Anda di halaman 1dari 3

3 Kondisi yang Membuat Gigi

Susu Harus Dicabut di Dokter


Gigi
Oleh Karinta Ariani SetiaputriInformasi kesehatan ini sudah direview dan diedit oleh: dr. Yusra
Firdaus - Dokter Umum.
 1Klikuntuk
Klik
Klik untukberbagi
untuk membagikan
berbagi pada
viaLine
di dinew(Membuka
Facebook(Membuka
Twitter(Membuka
Tumblr(Membuka
Google+(Membuka
Linkedln(Membuka di
di
dididi di jendela
jendela
jendela
jendela
jendela
jendela yang
yang
yang
yang
yang yang baru)1
baru)
baru)
baru)
baru)
baru)
Idealnya, gigi susu akan mulai tanggal satu per satu mulai sekitar usia enam
sampai tujuh tahun. Memasuki usia 15-17 tahun, biasanya semua gigi susu telah
tergantikan dengan gigi dewasa. Namun, terkadang dokter akan menyarankan
Anda untuk cabut gigi susu sebagai jalan tempuh terbaik ketika dirasa ada yang
tidak beres dalam pergantian gigi bayi menuju gigi permanen. Kenapa, ya?
Simak penjelasannya di bawah ini!

Cabut gigi susu, kapan harus


dilakukan?
Proses cabut gigi susu mau tidak mau harus dilakukan ketika ada gangguan atau
masalah pada rongga mulut. Di antaranya yaitu:

1. Kapasitas rahang tidak memadai untuk pertumbuhan gigi baru

Ukuran rahang yang kecil umumnya disertai dengan ukuran gigi susu yang kecil
pula. Padahal, ukuran gigi dewasa yang tumbuh nantinya bisa saja jauh lebih
besar daripada gigi susu sebelumnya. Persediaan ruang yang kurang memadai
ini akan membuat gigi dewasa yang baru keluar jadi saling menumpuk dan
terkesan tidak rapi.

Bahkan tak jarang gigi dewasa sulit keluar karena tidak memiliki ruang yang
cukup atau terhalang oleh gigi lainnya. Satu-satunya pilihan untuk memperbaiki
struktur gigi ini adalah dengan pemasangan kawat gigi atau biasa disebut behel.

Selain berfungsi untuk meratakan gigi yang tidak rapi, pemakaian behel juga
akan membantu memperbesar ukuran rahang yang minim.

2. Gigi susu tidak kunjung tanggal

Sebelum usia 17 tahun, seharusnya seluruh gigi susu telah copot dan digantikan
dengan gigi permanen. Sayangnya, tidak semua anak mendapatkan fase gigi
tanggal sesuai waktunya. Memang, dalam beberapa kasus terkadang gigi susu
tampak sangat kuat sehingga tidak menunjukkan tanda mau copot sama sekali.

Itu sebabnya, cabut gigi susu biasanya menjadi pilihan untuk menggantikannya
dengan gigi dewasa yang sudah saatnya keluar. Sebab jika tidak dicabut,
kemungkinan besar gigi susu masih tetap akan bertahan di dalam mulut tanpa
tahu kapan akan copot dan digantikan oleh gigi permanen.

3. Infeksi

Ketika gigi susu mengalami kerusakan yang cukup parah akibat infeksi, biasanya
akan meluas sampai ke bagian pulpa. Dalam anatomi gigi, pulpa adalah lapisan
paling dalam setelah enamel dan dentin. Pulpa bisa juga disebut sebagai pusat
atau inti gigi yang tersusun dari pembuluh darah, saraf, serta jaringan lunak
lainnya.

Infeksi yang sudah mencapai pulpa tidak bisa dianggap remeh karena berarti
bakteri akan lebih mudah untuk masuk dan tinggal di dalam pulpa. Jika
pemberian antibiotik tidak mampu menyembuhkan infeksi gigi tersebut, maka
pencabutan gigi susu bisa menjadi pilihan terbaik.

Anda mungkin juga menyukai