Tugas Prestest Biokimia
Tugas Prestest Biokimia
NIM : 1610120220012
Mata Kuliah : Biokimia 2
Kode Mata Kuliah : ABKC 3604
Dosen Pengampu : Rahmat Eko Sanjaya, M.Si
SOAL PRETEST
6. Jelaskan mengapa terjadi perbedaan jumlah ATP antara teori baru dan teori
lama dari Chemiosmotic Theory.
Jawab :
Dalam Chemiosmotic Theory lama dan baru terjadi perbedaan dalam hal
jumlah adenosin trifosfat (ATP). Perbedaan ini disebabkan karena adanya
malat aspartate atau gliserol fosfat yaitu bila NADH menembus membrane
mitokondria melalui saluran malat aspartate, molekul tersebut akan keluar
tetap dalam bentuk NADH sehingga hasil akhirnya 38 ATP. Namun bila
NADH menembus membrane mitokondria melalui saluran gliserol fosfat,
molekul tersebut akan berubah menjadi FADH2 sehingga ATP yang dihasilkan
36 ATP.
7. Mengapa proses aliran elektron pada inner membran mitokondria dapat
menghasilkan ATP?
Jawab :
Proses aliran elektron pada inner membran atau membran dalam
mitokondria dapat menghasilkan ATP karena adanya rantai transpor elektron
yang merupakan proses untuk menghasilkan ATP. pada proses ini, elektron
yang dibawa oleh NADH ditransfer ke berbagai pembawa elektron. Hal ini
bertujuan agar energinya bisa digunakan untuk memompo proton. Gradien
proton yang dibuat oleh transpor elektron digunakan oleh enzim ATP sintase
untuk menghasilkan ATP. Proses pemompoan proton untuk menghasilkan ATP
disebut juga kemiosmosis.
Elektron yang yang ditransfer berasal dari NADH dan FADH2 yang telah
terbentuk sebelumnya. Elektron akan ditransfer dari tingkat energi tinggi
menuju tingkat energi yang lebih rendah sehingga akan melepaskan energi
yang akan digunakan untuk membentuk ATP. Pada membran dalam
mitokondria terdapat komplek protein I, komplek protein II, ubiquinon (Q),
komplek protein III, sitokrom c (cyt c), dan komplek protein IV. Elektron akan
ditransfer ke masing-masing protein tersebut untuk membentuk ATP.
Sedangkan molekul O2 akan berperan sebagai penerima elekron terakhir yang
nantinya akan berubah menjadi H2O. ATP akan dihasilkan oleh enzim ATP
sintase melalui proses yang disebut kemiosmosis.
8. Pada proses metabolisme asam lemak, terdapat tiga tahap yang harus dilalui,
yaitu: mobilisasi triasilgliserol, aktivasi dan transportasi asam lemak, proses
beta-okidasi. Jelaskan masing-masing tahapan tersebut.
Jawab :
3 tahap dalam proses metabolisme asam lemak yaitu sebagai berikut :
1) Mobilisasi triagliserol
Pada tahap ini merupakan hidrolisis triasilgliserol menjadi asam
lemak dan gliserol di dalam sel lemak kemudian terjadi pelepasan asam
lemak dari sel lemak lalu ditransport ke jaringan-jaringan yang
memerlukan energi.
2) Aktivasi dan transportasi asam lemak
Asam lemak dioksidasi di mitokondria akan mengalami aktivasi
sebelum memasuki mitokondria kemudian ATP memacu pembentukan
ikatan tioester antara gugus karboksil asam lemak dan gugus sulfhidril
pada KoA lalu Reaksi aktivasi berlangsung di membrane luar mitokondria
dikatalis oleh enzim asil KoA sintetase.
Kemudian gugus asil pada asil ko-A ditransfer ke gugus OH
karnitin membentuk asil karnitin yang dikatalis oleh karnitin
asiltransferase I pada membrane luar mitokondria. Asil karnitin melintasi
membran dalam mitokondria yang dikatalis enzim translokase. Gugus asil
ditransfer kembali ke koA yang berada dalam matriks yang dikatalisis
karnitin asiltransferase II. Kemudian enzim translokase memindah
kembali karnitin ke sitosol.
3) Proses β oksidasi
Pada proses ini terdiri dari 4 tahapan yaitu dehidrogenasi (oksidasi)
yang berperan pada pembentukan rantai ganda antar atom C2-C3. Tahap
kedua yaitu hidrasi, dimana mengkatalisis hidrasi trans enoyl CoA dan
penambahan gugus hidroksi pada C3 menghasilkan 3-L-hidroksiasil Co-
A. pada tahap ke tiga yaitu dehidrogenasi, mengkatalisis oksidasi –OH
pada C3 menjadi eton dan akseptor elektronnya NAD+. Kemudian tahap
keempat yaitu thiolisis, mengkatalisis pemecahan ikatan tioester dengan β
ketotthiolase kemudian asetil koA dilepas dan tersisa asil lemak oA yang
terhubung dengan tiosistein melalui ikatan toester. Tio HSCoA
menggantikan cistein thiol menghasilkan asil lemak koA.
11. Jelaskan secara rinci proses pencernaan protein yang berasal dari sumber
makanan hingga dihasilkan energi dan zat buang.
Jawab :
Berikut ini merupakan proses pencernaan protein yaitu sebagai berikut :
Pada rongga mulut, proses pencernaan protein melibatkan gigi dan ludah.
Gigi berfungsi unttuk memperkecil ukuran makanan kemudian ludah berguna
untuk mempermudah lewatnya makanan di kerongkongan. Kemudian menuju
lambung protein yang ditampung akan bereaksi dnegan enzim pepsin yang
berasal dari getah lambung. Enzim pepsin sendiri hanya akan terbentuk jika
asam lambung (HCl) menemukan protein dan melakukan penguraian
rangkaiannya. Penguraian rangkaian protein dalam lambung secara biokimia
akan menstimulasi pepsin pasif menjadi pepsin aktif. Enzim pepsin memecah
ikatan protein menjadi gugus yang lebih sederhana, yaitu pepton dan proteosa.
Kedua gugus ini merupakan polipeptida pendek yang masih belum dapat
diabsorpsi oleh jonjot usus. Polipeptida pendek yang dihasilkan dari reaksi
enzim pepsin dan protein kemudian akan bercampur dengan enzim protease
(erepsin) di dalam usus halus. Protease berasal dari pankreas yang disalurkan
ke usus halus melalui dinding membran. Setelah protein berhasil diurai
menjadi asam amino, selanjutnya jonjot usus yang terdapat pada dinding usus
penyerapan (ileum) akan menyerap asam amino yang dihasilkan dari proses
pencernaan protein untuk dikirimkan melalui aliran darah ke seluruh sel-sel di
tubuh kita. Jika asam amino yang dihasilkan dari proses pencernaan protein
memiliki jumlah yang berlebih, asam amino tersebut kemudian akan dirombak
menjadi senyawa-senyawa seperti amoniak (NH3) dan amonium (NH4OH).
Pada tahap selanjutnya, semua senyawa ini kemudian dibuang melalui saluran
kencing atau bersama dengan feses.
14. Menurut Anda, apakah semua untai DNA dalam inti sel dapat menyandi
protein? Jelaskan alasan Anda.
Jawab :
Menurut saya tidak semua DNA dapat menyandi protein. Hal ini
dikarenakan pada untai DNA terdapat junk DNA khususnya pada eukaryote.
Junk DNA adalah sampah DNA yang merupakan bagian dari DNA yang tidak
memiliki kemampuan untuk di sandi sebagai protein.
15. Panjang untai DNA manusia di dalam inti sel mencapai 34 meter (sangat
panjang). Jelaskan bagaimana untai DNA yang panjang tersebut dapat berada
di dalam inti sel yang berukuran nanometer.
Jawab :
Untai DNA yang panjang dapat berada di dalam inti sel yang berukuran
nanometer dapat terjadi karena DNA yang sangat oanjang tersebut dapat
disusun dalam inti sel dengan sistem pengemasan yang dikenal dengan
kromosom. Pengemasan dengan sistem ini mengakibatkan untai DNA dapat
masuk ke dalam inti sel yang berukuran nanometer.
16. Berdasarkan basa DNA berikut, tanpa memperhatikan regulasi promoter, start
kodon dan stop kodon, tentukan hasil transkripsi dan translasi (protein) yang
dihasilkan. Lihat Gambar untuk menentukan hubungan basa dengan asam
amino.
3’- CATTATGCCCCTCTACATGATCTAAATGACTGA- 5’
Jawab :
Gen atau antisense
5’ ATG-GTG-ATT-GGT-GAC-ATG-CTG-GAC-CCA-CAT-TAG 3’
Hasil transkripsi
AUG-GUG-AUU-GGU-GAC-AUG-CUG-GAC-CCA-CAU-UAG
Hasil translasi
Methionine(start)-Valin-Isoleusin-Glycin-Aspartic Acid-Methonine (start)-
Leucine-Aspartic Acid-Proline-Histidine-Stop