Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN AKHIR

HASIL KERJA PRAKTEK PIPA (PLUMBING)

DisusunOleh : Hasna Niswaturrofifah


NIM : 1831310075
Kelas : 1A - DIII TeknikSipil
No absen : 13
Hari/tanggal : Minggu, 03 februari 2019

PS. DIII TEKNIK SIPIL


JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI MALANG
SEMESTER GENAP 2018/2019
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Pengenalan Alat

Mengenal alat-alat dan perkakas serta fungsi-fungsi alat dan cara


penggunaannya sangat penting dalam bidang teknik plumbing.Peralatan kerja
tangan ( hand tool ) yang di pergunakan dalam kerja pipa dapat di kelompokan
sebagai berikut:

1. Alat ukur

Meliputi rol meter, mistar baja, siku baja, unting-unting, waterpass, pita
ukur, jangka sorong, jangka tusuk, jangka dalam, jangka luar, selang air dan
benang.

2. Alat pemberi tanda

Meliputi pensil, krayon, kapur tulis, spidol, penggores, penitik.

3. Alat pemotong

Meliputi gergaji besi,pemotong pipa,burring reamer,pahat besi, dan kikir.

4. Alat pengulir

Meliputi pengulir dalam (tap), pengulir luar ( sney ), dan T-Dies.

5. Alat penjepit.

Meliputi ragum, kunci pipa, kunci inggris, Tang Klem, dan Tang
kombinasi.
1.2 Pengenalan Bahan

1.2.1 Pipa galvanis.

Pipa galvanis adalah pipa besi lunak yang di lapisi oleh timah. Pipa
ini di lapisi timah untuk menghindari karatan, seperti yang kita ketahui
bahwa timah merupakan sesuatu bahan yang mempunyai daya tahan
terhadap karat. Apabila kualitas lapisan sempurna, maka pipa galvanis
akan tahan terhadap karat hingga kurang lebih sepuluh tahun. Pipa
galvanis di produksi dengan berbagai ukuran, baik diameter maupun
ketebalan dindingnya, di sesuaikan kegunaannya. Ukuran yang umum di
pergunakan dan banyak di pasaran adalah pipa dengan diameter ½″, ¾″,
1½″, 2″, 2½″, 3″, dan 4″ dengan ukuran paling standar adalah 6 ( enam)
meter.

1.2.2 Alat sambung

Pada suatu instalasi pipa baik untuk instalasi air bersih maupun instalasi
air kotor banyak di jumpai sambungan, belokan, katup ataupun hubungan
lainnya. Untuk keperluan tersebut, telah di produksi bermacam-macam alat
sambung dari berbagai ukuran maupun jenis bahan yang sesuai dengan
pipanya.

1.2.2.1 Alat sambung Pipa Galvanis

a. Tee

Di pergunakan untuk menyambung tiga buah pipa yang


berdiameter sama, dengan arah tegak lurus. Alat sambung ini
mempunyai ulir di tiga ujungnya.
b. Reducing Tee

Di pergunakan untuk menyambung tiga buah/batang pipa yang


mempunyai dua macam ukuran diameter dengan arah tegak lurus.
Alat sambung ini mempunyai uliran di ketiga ujungnya.

c. Elbow ( F+F )

Di pergunakan untuk menyambung dua buah pipa yang


berdiameter 90’. Alat sambung ini mempunyai ulir dalam di kedua
ujungnya.

d. Elbow ( F+M )

Di pergunakan untuk menyambung dua buah pipa yang


berdiameter sama dengan sudut 90’. Alat sambung ini mempunyai
uliran yang berada pada masing-masing ujungnya, yaitu uliran dalam
dan uliran luar.
e. Elbow 45’ ( F + F )

Di pergunakan untuk menyambung dua buah pipa yang


berdiameter sama dengan sudut 45’ . Alat sambung ini mempunyai
ulir dalam di kedua ujungnya.

f. Socket

Di pergunakan untuk menyambung dua buah pipa lurus dengan


ukuran diameter yang sama dan mempunyai ulir di kedua ujungnya.

g. Reducing Socket

Di pergunakan menyambung dua pipa lurus dengan ukuran


diameter pipa yang berbeda. Alat sambung ini mempunyai ulir di
kedua ujungnya

h. Elbow 45’ ( F + M )
Di pergunakan untuk menyambung dua buah pipa yang
berdiameter sama, dengan sudut 45’, alat sambung ini mempunyai
ulir yang berlainan di kedua ujungnya itu uliran dalam dan uliran luar
i. Bend ( F + M )

Di pergunakan untuk menyambung dua buah pipa yang


berdiameter sama dengan sudut 90’, alat sambung ini mempunyai
uliran yang berlainan di kedua ujungnya yaitu uliran dalam dan
uliran luar.

j. Bend ( F + F )

Di pergunakan untuk menyambung dua buah pipa yang


berdiamter sama, dengan sudut 90’, yang mempunyai ulir dalam di
kedua ujungnya.

k. Bend 45’ ( F + F )

Di pergunakan untuk menyambung dua buah pipa yang


berdiameter sama, dengan sudut 45’ yang mempunyai ulir dalam dan
ulir luar dan mempunyai jari-jari panjang.
l. Bend 45’ ( F + M )

Dipergunakan untuk menyambung dua buah pipa yang


berdiameter sama dengan sudut 45’ yang mempunyai jari-jari
panjang dan dikedua ujungnya mempunyai ulir yang berlainan. Yaitu
ulir luar dan ulir dalam.

m. Barrel Union

Alat sambung ini di pergunakan untuk menyambung dua buah


pipa yang berdiameter sama, terutama pada instalasi tertutup.

n. Bushis.

Di pergunakan dua buah pipa yang berlainan ukuran diameternya


sama dengan ulir luar pada posisi luar dan uliran dalam pada posisi
dalam.
o. Heksagonal Nipple

Alat sambung ini di pergunakan untuk mengencangkan


sambungan pipa. Bentuk segi enam di tengah alat ini di pergunakan
untuk mengencangkan sambungan dengan menggunakan kunci pipa.

p. Cap

Dipergunakan untuk menutup aliran dan alat sambung ini


mempunyai ulir luar.

q. Plug.

Di pergunakan untuk menutup pipa atau alat sambung yang


mempunyai ulir dalam.
1.2.3 Saniter

Saniter adalah merupakan alat keperluan manusia yang ada hubungannya


dengan kebutuhan air pembuangan, sehingga manusia dapat terjamin
kesehatannya. Bahan yang digunakan adalah keramik, besi baja, berbagai
plastik, fiber glass, dan bahan tahan karat. Bahan lainnya yang ada sekarang,
mulai banyak digunakan untuk bak mandi rendam ( bath tabe ) adalah

Resiko polister yang diperkuat dengan anyaman serat glass, dan yang tergolong
mewah yaitu dengan menggunakan marmer kualitas tinggi.

Bahan yang dipergunakan untuk samieter harus memenuhi persyaratan,


yaitu sebagai berikut ;

1. Tidak menyerap air

2. Tidak berkarat dan tidak mudah aus

3. Mudah dibersihkan

4. Relatif mudah di buat

5. Mudah dipasang.

Alat- alat saniter dikelompokkan menjadi empat, yaitu ;

a. Alat saniter badan ( Ablusionary fistueres ).

Alat saniter ini digunakan untuk melayani air kotor bekas mandi
atau mencuci anggota badan, biasanya ditempatkan dikamar mandi
rumah tinggal, kamaar cuci untuk anggota badan , seperti di kantor-
kantor, industri, sekolah, dan sebagainya.
Alat saniter ini dapat berupa antara lain ;

b. Alat Saniter Cucian (waste water Fixkture )

Alat seniter ini digunakan untuk air kotor tanpa air yang
mengandung lemak,biasanya,alat ini dipasang ditoko cuci
pakaian,hotel ,dan tempat kerja.

c. Alat seniter lemak (greasy water fixture).

Alat ini digunakan untuk melayani air kotor yang mengandung


lemak.biasanya alat seniter ini biasa dipasang dirumah
makan/restoran.hotel,rumah sakit dan sebagainya.

d. Alat saniter kotoran ( Soil Fixtures )

Alat saniter ini di gunakan untuk melayani kotoran manusia.


Biasanya di pasang di kamar mandi rumah tinggal, industri, sekolah
dan sebagainya.
BAB II

PRAKTIKUM

2.1 Memotong Pipa Galvanis


2.1.1 Alat dan Bahan
2.1.1.1 Bahan

NO URAIAN UKURAN ( INCHI) UKURAN (CM) KETERANGAN

1 Pipa galvanis Ø ½″ 19 cm 1 batang

2 Pipa galvanis Ø ¾″ 19 cm 1 batang

3 Pipa galvanis Ø 1″ 19 cm 1 batang

2.1.1.2 Alat

Ragum Pipa Penggaris siku Gergaji besi

Burring reamer Kikir Cutter pipa

Rol meter Pensil


2.1.2 Langkah Kerja

1.1 Mengecek kelengkapan alat setiap box yang ada


1.2 Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
1.3 Mengukur panjang pipa diameter ½", ¾" , dan 1" dengan panjang masing-masing
38 cm
1.4 Memotong pipa dengan menggunakan pemotong pipa
1.5 Lalu memotong pipa menjadi 19 cm dengan menggunakan gergaji besi
1.6 Membersihkan bram atau serpihan bekas potongan dengan buring reamer
1.7 Mengikir permukaan ujung pipa untuk mendapatkan kesikuannya serta agar
ukuran panjang pipa tepat
1.8 Menggambar pola di pipa sesuai gambar kerja( Garis horizontal kebawah 5 buah,
dan garis horizontal miring (45 derajat) dari kiri bawah kekanan atas di ujung
yang berbeda

1.9 Menjepit pipa pada meja kerja sesuai posisi yang tepat
1.10 Menggergaji pola yang sudah dibuat dengan baik dan teliti
1.11 Mengumpulkan hasil kerja
2.1.3 Dokumentasi Kerja
2.2 Mengulir Pipa Manual
2.2.1 Alat dan Bahan
2.2.1.1 Bahan

NO URAIAN UKURAN ( INCHI) UKURAN (CM) KETERANGAN

1 Pipa galvanis Ø ½″ 19 cm 1 batang

2 Pipa galvanis Ø ¾″ 19 cm 1 batang

2.2.1.2 Alat

Ragum pipa Rol meter

Burring reamer Kikir Cutter pipa

Pensil Sney T- dies


Kain majun Oil can Obeng gepeng

2.2.3 Langkah Kerja

1.1 Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan


1.2 Mengukur panjang pipa diameter ½”, ¾”dengan Panjang masing masing19 cm
1.3 Cutter pipa dengan menggunakan Pemotong pipa disemua sisi yang sudah
ditandai untuk dipotong
1.4 Membersihkan bram atau serpihan bekas potongan dengan buring reamer
1.5 Mengikir permukaan ujung pipa untuk mendapatkan kesikuannya serta agar
ukuran panjang pipa tepat
1.6 Menjepit pipa pada ragum pipa
1.7 Mengulir pipa dengan benar menggunakan t-dies/ snei dengan cara diputar
kearah bawah dengan posisi arah panah kebawah, hingga uliran terasa berat
1.8 ketika sudah terasa berat, dihitung sampai 4 kali tekanan ke bawah dengan
kehati hatian agar tida rusak ulirannya
1.9 Memberikan pelumas/ oli sebelum diputar untuk memudahkan pemutaran
1.10 Memposisikan ragum dibawah alat, untuk menghindari kecelakaan kerja
1.11 Membalik arah penguliran keatas dengan mengubah arah panas keatas berfungsi
untuk melonggarkan dan membersihkan alat supaya hasil uliran bagus, rapi, dan
tidak bengkok
1.12 Melakukan penguliran pada kedua sisi dengan langkah yang sama dan
dilanjutkan dengan pipa ukran lain
1.13 Membersihkan alat alat dengan baik dan membersihkan tempat kerja sampai
bersih
2.2.3 Dokumentasi Kerja
2.3 Mengulir Pipa dengan Treading Machine
2.3.1 Alat dan Bahan
2.3.1.1 Bahan

NO URAIAN UKURAN ( INCHI) UKURAN (CM) KETERANGAN

1 Pipa galvanis Ø ½″ 19 cm 1 batang

2 Pipa galvanis Ø ¾″ 19 cm 1 batang

2.3.1.2 Alat

Treading Machine Tang Roll meter

Ragum Pensil Kunci pipa

2.3.3 Langkah Kerja


1.1 Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
1.2 menjepit pipa langsug ke mesin yang sudah dinyalakan
1.3 memotong awalan pipa untuk memulai kerja
1.4 mensetting alat untuk merapikan lobang pipa yaitu burring reamer pada mesin
dengan mengginjak kontroling gas agar pipa tetp berputar
1.5 dilakukan sebentar saja agar terlihat rpi, setelah itu kembalikan ke posisi semula
1.6 mensetting alat lagi untuk langkah selanjutnya yaitu mengulir pipa dengan
settingan dua garis terbawah di ukuran 1/2 "
1.7 dilakukan dengan menginjak gas kontroling dengan memutar setir alat untuk
didekatkan ke pipa hingga batas yang sudah ditentukan
1.8 dilanjutkan lagi dengan membuka kunci lalu membersihkan pipa dan mensetting
alat di garis 2 keatas lalu dikunci
1.9 menurunkan alat dan menginjak gas kontroling yang perlahan didekatkan ke
pipa dilakukan seperti hal yang sama di garis pas 1/2" dan juga dipipa ukuran
3/4"
1.10 lalu setelah di ulir selama tiga kali proses, di ukur dengan menggunakan rol
meter yaitu 5 cm dihitung dari ujung uliran
1.11 Memposisikan cutter pipa tepat digaris yang akan dipotong , lalu menginjak gas
kontroling dan memutar setir cutter pip secara perlahan hingga terpotong
dengan sempurna
1.12 setelah terpotong, bersihkan dengan menggunakan tang sisa dari uliran yang
masih ada pipa
1.13 kikir secukupnya pada bagian yang belum rata
1.14 kumpulkan dan diberi nama

2.3. Dokumentasi Kerja


2.4 Membuat Instalasi Pipa sederhana
2.4.1 Bahan dan Alat
2.4.1.1 Bahan
- Pipa berdiameter ¾ inchi
- Oli
- Socket
- Barrel union
- Barrel nipple
- Elbow
- Bend
- Tee
- Cap
- Kran
- Sealtape

Pipa Galvanis Oli

Socket Bend Tee Elbow Barrelnion

Seal Tape Barrel Nipple Cap


2.4.1.1 Alat
- Tang
- Pensil
- Roll meter
- Ragum
- Kunci pipa

Treading Machine Tang Roll meter

Ragum Pensil Kunci pipa

2.4.2 Langkah Kerja


1. Memahami rangkaian yang akan dibuat sesuai dengan gambar kerja.
2. Menyiapkan alat dan bahan
3. Menghitung panjang kebutuhan pipa dan mengukur bagian yang harus
diulir
4. Memotong, memburning reamer, dan mengulir pipa sesuai dengan
kebutuhan menggunakan mesin ulir. Mengulir dengan menggunakan 3
tahap seperti pada job 3.
5. Ketika semua pipa telah dipotong dan diulir, kemudian dirangkai
seperti gambar kerja.
6. Ketika merangkai pipa, uliran dilapisi sealtipe terlebih dahulu 4-5
lapisan dengan arah sesuai jarum jam.
7. Merangkai rangkaian sesuai dengan gambar kerja, dengan dibantu
dengan ragum dan kunci pipa.
8. Cek pipa agar tidak bocor dengan alat, jika bocor maka harus
merangkai ulang dan dirapatkan lagi.
2.4.3 Dokumentasi
2.4.4 Hasil Kerja
- Pipa mengalami kebocoran sebanyak 2 tempat
- Kebocoran terletak di sambungan bend dan barrel Nipple
- salah satu sisi pipa diganti dengan sisi yang baru agar sesuai
kembali
- Pipa sudah tidak bocor setelah lebih dirapatkan kembali
- pipa sudah tidak bocor pada percobaan ke empat dan tekanan pada
alat sudah mencapai di angka 20

2.5 Merancang Intalasi Air Kotor dan Air Bersih Pada Alat Alat Saniter

2.5.1 Bahan dan Alat


2.5.1.1 Bahan
a. Pipa galvanis ½”
b. Pipa PVC diameter 1”
c. Oli
d. Socket
e. Barrel union
f. Barrel nipple
g. Elbow
h. Bend
i. Tee
j. Cap
k. Kran
l. Sealtape
m. Reducing socket
n. Alatsanitasi
o. Meteran air + stop kran
p. Kran air
q. Pangkon dan klem

Pipa pvc dan pipa galvanis Oli


Socket Bend Tee Elbow Barrel nion

Sekrup Seal Tape Barrel Nipple Cap Reducing Socket

alat sanitasi Keran AirMeteranAir+stopkranKlem+Pangkon


2.5.1.2 Alat

a. Tang
b. Pensil
c. Roll meter
d. Ragum
e. Kunci pipa
f. Bor+mata bor
g. Gergaji pipa
h. Obeng

Treading Machine Tang Roll meter


Ragum Pensil Kunci pipa

Bor+mata bor Gergaji Besi Obeng

2.5.2 Langkah Kerja


a. Mempersiapkan alat dan bahan yang akan dipergunakan dalam pekerjaan ini.
b. Mempelajari gambar kerja.
c. Mengangkat dan rapatkan bak cuci tangan, Toilet dan Urinal pada dinding tembok
dan aturlah tingginya sesuai dengan ukuran yang terdapat pada gambar kerja.
d. Menandai dengan pensil pada dinding tembok,baik tinggi maupun as pada dinding
tembok.
e. Mengukur dan beri tanda dengan pensil, tempat kedudukan besi penggantung
pada dinding tembok.
f. Membuat pipa sesuai ukuran yang sudah sama dengan di lapangan
g. Memasang meteran pipa dan stop kran pada awal saluran air bersih
h. Memasang klem untuk memudahkan pemasangan wastafel agar bisa menggantung
dengan mengebor permukaan dinding terlebih dahulu
i. Menggantungkanwastafel pada besi penggantung.(pangkon)
j. Pasang pipa yang sudah sesuai ukuran (dipotong sesuai pada job 3) dan pasang
kran wastafel.
k. Menambahkanklemsupaya pipa dapattergantungdenganbaik
l. Membuat saluran air bersih dengan menyambungkan pipa galvanis dan alat
sambung hingga menyambung pada alat saniter yang lainnya
m. Merapatkan sambungan dengan isolasi pipa dan kunci Pipa (harus rapat agar tidak
mengalami kebocoran)
n. Memasang saluran air kotor dengan pipa PVC(dipotong menggunakana gergaji
pipa) pada alat alat saniter sesuai gambar kerja, dan rapatkan menggunakan isolasi
pipa
o. Mengecek kebocoran pipa dengan menyalurkan air pada sambungan air bersih
p. Bersihkansemuaalat dan kembalikanketempatsemula
2.5.3 Gambar Rencana Kerja

2.5.4 Hasil Kerja


Pipa mengalami kebocoran antara lain:
a. Di barrel union di belakang kloset ( tidak ada isolasi pipa, dan kurang rapat)
b. Pada barrel nipple di dekat bidet (kurang rapat)
c. Pada wastafel kekurangan alat yang lengkap untuk pemasangan saluran air
kotornya
2.5.5 Dokumentasi
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Setelah melakukan praktikum kerja pipa, dapat kami simpulkan bahwa praktek kerja
pipa merupakan tempat dimana kita belajar mengolah atau mengontrol air bersih.Tentu
hal ini merupakan suatu hal yang penting. Suatu praktek akan berjalan dengan baik serta
menghasilkan sesuatu yang produktif ketika kita dalam praktek memperhatikan
keselamatan kerja, instruksi umum serta menerapkan langkah kerjanya dengan baik.Alat
kerja yang digunakan harus sesuai dengan fungsi sebenarnya.

3.2 Saran

Saran yang dapat kami berikan yaitu hendaknya kita benar-benar mempelajari
syarat-syarat pipa serta hal-hal yang berkaitan dengan kerja pipa, agar kita juga bisa
mengaplikasikannya ketika sudah dilapangan. Kemudian hendaklah selalu
mengutamakan keselamatan kerja.Diharapkan agar para pembimbing tetap memberi
arahan selama praktek berjalan, begitupun agar mahasiswa bekerjasama dengan baik
selama melaksanakan praktek.

Anda mungkin juga menyukai