BAB I
PENGUJIAN BAHAN AGREGAT KASAR
1.1.1 Tujuan
Pemeriksaan ini bertujuan untuk menentukan berat jenis (bulk), berat jenis
permukaan jenuh (Saturated Surface Dry = SSD), berat jenis semu (apparent) dari
agregat kasar.
KELOMPOK XIII
Laporan Praktikum Laboratorium Jalan dan Aspal
Rumus perhitungan :
BJ Semu :
A
BJ S ................................................................ I.3
AC
Penyerapan air :
BA
PA x100% ...................................................... I.4
A
Keterangan :
A = Berat contoh kering oven
B = Berat contoh kering permukaan
C = Berat contoh dalam air
PA = Penyerapan air
KELOMPOK XIII
Laporan Praktikum Laboratorium Jalan dan Aspal
Mulai
Cuci benda uji untuk menghilangkan debu atau bahan-bahan lain yang
melekat pada permukaan
Keringkan benda uji dalam oven pada suhu 105°C sampai berat tetap.
Dinginkan benda uji pada suhu kamar selama 1-3 jam, kemudian
Proses Pengujian
Rendam benda uji dalam air pada suhu kamar selama 24± 4 jam.
Keluarkan benda uji dari air, lap dengan kain penyerap sampai selaput
air pada permukaan hilang (SSD), untuk butiran yang besar harus satu
persatu. Kemudian ditimbang. (B)
Selesai
Flow Chart I.1 . Pengujian Berat Jenis dan Penyerapan Agregat Kasar
KELOMPOK XIII
Laporan Praktikum Laboratorium Jalan dan Aspal
1.1.4.2.Uraian Prosedur
a) Mencuci benda uji untuk menghilangkan debu atau bahan-bahan lain yang
melekat pada permukaan.
b) Mengeringkan benda uji dalam oven pada suhu 105°C sampai berat tetap.
c) Mendinginkan benda uji pada suhu kamar selama 1-3 jam,kemudian
ditimbang dengan ketelitian 0,5 gram (A).
d) Merendam benda uji dalam air pada suhu kamar selama 24 ± 4 jam.
e) Mengeluarkan benda uji dari air, di lap dengan kain penyerap sampai selaput
air pada permukaan hilang (SSD),untuk butiran yang besar harus satu
persatu. Kemudian timbang untuk kering permukaan (B)
f) Menimbang benda uji dalam keranjang (C), batunya digoncangkan untuk
mengeluarkan udara yang tersekap dan beratnya ditentukan dalam air. Suhu
air diukur untuk penyesuaian perhitungan pada suhu standar (25°C).
1.1.5. Spesifikasi
Tabel. I.1.1. Spesifikasi dengan standarisasi Bina Marga
Spesifikasi
No. Pemeriksaan
Min. Max
1 Berat jenis ( atas dasar kering oven ) 2.5
2 Berat jenis ( atas dasar kering permukaan ) 2.5 -
3 Berat jenis semu 2.5 -
4 Penyerapan air 3
1.1.6. Kesimpulan
Dari pemeriksaan dan analisa sampel agregat kasar di Laboratorium Jalan dan
Aspal Jurusan Sipil Fakultas Teknik Universitas Fajar, hasil pengolahan dan tercantum
pada tabel I.1.3 diatas antara lain:
Berat Jenis Bulk (kering oven) : 2.85
Berat Jenis Bulk (kering permukaan) : 2.72
Berat Jenis Semu : 2.77
Penyerapan Air : 1,63 %
KELOMPOK XIII
Laporan Praktikum Laboratorium Jalan dan Aspal
Benda uji yang digunakan dalam pemeriksaan berat jenis dan penyerapan
agragat kasar memenuhi spesifikasi (lihat Tabel I.1.1.) berat jenis yang disyaratkan
minimal 2,5 dan penyerapan air maksimal 3 %.
Hasil pemeriksaan diatas memberikan asumsi bahwa bahan agregat tersebut
dapat digunakan. Mengingat jumlah pori pada sample (agregat kasar) cukup kecil
sehingga daya ikat antar agregat dengan aspal kuat serta tidak diperlukan banyak aspal
pengisi pori.
KELOMPOK XIII
Laporan Praktikum Laboratorium Jalan dan Aspal
1.2.1. Tujuan
Pemeriksaan ini bertujuan untuk menentukan ketahanan agregat kasar terhadap
keausan dengan menggunakan mesin Los Angeles. Keausan tersebut dinyatakan dengan
perbandingan antara berat bahan aus lewat saringan No. 12 terhadap berat semula,
dalam persen.
Rumus perhitungan :
( Berat A Berat B )
x 100 %
Keausan = ......................................... I.5
Berat A
Keterangan :
A = Berat sebelum keausan (gram)
B = Berat sesudah keausan (gram)
1.2.3.1.Peralatan Percobaan
a) Mesin Los Angeles.
Mesin terdiri dari silinder baja tertutup pada kedua sisinya dengan
diameter 71 cm (28) panjang dalam 50 cm (20). Silinder bertumpu pada
KELOMPOK XIII
Laporan Praktikum Laboratorium Jalan dan Aspal
dua poros pendek yang tak menerus dan berputar pada poros mendatar.
Silinder berlubang untuk memasukkan benda uji. Penutup lubang terpasang
rapat sehingga permukaan dalam silinder tidak terganggu. Dibagian dalam
silinder terdapat bilah baja melintang penuh setinggi 8,9 cm (3,56 ).
b) Saringan ¾, ½, 3/8, no.12 seperti tercantum dalam daftar no.1.
c) Timbangan,dengan ketelitian 5 gram.
d) Bola-bola baja dengan diameter rata-rata 4,68 cm (1 7/8) dari berat masing
masing antara 390 gram sampai 445 gram.
e) Oven yang dilengkapi dengan pengatur suhu untuk memanasi sampai (100 ±
5)°C.
1.2.3.2.Benda Uji
a) Berat dan gradasi benda uji sesuai daftar no.1.
b) Benda uji dibersihkan dan dikeringkan dalam oven pada suhu ( 110 ± 5)°C
sampai berat tetap.
Daftar no.1
KELOMPOK XIII
Laporan Praktikum Laboratorium Jalan dan Aspal
Mulai
Masukkan benda uji dan bola-bola baja ke dalam mesin Los Angeles
A- B
Hitung : Keausan I = x100%
A
C-D
Keausan II = x100%
C
( Keausan I + Keausan II )
Keausan rata-rata =
2
Selesai
KELOMPOK XIII
Laporan Praktikum Laboratorium Jalan dan Aspal
1.2.6 Kesimpulan
Dari pemeriksaan dan analisa sampel agregat kasar di Laboratorium Jalan dan
Aspal Jurusan Sipil Fakultas Teknik Universitas Fajar, maka diperoleh
Keausan Agregat Kasar rata-rata : 27.6 %
Benda uji yang digunakan dalam pemeriksaan keausan agregat kasar memenuhi
spesifikasi ( lihat Tabel 1.2.1) keausan yang disyaratkan maksimal 40 %.
KELOMPOK XIII
Laporan Praktikum Laboratorium Jalan dan Aspal
Sampel agregat ini kuat untuk melawan gaya yang akan diberikan ketika dipakai
pada perkerasan. Dengan kata lain besar permukaan sample dapat memikul beban yang
diterima melalui gesakan antara bahan dengan kuat.
1.3.1 Tujuan
Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk mengetahui bentuk dari agregat yang akan
dipergunakan pada proses pekerjaan jalan
Rumus perhitungan :
Indeks kepipihan = ( A / C ) x 100 %
I . 6
Keterangan :
A = Berat Lolos (gram)
C = Berat Total (gram)
KELOMPOK XIII
Laporan Praktikum Laboratorium Jalan dan Aspal
Mulai
Persiapan
Timbang Agregat yang tertahan pada saringan 1/2 dan 3/8 Masing-
masing 500 gr kemudian masukkan pada alat pengukur kepipihan
KELOMPOK XIII
Laporan Praktikum Laboratorium Jalan dan Aspal
Analisa Hasil
Hitung : Indeks Kepipihan = ( A / C ) x 100 %
Selesai
KELOMPOK XIII
Laporan Praktikum Laboratorium Jalan dan Aspal
Mulai
Timbang Agregat yang tertahan pada saringan 1/2 dan 3/8 Masing-
masing 500 gr kemudian masukkan pada alat pengukur Kelonjongan
Selesai
2. Agregat yang tertahan pada saringan 1/2 dan 3/8 masing 500 Gram
kemudian dimasukkan pada alat pengukur kepipihan.
KELOMPOK XIII
Laporan Praktikum Laboratorium Jalan dan Aspal
2. Agregat yang tertahan pada saringan 1/2 dan 3/8 masing 500 Gram
kemudian dimasukkan pada alat pengukur kepipihan.
1.3.5 Spesifikasi
Tabel 1.3.1. Spesifikasi dengan standarisasi Bina Marga
Spesifikasi
No. Pemeriksaan
Min. Max
1 Indeks kepipihan - 25
2 Indeks kelonjongan - 25
(mm) (mm) A B C
KELOMPOK XIII
Laporan Praktikum Laboratorium Jalan dan Aspal
Contoh II
Ukuran Berat Berat Ter- Total
Nomor
Gradasi Thickness Gauge Lolos Slot tahan Slot Berat
Saringan Lebar Panjang (Gram) (Gram) (Gram)
(mm) (mm) A B C
(mm) A B C
Contoh II
Berat Berat Total
Ukuran alat
Nomor
(mm) A B C
KELOMPOK XIII
Laporan Praktikum Laboratorium Jalan dan Aspal
24.12 %
Contoh II
231
Indeks kepipihan x 100 %
1000
23.10 %
24.12 % 23.10 %
Rata rata
2
23.61 %
Berdasarkan rumus I.7 :
137.8
Indeks kelonjongan x 100 %
1000
13.78 %
186.4
Indeks kelonjongan x 100 %
1000
18.64 %
13.78 % 18.64 %
Rata rata
2
16.21 %
1.3.8 Kesimpulan
Dari pemeriksaan dan analisa sampel agregat kasar di Laboratorium Jalan dan
Aspal Jurusan Sipil Fakultas Teknik Unifa, maka diperoleh :
Indeks Kepipihan : 23.61 %
Indeks Kelonjongan : 16.21 %
Benda uji yang digunakan dalam pemeriksaan kepipihan dan kelonjongan
agregat kasar memenuhi spesifikasi ( lihat Tabel 1.3.1) yang disyaratkan maksimal 25
%.Sampel yang diuji mempunyai butiran yang baik karena jumlah kelonjongan dan
kepipihan cukup kecil. Hal ini berarti sampel dapat memikul beban secara penuh dan
ikatan antar agregat akan kuat.
KELOMPOK XIII
Laporan Praktikum Laboratorium Jalan dan Aspal
1.4.1 Tujuan
Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan pembagian butir (gradasi)
agregat kasar dan halus dengan menggunakan saringan.
Rumus perhitungan :
Kumulatif tertahan
Persen lolos
KELOMPOK XIII
Laporan Praktikum Laboratorium Jalan dan Aspal
a. Agregat halus :
Ukuran maksimum No. 4 ; berat minimum 500 gram.
Ukuran maksimum No. 8 ; berat minimum 100 gram
b. Agregat kasar :
Ukuran maksimum 3,5 ; berat minimum 35 kg.
Bila agregat berupa campuran dari agregat halus dan agregat kasar,
agregat tersebut dipisahkan menjadi dua bagian dengan saringan no. 4.
Selanjutnya agregat halus dan agregat kasar disediakan sebanyak jumlah
seperti tercantum di atas.
KELOMPOK XIII
Laporan Praktikum Laboratorium Jalan dan Aspal
Mulai
Satu set saringan Agregat kasar ( chipping )
Oven
yang diperoleh dari alat
Alat pemisah contoh
Mesin pengguncang saringan pemisah atau cara pemisah.
Talam- talam
Kuas, sikat kuningan, sendok,
dll
Proses Pengujian
Saring benda uji lewat susunan saringan dengan ukuran saringan paling
besar ditempatkan paling atas. Kemudian guncang saringan dengan
tangan atau mesin pengguncang selama 15 menit.
Hitung :
B ( Berat tertahan ) = Berat tertahan tiap saringan
C ( Komulatif tertahan ) = B + C sebelumnya
D ( Persen total tertahan) = ( C / Berat contoh ) x 100 %
E ( Persen lolos ) = 100 % - D
Selesai
KELOMPOK XIII
Laporan Praktikum Laboratorium Jalan dan Aspal
a) Menyiapkan sampel berupa agregat kasar yang lolos saringan ¾, yang
diperoleh dari alat pemisah atau cara pemisah.
b) Mengeringkan benda uji dalam oven dengan suhu 110 ± 5 °C , sampai
berat tetap.
c) Menyaring benda uji lewat susunan saringan dengan ukuran saringan
paling besar ditempatkan paling atas.Kemudian saringan diguncang
dengan tangan atau mesin pengguncang selama 15 menit.
1.4.3 Spesifikasi
1.4.4 Kesimpulan
Dari pemeriksaan dan analisa sampel agregat kasar di Laboratorium Jalan dan
Aspal Jurusan Sipil Fakultas Teknik UNIFA, maka diperoleh hasil seperti pada Tabel
Lampiran.
Benda uji yang digunakan dalam pemeriksaan analisa saringan agregat kasar
tidak memenuhi spesifikasi ( lihat di lampiran )
KELOMPOK XIII