Di Susun Oleh:
Kelompok 1
Puji syukur atas kehadirat Allah swt yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya dalam
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul:
Kami sebagai penyusun makalah ini sangat mengharapkan kritik dan saran dari para
pembaca makalah ini sehingga menghasilkan nilai yang baik demi kesempurnaan makalah
ini. Semoga setiap insan yang membaca makalah ini dapat memperoleh manfaatnya
sehingga sasaran kami dapat tercapai.
Penyusun
Bab I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Tuntutan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan semakin kompleks sebagai dampak
positif kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dan hasil pembangunan bangsa
Indonesia.Masyarakat semakin peka terhadap pelayanan kesehatan yang bermutu dan
semakin tahu haknya tentang pelayan yang seharusnya merka terima termaksuk pelayan
KB yang menjadi tugas utama tim kesehatan.Sesuai dengan hasil surveipelayanan
kontrasepsi nasional ternyata lebih dari 80% penduduk bertempat tinggal di desa dan 61%
persalinannya ditolong oleh dukun sedangkan 32% ditolong oleh tim kesehatan.Pelayanan
KB bagi ibu-ibu yang persalinannya ditolong oleh dukun,di rujuk kepada tim
kesehatan.Dengan demikian dapat diperkirakan bahwa 93% pelayanan KB diderah
pedesaan ditangani oleh tenaga kesehatan termaksuk yang berpraktek swasta.Untuk
menjawab tuntutan dan kebutuhan masyarakat dalam pelayanan KB tersebut maka tenaga
kesehatan merasa bertanggung jawab untuk memenuhi harapan tersebut.
B. Tujuan umum
Untuk meningkatkan penampilan kerja tenaga kesehatan sesuai dengan standar profesi.
Bab II
Pembahasan
Kontrasepsi
Kontrasepsi ialah usaha-usaha untuk mencegah terjadinya kehamilan. Usaha-usaha itu
dapat bersifat sementara, dapat juga bersifat permanent. Yang bersifat permanent
dinamakan pada wanita tubektomi dan pada pria vasektomi.
Sampai sekarang cara kontrasepsi yang ideal belum ada. Kontrasepsi ideal ini harus
memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
1. Dapat dipercaya
2. Tidak menimbulkan efek yang mengganggu kesehatan.
3. Daya kerjanya dapat diatur menurut kebutuhan
4. Tidak dapat menimbulkan gangguan sewaktu melakukan koitus.
5. Tidak memerlukan motivasi terus-menerus.
6. Mudah pelaksanaannya
7. Murah harganya sehingga dapat dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.
8. Dapat diterima penggunaannya oleh pasangan yang bersangkutan.
Cara kerja
Alat kelamin (penis) di keluarkan sebelum ejakulasi sehingga sperma tidak masuk ke dalam
vagina sehingga tidak ada pertemuan antara sperma dan ovum, dan kehamilan.
Efektivitas
Efektivitas cara ini umumnya dianggap kurang, karena bahwa angka kehamilan dengan cara
ini hanya sedikit lebih tiggi dari pada cara mempergunakan kontrasepsi mekanis dan
kimiawi. Kegagalan dengan cara ini dapat disebabkan oleh:
Adanya pengeluaran air mani sebelum ejakulasi (Praejaculatori fluid) yang dapat
mengandung sperma, apalagi pada koitus yang berulang (Repeated coitus)
Terlambatnya pengeluaran penis dari vagina
Pengeluaran semen dekat pada vulva dapat menyebabkan kehamilan, misalnya karena
adanya hubungan antara vulva dan kanalis servikalis uteri oleh benang lendir serviks uteri
yang ada pada masa ovulasi mempunyai spinnbarkeit yang tinggi
Keuntungannya.
Kontrasepsi
Efektif bila dilaksanakan dengan benar.
Tidak mengganggu produksi ASI
Dapat digunakan sebagai pendukung metode KB lainnya
Tidak ada efek samping
Dapat digunakan setiap waktu
Cara ini tidak membutuhkan biaya maupun peralatan.
Nonkontrasepsi
Meningkatkan keterlibatan suami dalam keluarga berecana.
Untuk pasangan memungkinkan hubungan lebih dekat dan pengertian yang sangat dalam
Kekurangan.
1. Untuk mensukseskan cara ini di butuhkan pengendalian diri yang besar dari pihak pria.
Beberapa pria karena factor jasmani dan emosional tidak dapat mempergunakan cara ini.
Selanjutnya, penggunaan cara ini dapat menimbulkan neurasteni.
2. Efektivitas sangat bergantung pada kesediaan pasangan untuk melakukan sangagama
terputus setiap melaksanakannya angka Kegagalan 4-27 kehamilan per 100 perempuan per
tahun)
3. Efektifitas akan jauh menurun apabila sperma dalam 24 jam sejak ejakulasi masih
melekat pada penis.
4. Memutus kenikmatan dalam berhubungan seksual.
Efektivitas
Cara mengurangi kemungkinan terjadinya konsepsi hanya dalam batas-batas tertentu
karena sebelum pembilasan dapat dilakukan, spermatozoa dalam jumlah besar sudah
memasuki serviks uteri.
Efektifitas.
Menyusui anak mencegah ovulasi dan memperpanjang amenorea postpartum . akan tetapi,
ovulasi pada suatu saat akan terjadi lagi, dan akan memdahului haid pertama setelah
partus. Bila hal ini terjadi, maka konsepsi dapat terjadi selagi wanita tersebut masih dalam
keadaan amenorea (membumbung = hamil kembali setelah melahirkan sebelum mandapat
haid). Efektifnya sampai 6 bulan dan harus dilanjutkan dengan pemakaian metode
kontrasepsi lainnya.
Cara kerja:
Penundaan/penekanan ovulasi.
Keuntungan kontrasepsi
Efektifitas tinggi (keberhasilan 98% pada enam bulan pascapersalinan)
Segera efektif
Tidak mengganggu sanggama
Tidak ada efek samping secara sistematik
Tidak perlu pengawasan medis.
Tidak perlu obat atau alat
Tanpa biaya
Keuntungan Nonkontrasepsi
Untuk bayi.
Mendapat kekebalan pasif (mendapatkan antibody perlindungan lewat ASI)
Sumber asupan gizi yang terbaik dan sempurna untuk tumbuh kembang bayi yang
optimal.
Terhindar dari keterpaparan terhadap kontaminasi dari air, susu lain tau formula, atau alat
minum yang di pakai.
Untuk ibu
Mengurangi perdarahan pascapersalinan.
Mengurangi risiko anemia
Meningkatkan hubungan psikologi ibu dan bayi
Seorang wanita hanya dapat hamil selama beberapa hari saja dalam tiap daur haidnya.
Masa subur yang disebut juga “fase Ovulasi” mulai 48 jam sebelum ovulasi dan berakhir 24
jam setelah ovulasi. Sebelum dan sesudah masa itu, wanita tersebut berada dalam masa
tidak subur.
Kesulitan cara ini ialah bahwa waktu yang tepat dari ovulasi sulit untuk ditentukan; ovulasi
umumnya terjadi 14 2 hari sebelum hari pertama haid yang akan datang. Dengan
demikian, pada wanita dengan haid teratur, oleh salah satu sebab (misalnya karena sakit)
ovulasi tidak datang pada waktu atau sudah datang sebelum saat semestinya.
Pada wanita-wanita dengan daur haid tidak teratur, akan tetapi dengan variasi yang tidak
jauh berbeda, dapat diterapkan masa subur dengan suatu perhitungan, di mana daur haid
terpendek dikurangi 18 hari dan daur haid terpanjang dikurangi 11 hari. Masa aman ialah
sebelum daur haid terpendek yang telah dikurangi. Untuk dapat mempergunakan cara ini,
wanita yang bersangkutan sekurang-kurangnya harus mempunyai catatan tentang lama
daur haidnya selama 6 bulan, atau lebih baik jika wanita tersebut mempunyai catatan
tentang lama daur haidnya selam satu tahun penuh.
Untuk memudahkan pemakaian cara ini, di bawah ini disajikan satu tabel untuk menentukan
masa subur dan masa tidak subur.
Efektifitas.
Efektifitas dengan cara ini lebih tinggi apabila dibarengi dengan pengukuran suhu basal.
Karena dengan pengukuran ini dapat ditentukan dengan tepat saat terjadinya masa ovulasi.
Manfaat
Kontrasepsi
Dapat digunakan untuk menghindari atau mencapai kehamilan
Tidak ada resiko kesehatan yang berhubungan dengan kontrasepsi
Tidak ada efek samping sistemik
Murah atau tanpa biaya.
Nonkontrasepsi
Meningkatkan keterlibatan suami dalam keluarga berencana
Menambah pengetahuan tentang system reproduksi pada suami dan istri
Memungkinkan mengeratkan relasi/hubungan melalui peningkatan komunikasi antara
suami-istri/pasangan.
Kekurangan
1. Sebagai kontrasepsi sedang (9-20 kehamilan per 100 perempuan selama tahun pertama
pemakaian). Catatan untuk Metode Ovulasi Billings bila aturan ditaati kegagalan 0%
(kegagalan metode/method failure dan 0 – 3% kegagalan pemakai user,s failure, yaitu
pasangan dengan sengaja atau tanpa sengaja melanggar aturan untuk mencegah
kehamilan.
2. Kefektifan tergantung dari kemauan dan disiplin pasangan untuk mengikuti intruksi.
3. Perlu ada pelatihan sebagai persyaratan untuk menggunakan jenis KBA yang paling
efektif secara benar.
4. Di butuhkan pelatih/guru KBA (bukan tenaga medis)
5. Pelatih/guru KBA harus mampu membantu IBU mengenali masa suburnya, memotivasi
pasangan untuk menaati aturan jika ingin menghindari kehamilan dan menyediakan alat
Bantu jika diperlukan; misalnya buku catatan khusus, thermometer (oral atau suhu basal).
6. Perlu pantang selama masa subur untuk menghindari kehamilan
7. Perlu pencatatan setiap hari.
8. Infeksi vagian membuat lendir serviks sulit dinilai.
9. Thermometer basal diperlukan untuk metode tertentu.
10. Tidak terlindung dari IMS termasuk HBV (virus Hepatitis B) dan HIV/AIDS
E. Metode suhu basal.
Menjelang ovulasi suhu basal badan turun, kurang dari 24 jam sesudah ovulasi suhu badan
naik lagi sampai tingkat lebih tinggi dari pada tingkat suhu sebelum ovulasi. Dan tetap tinggi
sampai akan terjadinya haid. Bentuk grafik suhu basal badan dengan demikian adalah
bifasis, dengan dataran pertama lebih rendah dari pada dataran kedua, dengan saat ovulasi
diantaranya.
Pengukuran suhu basal badan diselenggarakan tiap hari sesudah haid berakhir sampai
mulainya haid berikutnya. Usaha itu dilakukan sewaktu bangun pagi sebelum menjalankan
kegiatan apa-apa, dengan memasukkan thermometer dalam rectum atau dalam mulut
dibawah lidah selama 5 menit, suhu tubuh basal (BBT/basal body temperature) akan sedikit
turun dan kemudian naik sebesar dan meresap sampai masa ovulasi berikutnya. Hal ini
terjadi karena setelah ovulasi, hormone progesterone di sekresi oleh korpus luteum yang
menyebabkan suhu tubuh basal wanita naik.
Klien disarankan mengukur suhu tubuhnya pada waktu yang sama setiap hari sebelum turun
dari tempat tidur, apabila ia bekerja pada malam hari harus mengukur suhu tubuhnya,
setelah tidur di sore hari. Ia harus mengukur suhu tubuhnya terlebih dahulu sebelum minum
atau makan karena maka ada minum mempengaruhi suhu tubuhnya terlebih dahulu
sebelum minum atau makan karena makan dan minum mempengaruhi suhu tubuh basal.
Thermometer yang digunakan harus merupakan thermometer ovulasi yang di kalibrasi
dalam ukuran 1/10 derajat dimana rentang dan . Thermometer digital dan elektronik dapat di
gunakan yang membutuhkan waktu sekitar 45 detik baru di baca suhu dapat di ukur per oral,
yang memutuhkan waktu 45 menit atau pervagina atau perrektal, yang membutuhkan waktu
3 menit. Suhu tubuh harus selalu diukur melalui rute yang sama unutk menghindari letak
akuratan. Suhu tersebut di catat pada suatu gravid dimulai pada hari pertama masa
menstruasinya ketika suhu tubuh telah naik dan berlangsung selama 3 hari maka pasangan
tersebut dapat melakukan koitus tanpa perlindungan sampai hari pertama masa menstruasi
berikutnya.
Dengan menggunakan suhu basal badan, kontrasepsi dengan jalan pantang berkala dapat
ditingkatkan efektifitasnya. Akan tetapi harus diingat bahwa beberapa factor dapat
menyebabkan kenaikan suhu basal badan tanpa terjadi ovulasi, misalnya infeksi, kurang
tidur, minum alcohol, dan sebagainya.
Keuntungan
Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran pasangan terhadap masa subur
Membantu wanita yang mengalami siklus tak teratur dengan cara mendeteksi ovulasi
Dapat membantu menunjukkan perubahan tubuh lain seperti lendir serviks
Berada dalam kendali wanita
Dapat digunakan unutk mencegah atau meningkatkan kehamilan
Kerugian
Membutuhkan motivasi
Perlu diajarkan oleh spesialis keluarga berncana alami
Suhu tubuh basal dipengaruhi oleh penyakit, gangguan tidur, stress, alcohol dan obat-
obatan seperti aspirin
Apabila suhu tubuh tidak diukur pada sekitar waktu yang sama setiap hari, ini akan
menyebabkan ketidakakuratan suhu tubuh basal
Tidak mendeteksi permulaan masa subur, sehingga, mempersulit umtuk mencapai
kehamilan
Membutuhkan masa pantang yang lama, karena ini hanya memdeteksi pascaovulasi
Kerugian
1. membutuhkan komitmen
2. perlu diajarkan oleh spesialis keluarga berencana alami
3. dapat membutuhkan 2 sampai 3 siklus untuk mempelajari metode
4. impeksi vagina dapat menyulitkan identifikasi lendir yang subur
5. beberapa obat yang digunakan mengobati flu dan sebagainya dapat menghambat
produksi lendir serviks.
6. melibatkan sentuhan pada tubuh yang tidak disukai beberapa wanita
7. membutuhkan pantangan
keuntungan
1. dalam kendali wanita
2. memberi izin kepada pasangan menyentuh tubuhnya.
3. meningkatkan kesadaran terhadap perubahan pada tubuh
4. memperkirakan lendir yang subur sehingga memungkinkan kehamilan.
5. dapat digunakan menccegah kehamilan.
KONDOM.
Pemakaian kondom untuk tujuan kotrasepsi baru dimulai kira-kira pada abad ke-18 di
Inggris. Pada mulanya kondom terbuat dari usus biri-biri. Pada tahun 1844 Goodyear telah
berhasil membuat kondom dari karet. Kondom yang klasik terbuat dari karet (lateks) dan
usus dari biri-biri. Yang kini paling umum di pakai ialah komdom dari karet; kondom ini
umumnya mempunyai tebal kira-kira 0,05 mm. kini telah tersedia berbagai ukuran dengan
berbagai macam warna. Dan pada waktu sekarang kondom telah dipergunakan secara luas
di seluruh dunia dalam program keluarga berencana.
Prinsip kerja kondom ialah sebagai perisai dari penis sewaktu melakukan koitus, dan
mencegah penggumpalam sperma dalam vagina. Bentuk kondom adalah silindris dengan
pinggir yang tebal pada ujung yang terbuka sedang ujung yang buntu berfungsi sebagai
penampung sperma. Diameternya biasanya kira-kira 31-36,5 mm dan panjang lebih kurang
19 mm. kondom dilapisi dengan pelicin yang mempunyai sifat spermatisid.
Efektifitas kondom ini tergantung dari mutu kondom dan dari ketelitian dalam
penggunaannya.
Mengenai pemakaian kondom perlu diperhatikan hal-hal berikut.
Jangan melakukan koitus sebelum kondom terpasang dengan baik.
Pasanglah kondom sepanjang penis yang sedang dalam ereksi. Pada pria yang tidak
bersunat, prepusium harus ditarik terlebih dahulu.
Tinggalkan sebagian kecil dari ujung kondom untuk menampung sperma
Pada kondom yang mempunyai kantong kecil di ujungnya. Keluarkanlah udara terlebih
dahulu sebelum kondom di pasang.
Pergunakanlah bahan pelicin secukupnya pada permukaan kondom untuk mencegah
terjadinya robekan.
Keluarkanlah penis dari vagina sewaktu masih dalam keadaan ereksi dan tahanlah
kondom pada tempatnya ketika penis di keluarkan dari vagina, supaya sperma tidak
tumpah.
Keuntungan
Selain untuk memberi perlindungan terhadap penyakit kelamin yaitu bisa juga di pergunakan
untuk tujuan kontrasepsi.
Kekurangan.
Ada kalanya pasangan yang mempergunakannya merasakan selaput karet tersebut
sebagai penghalang dalam kenikmatan sewaktu melakukan koitus.
Ada pula pasangan yang tidak menyukai kondom oleh karena adanya asosiasi dengan
soal pelacuran.
Kegagalan pemakaian kondom yaitu bocor atau koyaknya alat itu atau tumpahnya sperma
yang di sebabkan oleh tidak dikeluarkannya penis segera setelah terjadi ejakulasi.
Efek Samping.
Efek samping kondom tidak ada, kecuali jika ada alergi terhadap bahan untuk membuat
karet.
Diafragma Vaginal
Diafragma vaginal adalah kap berbentuk bulat cembung, terbuat dari lateks (karet) yang
diensersikanke dalam vagina sebelum berhubungan seksual dan menutup serviks.
Dewasa ini diafragma vaginal terdiri atas kantong karet yang berbentuk mangkuk dengan
per elastis pada pinggirnya. Per ini ada yang terbuat dari logam tipis yang tidak dapat
berkarat, ada pula yang dari kawat halus yang tergulung sebagai spiral dan mempunyai sifat
seperti per.
Ukuran diafragma vaginal yang beredar di pasaran mempunyai diameter antara 55 sampai
100 mm. tiap-tiap ukuran mempunyai perbedaan diameter masing-masing 5 mm. besarnya
ukuran diafragma yang akan dipakai oleh akseptor di tentukan secara individual.
Diaframa dimasukkan ke dalam vagina sebelum koitus untuk menjaga jangan sampai
sperma masuk ke dalam uterus. Untuk memperkuat khasiat diafragma, obat spermatisida
dimasukkan ke dalam mangkuk dan dioleskan pada pinggirnya. Diafragma vaginal sering
dianjurkan pemakaiannya dalam hal-hal seperti:
1) Keadaan dimana tidak tersedia cara yang lebih baik;
2) Jika frekuensi koitus tidak seberapa tinggi, sehingga tidak di butuhkan perlindungan yang
terus-menerus;
3) Jika pemakaian pil, AKDR, atau cara lain harus dihentikan untuk sementara waktu oleh
karena sesuatu sebab.
Pada keadaan-keadaan tertentu pemakaian difragma tidak dapat di benarkan misalnya
pada:
Sistokel yang berat
Prolapsus uteri
Fistula vagina
Hiperantefleksio atau hiperretrofleksio uterus.
Diafragma paling cocok untuk di pakai pada wanita dengan dasar panggul yang tidak
longgar dan dengan tonus dinding vagina yang baik.
Jenis-jenis:
1. Flat spring (flat metal band)
2. Coil Spring (coiled wire)
3. Arching Spring(kombinasimetal spring)
Cara kerja:
Menahan sperma agar tidak mendapatkan akses mencapai saluran alat reproduksi bagian
atas(uterus dan tuba Fallopi) dan sebagai alat tempat spermisida.
Efek Samping.
Umumnya diafragma vaginal tidak menimbulkan banyak efek sampingan. Efek sampingan
mungkin disebabkan oleh reaksi alergik terhadap obat-obat spermatisida yang
dipergunakan, atau oleh karena terjadi perkembangbiakan bakteri yang berlebihan dalam
vagina jika diafragma di biarkan terlalu lama terpasang di situ.
Kekurangan
Kekurangan khasiat diafragma vaginal ialah:
1. Di perlukan motivasi yang cukup kuat
2. Umumnya hanya cocok untuk wanita yang terpelajar dan tidak untuk dipergunakan secara
massal.
3. Pemakaian yang tidak teratur dapat menimbulkan kegagalan
4. Tingkat kegagalan lebih tinggi dari pada pil atau AKDR
5. pada beberapa pengguna menjadi penyebab infeksi saluran urethra
6. pada 6 jam pasca hubungan seksual, alat masih harus berda di posisinya.
7. efektifitas sedang (bila digynakan dengan spermisida angka kegagalan 6-16 kehmilan per
100 perempuan pertahun pertama)
Keuntungan
a. Hampir tidak ada efek sampingan
b. Dengan motivasi yang baik dan pemakaian yang betul, hasilnya cukup memuaskan
c. Dapat dipakai sebagai pengganti pil AKDR pada wanita-wanita yang tidak boleh
mempergunakan pil atau AKDR oleh karena suatu sebab.
d. Tidak mengganggu produksi ASI pada saat menyusui
e. Tidak mengganggu hubungan seksual karena terpasang sampai 6 jam sebelumnya.
f. Tidak mengganggu kesehatan klien
g. Salah stu perlindungan terhadap IMS/HIV/AIDS, khususnya apabila digunakan dengan
spermisida
h. Bila digunakan pada saat haid, dapat menampung darah menstruasi
Cervical Cup
Cervical cap di buat dari karet atau plastic, dan mempunyai bentuk mangkuk yang dalam
dengan pinggirnya terbuat dari karet yang tebal. Ukurannya ialah dari diameter 22 mm
sampai 33 mm; jadi lebih kecil dari pada diafragma vaginal. Cap ini dipasang pada portio
servisis uteri seperti memasang topi dan dirancang untuk terpasang pas di serviks dan
adanya isapan bukan karena tegangan pegas seperti pada diafragma.
Variasi
Preventif cavity-rim cap, yang terbuat dari karet merah muda padat dengan tepi menebal
yang membentuk lekuk kecil adalah tipe yang paling sering digunakan, lkuk ini di
maksudkan untuk meningkatkan penghisapan kesisi serviks. Ukuran yang diukur dari garis
tengah internal tepi, berkisar dari 21 sampai 31 mm sekarang sudah tersedia topi karet atau
silicon satu ukuran yang lain.
Cara kerja
Dengan menutupi serviks topi berfungsi sebagai barier fisik terhadap masuknya sperma ke
dalam kanalis servikalis.
Efektifivitas
Studi terakhir mendapati angka kehamilan bervariasi dari 8 sampai 20 per 100 tahun.
Wanita sekitar separuh dari kehamilan tersebut disebabkan oleh kegagalan pemakai, dan
penyebab utama lainnya adalh terlepasnya topi secara tidak sengaja sewaktu berhubungan
intim.
Indikasi
Apabila ada permintaan untuk pessarium oklusif oleh seorang wanita yang tidak cocok
menggunakan diaphragm, asalkan serviks normal dan sehat mengarah ke bawah sesuai
sumbu vagina dan tidak menekik ke belakang.
Kontraindikasi
1. Serviks yang pendek atau rusak
2. Raba serviks purulen yang memberi kesan infeksi
3. Ketidakmampuan meraih serviks dengan jari tangan
Keuntungan
1. Cocok bagi wanita yang tonus ototnya lemah dan beberpa kasus prolaps uterovagina.
2. Tidak dirasakan oleh pasangan pria
3. Tidak ada pengurangan sensasi vagina
4. Pasnya topi di serviks tidak dipengaruhi oleh perubahan ukuran vagina, baik sewaktu
berhubungan intim atau akibat perubahan berat tubuh
5. Tidak seperti diafragma, topi serviks dapat di pasang selama beberapa hari sebagian
mengatakan bahwa topi dapat dipasang selam intervalantara menstruasi, walaupun hal ini
tidak di anjurkan, praktik standar di Inggris menganjurkan pasien untuk tidak memakainya
selama lebih dari 24 jam.kecil kemungkinannya menyebabkan gejala saluran kemih.
Kekurangan
1. Memerlukan pemilihan ukuran dan kecockan tapi yang akurat agar topi tidak terlepas
sewaktu berhubungan intim
2. Pemasangan dan pengeluaran sendiri topi serviks lebih sulit dari pada diafragma
3. Dapat timbul bau tidak sedap apabila topi di pasang lebih dari satu atau dua hari.
Kondom Wanita
Kondom wanita adalah suatu sarung poliuretan dengan panjang 15 cm dan garis tengah 7
cm yang ujung terbukanya melekat kesuatu cincin poliuretan lentur, sebuah cincin poliuretan
(yang dapat dilepas) di dalam kondom berfungsi sebagai alat untuk memasang dan
melekatkan kondom ini divagina.
Kondom ini memiliki satu ukuran dengan pelumas berbahan dasar silicon dan tidak
memerlukan pelumas spermisida serta hanya sekali pakai, alat ini dapat dibeli tanpa resep
dengan nama dagang femidom (reality di Amerika utara dan femy di Spanyol) apabila
pasangan telah terbiasa memakainya maka respon merugikan yang terjadi pada awal
pemakaian kondom wanita jelas akan berkurang.
Cara kerja.
Seperti metode barier lainnya, kondom wanita mencegah spermatozoa mencapai saluran
genital wanita.
Efektivitas
studi mengenai efektivitas kondom wanita menunjukkan bahwa kondom ini sama efektifnya
dengan diafragma, angka kegagalan berkisar dari 5 sampai per 100 tahun wanita, wanita
yang memliki motivasi kuat dan menggunakannya dengan benar dan konsistensi dapat
diharapkan memiliki angka kegagalan yang rendah.
Indikasi
Apabila pasangan menghendaki pihak wanita yang menggunakan metode barier reversible
sebagi kontrasepsi
Untuk perlindungan maksimum terhadap Infeksi Menular Seksual (IMS)
Kontraindikasi
Beberapa pasangan secara psikologis tidak dapat menerima pemakaian kondom wanita.
Keunggulan
1. Suatu metode kontrasepsi efektif yang dikendalikan oleh wanita
2. Dapat di beli tanpa resep di sebagian besar apotik dan dapat diperoleh secara gratis dari
beberapa klinik keluarga berencana
3. Memberikan perlindungan sangat tinggi terhadap IMS dengan cara melindungi vulva dan
uretra Study in vitro menunjukkan bahwa tidak ada kebocoran HIV atau sitomegalovirus
melalui kondom wanita.
4. Lebih kuat dari pada kndom pria yang terbuat dari lateks dengan resiko robek lebih kecil
serta tidak melemah oleh preparat-preparat vagina berbahan dasar minyak
5. Bagi pasangan pria, penurunan kenikmatan lebih kecil di bandigkan dengan kondom
lateks.
6. Dapat di pasang jauh sebelum hubungan intim (yi; beberapa jam)dan juga di biarkan
beberapa waktu setelah ejakulasi sehingga proses hubungan intim tidak terganggu.
Kekurangan
Penampilan kurang menarik
1. Kenikmatan terganggu dan timbul suara “gemerisik” sewaktu berhubungan intim.
2. Proses pemasangan awal mungkin sulit tetapi dengan pemakaian berulang hal ini
biasanya cepat diatasi
3. Kadang-kadang dapat terdorong seluruhnya masuk kedalam vagina atau penetrasi dapat
terjadi keluar kondom tersebut
4. Mahal sedang dilakukan riset untuk mengembangkan kondom wanita yang dapat dicuci
yang dapat digunkan kembali.
Petunjuk pemakaian
1. Masukkan kondom wanita dengan posisi berjongkok, dengan 1 kaki diatas kursi atau
berbaring
2. Tekan cincin bagian dalam, yang ditutupi oleh sarung, diantara jempol dan jari lain
maukkan akondom kedalam vagina seperti memasukkan tampon
3. Setelah kondom berada pada vagina dorong cincin dalam setinggi sehingga cincin
tersebut akan tetap pada posisi tersebut sewaktu berhubungan intim
4. Cincin luar harus melekat erat ke vulva
5. Segera setelah hubungan intim, pegang cincin luar dan tarik keluar kondom secara hati-
hati
6. Buang di tempat sampah dan jangan dimasukkan ke dalam toilet.
Spermisida (spermatisida)
Penggunaan obat-obat spermatisida untuk tujuan kontrasepsi telah di kenal sejak zaman
dahulu. Berbagai bahan telah digunakan dalam berbagai bentuk untuk dimasukkan ke
dalam vagina.
Obat spermatisida yang dipakai terdiri dari atas 2 komponen, yaitu zat kimiawi yang mampu
mematikan spermatozoon. Dan vehikulum yang non aktif dan yang diperlukan untuk
membuat tablet atau cream/jelly. Makin erat hubungan antara zat kimia dan sperma, makin
tinngi efektifitas obat. Oleh sebab itu, obat yang paling baik adalah yang dapat membuat
busa setelah di masukkan ke dalam vagina, sehingga kelak busanya dapat mengelilingi
serviks uteri dan menutup ostium uteri eksternum. Cara kontrasepsi dengan obat
spermatisida umumnya di gunakan bersama-sama dengan cara lain . efek sampingan
jarang terjadi dan umumnya berupa reaksi alergik.
Spermisida adalah bahan kimia (biasanya non oksinol-9) digunakan untuk menonaktifkan
atau membunuh sperma. Dikemas dalam bentuk :
Aerosol (busa)
Tablet vaginal, suppositoria atau dissolvable film.
Krim.
Cara kerja
Menyababkan sel membran sperma terpecah, memperlambat pergerakan sperma, dan
menurunkan kemampuan pembuahan sel telur.
Pilihan
Busa (aerosol) efektif segera setelah insersi
Busa spermisida dianjurkan apabila digunakan hanya sebagai metode kontrasepsi
Tablet vagina, suppositoria dan film penggunaanya disarankan menunggu 10-15 menit
sesudah dimasukkan sebelum hubungan seksual.
Jenis spermisida jelli biasanya hanya digunakan dengan diagfragma.
Manfaat
Kontrasepsi
1. efektif seketika (busa dan krim).
2. tidak menggangu produksi ASI.
3. bisa digunakan sebagai metode lain.
4. tidak mengganggu kesehatan klien.
5. tidak mempunyai pengaruh sistemik.
6. mudah digunakan.
7. meningkatkan lubrikasi selama hubungan seksual.
8. tidak perlu resep dokter atau pemerikasaan khusus.
Nonkontrasepsi
Merupakan salah satu perlindungan terhadap IMS termasuk HBV dan HIV/AIDS.
Keterbatasan
Efektifitas kurang (18-29 kehamilan per 100 perempuan per tahun pertama).
Efektifitas sebagai kontrasepsi bergantung pada kepatuhan mengikuti cara penggunaan.
Ketergantungan pengguna dari motifasi berkelanjutan dengan memakai setiap melakukan
hubungan seksual.
Pengguna harus menunggu 10-15 menit setelah aplikasi sebelum melakukan hubungan
seksual (tablet busa vagina, suppositoria dan film).
Efektifitas aplikasi hanya 1-2 jam.
Krim
Insersi kontrasepsi krim setelah dikemas di dalam aplikator sampai penuh,masukkan ke
dalam vagina sampai mendekati serviks.
Tekan alat pendorong sampai krim keluar.idak perlu menunggu kerja krim.
Aplikator harus dicuci dengan sabun dan air sesuai dengan pencegahan infeksi untuk alat-
alat,tiriskan dan keringkan.
Untuk memudahkan pembersihan alat,pisahkan bagian-bagiannya.jangan berbagi
aplikator dengan orang lain.
Sediakan selalu ekstra pengadaan krim terutama apabila ternyata container kosong.
Kini dipasaran terdapat banyak obat-obat spermatisida, antara lain dalam bentuk:
Suppositorium: Lorofin Suppositoria, rendel pessaries. Soppositurium di masukkan sejauh
mungkin ke dalam vagiana sebelum coitus. Obat ini baru mulai aktif setelah 5 menit. Lama
kerjanya kurang lebih 20 menit sampai 1 jam.
Jelly atau creme: 1)Perseptin vaginal jelly,orthogynol vaginal jelly, 2)Delven vaginal
creme.jelly lebih encer dari pada creme.obat ini disemprotkan ke dalam vagina dengan
menggunakan suatu alat.lama kerjanya kurang lebih 20 sampai 1 jam.
Tablet busa:Sampoon,volpar,Syn-A-Gen.Sebelum digunakan,tablet terlebih dahulu
dicelupkanke dalam air,kemudian dimasukkan kedalam vagina sejauh mungkin.Lama
kerjanya 30 sampai 60 menit.
C-film,yang merupakan benda yang tipis ,dapat lipat,dan larut dalam air.Dalam vagina obat
ini merupakan gel dengan tingkat disperse yang tinggi dan menyebar pada porsio uteri dan
vagina.Obat mulai efektif setelah 30 menit.
tasliyah N di 02.03
Berbagi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
‹
›
Beranda