Anda di halaman 1dari 41

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pembelajaran di SMK dirancang dengan pendekatan berbasis pada
kompetensi, pendekatan berbasis pada produksi dan pendekatan berbasis di
dunia kerja. Pembelajaran berbasis pada kompetensi adalah pembelajaran
yang ditekankan untuk membekali kompetensi secara tuntas kepada peserta
didik yang mencakup aspek sikap (attitude), pengetahuan (knowledge) dan
keterampilan (skill). Pembelajaran berbasis produksi adalah pembelajaran
yang ditekankan pada pemerolehan hasil belajar berupa barang jadi atau jasa
sesuai dengan standar industri atau dunia usaha. Sedangkan pembelajaran
berbasis di dunia kerja mengarahkan peserta didik dapat meningkatkan
kompetensinya melalui dunia kerja. Pembelajaran di dunia kerja ini, peserta
didik harus melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan persyaratan
kompetensi yang dibutuhkan oleh dunia kerja.
Pada dasarnya Praktek Kerja Industri (Prakerin) adalah suatu model
penyelenggaraan pendidikan yang memadukan secara utuh dan terintegrasi
kegiatan belajar peserta didik di sekolah dengan proses penguasaan keahlian
kejuruan melalui bekerja langsung di lapangan kerja. Metode tersebut
dilaksanakan dalam rangka peningkatan mutu Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) untuk mencapai relevansi antara pendidikan dengan kebutuhan
tenaga kerja.
Harapan utama dan kegiatan prakerin ini di samping meningkatkan
keahlian profesional peserta didik agar sesuai dengan tuntutan kebutuhan
tenaga kerja agar peserta didik memiliki etos kerja yang meliputi:
kemampuan bekerja, motivasi kerja, inisiatif, kreatif, hasil pekerjaan yang
berkualitas, disiplin waktu dan kerajinan dalam bekerja.

1
1.2. Landasan Hukum
Adapun landasan hukum pelaksanaan Prakerin adalah :
1. UU NO. 20 / 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2. PP. Nomor: 29 / 1990 tentang Pendidikan Menengah.
3. Menaker No: 285 / MEN / 1991 tentang Pelaksanaan Permagangan
Nasional.
4. PP No: 39 / 1992 tentang peranan Masyarakat dalam Pendidikan
Nasional.
5. Surat Keputusan Mendikbud Nomor: 0490 / U / 1992 tentang Sekolah
Menengah Kejuruan.
6. Surat Keputusan Mendikbud No: 080 / U / 1993 tentang Kurikulum
SMK sebagaimana telah diubah menjadi Kurikulum SMK Edisi 1999.
7. Surat keputusan Kepala SMKF Ikasari Yayasan Univ Riau Pekanbaru
nomor 001.SMF.09.12.17.183 tentang Pembentukan Panitia Pelaksana
Panitia Prakerin Kompetensi Keahlian Farmasi SMKF Ikasari Yayasan
Univ Riau Pekanbaru Tahun Pelajaran 2018/2019.
8. Surat keputusan Kepala SMKF Ikasari Yayasan Univ Riau Pekanbaru
nomor 004.SMF.11.12.17.177 tentang Pembentukan Panitia Pelaksana
Panitia Prakerin Kompetensi Keahlian Teknologi Laboratorium Medik
SMKF Ikasari Yayasan Univ Ria2u Pekanbaru Tahun Pelajaran
2018/2019.
9. Surat keputusan Kepala SMKF Ikasari Yayasan Univ Riau Pekanbaru
nomor 004.SMF.11.09.18.072 tentang Pembentukan Panitia Pelaksana
Panitia Prakerin Kompetensi Keahlian Kimia Industri SMKF Ikasari
Yayasan Univ Riau Pekanbaru Tahun Pelajaran 2018/2019.

1.3. Tujuan Prakerin


Penyelenggaraan Prakerin bertujuan untuk:
1. Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian profesional, yaitu
tenaga kerja yang memiliki tingkat pengetahuan, keterampilan dan etos
kerja yang sesuai dengan tuntutan lapangan kerja.
2. Memperkokoh hubungan keterkaitan dan kesepadanan (link and Match)
antara SMK dan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI).
3. Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja
yang berkualitas profesional.
4. Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja
sebagai bagian dari proses pendidikan.

1.4. Manfaat Prakerin


Kerjasama antara SMK dengan dunia usaha dan industri atau
instansi dilaksanakan dalam prinsip saling membantu, saling mengisi, dan
saling melengkapi untuk keuntungan bersama.
Berdasarkan prinsip ini, pelaksanaan Prakerin akan memberi nilai
tambah atau manfaat bagi pihak-pihak yang bekerjasama, sebagai berikut :

1.4.1. Manfaat Bagi Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI)


Penyelenggaraan prakerin memberi keuntungan nyata bagi
DUDI antara lain :
1. Pihak DUDI dapat mengenal kualitas peserta prakerin yang belajar
dan bekerja di dunia usaha dan industri khususnya di bidang
Farmasi, Teknologi Laboratorium Medik, dan Kimia Industri.
2. Umumnya peserta prakerin telah ikut dalam proses produksi dan
pelayanan dibidang kesehatan secara aktif sehingga pada
pengertian tertentu peserta prakerin adalah tenaga kerja yang
memberi keuntungan.
3. Pihak DUDI dapat memberi tugas kepada peserta prakerin untuk
kepentingan perusahaan sesuai kompetensi dan kemampuan yang
dimiliki.
4. Selama proses pendidikan melalui kerja DUDI, peserta prakerin
lebih mudah dalam hal disiplin berupa kepatuhan terhadap
kepatuhan terhadap peraturan di DUDI. Karena itu, sikap peserta
prakerin dapat dibentuk sesuai dengan ciri khas tertentu di DUDI.
5. Memberi kepuasan bagi DUDI karena diakui ikut serta
menentukan masa depan bangsa melalui Prakerin.

1.4.2. Manfaat bagi sekolah


Tujuan pendidikan untuk memberikan keahlian profesional
bagi peserta didik lebih terjamin pencapaiannya. Terdapat
kesesuain antara program pendidikan dengan kebutuhan lapangan
kerja (sesuai dengan prinsip link and match). Memberi kepuasan
bagi penyelenggaraan pendidikan sekolah karena tamatannya lebih
terjamin memperoleh bekal yang bermanfaat, baik untuk
kepentingan tamatan, kepentingan dunia kerja, dan kepentingan
bangsa.

1.4.3. Manfaat bagi peserta didik


Hasil belajar peserta prakerin akan lebih bermakna, karena
setelah tamat akan betul-betul memiliki keahlian profesional
sebagai bekal untuk meningkatkan taraf hidup dan pengembangan
dirinya secara berkelanjutan. Keahlian profesional yang diperoleh
dapat mengangkat harga diri dan rasa percaya diri tamatan, yang
selanjutnya akan mendorong mereka untuk meningkatkan keahlian
profesionalnya pada tingkat yang lebih tinggi.

1.5.Waktu dan Tempat

1.5.1. Waktu Prakerin


Prakerin dilaksanakan selama lebih kurang tiga bulan tepatnya
pada Tanggal 8 Januari - 30 Maret 2019.
1.5.2. Tempat Prakerin
Prakerin dilaksanakan di RSUD Indrasari Rengat Kab.Indragiri
Hulu yang melaksanakan kegiatan atau pelayanan kesehatan
khsusnya dibidang Teknologi Laboratorium Medik.
BAB II

TINJAUAN UMUM

2.1. Sejarah RSUD INDRASARI RENGAT

Rumah sakit umum daerah indrasari indragiri hulu pada awal nya
berlokasi di kota Rengat kecamatan Rengat yang berdiri pada tahun 1965
bertepatan dengan ditetapkannya kota Rengat sebagai ibu kota kabupaten
Indragiri Hulu sesuai dengan UU.No: 6 tahun 1965 tentang pembentukan
daerah tingkat II Indragiri Hulu.

Seiring dengan pengembangan wilayah yang dilakukan oleh pemerintah


daerah tingkat II Kabupaten Indragiri hulu, maka kantor pemerintah dan
kantor pelayanan publik di lingkungan pemerintah daerah kabupaten Indragiri
hulu,di pindahkan ke desa Pematang Reba kecamatan Rengat Barat.

Hal ini dilakukan karna keterbatasan lahan untuk pengembangan lebih


lanjut pusat pemerintah karena pada kecematan Rengat jumlah lahan untuk
pengembangan kantor-kantor dalam melakukan pelayanan kepada masyarakat
sudah tidak memungkin kan lagi di tambah dengan adanya Jalan Lintas
Timur Sumatra yang menghubungkan Provinsi Riau dan Provinsi Jambi yang
di pandang sebagai faktor yang sangat menentukan pengembangan kabupaten
daerah ini.

Oleh karna itu maka RSUD INDRASARI RENGAT pada bulan


Desember 1991 menepati gedung baru yang berlokasi di desa Pematang
Reba. Rumah sakit umum daerah indrasari rengat sesuai dengan surat
keputusan menteri-menteri kesehatan Republik Indonesia:
194/menkes/sk/II/1993 tanggal 26 Februari 1993 merupakan rumah sakit
pemerintah tipe C yang berada dalam wilayah Kab.INHU Provinsi RIAU.
Sebagai mana rumah sakit pemerintah lainnya RSUD INDRSARI RENGAT
di harapkan mampu memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien
khususnya masyarakat INHU dan sekitarnya secara menyeluruh mencakup
upaya kesehatan (promotif), upaya pencegahan penyakit, prefentif, upaya
pemulihan kesehatan, upaya rehabilitatif.

Struktur organisasi di RSUD INDRASARI Rengat mengacu pada


keputusan menteri dalam negeri Nomor 22 tahun 1994 tentang Pedoman
Organisasi dan Tata Kerja RSUD dan peraturan daerah Nomor 13 tahun 1994
tentang Organisasi Tata Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten INHU. Penetapan
susunan organisasi pada bulan Maret tahun 1999 dan bulan Agustus 2001
berdasarkan pada No 13 / 1998 dan No 7 / 2001 pada tahun 2002 diubah
kembali menurut perda No 10 / 2002. Kemudian diubah kembali menurut
perda nomor 5 tahun 2008. Berdasarkan perda tersebut, kedudukan Rumah
Sakit Daerah Indrasari adalah sebagai lembaga teknis daerah yang merupakan
unsur pendukung tugas kepala daerah di bidang pelayanan kesehatan. Pada
tahun 2014 terjadi perubahan kedua peraturan Bupati Nomor 14 tahun 2008
menjadi peraturan Bupati INHU Nomor 15 tahun 2014.

Sesuai dengan amanat PP 23 tahun 2005 dan PERMENDAGRI 61 tahun


2006 maka pada akhir tahun 2011 RSUD Indrasari Rengat di tetapkan sebagai
SKPD yang melaksanakan pola pengelolaaan keuangan badan keuangan
umum daerah berdasarkan keputusan Bupati INHU Nomor tahun 2011
Tanggal 29 Desember 2012. Tujuan di tetapkan nya RSUD Indrasari Rengat
menjadi badan layanan umum daerah merupakan upaya untuk meningkatkan
pelayanan kesehatan dan kinerja Rumah Sakit.

Pada tahun 2017 RSUD Indrasari Rengat telah melalui proses penilaian
dan berhasil mendapatkan pengakuan sebagai Rumah Sakit yang terakreditasi
perdana melalui Akreditasi program khusus sampai tahun 2020. Meskipun
RSUD Indrasari Rengat bukan merupakan rumah sakit Non Pendidikan
namun pada kenyataannya sejalan dengan berdirinya Sekolah Perawat
Kesehatan (SPK), pemerintah Provinsi Riau di Rengat yang sekarang berubah
menjadi Akademi Kesehatan (AKKES), Provinsi riau serta Akademi
Kebidanan (AKBID) Kabupaten INHU. Maka RSUD Indrasari Rengat
menjadi lahan praktek bagi mahasiswa calon tenaga kesehatan tersebut, tidak
hanya menjadi lahan praktek bagi mahasiswa calon tenaga kesehatan , RSUD
Indrasari Rengat juga lahan praktek bagi siswa SMK yang berada di dalam
dan diluar wilayah INHU.

2.2. Gambaran Umum Perusahaan / DUDI

Rumah Sakit Umum Daerah Indrasari Rengat sesuai dengan Surat


Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 194 / Menkes /
SK / II / 1993 tanggal 26 Februari 1993 merupakan Rumah sakit pemerintah
Tipe C yang berada dalam wilayah Pemerintah Daerah Indragiri Hulu
Provinsi Riau. Sebagaimana rumah sakit pemerintah lainnya Rumah Sakit
Umum Indrasari Rengat juga diharapkan mampu memberikan pelayanan
kesehatan kepada pasien khususnya masyarakat Kabupaten Indragiri Hulu
dan sekitarnya secara menyeluruh. Upaya pelayanan kesehatan di Rumah
Sakit Umum Daerah (RSUD) Indrasari Rengat Kabupaten Indragiri Hulu ini
ditujukan kepada semua lapisan masyarakat yang memang membutuhkan jasa
pelayanan kesehatan baik pasien umum, pasien yang memakai asuransi
kesehatan maupun pasien tidak mampu.

Jumlah Pegawai yang mengabdikan dirinya di Rumah Sakit Umum 227


Orang tenaga kesehatan dan 68 Orang Tenaga non kesehatan. Dari jumlah
tenaga kesehatan sebanyak 227 orang, yang mempunyai latar belakang
pendidikan pasca sarjana / S2 berjumlah 11 orang atau sekitar 4,84 % yang
terdiri dari dokter spesialis dan seorang pasca sarjana di bidang Manajemen
Rumah Sakit, sedangkan latar belakang yang dominan pada Rumah Sakit
Umum Daerah Indrasari Rengat Kabupaten Indragiri Hulu adalah pegawai
yang berlatar belakang DIII Kesehatan berjumlah 158 orang atau sekitar
69,60%. Kemudian tenaga kesehatan yang berlatar belakang pendidikan S1
Kesehatan berjumlah 33 orang atau sekitar 14,54%, SLTA sederajat( Sekolah
Perawat Kesehatan (SPK), Bidan, Sekolah Pembantu Rawat Gigi (SPRG),
dan Sekolah Menengah Analis Kesehatan (SMAK) ) yang berjumlah 24 orang
atau 10,58%, dan selanjutnya SLTP sederajat 1 orang atau 0,44%. Dan yang
hanya berlatar belakang pendidikan sampai sekolah dasar tidak ada.
Jenis pelayanan kesehatan yang dilakukan di Rumah Sakit ini adalah :

a. Pelayanan Gawat Darurat 24 jam (Emergency) dengan layanan Dokter


dan perawat jaga 24 jam.

b. Pelayanan Berobat Jalan yang terdiri dari layanan Poliklinik Umum,


Poliklinik Gigi dan Poloklinik Spesialis yang terdiri dari Spesialis Bedah,
Mata, Anak, Kandungan dan Kebidanan, THT, serta Penyakit Dalam.

c. Pelayanan Operasi 24 jam (Operating theatre ) dengan layanan operasi


yang terencana (elektif) maupun gawat darurat (Cyto) untuk jenis operasi
Kebidanan, Bedah, Mata, THT dengan klarifikasi tindakan khusus,
canggih, sedang dan kecil.

d. Pelayanan Rawat Inap yang terdiri dari Instalasi Rawat Inap (IRNA)
Bedah, IRNA Penyakit Dalam, IRNA Anak, IRNA Kebidanan, dan VIP
serta Pelayanan perawatan intensif / Intensive Care Unit(ICU).

e. Pelayanan Rontgen (Radiodiagnostik).

f. Pelayanan Laboratorium dan transfusi darah 24 jam.

g. Pelayanan Farmasi, Instalasi Farmasi melayani resep-resep dari pasien


rawat inap dan rawat jalan, dan juga menyediakan bahan habis pakai
dilingkungan RSUD indrasari Rengat.

h. Pelayanan Gizi.

i. Pelayanan Catatan Medik / Rekam Medik.

j. Pelayanan Pemeriksaan Kesehatan /Medical cheek up .

k. Pelayanan Ambulance yaitu pelayanan sewa ambulance dan perawat


pendamping bagi pasien yang memerlukannya baik untuk kepentingan
rujukan maupun pasien meninggal.

l. Pelayanan Kamar Jenazah.

Sedangkan di Irna Anak RSUD Indrasari, melayani pasien rawat inap, bayi
(perinatal) dan anak-anak (<14 th). Perawat Irna Anak sebanyak 22 orang
yang terdiri dari 1 Kepala Ruangan, 2 Ka TIM ( 1 Ka TIM A dan 1 Ka TIM
B), 14 perawat pelaksana dan 5 bidan pelaksana, bekerja melayani pasien 24
jam dengan 3x jadwal dinas (Pagi, Sore, dan Malam) secara bergantian .

2.3. Struktur Organisasi RSUD INDRASARI RENGAT

DIREKTUR

Drg. Sri Dharmayanti

NIP : 197902292005012006

JABATAN
KB.BAG.TATA USAHA
FUNGSIONAL

KA.SUB.BAG PROGRAM KA.SUB.BAG KEUANGAN


LIDIA YUSNIDA,SKM AJIDINATA
NIP.19811204 200212 2001 NIP.19630805 199201 1001

KA.SUB.BAG UMUM
SEPRIADI,SKM
NIP.19751010 19953 1002

KA.BID KEPERAWATAN KA.BID PELAYANAN KA.BID REKAM MEDIK& APTRS


dr.RIZALWAN,M.KES drg.DWIYANA SYAHPUTRI NIP. drg.SRI DHARMAYANTI
NIP.19620214 199704 1001 19750723 200801 2 007 NIP.19790929 200501 2006

KASI.PEL.KEPERAWATAN Ns.DUWI KA.PELAYANAN MEDIK dr.ELLYSA KASI REKAM MEDIK Ns.RIA


AGUS SETIAWAN.S.Kep NIP.19820509 R.EVAWANY NIP.19820703 ARLINA ,S.KEP NIP.19810406
200904 1004 201001 2006 200501 2017

KASI.SDM & LOG.KEPERAWATAN KASI.PENUNJANG MEDIK KASI APTRS BUJANG


Ns.SAID NASRONI,S.Kep MASRIANI,S.Si.Apt SASTRA NIP.19650504 199003
NIP.19821207 200312 1006 NIP.19790528 200312 2004 1006

Tabel 1. Struktur Organisasi


2.4. Tugas dan Fungsi Tenaga Teknis Analis Kesehatan
2.4.1. Tugas
Melaksanakan pelayanan laboratorium kesehatan meliputi
bidang Hematologi, Kimia Klinik, Mikrobiologi, Imunologi-
Serologi, Toksikologi, Kimia Lingkungan, Kimia Makanan-
Minuman, Kimia Air, Patologi Anatomi, Biologi Dan Fisika.
2.4.2. Fungsi
1. Mengembangkan prosedur untuk mengambil dan memproses
spesimen,
2. Melaksanakan uji analitik terhadap reagen dan spesimen,
3. Mengoperasikan dan memelihara peralatan atau instrumen
laboratorium,
4. Mengevaluasi data laboratorium,
5. Mengevaluasi teknik, instrumen, dan prosedur baru
laboratorium secara efektif dan efisien,
6. Merencanakan, mengatur, melaksanakan dan mengevaluasi
kegiatan laboratorium,
7. Membimbing dan membina tenaga kesehatan lain dalam bidang
teknik kelaboratoriuman,
8. Merancang dan melaksanakan penelitian dalam bidang
laboratorium kesehatan.
BAB III
PELAKSANAAN PRAKERIN
3.1. Uraian Pelaksanaan Prakerin
3.1.1. Pengambilan Sampel
1. Pengambilan Darah Vena
Tujuan :Untuk mendapatkan darah vena dengan
menggunakan Torniquet.
Prinsip :Darah vena yang diambil dengan
menggunakan spuit sebanyak volume
yang diperlukan
Alat : a. Spuit
b. Tourniquit
c. Kapas alkohol 70%
d. Plasterin
Lokasi : a. Pada orang dewasa:
1).Vena cubiti
2).Vena basilica
3).Vena cephalica.
b. Pada anak kecil:
1).Vena jugularis external
2).Vena sinus sagitalis superior
3).Vena femoralis.
Prosedur :
1. Persiapkan alat dan bahan yang akan
digunakan
2. Gunakan masker dan handscone terlebih
dahulu.
3. Pasanglah ikatan pembendung pada lengan atas
kira-kira 3 jari di atas lipatan siku.
4. Mintalah pasien mengepal tangannya agar vena
tampak jelas.
5. Bersihkan lokasi pengambilan dengan kapas
alkohol70 % atau alcohol swab.
6. Tegangkanlah kulit diatas vena dengan jari-jari
tangan supaya vena tidak dapat bergerak.
7. Dengan lubang jarum menghadap keatas, tusuk
vena pelan-pelan.
8. Hisap sampai jumlah darah yang diinginkan.
9. Lepaskan ikatan pembendung.
10. Taruh kapas kering diatas jarum dan cabutlah
spuit tersebut dengan hati-hati.
11. Tekan bekas tusukan beberapa saat, lalu tutup
bekas tusukan dengan plaster.
12. Masukan darah pada tabung vacubtainer sesuai
dengan pemeriksaan yang dibutuhkan.

2. Pengambilan Darah
Kapiler
Tujuan :Untuk mendapatkan darah dari pembuluh darah
kapiler.
Prinsip :Darah diambil dari pembuluh darah kapiler pasien.
Alat : a. Lancet steril
b. Kapas alcohol 70%
c. Kapas kering.
Lokasi : a. Pada orang dewasa:
1). Pada ujung jari manis
2). Pada ujung jari tengah
3). Pada ujung jari telunjuk.
b. Untuk anak kecil dan bayi:
1). Pada ibu jari kaki pinggir
2). Pada tumit.
Prosedur :
1. Persiapkan alat dan bahan yang akan
digunakan.
2. Gunakan masker dan handscone terlebih
dahulu.
3. Bersihkan jari yang akan ditusuk dengan
alkohol 70%.
4. Tunggu sampai kering.
5. Tusuk dengan menggunakan lancet steril.
6. Tetesan darah pertama dibuang atau
dibersihkan.
7. Tetesan berikutnya digunakan untuk
pemeriksaan.
8. Tutup bekas tusukan dengan kapas kering.

3. Pengambilan Sampel Urine


Tujuan : Untuk mendapatkan sampel urin.
Prinsip : Urine diambil oleh pasien di tempat khusus
pengambilan sampel dan dimasukkan kedalam pot
urine dan diberi label.
Alat : Pot urine.
Sampel : Urin sewaktu.
Prosedur :
1. Persiapkan alat dan bahan yang akan
digunakan.
2. Berikan arahan pada pasien cara pengambilan
sampel urine yang baik dan benar dengan
menampung urine dalam botol penampung,
secukupnya dan jangan sampai botol
penampung penuh atau melimpah.
3. Setelah pasien mengantarkan sampel kembali
ke laboratorium pastikan sampel urinenya
cukup.
4. Beri label pada botol penampung.
4. Pengambilan Sampel Sputum

Tujuan :Untuk mengetahui cara pengambilan sampel


sputum.
Alat :Botol sputum.
Sampel : a. Sputum sewaktu
b. Sputum pagi.
Prosedur :
1. Persiapkan alat dan bahan yang akan
digunakan

2. Gunakan handscoon, kemudian beri nama


pasien pada wadah
3. Sebelum sampel sputum diambil, anjurkan
pasien untuk menarik nafas dalam-dalam 2-3
kali lalu tahan beberapa detik
4. Sputum pagi di tampung pada saat pasien
bangun tidur, sputum sewaktu dapat diambil
pada waktu yang tidak ditentukan
5. Kemudian dibatukkan kedalam wadah.
6. Tutup rapat wadah tersebut
7. Sampel siap diperiksa.

3.1.2. Pemerikasaan Hematologi


Pemeriksaan Hematologi adalah pemeriksaan yang dilakukan
untuk mengetahui keadaan darah dan komponen-komponennya.
Darah terdiri dari bagian padat yaitu sel darah merah (eritrosit), sel
darah putih (leukosit), trombosit dan bagian cairan yang berwarna
kekuningan yang disebut serum atau plasma. Pemeriksaan
hematologi rutin dapat menentukan kualitas kesehatan.

1. Pemeriksaan LED (Laju Endap Darah)


Tujuan : Untuk mengetahui laju endap darah pada pasien.
Metode : Westergreen.
Prinsip : Sampel darah citrat 4 : 1 (4 bagian darah vena + 1 bagian
natrium sitrat 3,2 % kemudian masukkan sampel tadi ke
dalam pipet Westergreen sampai tanda/skala 0. Tabung
diletakkan pada rak dengan posisi tegak lurus, Biarkan
tepat selama 1 jam dan catatlah tinggi plasma yang
terbentuk.
Alat : 1. Rak Westergren
2. Pipet Westergren
3. Karet
4. Stopwacth.
Bahan : 1. Darah EDTA
2. Natrium sitrat 3,2%.
Prosedur :
1. Persiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Homogenkan darah yang ada di dalam tabung EDTA.
3. Kemudian masukkan Na citrat dengan darah kedalam
spuit dengan perbandingan 1 : 4 (0,4 Na Citrat + 1,6
ml darah), kemudian homogenkan.
4. Hisap campuran tersebut kedalam pipet westegreen
sampai skala 0.
5. Kemudian diletakkan pada rak tabung westergreen.
6. Pasang timer selama 1 jam.
7. Lalu baca tinggi lapisan plasma yang terbentuk
dengan membaca skala dipipet.
Nilai Normal: Pria : 0-10/jam.
Wanita : 0-20/jam.

2. Pemeriksaan Cloothing Time (CT)


Tujuan : Untuk mengetahui masa pembekuan darah pasien.
Metode : Lee dan White modifikasi.
Prinsip : Darah dikeluarkan dari pembuluh darah dan diteteskan
diatas objek glass lalu dicungkit dengan lidi setiap 15
detik sampai terjadi benang fibrin.
Alat :
1. Stopwatch.
2. Objek glass.
3. Lidi.
Prosedur :
1. Bersihkan jari dengan kapas alkohol 70% biarkan
kering.
2. Tusuk jari dengan lancet steril.
3. Teteskan darah pada objek glass dan nyalakan
stopwatch, baca setiap 30 detik, angkat dengan
menggunakan lidi sampai terbentuk benang fibrin.
4. Setelah terjadi benang fibrin, hentikan stopwatch dan
hitung waktunya sebagai masa pembekuan darah.
Nilai Normal: 2-6 menit.

3. Pemeriksaan Blooding Time (BT)


Metode :Duke.
Tujuan :Untuk mengetahui lamanya waktu pendarahan
seseorang.
Prinsip :Blooding Time dilakukan untuk menilai faktor-faktor
hemostatis yang letaknya extravaskuler dimana keadaan
dinding kapiler dan jumlah trombosit juga berpengaruh.
Alat : 1. Lancet
2. Stopwatch
3. Kertas saring.
Prosedur :
1. Bersihkan bagian cuping telinga dengan kapas
alkohol 70%.
2. Tusuk cuping telinga dengan lancet.
3. Setelah darah keluar, jalankan stopwatch.
4. Tempatkan kertas saring ditempat luka setiap 30
detik.
5. Hentikan stopwatch bila darah tidak dapat dihisap
kembali dan catat waktunya sebagai masa
perdarahan.
Nilai normal : 1-3 menit.

4. Pemeriksaan Darah Rutin ( Alat Merk SAMSUNG)


Tujuan :Untuk mengetahui nilai Hb, Leukosit, Eritrosit,
Trombosit, HT, diffcount MCV, MCH, MCHC.
Alat : 1. Alat Samsung Labgeo HC-10
2. Tabung EDTA.
Reagen : 1. Lyse labgeo
2. Cleaner labgeo
3. Diluent labgeo.
Sampel : Darah EDTA
Prosedur :
1. CARA MENGHIDUPKAN :
a. Tekan tombol switch ON/OFF pada belakang alat
b. Saat instrumen posisi ON, lampu indikator akan
menyala pada bagian bawah LCD dan akan
menampilkan tulisan serta menu awal pada layar
c. Klik LOGIN → accept
d. Pada saat instrumen ready, biarkan alat selama 5
menit agar suhu operasional yang optimal.
2. CARA MENJALANKAN SAMPLE :
a. Klik menu MEASSURE → new sample → sample
ID → pasien ID
b. Masukkan tabung sample yang telah dibuka
tutupnya pada posisi tabung→tekan START
c. Hasil akan secara otomatis mengeprint.
3. CARA MEMATIKAN ALAT :
a. Kembali pada menu awal
b. Klik SHUT DOWN
c. Setelah alat berbunyi alarm panjang,matikan
tombol ON/OFF dibelakang alat.

Nilai normal :

 Hb P :14-16g/dl
W : 12-14g/dl

 Eritrosit P : 4,5-5,5 jt/mm3darah


W :4,0-5,0jt/mm3darah

 Leukosit :4.000-10.000/mm3darah

 Hematokrit P :40-48 %
W :37-43%

 Trombosit :150.000-450.000rb/mm3darah

 Diff count :
Basophil : 0-1 %
Eosinophil : 1-3 %
Netrofil Segmen : 50-70 %

5. Pemeriksaan PT (Protrombin) DAN APTT (Activated Partial


Thromboplastin Time)
Tujuan : Untuk melakukan pemeriksaan koagulasi dengan
menilai aktifitas faktor pembekuan

Prinsip : Pengujian mengevaluasi aktifitas faktor koagulasi


jalur ekstrinsik dan jalur intrinsik serta jalur
koagulasi yang umum untuk menentukan
kecenderungan pembekuan darah menggunakan alat
semi automatic. Adanya pemanjangan nilai PT dan
APTT menunjukkan adanya kekurangan satu atau
lebih faktor koagulasi.

Metode : Semiautomatic

Alat dan Bahan : 1.Alat Biosolea2 Biolabo,

2.Bio TP,

3.Cacl2,

4. Bio CK

Prosedur :

PT (Bio-TP/Bio-TP LI)

 Perlakuan Reagen:

1. Biarkan vial reagen Bio-TP dan botol buffer


berada pada suhu ruangan selama ± 15 menit

2. Buka vial reagen, Masukkan sejumlah buffer


(tertera pada vial reagen ,mis:2ml) kedalam vial
reagen

3. Diamkan selama ±10 menit ,lalu homogen kan

4. Setelah di pakai, simpan reagen pada suhu 2-8 ֯c

5. Sebelum memulai pengerjaan, reagen sebaiknya


dibiarkan pada suhu ruang (untuk reagen yang
sudah terekonstitusi) selama 10 menit.

 Pengerjaan PT:

1. Biarkan reagen PT pada suhu 37֯c


2. Letakkan 100 ul sampel kedalam kuvet

3. Inkubasi selama 2 menit

4. Pindahkan kuvet ke tempat pembacaan

5. Masukkan 200ul reagen PT kedalam kuvet

6. Mulai waktu penghitungan, alat akan membaca


secara otomatis dan catat hasil.

Nilai Normal : 11 – 14 detik


APTT (Bio-Ck)
 Perlakuan Reagen:

1. Biarkan vial reagen pada suhu ruangan selama ±


15 menit.

2. Buka vial reagen ,homogenkan dengan


menambahkan 3 ml Aquabidest kedalam vial
reagen

3. Diamkan selama ± 10 menit,lalu homogenkan

4. Setelah di pakai,simpan reagen pada suhu 2-8֯ c

5. Sebelum memulai pengerjaan ,reagen sebaiknya


dibiarkan pada suhu ruang (untuk reagen yang
sudah terekonstistusi) selama 10 menit.

 Pengerjaan APTT:

1. Biarkan CaCl₂ 0.025M pada suhu 37֯c

2. Letakkan 100ul sampel dan 100ul reagen Bio-CK


kedalam kuvet

3. Inkubasi selama 3 menit

4. Pindahkan kuvet ke tempat pembacaan

5. Masukkan 100ul CaCl₂ 0.025 kedalam kuvet


6. Mulai waktu penghitungan, alat akan membaca
secara otomatis dan catat hasil.

Nilai Normal : 27 – 36 detik

6. Pemeriksaan Malaria
Tujuan :Untuk mendeteksi adanya parasit Malaria
Metode : Rapid Test
Alat : Strip Test
Bahan : Darah EDTA
Prosedur :
1.Siapkan alat dan bahan
2.Teteskan 5ul sample darah ke strip test
dibagian sample.
3.Teteskan 2 tetes buffer lisis di bagian buffer
pada strip test
4.Baca hasil setelah 30 menit.
Interprestasi hasil :
(+) positif : Jika terbentuk 2 garis merah
pada Stript test.
(-) Negatif : Jika terbentuk 1 garis merah
pada Strip test

7. Pemeriksaan Dengue
Tujuan :Untuk mengetahui adanya virus dengue
didalam darah pasien
Metode : Rapid test
Alat : Strip test
Bahan : Darah EDTA
Prosedur :
1. Siapkan alat dan bahan
2. Centrifuge darah yang akan diperiksa selama
12 menit dengan kecepatan 3600rpm
3. Kemudian teteskan 2-3 serum
4. Baca hasil setelah 15-30 menit. Tidak boleh
lebih dari 30 menit.
Intraprestasi hasil :
(+) positif : Jika terbentuk 2 garis merah
pada Stript test.
(-) Negatif : Jika terbentuk 1 garis merah
pada Strip test

3.1.3. Pemeriksaan Imunoserologi

1. Pemeriksaan HbsAg
Tujuan :Untuk mengetahui seseorang terkena infeksi
hepatitis B
Prinsip :HbsAg dalam sampel akan berkaitan dengan anti
Hbs colloidal gold konjugat membentuk komplek
yang akan bergerak melalui membrane area tes yang
telah dilapisi oleh anti Hbs.Kemudian terjadi reaksi
membentuk garis berwarna merah muda keunguan
yang menunjukan hasil positif.
Metode :Rapid test
Alat :1.Rapid test/strip HbsAg
2.Mikropipet
3.Yellow tip.
Bahan :Serum
Prosedur :
1. Pipet serum dengan mikropipet sebanyak 75 ul
lalu teteskan pada tempat serum pada rapid.

2. Lalu tunggu 15 menit.

3. Baca hasil dengan melihat garis yang terbentuk


pada strip HbsAg.
Interpretasi hasil :
Positif ( + ) : Terbentuk dua garis merah di hasil
dan di control
Negatif ( - ) : Terbentuk satu garis merah pada
control
Invalid : Tidak terbentuk garis merahpada
control.

2. Pemeriksaan Golongan Darah


Tujuan : Untuk mengetahui golongan darah seseorang.
Metode : Aglutinasi
Prinsip : Sel darah berkaitan dengan antisera tertentu
sehingga terjadi aglutinasi.
Reagensia : 1.Antisera A
2.Antisera B
3.Antisera AB
4.Antisera D.
Alat : 1.Blood lancet
2.Kapas alkohol
3.Slide golongan darah
Bahan : Darah kapiler
Prosedur :
1.Darah kapiler diteteskan satu tetes pada tiap
lingkaran pada slide yaitu lingkaran A, lingkaran
B, lingkaran AB, dan lingkaran D.
2.Tambahkan satu tetes antisera A pada darah
lingkaran A, antisera B pada darah lingkaran B,
antisera AB pada darah lingkaran AB, dan
antisera D faktor pada darah lingkaran D.
3.Campurkan sampai homogen dengan lidi atau
pengaduk (tiap lingkaran harus menggunakan lidi
atau batang pengaduk yang berbeda).
4.Baca golongan darah dengan melihat adanya
aglutinasi.
Interpretasi hasil :
Ag
Goldar A B AB Rh
A (+) (-) (+) (+/-)
B (-) (+) (+) (+/-)
AB (+) (+) (+) (+/-)
O (-) (-) (-) (+/-)
Table 2. Golongan Darah

Keterangan :
( + ) : Terjadi Aglutinasi
( - ) : Tidak Terjadi Aglutinasi

3. Pemeriksaan Widal
Tujuan :Untuk mendeteksi adanya antibody yang spesifik
terhadap Salmonella typhi dan Salmonella
paratyphi.
Prinsip :Terjadinya aglutinasi antara Salmonella antigen O
dan antigen H dengan antibody spesifik yang
terdapat dalam serum penderita demam Thypoid.
Metode :Rapid Aglutinasi
Alat : 1.Slide Widal
2.Rotator
3.Pengaduk
4.Mikropipet
5.Yellow type.
Bahan :Serum
Reagen :Reagen antigen O dan reagen antigen H
Prosedur :
1. Siapkan bahan dan alat.
2. Teteskan pada slide masing – masing 80 ul + 1
tetes reagen, putar di rotator selama 5 menit,
jika terjadi aglutinasi dibaca titer 1/20, lanjutkan
titer selanjutnya
3. Teteskan pada slide masing – masing 40 ul + 1
tetes reagen, putar di rotator selama 5 menit,
jika terjadi aglutinasi dibaca titer 1/40, lanjutkan
titer selanjutnya
4. Teteskan pada slide masing – masing 20 ul + 1
tetes reagen, putar di rotator selama 5 menit,
jika terjadi aglutinasi dibaca titer 1/80, lanjutkan
titer selanjutnya
5. Teteskan pada slide masing – masing 10 ul + 1
tetes reagen, putar di rotator selama 5 menit,
jika terjadi aglutinasi dibaca titer 1/160,
lanjutkan titer selanjutnya
6. Teteskan pada slide masing – masing 5 ul + 1
tetes reagen, putar di rotator selama 5 menit,
jika terjadi aglutinasi dibaca titer 1/320,
lanjutkan titer selanjutnya

Interpretasi hasil : Positif (+) : Terjadi Aglutinasi


Negative (-) : Tidak terjadi Aglutinasi.
4.Pemeriksaan HIV
Tujuan :Untuk mendeteksi adanya antibodi HIV tipe 1 dan
2 dalam serum pasien
Metode : Rapid test.
Prinsip : HIV 1 & 2 IgG, IgM, IgA dapat dinyatakan
dengan conjugated protema adanya antibody
positif dapat dibaca dengan terbentuknya garis
ungu kemerahan pada strip.
Alat dan Bahan : 1. Strip Hiv
2. Serum
3. Buffer
4. Pipet tetes
Prosedur :
1. Masukkan darah kedalam tabung reaksi sebanyak
½ tabung
2. Kemudian putar darah menggunakan centrifuge
selama 5 menit dengan kecepatan 3000 RPM
3. Sediakan strip HIV, lalu pipet serum dengan
menggunakan pipet yang sudah tersedia di dalam
kemasan strip HIV
4. Kemudian teteskan serum kedalam strip hiv
sebanyak 1 tetes + 3 tetes buffer
5. Tunggu selama 15 menit, lalu baca hasil.
Interprestasi hasil: Positif ( + ) : Terbentuk dua garis merah di hasil
dan di control
Negatif ( - ) : Terbentuk satu garis merah pada
control
Invalid : Tidak terbentuk garis merahpada
control.

5. Pemeriksaan HCV
Tujuan : Untuk mendeteksi adanya virus Hepatitis C pada
serum pasien
Metode : Rapid test
Prinsip : Pada bagian membran penyaring mengandung
campuran kombinasi antigen HCV dimana sangat
spesifik untuk mengidentifikasi anti HCV dengan
sensifitas yang tinggi.
Alat dan Bahan : 1. HCV strip test
2. Pipet tetes
3. Serum
Prosedur :
1. Siapkan alat dan bahan
2. Masukkan darah kedalam tabung reaksi
sebanyak ½ tabung ,
3. Kemudian putar darah menggunakan centrifuge
selama 5 menit dengan kecepatan 3000 RPM
4. Sediakan strip HCV, lalu pipet serum dengan
menggunakan pipet yang sudah tersedia di
dalam kemasan strip HCV
5. Kemudian teteskan serum kedalam strip HCV
sebanyak 3 tetes
6. Tunggu selama 15 menit , lalu baca hasil, tidak
boleh lebih dari 20 menit.
Interprestasi hasil: Positif ( + ) : Terbentuk dua garis merah di hasil
dan di control
Negatif ( - ) : Terbentuk satu garis merah pada
control
Invalid : Tidak terbentuk garis merahpada
control.

6. Pemeriksaan Syphilis
Tujuan : Untuk mendeteksi adanya virus siphilis pada serum
pasien
Metode : Rapid test
Prinsip : Antibodi yang terkait dengan bakteri Treponema
Pallidum akan dihasilkan oleh tubuh pada saat
terinfeksi Treponema Pallidum.
Alat dan Bahan : 1. Syphilis strip test
2. Pipet tetes
3. Serum
Prosedur :
1. Siapkan alat dan bahan
2. Masukkan darah kedalam tabung reaksi
sebanyak ½ tabung ,
3. Kemudian putar darah menggunakan centrifuge
selama 5 menit dengan kecepatan 3000 RPM
4. Sediakan strip Syphilis, lalu pipet serum dengan
menggunakan pipet yang sudah tersedia di
dalam kemasan strip Syphilis
5. Kemudian teteskan serum kedalam strip
Syphilis sebanyak 3 tetes
6. Tunggu selama 15 menit ,lalu baca hasil, tidak
boleh dibaca lebih dari 20 menit.
Interprestasi hasil: Positif ( + ) : Terbentuk dua garis merah di hasil
dan di control
Negatif ( - ) : Terbentuk satu garis merah pada
control
Invalid : Tidak terbentuk garis merahpada
control.

3.1.4. Pemeriksaan Kimia Klinik

1. Pemeriksaan Kimia Darah


Tujuan : Untuk mengetahui kadar kimia darah seseorang

Metode : Automatic

Bahan : Serum, reagen Kenza240TX Biolabo, Aquades

Alat : KENZA 240TX Biolabo

Jenis Pemeriksaan :

1. Cholestrol total (CHOD-PAP)


2. Cholestrol HDL (Enzimatic End Point)
3. Cholestrol LDL (Enzimatic End Point)
4. Trigliserida (GPO-PAP)
5. Creatinin (Kinetic Method)
6. Glukosa (GOD-PAP)
7. Ureum (Kinetic Method)
8. Urid Acid (Enzimatic Photometric)
9. SGOT (IFCC)
10. SGPT (IFCC)
Prosedur :
CARA MENGHIDUPKAN ALAT :
a. Hidupkan komputer dengan menekan tombol
ON pada CPU
b. Bila komputer telah ready,tekan tombol
ON/OFF dibelakang alat Kenza 240TX
c. Keluar tulisan “SWITCH INSTRUMENT”,
klik OK lalu tunggu sampai keluar menu
utama alat
d. Lakukan washing cleaning H₂O
e. Kemudian lakukan Quality Control setiap
hari sebelum melakukan pemeriksaan pasien.

CARA KERJA PEMERIKSAAN SAMPLE :


a. Melakukan cup sample alam alat,urutkan
sesuai nomor cup
b. Klik menu patient
c. Klik patient Entry
d. Masukkan data pasien ID, Nama pasien,
Umur, Sex, Ruangan, nama Analis yang
memeriksa
e. Klik NEXT
f. Dapat lakukan memasukkan data selanjutnya
(next order)
g. Klik EXIT 2X
h. Klik menu START
i. Pilih calibration+patient
j. Klik OK.
Nilai normal :
1.Cholestrol total : <240 mg/dl
2.Cholestrol HDL : >35 mg/dl
3.Cholestrol LDL : <150 mg/dl
4.Trigliserida : <150 mg/dl
5.Creatinin : 0,4-1,4 mg/dl
6.Glukosa : 70-140 mg/dl
7.Ureum : 20-40 mg/dl
8.Urid Acid PR : Pr 2.1-5.7mg/dl, Lk 3,4-7,0
mg/dl
9.SGOT : Pr < 35 mg/dl, Lk <40
10. SGPT : Pr <35 mg/dl, Lk <40

2.Pemeriksaan Elektrolit
Tujuan : Untuk mengetahui kadar Natrium, Kalium dan
Clorida dalam darah pasien

Prinsip : Natrium, Kalium dan Clorida dalam tubuh


berfungsi untuk menjaga keseimbangan cairan
dalam tubuh dan membantu mengatur fungsi
saraf dan kontraksi otot. Kondisi kelebihan
ataupun kekurangan kadar elektrolit tersebut
dalam tubuh dapat menggambarkan diagnosa
suatu penyakit tertentu.

Metode : Automatic

Alat : SMARTLYTE

Bahan : Serum

Cara Kerja :
1.Menu standbye “STANDBYE ON”
YES→READY

2.Klik YES

3.“DEACTIVE STANDBYE”

4.Klik YES

5.H READY Na,K,CL

6.Lakukan pemeriksaan ELEKTROLIT :

 Klik YES

 Lift door/buka kover

 Letakkan cup serum pada posisi


jarum,setelah bunyi bib 2kali lap
jarum denga tissue

 Tutup cover

 Hasil terbaca dilayar SEGERA dicatat


karna hasil tidsk tersimpan jika ada
kertas print maka hasil tertera dikertas
print secara otomatis.

7.Kembalikan layar pada menu Standbye atau


menu Diam dengan :

 Klik NO,NO,NO,NO

 OPERATOR SETTING

 Klik YES/NO

 ACTIVE SYANDBYE

 Klik YES
Nilai normal :

1. Natrium : 136-145 mmol/L

2. Kalium : 3,3-4,5
mmol/L

3. Klorida : 98-106 mmol/L

3. Pemeriksaan Planotes (Kehamilan)


Tujuan :Untuk mendeteksi adanya HCG dalam urine
Metode :Rapid test
Alat :Strip test
Bahan :Urine pagi
Prosedur :
1. Tampung urine dalam wadah yang bersih dan
kering
2. Kemudian celupkan strip test urin kedalam
tabung urine sampai batas yang ditentukan.
3. Kemudian angkat strip test dan baca hasil
setelah 5 menit.
Interprestasi hasil :
(+)Positif :Jika terbentuk 2 garis merah pada strip
(-)Negatif :Jika terbentuk 1 garis merah pada strip

3.1.5. Pemeriksaan Bakteriologi

1. Pemeriksaan BTA
Tujuan :Untuk mengetahui adanya bakteri BTA dalam
sediaan sputum
Prinsip :Bakteri akan mengikat kuat zat warna utama (carbol
fuchsin) tidak bisa di lunturkan dengan zat warna
peluntur (HCl alkohol) dan tidak mengikat kuat zat
warna (methylen blue) sehingga bakteri berwarna
merah.
Metode :Ziehl Neelsen
Alat : 1. Lidi
2. Objek glas
3. Lampu Bunsen
4. Rak pewarna
5. Mikroskop
Reagensia : Carbol Fuchsin 0,3 %, Asam Alkohol 3%,
Methylen Blue 0.3 %
Bahan : 1. Sputum sewaktu
2. Sputum pagi
Prosedur :
1. PEMBUATAN SEDIAAN :
a. Sediakan objek glass yang bersih dan steril.
b. Ambil sputum menggunakan ujung lidi yang
telah dipipihkan, oleskan di objek glass dengan
ukuran 3x2cm.
c. Ratakan pengolesan sputum.
d. Tunggu setengah kering, lalu ukir membentuk
pola spiral menggunakan ujung lidi yang
runcing.
e. Keringkan lalu di fiksasi.
2. PEWARNAAN ZIEHL NEELSEN :
a. Letakkan sediaan yang sudah di fiksasi tadi di
atas rak pewarnaan.
b. Teteskan carbol fuchsin 0,3% sampai menutupi
sediaan, lalu panaskan diatas lampu bunsen
sampai menguap setelah itu diamkan selama 5
menit.
c. Cuci dengan air mengalir.
d. Lalu teteskan Hcl alcohol 3% sampai warna
merah hilang.
e. Cuci dengan air mengalir.
f. Genangi dengan methylen blue 0,3% diamkan
selama 10-20 detik.
g. Cuci dengan air mengalir dan keringkan lalu
periksa pada mikroskop lensa objektif 100x
dengan penambahan imersi oil.
Pelaporan :
1. Negatif = Tidak ditemukan
BTA
2. Scenty = 1-9 / 100 LP
3. (+) = 10-99 / 100 LP
4. (+ +) = 1-10 / LPB
5. (+ + +) = > 10 / LPB

2. Pemeriksaan Narkoba
Tujuan : Untuk mendeteksi ada tidaknya narkoba dalam
urin

Metode : Rapid test

Prinsip : Pada strip test mengandung konjugat drugs IgG


anti narkoba dimana substrat urin yang mengandung
narkoba / drugs ( Amphetamine, Methaphetamine,
Marijuana atau THC, Morphin dan Benzodiazepin )
akan beraksi dan tidak akan membentuk garis merah
pada garis test.

Alat : Strip test

Bahan : Urine

Prosedur :

1. Siapkan alat dan bahan


2. Masukkan strip test kedalam pot urine sampai
batas yang ditentukan
3. Baca hasil setelah 15 menit, tidak boleh dibaca
lebih dari 20 menit.

Intreprestasi hasil :

(+) positif : Jika terjadi garis 1 pada strip test


(-) negatif : Jika terjadi garis 2 pada strip test.

3.1.6. Pemeriksaan Unit Transfusi Darah

1. Pemeriksaan Uji Cocok Serasi Metode Gel Test


Tujuan : Untuk memberikan darah yang aman, tepat dan
cocok kepada pasien serta bermanfaat dan
berfungsi secara klinis dan tidak menyebabkan
reaksi transfusi langsung.

Alat :1.Gel test

2.Centrifuge

3.Inkubasi

4.Mikropipet

5.Spidol

6.Tabung Reaksi

7.Yellow tip

8.Rak Gel Test.

Bahan : 1.Serum

2.Darah

3.Reagen Diluent 2

Prosedur :

1. Buat suspensi sel Os dan donor dengan


konsentrasi 1% .
a. Masukkan 500ul diluent 2 dengan
dispenser kedalam tabung.
b. Tambahkan masing-masing 5ul sel darah
merah pekat Os dan donor ke dalam
tabung
c. Kocok-kocok hingga homogen dan
menjadi suspensi sel 1%.
2. Sediakan liss/coombs card, kemudian berikan
identitas Os, buka penutup aluminium. Dengan
bantuan mikropipet, teteskan :

a. MAYOR : 50ul suspensi sel


donor + 25ul serum
Os

b. MINOR :50ul suspensi sel Os


+ 25ul serum donor

c. AUTO CONTROL :50ul suspensi Os +


25ul serum Os

3. Masukkan ID Card ke inkubator. Inkubasi 37֯,


selama 15 menit (Tekan timer 1/2/3)
4. Setelah selesai masukkan ID Card ke
centrifuge, selama 10 menit
5. Baca Reaksi yang terbentuk.

Intresprestasi hasil :
CATATAN :
1. CROSSMATH MAYOR,MINOR,AC =
NEGATIF.
→darah pasien cocok degan darah donor
→darah dapat diberikan kepada pasien
2.CROSSMATH MAYOR=POSITIF, MINOR
=NEGATIF, AC= NEGATIF.
→periksa kembali golongan darah os dan
donor
→periksa DCT pada darah donor,bila hasil
positif maka darah donor tersebut harus
disingkirkan karna akan selalu positif pada
crossmath mayor
→apabila golongan darah sudah sama dan
DCT donor negatif maka kemungkinan ada
reguler antibody pada darah os
→ganti darah donor, lakukan crossmath lagi
sampai didapat hasil crossmath negatif
→apabila tidak ditemukan hasil crossmath
yang compatibel meskipun darah donor telah
diganti maka harus dilakukan screening dan
identifikasi pada serus os, dalam hal ini
sampel darah dikirim ke UTD pembina
terdekat.

3. CROSSMATH MAYOR= NEGATIF,


MINOR= POSITIF, AC=NEGATIF.
→artinya ada ireguler antibodi pada serum
atau plasma donor
→solusi :berikan PRC atau ganti dengan darah
donor yang lain bila yang diperlikan adalah
plasma,trombosit, WB kemudian lakukan
crossmath lagi.

4. CROSSMATH MAYOR=NEGATIF,
MINOR=POSITIF, AC=POSITIF.
→lakukan direct coombs test pada os
→apabila DCT=POSITIF, hasil positif pada
CROSSMATH MINOR DAN AC berasal
dari auto antibodi
→apabila derajat positif pada minor lebih
besar dibandingkan derajat positif pda AC
/DCT,darah tidak boleh dikerluarkan.ganti
darah donor, lakukan crossmath lagi sampai
ditemukan positif pada minor sama atau lebih
kecil dibandingkan AC/DCT.

5. MAYOR, MINOR, AC = POSITIF


→periksa ulang golongan darah os maupun
donor baik dengan cell grouping maupun back
typing, pastikan tidak ada kesalahn golongan
darah
→positif pada minor kemungkinan berasal
dari auto antibodi pada os
→sedangkan posotif pada mayor dapat
disebabkan oleh ireguler antibodi pada serum
OS
→jika kemungkinan lanjutkan pemeriksaan
dengan screening dari identifikasi antibodi.

3.2. Hambatan
1. Prosedur yang diajarkan disekolah sedikit berbeda dengan di dunia
kerja.
2. Teori yang diajarkan disekolah dengan rumah sakit terdapat perbedaan.

3.3. Hasil Yang di Capai


1. Menambah bekal ilmu pengetahuan dan wawasan.
2. Mendapat pengalaman mengenai cara berinteraksi di lingkungan kerja.
3. Menambah wawasan dan pengalaman serta memperluas pergaulan
terutama dalam memperoleh ilmu pengetahuan yang baru.
BAB IV
PENUTUP

4.1. Kesimpulan
Dari pelaksanaan prakerin yang dilaksanakan di RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH INDRASARI RENGAT KABUPATEN INDRAGIRI HULU dari
tanggal 08 Januari sampai tanggal 30 Maret 2019 kami banyak
mendapatkan pengetahuan dan pengalaman didunia kerja karena kami
langsung turun kelapangan menghadapi pasien di Rumah Sakit tersebut.
Banyak ilmu pengetahuan yang selama ini tidak kami dapatkan disekolah
tapi kami mendapatkannya di RSUD INDRASARI RENGAT sehingga
nantinya kami dapat mengamalkan dan mengembangkannya di dunia kerja
pada saat kami kelak bekerja ditempat kami yang baru, serta kami dapat
membagikan ilmu yang telah kami dapat di sekolah.

4.2. Saran
1. Terima kasih banyak kepada sekolah yang telah mengadakan prakerin ke
masing-masing tempat praktek kerja terutama RSUD INDRASARI
RENGAT sehingga kami siswa/i mendapat ilmu pengetahuan yang lebih
di dunia kerja.
2. Terima kasih kami ucapkan kepada pihak RSUD INDRASARI RENGAT
yang telah bersedia menerima kami dan memberikan ilmu pengetahuan
dan teknologi yang sangat bermanfaat bagi kami untuk dapat
melanjutkan belajar ke jenjang lebih tinggi dan melanjutkan di dunia
kerja.
3. Saya berharap untuk rumah sakit agar pada saat adik-adik kami dari
SMKF IKASARI mengadakan prakerin lagi, rumah sakit masih mau
menerima adik-adik kami untuk mencari pengalaman di RSUD
INDRASARI RENGAT, dan semoga kedepannya kakak bisa lebih
membimbing mereka.
4. Saya berharap buat sekolah kedepannya agar lebih maju lagi dan dapat
mengadakan transfortasi untuk anak-anak prakerin, agar mempermudah
keberangkatan mereka.

Anda mungkin juga menyukai