PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
5
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Korupsi ialah perilaku yang buruk yang tidak legal dan tidak wajar untuk
mengambil keuntungan pribadi atau orang lain serta selalu mengandung unsur
“penyelewengan” atau dishonest (ketidakjujuran). Korupsi dinilai dari sudut manapun
ia tetap suatu pelanggaran. Korupsi mengakibatkan kurangnya pendapatan Negara dan
kurangnya kepercayaan. Fenomena umum yang biasanya terjadi di Indonesia yaitu
selalu muncul kelompok sosial baru yang ingin berpolitik, namun sebenarnya banyak
di antara mereka yang tidak mampu. Mereka hanya ingin memuaskan ambisi dan
kepentingan pribadinya dengan dalih “kepentingan rakyat”.
Oleh karenanya, disetiap negara harus memiliki strategi dan berupaya
menindak dan mencegah tindakan korupsi dengan kebijakan pemerintah masing-
masing. Seperti di Indonesia yang memberikan hukum pidana kepada pelaku korupsi
dan ditangani oleh lembaga-lembaga seperti BPK, KPK, dll. Yang paling penting agar
tidak terjadi korupsi adalah disetiap diri harus memiliki nilai-nilai kejujuran dan rasa
takut akan hal-hal yang haram. Karena sejatinya orang yang memiliki harta yang halal
adalah orang-orang yang paling selamat agamanya, paling tenang hati dan pikirannya,
paling lapang dadanya, paling sukses kehidupannya, dipenuhi keberkahan dan
kehormatan serta harga diri bersih dan terjaga.
B. SARAN
Seharusnya disetiap negara harus memiliki strategi dan berupaya menindak
serta mencegah tindakan korupsi dengan kebijakan pemerintah masing-masing.
Seharusnya para koruptor itu mendapat hukuman yang setimpal dan sesuai dengan
peraturan perundang – undangan di negara tersebut.
6
DAFTAR PUSTAKA