Disusun Oleh :
L2j009098
SEMARANG
2011
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
Bila ditinjau secara umum, pembangunan prasarana drainase ditujukan
untuk menciptakan kondisi lingkungan di daerah tersebut agar terhindar dari
dampak negatif genangan ataupun pengaruh banjir kiriman, hujan lokal dan akibat
pengaruh pasang surut serta menunjang peningkatan daya dukung lingkungan
yang dikaitkan dengan upaya pengembangan dan konservasi sumber daya air.
Tujuan dibuat makalah ini adalah sebagai informasi tentang drainase dan
bangunan-bangunan pelengkap pada sistem drainase. Dalam makalah ini,
pembatasan bahasan pada bangunan pelengkap yaitu gorong-gorong dan iphon.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2
2. Dampak yang merugikan
a. Perlu ruang (space) tanah
b. Perlu jembatan-jembatan penyebrangan dan sebagainya
c. Hirarki Pengaliran
Pengaliran pada sistem pembuangan air hujan memiliki perbedaan dari
sistem irigasi seperti terlihat pada gambar :
4. Bentuk tersusun
3
Saluran ini dapat berupa tanah maupun pasangan. Tampang saluran yang
bawah berfungsi mengalirkan air rumah tangga pada kondisi tidak hujan, apabila
terjadi hujan maka kelebihan air dapat ditampung pada saluran bagian atas.
2.2. Gorong-Gorong
Gorong-gorong adalah bangunan yang dipakai untuk membawa aliran air
(saluran irigasi atau pembuang) melewati bawah jalan air lainnya (biasanya
saluran), di bawah jalan, atau jalan kereta api. Gorong-gorong juga digunakan
sebagai jembatan ukuran kecil, digunakan untuk mengalirkan sungai kecil atau
sebagai bagian drainase ataupun selokan jalan.
4
Dunia modern sekarang mengandalkan gorong-gorong untuk fungsi lainnya,
misalnya saluran kabel telfon, listrik atau air bersih, khususnya di wilayah kota.
Luar biasa, dari pandangan mata sering tidak nampak tapi memberi manfaat nyata.
Pada saat tertentu, banjir dalam gorong-gorong dapat meluapkan air
sehingga jembatan tidak berfungsi. Hal sama juga dialami entrepreneur, ia tidak
dapat memenuhi permintaan pasar karena keterbatasan kemampuan produksi.
Bahkan ketika sistem produksi tidak berjalan, entrepreneur mengalami kerugian
besar.
Karakter gorong-gorong adalah sebagai pengikat berbagai kepentingan dan
manfaat, yakni irigasi/sanitasi, transportasi, listrik, telekomunikasi, air bersih dan
layanan lainnya. Hal ini sejalan dengan konsep modal sosial. Modal sosial
merupakan jalinan ikatan-ikatan budaya, governance, dan social behaviour yang
membuat sedemikian rupa sehingga fungsi dan tatanan sebuah masyarakat adalah
lebih dari sekedar jumlah individunya. Modal sosial dan wujudnya sebagai
kelembagaan inilah sumber dari legitimasi berfungsinya tatanan masyarakat untuk
mendukung pertumbuhan ekonomi, keberlanjutan pembangunan, maupun untuk
kepentingan mediasi terhadap konflik dan kompetisi (Serageldin, 1996).
Karakter lain dari gorong-gorong adalah konsisten dan rendah hati. Saat
musim kemarau atau hujan ia tetap menjalankan fungsinya. Ia tidak pernah
meminta, ingin diperhatikan atau dipentingkan. Manusia akan mendatanginya
ketika merasa membutuhkan, misalnya karena terjadinya penyumbatan aliran air.
5
Bangunan gorong-gorong yang dimaksud dalam peralatan tambahan
drainase adalah bangunan yang digunakan untuk meneruskan air buangan yang
melintas dibawah jalan raya. Untuk itu desainnya harus juga mempertimbangkan faktor
hidrolis dan struktur supaya gorong-gorong dapat berfungsi mengalirkan air dan
mempunyai daya dukung terhadap beban lalu lintas dan timbunan tanah. Dalam
merencanakan gorong-gorong ini perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
Harus cukup besar untuk melewatkan debit air maksimum dari daerah
pengaliran secara efisien.
Kendali inlet
Kendali outlet
6
2.2.2. Konstruksi gorong-gorong
Mengingat fungsinya maka gorong-gorong disarankan dibuat dengan tipe
konstruksi yang permanen (pipa/kotak beton, pasangan batu, Armco) dan desain
umur rencana 10 tahun.
1. Gorong-gorong baja
Gorong-gorong baja biasanya menggunakan Corrugated Steel Pipe,
kalau diterjemahkan secara bebas berarti Pipa Baja Bergelombang. Gorong
gorong baja ini terutama dari jenis Multi Plate Pipe telah menjadi alternative
penggantikan jembatan kayu dan box culvert beton , hal ini disebabkan
gorong – gorong baja memiliki beberapa keuntungan dibanding dengan
penggunaan kayu ataupun beton, di antara keuntungan tersebut antara lain :
a. Harga murah
b. Waktu pengerjaan cepat
c. Instalasi yang mudah, tidak memerlukan tenaga ahli khusus
d. Memiliki umur pakai yang panjang (bisa sampai 25 tahun)
e. Mudah dalam pengangkutan
f. Bisa dipindahkan dari satu titik ke titik lainnya apabila sudah tidak
digunakan.
2. Gorong-gorong PVC
Gorong-gorong PVC biasanya digunakan untuk gorong-gorong
dengan ukuran kecil
3. Gorong-gorong beton
Gorong-gorong beton disebut juga culvert box adalah gorong-gorong
cor di pabrik (precast) ataupun dicor ditempat, dimensi tergantung kepada
debit air yang akan dialirkan melalui gorong-gorong. Gorong-gorong yang
dicor di pabrik dapat utuh dengan bentuk profil bulat atau persegi ataupun
trapesium, ataupun modular yang terpisah atas dengan bawah.
7
Tembok yang menopang ujung dan lereng jalan
Tembok penahan yang dipasang bersudut dengan tembok kepala, untuk
menahan bahu dan kemiringan jalan.
c. Apron (dasar)
Lantai dasar dibuat pada tempat masuk untuk mencegah terjadinya erosi
dan dapat berfungsi sebagai dinding penyekat lumpur.
8
Gambar 2.1 Penempatan Gorong-gorong
9
Pendekatan lain untuk menentukan ukuran gorong-gorong dan saluran
kecil atau ukuran jembatan yang mempunyai bentang 12 m (bukaan
saluran tidak melebihi 30 m2), dapat menggunakan rumus Talbot :
a = 0,183 r . A3
dimana :
a = luas saluran gorong-gorong (m2)
r = koefisien pengaliran
= 1 untuk daerah pegunungan
= 0,75 untuk daerah perbukitan
= 0,50 untuk daerah bergelombang
= 0,25 untuk daerah datar
A = luas daerah pengaliran (Ha)
10
11
Gorong-gorong mempunyai potongan melintang yang lebih kecil dari pada
luas basah saluran hulu maupun hilir. Sebagian dari potongan melintang mungkin
berada di atas muka air dalam hal ini gorong-gorong berfungsi sebagai saluran
terbuka dengan aliran bebas. Pada gorong-gorong aliran bebas, benda-benda yang
hanyut dapat lewat dengan mudah, tetapi biaya pembuatannya umunyan lebih
mahal dibandng gorong-gorong tenggelam.
Untuk maksud pemeliharaan dimana gorong-gorong harus terbebas dari
endapan lumpur, dengan batasan kecepatan dalam gorong-gorong harus lebih
besar atau sama dengan kecepatan self cleansing. Kehilangan tekanan oleh
pengaliran di dalam gorong-gorong dapat dihitung dengan persamaan :
12
2.2.6. Gambar gorong-gorong
13
14
2.3. Siphon
Bangunan persilangan untuk saluran drainase perkotaan terdiri dari gorong-
gorong dan siphon. Siphon adalah bangunan air yang dipakai untuk mengalirkan
air irigasi dengan menggunakan gravitasi melalui bagian bawah sungai.
Shipon dibuat bilamana ada persilangan dengan sungai. Shipon dibangun
bawah dari penampang sungai, karena tertanam di dalam tanah maka pada waktu
pembuangannya harus dibuat secara kuat sehingga tidak terjadi keretakan ataupun
kerusakan konstruksi. Sebaiknya dalam merencanakan drainase dihindarkan
perencanaan dengan menggunakan shipon, dan sebaiknya saluran yang debitnya
lebih tinggi tetap untuk dibuat shipon
Dalam menentukan demensi dari siphon, beberapa faktor perlu diperhatikan,
yaitu :
1. kehilangan energi
2. kemudahan dalam pemeliharaan
3. kemanpuan dalm menyalurkan
Kehilangan energi dalam siphon, selain dipengaruhi oleh parameter
saluran, terutama dipengaruhi oleh kecepatan dalam saluran, karena itu
kecepatan dalam siphon direncanakan berkisar antara 3-4 fps.
Kemudahan pemeliharaan ditentukan oleh lengkungan siphon karena itu
radius lengkungan siphon harus besar sehingga endapan lumpur tidak
terakumulasi pada belokan. Kemampuan dalam menyalurkan dimaksudkan
sebagai kemampuan siphon dalam menyalurkan air pada setiap kondisi, baik
pada waktu aliran minimum atau pada waktu aliran puncak. Siphon biasanya
dilengkapi dengan manhole baik pada awal ataupun pada akhir siphon.
15
4. dibuat tidak terlalu tajam agar mudah dalam pemeliharaannya
5. perencanaan harus dipertimbangkan debit minimum, rata-rata, dan
maksimum
Pada awal dan akhir siphon dibuat sumur pemeriksaan untuk mempermudah
dalam pembersihan.
Dimana :
Q = debit air buangan (m3/dt)
V = kecepatan aliran dalam siphon (m/dt)
D = diameter pipa siphon (m)
16
Kehilangan tekanan dalm siphon dihitung berdasarkan :
H = v2 /2g (1+a+b.L/D)
A = 1/µ-1
B = 1,5 (0,01989 + 0,0005078/D)
Dimana :
h = kehilangan tekanan sepanjang pipa siphon (m)
v = kecepatan aliran dalam siphon (m/dt)
g = percepatan gravitasi (m/dt2)
a = koefisien kontruksi pada mulut dan belokan pipa (miror
losses)
b = koefisien gaya gesek antara air dan pipa (major losses)
L = panjang pipa (m)
D = diameter pipa (m)
Pada awal dan akhir siphon dibuat sumur pemeriksaan untuk mempermudah
dalam pembersihan. Fasilitas yang harus ada pada bangunan persilangan antara
lain :
1. Saringan sampah di mulut saluran sebelah hulu siphon
2. Pintu Air di inlet
3. Saluran Penenang Hulu (outlet) yang berfungsi menenangkan aliran agar
sedimen mengendap di tempat tersebut
17
4. Kolam Penenang Hilir sebagai peredam energi kecepatan yang keluar
dari dalam gorong-gorong.
5. Papan Duga Air (staf gauge) berfungsi untuk mengetahui naik-turunnya
permukaan air.
18
19
20
BAB III
PENUTUP