Anda di halaman 1dari 12

SIM & ORGANISASI

A. DASAR-DASAR ORGANISASI
Organisasi menurut Robbins (1994) merupakan kesatuan sosial yang dikoordinasikan
secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar
yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama. Orgasnisasi juga dapat
didefinisikan sebagai suatu wadah atau sarana untuk mencapai berbagai tujuan atau saasaran
organisasi yang memiliki banyak komponen manusia, tata hubungan kerja, spesialis pekerjaan
dan kesadaran rasional dari anggota sesuai dengan kemampuan dan spesialisasi mereka masing-
masing. Menurut Berelson dan Steiner (1964) sebuah organisasi memiliki ciri-ciri sebagai
berikut :
1. Formalitas, merupakan ciri organisasi sosial yang menunjuk kepada adanya perumusan
tertulis daripada peratutan-peraturan, ketetapan-ketetapan, prosedur, kebijaksanaan,
tujuan, strategi, dan seterusnya.
2. Hierarkhi, merupakan ciri organisasi yang menunjuk pada adanya suatu pola kekuasaan
dan wewenang yang berbentuk piramida, artinya ada orang-orang tertentu yang memiliki
kedudukan dan kekuasaan serta wewenang yang lebih tinggi daripada anggota biasa pada
organisasi tersebut.
3. Besarnya dan Kompleksnya, dalam hal ini pada umumnya organisasi sosial memiliki
banyak anggota sehingga hubungan sosial antar anggota adalah tidak langsung
(impersonal), gejala ini biasanya dikenal dengan gejala “birokrasi”.
4. Lamanya (duration), menunjuk pada diri bahwa eksistensi suatu organisasi lebih lama
daripada keanggotaan orang-orang dalam organisasi itu.
Unsur Organisasi menurut Sudita (2010) antara lain adalah :
1. Man
Man (orang-orang), dalam kehidupan organisasi atau ketatalembagaan sering disebut
dengan istilah pegawai atau personnel. Pegawai atau personnel terdiri dari semua anggota
atau warga organisasi, yang menurut fungsi dan tingkatannya terdiri dari unsur pimpinan
(administrator) sebagai unsur pimpinan tertinggi dalam organisasi, para manajer yang
memimpin suatu unit satuan kerja sesuai dengan fungsinya masing-masing dan para
pekerja (nonmanagement/workers). Semua itu secara bersama-sama merupakan kekuatan
manusiawi (man power) organisasi.
2. Kerjasama
Kerjasama merupakan suatu perbuatan bantu-membantu akan suatu perbuatan yang
dilakukan secara bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama. Oleh karena itu, semua
anggota atau semua warga yang menurut tingkatan-tingkatannya dibedakan menjadi
administrator, manajer, dan pekerja (workers), secara bersama-sama merupakan kekuatan
manusiawi (man power) organisasi.
3. Tujuan Bersama
Tujuan merupakan arah atau sasaran yang dicapai. Tujuan menggambarkan tentang apa
yang akan dicapai atau yang diharapkan. Tujuan merupakan titik akhir tentang apa yang
harus dikerjakan. Tujuan juga menggambarkan tentang apa yang harus dicapai melalui
prosedur, program, pola (network).
4. Peralatan (Equipment)
Unsur yang keempat adalah peralatan atau equipment yang terdiri dari semua sarana,
berupa materi, mesin-mesin, uang, dan barang modal lainnya (tanah,
gedung/bangunan/kantor).
5. Lingkungan (Environment)
Faktor lingkungan misalnya keadaan sosial, budaya, ekonomi, dan teknologi.
kebijaksanaan (policy), strategi, anggaran (budgeting), dan peraturan-peraturan
(regulation) yang telah ditetapkan.

B. Hubungan Organisasi dan Sistem Informasi


Organisasi akan berpengaruh terhadap sistem informasi melalui keputusan-keputusan
yang dibuat oleh manajer dan karyawan. Manajer membuat keputusan tentang desain sistem.
Mereka juga menggunakan teknologi informasi. Manajer juga akan memutuskan siapa yang
akan membuat dan mengoperasikan sistem, dan pada akhirnya memberikan pertimbangan
rasional dalam pembuatan sistem. Pada bagian berikut ini akan dijelaskan :
1. Keputusan-Keputusan Tentang Peran Sistem Informasi
Organisasi mempunyai dampak langsung terhadap teknologi informasi melalui
keputusannya tentang bagaimana teknologi akan digunakan dan peran apa yang akan
dimainkan dalam organisasi. Dukungan terhadap perubahan peran telah merubah secara
teknikal serta sistem konfigurasi organisasi yang secara nyata telah memberikan computing
power dan data, sehingga menjadi lebih dekat dengan pemakai akhir.
Dalam tahun 1990-an, rancangan jaringan organisasi secara penuh dikembangkan.
Dalam rancangan baru ini, central mainframe computer menyimpan dan mengkoordinasi
informasi dan mengalirkannya ke desktop-desktop dan bahkan ke ratusan jaringan lokal
yang lebih kecil. Sistem operasinya menyerupai sistem telepon. Sistem informasi telah
menjadi bagian integral, on-line, daninteractive tools yang secara mendalam berfungsi
dalam operasi dari menit ke menit serta pengambilan keputusan organisasi. Dengan
demikian organisasi menjadi sangat tergantung pada sistem dan tidak akan mampu
bertahan ketika sistem ini runtuh.
2. Keputusan Tentang Siapa Yang Menyediakan Pelayanan Teknologi lnformasi.
Cara kedua dimana organisasi mempengaruhi teknologi informasi adalah melalui
keputusan tentang siapa yang akan mendesain, membangun, dan mengoperasikan teknologi di
dalam organisasi. Saat ini kelompok sistem informasi menjadi agen perubah yang sangat kuat
dalam organisasi, mendesak strategi baru dalam bisnis dan memaksa produk-produk
dihasilkan dengan berbasis informasi serta memerlukan koordinasi antara pengembangan
teknologi dan perencanaan perubahan organisasi. Ukuran dan departemen sistem informasi
sangat bervariasi dan sangat tergantung pada peran dan sistem informasi dalam organisasi
serta ukuran organisasi. Pada perusahaan dengan ukuran menengah sampai besar kelompok
sistem informasi terdiri dan 100 sampai 400 orang. Ukuran kelompok sistem informasi dan
total pengeluaran untuk komputer sistem informasi (khususnya organisasi yang menjual
produk informasi) dapat menghabiskan sampai 40 persen dari gross revenues.
Pada tahun-tahun pertama penggunaan komputer, ketika peran sistem informasi
dibatasi, kelompok sistem informasi umumnya terdiri dari programer dan ahli teknik. Saat ini
kebanyakan kelompok sistem informasi dan analis sistem tumbuh atau bertambah secara
proporsional. Sistem analis biasanya merupakan pihak yang menghubungkan antara
kelompok sistem informasi dengan fihak lain dalam organisasi. Hal lain yang menjadi tugas
analis adalah menterjemahkan masalah-masalah bisnis dan kebutuhannya ke dalam
persyaratan sistem dan informasi.
Manajer sistem informasi adalah pimpinan tim programer dan analis, manajer proyek,
manajer fasilitas fisik, manajer telekomunikasi, kepala kantor dan kelompok automation, dan
manajer operasi komputer dan staf data entry. End user adalah representatif dan departemen
diluar kelompok sistem informasi dimana aplikasi di kembangkan. Pemakai (users) ini
mempunyai peran penting dalam desain dan pengembangan sistem informasi.
3. Keputusan Tentang Mengapa Membangun Sistem Informasi
Untuk membangun sistem informasi, manajer mempunyai beberapa alasan rasional baik
menyangkut umum ataupun khusus. Alasan yang paling pokok bagi manajer untuk memilih
menggunakan sistem adalah untuk mencapai alasan-alasan ekonomi, menyediakan pelayanan
yang lebih baik, atau menyediakan tempat kerja yang lebih baik. Dampak komputer terhadap
organisasi tergantung dari bagian dan bagaimana manajer membuat keputusan.
Sekilas, jawaban dari pertanyaan “Mengapa organisasi mengadopsi sistem informasi?”
tampaknya sangat sederhana. Namun secara jelas organisasi mengadopsi sistem informasi
adalah untuk menjadi lebih efisien, menghemat uang, dan mengurangi jumlah tenaga kerja.
Meskipun respon-respon yang demikian secara umum benar untuk masa-masa yang lalu,
namun alasan-alasan itu bukanlah alasan-alasan pokok untuk mengadopsi sistem.
Sistem yang ada saat sekarang dibangun dengan tujuan efisiensi untuk hal- hal yang
menyangkut pekerjaan pikiran. Namun alasan lain yang lebih mendasar dan mudah diterima,
sistem informasi merupakan sesuatu yang sangat penting jika ingin tetap bertahan dalam
bisnis. Sistem informasi merupakan sesuatu yang sangat vital sebagaimana peningkatan
modal seperti bangunan-bangunan modern atau corporate headquarter. Peningkatan dalam
pengambilan keputusan (kecepatan, akurasi, keterpaduan), pelayanan yang lebih baik kepada
customer dan harapan klien, koordinasi kelompok-kelompok yang terpencar, serta menguji
kekuatan kontrol terhadap personal maupun pengeluaran menjadi alasan penting untuk
membangun sistem (Huff dan Munro, Husein, M.F. dan Wibowo, A. 2002).
Alasan terkini, organisasi mengadopsi sistem karena ingin mendapatkan competitive
benefit (manfaat kompetitif). Dengan demikian, pertanyaan yang tampaknya jawabnya sangat
mudah “Mengapa organisasi mengadopsi sistem?” adalah sangat kompleks. Beberapa
organisasi sekedar ingin menjadi lebih inovatif untuk mendapatkan benefit ekonomi secara
langsung. Untuk beberapa kasus, sistem informasi dibangun karena ambisi dari beberapa
kelompok dalam organisasi dan antisipasi dampak dan konflik yang tengah berlangsung
dalam organisasi.
C. Peranan Sistem Informasi Dalam Sebuah Organisasi
Sistem informasi secara umum mempunyai beberapa peranan di dalam sebuah organisasi,
yaitu :
1. Meminimalkan resiko (Minimize risk )
Setiap bisnis memiliki risiko, terutama berkaitan dengan faktor - faktor keuangan. Pada
umumnya risiko berasal dari ketidakpastian dalam berbagai hal dan aspek-aspek eksternal
lain yang berada diluar control perusahaan. Saat ini berbagai jenis aplikasi telah tersedia
untuk mengurangi risiko-risiko yang kerap dihadapi oleh bisnis seperti forecasting,
financial advisory, planning expert dan lain-lain. Kehadiran teknologi informasi selain
harus mampu membantu perusahaan mengurangi risiko bisnis yang ada, perlu pula
menjadi sarana untuk membantu manajemen dalam mengelola risiko yang dihadapi
2. Mengurangi Kerugian( Reduce Costs )
Biasanya ada empat cara yang ditawarkan teknologi informasi untuk mengurangi biaya-
biaya kegiatan operasional yaitu : Eleminasi Proses Implementasi berbagai komponen
teknologi informasi akan mampu menghilangkan atau mengeliminasi proses-proses yang
dirasa tidak perlu. Contoh call center untuk menggantikan fungsi layanan pelanggan dalam
menghadapi keluhan pelanggan.
3. Memberi Nilai ( Add Value )
Peranan selanjutnya dari teknologi informasi adalah untuk menciptakan value bagi
pelanggan perusahaan. Tujuan akhir dari penciptaan value tidak sekedar untuk memuaskan
pelanggan, tetapi lebih jauh lagi untuk menciptakan loyalitas sehingga pelanggan tersebut
bersedia selalu menjadi konsumennya untuk jangka panjang.
4. Membuat Arena Bersaing( Create New Realities )
Perkembangan teknologi informasi terakhir yang ditandai dengan pesatnya teknologi
internet telah mampu menciptakan suatu arena bersaing baru bagi perusahaan, yaitu di
dunia maya. Berbagai konsep e-business semacan e-commerce, e-procurement, e-
customer, e-loyalty, dan lain-lainnya pada dasarnya merupakan cara pandang baru dalam
menanggapi mekanisme bisnis di era globalisasi informasi.
D. Dampak Sistem Informasi dalam Organisasi
1. Dampak Ekonomi
Ukuran perusahaan biasanya berkembang untuk mengurangi biaya transaksi.
Teknologi informasi secara potensial mengurangi biaya pada ukuran tertentu, membuka
kemungkinan pertumbuhan pendapatan tanpa menambah ukuran, atau bahkan
pertumbuhan pendapatan yang disertai ukuran yang menyusut.
2. Dampak Organisasi dan Perilaku
a) Teknologi Informasi atau TI meratakan organisasi, yaitu perataan hierarki dengan
memperluas distribusi informasi untuk memberikan kekuatan kepada karyawan
tingkat rendah dan meningkatkan efisiensi manajemen
b) Organisasi pascaindustri, yaitu wewenang semakin bergantung kepada pengetahuan
dan kompetensi, dan tidak hanya pada posisi formal.
c) Memahami penolakan organisasi terhadap perubahan. Terdapat beberapa cara untuk
memvisualisasikan penolakan organisasi yang saling berhubungan untuk membawa
perubahan dengan mengubah teknologi, tugas, struktur, dan orang-orang secara
bersamaan.
3. Internet dan Organisasi
Internet meningkatkan aksesibiltas, penyimpanan, dan distribusi informasi dan
pengetahuan untuk organisasi, dan untuk mengurangi biaya transaksi dan keagenan yang
dihadapi kebanyakan organisasi.
4. Implikasi Rancangan dan Pemahaman Sistem Informasi
Faktor organisasi utama yang harus dipertimbangkan saat merencanakan sistem
baru adalah sebagai berikut :
 Lingkungan dimana organisasi berfungsi
 Struktur organisasi : hierarki, spesialisasi, rutinitas, proses bisnis
 Budaya dan politik organisasi
 Jenis organisasi dan gaya kepemimpinan
 Kelompok kepentingan utama yang dipengaruhi oleh sistem dan sikap dari karyawan
yang akan menggunakan sistem
 Jenis tugas, keputusan dan proses bisnis dimana sistem info dirancang untuk
membantunya.
E. STRATEGI SISTEM INFORMASI UNTUK BERHUBUNGAN DENGAN DAYA
KOMPETITIF
• Kepemimpinan Harga Rendah
Sistem informasi digunakan untuk mencapai biaya operasional terendah dan harga terendah. Sistem
penggantian persediaan berlanjut yang dijalankan Wal-Mart menggunakan data penjualan yang diperoleh
pada counter keluar, yang mengirimkan pesanan untuk menyimpan lagi barang dagang langsung kepada
pemasoknya. Sistem ini membuat Wal Mart mampu mempertahankan biaya rendah sembari
menyesuaikan persediaannya untuk memenuhi permintaan pelanggan.
• Diferensiasi Produk
Sistem informasi digunakan untuk memungkinkan produk dan jasa baru, atau mengubah kenyamanan
pelanggan dalam menggunakan produk dan jasa yang telah ada. Pembuat dan pengecer menggunakan
sistem informasi untuk menciptakan produk dan jasa yang dimodifikasi dan dapat dipersonalisasi untuk
menyesuaikan dengan spesifikasi pelanggan individual.
• Berfokus Pada Peluang Pasar
Sistem informasi digunakan untuk memungkinkan fokus pasar khusus, dan layani pasar sasaran sempit ini
lebih baik dari pesaing. Sistem informasi mendukung strategi ini dengan memproduksi dan menganalisis
data untuk penjualan dan teknik pemasaran yang baik.
• Menguatkan Keakraban Pelanggan dan Pemasok
Sistem informasi digunakan untuk memperat hubungan dengan pemasok dan kembangkan keakraban
dengan pelanggan. Hubungan kuat kepada pelanggan dan pemasok meningkatkan biaya perpindahan,
biaya untuk berpindah dari satu produk ke produk pesaing, dan loyalitas kepada perusahaan.

F. Sistem Informasi Manajemen Dalam Perusahaan atau Organisasi


1. Enterprise rouserce planning (ERP)
sistem informasi manajemen dalam perusahaan atau organisasi yang umum
diterapkan pada banyak perusahaan atau organisasi, seperti: Enterprise rouserce planning
(ERP) merupakan sebuah sistem terintegrasi yang memudahkan manajemen dalam
melakukan perencanaan terhadap sumber daya yang dimiliki.
Penerapan enterprise resource planning menggunakan teknologi informasi yang
berupa perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware) yang merangkum
aktivitas perusahaan dan mengolahnya menjadi sebuah informasi. Informasi yang
dihasilkan oleh sistem ERP ini mempunyai basis data yang sama dan akan digunakan oleh
manajemen untuk menyusun perencanaan perusahaan untuk mengelola sumber daya yang
dimiliki. Mau diapakan sumber daya perusahaan seperti sumber daya manusia, dana,
material, mesin, metode dan sumber daya lain bisa dipengaruhi oleh informasi yang
dihasilkan sistem ERP ini. Informasi hasil ERP digunakan dalam mengintegrasikan kerja
antar lini perusahaan, antar bidang kerja masing masing departemen diperusahaan.
ERP menjadi jembatan yang menghubungkan sekat-sekat yang ada pada perusahaan
misalnya bagian accounting, finance, marketing, human resource dan bagian yang lain
dalam perusahaan bisa dengan mudah melakukan komunikasi dan integrasi informasi.
Terkelola dengan baik dan tidak berjalan sendiri sendiri.
2. Transaction Processing System (TPS) Sistem Pemprosesan Transaksi
Sistem informasi TPS adalah contoh sistem informasi manajemen yang mencatat,
mengumpulkan, menyimpan dan mengolah semua data transaksi bisnis yang telah
dilakukan perusahaan. Sistem TPS bisa mengolah data transaksi dalam volume yang besar
dan bervariasi secara efisien. Sistem informasi TPS menghindari pencatatan yang keliru
(error), mencatat secara akurat dengan privasi dan keamanan data yang terjaga. Contoh
sistem informasi TPS adalah mencatat dan mengolah data transaksi bisnis seperti laporan
pembelian, penjualan, perubahaan inventori (persediaan) laporan gaji para karyawan, dan
bahkan formulir pembayaran pajak.
3. Office Automation System (OAS) Sistem Otomatis
Office automation system (OAS) atau disebut juga virtual office (VO) adalah sistem
informasi yang menggabungkan beberapa peralatan teknologi informasi yang berfungsi
untuk menyimpan, mengolah dan mengirimkan data data dalam bentuk komunikasi
elektronik (virtual). Sistem OAS bisa menekan penggunaan kertas sehingg bisa
meningkatkan ketepatan, kecepatan dan keamanan data informasi yang ada. Pada akhirnya
akan meningkatkan produktivitas kerja. Konsep OAS terdiri dari sebuah server perusahaan
sebagai pusat pengendali. Para pemakai bisa saling berkomunikasi dengan yang lain
melalui server pusat tersebut. Semua data data tersimpan dalam server untuk memudahkan
akses bagi yang membutuhkan.
4. Knowledge Work System (KWS) Sistem Kerja Pengetahuan
Knowledge work system (KWS) adalah sistem informasi yang memanfaatkan
pengetahuan baru untuk digunakan oleh perusahaan. Sistem informasi KWS
memanfaatkan dan mengintegrasikan pekerja profesional seperiti insinyur, profesor, doktor
atau ilmuwan untuk bekerja dan menciptakan sesuatu yang baru yang bisa memberikan
manfaat yang besar kepada perusahaan. Sistem aplikasi KWS ini bisa membuat para
pekerja ahli bisa menyalurkan ide dan menerapkannya kedalam pekerjaan mereka secara
lebih efektif dan efisien.
5. Decision Support System (DSS) Sistem Pendukung Keputusan
Decision support system atau sistem pendukung keputusan adalah sistem informasi
yang berbasis komputer yang mengamati lingkungan perusahaan dan menjadi informasi
pendukung dalam pengambilan keputusan bisnis. Sistem informasi DSS mencari solusi
terhadap masalah yang ada dengan respon yang cepat dalam kondisi yang selalu berubah.
Sistem informasi DSS mengolah data mentah, dokumen, model bisnis dan bahkan
pengetahuan pribadi manajemen untuk mengambil keputusan dan mengatasi masalah yang
muncul. Sistem informasi DSS mengelola data terkini dalam jumlah yang besar, mengolah
data penjualan, perkiraan pendapatan dan data lainnya yang dibutuhkan. Dengan
menjalankan aplikasi sistem informasi DSS, manajemen bisa memiliki pandangan baru
terhadap masalah yang ada, menguatkan kontrol, mempercepat waktu, menghemat biaya
dan meningkatkan produktivitas serta efektivitas manajer sehingga manajemen bisa
melakukan pekerjaan lebih cepat dengan usaha yang sedikit.
6. Expert System (ES) and Artificial Intelligent (AI)
Expert system atau sistem pakar adalah sebuah aplikasi terkomputerisasi yang
berfungsi menyelesaikan masalah seperti yang dipikirkan oleh para pakar atau tenaga ahli.
Yang dimaksud pakar adalah seseorang yang memiliki keahlian khusus yang mumpuni
dalam memecahkan masalah yang tidak bisa dilakukan oleh orang awam. Contoh ES
adalah penjadwalan mekanik. Sedangkan Artificial Intelligent (AI) atau yang disebut juga
kecerdasan buatan adalah sistem aplikasi yang memiliki kemampuan kecerdasan seperti
kemampuan manusia. Contohnya adalah aplikasi komputer yang berusaha mencontoh cara
pikiran manusia. AI bisa menelaah data data atau informasi yang kurang lengkap dan
memiliki kemampuan untuk menjelaskan atau penalaran terhadap langkah langkah dan
keputusan yang diambil manajemen.
7. Informatic Management System (IMS) Sistem Manajemen Informasi
Informatic Management System (IMS) adalah sebuah aplikasi komputerisasi yang
menyajikan informasi yang terpadu yang mengambil informasi dari beberapa database dan
berbagai sumber. Informasi yang dihasilkan lebih detail, merangkum data informasi yang
telah terpilih dan membantu dalam analisa pengambilan keputusan. Informasi IMS
contohnya informasi tentang perhitungan harga pokok produk barang atau jasa, informasi
keuangan, informasi tentang aliran bahan dan produk, informasi pemasaran seperti
pengembangan produk dan distribusinya, dan juga informasi tentang sumber daya manusia
seperti perekrutan atau seleksi dan pelatihan SDM. Sistem informasi IMS membuat
laporan secara periodik (mingguan, bulanan, atau harian) mengenai ringkasan aktivitas
secara detail. IMS juga menyusun laporan tertentu apabila ada permintaan dari seseorang
atau laporan yang disusun secara mendadak yang memerlukan tindakan segera.
8. Executive Information System (EIS) Sistem Informasi Eksekutif
Salah satu contoh sistem informasi manajemen lainnya adalah executive information
system (EIS) atau sistem informasi eksekutif. Seusia dengan namanya, sistem informasi
EIS ini dipakai oleh jajaran ekskutif atau manajemen jajaran tingkat atas dalam
perusahaan. Karena yang membutuhkan adalah manajemen tingkat atas, maka informasi
yang dihasilkan oleh sistem informasi EIS ini bersifat strategis yang bisa menentukan
jalannya dan keberhasilan strategi perusahaan. Sistem informasi EIS memberikan akses
yang mudah, cepat dan terkomputerisasi ke informasi internal maupun eksternal yang
berkaitan dengan faktor utama yang bisa mempengaruhi keberhasilan perusahaan. Hanya
informasi yang strategis, yang penting, bukan informasi yang terlalu teknikal.
9. Information Reporting System (IRS) Sistem Pelaporan Informasi
Sistem informasi IRS adalah sistem informasi yang memberikan laporan mengenai
produk perusahaan. Sistem informasi IRS akan digunakan untuk mengevaluasi kinerja
manajer seperti contohnya kinerja penjualan produk, IRS akan memberikan laporan analisa
mengenai penjualan produk secara mingguan kepada manajer penjualan. Dan manajer
penjualan menggunakan data yang disajikan untuk mengevaluasi sejauh mana kinerja yang
bisa mereka capai. Laporan yang disajikan sistem informasi IRS bisa berupa angka-angka,
grafik maupun tabel dan bahkan infografis. Umumnya, laporan IRS akan disajikan secara
rutin (periodik), dan berdasarkan permintaan jika dirasa diperlukan oleh manajer atau
bahkan jika terjadi situasi yang tidak diprediksi sebelumnya (pengecualian).
10. Supply Chain Management (SCM) Manajemen Rantai Pasokan
Pada perusahaan manufaktur, kegiatan utama adalah bagaimana mengelola barang
belum jadi (bahan baku) menjadi barang jadi yang siap untuk digunakan oleh konsumen.
Proses dari barang mentah hingga bisa dinikmati oleh konsumen memerlukan tahapan yang
kompleks. Sistem informasi supplay Chain Management (SCM) berfungsi untuk mengatur
hal hal yang berhubungan dengan hal tersebut. Sistem informasi SCM memberikan data
data yang terintegrasi mengenai serangkaian aktiviatas yang berhubungan dengan
koordinasi masing masing divisi, jadwal, pengawasan, pemasok bahan mentah, produksi,
pengawasan persediaan hingga sampai pada pemasok, pengecer dan yang paling ujung
adalah produk bisa dinikmati oleh konsumen.
Sistem informasi SCM akan mengolah data terkait operasional produksi, logistik,
administrasi harian bahkan data data tentang pemasok bahan mentah dan list pelanggan.
Intinya, sistem infomrasi SCM mengelola data tentang kegiatan mengolah bahan mentah
menjadi produk jadi yang diterima konsumen. Informasi yang diolah oleh SCM bisa
dimanfaatkan untuk untuk mengurangi biaya biaya, baik biaya produksi, biaya logistik
distribusi, biaya bahan baku dan biaya lain yang timbul dan mempersingkat waktu hingga
barang tersebut diterima oleh konsumen.
11. Group Decision Support System (GDSS) Sistem Pendukung Keputusan Kelompok
Sistem informasi GDSS adalah aplikasi interaktif terkomputerisasi dirancang secara
khusus untuk memudahkan sekelompok orang dalam menghadapi masalah yang tidak
terstruktur. Sistem GDSS mengatur komunikasi bagi masing masing anggota kelompok
menggunakan software (perangkat lunak yang dinamakan groupware) untuk menganalisa
masalah dan keputusan secara bersama-sama. Sistem informasi GDSS dapat
meminimalkan risiko perilaku kelompok atau anggota kelompok yang negatif, seperti
miskomunikasi, pemikiran yang tersekat sekat atau terkotak kotak antar anggota ataupun
konflik antar anggota yang bisa merusak kelompok. Aplikasi GDSS yang juga dikenal
dengan nama Computer Supporterd Collaboratie Work (CSCW) memiliki manfaat seperti:
 Meningkatkan partisipasi anggota kelompok
 Membuat pertemuan dan diskusi menjadi lebih efisien dan efektif
 Memicu anggota kelompok mengeluarkan ide ide baru tanpa takut disalahkan atau
dikritik
 Evaluasi terhadap ide yang ada bisa dilakukan secara obyektif
 Dokumentasi hasil pertemuan yang tersimpan dengan baik
 Ketidaksepakatan antar anggota kelompok bisa dipecahkan sesegera mungkin
 Anggota baik yang tingkatannya lebih tinggi atau rendah bisa sejajar mengenai usulan
ide ide baru.

Anda mungkin juga menyukai