Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN AKHIR

HASIL KERJA PRAKTEK PIPA (PLUMBING)

Disusun Oleh : Emylia Rizki Oktaviany


NIM : 1831310035
Kelas : 1A - DIII TeknikSipil
No absen : 09
Hari/tanggal : Kamis, 21 februari 2019

PS. DIII TEKNIK SIPIL


JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI MALANG
SEMESTER GENAP 2018/2019
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Pengenalan Alat

Mengenal alat alat dan perkakas serta fungsi fungsi alat dan acara
penggunaanya sangat penting dalam bidang Teknik plumbing. Peralatan kerja
tangan (hand tool) yang dipergunakan dalam kerja pipa dapat dikelompokkan
sebagai berikut:

1. Alat ukur
Meliputi rol meter, mistar,penggaris siku, unting unting, waterpass, pita
ukur, jangka sorong, jangka dalam, jangka luar, dan benang

2. Alat pemberi tanda


Meliputi pensil, krayon, peniti, kapur tulis, bolpoin, penggores

3. Alat pemotong
Meliputi gergaji pipa, burring reamer, treading Machine, buring reamer,
pahat besi, dan kikir

4. Alat Pengulir
Meliputi Sney, T-Dies, treading machine,

5. Alat Penjepit
Meliputi Ragum, kunci pipa, kunci Inggris, Tang Klem, dan Tang
Kombinasi

1.2 Pengenalan Bahan

2.1 Pipa Galvanis


Pipa galvanis adalah pipa besi lunak yang di lapisi oleh timah. Pipa ini
di lapisi timah untuk menghindari karatan, seperti yang kita ketahui bahwa
timah merupakan sesuatu bahan yang mempunyai daya tahan terhadap
karat. Apabila kualitas lapisan sempurna, maka pipa galvanis akan tahan
terhadap karat hingga kurang lebih sepuluh tahun. Pipa galvanis di produksi
dengan berbagai ukuran, baik diameter maupun ketebalan dindingnya, di
sesuaikan kegunaannya. Ukuran yang umum di pergunakan dan banyak di
pasaran adalah pipa dengan diameter ½″, ¾″, 1½″, 2″, 2½″, 3″, dan 4″
dengan ukuran paling standar adalah 6 ( enam) meter.

2.2 Alat sambung


Pada suatu instalasi pipa baik untuk instalasi air bersih maupun
instalasi air kotor banyak di jumpai sambungan, belokan, katup ataupun
hubungan lainnya. Untuk keperluan tersebut, telah di produksi bermacam-
macam alat sambung dari berbagai ukuran maupun jenis bahan yang sesuai
dengan pipanya.Meliputi Tee, Elbow, Socket, reducing Socket, Bend,Barrel
Union, Barrel Niple, Cap, Reducing Tee
2.1 Tee
Di pergunakan untuk menyambung tiga buah pipa yang berdiameter sama,
dengan arah tegak lurus. Alat sambung ini mempunyai ulir di tiga ujungnya.

2.2 Reducing Tee


Di pergunakan untuk menyambung tiga buah/batang pipa yang mempunyai
dua macam ukuran diameter dengan arah tegak lurus. Alat sambung ini
mempunyai uliran di ketiga ujungnya.

2.3 Elbow
Di pergunakan untuk menyambung dua buah pipa yang berdiameter sama,
digunakan untuk membelokkan pipa yang berada diujung ujung. Ada uliran
didalam pada kedua sisi

2.4 Socket
Di pergunakan untuk menyambung dua buah pipa lurus dengan ukuran
diameter yang sama dan mempunyai ulir di kedua ujungnya.

2.5 Reducing Socket


Di pergunakan menyambung dua pipa lurus dengan ukuran diameter
pipa yang berbeda. Alat sambung ini mempunyai ulir di kedua ujungnya

2.6 Bend 45’


Dipergunakan untuk menyambung dua buah pipa yang berdiameter
sama dengan sudut 45’ yang mempunyai jari-jari panjang dan dikedua
ujungnya mempunyai ulir yang berlainan. Yaitu ulir luar dan ulir
dalam.digunakan untuk menyambung pipa dengan sambungan pipa yang
lain

2.7 Barrel Union


Alat sambung ini di pergunakan untuk menyambung dua buah pipa
yang berdiameter sama, terutama pada instalasi tertutup.

2.8 Barrel Nipple


Alat sambung ini di pergunakan untuk mengencangkan sambungan
pipa. Bentuk segi enam di tengah alat ini di pergunakan untuk
mengencangkan sambungan dengan menggunakan kunci pipa.

2.9 Cap
Dipergunakan untuk menutup aliran dan alat sambung ini mempunyai
ulir luar.

2.3 Saniter
Saniter adalah merupakan alat keperluan manusia yang ada hubungannya
dengan kebutuhan air pembuangan, sehingga manusia dapat terjamin
kesehatannya. Bahan yang digunakan adalah keramik, besi baja, berbagai
plastik, fiber glass, dan bahan tahan karat. Bahan lainnya yang ada sekarang,
mulai banyak digunakan untuk bak mandi rendam ( bath tabe ).

Resiko polister yang diperkuat dengan anyaman serat glass, dan yang
tergolong mewah yaitu dengan menggunakan marmer kualitas tinggi.Bahan
yang dipergunakan untuk samieter harus memenuhi persyaratan, yaitu
sebagai berikut ;

1.Tidak menyerap air


2.Tidak berkarat dan tidak mudah aus
3.Mudah dibersihkan
4.Relatif mudah di buat
5.Mudah dipasang.
Alat- alat saniter dikelompokkan menjadi empat, yaitu :

a.Alat saniter badan ( Ablusionary fistueres ).


Alat saniter ini digunakan untuk melayani air kotor bekas mandi atau
mencuci anggota badan, biasanya ditempatkan dikamar mandi rumah tinggal,
kamaar cuci untuk anggota badan , seperti di kantor-kantor, industri, sekolah,
dan sebagainya.

b.Alat Saniter Cucian (waste water Fixkture )


Alat seniter ini digunakan untuk air kotor tanpa air yang mengandung
lemak,biasanya,alat ini dipasang ditoko cuci pakaian,hotel ,dan tempat kerja.

c. Alat seniter lemak (greasy water fixture).


Alat ini digunakan untuk melayani air kotor yang mengandung
lemak.biasanya alat seniter ini biasa dipasang dirumah
makan/restoran.hotel,rumah sakit dan sebagainya.

d.Alat saniter kotoran ( Soil Fixtures )


Alat saniter ini di gunakan untuk melayani kotoran manusia. Biasanya di
pasang di kamar mandi rumah tinggal, industri, sekolah dan sebagainya.
BAB II
PRATIKUM
2.1 JOB 1 : Mnegukur, Memotong, dan Menggergaji Pipa Galvanis
2.11 Kebutuhan Bahan :
a. Pipa galvanis diameter ½”
b. Pipa galvanis diameter ¾”
c. Pipa galvanis diameter 1”

2.1.2 Kebutuhan Alat :


a. Rol meter
b. Penggaris siku
c. Pensil
d. Gergaji besi
e. Ragum Besi (Penjepit)
f. Buring Reamer
g. Kikir
h. Cutter Pipa

Ragum Pipa Penggaris Siku Gergaji Besi

Burring Reamer Kikir Cutter pipa

Rol Meter Pensil


2.1 3 Metode Kerja
a) Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
b) Mengukur Panjang pipa diameter ½”, ¾”, dan 1” dengan Panjang
masing masing 38 cm
c) Menyepitkan pipa pada ragum untuk memudahkan pekerjaan
d) Memotong pipa dengan menggunakan cutter pipa
e) Lalu Memotong pipa menjadi 19 cm dengan menggunakan gergaji
Besi
f) Membersihkan bram atau serpihan bekas potongan dengan buring
reamer
g) Mengikir permukaan ujung pipa untuk mendapatkan kesikuannya serta
agar ukuran Panjang pipa tepat
h) Menggambar pola di pipa sesuai gambar kerja ( Garis horizontal ke
bawah 5 buah, dan garis horizontal miring (45 derajat) dari kiri bawah
ke kanan atas di ujung yang berbeda

h.1 Gambar kerja


i) Menggergaji pola yang sudah dibuat dengan baik dan teliti
j) Mengumpulkan hasil kerja
2.1.4 Dokumentasi

2.1.5 Hasil kerja


2.2 JOB 2 : Mengulir Pipa Galvanis Dengan Alat Manual
2.2.1 Kebutuhan Bahan :
a. Pipa galvanis diameter ½”
b. Pipa galvanis diameter ¾”
c. Oli / pelumas

2.2.2 Kebutuhan Alat


a. Ragum Pipa
b. Gergaji Besi
c. Rol Meter
d. Burring Reamer
e. Kikir
f. Cutter Pipa
g. Pensil
h. Sney Lansung
i. Sney tidak lansung
j. Kain Majun
k. Oil can
l. Obeng Gepeng

Ragum Pipa Gergaji Besi Rol Meter

Burring Reamer Kikir Cutter pipa

Pensil Sney T- dies


Kain Majun Oil Can Obeng Gepeng
2.2.3 Metode Kerja
a. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
b. Mengukur Panjang pipa diameter ½”, ¾”dengan Panjang masing
masing 19 cm
c. Cutter pipa dengan menggunakan Pemotong pipa
d. Membersihkan bram atau serpihan bekas potongan dengan buring
reamer
e. Mengikir permukaan ujung pipa untuk mendapatkan kesikuannya serta
agar ukuran Panjang pipa tepat
f. Menjepit pipa pada ragum pipa
g. Mengulir pipa dengan benar menggunakan t-dies/ snei dengan cara
diputar kearah bawah dengan posisi arah panah ke bawah, hingga
uliran terasa berat
h. Memberikan pelumas/ oli sebelum diputar untuk memudahkan
pemutaran
i. Memposisikan ragum dibawah alat, untuk menghindari kecelakaan
kerja
j. Membalik arah penguliran keatas dengan mengubah arah panas ke atas
berfungsi untuk melonggarkan dan membersihkan alat supaya hasil
uliran bagus, rapi, dan tidak bengkok
k. Melakukan penguliran pada kedua sisi dengan langkah yang sama
l. Membersihkan alat alat dengan baik
2.2.4 Dokumentasi

2.2.5 Hasil Kerja


2.3 JOB 3 : Mengulir, Memotong, dan Mmemburing reamer Pipa
galvanis dengan treading Machine
2.3.1 Kebutuhan Bahan
a. Pipa galvanis diameter ½”
b. Pipa galvanis diameter ¾”
c. Oli / pelumas

2.3.2 Kebutuhan Alat :


a. Ragum pipa
b. Rol meter
c. Pensil/ Penanda
d. Treading machine (Buring Reamer, Pipe Cutter, T-Dies)

Ragum pipa Rol Meter Treading Machine Penanda

2.3.4 Metode Kerja


a. Menyiapkan semua alat dan bahan yang akan di gunakan
b. Membersihkan treading machine dengan kelengkapannya (pasang pisau
ulir di T-Dies yang sesuai ukuran pipa yang akan di ulir) dan periksa
juga olinya.
c. Masukkan pipa pada lubang pipa dan jepitlah dengan penjepit pipa. Jika
pipa terlalu panjang gunakan roll penyangga untuk menahan pipa. Perlu
di perhatikan pipa yang menjorok keluar minimal 10 cm dari bagian
muka penjepit.(Diukur mendekati buring reamer)
d. Melakukan perapian pipa dengan buring reamer kurang lebih 6
detik(Tidak boleh tipis tipis karna akan menyebabkan bengkok dan
rusak)
e. Mengatur posisi T-Dies pada landasan dan mengatur posisi ukuran yang
ada pada Treading Machine pada posisi 0 cm
f. Membuka kunci T-Dies dan mengatur dalam penguliran pertama,
ukuran jangan di tempatkan sekaligus melainkan di lebihkan dengan
posisi 2 garis dari garis bawah ukuran diameter pipa( diameter ½”
berarti 2 garis bawah sebelum mencapai ½)
g. Mulailah penguliran pertama dengan saklar dalam kondisi FOR.
h. Menginjak pedal agar mesin bisa berfungsi/bergerak. Penguiran
pertama selesai hingga mata t-dies mencapai yang terakhir
i. Membalas putaran dan membersihkan bram dengan merubah saklar.
j. Mengatur kembali pisau T-Dies dengan posisi pada ukuran diameter
pipa (sejajar dengan garis diameter).
k. Memulai penguliran yang ke dua dengan posisi 2 garis dari garis
diameter pipa( pipa diameter ½” berarti 2 garis sebelum mencapai garis
½)
l. Menginjak pedal hingga mata t-dies mencapai yang terakhir
m. Melakukan langkah kerja 6 tetapi posisi T-Dies di lebihkan untuk
memperdalam uliran.(garis di setting lurus dengan ukuran diameter
pipa)
n. Setiap selesai mengulir atau membalas uliran pedal harus di lepas.
o. Mengukur panjang pipa dan panjang ulir pipa yang telah ditentukan
dengan menggunakan roll meter dan menandai 5 cm sebagai garis yang
akan dipotong
p. Mengatur posisi pipa cutter pada landasan dan ujung dari pemotong di
tempatkan pada garis pemotong.
q. Mengatur saklar pada posisi FOR dan menginjak pedal.
r. Melakukan pemotongan dengan menggunakan pipa cutter dan
mengatur pemotongan dengan memutar handel pipa cutter secara
perlahan-lahan sampai pipa tersebut terpotong, Lalu mengarahkan outlet
Oil pada pipa.
s. Melepaskan injakan pedal dan saklar dipindahkan dari posisi
t. Bersihkan peralatan dan periksakan hasil kerja pada instruktor.
2.3.5 Dokumentasi

2.3.6 Hasil Kerja


2.4 JOB 4 : Merancang Intalasi Pipa Sederhana
2.4.1 Kebutuhan Bahan
a. Pipa berdiameter ¾ inchi
b. Oli
c. Socket
d. Barrel union
e. Barrel nipple
f. Elbow
g. Bend
h. Tee
i. Cap
j. Kran
k. Sealtape

Pipa Galvanis Oli

Socket Bend Tee Elbow Barrel nion

Seal Tape Barrel Nipple Cap


2.4.2 Kebutuhan Alat :
a. Tang
b. Pensil
c. Roll meter
d. Ragum
e. Kunci pipa

Treading Machine Tang Roll meter


Ragum Pensil Kunci pipa
2.4.3 Langkah Kerja :
a. Memahami rangkaian yang akan dibuat sesuai dengan gambar kerja.
b. Menyiapkan alat dan bahan
c. Menghitung panjang kebutuhan pipa dan mengukur bagian yang harus
diulir
d. Memotong, memburning reamer, dan mengulir pipa sesuai dengan
kebutuhan menggunakan mesin ulir. Mengulir dengan menggunakan 3
tahap seperti pada job 3.
e. Ketika semua pipa telah dipotong dan diulir, kemudian dirangkai
seperti gambar kerja.
f. Ketika merangkai pipa, uliran dilapisi sealtipe terlebih dahu;lu 4-5
lapisan dengan arah sesuai jarum jam.
g. Merangkai rangkaian sesuai dengan gambar kerja, dengan dibantu
dengan ragum dan kunci pipa.
h. Cek pipa agar tidak bocor dengan alat, jika bocor maka harus
merangkai ulang dqan dirapatkan lagi.

2.4.4 Gambar kerja :

2.4.5 Dokumentasi
2.4.6 Hasil Kerja

a. Pipa mengalami kebocoran sebanyak 2 tempat


b. Kebocoran terletak di sambungan bend dan barrel
Nipple
c. Pipa sudah tidak bocor setelah lebih dirapatkan
kembali
2.5 JOB 5: Merancang Intalasi Air Kotor Dan Air Bersih Pada
Alat Alat Saniter
2.5.1 Kebutuhan Bahan
a. Pipa galvanis ½”
b. Pipa PVC diameter 1”
c. Oli
d. Socket
e. Barrel union
f. Barrel nipple
g. Elbow
h. Bend
i. Tee
j. Cap
k. Kran
l. Sealtape
m. Reducing socket
n. Alat sanitasi
o. Meteran air + stop kran
p. Kran air
q. Pangkon dan klem

Pipa pvc dan pipa galvanis Oli

Socket Bend Tee Elbow Barrel nion

Sekrup Seal Tape Barrel Nipple Cap Reducing


Socket
alat sanitasi Keran Air Meteran Air+stopkran Klem+Pangkon
2.5.2 Kebutuhan Alat :
a. Tang
b. Pensil
c. Roll meter
d. Ragum
e. Kunci pipa
f. Bor+mata bor
g. Gergaji pipa
h. Obeng

Treading Machine Tang Roll meter

Ragum Pensil Kunci pipa

Bor+mata bor Gergaji Besi Obeng


2.5.3 Gambar kerja :

2.5.4 Metode Kerja


a. Mempersiapkan alat dan bahan yang akan dipergunakan dalam
pekerjaan ini.
b. Mempelajari gambar kerja.
c. Mengangkat dan rapatkan bak cuci tangan, Toilet dan Urinal pada
dinding tembok dan aturlah tingginya sesuai dengan ukuran yang
terdapat pada gambar kerja.
d. Menandai dengan pensil pada dinding tembok,baik tinggi maupun as
pada dinding tembok.
e. Mengukur dan beri tanda dengan pensil, tempat kedudukan besi
penggantung pada dinding tembok.
f. Membuat pipa sesuai ukuran yang sudah sama dengan di lapangan
g. Memasang meteran pipa dan stop kran pada awal saluran air bersih
h. Memasang klem untuk memudahkan pemasangan wastafel agar bisa
menggantung dengan mengebor permukaan dinding terlebih dahulu
i. Menggantungkan wastafel pada besi penggantung.(pangkon)
j. Pasang pipa yang sudah sesuai ukuran (dipotong sesuai pada job 3)
dan pasang kran wastafel.
k. Menambahkan klem supaya pipa dapat tergantung dengan baik
l. Membuat saluran air bersih dengan menyambungkan pipa galvanis dan
alat sambung hingga menyambung pada alat saniter yang lainnya
m. Merapatkan sambungan dengan isolasi pipa dan kunci Pipa (harus
rapat agar tidak mengalami kebocoran)
n. Memasang saluran air kotor dengan pipa PVC(dipotong
menggunakana gergaji pipa) pada alat alat saniter sesuai gambar kerja,
dan rapatkan menggunakan isolasi pipa
o. Mengecek kebocoran pipa dengan menyalurkan air pada sambungan
air bersih
p. Bersihkan semua alat dan kembalikan ke tempat semula
2.5.5 Hasil Kerja
` Pipa mengalami kebocoran antara lain:
a. Di barrel union di belakang kloset ( tidak ada isolasi pipa, dan kurang rapat)
b. Pada barrel nipple di dekat bidet (kurang rapat)
c. Pada wastafel kekurangan alat yang lengkap untuk pemasangan saluran air
kotornya

2.5.6 Dokumentasi
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Setelah melakukan praktikum kerja pipa, dapat kami simpulkan bahwa


praktek kerja pipa merupakan tempat dimana kita belajar mengolah atau
mengontrol air bersih.Tentu hal ini merupakan suatu hal yang penting. Suatu
praktek akan berjalan dengan baik serta menghasilkan sesuatu yang produktif
ketika kita dalam praktek memperhatikan keselamatan kerja, instruksi umum
serta menerapkan langkah kerjanya dengan baik. Alat kerja yang digunakan
harus sesuai dengan fungsi sebenarnya.

3.2 Saran

Saran yang dapat kami berikan yaitu hendaknya kita benar-benar mempelajari
syarat-syarat pipa serta hal-hal yang berkaitan dengan kerja pipa, agar kita juga
bisa mengaplikasikannya ketika sudah dilapangan. Kemudian hendaklah selalu
mengutamakan keselamatan kerja.Diharapkan agar para pembimbing tetap
memberirahan selama praktek berjalan, begitupun agar mahasiswa bekerjasama
dengan baik selama melaksanakan praktek.

Anda mungkin juga menyukai