I. PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan pada tanggal 13 Juni 2011 pada pukul 21.00 WITA di
Executive Surya Husada Hospital ruang 202. Pengumpulan data dilakukan dengan
metode wawancara, observasi, dan catatan medik pasien.
A. Data Dasar
1. Identitas Pasien
Nama : “AA”
Jenis Kelamin : Laki-laki
Usia : 51 Tahun
Status : Menikah
Agama : Kristen
Kewarganegaraan : Australia
Bahasa yang digunakan : Inggris
2. Riwayat Keperawatan
a. Riwayat Kesehatan Sekarang
1) Alasan Masuk Rumah Sakit
Sakit pada lutut dan betis kaki kiri sejak tadi pagi ( 13 Juni 2011)
2) Keluhan Utama
Sakit pada lutut dan betis kaki kiri
3) Kronologis Keluhan
Pasien datang dengan keluhan utama nyeri pada lutut dan betis kaki kiri
(skala nyeri 4 dari skala 0-10). Gejala ini muncul secara tiba-tiba pada
pagi hari ketika pasien berjalan menuruni tangga. Nyeri yang dirasakan
seperti kram dalam lutut dan betisnya. Semakin memburuk ketika pasien
menekuk lututnya, dan membaik jika meluruskan tungkainya. Mati rasa
(-), kemerahan (-). Nyeri dada (-), sesak nafas (-). Pasien kemudian
memeriksakan keluhannya ke Surya Husada Hospital di Poliklinik
Eksekutif (TD : 120/80 mmHg, N : 67x/menit, RR : 18x/menit, S : 360C,
SaO2 : 96%), di poliklinik pasien di diagnosa menderita DVT. Pasien
kemudian dianjurkan untuk rawat inap selama 5 hari untuk observasi. Di
ruang eksekutif pasien mendapat teraphy :
Lovenox inj 0,6 cc 2x1 selama 5 hari
Balutan dengan elastic bandage dari pergelangan kaki sampai paha.
3. Data Bio-Psiko-Sosial-Spiritual
a. B1 (Breathing)
Pasien tidak mengalami keluhan dalam bernafas, sesak nafas (-), Frekuensi
nafas 18x/menit, bunyi nafas vesikuler, Ronchi -/-, Wheezing -/-, udema paru
(-), nafas cuping hidung (-).
b. B2 (Blood)
Nadi : 67x/ menit, TD : 120/80 mmHg, RR : 18x/menit, S : 18x/ menit, irama
jantung teratur, S1 dan S2 tunggal, suara tambahan (-), pembesaran jantung
(-).
c. B3 (Brain)
Kesadaran pasien Compos Mentis, GCS= E4V5M6, sklera (-), konjungtiva
merah muda, reflek cahaya +/+, pupil isokor, pusing (-), mual (-), Muntah (+),
reflek fisiologis normal, pendengaran , peraba, pengecap normal.
d. B4 (Bladder)
Bentuk alat kelamin normal, bersih, luka (-). Warna urin kuning, darah (-),
nyeri saat berkemih (-), endapan (-).
e. B5 (Bowel)
Pasien biasa BAB 1-2 kali sehari, warna kuning khas feses, lendir (-), darah
(-), distensi (-), bising usus (+), asites (-), nyeri tekan (-), lesi (-).
f. B6 (Bone)
Pasien tampak lemah, pasien mengatakan merasa nyeri pada kaki kiri terutama
pada lutut dan betis, ADL pasien di bantu oleh keluarga dan perawat. Fraktur
(-), lesi (-), udema (-).
4. Pemeriksaan Fisik
a. KU : Lemah
Kesadaran : CM
Bentuk tubuh : Sedang
Postur tubuh : Tegak
Warna Kulit : Putih
b. Gejala Kardinal
Suhu : 360C
Nadi : 80x/menit
Tekanan Darah : 130/90 mmHg
Respirasi : 18x/menit
Sa O2 : 96%
c. Keadaan Fisik
Kepala : Rambut hitam, bentuk simetris, kulit kepala bersih,
benjolan (-), nyeri tekan (-), lesi (-).
Mata : Bentuk simetris, konjungtiva merah muda, RP: +/+,
benjolan (-), pupil isokor, sklera normal, palpebra normal
udema (-), pergerakan bola mata normal, lesi -/-.
Hidung : Simetris, sekret (-), nafas cuping hidung (-), lesi (-).
Mulut : Bentuk simetris, kebersihan cukup, mukosa bibir lembab,
gigi lengkap, lesi(-).
Leher : Bentuk simetris, benjolan (-), pembesaran kelenjar tiroid
(-), bendungan vena jugularis (-), lesi (-).
Thorax : Bentuk simetris, benjolan (-), lesi (-), pergerakan dada
normal, bunyi nafas vesikuler, whezing (-), ronchi (-),
nyeri tekan (-)
Abdomen : Bentuk simetris, benjolan (-), lesi (-), nyeri tekan (-),
distensi (-), Bising usus (+)
Ekstremitas : Atas : Bentuk simetris, udema (-), nyeri tekan (-), lesi
(-).
Bawah : Bentuk simetris, udema (-), nyeri pada lutut dan
betis bagian kiri, skala nyeri 2 dari 1-10, kemerahan (+).
d. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Darah Lengkapp tanggal 13 Juni 2011-06-211
INR : 0.95
BT/PT : 2'00"/12.1
APTT : 30.1
D-dimer : 1.016
II. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Analisa Data
NO DATA STANDAR NORMAL MASALAH
1. DS : Pasien mengatakann nyeri pada Nyeri (-), pasien Gangguan perfusi
lutut dan betis kaki kiri. tampak rileks, kaki kiri jaringan
DO : Pasien tampak meringis, kaki tidak pucat dan hasil D-
kiri pasien lebih, dan D-Dimer : Dimer < 500
1016,
2. DS : pasien mengatakan nyeri pada Nyeri (-), pasien Nyeri Akut
lutut dan betis kaki kiri dengan skala tampak rileks, pasien
nyeri 4 (dari skala nyeri 0-10) tidak berhati-hati saat
DO : pasien tampak meringis dan menggerakkan kakinya.
berhati-hati saat menggerakkan kaki
kirinya, ADL pasien di bantu oleh
perawat dan keluarga.
3 DS : Pasien dan keluarga Pasien dan keluarga Kurang pengetahuan
mengatakan belum mengerti tentang dapat mengerti tentang
penyakit yang di derita oleh pasien. penyakit pasien.
DO : Pasien dan keluarga tampak
gelisah dan bertanya tentang keadaan
pasien
2. Diagnosa Keperawatan
a. Gangguan perfusi jaringan b/d stasis vena (obstruksi vena sebagian/penuh) di
tandai dengan pasien mengeluh nyeri pada lutut dan betis kaki kiri, kaki kiri
pasien tampak pucat, dan pasien tampak meringis.
b. Nyeri akut b/d penurunan sirkulasi arteri dan oksigenasi jaringan dengan
produksi/akumulasi asam laktat pada jaringan ditandai dengan pasien mengeluh
nyeri pada kaki kirinya dengan skala nyeri 4 (dari skala nyeri 0-10).
c. Kurang pengetahuan b/d kesalahan interpretasi informasi ditandai dengan pasien
tampak gelisah dan bertanya tentang penyakitnya.
III.
IV. PELAKSANAAN
V. EVALUATION
Denpasar,
Knowing,
NIP. NIM.
Knowing,
Education Counsellor
NIP.