Anda di halaman 1dari 8

2.

1 Arthropoda

Arthropoda berasal dari bahasa Yunani yaitu arthros, sendi dan podos ,kaki. Oleh karena
itu ciri utama hewan yang termasuk dalam filum ini adalah kakiyang tersusun atas ruas-ruas.
Jumlah spesies anggota filum ini terbanyakdibandingkan dengan filum lainnya yaitu lebih dari
800.000 spesies (Kastawi,2005). Ciri-ciri umum arthropoda diantaranya mempunyai appendahe
yang beruas-ruas, tubuhnya bilateral simetris terdiri dari sejumlah ruas, tubuhterbungkus oleh zat
chitine. Sehingga merupakan eksoskeleton, sistem syaraftangga tali. Fauna-fauna dari filum ini
yang terdapat dalam tanah adalah dari klasarachnid, Crustacea, Insekta dan Myriapoda
(Yulipriyanto, 2010).

2.1.1 Klasifikasi Arthropoda

Para ahli memperkirakan bahwa ada sekitar satu miliar arthropoda yang hidup di Bumi.
Lebih dari 1 juta spesies arthropoda telah dideskripsikan, sebagian besar di antaranya adalah
serangga. Berdasarkan kriteria keanekaragaman, persebaran, dan jumlah spesies, arthropoda
dianggap sebagai filum hewan paling sukses (Campbell & Reece, 2008). Bukti morfologis dan
molekular menyatakan bahwa arthropoda yang masih ada tampaknya terdiri dari empat garis
keturunan utama yang berdivergensi sejak awal pada evolusi filum yaitu dapat dilihat pada table
berikut.

Tabel 2.1 Subfilum dari Filum Arthropoda

Subfilum dan contoh Karakteristik Utama

Arachnida (laba-laba, kalajengking, Tubuh memiliki satu atau dua bagian utama,
caplak, tungau) enam pasang tonjolan (kalisera, pedipalpus, dan empat
pasang kaki untuk berjalan), sebagian besar hidup di
darat atau di laut.
Chilopoda dan Diplopoda (kaki Kepala yang tampak jelas dengan antenna dan
seribu dan lipan) mulut pengunyah, teresterial, kaki seribu adalah
herbivor dan memiliki dua pasang kaki untuk berjalan
di setiap segmen tubuh, lipan adalah karnivor dan
memiliki sepasang kaki untuk berjalan di setiap
segmen tubuh dan cakar beracun pada segmen tubuh
pertama.

Insecta (serangga, kutu) Tubuh terbagi-bagi menjadi kepala, toraks, dan


abdomen, terdapat antena, bagian mulut termodifikasi
untum menguyah, menghisap, atau menjilat, tiga
pasang kaki dan biasanya dua pasang sayap, sebagian
besar teresterial.

Crustacea (kepiting, lobster, udang) Tubuh dengan dua atau tiga bagian, terdapat
antenna, mulut pengunyah, tiga pasang kaki atau lebih,
sebagian besar hidup di laut dan air tawar.

2.2 Arachinida

Arachnida berasal dari kata arachena yang artinya laba-laba. Ukuran tubuhnya kurang dari
0,1 mm-18 cm. Arachnida purba hidup di air, namun hampir semua Arachnida hidup di darat.
Anggota Arachnida meliputi kalajengking, laba-laba, tungau atau caplak. Kebanyakan hewan ini
bersifat parasit yang merugikan manusia, hewan dan tumbuhan. Arachnida bersifat karnivora
sekaligus predator. Perbedaan Arachnida dengan kelas lainnya adalah tidak adanya antena yang
biasanya terdapat dikepala (M KokaliFriskadkk, 2013).

Secara umum Arachnida terbagi ke dalam empat atau lima ordo utama, yaitu:
1. Ordo Araneae: Golongan laba-laba sejati
2. Ordo Scorpiones: Golongan kalajengking sejati.
3. Ordo Opiliones: Golongan “laba-laba” penuai (en: harvestmen).
4. Subkelas Acari (superordo Acariformes dan superordo Parasitiformes): Golongan tungau
dan caplak.
5. Ordo-ordo lain yang lebih kecil

Morfologi Arachinida

1. Tubuh terbagi atas kepala – dada ( sefalotoraks) dan perut yang dapat dibedakan dengan
jelas, kecuali Acarina Sefalo toraks dilindungi oleh bagian yang keras yang disebut
carapace.
2. Pada bagian kepala-dada tidak terdapat antena, tetapi mempunyai beberapa pasang mata
tunggal, mulut, kelisera dan pedipalpus
3. Mempunyai 4 pasang kaki pada kepala-dada, sehingga sering disebut dengan
dekapoda 4. Pada abdomen tidak memiliki anggota badan (appendages) jika ada
biasanya kecil dan berfungsi sebagai alat reproduksi, pemintal jaring dan tidak digunakan
untuk alat pergerakan.
4. Alat ekskresi dilengkapi dengan saluran malphigi dan kelenjar coxal
5. Alat pernafasan berupa trakea, paru-paru buku atau insang buku.
6. Alat kelamin jantan dan betina terpisah, lubang kelamin terbuka pada bagian
anterior abdomen, pembuahan internal (di dalam).
7. Sistem saraf tangga tali dengan ganglion dorsal (otak) dan tali saraf ventral
dengan pasangan-pasangan ganglia.
8. A l a t m u l u t d a n a l a t p e n c e r n a a n m a k a n a n u n t u k m e n g i s a p s e r t a
m e m i l i k i kelenjar racun. Alat mulut dilengkapi dengan chelicerae dan pedipalpus yang
berbentuk capit. Makanan ditangkap dengan jaring tepi dan
ada pula yang dihisap dari inangnya oleh arachnida yang hidupnya sebagai parasit. Alat
pencernaan makanan berturut – turut mulai dari mulut, perut, usus halus, usus besar,
kantung, feses, anus. Alat pencernaan dilengkapi dengan lima pasang usus buntu dan
terletak di bagian depan dan hati di bagian abdomen
9. Habitat (tempat hidup) di darat, pada umumnya tetapi ada pula sebagai parasit.
10. System reproduksi terjadi secara seksual yaitu dengan persatuan ovum dan sperma yang
terjadi dalam tubuh betina atau di internal.
11. sistem peredaran darah terbuka dan menggunakan jantung dan pembuluh arteri.
Jantung pembuluh terdiri dari kantung otot yang memiliki ostium disetiap ruas.
12. Alat indra terdiri dari 8 buah mata sederhana dan sepasang pedipalpusyang fungsinya
mirip antenna.

2.3 Acari / Acarina

Acari (atau Acarina) adalah takson dari arachnida yang mengandung tungau dan kutu.
Acarina Kebanyakan berukuran kecil (0,08-1,00 milimeter misalnya atau 0,0031-0,039 inci),
tetapi Acari terbesar (beberapa kutu dan tungau beludru merah) bisa mencapai panjang 10-20
milimeter.

Secara morfologi, acarina berbentuk bulat atau oval, pipih dorso ventral dengan toraks,
kepala dan abdomen melebur menjadi satu yang terlihat sebagai badannya. Acarina memiliki
trakea yang terbuka melalui suatu spirakel yang berpasangan atau tunggal, dan acarina juga bisa
bernafas melalui dinding tubuh secara langsung. Adapun ciri-ciri badan Acarina terbagi atas
Gnathosoma, Prodosoma, Hysterosoma, Opisthosoma dan Idiosoma.Acarina dibagi menjadi 2
golongan besar :

1. Ticks/Caplak/Sengkenit lunak dan Sengkenit keras


2. Mites/tungau

2.3.1 CAPLAK
Caplak adalah nama umum bagi hewan kecil berkaki delapan anggota ixodoidea, yang
bersama- sama dengan tungau dimasukkan dalam anak kelas acarina, ordo arachnoidea (laba-laba
dan kerabatnya).Caplak dikenal sebagai parasit luaran (eksoparasit) yang hidup dari darah hewan
vertebrata yang ditumpanginya. Karena kebiasaannya ini, caplak menjadi vektor bagi sejumlah
penyakit menular.

Berdasarkan morfologi tubuhnya caplak dibedakan menjadi dua kclompok yaitu caplak
keras (hard ticks) dan caplak lunak (soft ticks). Perbedaan antara keduanya terletak pada hard plate
(scutum) yang hanya dimiliki oleb caplakkeras (hard ticks).11 Secara umum siklus hidup caplak,
baik caplak keras maupun caplak lunak meliputi empat fase perkembangan yaitu: telur, larva
berkaki enam, nimfa berkaki delapan dan kemudian dewasa.31 Siklus hidup diawali dari caplak
betina yang meletakkan telur dalam jumlah banyak. Seekor caplak betina mampu bertelur 100
butir sehari. 41 Telur-telur itu akan menetas menjadi larva berkaki enam dalam jumlah yang lebih
sedikit. Larva caplak ini akan merayap ke atas vegetasi dan pada saat ada hewan yang melintasinya
dia akan menempel pada hewan tersebut. Akan tetapi bila tidak menemukan inang, maka larva
akan mati. Setelah menempel, larva yang menemukan inang akan menghisap darab inangnya.
Selanjutnya larva akan molting menjadi nimfa berkaki delapan. Nimfa ini biasanya berukuran kecil
dan akan mencari inang berupa vertebrata kecil.

Namun manusia juga dapat terinfeksi oleh nimfa caplak. Sedangkan caplak dewasa,juga
berkaki delapan seperti nimfa, hanya ukurannya lebih besar (dapat mencapai 5-7 mm), sehingga
inang sasaran juga biasanya lebib besar. 21 Caplak dewasa mampu hidup berpuasa selama
bertahun-tahun. Caplak betina menghisap darah 8-10 hari hingga bobotnya mencapai 100 kali lipat
dan kemudian melepaskan diri dari anjing untuk mencari tempat bertelur. 41 Caplak dewasa kawin
di tubuh inangnya, kemudian caplak betina akan bertelurdan setelah itu mati.21 Sepanjang siklus
hidupnya, dimulai dari larva, nimfa hingga dewasa, caplak selalu membutuhkan pakan darah untuk
proses perkembangannya. Caplak tidak termasuk "pemilih" dalam mencari inang, semua kelas
vertebrata (Mamalia,Reptil dan Aves) kecuali ikan (Pisces) merupakan inang sasarannya. 21
Caplak mempunyai semacam gigi yang disebut chelicerae yang digunakan untuk menyayat kulit
inangnya dan memasukkan mulutnya. Pada bagian mulut caplak, terdapat hypostome yang akan
mengaitkan caplak di tubuh inangnya. Darah inang dipompa oleh muscular pharynx. Sedangkan
kelenjar saliva (kelenjar ludah) caplak akan memproduksi suatu anti koaguian yang akan
mencegah darah inang terkoagulasi selama caplak menghisap darah: 1 Bahkan caplak dari genus
Ixodes se lain mensekresi antikoagulan, juga mampu mensekresi immunosuppressive dan bahan
anti injlamantory di daerah gigitan. Bahan-bahan tersebut akan memungkinkan caplak untuk
menghisap daraah sebanyak mungkin tanpa disadari oleh inangnya.21 Caplak diketahui dapat
menularkan beberapa pathogen seperti bakteri, rickettsia, spirochete, protozoa, virus, nematoda
dan juga toksin. Satu gigitan caplak dapat menularkan banyak sekali pathogen. Caplak merupakan
hewan kedua setelah nyamuk yang dianggap penyebar penyakit terluas an tar mahluk hidup.

Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Upafilum : Chelicerata
Kelas : Arachinida
Upkelas : Acarina
Superordo : Parasitiformes
Ordo : Ixodida
Superfamili : Ixodoidea

2.3.1 TUNGAU

Tungau adalah arachnida yang memiliki suatu gnathosoma (suatu kapitulum anterior
mulut) yang mudah dibedakan dari arachnida lain, karena tidak adanya pembagian yang jelas
antara cephalothorax (prosoma) dan perut (opisthosoma).Tungau merupakan hewan bertubuh kecil
sampai mikroskopis dan umumnya berukuran 1 mm atau kurang.
Tungau merupakan spesies yang melimpah diperkirakan terdiri atas 20.000 spesies dengan
memiliki habitat antara lain tanah, humus, air tawar, air laut, dan tumbuhan, serta bersifat parasit
pada hewan dan tanaman. Beberapa dari mereka memakan tumbuhan dan hewan yang masih hidup
maupun yang sudah mati, sedangkan yang lain menghisap cairan tumbuhan. Selain itu beberapa
dari mereka memiliki kebiasaan berada di kulit, darah atau jaringan dari vertebrata darat. Beberapa
jenis tungau yang sering ditemui, yaitu : Demodex brevis,Sarcoptes scabei, Dermatophagoides
pteronyssinus.

Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Arachinida
Subkelas : Acarina
Ordo : Acariformes
Famili : Pyroglyphidae
Genus : Dermatophagoides
Spesies : D.pteronyssinus

2.4 Penyakit yang disebabkan

Dermatophagoides pteronyssinus (tungau debu rumah /TDR) adalah tungau debu


rumahyang berukuran 0,2 – 1,2 mm, badannya berbulu dan berkaki 4 pasang(dewasa). TDR
termasuk ordo acari, ditemukan pada debu rumah terutama di tempat tidur (sprei, kasur, bantal),
karpet, lantai dan juga ditemukan di luar rumah, misalnya pada sarang burung, permukaan kulit
mamalia dan binatang lainnya. Tungau ini diketahui sebagai pemicu serangan asmadan gejala-
gejala alergi di seluruh dunia. Penyebabnya adalah enzim-enzim (terutama protease) yang keluar
dari perut bersama-sama kotorannya. tungau dapat menyebabkan bebearapa penyakit pada
manusia seperti :

1.Scabies, Skabies adalah penyakit kulit yang dapat menyebabkan gatal-gatal hebat,

2. Asma bronkial yang disebabkan oleh Dermatophagoides pteronyssinus (tungau debu rumah).

3. Demodicosis disebabkan oleh Demodex brevis yang menyebabkan ruam pada kulit
4. Rosacea adalah penyakit kulit yang menyerang wajah.Kondisi ini ditandai dengan kulit menjadi
kemerahan, timbul bintil yang padat atau berisi nanah, dan pembuluh darah menjadi tampak
jelas, khususnya pada bagian hidung, pipi, dagu, serta dahi.

Banyak diantara anggotanya yang hidup bebas di daratan, namun ada anggotanya yang menjadi
parasit pada hewan lain (mamalia maupun serangga). Tungau menyukai tempat – tempat yang
lembab dan tempat yang tidak terkena sinar matahari.

Adapun beberapa penyakit infeksi pada manusia yang dapat ditularkan oleb gigitan caplak
antara lain adalah:

1. Lyme disease
2. Human granulocytis
3. Monocytic ehrlichiosis
4. Babesiosis
5. Relapsing fever
6. Rocky mountain spotted fever
7. Colorado tick fever
8. Q fever
9. Lumpuh caplak (tick paralysis)
10. Boutonneus fever dan tick borne encephalitis

Anda mungkin juga menyukai