Anda di halaman 1dari 10

Nama : Normayanti

NIM : 1610120220012
Mata Kuliah : Biokimia 2
Kode Mata Kuliah : ABKC 3604
Dosen Pengampu : Rahmat Eko Sanjaya, M.Si

SOAL PRETEST

1. Metabolisme energi merupakan proses integrasi antara sistem pencernaan


dengan sistem respirasi. Jelaskan hubungan antara sistem pencernaan dengan
sistem respirasi dalam proses pembentukan energi!
Jawab :
Sistem organ dirancang untuk saling terkait satu sama lain. Salah satu
keterkaitannya adalah sistem pencernaan dan sistem respirasi atau sistem
pernapasan yang bersama-sama menghasilkan energi.
Sistem pencernaan menghasilkan sumber energi berupa karbohidrat dan
sistem respirasi atau sistem pernafasan menghasilkan bahan bakar untuk
membentuk energi (oksigen). Karbohidrat dan oksigen akan bertemu di
mitokondria pada sel. Keduanya dalam tubuh manusia akan mengalami
respirasi aerob yang terdiri dari glikolisis, siklus krebs, dan sistem transpor
elektron. Hasil dari respirasi aerob adalah ATP yang merupkan energi bagi
makhluk hidup. Sehingga berdasarkan penjelasan di atas terlihat hubungan
antara sistem pencernaan dengan sistem respirasi dalam memperoleh energi.

2. Jelaskan hubungan antara proses anabolisme dan katabolisme!


Jawab:
Hubungan antara anabolisme dan katabolisme adalah sebagai berikut.
Katabolisme merupakan fase metabolisme yang bersifat menguraikan,
yang menyebabkan molekul organik nutrien seperti karbohudrat, lipid, dan
protein yang datang dari lingkungan atau dari cadangan makanan sel itu
sendiri terurai di dalam reaksi-reaksi bertahap menjadi produk akhir yang
lebih kecil dan sederhana seperti asam laktat, CO2, dan amonia. Katabolisme
diikuti oleh pelepasan energi bebas yang telah tersimpan di dalam struktur
kompleks molekul organik.
Sedangkan anabolisme atau yang juga disebut biosintesis merupakan fase
pembentukan atau sintesis dari metabolisme yang cenderung memerlukan
energi. Jadi berdasarkan penjelasan di atas, katabolisme melepaskan energi
dan dapat memicu anabolisme karena katabolisme menghasilkan adenosin
trifosfat (ATP) yang digunakan untuk anabolisme. hal ini disebabkan karena
anabolisme memerlukan energi.

3. Metabolisme glukosa dalam keadaan anaerob akan menghasilkan asam laktat.


Jelaskan bagaimana proses asam laktat untuk menjadi glukosa kembali!
Jawab :
Untuk mengubah asam laktat menjadi glukosa yaitu asam laktat di dalam
sitoplasma diubah menjadi asam piruvat, kemudian asam piruvat masuk ke
dalam mitokondria dan diubah menjadi oksaloasetat. Karena oksaloasetat
tidak dapat melewati membran mitokondria, maka terlebih dahulu diubah
menjadi malat. Di dalam sitoplasma malat diubah kembali menjadi
oksaloasetat. Oksaloasetat kemudian diubah menjadi fosfofenolpiruvat yang
selanjutnya berjalan ke arah kebalikan jalur Embden-Meyerhof dan akhirnya
akan menjadi glukosa.

4. Glikolisis merupakan rangkaian perubahan glukosa menjadi asam piruvat


dengan sepuluh tahapan reaksi. Jelaskan kenapa proses glikolisis terjadi secara
bertahap.
Jawab :
Glikolisis dilakukan secara bertahap karena proses perubahan asam piruvat
menjadi glukosa menggunakan enzim yang berbeda-beda disetiap tahapannya.
Enzim merupakan unit yang paling sederhana dari aktivitas metabolik yang
masing-masing mengkatalisa suatu reaksi kimia spesifik. Setiap enzim bekerja
secara berurutan dan saling berkaitan sehingga produk dari enzim pertama
akan menjadi substrat bagi enzim kedua dan seterusnya. Hal inilah yang
menyebabkan pada proses glikolisis dilakukan secara bertahap.
Glikolisis merupakan suatu proses penguraian molekul glukosa yan
memiliki 6 atom karbon, secara enzimatik di dalam urutan 10 reaksi enzimatik
untuk menghasilkan dua molekul piruvat yang memiliki 3 atom karbon.

5. Proses metabolisme energi terdiri atas glikolisis, dekarboksilasi oksidatif asam


piruvat, siklus asam sitrat dan fosforilasi oksidatif. Berdasarkan tahapan
metabolisme energi tersebut, apakah semua tahapan memerlukan adanya
oksigen? Berikan alasan Anda.
Jawab :
Menurut saya, semua tahapan tersebut memerlukan adanya oksigen karena
glikolisis, dekarboksilasi oksidatif asam piruvat, siklus asam sitrat dan
fosforilasi oksidatif merupakan tahap proses respirasi aerob dimana respirasi
aerob adalah reaksi pemecahan suatu senyawa glukosa dengan memerlukan
oksigen. Pada proses glikolisis, pemecahan moleku gula menjadi senyawa
asam piruvt terjadi di sitoplasma. Selanjutnya terjadi proses dekarboksilasi
oksidatif di mitokondria yang mengubah asam piruvat menjadi asetil Co-A.
Setelah itu tahap ketiga yaitu siklus kreb di mitkondria yang menghasilkan
oksaloasetat dan asam sitrat. Pada tahap terkahir terjadi transpor elektron
dimembran dalam mitokondria yang menghasilkan air dan energi.
Pada proses resirasi aerob dalam prosesnya sangat memerlukan oksigen
sedangkan untuk respirasi anaerob tidak memerlukan adanya oksigen.

6. Jelaskan mengapa terjadi perbedaan jumlah ATP antara teori baru dan teori
lama dari Chemiosmotic Theory.
Jawab :
Dalam Chemiosmotic Theory lama dan baru terjadi perbedaan dalam hal
jumlah adenosin trifosfat (ATP). Perbedaan ini disebabkan karena adanya
malat aspartate atau gliserol fosfat yaitu bila NADH menembus membrane
mitokondria melalui saluran malat aspartate, molekul tersebut akan keluar
tetap dalam bentuk NADH sehingga hasil akhirnya 38 ATP. Namun bila
NADH menembus membrane mitokondria melalui saluran gliserol fosfat,
molekul tersebut akan berubah menjadi FADH2 sehingga ATP yang dihasilkan
36 ATP.
7. Mengapa proses aliran elektron pada inner membran mitokondria dapat
menghasilkan ATP?
Jawab :
Proses aliran elektron pada inner membran atau membran dalam
mitokondria dapat menghasilkan ATP karena adanya rantai transpor elektron
yang merupakan proses untuk menghasilkan ATP. pada proses ini, elektron
yang dibawa oleh NADH ditransfer ke berbagai pembawa elektron. Hal ini
bertujuan agar energinya bisa digunakan untuk memompo proton. Gradien
proton yang dibuat oleh transpor elektron digunakan oleh enzim ATP sintase
untuk menghasilkan ATP. Proses pemompoan proton untuk menghasilkan ATP
disebut juga kemiosmosis.
Elektron yang yang ditransfer berasal dari NADH dan FADH2 yang telah
terbentuk sebelumnya. Elektron akan ditransfer dari tingkat energi tinggi
menuju tingkat energi yang lebih rendah sehingga akan melepaskan energi
yang akan digunakan untuk membentuk ATP. Pada membran dalam
mitokondria terdapat komplek protein I, komplek protein II, ubiquinon (Q),
komplek protein III, sitokrom c (cyt c), dan komplek protein IV. Elektron akan
ditransfer ke masing-masing protein tersebut untuk membentuk ATP.
Sedangkan molekul O2 akan berperan sebagai penerima elekron terakhir yang
nantinya akan berubah menjadi H2O. ATP akan dihasilkan oleh enzim ATP
sintase melalui proses yang disebut kemiosmosis.

8. Pada proses metabolisme asam lemak, terdapat tiga tahap yang harus dilalui,
yaitu: mobilisasi triasilgliserol, aktivasi dan transportasi asam lemak, proses
beta-okidasi. Jelaskan masing-masing tahapan tersebut.
Jawab :
3 tahap dalam proses metabolisme asam lemak yaitu sebagai berikut :
1) Mobilisasi triagliserol
Pada tahap ini merupakan hidrolisis triasilgliserol menjadi asam
lemak dan gliserol di dalam sel lemak kemudian terjadi pelepasan asam
lemak dari sel lemak lalu ditransport ke jaringan-jaringan yang
memerlukan energi.
2) Aktivasi dan transportasi asam lemak
Asam lemak dioksidasi di mitokondria akan mengalami aktivasi
sebelum memasuki mitokondria kemudian ATP memacu pembentukan
ikatan tioester antara gugus karboksil asam lemak dan gugus sulfhidril
pada KoA lalu Reaksi aktivasi berlangsung di membrane luar mitokondria
dikatalis oleh enzim asil KoA sintetase.
Kemudian gugus asil pada asil ko-A ditransfer ke gugus OH
karnitin membentuk asil karnitin yang dikatalis oleh karnitin
asiltransferase I pada membrane luar mitokondria. Asil karnitin melintasi
membran dalam mitokondria yang dikatalis enzim translokase. Gugus asil
ditransfer kembali ke koA yang berada dalam matriks yang dikatalisis
karnitin asiltransferase II. Kemudian enzim translokase memindah
kembali karnitin ke sitosol.
3) Proses β oksidasi
Pada proses ini terdiri dari 4 tahapan yaitu dehidrogenasi (oksidasi)
yang berperan pada pembentukan rantai ganda antar atom C2-C3. Tahap
kedua yaitu hidrasi, dimana mengkatalisis hidrasi trans enoyl CoA dan
penambahan gugus hidroksi pada C3 menghasilkan 3-L-hidroksiasil Co-
A. pada tahap ke tiga yaitu dehidrogenasi, mengkatalisis oksidasi –OH
pada C3 menjadi eton dan akseptor elektronnya NAD+. Kemudian tahap
keempat yaitu thiolisis, mengkatalisis pemecahan ikatan tioester dengan β
ketotthiolase kemudian asetil koA dilepas dan tersisa asil lemak oA yang
terhubung dengan tiosistein melalui ikatan toester. Tio HSCoA
menggantikan cistein thiol menghasilkan asil lemak koA.

9. Jelaskan peran karnitin dalam transpor Asil Lemak Ko-A.


Jawab :
L-Carnitine merupakan sebuah substansi yang berasal dari asam amino
esensial metionin dan lisin yang memiliki sifat seperti vitamin tapi tidak bisa
dikategorikan sebagai vitamin.
Fungsi L-Carnitine atau karnitin dalam transportasi asam lemak (asli)
melewati membran mitokondria adalah untuk membantu transportasi asam
lemak melewati membran mitokondria (pusat produksi energi pada tingkat sel)
yang mengubah cadangan lemak yang ada di dalam tubuh menjadi energi.
Istilah carnitine berasal dari bahasa Yunani yang berarti daging.
10. Mengapa mengkonsumsi karbohidrat secara berlebih dapat memicu kenaikan
jumlah kolesterol dalam tubuh?
Jawab :
Mengkonsumsi karbohidrat dala jumlah berlebih dapat menyebabkan
jumlah kolesterol dalam tubung meningkat dikarenakan karbohidrat
merupakan sumber energi utama , satu gram karbohidrat bisa menghasilkan
empat kalori. Asupan karbohidrat yang biasa didapatkan berasal dari
tumbuhan seperti padi-padian, umbi-umbian kacang-kacangan dan gula.
Karbohidrat dalam darah sebagainya berada dalam sirkulasi darah, sebagai
glukosa untuk energi dan sebagian lainna dissimpan sebagai glikogen dalam
hati, ataupun otot, lalu sebagian sebagai cadangan energi dalam jaringan
lemak. Jika mengonsumsi karbohidrat terlalu berlebih, akan membuat tubuh
dan dapat menyebabkan peningkatan kadar kolesterol darah total dalam darah.
Konsumsi karbohidrat secara berlebih cenderung meningkatkan kadar
trigeliserida dan menurunkan kadar kolesterol baik (HDL). Sedangkan jumlah
kolesterol (HDL) yang menurun akan meningkatkan kadar kolesterol jahat
(LDL) di dalam tubuh.

11. Jelaskan secara rinci proses pencernaan protein yang berasal dari sumber
makanan hingga dihasilkan energi dan zat buang.
Jawab :
Berikut ini merupakan proses pencernaan protein yaitu sebagai berikut :
Pada rongga mulut, proses pencernaan protein melibatkan gigi dan ludah.
Gigi berfungsi unttuk memperkecil ukuran makanan kemudian ludah berguna
untuk mempermudah lewatnya makanan di kerongkongan. Kemudian menuju
lambung protein yang ditampung akan bereaksi dnegan enzim pepsin yang
berasal dari getah lambung. Enzim pepsin sendiri hanya akan terbentuk jika
asam lambung (HCl) menemukan protein dan melakukan penguraian
rangkaiannya. Penguraian rangkaian protein dalam lambung secara biokimia
akan menstimulasi pepsin pasif menjadi pepsin aktif. Enzim pepsin memecah
ikatan protein menjadi gugus yang lebih sederhana, yaitu pepton dan proteosa.
Kedua gugus ini merupakan polipeptida pendek yang masih belum dapat
diabsorpsi oleh jonjot usus. Polipeptida pendek yang dihasilkan dari reaksi
enzim pepsin dan protein kemudian akan bercampur dengan enzim protease
(erepsin) di dalam usus halus. Protease berasal dari pankreas yang disalurkan
ke usus halus melalui dinding membran. Setelah protein berhasil diurai
menjadi asam amino, selanjutnya jonjot usus yang terdapat pada dinding usus
penyerapan (ileum) akan menyerap asam amino yang dihasilkan dari proses
pencernaan protein untuk dikirimkan melalui aliran darah ke seluruh sel-sel di
tubuh kita. Jika asam amino yang dihasilkan dari proses pencernaan protein
memiliki jumlah yang berlebih, asam amino tersebut kemudian akan dirombak
menjadi senyawa-senyawa seperti amoniak (NH3) dan amonium (NH4OH).
Pada tahap selanjutnya, semua senyawa ini kemudian dibuang melalui saluran
kencing atau bersama dengan feses.

12. Pepsinogen merupakan zimogen dari pepsin. Bagaimana proses pepsinogen


dapat aktif menjadi pepsin sehingga mampu mencerna protein? Serta dimana
letak pepsin dalam rangkaian pencernaan protein?
Jawab :
Enzim pepsin merupakan salah satu enzim yang terdapat pada lambung.
Protease pepsin dan asam hidroklorik (HCI) menjadi dua zat terpenting yang
terdapat di cairan lambung dalam proses pencernaan protein. Pepsinogen yang
merupakan bentuk tidak aktif dari pepsin ini akan bereaksi jika sudah
tercampur asam hidroklorik dan menjadi pepsin. Pepsinogen dapat mencerna
beberapa protein. Proses ini akan mengubah molekul pepsinogen tadi menjadi
enzim pepsin yang aktif sepenuhnya. Enzim pepsin berfungsi untuk memecah
molekul protein yang kompleks, seperti yang ditemukan dalam daging dan
telur, menjadi molekul yang lebih sederhana yaitu pepton. Enzim pepsin juga
memecah ikatan peptida antara asam amino dengan rantai samping hidrofobik
di tengah polipeptida. Kemudian, mengubah polipeptida panjang menjadi
polipeptida pendek. Enzim Pepsin dapat berfungsi pada lingkungan asam
dengan kadar pH 1,5-2. Pepsin membutuhkan suhu optimum kisaran 37
derajat Celcius sampai 42 derajat Celcius (suhu ideal dalam tubuh manusia).
Sementara itu, HCl juga mengasamkan pepsinogen sehingga menjadi pepsin.
Enzim pepsin diproduksi oleh sel kepala mukosa lambung (zymogenic) yang
disebut pepsinogen. Jadi enzim pepsin dapat ditemukan pada sel kepala
mukosa lambung.

13. Jelaskan maksud dari istilah-istilah berikut: 1) genome; 2) kromosom; 3) gen;


4) DNA; 5) RNA
Jawab :
1) Genom suatu organisme adalah kumpulan semua gen yang dimiliki oleh
organisme tersebut pada setiap selnya. Secara keseluruhan kumpulan gen-
gen yang terdapat di dalam setiap sel individu organisme disebut sebagai
genom.
2) Kromosom adalah unit genetik yang terdapat dalam setiap inti sel pada
semua makhluk hidup, kromosom berbentuk deret panjang molekul yang
disusun oleh DNA dan protein-protein. Kromosom ini berfungsi sebagai
penyimpanan bahan materi genetik kehidupan. Ia terdiri dari DNA, kita
tahu DNA memiliki peran sangat penting, yaitu untuk menjalankan tugas
sehari-hari, dan juga menyimpan setiap informasi genetik, ia dapat juga
membantu langsung suatu organisme untuk tumbuh. Jadi kromosom ini
memiliki fungsi yang besar dalam tubuh kita.
3) Gen adalah bagian dari kromosom atau salah satu kesatuan kimia (DNA)
dalam kromosom yaitu dalam lokus yang mengendalikan ciri-ciri genetis
dari suatu makhluk hidup. Gen diturunkan atau diwariskan oleh satu
individu kepada keturunannya, yaitu melalui suatu proses reproduksi. Oleh
karena itu, informasi yang menjaga keutuhan bentuk serta fungsi
kehidupan suatu organisme dapat terpelihara/terjaga.
4) DNA (Asam Deoksiribonukleat) adalah asam nukelat yang didalamnya
terdapat sebuah sel makhluk hidup. DNA merupakan biomolekul utama
semua makhluk hidup yang membntuk dan menyusun berat kering. DNA
dalam bahasa inggris disebut deoxyribonucleic acid. DNA terdiri dari
materi yang membentuk kromosom-kromosom dan informasi genetik yang
tersimpan dalam tubuh makhluk hidup.
5) RNA (Asam Ribonukleat) adalah rangkaian nukleotida yang saling terikat
seperti rantai. RNA merupakan hasil dari transkripsi dari suatu fragmen
DNA, sehingga RNA sebagai polimer yang jauh lebih pendek jika
dibandingkan DNA. Berbeda dengan DNA yang umumnya dijumpai
dalam inti sel, Kebanyak dari RNA terdapat dalam sitoplasma, khususnya
di ribosom.

14. Menurut Anda, apakah semua untai DNA dalam inti sel dapat menyandi
protein? Jelaskan alasan Anda.
Jawab :
Menurut saya tidak semua DNA dapat menyandi protein. Hal ini
dikarenakan pada untai DNA terdapat junk DNA khususnya pada eukaryote.
Junk DNA adalah sampah DNA yang merupakan bagian dari DNA yang tidak
memiliki kemampuan untuk di sandi sebagai protein.

15. Panjang untai DNA manusia di dalam inti sel mencapai 34 meter (sangat
panjang). Jelaskan bagaimana untai DNA yang panjang tersebut dapat berada
di dalam inti sel yang berukuran nanometer.
Jawab :
Untai DNA yang panjang dapat berada di dalam inti sel yang berukuran
nanometer dapat terjadi karena DNA yang sangat oanjang tersebut dapat
disusun dalam inti sel dengan sistem pengemasan yang dikenal dengan
kromosom. Pengemasan dengan sistem ini mengakibatkan untai DNA dapat
masuk ke dalam inti sel yang berukuran nanometer.

16. Berdasarkan basa DNA berikut, tanpa memperhatikan regulasi promoter, start
kodon dan stop kodon, tentukan hasil transkripsi dan translasi (protein) yang
dihasilkan. Lihat Gambar untuk menentukan hubungan basa dengan asam
amino.
3’- CATTATGCCCCTCTACATGATCTAAATGACTGA- 5’
Jawab :
Gen atau antisense
5’ ATG-GTG-ATT-GGT-GAC-ATG-CTG-GAC-CCA-CAT-TAG 3’

Hasil transkripsi
AUG-GUG-AUU-GGU-GAC-AUG-CUG-GAC-CCA-CAU-UAG

Hasil translasi
Methionine(start)-Valin-Isoleusin-Glycin-Aspartic Acid-Methonine (start)-
Leucine-Aspartic Acid-Proline-Histidine-Stop

Anda mungkin juga menyukai