No. Dokumen :
SOP No. Revisi
Tgl. Terbit :
:
Halaman :
Kepala UPT
UPT PUSKESMAS Puskesmas Dawan II
DAWAN II
5. Prosedur
1. Alat :
Sarana non medis :
a. Ruang pemeriksaan
Ukuran minimal 4m x 4𝑚2
Ventilasi dan pencahayaan yang cukup
Ruangan bersih dan rapi
Wastafel dengan air yang mengalir, dilengkapi, dengan sabun cair
serta handuk tangan yang bersih/disposable tissue
b. Mebelair
Tempat sampah medis dan non medis masing- masing 1 buah
Buku register pasien
Status/lembar rekam medis
Informed consent
Kertas resep
Blanko permintaan laboratorium
Alat tulis menulis
Formulir rujukan
Surat kabar atau majalah
Penggaris kecil
Sarana medis
Stetoskop dan tensimeter
Pinhole (cakram berlubang)
Snellen chart
Penutup satu mata(okluder)
Trial frame
Tria lensa
Isihara test
Loupe
Senter
Optalmoskop
Kartu kipas
Kapas steril
APD
Tahap Kerja
Mengatur posisi klien
Mengatur pencahayaan tuangan
Menguji reflek pupil terhadap cahaya
Pupil klien disinari cahaya dari samping
Amati mengecilnya pupil yang sedang disinari
Lakukan pada pupil lainnya
Memeriksa reflek akomodasi
Anjurkan klien menatap benda yang jauh
Menatap obyek yang diletakkan 10 cm didepan hidung
Mengamati perubahan pupil
Inspeksi pergerakan bola mata
Menganjurkan klien melihat kedepan
Mengamati bola mata, jika nistagmus catat
Apakah kedua bolamata lurus atau salah satu deviasi
Meluruskan jari telunjuk dan mendekatkan ke klien dengan jarak
15-30 cm
Instruksikan klien mengikuti pergerakan jari telunjuk
Jaga jari tetap pada lapang pandang normal
Inspeksi medan penglihatan
Pemeriksa berdiri didepan klien kira-kira 60 cm
Mata yang tidak diperiksa ditutup
Instruksikan klien menatap lurus kedepan dan memfokuskan dalam
satu titik
Menggerakkan jari sepanjang 1 lengan dari diluar lapang pandang
klien
Minta klien mengatakan jika melihat jari tersebut
Perlahan tarik jari mendekat dan tepat ditengah antara klien dan
perawat
Mengkaji mata sebelahnya
Palpasi mata :
Anjurkan klien memejamkan mata
Melakukan palpasi mata kanan dan kiri dengan jari telunjuk
Dengan menekan-nekan, menilai konsistensi dan nyeri tekan
14 Auskultasi mata :
Minta klien menutup mata
Meletakkan bagian diafragma stetoskop diatas kelopak mata
Perhatikan adanya bising
15 Mengulang pemeriksaan untuk meyakinkan hasil penemuan
16 Membereskan alat-alat
Tahap terminasi
17 Mengevaluasi reaksi klien
18 Kontrak untuk kegiatan selanjutnya
19 Mendokumentasikan hasil pemeriksaa
7. Diagram/
Bagan Alir
RUANG PERIKSA
LOKET Diperiksa oleh petugas
paramedis/medis puskesmas
Kerumah Sakit
8. Hal – hal -
yang perlu
diperhatikan
11. Rekaman
Historis
Perubahan
HYPERAEMI PULPA
No. Dokumen :
SOP No. Revisi
Tgl. Terbit
:
:
Halaman :
Kepala UPT
UPT PUSKESMAS Puskesmas Dawan II
DAWAN II
5. Prosedur
1. Alat :
1. Dental Unit
2. Alat Diagnostik
3. Cement Spatel
4. Cement Stopper
5. Plastis fillinginstrument
6. Glas slab
2. Bahan :
b. Larutan H2O2
c. Larutan Aquadest
d. Cotton roll
e. Alkohol dan kapas steril
f. Calcium Hydroxide
g. Zinc Phospat Cement
h. Tumpatan sementara
6. Langkah -
Langkah 3. Petugas melakukan anamnesa : didapatkan keluhanlubang
pada gigi dengan keluhan ngilu dan sakit bila kemasukan
makanan
4. Petugas melakukan pemeriksaan intra oral dan extra oral:
ditemukan lubang pada gigi
5. Petugas mendiagnosis sebagai Hyperaemi Pulpa
6. Hyperaemi Pulpa tidak bisa ditambal langsung, akan tetapi
dilakukan tindakan pulpcapping terlebih dahulu
7. Petugas membersihkan cavitas dengan excavator
8. Petugas melakukan irigasi dengan larutan H2O2 dan
Aquades
9. Petugasmemblokir gigi yang akan ditambal dengan cotton
roll dan mensterilkan dengan alkohol dan kapas steril
10. Petugas mengaplikasikan Calcium Hydroxide ke kavitas gigi
yang akan ditambal
11. Petugasmengaduk cement dengan cement spatel dan
aplikasikan ke kavitas dengan menggunakan cement stopper
dan batasi dengan kapas tipis diatas cement
12. Petugas mengaplikasikan tumpatan sementara.
13. Setelah tindakan pulpcapping selesai, kemudian dilakukan
penambalan permanen 1 minggu lagi.
Hal – Hal
yang perlu
diperhatikan
Poliklinik Gigi
PULPITIS
No. Dokumen :
SOP No. Revisi
Tgl. Terbit
:
:
Halaman :
Kepala UPT
UPT PUSKESMAS Puskesmas Dawan II
DAWAN II
dr. Hinarti Utami
NIP.195812301990102001
Tindakan perawatan gigi dengan karies profunda perporasi, dengan
1. Pengertian
keluhan sakit, ada atau tanpa rangsangan
Sebagai acuan dalam melakukantindakan penatalaksanaan
2. Tujuan
Pulpitis
SK Kepala Puskesma Dawan II No…… Tahun ……. tentang
3.Kebijakan
Layanan Klinis
1. Pedoman Pengobatan Dasar di Puskesmas, Departemen
4.Referensi Kesehatan RI 2007
2. Pedoman Paket Dasar Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut di
Puskesmas,Kementerian Kesehatan RI 2012
5.Prosedur
Persiapan
Alat :
Dental Unit
Alat Diagnostik
Cement stopper
Plastis fillinginstrument
Cement Spatel
Glas slab
Bahan :
Larutan H2O2
Larutan Aquadest
Cotton roll
Alkohol dan kapas steril
Langkah – langkah :
1. Anamnesa : didapatkan keluhanlubang pada gigi dengan
keluhan sakit,ada atau tidak ada rangsangan
2. Pemeriksaan intra oral dan extra oral: ditemukan lubang
pada gigi
3. Diagnosis sebagai Pulpitis
4. Pulpitistidak bisa ditambal langsung, akan tetapi dilakukan
tindakan mumifikasi terlebih dahulu
5. Bersihkan cavitas dengan excavator
6. Irigasi dengan larutan H2O2 dan Aquades
7. Blokir gigi yang akan ditambal dengan cotton roll dan
mensterilkan dengan alkohol dan kapas steril
8. Aplikasikan kapas dan eugenol
9.Diberikan obat antibiotic, analgetik dan anti inflamasi (bila
perlu).
10.KIE pasien untuk datang 3 hari lagi untuk diganti obat
devitalisasi pulpa. Dilakukan perawatan setiap 3 hari selama
3 kali.
KUNJUNGAN BERIKUTNYA
Setelah 3 hari gigi tidak sakit, lakukan devitalisasi dengan cara
1. Bersihkan kavitas dengan excavator
2. Irigasi dengan larutan H2O2 dan Aquades
3. Disterilkan dengan kapas alcohol dan kapas steril
4. Aplikasikan bahan devitalisasi
5. Aplikasikan bahan tumpatan sementara
Diberikan obat analgesic (diminum bila sakit)
KIE pasien untuk datang 3 hari lagi untuk diganti obat
sterilisasi saluran akar.
KUNJUNGAN BERIKUTNYA
Setelah 3 hari lakukan sterilisasi saluran akar dengan cara
1. Buka tumpatan sementara
2. Bersihkan kavitas
3. Irigasi kavitas dengan H2O2 dan Aquadest
4. Sterilkan dengan kapas alcohol dan kapas steril
5. Aplikasikan kapas yg telah ditetesi CHKM
6. Aplikasikan tumpatan sementara
7. KIE pasien untuk datang 3 hari lagi untuk diganti
dengan tumpatan permanen
KUNJUNGAN BERIKUTNYA
Setelah 3 hari jika tidak ada keluhan maka lakukan
tumpatan permanen dengan cara :
1. Buka tumpatan sementara
2. Bersihkan kavitas
3. Irigasi kavitas dengan H2O2 dan Aquadest
4. Sterilkan dengan kapas alcohol dan kapas steril
5. Aplikasikan bahan pengisi saluran akar dengan
cement stopper
6. Aplikasikan bahan tumpatan tetap
Lakukan KIE agar pasien mengunyah menggunakan regio
disebelahnya
6.Diagram/ Anamnesa : didapatkan
keluhan lubang pada gigi Pemeriksaan intra oral dan
Bagan Alir dengan keluhan sakit extra oral: ditemukan lubang
dengan ada atau tidak pada gigi
ada rangsangan
Sterilkan dengan kapas alcohol dan Irigasi dengan H2O2 dan Aquades
kapas steril
Aplikasikan tumpatan
tetap
5.Prosedur
Persiapan
Alat :
Dental Unit
Alat Diagnostik
Plastis fillinginstrument
Cement Spatel
Glas slab
Bahan :
Larutan H2O2
Larutan Aquadest
Cotton roll
Alkohol dan kapas steril
Langkah – langkah :
1. Anamnesa : didapatkan keluhanlubang pada gigi dan tidak
terasa sakit
2. Pemeriksaan intra oral dan extra oral: ditemukan lubang
pada gigi
3. Diagnosis sebagai Iritasi pulpa
4. Dilakukan penambalan langsung dengan bahan tumpatan
tetap.
Dengan cara :
Bersihkan cavitas dengan excavator dan bur
Irigasi dengan larutan H2O2 dan Aquades
Blokir gigi yang akan ditambal dengan cotton roll dan
mensterilkan dengan alkohol dan kapas steril
Aplikasikan bahan tumpatan tetap
5. KIE pasien untuk mengunyah menggunakan sisi
disebelahnya selama 1 hari.
6.Diagram/
Anamnesa : didapatkan
Bagan Alir keluhan lubang pada gigi Pemeriksaan intra oral dan
dan tidak sakit extra oral: ditemukan lubang
pada gigi
Aplikasikan tumpatan
tetap
5. Prosedur
Persiapan
Alat :
Dental Unit
Alat Diagnostik
Tang gigi sulung
Bean ( bila perlu )
Bahan :
Clor Etyl
Kapas
Bethadine
Tampon
Langkah – langkah :
1. Anamnesa : didapatkan keluhangigi sulung yang belum
tanggal sedangkan gigi permanen sudah tumbuh
2. Pemeriksaan intra oral dan extra oral: ditemukan gigi
permanen yang sudah tumbuh
3. Diagnosis sebagai persistensi
4. Dilakukan pencabutan gigi
Dengan cara :
Kondisikan pasien agar tidak cemas dan kooperatif
Anastesi topical
Ekstraksi
Gigit tampon yang telah ditetesi betadine ( instruksikan pasien
agar menggigit tampon 30 menit )
6. Bagan Alir
Pemeriksaan intra oral dan extra
Anamnesa : didapatkan
didapatkan keluhan gigi oral: ditemukan gigi permanen
sulung yangbelum
yang sudah tumbuh
tanggalsedangkan gigi
permanen sudah tumbuh
7. Unit Terkait
Poliklinik gigi
GOYANG FISIOLOGIS
No. Dokumen :
SOP No. Revisi
Tgl. Terbit
:
:
Halaman :
Kepala UPT
UPT PUSKESMAS Puskesmas Dawan II
DAWAN II
dr. Hinarti Utami
NIP.195812301990102001
Gigi sulung goyang karena gigi tetap pengganti akan erupsi
1. Pengertian
Mencegah maloklusi
2. Tujuan
SK Kepala Puskesmas DawanII No…… Tahun ……. tentang
3. Kebijakan
Layanan Klinis
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
4. Referensi HK.02.02/MENKES/62/2015
Persiapan
5.Prosedur
Alat :
Dental Unit
Alat Diagnostik
Tang gigi sulung
Bean ( bila perlu )
Bahan :
Clor Etyl
Kapas
Bethadine
Tampon
Langkah – langkah :
1. Anamnesa : didapatkan keluhan gigi sulung terasa goyang
2. Pemeriksaan intra oral dan extra oral: ditemukan gigi sulung
yang goyang
3. Diagnosis sebagai goyang fisiologis
4. Dilakukan pencabutan gigi
Dengan cara :
Kondisikan pasien agar tidak cemas dan kooperatif
Anastesi topical
Ekstraksi
Gigit tampon yang telah ditetesi betadine ( instruksikan pasien
agar menggigit tampon 30 menit )
6.Bagan Alir
Pemeriksaan intra oral dan extra
Anamnesa : didapatkan
oral: ditemukan gigi sulung yang
keluhan gigi sulung terasa
goyang goyang
Persiapan
5.Prosedur
Alat :
Dental Unit
Alat Diagnostik
Tang gigi sulung
Bean ( bila perlu )
Bahan :
Clor Etyl
Kapas
Bethadine
Tampon
Langkah – langkah :
1. Anamnesa : didapatkan keluhan akar gigi sulung terasa
tajam
2. Pemeriksaan intra oral dan extra oral: ditemukan akar gigi
sulung yang terasa tajam
3. Diagnosis sebagai ulcus decubitus
4. Dilakukan pencabutan gigi atau pemotongan akar gigi yang
tajam
Dengan cara :
Kondisikan pasien agar tidak cemas dan kooperatif
Anastesi topical
Ekstraksi atau pemotongan akar gigi
Gigit tampon yang telah ditetesi betadine ( instruksikan pasien
agar menggigit tampon 30 menit )
6. Bagan
Alir
Pemeriksaan intra oral dan extra
Anamnesa : didapatkan
oral: ditemukan akar gigi sulung
keluhan akar gigi sulung
terasa tajam yang tajam
7. Unit
Terkait Poliklinik Gigi
ABSES PERIAPIKAL
No. Dokumen :
SOP No. Revisi
Tgl. Terbit
:
:
Halaman :
Kepala UPT
UPT PUSKESMAS Puskesmas Dawan II
DAWAN II
dr. Hinarti Utami
NIP.195812301990102001
Terlokalisasinya puspada tulang alveolar di sekitar akar gigi yang
1. Pengertian diawali dengan matinya jaringan pulpa dan meluasnya infeksi pada
jaringan periapikal
Mencegah infeksi lebih lanjut
2. Tujuan
SK Kepala Puskesmas Dawan II No…… Tahun ……. tentang
3. Kebijakan
Layanan Klinis
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
4 .Referensi HK.02.02/MENKES/62/2015
Persiapan
5.Prosedur
Alat :
Dental Unit
Alat Diagnostik
Bahan :
Kapas
Bethadine
Larutan H2O2 dan aquadest
Langkah – langkah :
1. Petugas melakukan Anamnesa : didapatkan
keluhan gigi sakit pada saat mengunyah kadang
disertai munculnya benjolan abses dan
pembengkakan
2. Petugas melakukan pemeriksaan intra oral dan
extra oral: pembengkakan
gingiva,druk:sakit,perkusi : sakit
3.Petugas melakukan diagnosis sebagai abses periapikal
4.Petugas melakukanIrigasi larutan H2O2 dan aquadest
5. Petugas memberikan obat antibiotika, analgetik dan anti
inflamasi
6.Petugas melakukanKIE : pasien datang 3 hari lagi,jika gigi sudah
tidak sakit tapi masih bisa dirawat lakukan perawatan
gigi,jika gigi sudah tidak bisa dirawat lakukan
pencabutan.
6.Bagan Alir
Pemeriksaan intra oral dan extra
Anamnesa : didapat gigi sakit
oral:pembengkakan gingival,
pada saat mengunyah kadang
disertai munculnya benjolan druk:sakit,perkusi:sakit
abses dan pembengkakan
Persiapan
5.Prosedur
Alat :
Dental Unit
Alat Diagnostik
Alat Skeling
Bahan :
Kapas
Bethadine
Langkah – langkah :
1. Petugas melakukan anamnesa : didapatkan
keluhan gigi terasa nyeri dan sering
keluar darah saat menyikat gigi
2. Petugas melakukan pemeriksaan intra oral dan
extra oral: plak gigi dan kemerahan pada
gingiva
3.Petugas melakukan diagnosis sebagai gingivitis marginalis kronis
4.Petugas melakukanLakukan pembersihan karang gigi tiap region
5.Petugasmemberikan resep jika diperlukan
6. Petugas melakukanKIE : pasien rutin mengontrol kesehatan
gigi setiap 6 bulan sekali
6.Bagan Alir
Pemeriksaan intra oral dan extra
Anamnesa : didapat gigi terasa
oral:plak gigi dan kemerahan
nyeri dan sering keluar darah
saat menyikat gigi pada gingiva
Persiapan
5.Prosedur
Alat :
Dental Unit
Alat Diagnostik
Dental Probe
Alat Set Periodontal
Alat Skeling
Bahan :
Kapas
Bethadine
Langkah – langkah :
1. Petugas melakukan anamnesa : didapatkan
keluhan rasa gatalpada gingival di sela-sela
gigi,nyeri saat mengunyah
2. Petugas melakukan pemeriksaan intra oral dan
extra oral:perkusi dan druk negative,probing
positive
3.Petugas melakukan diagnosis sebagai periodontitis kronis
4.Petugas melakukan pencabutan gigi penyebab ( apabila gigi
tersebut sudah tidak bisa dipertahankan lagi )
5. Petugas melakukan lakukan pembersihan plak supra dan sub
gingival
6.Petugas melakukan Root planning
7.Petugasmemberikan resep jika diperlukan
8.PetugasmelakukanDHE meliputi teknik dan cara
membersihkan gigi,pengendalian Plak dirumah,pola makan
3. Petugas melakukan KIE:rutin kontrol kesehatan gigi setiap 6
bulan sekali
FRAKTUR GIGI
No. Dokumen :
SOP No. Revisi
Tgl. Terbit
:
:
Halaman :
Kepala UPT
UPT PUSKESMAS Puskesmas Dawan II
DAWAN II
dr. Hinarti Utami
NIP.195812301990102001
Gigi yang pecah atau patah pada 1/3 atau 1/2 bagian mahkota
1. Pengertian gigi
Mencegah infeksi lebih lanjut
2. Tujuan
SK Kepala Puskesmas Dawan II No…… Tahun ……. tentang
3. Kebijakan
Layanan Klinis
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
4 .Referensi HK.02.02/MENKES/62/2015
Persiapan
5.Prosedur
Alat :
Dental Unit
Alat Diagnostik
Cement Spatel
Cement Stopper
Plastis fillinginstrument
Glas slab
Bahan:
Larutan H2O2
Larutan Aquadest
Cotton roll
Alkohol dan kapas steril
Langkah – langkah :
1. Petugas melakukan anamnesa : didapatkan keluhan gigi patah
dan mengganggu saat dipakai mengunyah
2. Petugas melakukan Pemeriksaan intra oral dan extra oral:gigi
patah
3. Petugas mendiagnosa sebagai fraktur gigi
4.Jika fraktur masih 1/3 mahkota bisa dilakukan penumpatan,jika
sudah lebih dari ½ mahkota dilakukan penambalan atau
perawatan terlebih dulu
5. Petugas memberikan resep jika diperlukan
6.Bagan Alir Anamnesa : didapat keluhan Pemeriksaan intra oral dan extra
gigi patah dan terasa
oral:gigi patah
mengganggu saat mengunyah
5.Prosedur
Persiapan
Alat :
Dental Unit
Alat Diagnostik
Cement Spatel
Cement Stopper
Plastis fillinginstrument
Glas slab
Bahan :
Larutan H2O2
Larutan Aquadest
Cotton roll
Alkohol dan kapas steril
Bahan Cavit
Langkah – langkah :
1. Bersihkan jaringan nekrotik dalam kavitas dengan excavator
2. Preparasi kavitas menggunakan bur
3. Irigasi kavitas menggunakan larutan H2O2 dan aquades
4. Keringkan kavitas dengan three way syringe / kapas steril
5. Blokir gigi yang akan ditumpat sementara dengan cotton
roll dan mensterilkan dengan alkohol dan kapas steril
6. Aplikasikasi bahan emergensi / devitalisasi / sterilisasi pada
kavitas
7. Aplikasikan bahan tumpatan sementara.
8. KIE:untukmengunyah selama 1 jam setelah penumpatan
gunakan regio disebelahnya dan kontrol 3 hari lagi untuk
perawatan selanjutnya
6.Diagram/ Bersihkan jaringan nekrotik
dalam kavitas dengan Preparasi kavitas
Bagan Alir excavator menggunakan bur
5.Prosedur
Persiapan
Alat :
Dental Unit
Alat Diagnostik
Cement Spatel
Cement Stopper
Plastis fillinginstrument
Glas lab
Bahan :
Larutan H2O2
Larutan Aquadest
Cotton roll
Alkohol dan kapas steril
Bahan GIC
Langkah – langkah :
1. Bersihkan jaringan nekrotik dalam kavitas dengan excavator
2. Preparasi kavitas menggunakan bur
3. Irigasi kavitas menggunakan larutan H2O2 dan aquades
4. Keringkan kavitas dengan three way syringe / kapas steril
5. Blokir gigi yang akan ditumpat tetap dengan cotton roll dan
mensterilkan dengan alkohol dan kapas steril
6. Aplikasikasi bahan pasta pulpcaping (hyperemia pulpa )
atau bahan pengisi saluran akar ( pulpitis )
7. Kontrol 1 minggu kemudian(pulpcaping) atau 3 hari lagi
(perawatan saluran akar)
8. Jika gigi tidak sakit aplikasikan bahan tumpatan tetap pada
kavitas dan rapikan
9. KIE:tidak boleh digunakan untuk makan selama 1 jam
setelah penumpatan
6.Diagram/ Bersihkan jaringan nekrotik
dalam kavitas dengan Preparasi kavitas
Bagan Alir excavator menggunakan bur
5.Prosedur
Persiapan
Alat :
Dental Unit
Alat Diagnostik
Tang Gigi Sulung
Bein (bila perlu)
Bahan :
Kapas
Tampon
Chlor Ethyl
Bethadine
Langkah – langkah :
1. Jelaskan kepada orang tua bahwa akan dilakukan tindakan
pencabutan gigi sulung
2. Sterilisasi daerah kerja dengan mengolesi gusi pada daerah
gigi yang akan dicabut dengan kapas yang sudah ditetesi
bethadine
3. Mengambil kapas 2 gulungan kemudian kapas dipegang
dengan tangan kiri
4. Memegang tabung chlor ethyl dengan tangan kanan
kemudian ujungnya didekatkan pada kapas dengan jarak 1
cm kemudian menyemprot kapas dengan chlor ethyl tunggu
sampai kapas berbuih
5. Letakkan kapas sambil ditekan pada daerah bukal dan
lingual/palatinal gigi yang akan dicabut
6. Meletakkan ujung tang pada bagian bukal dan
lingual/palatinal gigi sampai dengan cervikal gigi/bifurcatio
gigi
7. Pada gigi yang mempunyai 1 akar ,memutar gigi searah
sambil ditarik keluar
8. Pada gigi yang mempunyai lebih dari 1 akar ,menggerak –
gerakkan gigi ke arah bukal dan lingual/palatinal supaya
gigi terlepas dan menarik gigi keluar
9. Mengambil tampon dengan piset dan ditetesi bethadine lalu
letakkan tampon pada luka bekas pencabutan dan meminta
pasien untuk menggigit tampon
10. Pemberian resep (bila perlu)
11. KIE:Gigit tampon selama 1 jam,jangan banyak kumur –
kumur,socket bekas pencabutan jangan dipegang/disentuh
lidah
6.Diagram/
Preparasi kavitas
Bagan Alir menggunakan bur
5.Prosedur
Persiapan
Alat :
Dental Unit
Alat Diagnostik
Tang Gigi Permanen
Bein
Bahan :
Kapas
Tampon
Obat Anasthesi
Chlor Ethyl
Bethadine
Langkah – langkah :
1. Jelaskan kepada pasien bahwa akan dilakukan tindakan
pencabutan gigi
2. Lakukan pengukuran tekanan darah
3. Persetujuan tindakan / inform consem
4. Sterilisasi daerah kerja dengan mengolesi gusi pada daerah
gigi yang akan dicabut dengan kapas yang sudah ditetesi
bethadine
5. Lakukan anasthesi : infiltrasi,blok anasthesi dan atau chlor
ethyl
6. Setelah ada tanda teranastesi lakukan separasi dan
longgarkan soket ke mesial dan distal dengan bein
7. Fiksasi tulang alveolar sekitar gigi yang akan dicabut dengan
tangan kiri,
8. Gerakkkan tang kearah buccolingual atau labiopalatal,bila
gigi sudah terasa goyang lakukan rotasi sambil ditarik
keluar soketnya
9. Setelah pencabutan instruksi pasien untuk sedikit
berkumur dan beri tampon pada luka bekas pencabutan
10. Pemberian obat antibiotic,analgesic dan antiinflamasi(bila
perlu)
11. KIE:Gigit tampon selama 1 jam,jangan banyak kumur –
kumur,socket bekas pencabutan jangan dipegang/disentuh
lidah
6.Diagram/ Bersihkan jaringan nekrotik
dalam kavitas dengan Preparasi kavitas
Bagan Alir excavator menggunakan bur
5.Prosedur
Persiapan
Alat :
Dental Unit
Alat Diagnostik
Alat Scaller
Alat Poles
Bahan :
Cotton Pellet
Cotton Roll
Bethadine
Langkah – langkah :
1. Menjelaskan prosedur kepada pasien
2. Mengatur posisi pasien dan operator
3. Instruksi pasien untuk berkumur
4. Ulasi daerah kerja dengan antiseptic
5. Bersihkan karang gigi baik supra maupun sub gingival
dengan menggunakan scaller,setelah bersih kemudian gigi
dipoles
6. Ulasi kembali gigi yang sudah dibersihkan dengan antiseptik
7. KIE:Rutin kontrol kebersihan gigi setiap 6 bulan sekali
6.Diagram/ Bersihkan jaringan nekrotik
dalam kavitas dengan Preparasi kavitas
Bagan Alir excavator menggunakan bur
PULPA POLIP
No. Dokumen :
SOP No. Revisi
Tgl. Terbit
:
:
Halaman :
Kepala UPT
UPT PUSKESMAS Puskesmas Dawan II
DAWAN II
dr. Hinarti Utami
NIP.195812301990102001
Suatu inflamasi pulpa aktif yang disebabkan oleh suatu
1.Pengertian
pembukaan karies luas pada pulpa muda
Sebagai acuan dalam melakukan tindakan penatalaksanaan
2.Tujuan
pulpa polip
SK Kepala Puskesmas Dawan II No…… Tahun ……. tentang
3.Kebijakan
Layanan Klinis
5.Prosedur
Persiapan
Alat :
Dental Unit
Alat Diagnostik
Cement Spatel
Cement Stopper
Plastis filling instrument
Glas lab
Bahan :
Larutan H2O2
Larutan Aquades
Cotton Pellet
Cotton Roll
Langkah – langkah :
1. Anamnesa : didapatkan keluhan gigi tumbuh daging
,mudah berdarah dan gusi bengkak
2. Pemeriksaan intra oral dan extra oral: ada daging dalam
kavitas gigi
3. Diagnosis sebagai Pulpa Polip
4. Dilakukan pengangkatan jaringan polip atau jika
polipnya kecil lakukan perawatan saluran akar
Dengan cara :
Anastesi jaringan polip
Olesi larutan antiseptic diatas permukaan polip
Angkat polip dengan excavator yang tajam mulai dari tep
polip hingga seluruh polip terangkkat seluruhnya(pada saat
polip terangkat akan terjadi perdarahan dari dalam saluran
akar)
Irigasi saluran akar dengan larutan H2O2 dan aquades
untuk membersihkan jaringan polip dan serta jaringan
darah
Pemberian obat antibiotik dan analgesic
KIE pasien datang 3 hari lagi untuk dilakukan pertawatan
saluran akar
6.Diagram/
Bagan Alir
Bersihkan jaringan nekrotik
dalam kavitas dengan Preparasi kavitas
excavator menggunakan bur
SYOK ANAFILATIK
No. Dokumen :
SOP No. Revisi
Tgl. Terbit
:
:
Halaman :
Kepala UPT
UPT PUSKESMAS Puskesmas Dawan II
DAWAN II
dr. Hinarti Utami
NIP.195812301990102001
Syok anafilatik merupakan suatu keadaan darurat medik yang
1.Pengertian diakibatkan oleh gangguan pada sistem imun tubuh. Gangguan
yang diakibatkannya berupa meningkatnya permeabilitas vaskuler,
bronkospasme dan hipotensi
B. Pengobatan Tambahan
1. Antihistamin, diberikan dipenhidramin 50 mg intravena
pelan-pelan ( 5-10 menit ), dapat diulang tiap 6 jam
selama 48 jam.
2. Kortikosteroid ( hidrokortison/metilprednisolon )
intravena 7-10 mg/kg BB setiap 4-6 jam atau
dexametasone 2-6 mg/kg BB.
3. Apabila terjadi bronkospasme diberikan :
a. Aminophylin IV 4-7 mg/kg BB selama 15-20 menit,
dapat diikuti pemberian secara drif infuse, dosis
0,45 mg/kg BB/jam.
b. Bronkodilator aerosol ( terbutalin, salbutamol ).
4. Apabila tekanan darah tidak naik dengan pemberian
cairan, dapat diberikan dopamine hidroklorida 0,3-1,2
mg/kg BB/jam secara titrasi/drif infuse dextrose 5%.
C. Tindakan Penunjang.
Tenangkan pasien, istirahat, hindari pemanasan.
Pantau tanda vital secara ketat minimal 4 jam pertama
Preparasi kavitas
Bersihkan jaringan nekrotik menggunakan bur
dalam kavitas dengan
6.Diagram/ excavator
Bagan Alir
Langkah-langkah
1.Tahap Prainteraksi
3.Tahap Kerja
4.Tahap Terminasi