(a)
(b)
Gambar 4.x. Hasil inspeksi visual 1 pada (a) Pelat 6; (b) Pelat 8
Kemudian, cacat yang ditemukan adalah porositas. Cacat ini dapat terjadi dikarenakan
elektroda yang lembab, arus pengelasan terlalu rendah, busur las terlalu panjang dan travel
speed terlalu tinggi. Adapun tindakan dalam mencegah terjadinya cacat porositas yaitu
pengovenan elektroda sebelum digunakan, pengaturan tinggi busur, pembersihan base metal
dan pengondisian arus pengelasan sesuai prosedural.
(a) (b)
Gambar 4.x. Hasil Inspeksi visual 2 pada (a) Pelat 6; (b) Pelat 8
Berikutnya, cacat yang ditemukan adalah lack of fusion. Dimana cacat ini dapat hadir disebabkan
oleh ampere yang terlalu rendah, sudut kampuh terlalu kecil, travel speed terlalu tinggi dan
permukaan kampuh terdapat kotoran. Tindakan yang dapat dilakukan untuk mengatasi cacat lack
of fusion ini adalah menaikkan ampere sesuai dengan WPS, menyesuaikan
sudut kampuh dengan WPS, melakukan pembersihan pada seluruh area base metal termasuk
kampuh dan mengatur travel speed yang sesuai.
(a) (b)
Gambar 4.x. Hasil Inspeksi visual 3 pada (a) Pelat 6; (b) Pelat 8
Kemudian, cacat pengelasan undercut. Cacat jenis ini hanya ditemukan di pelat 8 dimana
cacat ini terjadi disebabkan karena travel speed terlalu tinggi, panjang busur terlalu tinggi,
dan posisi elektroda yang kurang tepat. Maka, cara yang dapat dilakukan untuk mecegah
cacat undercut ini adalah kecepatan pengelasan diturunkan, panjang busur diperpendek dan
sudut kemiringan diatur kira-kira 70-80 derajat.