Intervensi, Implenentasi Lanjutan Bab3
Intervensi, Implenentasi Lanjutan Bab3
1 2 3 4 5 6 7
ventilasi, pola nafas setelah dilakukan 1. Atur posisi klien 1. Dengan penurunan Jam 08.00 WIB Jam 13.00 WIB
tidak efektif tindakan keperawatan dengan semi fowler. diafragma akan 1. Mengatur posisi S:
berhubungan dengan selama 5x24 jam pola memberikan klien dengan semi - klien mengatakan
menurunya ekspansi nafas klien normal kesempatan paru fowler nyaman dengan
dengan: 2x24 jam pola nafas 3L/menit tekanan parsial O2 diberikan. sesak nafas
DS : lebih efektif dengan dan saturasi O2 dalam Jam 08.05 WIB berkurang
sesak dan batuk - Tidak terdapat 3. Ajarkan dan bantu 3. Nafas dalam akan lembab 3L/menit tenang.
DO : cairan berlebih klien untuk latihan memaksimalkan kerja menggunakan TD 100/70 mmHg
- frekuensi nafas dalam rongga nafas dalam dan batuk paru, dan batuk nasal canul. Nadi: 88x/menit
- nadi 86x/menit pemeriksaan beban klien agar mengatakan sesak Suhu: 36,4ºC
- taktil premitus foto thoraks) sekret keluar tanpa nafas nya A: Masalah belum
tertinggal dari vokal premitus berlebih klien. Jam 08.10 WIB P: Lanjutkan
dada kiri dada kanan 4. Kolaborasi dengan 4. Untuk 3. Mengajarkan intervensi 2,4,5,6,7
- auskultasi paru meningkat/ dokter untuk tindakan mengembalikan klien untuk latihan
kanan bawah: sama dengan pleura fungsi dan fungsi ekspansi nafas dalam dan
suara nafas dada kiri therapy lebih lanjut. pengembangan paru batuk efektif
menghilang - TTV normal 5. Kolaborasi dengan 5. Pemeriksaan cairan R/ klien merasa
redup/dullness N : 80x/menit cairan pleura penyebab efusi pleura dalam dan batuk
S : 36˚C – awal dan akhir shift nafas, frekuensi, Jam 08.20 WIB Silvie Martiana N
5. Memberikan
therapy rifamfisin
450 mg 1 tablet
(PO), TB vit 1
tablet (PO),
omeprazole (IV).
R/ obat diberikan
sesuai 6 benar
cara pemberian
6. Mengobservasi
TTV klien:
R/ TD: 100/70
mmHg
Nadi: 88x/menit
RR: 30x/menit
Suhu: 36,4ºC
2 Gangguan rasa nyaman; Tupan : Tgl. 28 April 2017 Tgl. 28 April 2017
nyeri berhubungan Setelah dilakukan 1. Atur posisi klien 1. Memfasilitasi Jam 07.00 WIB Jam 13.20 WIB
dengan peningkatan tindakan keperawatan senyaman mungkin. ekspansi paru 1. Mengatur posisi S: klien mengatakan
tekanan rongga pleura selama 4x24 jam semaksimal mungkin klien senyaman nyeri dada berkurang
akibat penumpukan nyeri teratasi hilang 2. Ajarkan klien teknik 2. Teknik distraksi dan mungkin O: ekspresi wajah
cairan dalam rongga Tupen : relaksasi distraksi dan relaksasi nafas dalam R/ klien mengatakan klien tampak tenang
pleura, ditandai dengan Setelah dilakukan relaksasi nafas dalam ini dapat nyaman dengan - Skala nyeri 3
meringis tekanan rongga pleura /nyeri Jam 09.35 WIB R/ TD: 100/70 mmHg
kesakitan menurun dengan 3. Ciptakan lingkungan 3. Menghindari stimulus 2. Mengajarkan Nadi: 88x/menit
- klien tampak kriteria hasil: yang tenang dengan lingkungan yang teknik distraksi RR: 30x/menit
membatasi - nyeri teratasi, ekspresi membatasi jumlah memperberat dan relaksasi nafas Suhu: 36,4ºC
- nadi 86x/menit - tidak terdapat cairan keluhan nyeri R/ klien memahami sebagian
DS: berlebih dalam rongga 4. Observasi TTV klien 4. Perubahan/ dan mau P: Lanjutkan
nyeri pada dada pemeriksaan foto jantung atau tekanan Jam 10.35 WIB
- skala nyeri 4 (0-- Skala nyeri menurun 5. Kolaborasi dengan meningkatkan pengunjung
10) dari 4 menjadi 3 (0- dokter bila nyeri ambang nyeri R/ penunggu klien
10). meningkat untuk sehingga klien hanya 1 orang
4. Mengobservasi
TTV klien:
Nadi: 88x/menit
RR: 30x/menit
Suhu: 36,4ºC
5. Berkolaborasi
nyeri meningkat
untuk pemberian
analgetik
R/ analgetik tidak
diberikan
3 Gangguan Tupan : Tgl. 28 April 2017 Tgl. 28 April 2017
pemenuhan Setelah dilakukan 1. Anjurkan klien untuk 1. Oral hygiene setiap Jam 07.00 WIB Jam 13.15 WIB
kebutuhan tindakan keperawatan oral hygiene setiap hari dapat 1. Menganjurkan S: klien mengatakan
nutrisi selama waktu 4 hari. mengurangi rasa klien untuk oral nafsu makan kurang
berhubungan minggu, berat badan tidak enak dari sisa hygiene setiap- klien mengatakan
dengan mual, klien meningkat. makanan dan obat hari makan sedikit-
ditandai dengan: Tupen : 2. Dampingi klien saat 2. Memberikan R/ klien sedikit tapi sering
DO: Setelah dilakuakan makan dan beri dorongan semangat memahami dan O: klien tampak
- klien tampak tindakan keperawatan motivasi untuk untuk klien mau lemah
- makanan yang asupan nutrisi klien makanannya asupan nutrisinya dengan dibantu habis ½ porsi
disajikan hanya adekuat dengan 3. Anjurkan klien untuk 3. Porsi makan sedikit keluarga/perawat (diet III/nasi tim
habis ¼ porsi kriteria hasil: makan dalam porsi tapi sering dapat Jam 07. 10 WIB TKTP;2000kkal)
- BU: 8x/menit - Berat badan kecil tapi sering. menurunkan iritasi 2. Mendampingi A: masalah teratasi
dan mual, nyeri disajikan habis bagian gizi untuk diet seperti diet TKTP menghabiskan
adekuat. porsi
hati. melakukannya
6. Observasi berat badan 6. Diperlukan untuk sesuai anjuran
untuk pemberian
diet TKTP
R/ diet TKTP
diberikan
5. Memberikan
therapy
Omeprazole
R/ therapy obat
Omeprazole
melalui IV
diberikan
6. Mengobservasi
berat badan
klien.
R/ klien tidak
mampu turun
dari kasurnya,
BB klien 49 kg
4 Defisit perawatan diri Tupan : Tgl. 28 April 2017 Tgl 26 april
berhubungan dengan Setelah dilakukan 1. Berikan penkes 1. Tingkat pengetahuan Jam 08.05 WIB Pkl : 13.35 WIB
kelelahan, ditandai penkes selama 3x24 dan motivasi pentingnya yang baik tentang 1. Memberikan S : klien mengatakan
dengan jam personal hygiene perawatan diri bagi perawatan personal penkes dan merasa terbantu
klien kurang, rambut Setelah dilakuakn pemeliharaan dan R/ klien mengerti diri
- Kuku klien tampak selama 1x24 jam klien kesehatan perawatan diri bersih, rapi dan
panjang dan kotor mampu memelihara 2. Dekatkan alat 2. Memudahkan klien Jam 08:08 WIB wangi
DS: personal hygiene perawatan personal dan perawat atau 2. Mendekatkan alat A: masalah teratasi
- Klien mengatakan dirinya dengan hygiene (alat mandi, anggota keluarga perawtan diri (alat sebagian
selama sakit tidak bantuan minimal keramas, gosok gigi, dan yang membantu mandi, keramas, P: lanjutkan
pernah gosok gigi dengan kriteria hasil: perawatan kuku) dalam melakukan gosok gigi dan intervensi 1,2,3,4,5
- Klien mengatakan - Penampilan dan personal hygiene perawtan kuku)
selama sakit hanya tubuh klien bersih klien R/ klien dibantu oleh
dilap saja dengan dan rapi. 3. Berikan bantuan 3. Melatih kemandirian perawat dan
dibantu oleh - Kuku klien bersih dalam perawatan diri klien dalam keluarga
potong kuku personal hygiene klien terhadap klien dalam bantuan dalam
klien 4. Melibatkan
perawatan personal
hygiene klien
perawat bekerja
sama.
5. Mengobservasi
TTV
Nadi: 88x/menit
RR: 30x/menit
Suhu: 36,4ºC
penyakit berhubungan Dalam jangka waktu 3 1. Berikan penkes 1. Tingkat pengetahuan Jam 10:10 WIB Jam 13:50
dengan kurangnya bulan resiko penularan mengenai cara penularan yang baik tentang 1. Memberikan S: klien dan keluarga
pengetahuan klien penyakit klien dan cara pencegahan cara penularan dan penkes mengenai engatakan sudah
tentang penularan; menurun penularan penyakit TBC cara pencegahan cara penularan dan memahami dan
penyebaran spesimen Tupen: penularan penyakit cara pencegahan mengetahui cara
yang terinfeksi, ditandai Dalam jangka waktu akan berdampak penularan penyakit peularan dan cara
dengan: 1x24 jam klien dan pada perbaikan pola TBC pencegahan
DO: keluarga memahami hidup sehat klien dan R/ klien dan keluarga penularan penyakit
- Ketika klien batuk cara penularan dan keluarga sehingga tampak memahami TBC
tidak pernah dtitutup pencegahan penularan mencegah penularan Jam 10:20 WIB O:
oleh tisu/saputangan penyakit TBC dengan terhadap orang lain 2. Memberikan pujian - Klien dan
dengan klien tanpa - Klien dan keluarga 2. Berikan pujian terhadap 2. Memberikan pujian perilaku yang mejawab pertanyaan
memakai alat mampu menjawab praktek perilaku yang akan memotivasi mendukung tentang cara
pelindung pertanyaan yang mendukung mengenai klien dan keluarga mengenai cara penularan dan cara
DS: diberikan tentang cara cara penularan dan cara dalam mempraktekan penularan dan cara pencegahan
- Klien mengatakan penularan dan pencegahan penularan cara yang telah pencegahan - Ketika batuk,
tidak tahu cara pencegahan penyakit penyakit TBC dijelaskan penularan penyakit klien tampak
penularan penyakit TBC. 3. Observasi adanya 3. Perilaku yang TBC menutup mulutnya
TBC - Bila klien batuk selalu perubahan perilaku klien mendukung upaya R/ klien tampak dengan tisu
ditutup dengan tisu dan keluarga dalam mencegah penularan memahami dan A: Masalah teratasi
keluarga dalam
mencegah
penularah penyakit
TBC
mempraktekannya
pengetahuan mengenai Dalam jangka wktu 1. Berikan penkes 1. Membantu klien dan Jam 09:05 WIB Jam 09:15 WIB
kondisi dan aturan 2x24jam klien dan mengenai proses keluarga dalam 1. memberikan S: klien mengatakan
pengobatan penyakit keluarga klien penyakit klien meliputi: memahami informasi penkes mengenai mengetahui
klien berhubungan memahami kondisi pengertian, penyebab, mengenai proses proses penyakit pengertian,
dengan kurangnya dan program dan prosedur penanganan penyakit klien klien meliputi: penyebab, dan
informasi, ditandai pengobatan penyakit penyakit klien. meliputi: pengertian, pengertian, perawatan/
dengan: klien dan melakukan 2. Kaji ulang tingkat penyebab, dan penyebab, dan pengobatan penyakit
DO: perubahan pola hidup pemahaman klien dan prosedur penanganan prosedur klien
Klien dan keluarga untuk memperbaiki keluarga setelahdierikan penyakit klien. penanganan O: klien dan
tampak bertanya-tanya kesehatan umum dan penkes mengenai proses 2. Jawaban yang benar penyakit klien. keluarga mampu
tentang kondisi dan menurunkan resiko penyakit klien meliputi: dari klein dan R/ klien dan menjawab
program pengobatan pengaktifan ulang pengertian, penyebab dan keluarga atas keluarga memahami pertanyaan berkaitan
dan pencegahan prosedur penanganan pertanyaan perawat Jam 09:07 WIB dengan penyakitnya
penyakit klien Tupen: penyakit klien mengenai proses 2. Mengkaji A: Masalah teratasi
DS: Dalam jangka waktu 3. Observasi tingkat penyakit klien ulang tingkat sebagian
Klien dan keluarga 1x24jam, klien dan penerimaan klien dalam meliputi: pengertian, pemahaman klien P: Lanjutkan
mngatakan tidak tahu keluarga mengetahui program pengobatan. penyebab, dan dan keluarga setelah intervensi 2,3
tentang kondisi dan memahami prosedur penanganan di berikan penkes
klien. mengungkapkan
telah disampaikan
3. Mengobserva
si tingkat
penerimaan klien
dalam program
pengobatan.
R/ klien mau
menerima dan
malaksanakan
pengobatan
selanjutnya
CATATAN PERKEMBANGAN
dx
April 2017 O:
menghilang
redup/dullness
I:
fowler 45º
2,9L/menit
kepada klien
08.00WIB klien:
- Nadi: 88x/menit
- RR: 28x/menit
- Suhu: 37,1ºC
sebelah kanan
I:
membatasi penunggu/pengunjung.
I: Silvie MN
menghabiskan makanannya
(melalui IV)
Pukul 5
10.00WIB S: -
ketika batuk
A: Masalah teratasi
Silvie MN
30 April berkurang
Pukul I:
menurun/menghilang, taktil
08.00WIB kiri.
- Nadi: 84x/menit
- RR: 24x/menit
- Suhu: 36,8ºC
berkurang
pukul 10)
2) Nadi: 84x/menit
4) Suhu: 36,8ºC
45º
- Nadi: 84x/menit
- RR: 24x/menit
- Suhu: 36,8ºC
I: Silvie MN
(IV)
A: masalah teratasi
Silvie MN
5 S:
I:
klien (TBC)
2) Mengobservasi adanya
A: masalah teratasi
A: Masalah teratasi
Silvie MN
sesuai program
Silvie MN
Azitromycin (PO)
11.30WIB berkurang
10
A: masalah teratasi
Silvie MN
Pukul 5 S:
I:
klien (TBC)
2) Mengobservasi adanya
A: Masalah teratasi
Silvie MN
C. PEMBAHASAN
Kab. Sumedang selama 5 hari mulai tanggal 27 April 2017 sampai dengan 1
konsep asuhan keperawatan sesuai dengan teori yang telah diberikan oleh
Setelah melihat dan mengkaji uraian yang tekah dituliskan dari bab-
1. Tahap Pengkajian
pengumpulan data yang dilakukan pada Ny.W secara umum penulis tidak
pengumpulan data pada tahap pengkajian, yaitu adanya respon positif dari
klien dan keluarga klien sehingga memudahkan proses pengumpulan data.
Selain itu juga dipermudah dengan adanya kerjasama yang baik antara
yang dilakukan tidak terlepas dari tinjauan teori yang ada dalam bab dua.
Pada pasien efusi pleura dapat ditemukan keluhan seperti batuk, dispnea
bervariasi, adanya keluhan nyeri dada (nyeri pleuritik), pada efusi pleura
dan terhambat pada bagian yang mengalami efusi. Saat dilakukan perkusi
suara redup ditemukan diatas efusi pleura, egofoni diatas paru yang
premitus dan raba berkurang dan adanya jari tabuh merupakan tanda fisik
(Smeltzer C Suzanne,2002).
pleura meliputi; hitung darah lengkap, hitung jenis leukosit dan LED,
pasien TBC terdiri dari: laboratorium (darah: Hb, Leukosit, LED, analisa
2002).
gangguan sistem pernafasan akibat efusi pleura diperoleh data fokus yaitu
keringat pada malam hari. Pada klien Ny. W dalam penentuan diagnosa
pada klien Ny. W yaitu tidak dilakukannya tindakan diagnostik PPD dan
melihat hasil pemeriksaan LED, foto thoraks, USG serta pemeriksaan fisik
atau aktual. Diagnosa keperawatan pada penderita efusi pleura dan TBC
menurut Susan Martin Tucker et. al (1998) dan Dongoes E Marilyn et. al
(2000) yaitu:
rongga pleura.
jaringan.
terinfeksi.
mual.
kesenjangan diagnosa antara teori dengan kasus. Diagnosa yang muncul pada
klien Ny. W sebagian ada yang sesuai dengan teori namnun ada pula diagnosa
yang dalam teori tidak ada tetapi dalam kenyataan ada, seperti: Gangguan defisit
meliputi data objektif; kebersihan mulut kurang, keaadan tubuh klien yang kurang
bersih, rambut klien lengket dan kuku klien panjang dan kotor. Data subjektif;
klien mengatakan selama sakit tidak pernah gosok gigi dan keramas, klien
mengatakan selama sakit hanya dilap saja. Untuk diagnosa gangguan rasa
nyaman; nyeri, masalah ini muncul dikarenakan terdapat data objektif; klien
Adapun diagnosa yang dalam teori ada tetapi pada kasus Ny. W tidak
diangkat seperti; gangguan difusi gas berhubungan dengan penurunan jumlah total
jaringan paru dan bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan
gangguan difusi gas, penulis menyimpulkan bahwa klien Ny. W masih bisa
Sedangkan pada diagnosa bersihan jalan nafas tidak efektif penulis tidak
menemukan bunyi nafas tambahan pada pemeriksaan fisik terhadap klien Ny. W.
3. Tahap Perencanaan
telah ditentukan. Secara sederhana perlu merumuskan keputusan awal apa yang
dilakukan, bagaimana, kapan dilakukan, dan siapa yang akan melakukan kegiatan
disepakati oleh klien dan keluarganya. Penyusun rencana tindakan ini penulis
mengacu pada teori doenges (2007). Tetapi penulis menyesuaikan rencana yang
yaitu klien kooperatif, keluarga klien mendukung setiap perencanaan serta adanya
dukungan dan bimbingan dari pembimbing dilapangan dan dukungan dari perawat
ruangan dan tenanga kesehatan lainnya yang sangat membantu dalam penyusunan
menurut Susan Martin Tucker (1998) dan Dongoes E Marilyn at. al (2000),
tetapi terdapat kesenjangan dimana ada perencanaan yang dalam teori ada
tetapi dalam kasus tidak ada yaitu kolaborasi pemberian obat agen mukolitik,
dalam teori namun oleh penulis adalah kolaborasi untuk tindakan fungsi
pleura.
Dalam perencanaan kasus pada Ny. W pada dasarnya sama dengan teori akan
tetapi terdapat kesenjangan dimana ada perencanaan yang dalam teori ada
tetapi dalam kasus tidak ada yaitu kolaborasi, konsul dengan therapy
alasan biaya dan penulis juga berpendapat bahwa perencanaan yang efektif
pleura dan TBC, maka penulis merumuskan rencana tindakan sesuai dengan
diagnosa keperawatan menurut NANDA yang disesuaikan dengan situasi dan
- Ajarkan dan anjurkan klien teknik distraksi dan relaksasi nafas dalam
pleura dan TBC, maka penulis merumuskan rencana tindakan sesuai dengan
kondisi yang ada, yaitu: memberikan atau membantu klien dalam hal
kesehatan terhadap klien dan keluarga sehingga klien dan keluarga lebih
mengerti tentang manfaat dari kebersihan diri bagi kesehatan dan libatkan
Dalam perencanaan kasus pada Ny. W pada dasarnya sama dengan teori akan
sehingga klien dan keluarga dapat melakukan perubahan pola hidup untuk
Dalam perencanaan kasus pada Ny. W pada dasarnya sama dengan teori akan
(TBC).
4. Tahap Implementasi
asuhan keperawatan pada klien Ny. W ini dilakukan selama 5 hari dan
muncul, yaitu:
penulis terbatas dari jam 07.00 WIB s/d jam 14.00 WIB, sehingga
klien.
kesenjangan.
adanya kesenjangan.
Dalam hal yang mendukung dalam proses pelaksanaan tindakan ini
yaitu klien kooperatif, keluarga klien mendukung setiap tindakan serta adanya
perawat ruangan dan tenanga kesehatan lainnya yang sangat membantu dalam
5. Tahap Evaluasi
Pada tahap ini penyusun melakukan penilaian pada respon klien terhadap
intervensi yang telah diberikan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
Untuk lebih jelasnya berikut ini akan penulis uraikan evaluasi dari
sebagian.
makan yang habis dan rasa mual yang berkurang. Lalu untuk tujuan
klien pada saat klien kontrol berobat jalan. Hasil evaluasi untuk
oleh ekpresi klien yang tampak tenang, dan pernyatan klien yang
perawatan diri. Hal ini terlihat dari keadaan klien yang terlihat
bersih dan rapi. Hasil evaluasi untuk diagnosa ini yaitu masalah
sudah teratasi.
April sampai 1 Mei 2017, dari 6 diagnosa keperawatan yang muncul yang
meliputi:
adanya mual.
kriteria saja, sedangkan waktu yang tersedia bagi penulis hanya 5 hari saja,
Sumedang.