Anda di halaman 1dari 7

GEOSTRATEGI

NAMA :YOEL ALBERT


NIM :1701114368
NOMOR ABSEN :49
JURUSAN :HUBUNGAN INTERNASIONAL

A. Pengertian Geostrategi

Geostrategi berasal dari kata geo yang berarti bumi, dan strategi diartikan sebagai
usaha dengan menggunakan segala kemampuan atau sumber daya baik SDM
maupun SDA untuk melaksanakan kebijakan yang telah ditetapkan. Dalam kaitannya
dengan kehidupan suatu negara, geostrategi diartikan sebagai metode atau aturan-
aturan untuk mewujdkan cita-cita dan tujuan melalui proses pembangunan yang
memberikan arahan tentang bagaimana membuat strategi pembangunan dan
keputusan yang terukur dan terimajinasi guna mewujudkan masa depan yang lebih
baik, lebih aman dan bermartabat.
Geostrategi merupakan strategi dalam memanfaatkan konstelasi geografi negara
untuk menentukan kebijakan, tujuan, serta sarana-sarana untuk mencapai tujuan
nasional. Geostrategi dapat pula dikatakan sebagai pemanfaatan kondisi lingkungan
dalam upaya mewujudkan tujuan politik.Suatu strategi memanfaatkan kondisi
geografi Negara dalam menentukan kebijakan, tujuan, sarana utk mencapai tujuan
nasional (pemanfaatan kondisi lingkungan dalam mewujudkan tujuan politik).
Geostrategi Indonesia diartikan pula sebagai metode untuk mewujudkan cita-cita
proklamasi sebagaimana yang diamanatkan dalam pembukaan dan UUD 1945. Ini
diperlukan utk mewujudkan dan mempertahankan integrasi bangsa dalam masyarakst
majemuk dan heterogen berdasarkan Pembukaan dan UUD 1945.
Pada awalnya geostrategi diartikan sebagai geopolitik untuk kepentingan militer
atau perang. Di Indonesia geostrategi diartikan sebagai metode untuk mewujudkan
cita-cita proklamasi, sebagaimana tercantum dalam Mukadimah UUD 1945, melalui
proses pembangunan nasional. Karena tujuan itulah maka ia menjadi doktrin
pembangunan dan diberi nama Ketahanan Nasional. Mengingat geostrategi Indonesia
memberikan arahan tentang bagaimana membuat strategi pembangunan guna
mewujudkan masa depan yang lebih baik, lebih aman.

Geostrategi Indonesia dirumuskan dalam wujud Ketahanan Nasional


Geostrategi Indonesia tiada lain adalah ketahanan nasional. Ketahanan
Nasional merupakan kondisi dinamik suatu bangsa yang berisi keuletan dan
ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional, di
dalam menghadapi dan mengatasi segala ancaman, baik yang datang dari luar
maupun dari dalam, yang langsung maupun tidak langsug membahayakan integritas,
identitas, kelangsungan hidup bangsa dan Negara serta perjuangan mengejar tujuan
nasional. Tannas diperlukan bukan hanya konsepsi politik saja melainkan sebagai
kebutuhan dalam menunjang keberhasilan tugas pokok pemerintah, seperti Law and
order, Welfare and prosperity, Defence and security, Juridical justice and social
justice, freedom of the people.
B. Metode Astagatra

Metode ini merupakan perangkat hubungan bidang-bidang kehidupan manusia


dan budaya yang berlangsung di atas bumi ini dengan memanfaatkan segala
kekayaan alam yang dapat dicapai dengan menggunakan kemampuannya. Model
yang dikembangkan oleh Lemhanas ini menyimpulkan adanya 8 unsur aspek
kehidupan nasional, yaitu:
 1. TRI GATRA: (tangible) bersifat kehidupan alamiah
a) Letak geografi Negara
b) Keadaan dan kekayaan alam (flora, fauna, dan mineral baik yang di atmosfer,
muka maupun perut bumi) dikelola denga dasar 3 asas: asas maksimal, lestari, dan
daya saing.
c) Keadaan dan kemampuan penduduk (jumlah, komposisi, dan distribusi)

 2. Pancagatra (itanggible) kehidupan sosial


a) IDEOLOGI → Value system
b) POLITIK → Penetapan alokasi nilai di sektor pemerintahan dan kehidupan politik
masyarakat. sistem politik harus mampu memenuhi lima fungsi utama :
· Usaha mempertahankan pola, struktur, proses politik
· Pengaturan & penyelesaian pertentangan / konflik
· Penyesuaian dengan perubahan dalam masyarakat
· Pencapaian tujuan
· Usaha integrasi
c) EKONOMI (SDA, Tenaga kerja, Modal, Teknologi)
d) SOSBUD (Tradisi, Pendidikan, Kepemimpinan nas, Kepribadian nas)
e) HANKAM, meliputi faktor-faktor :
· Doktrin
· Wawasan Nasional
· Sistem pertahanan keamanan
· Geografi
· Manusia
· Integrasi angkatan bersenjata dan rakyat
· Material
· Ilmu pengetahuan dan teknologi
· Kepemimpinan
· Pengaruh luar negeri

Terdapat hubungan korelatif dan interdependency diantara ke-8 gatra secara


komprehensif dan integral.

Hubungan Geopolitik Dan Geostrategi


Sebagai satu kesatuan negara kepulauan, secara konseptual, geopolitik Indonesia
dituangkan dalam salah satu doktrin nasional yang disebut Wawasan Nusantara dan
politik luar negeri bebas aktif. sedangkan geostrategi Indonesia diwujudkan melalui
konsep Ketahanan Nasional yang bertumbuh pada perwujudan kesatuan ideologi,
politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan. Dengan mengacu pada
kondisi geografi bercirikan maritim, maka diperlukan strategi besar (grand strategy)
maritim sejalan dengan doktrin pertahanan defensif aktif dan fakta bahwa bagian
terluar wilayah yang harus dipertahankan adalah laut. Implementasi dari strategi
maritim adalah mewujudkan kekuatan maritim (maritime power) yang dapat
menjamin kedaulatan dan integritas wilayah dari berbagai ancaman. Selain itu
hubungan geopolitik dan geostrategi terdapat dalam astra gatra.

C. Perkembangan Konsep Geostrategi Indonesia

Konsep geostrategi Indonesia pertama kali dilontarkan oleh Bung Karno pada
tanggal 10 Juni 1948 di Kotaraja. Namun sayangnya gagasan ini kurang
dikembangkan oleh para pejabat bawahan, karena seperti yang kita ketahui wilayah
NKRI diduduki oleh Belanda pada akhir Desember 1948, sehingga kurang
berpengaruh. Dan akhirnya, setelah pengakuan kemerdekaan 1950 garis
pembangunan politik berupa “ Nation and character and building “ yang merupakan
wujud tidak langsung dari geostrategi Indonesia yakni sebagai pembangunan jiwa
bangsa. Berikut beberapa tahapan geostrategi Indonesia dari awal pembentukan
hingga sekarang.
1. Pada awalnya pengembangan awal geostrategi Indonesia digagas.
Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (SESKOAD) Bandung tahun
1962. Isi konsep geostrategi Indonesia yang tenimus adalah pentingnya
pengkajian terhadap perkembangan lingkungan strategi di kawasan Indonesia
yang ditandai dengan meluasnya pengaruh Komunis. Geostrategi Indonesia
pada waktu itu dimaknai sebagai strategi untuk mengembangkan dan
membangun kemampuan teritorial dan kemampuan gerilya untuk
menghadapi ancaman komunis di Indocina.
2. Pada tahun 1965-an lembaga ketahanan nasional mengembangkan
konsep geostrategi Indonesia yang lebih maju dengan rumusan sebagai
berikut: Bahwa geostrategi Indonesia harus berupa sebuah konsep strategi
untuk mengembangkan keuletan dan daya tahan, juga mengembangkan
kekuatan nasional dalam menghadapi dan menangkal ancaman, tantangan,
hambatan, dan gangguan, baik bersifat internal maupun eksternal. Gagasan
ini agak lebih progresif, tapi tetap terlihat konsep geostrategi Indonesia baru
sekadar membangun kemampuan nasional sebagai faktor kekuatan penangkal
bahaya.
3. Sejak tahun 1972 Lembaga Ketahanan Nasional terus melakukan
pengkajian tentang geostrategi Indonesia yang lebih sesuai dengan konstelasi
Indonesia. Pada era itu konsepsi geostrategi Indonesia dibatasi sebagai
metode untuk mengembangkan potensi ketahanan nasional dengan
pendekatan keamanan dan kesejahteraan untuk menjaga identitas
kelangsungan serta integritas nasional sehingga tujuan nasional dapat
tercapai.
4. Terhitung mulai tahun 1974 geostrategi Indonesia ditegaskan
wujudnya dalam bentuk rumusan ketahanan nasional sebagai kondisi,
metode, dan doktrin dalam pembangunan nasional. Pengembangan konsep
geostrategi Indonesia bahkan juga dikembangkan oleh negara-negara yang
lain dengan bertujuan:
a. Menyusun dan mengembangkan potensi kekuatan nasional, baik yang berbasis
pada aspek ideologi, politik, sosial budaya, dan hankam maupun aspek-aspek
alamiah. Hal ini untuk upaya kelestarian dan eksistensi hidup negara dan bangsa
dalam mewujudkan cita-cita proklamasi dan tujuan nasional.
b. Menunjang tugas pokok pemerintahan Indonesia dalam:
· Menegakkan hukum dan ketertiban (law and order),
· Terwujudnya kesejahteraan dan kemakmuran (welfare and prosperity),
· Terselenggaranya pertahanan dan keamanan (defense and prospety),
· Terwujudnya keadilan hukum dan keadilan sosial (yuridical justice and social
justice),
· Tersedianya kesempatan rakyat untuk mengaktualisasikan diri (freedom of the
people).
Geostrategi Indonesia sebagai pelaksana geopolitik Indonesia memiliki dua
sifat pokok sebagai berikut:
 Bersifat daya tangkal. Dalam kedudukannya sebagai konsepsi penangkalan,
geostrategi Indonesia ditujukan menangkal segala bentuk ancaman, gangguan,
hambatan, dan tantangan terhadap identitas, integritas, serta eksistensi bangsa dan
negara Indonesia.
 Bersifat development/pengembangan, yaitu pengemabangan potensi kekuatan
bangsa dalam ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan hankam sehingga
tercapai kesejahteraan rakyat.

D. Urgensi Ketahanan Nasional terhadap Eksistensi Negara


Ketahanan Nasional ditinjau secara antropologis mengandung arti kemampuan
manusia atau suatu kesatuan kemampuan manusia untuk tetap memperjuangkan
kehidupannya. Rumusan ketahanan nasional sebagaimana disusun oleh Lemhamnas
adalah: Ketahanan Nasional Idonesia adalah kondisi dinamis Bangsa Indonesia yang
meliputi segenap aspek, kehidupan nasional yang terintegrasi, berisi keuletan dan
ketangguhan yang mengandung kemampuan untuk mengembangkan kekuatan
nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala ancaman, gangguan, hambatan,
dan tantangan, baik yang datang dari luar maupun dari dalam untuk menjamin
identitas, integritas, kelangsungan hidup bangsa dan negara, serta perjuangan
mencapai tujuan nasional.

E. Ketahanan Nasional sebagai Perwujudan Geostrategi Indonesia

- Perkembangan Konsep Pengertian Tannas


1. Gagasan Tannas oleh Seskoad tahun 1960-an. Tannas adalah pertahanan wilayah
oleh seluruh rakyat.
2. Gagasan Tannas oleh Lemhanas tahun 1963-an. Tannas adalah keuletan dan daya
tahan nasional dalam menghadapi segala kekuatan, baik yang datang dari luar
maupun dan dalam yang langsung ataupun tidak langsung membahayakan
kelangsungan negara dan bangsa Indonesia.
3. Gagasan Tannas oleh Lemhanas tahun 1969-an. Tannas adalah keuletan dan daya
tahan nasional dalam menghadapi segala ancaman, baik yang datang dari luar
maupun dari dalam yang langsung ataupun tidak langsung membahayakan
kelangsungan negara dan bangsa Indonesia.
4. Gagasan Tannas berdasar SK Menhankam/Pangab No. SKEP/1382/XG/1974.
Ketahanan Nasional adalah merupakan kondisi dinamis suatu bangsa berisi keuletan
dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional
di dalam menghadapi dan mengatasi segala ancaman, gangguan, dan tantangan, baik
yang datang dari dalam maupun dari luar yang langsung ataupun tidak langsung ,
membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara, serta
perjuangan nasional.
5. Gagasan Tannas menurut GBHN 1978-1997. Tannas adalah kondisi dinamis
yang merupakan integritasi dari kondisi tiap aspek kehidupan bangsa dan negara.

-Hakikat Ketahanan Nasional


Pada hakikatnya Ketahanan Nasional adalah kemampuan dan ketangguhan
suatu bangsa untuk dapat menjamin kelangsungan hidupnya menuju kejayaan bangsa
dan negara. Ketahanan nasional ini bergantung pada kemampuan bangsa dan seluruh
warga negara dalam membina aspek alamiah serta sosial sebagai landasan
penyelenggaraan kehidupan nasional di segala bidang. Ketahanan Nasional
mengandung makna keutuhan semua potensi yang terdapat dalam wilayah nasional,
baik fisik maupun sosial, serta memiliki hubungan erat antargatra di dalamnya secara
komprehensif integral. Kelemahan salah satu bidang akan mengakibatkan kelemahan
bidang yang lain, yang dapat memengaruhi kondisi keseluruhan.

F. Hubungan antar gatra dalam Trigatra dan Pancagatra


Komponen strategi Astagatra merupakan perangkat hubungan bidang-bidang
kehidupan manusia dan budaya yang berlangsung di atas bumi ini. Dengan
memanfaatkan dan menggunakan secara memadai segala komponen strategi tersebut,
dapat dicapai peningkatan dan pengembangan kemampuan nasional.

 1) Trigatra
Komponen strategi trigatra ialah gatra geografi, sumber kekayaan alam, dan
penduduk. Trigatra merupakan kelompok gatra yang tangible atau bersifat kehidupan
alamiah. Trigatra (aspek kehidupan alamiah) :
a. Gatra Letak Geografis Negara Indonesia
Letak geogragis negara Indonesia dikelompokkan dalam 4 gugusan yaitu:
· Gugusan Papua dan pulau-pulau kecil di sekitarnya
· Gugusan Kepulauan Maluku, terdiri dari halmahera, Ternate, Tidore, Seram Buru,
dan pulau-pulau di sekitarnya.
· Gugusan Kepulauan Sunda Kecil meliputi pulau Bali, Lombok, Sumbawa, dan
sekitarnya
· Gugusan Kepulauan Sunda Besar meliputi Pulau Sumatra, Jawa, Kalimantan,
Sulawesi dan pulau- pulau kecil di sekitarnya.
b. Gatra Keadaan dan Kekayaan Alam
Kekayaan alam merupakan potensi yang mampu mendukung dinamika ketahanan
naasional. Pemanfaatan kekayaan alam yang baik dan maksimal sangat diperlukan
untuk kelangsungan generasi berikutnya.
c. Gatra Keadaan dan Kemampuan Penduduk
Penduduk merupakan faktor dominan terwujudnya ketahanan nasional yang
tangguh, karena gatra lain sangat tergantung pada kualitas penduduk.
 2) Pancagtra
Komponen strategi pancagatra adalah gatra ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya,
dan pertahanan keamanan. Pancagatra merupakan kelompok gatra
yang intagible atau bersifat kehidupan sosial.Aspek Pancagatra (Kehidupan Sosial) :
· Gatra Ideologi
Pancasila yang kita yakini kebenarannya akan mampu mengantar bangsa Indonesia
mewujudkan cita-cita maupun tujuan nasional bangsa Indonesia
· Gatra Politik
Pemerintahan dan kebijakan di dalamnya hendaknya tetap berpihak pada
kepentingan nasional dengan mengutamakan kepentingan kelompok serta individu.
Semua harus dilaksanakan secara transparan dan demokratis.
· Gatra Ekonomi
Amanat UUD 1945 telah jelas menggariskan perekonomian rakyat, seperti pada
pasal 33 UUD 1945 menyebutkan Perekonomian disusun bersama berdasar atas asas
kekeluargaan. Cabang- cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai
hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
· Gatra Sosial Budaya
Pada hakekatnya sosial adalah pergaulan hidup manusia dalam bermasyarakat yang
memiliki nilai-nilai kebersamaan dan solidaritas sebagai alat pemersatu. Budaya
pada hakekatnya adalah sistem nilai sebagai hasi cipta, rasa, dan karsa manusia.
Masyarakat budaya akan membentuk pola budaya, serta fokus budaya.
· Gatra Pertahanan dan Keamanan
Pertahanan dan keamanan NKRI bertujuan untuk menjamin tetap tegaknya NKRI
yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dari segala macam ancaman, gangguan,
hambatan, atau juga tantangan baik dari dalam maupun dari luar.
Hubungan komponen strategi antargatra dalam trigatra dan pancagatra serta
antargatra itu sendiri terdapat hubungan timbal balik yang erat dan lazim disebut
hubungan (korelasi) dan ketergantungan (interdepency). Oleh karena itu, hubungan
komponen strategi dalam trigatra dan pancagatra tersusun secara utuh menyeluruh
(komprehensif integral) di dalam komponen strategi astagatra.

G. Ancaman yang Dihadapi Trigatra dan Pancagatra Indonesia


Beberapa ancaman yang dihadapi oleh Trigatra dan Pancagatra Indonesia, antara
lain sebagai berikut :
1. Di dalam era globalisasi sekarang ini dan di masa yang akan datang, tidak tertutup
kemungkinan campur tangan asing dengan alasan mengakkan nilai-nilai HAM,
demokrasi, penegakan hukum, dan lingkungan hidup di balik kepentingan nasional
mereka. Situasi seperti ini kemungkinan besar dapat terjadi apabila unsusr-unsur
utama kekuatan Hankam dan komponen bangsa yang lain tidak mampu mengatasi
permasalahan dalam negeri. Untuk itu anacaman yang paling realsistik adalah adanya
hubungan antara kekuatan dalam negeri dan kekuatan luar negeri.
2. Sistem free fight liberalisme yang hanya menguntungkan pelaku ekonomi yang
bermodal tinggi dan tidak memungkinkan berkembangnya ekonomi kerakyatan.
3. Sistem etatisme, dalam artian negara beserta aparatur ekonomi negara bersifat
dominan.
4. Pemusatan kekuatan ekonomi pada satu kelompok dalam bentuk monopoli yang
merugikan masyarakat.
5. Kedaulatan NKRI yang dua pertiga wilayahnya yang terdiri atas laut
menempatkan laut dan udara di atasnya sebagai mandala perang yang pertama kali
akan terancam karena keduanya merupakan initial point, untuk memasuki kedaulatan
RI di darat. Ancaman dari luar senantiasa akan menggunakan media laut dan udara di
atasnya karena Indonesia merupakan negara kepulauan. Dengan demikian
pembangunan postur kekuatan Hankam masa depan perlu diarahkan ke
pembangunan kekuatan secara proporsional dan seimbang antara unsur-unsur utama
kekuatan pertahanan, yaitu TNI AD, TNI AL dan TNI AU serta unsur utama
keamanan, yaitu POLRI. Pesatnya kemajuan iptek membawa implikasi
meningkatnya kemampuan tempur, termasuk daya hancur dan jarak jangkau. Dengan
demikian ancaman masa depan yang perlu diwaspadai adalah serangan langsung
lewat udara dari laut oleh kekuatan asing yang memiliki kepentingan terhadap
Indonesia.
6. Keberadaan Indonesia dipersilangan jalur pelayaran strategis, memang selain
membawa keberuntungan juga mengandung ancaman. Sebab pasti dilirik banyak
negara. Karena itu sangat beralasan bila beberapa negara memperhatikan dengan
cermat setiap perkembangan yang terjadi di Indonesia. Australia misalnya, sangat
kuatir bila Indonesia mengembangkan kekuatan angkatan laut, yang pada gilirannya
dapat memperketat pengendalian efektif semua jalur pelayaran di perairan
nusantara.Penetapan sepihak selat Sunda dan selat Lombok sebagai perairan
internasional oleh Indonesia secara bersama-sama ditolak oleh Amerika Serikat,
Australia, Canada, Jerman, Jepang, Inggris dan Selandia Baru. Tentu apabila dua
selat ini menjadi perairan teritorial Indonesia, maka semua negara yang melintas di
wilayah perairan ini harus tunduk kepada hukum nasional Indonesia, tanpa
mengabaikan kepentingan internasional.

Anda mungkin juga menyukai