PENDAHULUAN
Saat ini yang menjadi salah satu agenda global negara di dunia termasuk Indonesia
adalah ketahanan pangan dan kemiskinan, karena ketahanan pangan menjadi sesuatu yang
sangat penting bagi proses pembangunan. Kegagalan dalam pencapaian ketahanan pangan
akan diidentikkan dengan kemiskinan dan kondisi rawan pangan. Karena itu, masalah
ketersediaan pangan memerlukan penanganan yang serius, terencana, dan hati-hati. Untuk
menjamin ketersediaan bahan pangan bagi penduduk lebih dari 200 jiwa seperti negara
Indonesia, tentulah bukan persoalan mudah dan sederhana. Oleh karena itu, komitmen
pemerintah atas ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat menjadi tema sentral dalam
rangka kegiatan pembangunan (Sudirja, 2008).
Namun sering kali air yang dibutuhkan untuk irigasi sulit diperoleh, disebabkan karena
rendahnya curah hujan suatu daerah, debit sungai kecil, tidak adanya tampungan dan jauh
dari sumber air yang lain. Salah satu solusi dari permasalahan tersebut adalah pemanfaatan
air tanah.
Air tanah memiliki cadangan ketersediaan yang cukup, tergantung dari cakupan wilayah
Cekungan Air Tanah (CAT) di suatu daerah. Sedangkan untuk mengandalkan air
permukaan, seperti air sungai tidak bisa, dikarenakan curah hujan relatif rendah, temperatur
tinggi atau tidak adanya waduk atau embung karena tidak layak untuk dibangun dengan
alasan teknis maupun ekonomis. Meskipun demikian ketersediaan air permukaan yang
semakin terbatas menuntut
1
pemanfaatan air tanah sebagai sumber air irigasi. Air tanah dalam akuifer dapat
dimanfaatkan melalui sumur pompa. Irigasi sumur pompa dikembangkan terutama di
wilayah wilayah yang air permukaannya sulit untuk dikembangkan tetapi mempunyai
potensi air tanah yang besar.
2
3
Sesuai dengan identifikasi masalah yang telah diungkapkan sebelumnya, maka rumusan
masalah yang dapat dikemukakan dalam studi ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana hasil evaluasi kinerja sumur pompa SDTA 608, yang meliputi teknik
pompa, pola operasi, dan debit optimum sumur pompa?
2. Bagaimana Pola Tata Tanam eksisting untuk daerah oncoran SDTA 608?
3. Bagaimana sistem pembagian air irigasi eksisting pada daerah oncoran SDTA 608?
4. Bagaimana persepsi HIPA (Himpunan Petani Pemakai Air) dengan adanya sumur
pompa SDTA 608 terhadap produksi tani?
5. Bagaimana hasil evaluasi kinerja jaringan irigasi air tanah di daerah oncoran SDTA
608?
1. Hanya membahas daerah oncoran sumur pompa SDTA 608 di Desa Kesambi
Kecamatan Bandung Kabupaten Tulungagung
2. Tidak membahas RAB
3. Kualitas air sudah memnuhi standar
1.5 Tujuan
Berdasarkan uraian latar belakang dan identifikasi permasalahan diatas, maka tujuan
penelitian adalah
1. Mengetahui hasil evaluasi kinerja sumur pompa SDTA 608, yang meliputi teknik
pompa, pola operasi, dan debit optimum sumur pompa
2. Mengetahui Pola Tata Tanam eksisting untuk daerah oncoran SDTA 608
3. Mengetahui sistem pembagian air irigasi eksisting pada daerah oncoran SDTA 608
4. Mengetahui persepsi HIPA (Himpunan Petani Pemakai Air) dengan adanya sumur
pompa SDTA 608 terhadap produksi tani
5. Mengetahui hasil evaluasi kinerja jaringan irigasi air tanah di daerah oncoran SDTA
608
1.6 Manfaat