UIN SUSKA
Oleh :
PEKAN BARU
1440 H/ 2019 M
KATA PENGANTAR
Rasa syukur yang dalam kami sampaikan ke hadiran Tuhan Yang Maha
Pemurah, karena berkat kemurahan-Nya makalah ini dapat saya selesaikan. Makalah
ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak
sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan
makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki
makalah ilmiah ini.
Akhir kata saya berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun
inpirasi terhadap pembaca.
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ketertiban dalam proses belajar mengajar didambakan oleh setiap para pendidik
dan peserta didik, untuk itu guru harus mampu merubah suasana kelas yang dapat
berkeleluasaan.
yang dapat menerapkan prinsip kehangatan dan keantusiasan dalam proses belajar
mengajar akan lebih disenangi oleh para peserta didik. Selain itu guru harus dapat
menerapkan prinsip tantangan dalam proses belajar sebagai bahan motivasi bagi
Inti kegiatan suatu sekolah atau kelas adalah proses belajar mengajar
(PBM). Kualitas belajar siswa serta para lulusan banyak ditentukan oleh
keberhasilan pelaksanaan PBM tersebut atau dengan kata lain banyak ditentukan
oleh fungsi dan peran guru. Pada dewasa ini masih banyak permasalahan yang
berkaitan dengan PBM. Seringkali muncul berbagai keluhan atau kritikan para
siswa, orang tua siswa ataupun guru berkaitan dengan pelaksanaan PBM tersebut.
3
diminimalisasikan, apabila semua pihak dapat berperan, terutama guru sebagai
yang berkaitan dengan sarana seperti tempat duduk, lemari buku, dan alat-alat
kecil saja, yang terutama adalah pengkondisian kelas, artinya bagaimana guru
guru dan kepala sekolah mengenai pengelolaan kelas, namun hasilnya belum
Dalam pengelolaan kelas ada dua subjek yang memegang peranan yaitu
guru dan siswa. Guru sebagai pengelola, sebagai pemimpin mempunyai peranan
yang lebih dominan dari siswa. Motivasi kerja guru dan gaya kepemimpinan guru
kelas yang memadai dalam proses belajar mengajar. Banyak di antaranya yang
4
melaksanakan proses belajar mengajar apa adanya saja. Proses belajar mengajar
hanya berupa penyampaian informasi dari guru kepada perserta didik. Terkadang
mengajar dengan baik dan efesien. Misalnya dengan tidak pernah menciptakan
ukur suatu keberhasilan proses belajar mengajar. Oleh karena itu, kami berharap
makalah ini dapat menjadi bahan bacaan dalam memahami masalah pengelolaan
kelas.
5
BAB II
PEMBAHASAN
al-tadbir (pengaturan).6 Kata ini merupakan derivasi dari kata dabbara (mengatur)
Artinya : Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik
kepadanya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut
Dari isi kandungan ayat di atas dapatlah diketahui bahwa Allah swt adalah
bukti kebesaran Allah swt dalam mengelola alam ini. Namun, karena manusia
yang diciptakan Allah SWT telah dijadikan sebagai khalifah di bumi, maka dia
6
perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan tindak lanjut dalam suatu pembelajaran.
peserta didik secara tepat waktu, penetapan norma kelompok yang produktif),
guru dengan tujuan meciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal bagai
jenis kegiatan yang dengan sengaja kita lakukan dan secara langsung
memelihara aturan kelas melalui penerapan disiplin secara ketat . Bagi sekolah
atau guru yang menganut pendekatan otoriter, maka dalam mengelola kelas guru
atau sekolah tersebut menciptakan iklim sekolah dengan berbagai aturan atau
7
tidak hanya didasarkan pada kemauan sepihak dari pengelola sekolah /kelas saja,
melainkan dengan memasukan aspirasi dari siswa. Hal ini penting mengingat
dilakukan oleh guru untuk memberi kebebasan untuk siswa melekukan berbagai
itu mengarah pada penyiapan bahan belajar, penyiapan sarana dan alat
belajar mengajar dan pengaturan waktu sehingga proses belajar mengajar berjalan
dengan baik dan tujuan kulikuler dapat tercapai (Udin S. Winataputra, 2001:
165).
miliki oleh guru, karena gurulah yang bertugas mengelola kelas. Guru
8
B. Prinsip-Prinsip Mengelola Kelas
yang harus dikuasai oleh bagian seorang guru yang profesional, selain harus
menguasai pengetahuan atau ilmu yang akan diajarkannya secara prima, juga
sehingga akan tercapai proses belajar mengajar yang efektif. Bila hal tersebut
tidak tercapai, maka besar kemungkinan proses belajar mengajar menjadi tidak
menghendaki agar guru menghiasi dirinya dengan prilaku yang dapat diteladani
oleh peserta didik, baik itu dalam pergaulan di sekolah maupun ketika
berinteraksi di luar sekolah. Tauladan yang diberikan oleh guru mungkin akan
lebih memberikan bekas kepada kehidupan siswa ke depan dari pada sekedar
memberikan ceramah di depan kelas. Sikap dan tindak laku seorang guru akan
yaitu:
9
kekurangan dan kelemahan yang merupakan tugas pokok gurulah untuk
akan merasa bahwa dia tidak belajar sendiri, siswa akan lebih termotivasi dan
pembelajaran dapat berlangsung dengan baik, seperti media, kursi, meja dan
alat-alat lannya. Bagi guru yang memiliki kecakapan dalam mengelola sarana
dan prasarana, maka proses belajar mengajar akan berlangsung dengan mudah
dan berjalan dengan baik meski sarana yang tersedia kurang memadi. Namun
kata lain pengelolaan ini tujukan untuk mewujudkan cita-cita pendidikan. Jika
tujuan tersebut dapat dicapai barulah pengelolaan dalam proses belajar mengajar
10
Pada dasarnya ada dua macam kegiatan yang dilaksanakan oleh setiap
guru atau pelatih mereka mengelola sumber belajar dan melaksanakan dirinya
Apabila guru atau instruktur yang sama secara fisik mengajar di kelas tersebut,
maka ia menjadi salah-satu dari sumber belajar yang di kelolanya, dan dengan
mengatakan bahwa ia adalah sumber belajar yang paling sesuai, lebih sesuai
untuk mewujudkan tujuan belajar dari pada setiap buku teks, buku kerja, film, pita
Dalam banyak kesempatan, hal ini mungkin benar sekali, tetapi seringkali
guru memutuskan untuk secara aktif berbicara dan menulis dengan kapur di papan
tulis hanya karena dia senang dan menikmati pekerjaan mengajar. Dengan kata
lain, keputusan untuk menjadi “guru pelaksana” diambil atas dasar kesenangan
atau pilihan pribadi, dan bukan atas dasar analisis kebutuhan situasi belajar yang
sesungguhnya
pelaksana. Dia juga mengetahui waktu yang tepat untuk memposisikan dirinya
sebagai guru manager atau guru pelaksana. Sehingga dalam setiap proses
11
pembelajaran guru akan senantiasa berganti peran sesuai dengan keperluan dalam
peranannya yang unik dalam organisasi sebagai pengelola sumber belajar. Dengan
belajar.
belajar dengan cara yang paling efektif, efisien dan ekonomis mungkin.
dalam mewujudkan tujuan yang telah dirumuskan. Jika tujuan belum dapat
12
diwujudkan, maka guru harus menilai dan mengatur kembali situasinya dan
satu sama lain, namun mereka harus dipandang sebagai suatu lingkaran atau
kawasan khusus dari kemampuan dan keahlian professional seorang guru, secara
Akan tetapi, ada sisi lain dari peranan pengelola, karena untuk proses
“melaksanakan”.
Peran guru sangat besar dalam pengelolaan kelas, karena guru sebagai
serta sumber kegiatan belajar mengajar. Guru harus penuh inisiatif dan kreatif
dalam mengelola kelas, karena gurulah yang mengetahui secara pasti situasi dan
kondisi kelas terutama keadaan siswa dengan segala latar belakangnya. Dalam
kaitannya dengan tugas pengelolaan kelas ada beberapa tugas guru yang harus
dengan GBPP pengajaran, yang berupa informasi, fakta serta tugas dan
keterampilan yang harus dikuasai oleh siswa. Untuk itu guru harus menguasai
13
ini guru dianggap sumber informasi dan sumber belajar utama. Oleh karena
itu guru harus selalu menambah dan memperluas wawasannya dengan ilmu
berkelanjutan.
metode tertentu.
Tugas guru bukan saja mengajar, tetapi lebih dari itu mengantar siswa menjadi
manusia dewasa yang cerdas dan berbudi luhur. Dalam hal ini tugas guru
14
dalam pembentukan sikap, mental dan watak yang sangat dominant. Dengan
Oleh sebab itu guru harus memperhatikan siswa terutama sikap, tingkah laku,
Tugas ini bukan saja pada saat pelajaran berlangsung tetapi juga sebelum dan
utama di kelasnya. Oleh karena itu yang terjadi di kelas dan yang berkaitan
dengan siswa secara langsung atau tidak langsung menjadi tanggung jawab
guru. Sehubungan dengan itu guru harus banyak tahu latar belakang siswa-
yang ada di lingkungannya. Oleh kerena itu hal-hal yang menyangkut tata
usaha, dan administrasi kelas termasuk juga dalam lingkup tugas guru sebagai
a. Menguasai kurikulum
15
Kurikulum sebagai program pendidikan secara utuh, mempunyai
kepada siswa.
Guru harus tahu batas-batas materi yang harus disajikan dalam kegiatan
Untuk mengarahkan siswa agar dapat mencapai tujuan- tujuan itu, maka
siswa).
Guru mata pelajaran adalah guru yang dapat mengajarkan mata pelajaran
16
yang telah ditetapkan, tetapi guru harus menguasai dan menghayati secara
belajar mengajar justrun terletak pada inti aktifitas itu sendiri, yaitu
17
meneliti dan menelaah hasil evaluasi para siswa, kemudian menentukan
belajar mengajar.
Segala kegiatan belajar mengajar harus disiapkan secara matang untuk itu
Pendidikan adalah suatu proses, bersama prose situ anak bertumbuh dan
proses itu sesuai dengan tata nilai yang dianggap baik dan diterima serta
bagian penting dari tugas-tugas kependidikan. Dalam hal ini tugas guru
bukan saja melatih sikap disiplin pada anak didiknya tetapi juga penting
18
E. Pengelompokkan Masalah dalam Pengelolaan Kelas
dengan tepat hakikat masalah yang sedang dihadapi, dan dapat memilih strategi
1. Masalah Individu/Perorangan
(pasif).
19
memukul, menggigit dan sebagainya (kelompok ini nampaknya
menjadi:
2. Masalah Kelompok
kebutuhan kelompok, kelas frustasi atau lemas dan akhirnya siswa menjadi
anggota kelompok bersifat pasif, acuh, tidak puas dan belajarnya terganggu.
bergairah dan belajar dengan baik. Lois V Johnson dan Mary A Bany
a. Kesatuan kelompok
20
b. Interaksi dan komunikasi
c. Struktur kelompok
bila selalu ditempatkan pada posisi yang tinggi hal ini dapat merusak
keakraban kelompok.
d. Tujuan-tujuan kelompok.
siswa akan bekerja dengan baik apabila hal itu berhubungan dengan
tujuan-tujuan mereka.
e. Kontrol
atau tidak tetap akan tidak dapat belajar dengan baik, hal ini merupakan
masalah baru.
f. Iklim Kelompok
21
Iklim Kelompok adalah hasil dari aspek-aspek yang saling berhubungan
3. Masalah organisasi
Sekolah sebagai organisasi sosial dan sebagai sub sistem dari sistem sosial
Dengan kata lain guru dan siswa dipengaruhi oleh organisasi sekolah secara
organisasi, tujuan dan peri/aku siswa dalam kelas. Dengan kegiatan rutin yang
telah diatur secara jelas dan dikomunikasikan kepada seluruh siswa secara
terbuka, maka akan menyebabkan tertanam pada diri setiap siswa kebiasaan
Adapun kegiatan-kegiatan rutin yang sudah diatur tersebut antara lain berupa:
tertib.
b. Guru yang berhalangan hadir oleh satu atau lain hal maka siswa harus
22
d. Upacara bendera
e. Dan kegiatan lainnya yang harus diatur secara jelas tidak kaku dan harus
fleksibel.
penerapan pengelolaan kelas yang ideal dilakukan oleh para guru. Namun
tentunya berhasil atau tidaknya pengelolaan kelas tetap saja bergantunga kepada
2. Sebagai guru jika anda pulang ke rumah tidak dalam keadaan yang sangat
lelah.
3. Guru mengetahui perbedaan antara prosedur kelas (apa yang guru inginkan
secara bersamaan dan lain-lain ) dan rutinitas kelas (apa yang siswa lakukan
secara otomatis misalnya tata cara masuk kelas, pergi ke toilet dan lain-lain).
23
6. Guru mengerti bahwa perilaku siswa di kelas disebabkan oleh sesuatu,
Ada dua hal yang membedakan antara guru yang berhasil dengan yang tidak.
2. Guru yang efektif menghabiskan dua minggu pertama ditahun ajaran dengan
meneguhkan prosedur.
24
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Beberapa hal penting yang dapat kami jadikan sebagai kesimpulan dalam
mengajar.
harus dikuasai oleh bagian seorang guru yang profesional, selain harus
menguasai pengetahuan atau ilmu yang akan diajarkannya secara prima, juga
3. Empat fungsi umum yang merupakan ciri pekerjaan guru sebagai manager:
25
masalah dalam pengelolaan kelas dibagi dalam tiga kelompok, yaitu masalah
B. Saran
Apa yang kita bayangkan dalam pengelolaan kelas dapat menjadi tindakan
nyata ketika berdiri di depan kelas untuk memulai proses belajar mengajar.
26
DAFTAR PUSTAKA
Abu Ahmadi & Nur Uhbiyati, (2001), Ilmu Pendidikan, :Jakarta: Rineka Cipta
Peter Salim & Yeni Salim, (1991), Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, Jakarta:
Modern English
Udin. S. Winata Putra, (2002), Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Pusat Penerbitan
Universitas Terbuka.
Usman, Moh. Uzer. (1996). Menjadi guru profesional. Bandung : Remaja Rosda
Karya.
27