Com
Coba amalkan 6 amalan berikut ini, moga Allah bukakan pintu rezeki yang banyak bagi kita.
Pertama: Istighfar
“Maka aku katakan kepada mereka: ‘Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah
Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan
membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan
(pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.” (QS. Nuh: 10-12)
https://rumaysho.com/13115-6-amalan-pembuka-pintu-rezeki.html 1/7
12/11/2018 6 Amalan Pembuka Pintu Rezeki | Rumaysho.Com
Terdapat sebuah atsar dari Hasan Al Bashri rahimahullah yang menunjukkan bagaimana faedah
istighfar yang luar biasa.
ﺷ َﻜﻰ ِإﻟَ ْﯿ ِﮫ آﺧَﺮ َ َو، ﺷ َﻜﻰ ِإﻟَ ْﯿ ِﮫ آﺧَﺮ ْاﻟﻔَ ْﻘﺮ ﻓَﻘَﺎ َل اِ ْﺳﺘ َ ْﻐ ِﻔ ْﺮ ﱠ َ َو، ﺷ َﻜﻰ ِإﻟَ ْﯿ ِﮫ ْاﻟ َﺠ ْﺪب ﻓَﻘَﺎ َل اِ ْﺳﺘ َ ْﻐ ِﻔ ْﺮ ﱠ
َ أ َ ﱠن َر ُﺟ ًﻼ
َ ﺛ ُ ﱠﻢ ﺗ َ َﻼ، ﻋﺪَم ْاﻟ َﻮﻟَﺪ ﻓَﻘَﺎ َل اِ ْﺳﺘ َ ْﻐ ِﻔ ْﺮ ﱠ
ﻋﻠَ ْﯿ ِﮭ ْﻢ َھ ِﺬ ِه ْاﻵﯾَﺔ َ ﺷ َﻜﻰ ِإﻟَ ْﯿ ِﮫ آﺧَﺮ
َ َو، َﺟﻔَﺎف ﺑُ ْﺴﺘَﺎﻧﮫ ﻓَﻘَﺎ َل اِ ْﺳﺘ َ ْﻐ ِﻔ ْﺮ ﱠ
“Sesungguhnya seseorang pernah mengadukan kepada Al-Hasan tentang musim paceklik yang
terjadi. Lalu Al-Hasan menasehatkan, “Beristigfarlah (mohon ampunlah) kepada Allah”.
Kemudian orang lain mengadu lagi kepada beliau tentang kemiskinannya. Lalu Al-Hasan
menasehatkan, “Beristigfarlah (mohon ampunlah) kepada Allah”.
Kemudian orang lain mengadu lagi kepada beliau tentang kekeringan pada lahan (kebunnya). Lalu
Al-Hasan menasehatkan, “Beristigfarlah (mohon ampunlah) kepada Allah”.
Kemudian orang lain mengadu lagi kepada beliau karena sampai waktu itu belum memiliki anak. Lalu
Al-Hasan menasehatkan, “Beristigfarlah (mohon ampunlah) kepada Allah”.
Kemudian setelah itu Al-Hasan Al-Bashri membacakan surat Nuh di atas. (Riwayat ini disebutkan oleh
Al-Hafidz Ibnu Hajar di Fath Al-Bari, 11: 98)
Silaturahim adalah menjalin hubungan dengan kerabat yang pernah putus atau terus menjalin yang
telah selama ini ada.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Kata Imam Nawawi dilapangkan rezeki adalah diluaskan atau diperbanyak rezekinya. Juga bisa
maksudnya adalah Allah berkahi rezekinya. (Syarh Shahih Muslim, 16: 104)
Ibnu Hajar dalam Al-Fath menjelaskan, “Silaturahmi dimaksudkan untuk kerabat, yaitu yang punya
hubungan nasab, baik saling mewarisi ataukah tidak, begitu pula masih ada hubungan mahrom
ataukah tidak.”
https://rumaysho.com/13115-6-amalan-pembuka-pintu-rezeki.html 2/7
12/11/2018 6 Amalan Pembuka Pintu Rezeki | Rumaysho.Com
َ اﻟﺮ ْزقَ ِﻟ َﻤ ْﻦ ﯾَﺸَﺎ ُء ِﻣ ْﻦ ِﻋﺒَﺎ ِد ِه َوﯾَ ْﻘﺪ ُِر ﻟَﮫُ َو َﻣﺎ أ َ ْﻧﻔَ ْﻘﺘ ُ ْﻢ ِﻣ ْﻦ
ﺷ ْﻲءٍ ﻓَ ُﮭ َﻮ ﯾُ ْﺨ ِﻠﻔُﮫُ َو ُھ َﻮ َﺧﯿ ُْﺮ ِّ ﻂُ ﺴ
ُ ﻗُ ْﻞ ِإ ﱠن َر ِﺑّﻲ ﯾَ ْﺒ
َاﻟﺮ ِازﻗِﯿﻦﱠ
“Katakanlah: “Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara
hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya).” Dan barang apa saja
yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rezki yang sebaik-
baiknya.” (QS. Saba’: 39)
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Makna hadits di atas sebagaimana dijelaskan oleh Yahya bin Syarf An Nawawi rahimahullah ada dua
penafsiran:
Harta tersebut akan diberkahi dan akan dihilangkan berbagai dampak bahaya padanya.
Kekurangan harta tersebut akan ditutup dengan keberkahannya. Secara inderawi dan realita bisa
dirasakan.
Walaupun secara bentuk harta tersebut berkurang, namun kekurangan tadi akan ditutup
dengan pahala di sisi Allah dan akan terus ditambah dengan kelipatan yang amat banyak. (Syarh
Shahih Muslim, 16: 128)
Ibnu Taimiyah rahimahullah memberikan kita penjelasan menarik mengenai pengertian takwa. Beliau
rahimahullah berkata,
“Takwa adalah seseorang beramal ketaatan pada Allah atas cahaya (petunjuk) dari Allah karena
mengharap rahmat-Nya dan ia meninggalkan maksiat karena cahaya (petunjuk) dari Allah karena
takut akan siksa-Nya. Tidaklah seseorang dikatakan mendekatkan diri pada Allah selain dengan
menjalankan kewajiban yang Allah tetapkan dan menunaikan hal-hal yang sunnah. Allah Ta’ala
berfirman,
ب ِإﻟَ ﱠ
ﻰ ﺑِﺎﻟﻨﱠ َﻮاﻓِ ِﻞ َﺣﺘﱠﻰ َ َو َﻣﺎ ﯾَﺰَ ا ُل، ﻋﻠَ ْﯿ ِﮫ
ُ ﻋ ْﺒﺪِى ﯾَﺘَﻘَ ﱠﺮ َ ُﺿﺖ ْ ﻰ ِﻣ ﱠﻤﺎ ا ْﻓﺘ َ َﺮ ﺸ ْﻰءٍ أ َ َﺣ ﱠ
ﺐ ِإﻟَ ﱠ َ ِﻋ ْﺒﺪِى ﺑ ب ِإﻟَ ﱠ
َ ﻰ َ َو َﻣﺎ ﺗَﻘَ ﱠﺮ
ُ
ُأ ِﺣﺒﱠﮫ
“Tidaklah seorang hamba mendekatkan diri pada-Ku dengan amalan wajib yang Aku cintai. Dan
hamba-Ku senantiasa mendekatkan diri pada-Ku dengan amalan sunnah hingga Aku mencintainya.”
Inilah hadits shahih yang disebut dengan hadits qudsi diriwayatkan oleh Imam Bukhari.” (Majmu’ Al-
Fatawa, 10: 433)
Dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Doa yang diajarkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, dari hadits Ummu Salamah radhiyallahu
‘anha, ia menyatakan:
Setiap Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan shalat Shubuh, setelah salam, beliau membaca
do’a berikut,
Artinya:
“Ya Allah, sungguh aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat (bagi diriku dan orang lain), rizki
yang halal dan amal yang diterima (di sisi-Mu dan mendapatkan ganjaran yang baik).” (HR. Ibnu
Majah, no. 925 dan Ahmad 6: 305, 322. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini shahih)
Juga do’a lainnya dari hadits ‘Ali, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mengajarkan doa berikut,
َ ﻋ ﱠﻤ ْﻦ ِﺳ َﻮ
اك َ ﻀ ِﻠ َﻚ َ اﻟﻠﱠ ُﮭ ﱠﻢ ا ْﻛ ِﻔ ِﻨﻰ ِﺑ َﺤﻼَ ِﻟ َﻚ
ْ َﻋ ْﻦ َﺣ َﺮ ِاﻣ َﻚ َوأ َ ْﻏ ِﻨ ِﻨﻰ ِﺑﻔ
Allahumak-finii bi halaalika ‘an haroomik, wa agh-niniy bi fadhlika ‘amman siwaak.
Artinya:
“Ya Allah cukupkanlah aku dengan yang halal dan jauhkanlah aku dari yang haram, dan cukupkanlah
aku dengan karunia-Mu dari bergantung pada selain-Mu.” (HR. Tirmidzi no. 3563. Al-Hafizh Abu
Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan)
Dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
،ﺐ ﻓَﺎﺗﱠﻘُ ْﻮا ﷲَ َوأ َ ْﺟ ِﻤﻠُ ْﻮا ِﻓﻲ ﱠ، ت َﺣﺘﱠﻰ ﺗ َ ْﺴﺘ َ ْﻜ ِﻤ َﻞ ِر ْزﻗُ َﮭﺎ
ِ َاﻟﻄﻠ َ ﺴﺎ ﻻَ ﺗ َ ُﻤ ْﻮ ً ﺚ ِﻓﻲ َر ْو ِﻋﻲ ِإ ﱠن ﻧَ ْﻔ َ َِإ ﱠن ُر ْو َح اﻟﻘُﺪ ُِس ﻧَﻔ
ﻋﺘِ ِﮫ َ ﺎﺻﻲ ﷲَ ؛ ﻓَﺈِ ﱠن ﷲَ ﻻَ ﯾُ ْﺪ ِركُ َﻣﺎ ِﻋ ْﻨﺪَهُ ِإﻻﱠ ِﺑ
َ ﻄﺎ ْ َ اﻟﺮ ْز ُق أ َ ْن ﺗ
ِ َﻄﻠُﺒُ ْﻮهُ ِﺑ َﻤﻌ ّ ِ ﻄﺎ َءَ َوﻻَ ﯾَ ْﺤ ِﻤﻠَﻨﱠ ُﻜ ْﻢ اِ ْﺳﺘ َ ْﺒ
“Sesungguhnya ruh qudus (Jibril), telah membisikkan ke dalam batinku bahwa setiap jiwa tidak akan
mati sampai sempurna ajalnya dan dia habiskan semua jatah rezekinya. Karena itu, bertakwalah
kepada Allah dan perbaguslah cara dalam mengais rezeki. Jangan sampai tertundanya rezeki
mendorong kalian untuk mencarinya dengan cara bermaksiat kepada Allah. Karena rezeki di sisi Allah
tidak akan diperoleh kecuali dengan taat kepada-Nya.” (HR. Musnad Ibnu Abi Syaibah 8: 129 dan
Thabrani dalam Al-Mu’jam Al-Kabir 8: 166, hadits shahih. Lihat Silsilah Al-Ahadits As-Shahihah no.
2866).
Dalam hadits disebutkan bahwa kita diperintah untuk mencari rezeki dengan cara yang baik atau
diperintahkan untuk “ajmilu fit tholab”. Apa maksudnya?
https://rumaysho.com/13115-6-amalan-pembuka-pintu-rezeki.html 5/7
12/11/2018 6 Amalan Pembuka Pintu Rezeki | Rumaysho.Com
Janganlah berputus asa ketika belum mendapatkan rezeki yang halal sehingga menempuh cara
dengan maksiat pada Allah. Jangan sampai kita berucap, “Rezeki yang halal, mengapa sulit sekali
untuk datang?”
Jangan sampai engkau mencelakakan dirimu untuk sekedar meraih rezeki.
Intinya karena tidak sabar. Seandainya mau bersabar mencari rezeki, tetap Allah beri karena jatah
rezeki yang halal sudah ada. Coba renungkan perkataan Ibnu ‘Abbas berikut ini. Ibnu ‘Abbas
radhiyallahu ‘anhuma berkata,
ﻣﺎ ﻣﻦ ﻣﺆﻣﻦ وﻻ ﻓﺎﺟﺮ إﻻ وﻗﺪ ﻛﺘﺐ ﷲ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﻟﮫ رزﻗﮫ ﻣﻦ اﻟﺤﻼل ﻓﺎن ﺻﺒﺮ ﺣﺘﻰ ﯾﺄﺗﯿﮫ آﺗﺎه ﷲ ﺗﻌﺎﻟﻰ
وإن ﺟﺰع ﻓﺘﻨﺎول ﺷﯿﺌﺎ ﻣﻦ اﻟﺤﺮام ﻧﻘﺼﮫ ﷲ ﻣﻦ رزﻗﮫ اﻟﺤﻼل
“Seorang mukmin dan seorang fajir (yang gemar maksiat) sudah ditetapkan rezeki baginya dari yang
halal. Jika ia mau bersabar hingga rezeki itu diberi, niscaya Allah akan memberinya. Namun jika ia
tidak sabar lantas ia tempuh cara yang haram, niscaya Allah akan mengurangi jatah rezeki halal
untuknya.” (Hilyah Al-Auliya’, 1: 326)
Semoga bermanfaat.
Naskah Khutbah Jumat di Masjid Jenderal Sudirman Panggang, 9 Jumadats Tsaniyah 1437 H
https://rumaysho.com/13115-6-amalan-pembuka-pintu-rezeki.html 6/7
12/11/2018 6 Amalan Pembuka Pintu Rezeki | Rumaysho.Com
Lulusan S-1 Teknik Kimia Universitas Gadjah Mada Yogyakarta dan S-2 Polymer Engineering (Chemical Engineering)
King Saud University, Riyadh, Saudi Arabia. Guru dan Masyaikh yang pernah diambil ilmunya: Syaikh Shalih Al-
Fauzan, Syaikh Sa'ad Asy-Syatsri dan Syaikh Shalih Al-'Ushaimi. Sekarang menjadi Pimpinan Pesantren Darush
Sholihin, Panggang, Gunungkidul.
https://rumaysho.com/13115-6-amalan-pembuka-pintu-rezeki.html 7/7