Data Perencanaan
a. Bentang kuda-kuda : 11 m
b. Jarak antar kuda-kuda : 6m
c. Rencana jarak gording : 0.78 m
d. Kemiringan atap : 15o
e. Berat penutup atap galvalum : 3.2 kg/m2 (PPIUG, 1983:12)
f. Berat plafond an penggantung : 18 kg/m2 (PPIUG, 1983:12)
g. Tekanan angin : 25 kg/m2
h. Mutu baja profil
Ix : 368 cm4
Iy : 35,7 cm4
Berarti untuk Angin tekan (Wt) = 0,02a – 0,4 ; Angin hisap (Wh) = -0,4
Wangin menurut (PPIUG 1983 hal 22 pasal 4.2) tekanan tiup harus diambil
minimum 25 kg/m2 daerah jauh dari pantai (Lumajang Kota), maka
digunakan Wangin 25 kg/m2.
1) Angin Tekan (Wt)
Wt = (0,02 x a) – 0,4 x jarak gording x W
= ((0,02 x 15o) – 0,4) x 0.78 x 25 kg/m2
= -1,95 kg/m (berarti beban angin tekan di anggap 0 kg/m)
Momen akibat angin tekan
= 1/8 x Wt x L2
= 1/8 x -1,95 x 0.952
= -0,148 kg.m
2) Angin Hisap (Wh)
Wh = -0,4 x jarak gording x W
= -0,4 x 0.78 m x 25 kg/m2
= -7,8 kg/m
Momen akibat angin hisap
= 1/8 x Wh x L2
= 1/8 x -7,8 m x 0.952
= -0,6 kg.m
d. Kombinasi Pembebanan
Kombinasi beban menurut D + L untuk beban tetap, untuk beban sementara
D + L ± W.
1) Kombinasi beban tetap (DL + DD)
Mx = Mx1 + Mpx = 120.765 kg.m + 217,33 kg.m = 338.098 kg.m
My = My1 + Mpy = 32.35 kg.m + 58.234 kg.m = 90.6 kg.m
2) Kombinasi beban sementara (DL + DD + DW)
Mx = Mx1 + Mpx + Mtekan
= 120.765 kg.m + 217,33 kg.m + 0 kg.m = 337.95 kg.m
My = My1 + Mpy – Mhisap
= 32.358 kg.m + 58,23 kg.m – 0,6 = 90 kg.m
Mx Sementara
< 1,3 ; maka yang dipakai adalah moment akibat beban
Mx Tetap
lentur.
Mx Sementara
>1,3 ; maka yang dipakai adalah moment akibat beban
Mx Tetap
sementara.
Mx Sementara 385,75 kg.m
= = 1 < 1,3 dipakai moment beban lentur.
Mx Tetap 385,75 kg.m
Ix : 368 cm4
Iy : 35,7 cm4
ix : 5,60 cm
iy : 1,75 cm
f : 11,72 cm2
q : 9,20 kg/m
Cx : 0 cm
Gambar 2.4 Profil C. 150.50.20.4,5
Cy : 1,54 cm
Zx : 49 cm3
Zy : 10,5 cm3
Berat : 9,20 kg/m
A : 11,72 cm2
Fy : 320 MPa
Fu : 520 MPa
a. Periksa Kelangsingan Penampang
Flens/sayap λf ≤ λp Web/Badan λw ≤ λt
𝑏 250 ℎ 665
≤ ≤
𝑡𝑓 √𝑓𝑦 𝑡𝑤 √𝑓𝑦
50 250 150 665
≤ ≤
4,5 √320 4,5 √320
11,11 ≤ 13,97 (OK) 33,3 ≤ 37,174 (OK)
b. Kontrol Tegangan
Berdasarkan PPBBI ’84 hal 5 pasal 2.2 (1), bahwa untuk elemen baja yang
mengalami tegangan normal dan tegangan geser, maka tegangan idiil yang
terjadi tidak boleh melebihi tegangan dasar atau tegangan yang diijinkan,
sehingga:
Profil C.150.50.20.4,5
W : 9,20 kg/m
Ix : 368 cm4
Iy : 35,7 cm4
Wx : 49 cm3
Wy : 10,5 cm3
Mx My
σ = √Wx + Wy ≤ σijin
c. Kontrol Geser
D Py
τ= =
A A
144,90 kg
=
11,72 cm2
= 12,94 kg/cm2
σid = √σ2 + 3τ2 ≤ σijin
2 2
= √(949 kg⁄cm2 ) + 3(12,36 kg⁄cm2 ) ≤ 1600 kg/cm2
d. Kontrol Lendutan
Lendutan maksimum yang diijinkan menurut PPBBI 1984 hal.155
1
sebesar : 𝑓 max = 𝑥𝐿
250
1
= 250 𝑥 600 𝑐𝑚 = 2,4 𝑐𝑚
Dimana :
qx (Beban mati sumbu x) = 10,027 kg/m = 0,10027 kg/cm
qy (Beban mati sumbu y) = 37,421 kg/m = 0,37421 kg/cm
Px (Beban hidup sumbu x) = 38,8 kg
Py (Beban hid up sumbu y) =144,9 kg
E = 2,1 x 106 kg/cm2
L = 6 m = 600 cm
Ix = 368 cm4
Iy = 35,7 cm4
Perhitungan :
5 qx .L4 1 Px .L3
fx = x + x
384 E .Ix 48 E .Ix
= 0,38 cm
5 qy .L/24 1 Py .L/23
fy = x + x
384 E .Iy 48 E .Iy
= 1.46 cm
Kontrol :
= √(0,382 ) + (1,462 )
= 1.51 cm < 2,4 cm (OK)
2.1.3 Perhitungan Trekstang
Untuk memperkuat gording dari lendutan, maka harus diberi trekstang.
Diketahui :
Pembebanan :
a. Beban mati
Q = berat sendiri gording + berat penutup atap
= 11 kg/m2 + (3.2 kg/m2 x 0.78 m)
= 22.96 kg/m
Beban total yang diterima trekstang adalah beban yang bekerja searah
sumbu y-y
Qy = Q x cos a
= 71,76 kg/m x cos 15o
= 21.14 kg/m
b. Beban Hidup
Py = P x cos a
= 150 kg x cos 15o
= 144.9 kg
𝑄𝑦 . 𝐿𝑦
P total / Pmax = + 𝑝𝑦
3
22,46 . 6
= + 144.9
3
= 187.17 kg
Dimensi trekstang
Jumlah medan trekstang n = 4; jumlah gording =10; y =jarak gording = 0.78
m ; x = ¼ . jarak kuda-kuda = ¼ . 6 = 1.5 m
𝑦
tan a =𝑥
0.78
= 1.5
= 0.52
a = 27,47o
R x sin α = n x Pmax n = jumlah medan trekstang = 4 buah
= 1053.962 kg
𝑅
Tegangan (σ) = 𝐹
𝑅
F =
σ
1053.962
=
1600
= 0,64 cm2
Dimana :
F = ¼ x π x d2
𝐹𝑥4 0,658 𝑥 4
d = √ 3,14 = √ = 0.9 cm2 = 9 mm ≈ 15 mm
3,14
Data-data :
Jarak antar kuda-kuda (dk) =6m
Jarak Gording (gd) = 0.78 m
Tekanan Angin (PBI ’83 pasal 4.2 ayat 1:22) = 25 kg/m2
Gaya P’ diambil dari hubungan gording dan ikatan angin yang arahnya sejajar
sumbu gording ( PPBBI ’84 hal. 64 ).
P’ = ( 0,01 x Pkapstang ) + ( 0,005 x n x q x dk x dg )
Dimana :
n = Jumlah travee antar dau batang ikatan angina = 2 bh
q = beban atap vertical terbagi rata = 3.2 kg/m2
dk = jarak kuda-kuda = 6 m
dg = jarak gording = 0.78 m
Pada bentang ikatan angin harus memenuhi syarat berdasarkan PPBBI ’83 hal
ℎ 0,25 . 𝑄
64 yaitu : 𝐼 < 𝐸 . 𝐴𝑡𝑒𝑝𝑖
Dimana :
Atepi : luas bagian tepi kuda – kuda = (a+b)/2 x dg
h : jarak kuda – kuda pada bentang ikatan angin
l : panjang sisi miring tepi atas kuda – kuda = 8.28 m
B : ½ lebar bangunan = 6 m
l : 8.28 x 2 = 16.56 m
Q : n x q x dk x dg
Pk : ( a x b )/2 x tekanan angin/2
Dimana :
𝑎
a tg 15o = 1 → a = tg 15o (1/2 x 6 m) = 0,8 m
.𝐵
2
𝑏
b tg 15o = 1 → b = tg 15o (1/2 x 9,81 x 0.78 m) = 1,02 m
. 𝑙 . 𝑑𝑔
2
𝑎. 𝑏 𝑇𝑒𝑘𝑎𝑛𝑎𝑛 𝐴𝑛𝑔𝑖𝑛
Pk =( )𝑥 ( )
2 2
0,8 . 1,02 25 𝑘𝑔/𝑚2
=( )𝑥 ( )
2 2
= 5,15 kg
P’ = (0,01 . Pk) + (0,005 . n . q . dk . dg)
= (0,01 . 5,15 kg) + (0,005 . 2 . 25 kg/m2 . 6 m . 0.78 m)
= 0,2 kg
𝑎+𝑏
Atepi =( ) 𝑥 𝑑𝑔
2
0,8 𝑚 + 1,02 𝑚
=( ) 𝑥 0,78 𝑚
2
= 0,71 m2
Qtepi = n x q x l x dk
= 1 . 25 kg/m2 . 16,56 m . 6 m
= 317,952 kg
Control :
ℎ 0,25 . 𝑄
> √𝐸 .
𝐼 𝐴𝑡𝑒𝑝𝑖
6 0,25 . 993,6 𝑘𝑔
> √2100000 .
16,56 0,71
𝑃′ 0,52 𝑘𝑔
Dimensi F = 𝜎𝑖𝑗𝑖𝑛 = 1600 𝑘𝑔/𝑐𝑚2 = 0,000126 cm2
Dimana : F = ¼ . π . d2
4 . 0,000325
d=√ 3,14
= 0,02 cm = 0,2 mm
maka dipakai besi dengan Ø 12 mm.
4) Kemudian edit grid dengan cara Klik Kanan Edit Grid Data Modfy
Show Sistem isikan data kuda-kuda/ truss ke arah sumbu X setelah
menghapus semua data yang ada dimulai dari Nol. Kemudian isikan lagi
data Nol ke arah sumbu Y setelah menghapus data yang ada terlebih dahulu.
Yangterakhir yaitu memasukan data ketinggian atap ke arah sumbu Z
dengan menghapus data yang ada terlebih dahulu memasukan angka nol.
5) Setelah itu garis maka kita tentukan dulu bahan apa yang akan digunakan
dengan Define Material Add New Material Steel → Edit
sesuai dengan data.
9) Kemudian definisikan beban apa saja yang akan di masukkan dengan cara
mencari Define → Define Load Pattern isikan Load (MATI, HIDUP,
ANGIN) → isikan Type (DEAD,LIVE,WIND) → isikan Multipler (0,0,0).
Add New Load → OK.
10) Mengisikan data beban mati, beban hidup dan beban angin di mulai beban
simpul tepi kemudian beban simpul tengah dan beban simpul puncak.
11) Setelah semua pembebanan sudah dimasukkan maka semua beban tersebut
harus dikombinasikan dengan cara cari Define → Load Combinations.
12) Untuk comb 1 → MATI Load case diisi dengan 1 dan HIDUP Load case
diisi dengan 1
Untuk comb 2 → MATI Load case diisi dengan 1, HIDUP Load case
diisidengan 1, ANGIN Load case diisi dengan 1
13) Analisis → set options → XZ Plan → OK.
14) Analisis → RUN → simpan data → OK.
2.2.4 Proses Analaisa Kuda-kuda Menggunakan Profil Pipa Baja
Dicoba profil pipa hollow diameter 4” tebal 4,5 mm, dengan data-data:
Ix= Iy= 234 cm4
ix= iy= 3,89 cm
Fprofil= 15,52 cm2
Wx=Wy= 41 cm
Berat = 12,2 kg/m
Berdasarkan PPBBI ’84 hal 20 pasal 4.2 (3), bahwa kelangsingan pada arah
tegak lurus dihitung dengan persamaan:
Lk 77 cm
λx = = = 19,7 ~ 20
ix 3,89 cm
Di dalam PPBBI ’84 hal 14 pada tabel 5 tentang faktor tekuk untuk baja Fe
510 dengan λx = 20 didapat ωx = 1,098
Tegangan yang terjadi :
ωx . p
= < σijin
𝐹
1,098 . 5457 cm
= < 2400 kg/cm2
15,2 𝑐𝑚2
σ = 0,75 x σijin
= 0,75 x 2400 kg/cm2
= 1800 kg/cm2
Dicoba profil pipa baja 4” tebal 4,5 mm, dengan data-data :
Ix= Iy= 234 cm4
ix= iy= 3,89 cm
Fprofil= 15,52 cm2
Wx=Wy= 41 cm
Berat = 12,2 kg/m
Tegangan yang bekerja
𝑃
= 𝐹𝑝𝑟𝑜𝑓𝑖𝑙 < 0,75 x σijin
5290 𝑘𝑔
= < 0,75 x 2400 kg/cm2
15,52
Di dalam PPBBI ’84 hal 14 pada tabel 5 tentang faktor tekuk untuk baja
Fe 510 dengan λx = 39 didapat ωx = 1,212
Tegangan yang terjadi :
ωx . p
= < σijin
𝐹
1,212 . 1912 kg
= < 2400 kg/cm2
10,69 𝑐𝑚2
= √330,442 + 1,56(02 )
= 330,44 kg/cm2 < 1600 kg/cm2 (OK)
Jadi, 4 buah baut angker telah memenuhi untuk dipasang.