Anda di halaman 1dari 2

Topik : Pengamatan Antagonisme Antar Mikroba

Tanggal : 25 April 2018

Tujuan : Untuk mempelajari sifat antagonisme antara kapang dengan bakteri.

Dasar Teori

Interaksi antar mikroorganisme yang menempati suatu habitat yang sama akan
memberikan pengaruh positif, saling menguntungkan dan pengaruh negatif, saling merugikan
dan netral, tidak ada pengaruh yang berarti (Kusnadi, 2003). Beberapa macam hubungan
antar spesies bakteri di alam antara lain komensalisme, mutualisme serta antagonisme atau
amensalisme. Komensalisme merupakan suatu interaksi antara mikroorganisme dengan
organisme lain dimana satu jenis dapat diuntungkan namun jenis lain tidak dirugikan.
Sedangkan interaksi antar mikroorganisme yang dapat saling menguntungkan disebut dengan
simbiosis mutualisme dan hubungan mikroorganisme yang dengan organisme lain yang
saling menekan pertumbuhannya disebut dengan antagonisme (Kusnadi, 2003).
Mikroba antagonis yang memiliki kemampuan antimikroba tersebut dapat
menghasilkan senyawa antimikroba. Senyawa antimikroba yang dihasilkan oleh mikroba
pada umumnya merupakan metabolit sekunder yang tidak digunakan untuk proses
pertumbuhan (Schlegel, 1993), tetapi untuk pertahanan diri dan kompetisi dengan mikroba
lain dalam mendap atkan nutrisi, habitat, oksigen, cahaya dan lain-lain.
Antagonis adalah peristiwa yang menyebabkan tertekannya aktivitas suat
mikroorganisme jika dua mikroorganisme atau lebih berada pada tempat yang
berdekatan jadi Uji antagonis merupakan uji yang digunakan membuktikan bahwa
mikroorganisme yang bersifat antagonis dapat menghambat aktivitas mikrooganisme
lain yang berada ditempat yang berdekatan. Mikroorganisme yang bersifat antagonis ini
memiliki pertumbuhan yang cepat sehingga dapat menutupi mikroorganisme yang
berdekatan dengannya (Tuju, 2004). Selain itu, secara garis besar interaksi microbial
(interaksi antar mikroba) terbagi menjadi interaksi simbiotik dan non-simbiotik. Dikatakan
simbiotik apabila spesies yang satu dengan yang lain saling berkaitan dan
membutuhkan.Biasanya, interaksi ini terjadi di lingkungan tanah, dimana pada lingkungan
tersebut banyak terdapat nutrisi dan koloni-koloni microbial. Namun begitu, interaksi
antagonisme juga terdapat di dalam tubuh manusia, semisal pada sistem respiratori, di usus
besar, maupun di sistem reproduksi (Cowan, 2012).
Daftar rujukan

Cowan, Marjerie Kelly. 2012. Microbiology, a system approach 3rd edition. USA: McGraw-
Hill companies.
Kusnadi et al. 2003. Mikrobiologi. Bandung: JICA-IMSTEP
Schegel, G.H. 1993. General Microbiologi seventh edition. USA: Cambrige University Press
Tuju MJ .2004. Antagonisme Trichoderma spp, to Raistonia solanacearum Cause of Wilt
Bacteria ini Potato Plant. Eugenia. Vol 10, no 2, pp 143-155.

Anda mungkin juga menyukai