberapa macam
mekanisme katup yang digunakan pada mobil-mobil saat ini, seperti ohv, ohc, dohc dan lain
sebagainya. Lihat disini tentang macam-macam mekanisme katup.
27
Kepala silinder atau cylinder head memiliki beberapa fungsi, diantaranya sebagai berikut :
Ketika mesin mengalami over heating (panas yang berlebihan) entah itu disebapkan karena
pendinginan yang kurang maximal atau yang lainnya, biasanya kepala silinder ini melengkung,
akibatnya terjadi kebocoran diantara kepala silinder dan block silinder. Biasanya akan
mengakibatkan air akan bercampur dengan oli, yang tentunya akan membahayakan mobil itu
sendiri. Karena apa, dengan bercampurnya air dan oli maka terdapat dua sistem pada kendaraan
yang tidak berfungsi dengan baik yaitu sistem pendingin dan sistem pelumasan. Apabila kedua
sistem ini tidak bekerja sebagai mana mestinya akan membuat kerusakan-kerusakan yang lebih
fatal pada mesin. Untuk itu harus segera diperbaiki.
28
BAB III
KESIMPULAN
1. Langkah hisap
2. Langkah kompres
3. Langkah usaha
4. Langkah buang
29
DAFTAR ISI
http://mapelotomotif.blogspot.co.id/2015/10/contoh-makalah-motor-bensin.html
http://www.kitapunya.net/2013/10/fungsi-kepala-silinder-atau-cylinder.html
http://mapelotomotif.blogspot.co.id/2015/10/contoh-makalah-motor-bensin.html
http://charis7512.blogspot.co.id/2014/10/prinsip-dasar-dan-cara-kerja-motor.html
http://otomodifikasi8.blogspot.co.id/2013/04/prinsip-kerja-motor-bensin.html
http://chyrun.com/prinsip-kerja-motor-bakar-bahan-bensin/
https://qtussama.wordpress.com/materi-ajar-x-tkr/motor-bensin/
https://www.scribd.com/doc/316563776/MAKALAH-MOTOR-BENSIN-PENGGERAK-MULA-docx
https://aguspriyantoblog.wordpress.com/2016/02/03/prinsip-kerja-motor-bensin-dan-motor-diesel/
http://mutiarafatrini.blogspot.co.id/p/definisi-motor-bensin.html
30