0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
20 tayangan5 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya penerapan standar keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dalam penanganan bahan kimia berbahaya di tempat kerja. Beberapa poin pentingnya adalah (1) mencegah terjadinya kecelakaan, (2) meningkatkan kualitas sumber daya manusia, (3) membuat standarisasi prosedur K3 untuk proses pengadaan, penyimpanan, penanganan dan keadaan darurat. Standarisasi
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya penerapan standar keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dalam penanganan bahan kimia berbahaya di tempat kerja. Beberapa poin pentingnya adalah (1) mencegah terjadinya kecelakaan, (2) meningkatkan kualitas sumber daya manusia, (3) membuat standarisasi prosedur K3 untuk proses pengadaan, penyimpanan, penanganan dan keadaan darurat. Standarisasi
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya penerapan standar keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dalam penanganan bahan kimia berbahaya di tempat kerja. Beberapa poin pentingnya adalah (1) mencegah terjadinya kecelakaan, (2) meningkatkan kualitas sumber daya manusia, (3) membuat standarisasi prosedur K3 untuk proses pengadaan, penyimpanan, penanganan dan keadaan darurat. Standarisasi
Area tempat kita bekerja terutama industri ataupun rumah sakit tidak terlepas dari bahan-bahan kimia beracun dan berbahaya yang dapat memberikan kerugian bagi perusahaan jika penanganan tidak memadai, karena selain beracun, korosif bahan tersebut mudah terbakar dan meledak (flammables). Bahan-bahan kimia tersebut dijumpai sebagai bahan proses dan juga sebagai bahan buangan (waste). Informasi yang kurang dan tidak benar terhadap bahan kimia ini dapat mengakibatkan fatal bagi operator yang bekerja dengan bahan kimia itu. Aktifitas di industri yang terkait dengan bahan kimia berbahaya (hazardous chemicals) antara lain: handling bahan kimia, transport bahan kimia, penyimpanan bahan kimia (baik di gudang) ataupun dalam tangka. Selain itu ada kalanya pabrik harus mengolah/mengelola bahan kimia buangan yang dikategorikan sebagai bahan kimia berbahaya dan beracun (B3). Bahaya-bahaya potensial di Rumah Sakit yang disebabkan oleh faktor kimia diantaranya (antiseptik, regent, gas anestesi). PAK di Rumah Sakit, yang terkait dengan bahan/faktor kimia yaitu berhubungan dengan pemaparan dalam dosis kecil yang terus menerus seperti antiseptik pada kulit dan gas anestesi pada hati. Setiap bahan kimia berbahaya dan beracun (B3) memiliki beberapa karakteristik yang spesifik dan rentan terhadap akibat yang ditimbulkan kepada manusia. Oleh karena itu, diperlukan penanganan dan perlakuan penanganan dan perlakuan tertentu baik dalam penyimpanannya maupun dalam keadaan darurat. Informasi karakteristik B3 dan penanganan keselamatannya dimuat dalam Material Safety Data Sheets (MSDS). Dokumen tersebut dapat digunakan bahan sehingga meningkatkan standar kesehatan dan keselamatan di tempat kerja. MSDS harus disertakan pada setiap tempat penyimpanan bahan yang mudah dijangkau oleh siapa saja yang berhubungan langsung dengan bahan kimia tersebut. Informasi yang ada di dalam MSDS dapat dijadikan sebagai dasar untuk pembuatan instruksi lisan maupun tertulis kepada para pekerja agar aman dalam menggunakan bahan. Maka dari itu kelompok mengangkat materi tentang “K3 TERHADAP BAHAN KIMIA” karena sebagai seorang perawat memiliki lingkungan kerja yang tidak terlepas dengan bahan kimia. Dan agar hal yang tidak diinginkan terhadap bahaya bahan kimia tidak terjadi, maka pemahaman tentang bahan kimia yang berbahaya dan beracun dan cara penanganannya menjadi hal yang sangat mendasar dan sangat dibutuhkan. 1.2. Rumusan Masalah
1.3. Tujuan Penulisan
1.2.1. BAB II PEMBAHASAN 2.1 Standarisasi K3 Penanganan Bahan Kimia Berbahaya
Setiap kegiatan penanganan bahan kimia berbahaya didalamnya sudah pasti
terkandung resiko bahaya potensial yang sewaktu-waktu dapat menimbulkan dampak kerugian yang serius. Baik dari sisi materi, moril dan sosial jika tidak ditangani secara serius sesuai dengan prosedur K3. Untuk itu dipandang perlu adanya penerapan K3 yang harus dilaksanakan dengan seksama dan terpadu oleh unit-unit kerja yang terlibat langsung dalam penanganan bahan kimia berbahaya ditempat kerja. Penerapan K3 yang dimaksud adalah meliputi : perencanaan, pelaksanaan, perbaikan/pembinaan dan penanggulangan yang bersifat darurat (emergency). Maksud dan tujuannya adalah :
1. Mencegah/menekan sekecil mungkin terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan
seperti kebakaran, keracunan, peledakan, peyakit akibat kerja dan hal-hal lain yang dapat merugikan perusahaan, karyawan, masyarakat dan lingkungan. 2. Meeningkatan kwalitas sumber daya manusia atau pekerja dibidang K3 khususnya bagi pekerja yang langsung terlibat dalam penanganan langsung terhadap bahan kimia berbahaya tersebut.
Untuk itu perlu kiranya dibuat standarisasi K3 guna untuk dipahami dan dilaksanakan secara sungguh-sungguh oleh semua pekerja yang terkait dalam setiap tahapan kegiatan penanganan bahan kimia berbahaya sebagai berikut :
a. Proses Pengadaan Bahan Kimia Berbahaya
Petunjuk pelaksanaan K3 : 1. Setiap pembelian/pengadaan bahan kimia berbahaya harus dicantumkan dengan jelas didalam lebar PP/PO tentang kelengkapan informasi bahan serupa : a. Labeling b. Informasi dampak bahaya c. Informasi P3K, APD 2. Spesifikasi mutu kemasan/wadah harus tertulis dengan jelas dalam lembaran PP/PO dengan memperhatikan keamanan, ketahanan, efektifitas daan efisiensi. Khusus dalam hal botol/bejana bertekanan, harus dicantumkan dengan warna yang disesuaikan dengan jenis/golongan gas. Dalam hal ini bisa berpedoman pada Standart Internasional Global Harmoni System/GHS atau NFPA, UN, UMO, EEC dan lain sebagainya. 3. Setiap wadah bahan kimia berbahaya harus dilengkapi dengan TANDA RESIKO BAHAYA serta tindakan pencegahan dan penanggulangannya. 4. User/pejabat yang mengajukan pembelian bahan kimia berbahaya berkewajiban melengkapi syarat-syarat K3. Bila spesifikasi dan syarat K3 yang dimaksud sudah cukup lengkap dan memenuhi standart K3, maka pengajuan pembelian dapat diproses dan direalisasikan pengadaannya. b. Bongkar Muat Bahan Kimia Berbahaya Petunjuk pelaksanaan K3 : 1. Sebelum melakasanakan kegiatan bongkar muat bahan kimia berbahaya, pengawas setempat harus menyiapkan kelengkapan administrasi sebagai berikut : a. Daftar bahan yang akan dibongkar b. Prosedur kerja dan perijinan c. Daftar pekerja/buruh serta penanggung jawab 2. Perencanaan dan tindakan-tindakan K3 harus dilaksanakan sebaik-baiknya sebelum dan sesudah melaksanakan bongkar muat. 3. Yakinkan bahwa para pekerja sudah mengetahui bahaya-bahaya yang ada serta cara-cara pencegaha dan penanggulangannya dengan cara memberikan pengarahan dan penyuluhan K3 oleh pengawas setempat, terutama bagi para pekerja baru. 4. Sarana perlindung diri, alat pemadam yang sesuai dan perlengkapan P3K harus disiapkan secukupnya dan digunakan