Anda di halaman 1dari 3

DISKUSI

Tidak adaperbedaan yang signifikan yang ditemukan di antara kelompok kontrol dan
eksperimentaal mengenai hal karakteristik individu. Kedua kelompok memiliki kemiripan
karakteristik demografis. Namun pelatihan keberssihan tangan termasuk teknik NLP memiliki
hasil kepatuhan yang lebih baik pada kelompok eksperimental dibandingkan pada kelompok
kontrol. Aplikasi NLP memiliki peran aktif dalam mencapai target perilaku dalam kebersihan
tangan yaiyu kepatuhan dalam kebersihan tangan meningkat. Hal ini diddukung oleh penelitian
lain seperti penelitiaan Allegrazi et.al yang menyebutkan bahwa perubahan sistem, peltihan,
adanya umpan balik, poster pengingat dan peraturan dalam keselamtan oleh lembga dapat
meningkatkan kepatuhan kebersihan tangan. Peneliti menyatakan bahwa pelatihan yang efektif
dapat meningkatkan kepatuhan dalam kebersihan tangan tetapi model pendidikan yang
berbeda perlu diterapkan seperti pengguanaan NLP sebagai pendekatan dalam teknik
pendidikan karena dengan teknik NLP keberhasilan pendidikan kebersihan tangan lebih tinggi
dibandingkan dengan penellitian lain yang terkait dengan kepatuhan cuci tangan.
Peneliti menyebutkan bahwa keyakinan dalam cuci tangan merupakan motivasi intrinsic
yang tercermin dalam perilaku profesional. Peneliti menyebutkan bahwa NLP lebih efektif dalam
meningkatkan motivasi cuci tangan dan harus dilakukaan secara berulang. Dalam penelitian ini,
skor motivasi rata-rata setelah pelatihan dan satu bulan setelah pelatihan dalam kaitannya
dengan pra-pelatihan ditemukan secara signifikan lebih tinggi secara statistik pada kelompok
eksperimen. Selain motivasi penggunaan teknik NLP menunjukkan adanya peningkatan
keinginan tenaga kesehatan dakam mencuci tangan.
Aplikasi NLP menggunakan teknik ynag memberikan dukungan terhadap perubahan
kebiasaan dan pelatihan dalam mencapai suatu tujuan dalam eriode waktu yang lebih singkat.
NLP yang dilakukan pada penelitian menggunakan teknik baru dan berbeda dimana dilakuka
pendekatan melalui keefektifan kebersihan tangan yang sudah dipastikan. Pada penelitian lain
yang masih sejenis yang membahas tentang mental belief, beberapa teknik NLP yang berbeda
digunakan seperti belief inspection application, belief althering chamber, belief chaining
technique, dan achoringmethod. Faktanya hasil dari penelitian keberhasilan yang paling banyak
didapatkan berasal dari kepercayaan dan sikap pada kelompok intervensi jika dibandingkan
pada kelompok control.
Teknik NLP menggunakan model perilaku baru untuk menggantikan kepercayaan dan
sikap pada model lama. Berdasarkan hasil penelitian membuktikan bahwa program pelatihan
yang ditambah dengan teknik NLP lebih efektif pada perawat dalam mengubah perilaku
kebersihan tangan . namun dalam memastikan perilaku dapat diteruskan/ dilakuakn secara
permanen harus dilakuakn pelatuha yang diperkaya dan pelatihan harus diulang dalam interval
tertentu. Kelebihan atau manfaat dari teknik NLP karena mudah dan cepat mencapai target
dalam pelatihan terkait dengan informasi, harapan , kepercayaan, kontrol perilaku, sikap dan
niat yang berhubungan dengan kebersihan tangan serta penyebaran teknik NLP dalam
pengendalian infeksi, gaya pembelajaran yang berbeda/sistem representsi teknik NLP yang
berbasis individu, pengulangan pelatihan dengan interval tertentu.

IMPLIKASI
Program kkebersihan tangan berdasarkan teknik NLP mengembangkan ADDIE eduction design
a. Fase analisis
Paada fase ini menganalisis metode kebersihan tangan yang lebih efektif dan
pengontrolan yang lebih sederhana. Setelah metode dianalisis maka diperoleh pada
tahap analisis perilaku kebersihan tangan dapat diajarkan melalui program pelatihan
yang disiapkan dengan teknik NLP. “Program Pengembangan Kebersihan Tangan”
didirikan pada tahap pengembangan. Program pelatihan diselesaikan berdasarkan
pada pendapat ahli anggota fakultas dalam bidang infeksi, NLP dan bidang pendidikan.
b. Fase Implementasi
Pada tahap ini diberikan program pelatihan kebersihan tangan yang sesuai dengan
standar. Program dilakukan selama 3 hari pelatihan dengan materi yaitu : “Standard
Hand Hygine” dan “NLP application” untuk mengembangkan level kognitif. Teknik NLP
memasukkan pengembangan perilaku dan bidang psikomotor
c. Fase evaluasi
Pada fase evaluasi program menggunaan “lembar informasi” dan “Hand Hygine
Behaviour Assassment Scale”. Evaluasi dilakukan saat setelah pelatihan dan I bulan
setelah pelatihan. “Formulir Pengamatan Kebersihan Tangan” diisi oleh perawat peserta
pelatihan setelah pengamatan sebelum pelatihan, tepat setelah pelatihan dan satu bulan
setelah pelatihan di area tempat perawat bekerja. Dua jenis penilaian telah dibuat
sebagai penilaian proses dan hasil. Evaluasi dilakukan setelah setiap fase dan pada
akhir hari, kekurangan yang muncul diperbaiki dan dilanjutkan ke tahap berikutnya.
Materi audio dan visual, umpan balik verbal digunakan dalam pelatihan. Penilaian hasil
dilakukan tepat setelah dan satu bulan setelah pelatihan.

KESIMPULAN DAN SARAN


KESIMPULAN
Kesimpulan pada penelitian ini mengatakan bahwa pelatihan kebersihan tangan dengan
teknik NLP menghasilkan kepatuhan yang lebih baik dan bermanfaat dibandingkan dengan
metode pendidikan standar. Penelitian ini menghasilkan adanya perbedaan kepatuhan
kebersihan tangan pada kelompok kontrol dan kelompok intervensi dimana kepatuhan dalam
kebersihan tangan pada kelopok intervensi lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol

SARAN
Sedangkan saran oleh peneliti yaitu adanyaa uji coba pada penelitian lain pada
kelompok yang belum pernah memiliki pelatihan kebersihan tangan yang diekomendasijkan
oleh peneliti dan peneliti juga menyarankan agar adanya penyebaran informasi teknik NLP agar
pelatihan kebersihan tangan serta dilakukan pelatihan dengan interval tertentu sehingga
diperlukan studi lebih lanjut.
Saran dari penulis adalah
a. Bagi Institusi
Bagi institusi pendidikan diharapkan menjadi saraana bacaan dan referensi utuk
dalam perkembangan ilmu pengetahuan sehingga mahasiswa kesehatan seperti mahasiswa
keperawatan, dokter, apoteker, bidan, gizi dan mahasiswa kesehatan lainnya dapat
meneraapkan cuci tangan/kebersihan cuci tangan dan dapat menerapkan kepatuhan cuci
tangan/kebersihan tangan sebelum praktik ke klinis.
b. Bagi Rumah Sakit
Bagi Rumah Sakit diharapkan dapat menjadi sarana bacaan dan referensi untuk
mengembangkepatuhan cuci tangan pada petugas rumah sakit agar mengurangi terjadinya
infeksi nasokomial di rumah sakit
c. Bagi Peneliti Selanjutnya
Bagi peneliti selanjutnya diharapkan agar dapat bisa mengembangkan diri baik secara
keterampilan maupun secara pengetahuan dan mampu mengembangan program atau
strategi untuk meningkatkan kemajuan kemanan petugas kesehatan dan pasien terutama
dalam bidang keperawatan.

Anda mungkin juga menyukai