Anda di halaman 1dari 15

STIKES NGUDI WALUYO UNGARAN

SKRIPSI

PERBEDAAN TINGKAT NYERI SENDI LUTUT PADA PENDERITA


HIPERURISEMIA SEBELUM DAN SESUDAH DI BERIKAN TERAPI
KOMPRES AIR DINGIN DI DESA LEYANGAN
KECAMATAN UNGARAN TIMUR
KABUPATEN SEMARANG

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Keperawatan

Oleh :
DEWI MUTOHAROH
010109a026

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGUDI WALUYO
UNGARAN
2013
PERBEDAAN TINGKAT NYERI SENDI LUTUT PADA PENDERITA
HIPERURISEMIA SEBELUM DAN SESUDAH DI BERIKAN TERAPI
KOMPRES AIR DINGIN DI DESA LEYANGAN
KECAMATAN UNGARAN TIMUR
KABUPATEN SEMARANG

Dewi Mutoharoh *)
Mona Saparwati, S.Kp., Ns., M.Kep**), Imron Rosyidi, S.Kep., Ns**)
*) Mahasiswa PSIK STIKES Ngudi Waluyo Ungaran
**) Dosen PSIK STIKES Ngudi Waluyo Ungaran

ABSTRAK
Hiperurisemia adalah peningkatan kadar asam urat darah lebih dari
normalnya yang bisa mencerminkan kelainan patologis seperti nyeri sendi lutut.
Nyeri sendi lutut muncul akibat reaksi inflamasi karena adanya sel-sel darah putih
yang menganggap kristal asam urat adalah benda asing. Bagian sendi yang
terkena akan terasa sakit karena adanya kristal dan kulit menjadi sangat sensitif.
Jika nyeri sendi lutut ini tidak segera diatasi maka dapat menyebabkan gangguan
mobilisasi. Penanganan nyeri sendi lutut secara non farmakologi salah satunya
dengan terapi komplementer yaitu kompres air dingin. Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui perbedaan tingkat nyeri sendi lutut pada penderita hiperurisemia
sebelum dan sesudah diberikan terapi kompres air dingin.
Jenis penelitian ini adalah pra-eksperimental dengan rancangan one-group
pra-post test design. Populasi penelitian ini adalah penderita hiperurisemia di
Desa Leyangan Kecamatan Ungaran Timur Kabupaten Semarang yang berjumlah
32 orang. Jumlah sampel sebanyak 13 dengan menggunakan teknik purposive
sampling, sedangkan alat pengambilan data menggunakan lembar obsevasi. Uji
analisis data menggunakan uji dependent t-test dan uji wilcoxon.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan tingkat nyeri sendi
lutut pada penderita hiperurisemia sebelum dan sesudah diberikan terapi kompres
air dingin di Desa Leyangan Kecamatan Ungaran Timur Kabupaten Semarang
hasil uji wilcoxon di dapatkan nilai (p = 0,001) < α (0,005).
Bagi perawat dan penderita hiperurisemia disarankan menggunakan terapi
kompres air dingin sebagai alternatif tindakan untuk menurunkan tingkat nyeri
sendi lutut.
Kata kunci : Kompres air dingin, hiperurisemia, nyeri sendi lutut.
Kepustakaan : 30 kepustakaan (2001-2012)
PENDAHULUAN berbagai macam proses biokimia
di dalam tubuh. Purin yang ada
Hiperurisemia adalah dalam tubuh manusia dan hewan
terjadinya peningkatan kadar primata di metabolisme
asam urat darah di atas normal. menghasilkan produk akhir
Hiperurisemia terjadi karena berupa asam urat. Kadar asam
peningkatan metabolisme asam urat dalam darah dipengaruhi
urat, penurunan pengeluaran oleh banyak faktor seperti
asam urat urin, atau gabungan peningkatan produksi asam urat,
keduanya. Batasan-batasan untuk penurunan pembuangan asam
menyatakan hiperurisemia urat, juga asupan makanan.
bermacam-macam, secara umum Asupan makanan yang baik dapat
kadar asam urat di atas 2 standar mengkontrol kadar asam dalam
deviasi hasil laboratorium pada darah. Kadar asam urat normal
populasi normal di katakan untuk pria dewasa berkisar 3,5-
sebagai hiperurisemia 7,0mg/dl dan untuk wanita 2,6-
(Schumacher, 2007). 6,0mg/dl. Kadar asam urat di atas
Asam urat adalah normal disebut dengan
senyawa sukar larut dalam air hiperurisemia. Tanda dan gejala
yang merupakan hasil akhir hiperurisemia yaitu adanya kadar
metabolisme purin dalam tubuh. asam urat dalam darah lebih dari
Purin terdapat didalam tubuh kita 7,0 mg/dl (Damayanti, 2012).
secara alamiah dan dijumpai pada Kadar asam urat yang
semua makanan dari sel hidup, berlebihan dalam tubuh
yakni tanaman berupa sayur, cenderung mengumpul pada
buah, kacang-kacangan atau sendi dan berubah bentuk
hewan berupa daging, jeroan, menjadi kristal-kristal asam urat
ikan sarden, minuman beralkohol berbentuk jarum. Serangan
dan makanan kaleng. Zat asam hiperurisemia muncul akibat
urat ini biasanya akan di reaksi inflamasi karena adanya
keluarkan oleh ginjal melalui urin sel-sel darah putih yang
dalam kondisi normal. Ginjal mengangap kristal ini adalah
dalam kondisi tertentu tidak benda asing. Bagian sendi yang
mampu mengeluarkan zat dalam terkena akan terasa sakit karena
darah. Asam urat yang berlebih adanya kristal dan kulit yang
ini akhirnya menumpuk dan menjadi sangat sensitif. Serangan
tertimbun pada persendian- hiperurisemia biasanya timbul
persendian di tempat lainnya secara mendadak atau akut,
termasuk di ginjal itu sendiri kebanyakan menyerang pada
dalam bentuk kristal-kristal malam hari. Kebanyakan
(Safitri, 2012; Damayanti, 2012). hiperurisemia muncul sebagai
serangan kambuhan. Saat
Purin dapat berupa hiperurisemia menyerang, sendi-
adenin, guanin, xantin, sendi yang terserang tampak
hipoxantin (inosin) adalah merah, mengkilat, bengkak, kulit
molekul yang terdapat dalam sel di atasnya terasa panas dan
berbentuk nukleotida, yang disertai rasa nyeri yang sangat
mempunyai peranan luas dalam hebat, dan persendian sulit untuk
di gerakkan, serangan stadium awal, setiap orang
hiperurisemia pada umumnya berbeda-beda. Gejala serangan
berupa serangan akut yang terjadi sendi ada yang bertahun-tahun
pada pangkal jari ibu kaki, dan sama sekali tidak muncul
seringkali hanya satu sendi yang gejalanya di usia 20 tahun, 30
di serang. Serangan juga terjadi tahun atau 40 tahun (Safitri
pada sendi lain seperti pada 2012).
tumit, lutut, siku, dan lain-lain. Kadar asam urat secara
Kondisi hiperurisemia tidak normal akan dikeluarkan tubuh
semua kemudian berkembang secara otomatis melalui keringat,
menjadi gout. Kemunculan gout feses dan urin. Kinerja ginjal
dapat dipengaruhi oleh konsumsi sedang terganggu maka proses
alkohol berlebuh dalam jangka pengeluaran asam urat menjadi
waktu lama, obesitas, kurangnya tidak teratur. Komplikasi yang
aktifitas fisik dan pengguna terjadi karena asam urat
diuretik (Damayanti, 2012). meningkat diantaranya adalah
Sendi adalah penghubung terjadinya radang sendi dan
antara dua tulang atau lebih yang gangguan fungsi pada ginjal.
memungkinkan terjadinya Radang sendi terjadi karena asam
gerakan. Tingkat dan jenis urat yang tidak bisa keluar akan
gerakan yang dapat di lakukan menyebar ke seluruh tubuh
tergantung pada struktur melalui darah, masuk ke sendi-
sendinya. Sendi-sendi utama sendi dan membentuk kristal di
seperti pinggul, lutut, dan siku sendi tersebut, lama-lama rasa
mudah mengalami keausan dan sakit akan semakin panjang
regangan yang tetap, sehingga waktunya, sendi yang terasa sakit
umumnya bisa terjadi ketidak- semakin banyak dan membentuk
nyamanan setiap saat. Nyeri yang benjolan tulang (tofi) yang terus
hebat berupa pembengkakan atau membesar dan bisa pecah
pembatasan gerakan adalah menjadi luka yang menyebabkan
sebagai akibat dari kerusakan pincang, lumpuh dan luka kronis
tulang atau jaringan lunak karena yang dapat menyebabkan
cedera, dan adanya kelainan pada kematian (Damayanti, 2012;
sendi atau system rangka Soeroso, 2012).
(Vitahealth, 2008). Prevalensi kejadian
Hiperurisemia biasanya hiperurisemia di Dunia
dimulai dengan suatu serangan meningkat seiring dengan
atau seseorang memiliki riwayat peningkatan jumlah penduduk, di
pernah cek asam uratnya tinggi di Amerika Serikat sebanyak 5%, di
atas 7mg/dl, dan makin lama Inggris sekitar 6,6%, di
makin tinggi. Faktor resiko untuk Scotlandia sebesar 8%, di New
menjadi asam urat Zealand hiperurisemia lebih
(hiperurisemia) itu menjadi besar. banyak di jumpai pada laki-laki
25% orang yang asam uratnya dari suku Maori (27,1%)
tinggi biasanya akan menjadi dibandingkan dengan laki-laki
penyakit hiperurisemia. Kadar Eropa (9,4%). Penelitian di
asam urat tinggi tapi tidak ada Atayal (Taiwan) pada 342
gejala serangan sendi ini di sebut populasi diatas 18 tahun
menunjukkan bahwa kejadian aktivitas menjadi terbatas
hiperurisemia sekitar 41,4%. (Damayanti, 2012).
Epidemiologi hiperurisemia di Penatalaksanaan penyakit
Indonesia menduduki urutan hiperurisemia yaitu dengan
kedua setelah osteoartritis. penatalaksanaan secara
Penyakit arthritis gout di farmakologis bisa menggunakan
Indonesia, pertama kali di teliti obat non streoid anti-
oleh seorang dokter Belanda, inflammatory drugs (NSAID),
Horst (1935) yaitu menemukan allopurinol, colchicine yang
15 kasus gout berat pada mempunyai efek samping mual
masyarakat kurang mampu. Dari dan muntah, diare, dan nyeri
beberapa data hasil penelitian abdomen sehingga tidak
seperti di Sinjai (Sulawesi dianjurkan untuk pemakaian
selatan) didapatkan angka jangka panjang. Penatalaksanaan
kejadian hiperurisemia 10 % non farmakologi untuk
pada pria dan 4 % pada wanita, di hiperurisemia bisa menggunakan
Minahasa diperoleh angka tanaman herbal seperti belimbing
kejadian hiperurisemia 34,30 % wuluh (Averrrhoa bilimbi L),
pada pria dan 23,31 % pada daun alpukat (Persea Americana
wanita usia dewasa awal, M), kumis kucing (Orthasiphon
sedangkan penelitian yang stamineus B), mengkudu
dilakukan di Bandungan (Jawa (Morinda citrifolia L), dan daun
Tengah) kerja sama dengan salam (Syzgium polyanthum W).
WHO-COPCORD terhadap Terapi non farmakologis lainnya
4.683 sampel berusia antara 15- yaitu bisa juga dengan, relaksasi
45 tahun didapatkan angka nafas dalam, mandi air hangat,
kejadian hiperurisemia pada pria kompres menggunakan kantong
24,3 % dan wanita 11,7 %. es atau air dingin biasa baik
Penyakit peningkatan kadar asam untuk diminum maupun di
urat ini tidak hanya menyerang kompres (Potter dan Perry, 2005;
orang lanjut usia saja tetapi Hamidin A.S, 2012).
seseorang dengan usia produktif Kompres air dingin
juga bisa terserang penyakit ini adalah memberi rasa dingin pada
(Darmawan, 2009; Damayanti, daerah setempat dengan
2012). menggunakan air biasa atau air es
Hiperurisemia sering dengan suhu 15 0C yang di
disertai penyakit tekanan darah masukkan kedalam buli-buli
tinggi (22%) dan batu ginjal sehingga memberi efek rasa
(13%). Hiperurisemia juga dingin pada daerah tersebut,
memicu penyakit jantung koroner sekitar 15-20 menit. Pemberian
dan diabetes mellitus atau kompres dingin dilakukan secara
kencing manis, 86% gangguan periodik, sehingga
ginjal ditemukan pada atritis mempersempit pembuluh darah
gout. Hiperurisemia dapat dan mengurangi kemerahan serta
menyebabkan akibat lanjutan rasa perih. Tujuannya untuk
yaitu ibu jari kaki, dan menghilangkan rasa nyeri akibat
pergelangan terasa terbakar, odema atau trauma,
bengkak, nyeri hebat, dan memperlambat denyutan jantung,
mempersempit pembuluh darah agak ungu kebiruan disertai mati
dan mengurangi arus darah lokal. rasa dan nyeri seperti terbakar.
Penggunaan kompres dingin Jaringan kulit dapat membeku
diharapkan dapat meningkatkan akibat dingin yang ekstrem
relaksasi otot-otot dan (Potter dan Perry, 2005).
mengurangi nyeri akibat spasme Menurut Scheuneman (2008)
atau kekakuan serta memberikan kompres dingin dilakukan selama
rasa dingin lokal (Potter dan 15 sampai 20 menit.
Perry, 2005). Penelitian sebelumnya
Dingin yang mengenai yaitu mengenai efektifitas
jaringan dalam waktu yang lama pemberian kompres dingin
akan menyebabkan terjadinya terhadap penurunan skala nyeri
refleks vasokontriksi. sendi lutut pada pemain futsal di
Ketidakmampuan sel menerima GOR Super Star Ungaran
aliran darah dan nutrisi yang menyimpulkan bahwa kompres
adekuat akan menimbulkan air dingin efektif dalam
iskemia jaringan, kulit terlihat menurunkan nyeri lutut.
kemerahan kemudian menjadi

METODE PENGUMPULAN Kecamatan Ungaran Timur


DATA Kabupaten Semarang.
Populasi dalam penelitian
Rancangan penelitian ini adalah sebayak 32 orang
yang digunakan adalah pra- penderita hiperurisemia pada
eksperimental dengan one-group bulan april 2013 dengan jumlah
pra-post test design. sampel sebanyak 13 responden.
Teknik sampling yang Metode pengumpulan
digunakan adalah purposive data dalam penelitian ini adalah
sampling. Jenis sampling ini menggunan alat Benecheck Uric
merupakan jenis nonprobability Acid dengan merek GCUauto,
sampling (Nursalam, 2008). dan lembar observasi tingkat
Penelitian ini dilakukan nyeri sendi lutut sebelum
selama 2 hari pada tanggal 20 diberikan perlakuan nyeri sendi
juli sampai 21 juli 2013 pada berskala nyeri sedang , setelah
penderita hiperurisemia yang diberikan perlakuan berubah
tinggal di Desa Leyangan menjadi nyeri sendi berskala
ringan.

HASIL PENELITIAN
ANALISA UNIVARIAT

Analisis univariat dalam penelitian digunakan untuk memberikan


gambaran mengenai perbedaan nyeri sendi lutut sebelum dan sesudah
diberikan terapi kompres air dingin pada penderita hiperurisemia Di Desa
Leyangan Kecamatan Ungaran Timur Kabupaten Semarang.
1. Nyeri Sendi Lutut Sebelum Terapi Kompres Air Dingin
Distribusi frekuensi berdasarkan nyeri sendi lutut sebelum terapi kompres
air dingin disajikan pada tabel 5.1 berikut ini.
Tabel 5.1 Distribusi frekuensi nyeri sendi lutut sebelum terapi
kompres air dingin Di Desa Leyangan Kecamatan Ungaran
Timur Kabupaten Semarang 2013.

Nyeri Sedang Frekuensi Persentase (%)


Ya 13 100
Tidak 0 0,0
Jumlah 13 100

Berdasarkan tabel 5.1, diketahui bahwa dari 13 penderita


hiperurisemia, 13 (100%) penderita hiperurisemia pernah mengalami nyeri
sendi lutut skala nyeri sedang.

2. Nyeri Sendi Lutut Sesudah Terapi Kompres Air Dingin


Distribusi frekuensi berdasarkan nyeri sendi lutut sesudah terapi kompres
air dingin disajikan pada tabel 5.2 berikut ini.
Tabel 5.2 Distribusi frekuensi nyeri sendi lutut sesudah terapi
kompres air dingin pada penderita hiperurisemia Di Desa
Leyangan Kecamatan Ungaran Timur Kabupaten
Semarang 2013.

Frekuensi Persentase (%)


Nyeri Ringan 9 69,2
Nyeri Sedang 4 30,8
Jumlah 13 100

Berdasarkan tabel 5.2, dapat diketahui bahwa dari 13 (100%)


penderita hiperurisemia Di Desa Leyangan Kecamatan Ungaran Timur
Kabupaten Semarang sesudah diberikan terapi kompres air dingin terdapat
13 (100%) penderita hiperurisemia mengalami penurunan nyeri sendi
lutut.
ANALISA BIVARIAT
Analisis bivariat dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui
perbedaan tingkat nyeri sendi lutut pada penderita hiperurisemia sebelum
dan sesudah diberikan terapi kompres air dingin Di Desa Leyangan
Kecamatan Ungaran Timur Kabupaten Semarang, jika p value > 0,05
maka distribusi data normal dan bila p value < 0,05 maka distribusi data
tidak normal. Jika data berdistribusi normal menggunakan uji statistik t-
test dependent, jika data berdistribusi tidak normal menggunakan uji
statistik Wilcoxon. Untuk menguji perbedaan ini dilakukan uji perbedaan
kejadian nyeri sendi lutut pada penderita hiperurisemia sebelum dan
sesudah terapi kompres air dingin dengan menggunakan uji Wilcoxon
karena p-value 0,001 <  (0,05).
Tabel 5.4 Hasil Uji Perbedaan Tingkat Nyeri Sendi Lutut Pada
Penderita Hiperurisemia Sebelum Dan Sesudah Di Berikan
Terapi Kompres Air Dingin Di Desa Leyangan Kecamatan
Ungaran Timur Kabupaten Semarang 2013.

Mean Sum
Variabel Perlakuan N Z p-value
Rank Rank
Nyeri Sendi Sebelum 13 7,00 91,00 -3,307 ,001
Lutut Sesudah 13 ,00 ,00

Berdasarkan uji Wilcoxon didapatkan nilai Z hitung sebesar -3,307


dengan p-value sebesar 0,001, karena p-value 0,001 <  (0,05), maka Ho
ditolak dan Ha diterima, ini menunjukkan bahwa ada perbedaan tingkat
nyeri sendi lutut pada penderita hiperurisemia sebelum dan sesudah di
berikan terapi kompres air dingin Di Desa Leyangan Kecamatan Ungaran
Timur Kabupaten Semarang.

PEMBAHASAN mengalami nyeri sendi lutut


skala nyeri sedang. Sesuai
A. Analisis Univariat dengan pendapat Potter &
1. Nyeri sendi lutut sebelum Perry (2005) Hal ini dapat
terapi kompres air dingin pada terjadi akibat adanya
penderita hiperurisemia Di peningkatan kadar asam urat
Desa Leyangan Kecamatan yang berlebihan dalam tubuh
Ungaran Timur Kabupaten yang cenderung mengumpul
Semarang. pada sendi dan berubah bentuk
Hasil penelitian menjadi kristal-kristal asam
menunjukkan nyeri sendi lutut urat berbentuk jarum. Serangan
pada penderita hiperurisemia hiperurisemia muncul akibat
Di Desa Leyangan Kecamatan reaksi inflamasi karena adanya
Ungaran Timur Kabupaten sel-sel darah putih yang
Semarang sebelum diberikan mengangap kristal ini adalah
terapi kompres air dingin, benda asing. Bagian sendi yang
diketahui bahwa dari 13 terkena akan terasa sakit karena
responden, 13 (100%) adanya kristal dan kulit yang
penderita hiperurisemia pernah menjadi sangat sensitif.
mengalami nyeri sendi lutut Serangan hiperurisemia pada
skala nyeri sedang. umumnya berupa serangan akut
Nyeri sendi lutut pada yang terjadi pada pangkal jari
penderita hiperurisemia Di ibu kaki, dan seringkali hanya
Desa Leyangan Kecamatan satu sendi yang di serang.
Ungaran Timur Kabupaten Serangan juga terjadi pada
Semarang sebelum dilakukan sendi lain seperti pada tumit,
terapi kompres air dingin lutut, siku, dan lain-lain
menunjukkan bahwa 13 (100%) (Damayanti, 2012).
penderita hiperurisemia pernah
Sendi adalah (Damayanti, 2012; Soeroso,
penghubung antara dua tulang 2012).
atau lebih yang memungkinkan 2. Nyeri sendi lutut sesudah
terjadinya gerakan. Tingkat dan Terapi kompres air dingin pada
jenis gerakan yang dapat di penderita hiperurisemia Di
lakukan tergantung pada Desa Leyangan Kecamatan
struktur sendinya. Sendi-sendi Ungaran Timur Kabupaten
utama seperti pinggul, lutut, Semarang.
dan siku mudah mengalami Hasil penelitian
regangan yang tetap, sehingga menunjukkan bahwa nyeri
umumnya bisa terjadi ketidak- sendi lutut pada penderita
nyamanan setiap saat. Nyeri hiperurisemia Di Desa
yang hebat berupa Leyangan Kecamatan Ungaran
pembengkakan atau Timur Kabupaten Semarang
pembatasan gerakan adalah sesudah diberikan terapi
sebagai akibat dari kerusakan kompres air dingin, diketahui
tulang atau jaringan lunak bahwa dari 13 responden
karena cedera, dan adanya sesudah melakukan terapi
kelainan pada sendi atau kompres air dingin 13 (100%)
system rangka (Vitahealth, penderita hiperurisemia
2008). mengalami penurunan nyeri
Kadar asam urat secara sendi lutut.
normal akan dikeluarkan tubuh Nyeri sendi lutut pada
secara otomatis melalui penderita hiperurisemia Di
keringat, feses dan urin. Desa Leyangan Kecamatan
Kinerja ginjal sedang terganggu Ungaran Timur Kabupaten
maka proses pengeluaran asam Semarang sesudah dilakukan
urat menjadi tidak teratur. terapi kompres air dingin
Komplikasi yang terjadi karena menunjukkan bahwa 13 (100%)
asam urat meningkat penderita hiperurisemia
diantaranya adalah terjadinya mengalami penurunan nyeri
radang sendi dan gangguan sendi lutut. sesuai dengan
fungsi pada ginjal. Radang pendapat Damayanti (2012)
sendi terjadi karena asam urat bahwa dengan terapi kompres
yang tidak bisa keluar akan air dingin selama 15-20 menit
menyebar ke seluruh tubuh selama 24 jam akan
melalui darah, masuk ke sendi- menyebabkan peningkatkan
sendi dan membentuk kristal di relaksasi otot-otot dan
sendi tersebut, lama-lama rasa mengurangi nyeri akibat odema
sakit akan semakin panjang atau trauma serta memberikan
waktunya, sendi yang terasa rasa dingin dan memberikan
sakit semakin banyak dan efek anestesi lokal pada daerah
membentuk benjolan tulang yang mengalami nyeri.
(tofi) yang terus membesar dan Dapat diketahui bahwa
bisa pecah menjadi luka yang dari 13 (100%) penderita
menyebabkan pincang, lumpuh hiperurisemia Di Desa
dan luka kronis yang dapat Leyangan Kecamatan Ungaran
menyebabkan kematian Timur Kabupaten Semarang
setelah dilakukan pengukuran Semarang. Hal tersebut
tingkat nyeri sendi lutut ditunjukkan dengan nilai Z
sebelum dan sesudah diberikan hitung sebesar -3,307 dengan p-
terapi kompres air dingin value sebesar 0,001, karena p-
terdapat 13 (100%) penderita value 0,001 <  (0,05), maka
hiperurisemia mengalami Ho ditolak dan Ha diterima, ini
penurunan nyeri sendi lutut. menunjukkan bahwa ada
Dari data yang didapatkan 13 perbedaan tingkat nyeri sendi
(100%) penderita hiperurisemia lutut pada penderita
mengalami penurunan tingkat hiperurisemia sebelum dan
nyeri sendi lutut. Diantaranya sesudah di berikan terapi
ada responden yang mengalami kompres air dingin Di Desa
penurunan tingkat nyeri, yaitu Leyangan Kecamatan Ungaran
dari nyeri sedang ke nyeri Timur Kabupaten Semarang.
sedang namun tetap sudah Hasil ini didukung oleh
mengalami penurunan nyeri pendapat (Potter & Perry,
jika dilihat dari pengukuran 2005). Menjelaskan bahwa
skala dengan menggunakan terapi kompres air dingin
pain of ruller. adalah terapi yang bertujuan
Kompres air dingin untuk menghilangkan rasa
berguna memberi rasa dingin nyeri akibat odema atau
pada daerah yang mengalami trauma, memperlambat
nyeri akibat odema atau denyutan jantung,
trauma. Pemberian kompres mempersempit pembuluh darah
dingin dilakukan secara dan mengurangi arus darah
periodik, sehingga lokal.
mempersempit pembuluh darah Kompres air dingin
dan mengurangi kemerahan adalah memberi rasa dingin
serta rasa perih. Tujuannya pada daerah setempat dengan
untuk menghilangkan rasa menggunakan buli-buli yang di
nyeri itu sendiri. isi dengan air biasa atau air es
Memperlambat denyutan mencair dengan suhu 15 0C dan
jantung. Mempersempit di kompreskan pada daerah
pembuluh darah. Mengurangi yang mengalami nyeri sehingga
arus darah lokal dan diharapkan memberi efek rasa dingin pada
dapat meningkatkan relaksasi daerah tersebut. Kompres
otot-otot dan mengurangi nyeri dingin dilakukan secara
(Potter & Perry, 2005). periodik, sehingga
B. Analisa Bivariat mempersempit pembuluh darah
dan mengurangi kemerahan
Hasil penelitian serta rasa perih. Tujuannya
menunjukkan ada perbedaan untuk menghilangkan rasa
tingkat nyeri sendi lutut pada nyeri akibat odema atau
penderita hiperurisemia trauma, memperlambat
sebelum dan sesudah di berikan denyutan jantung,
terapi kompres air dingin Di mempersempit pembuluh darah
Desa Leyangan Kecamatan dan mengurangi arus darah
Ungaran Timur Kabupaten lokal. Penggunaan kompres
dingin diharapkan dapat diharapkan dapat membantu
meningkatkan relaksasi otot- masyarakat dalam memberikan
otot dan mengurangi nyeri penanganan terhadap nyeri
akibat spasme atau kekakuan sendi lutut pada penderita
serta memberikan rasa dingin hiperurisemia. Beberapa
lokal (Potter & Perry, 2005). kelebihan terapi kompres air
Kompres dingin diberikan dingin adalah memberikan efek
selama 15-20 menit dengan anestesi lokal, dan mengurangi
suhu 15 0C untuk mengontrol rasa nyeri akibat odema atau
pembengkakan dan mengurangi trauma.
nyeri (Smeltzer, 2001). Pemberian kompres air
Efek fisiologis terapi dingin merupakan salah satu
kompres air dingin yaitu tindakan mandiri keperawatan.
vasokonstriksi pembuluh darah Penggunaan sensasi dingin
dan perlambatan sirkulasi darah dalam hal ini adalah
sehingga dapat mengurangi mengambil efek dari dingin itu
atau menghentikan perdarahan, sendiri. Secara fisiologis respon
mengurangi edema dan tubuh terhadap dingin yaitu
inflamasi akut. Kompres air dapat menyebabkan
dingin juga memberi efek penyempitan pembuluh darah,
anestesi lokal yaitu untuk menurunkan ketegangan otot,
mengurangi nyeri, metabolisme metabolisme sel menurun,
sel menurun, dapat mengurangi dapat mengurangi kebutuhan
kebutuhan oksigen pada oksigen pada jaringan,
jaringan, viskositas darah viskositas darah meningkat
meningkat sehingga sehingga meningkatkan
meningkatkan koagulasi darah koagulasi darah pada tempat
pada tempat cedera, ketegangan cedera, sehingga dapat
otot menurun sehingga dapat menghilangkan nyeri.
menghilangkan nyeri (Potter & Pemberian kompres air dingin
Perry, 2005). memakai prinsip penghantaran
Alasan memilih terapi dingin melalui cara yaitu
kompres air dingin sebagai dengan menempelkan buli-buli
terapi komplementer untuk dingin pada daerah persendian
menurunkan nyeri sendi lutut yang mengalami nyeri sehingga
penderita hiperurisemia adalah akan terjadi perpindahan dingin
pengetahuan masyarakat dari buli-buli dingin ke dalam
tentang penggunaan terapi sendi lutut yang mengalami
kompres air dingin masih nyeri dan meningkatkan
minim. Air pada umumnya koagulasi darah pada tempat
sudah digunakan untuk cedera sehingga akan
kebutuhan sehari-hari namun menurunkan nyeri tersebut
masyarakat luas belum (Potter & Perry, 2005).
mengetahui bahwa terapi Terapi kompres air
kompres air dingin dapat dingin merupakan suatu upaya
menurunkan nyeri sendi lutut untuk menanggulangi
karena hiperurisemia. Sehingga terjadinya nyeri sendi lutut,
dengan adanya penelitian ini, keuntungan kompres dingin
adalah tindakan ini dapat sedang) setelah diberikan
dilakukan di rumah, sehingga perlakuan 3 (Nyeri ringan),
memungkinkan penderita Rerata efek yang di timbulkan
hiperurisemia dan keluarga 20,0 menit dan hasil analisa
melakukan upaya kontrol gejala data di peroleh nilai Z = -3,00,
nyeri dan penanganannya P-value = 0,000 lebih kecil dari
secara mandiri (Potter & Perry, α = 0,05.
2005).
Hasil Penelitian ini KESIMPULAN
sesuai dengan hasil penelitian
yang dilakukan oleh a. Sebelum dilakukan terapi
Kresnahadi (2009) tentang kompres air dingin 13
efektifitas pemberian teknik (100%) penderita
relaksasi nafas dalam terhadap hiperurisemia pernah
penurunan tingkat nyeri sendi mengalami nyeri sendi lutut
lutut pada atlet basket skala nyeri sedang.
berprestasi di GOR Ngurah Rai b. Setelah dilakukan terapi
Denpasar menyimpulkan kompres air dingin 13
bahwa teknik relaksasi nafas (100%) penderita
dalam efektif dalam hiperurisemia mengalami
menurunkan nyeri sendi lutut penurunan nyeri sendi lutut.
yang dirasakan oleh atlet basket c. Ada perbedaan tingkat
berprestasi yang berada di nyeri sendi lutut pada
GOR Ngurah Rai Denpasar. penderita hiperurisemia
Rerata skala nyeri sebelum sebelum dan sesudah di
diberikan perlakuan 4,8 (nyeri berikan terapi kompres air
sedang) setelah diberikan dingin Di Desa Leyangan
perlakuan 3,0 (nyeri ringan), Kecamatan Ungaran Timur
rerata efek yang ditimbulkan Kabupaten Semarang
24,0 menit dan hasil analisa dengan nilai p-value 0,001
data diperoleh nilai Z = -3,808, <  (0,05).
P-value = 0,000 lebih kecil dari
α = 0,05. A. Saran
Hal ini juga sesuai Berdasarkan hasil
dengan hasil penelitian dari penelitian yang telah dilakukan
Sudiarsa (2010) tentang dan mengingat keterbatasan
efektifitas pemberian kompres peneliti dalam penelitian ini,
dingin terhadap penurunan maka ada beberapa saran yang
skala nyeri sendi lutut pada perlu disampaikan peneliti
pemain futsal di GOR Super sebagai berikut:
Star Ungaran menyimpulkan 1. Bagi Perawat atau Tenaga
bahwa kompres air dingin Kesehatan
efektif dalam menurunkan Diharapkan perawat
nyeri lutut yang di rasakan oleh atau tenaga kesehatan dapat
pemain futsal yang berada di menggunakan terapi
GOR super Star Ungaran. kompres air dingin sebagai
Rerata skala nyeri sebelum salah satu alternatif
diberikan perlakuan 4 (Nyeri tindakan pada klien dengan
hiperurisemia khususnya DAFTAR PUSTAKA
nyeri sendi lutut.
2. Bagi penderita Arikunto, (2006). Prosedur
hiperurisemia penelitian suatu pendekatan
Hasil penelitian pratek, Jakarta: Rineka Cipta.
menunjukkan bahwa terjadi
penurunan nyeri sendi lutut Aziz, A. H. (2008). Riset
setelah dilakukan terapi keperawatan dan teknik
kompres air dingin penulisan ilmiah. Jakarta:
sehingga terapi ini dapat Salemba Medika.
dijadikan sebagai salah satu
Aru W, dkk. (2006). Ilmu penyakit
alternatif bagi penderita
dalam. Jakarta: Fakultas
hiperurisemia dalam usaha
Kedokteran Universitas
menurunkan nyeri sendi
Indonesia.
lutut mengingat manfaat
terapi kompres air dingin Ariyanti, R. (2007). Pengaruh
sangat besar sehingga pemberian infusa daun
diharapkan penderita salam (Eugenia
hiperurisemia bisa hidup Polyantha Wight)
lebih produktif. terhadap tenurunan
3. Bagi Institusi Pendidikan kadar asam urat darah
Bagi institusi mencit putih jantan yang
pendidikan diharapkan diinduksi dengan
dapat dijadikan potasium oksonat,
pengembangan terapi pharmacon journal
komplementer dalam ofIndonesia, Fakultas
membantu menyembuhkan Farmasi, Universitas
nyeri sendi lutut, Dan Muhammadiyah
asuhan keperawatan secara Surakarta.
mandiri dapat dilakukan http://etd.eprints.ums.ac.i
dengan lebih baik. d/3296/. Diakses tanggal
4. Bagi Peneliti Selanjutnya 16 Novermer 2012.
Peneliti selanjutnya
diharapkan dapat Asmadi. 2008. Teknik prosedural
mengontrol faktor-faktor keperawatan, konsep dan
yang dapat mempengaruhi aplikasi kebutuhan dasar
terjadinya nyeri sendi lutut klien. Editor: Haroen, H.
pada penderita Jakarta: Salemba Medika.
hiperurisemia yaitu
mengontrol pola makan dan Budiarto. (2001). Statistik kesehatan
aktivitas seperti olah raga plus aplikasi SPSS.
dan kelelahan. Yogyakarta: Mitra Candika
Press.
.
Dahlan, S. (2010). Langkah–langkah
membuat proposal penelitian
bidang kedokteran dan
kesehatan. (edisi 2). Jakarta: /2252/. Diakses tanggal 16
Sagung Seto. april 2013.

Dempsey, P. A., & Dempsey, D. A. Notoatmojdo, S. (2005). Metodologi


(2002). Riset keperawatan penelitian kesehatan. Jakarta:
buku ajar dan latihan. Jakarta: Rineka Cipta.
EGC.
Potter, P. A., dan Perry. A. G.
Damayanti, D. (2012). Mencegah (2005). Buku ajar
dan mengobati asam urat. fundamental keperawatan,
Yogyakarta: Araska konsep, proses dan praktik.
Alih bahasa: Komalasari,
Hidayat, A. (2007). Riset R.,dkk. Jakarta: EGC.
keperawatan dan teknik llmiah
(edisi 2). Jakarta: Salemba Soeryoko, H.,(2011). 20 Tanaman
Medika.. obat paling berkhasiat
penakluk asam urat.
Hendrawadi. (2012). Pengaruh sari Yogyakarta: C.V Andi
air daun kemangi Offset.
(Ocimumbasillicum)
terhadap kadar asam urat Sudiarsa, K. (2010). Efektifitas
darah pada penderita pemberian kompres dingin
hiperurisemia, Stikes terhadap penurunan skala
Ngudi Waluyo Ungaran. nyeri sendi lutut pada
pemain futsal, Stikes
Hamidin, A.S. (2012). Keampuhan Ngudi Waluyo Ungaran.
Terapi Air, Cetakan 1,
Yogyakarta : Media Pressindo. Safitri, A. (2012). Deteksi Dini
Gejala, Pencegahan &
Kresnahadi, A. A. (2009). Efektifitas Pengobatan Asam Urat.
pemberian teknik relaksasi Yogyakarta : Pinang Merah.
nafas dalam terhadap
penurunan tingkat nyeri sendi Soeroso, J., et. al. (2012). Asam urat.
lutut pada atlet basket Depok : Penebar Plus
berprestasi di GOR Ngurah (Penebar Swadaya Group).
Rai Denpasar. STIKES Stuart & Sundeen, (2005). Buku saku
Ngudi Waluyo Ungaran. keperawatan kesehatan jiwa.
alih bahasa Hapid AYS,
Ma’rufah, S. (2007). Efek ekstrak Jakarta: Penerbit Buku
etanol daun salam Kedokteran EGC.
(Eugenia polyantha Wight)
terhadap penurunan kadar Smeltzer. S.c & Bare, B.G. (2001).
asam urat darah mencit Buku ajar keperawatan
putih jantan medikal bedah (terjemahan).
hiperurisemia, Fakultas Edisi 3. Jakarta : EGC.
Farmasi Universitas
Muhammadiyah Surakarta. Sugiyono. (2003). Metode penelitian
http://etd.eprints.ums.ac.id administrasi. Bandung:
Alfabeta.
Sugiyono. (2007). Statistika untuk
penelitian, cetakan 9,
Bandung : Alfa Beta.

Tjay, T.H., & Rharja, K. (2007).


Obat-Obat Penting
Khasiat. Penggunaan Dan
Efek Sampingnya. Edisi
VI. Jakarta: Penerbit PT
Elex Media Komputindo.
Tamsuri, A. 2007. Konsep dan
penatalaksanaan nyeri. Jakarta:
EGC.

Vitahealth. (2008). Informasi


lengkap untuk penderita asam
urat dan keluarganya. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.

Walker, R. & Edward, C., (2003).


Clinical Pharmacy And
Therapeutics. Edisi 3,
Churchill Livingstone :
USA
Wilson dan Price. (2002).
Patofisiologi. Jilid 2.
Jakarta: egc.

Anda mungkin juga menyukai