3462
3462
SKRIPSI
Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Keperawatan
Oleh :
DEWI MUTOHAROH
010109a026
Dewi Mutoharoh *)
Mona Saparwati, S.Kp., Ns., M.Kep**), Imron Rosyidi, S.Kep., Ns**)
*) Mahasiswa PSIK STIKES Ngudi Waluyo Ungaran
**) Dosen PSIK STIKES Ngudi Waluyo Ungaran
ABSTRAK
Hiperurisemia adalah peningkatan kadar asam urat darah lebih dari
normalnya yang bisa mencerminkan kelainan patologis seperti nyeri sendi lutut.
Nyeri sendi lutut muncul akibat reaksi inflamasi karena adanya sel-sel darah putih
yang menganggap kristal asam urat adalah benda asing. Bagian sendi yang
terkena akan terasa sakit karena adanya kristal dan kulit menjadi sangat sensitif.
Jika nyeri sendi lutut ini tidak segera diatasi maka dapat menyebabkan gangguan
mobilisasi. Penanganan nyeri sendi lutut secara non farmakologi salah satunya
dengan terapi komplementer yaitu kompres air dingin. Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui perbedaan tingkat nyeri sendi lutut pada penderita hiperurisemia
sebelum dan sesudah diberikan terapi kompres air dingin.
Jenis penelitian ini adalah pra-eksperimental dengan rancangan one-group
pra-post test design. Populasi penelitian ini adalah penderita hiperurisemia di
Desa Leyangan Kecamatan Ungaran Timur Kabupaten Semarang yang berjumlah
32 orang. Jumlah sampel sebanyak 13 dengan menggunakan teknik purposive
sampling, sedangkan alat pengambilan data menggunakan lembar obsevasi. Uji
analisis data menggunakan uji dependent t-test dan uji wilcoxon.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan tingkat nyeri sendi
lutut pada penderita hiperurisemia sebelum dan sesudah diberikan terapi kompres
air dingin di Desa Leyangan Kecamatan Ungaran Timur Kabupaten Semarang
hasil uji wilcoxon di dapatkan nilai (p = 0,001) < α (0,005).
Bagi perawat dan penderita hiperurisemia disarankan menggunakan terapi
kompres air dingin sebagai alternatif tindakan untuk menurunkan tingkat nyeri
sendi lutut.
Kata kunci : Kompres air dingin, hiperurisemia, nyeri sendi lutut.
Kepustakaan : 30 kepustakaan (2001-2012)
PENDAHULUAN berbagai macam proses biokimia
di dalam tubuh. Purin yang ada
Hiperurisemia adalah dalam tubuh manusia dan hewan
terjadinya peningkatan kadar primata di metabolisme
asam urat darah di atas normal. menghasilkan produk akhir
Hiperurisemia terjadi karena berupa asam urat. Kadar asam
peningkatan metabolisme asam urat dalam darah dipengaruhi
urat, penurunan pengeluaran oleh banyak faktor seperti
asam urat urin, atau gabungan peningkatan produksi asam urat,
keduanya. Batasan-batasan untuk penurunan pembuangan asam
menyatakan hiperurisemia urat, juga asupan makanan.
bermacam-macam, secara umum Asupan makanan yang baik dapat
kadar asam urat di atas 2 standar mengkontrol kadar asam dalam
deviasi hasil laboratorium pada darah. Kadar asam urat normal
populasi normal di katakan untuk pria dewasa berkisar 3,5-
sebagai hiperurisemia 7,0mg/dl dan untuk wanita 2,6-
(Schumacher, 2007). 6,0mg/dl. Kadar asam urat di atas
Asam urat adalah normal disebut dengan
senyawa sukar larut dalam air hiperurisemia. Tanda dan gejala
yang merupakan hasil akhir hiperurisemia yaitu adanya kadar
metabolisme purin dalam tubuh. asam urat dalam darah lebih dari
Purin terdapat didalam tubuh kita 7,0 mg/dl (Damayanti, 2012).
secara alamiah dan dijumpai pada Kadar asam urat yang
semua makanan dari sel hidup, berlebihan dalam tubuh
yakni tanaman berupa sayur, cenderung mengumpul pada
buah, kacang-kacangan atau sendi dan berubah bentuk
hewan berupa daging, jeroan, menjadi kristal-kristal asam urat
ikan sarden, minuman beralkohol berbentuk jarum. Serangan
dan makanan kaleng. Zat asam hiperurisemia muncul akibat
urat ini biasanya akan di reaksi inflamasi karena adanya
keluarkan oleh ginjal melalui urin sel-sel darah putih yang
dalam kondisi normal. Ginjal mengangap kristal ini adalah
dalam kondisi tertentu tidak benda asing. Bagian sendi yang
mampu mengeluarkan zat dalam terkena akan terasa sakit karena
darah. Asam urat yang berlebih adanya kristal dan kulit yang
ini akhirnya menumpuk dan menjadi sangat sensitif. Serangan
tertimbun pada persendian- hiperurisemia biasanya timbul
persendian di tempat lainnya secara mendadak atau akut,
termasuk di ginjal itu sendiri kebanyakan menyerang pada
dalam bentuk kristal-kristal malam hari. Kebanyakan
(Safitri, 2012; Damayanti, 2012). hiperurisemia muncul sebagai
serangan kambuhan. Saat
Purin dapat berupa hiperurisemia menyerang, sendi-
adenin, guanin, xantin, sendi yang terserang tampak
hipoxantin (inosin) adalah merah, mengkilat, bengkak, kulit
molekul yang terdapat dalam sel di atasnya terasa panas dan
berbentuk nukleotida, yang disertai rasa nyeri yang sangat
mempunyai peranan luas dalam hebat, dan persendian sulit untuk
di gerakkan, serangan stadium awal, setiap orang
hiperurisemia pada umumnya berbeda-beda. Gejala serangan
berupa serangan akut yang terjadi sendi ada yang bertahun-tahun
pada pangkal jari ibu kaki, dan sama sekali tidak muncul
seringkali hanya satu sendi yang gejalanya di usia 20 tahun, 30
di serang. Serangan juga terjadi tahun atau 40 tahun (Safitri
pada sendi lain seperti pada 2012).
tumit, lutut, siku, dan lain-lain. Kadar asam urat secara
Kondisi hiperurisemia tidak normal akan dikeluarkan tubuh
semua kemudian berkembang secara otomatis melalui keringat,
menjadi gout. Kemunculan gout feses dan urin. Kinerja ginjal
dapat dipengaruhi oleh konsumsi sedang terganggu maka proses
alkohol berlebuh dalam jangka pengeluaran asam urat menjadi
waktu lama, obesitas, kurangnya tidak teratur. Komplikasi yang
aktifitas fisik dan pengguna terjadi karena asam urat
diuretik (Damayanti, 2012). meningkat diantaranya adalah
Sendi adalah penghubung terjadinya radang sendi dan
antara dua tulang atau lebih yang gangguan fungsi pada ginjal.
memungkinkan terjadinya Radang sendi terjadi karena asam
gerakan. Tingkat dan jenis urat yang tidak bisa keluar akan
gerakan yang dapat di lakukan menyebar ke seluruh tubuh
tergantung pada struktur melalui darah, masuk ke sendi-
sendinya. Sendi-sendi utama sendi dan membentuk kristal di
seperti pinggul, lutut, dan siku sendi tersebut, lama-lama rasa
mudah mengalami keausan dan sakit akan semakin panjang
regangan yang tetap, sehingga waktunya, sendi yang terasa sakit
umumnya bisa terjadi ketidak- semakin banyak dan membentuk
nyamanan setiap saat. Nyeri yang benjolan tulang (tofi) yang terus
hebat berupa pembengkakan atau membesar dan bisa pecah
pembatasan gerakan adalah menjadi luka yang menyebabkan
sebagai akibat dari kerusakan pincang, lumpuh dan luka kronis
tulang atau jaringan lunak karena yang dapat menyebabkan
cedera, dan adanya kelainan pada kematian (Damayanti, 2012;
sendi atau system rangka Soeroso, 2012).
(Vitahealth, 2008). Prevalensi kejadian
Hiperurisemia biasanya hiperurisemia di Dunia
dimulai dengan suatu serangan meningkat seiring dengan
atau seseorang memiliki riwayat peningkatan jumlah penduduk, di
pernah cek asam uratnya tinggi di Amerika Serikat sebanyak 5%, di
atas 7mg/dl, dan makin lama Inggris sekitar 6,6%, di
makin tinggi. Faktor resiko untuk Scotlandia sebesar 8%, di New
menjadi asam urat Zealand hiperurisemia lebih
(hiperurisemia) itu menjadi besar. banyak di jumpai pada laki-laki
25% orang yang asam uratnya dari suku Maori (27,1%)
tinggi biasanya akan menjadi dibandingkan dengan laki-laki
penyakit hiperurisemia. Kadar Eropa (9,4%). Penelitian di
asam urat tinggi tapi tidak ada Atayal (Taiwan) pada 342
gejala serangan sendi ini di sebut populasi diatas 18 tahun
menunjukkan bahwa kejadian aktivitas menjadi terbatas
hiperurisemia sekitar 41,4%. (Damayanti, 2012).
Epidemiologi hiperurisemia di Penatalaksanaan penyakit
Indonesia menduduki urutan hiperurisemia yaitu dengan
kedua setelah osteoartritis. penatalaksanaan secara
Penyakit arthritis gout di farmakologis bisa menggunakan
Indonesia, pertama kali di teliti obat non streoid anti-
oleh seorang dokter Belanda, inflammatory drugs (NSAID),
Horst (1935) yaitu menemukan allopurinol, colchicine yang
15 kasus gout berat pada mempunyai efek samping mual
masyarakat kurang mampu. Dari dan muntah, diare, dan nyeri
beberapa data hasil penelitian abdomen sehingga tidak
seperti di Sinjai (Sulawesi dianjurkan untuk pemakaian
selatan) didapatkan angka jangka panjang. Penatalaksanaan
kejadian hiperurisemia 10 % non farmakologi untuk
pada pria dan 4 % pada wanita, di hiperurisemia bisa menggunakan
Minahasa diperoleh angka tanaman herbal seperti belimbing
kejadian hiperurisemia 34,30 % wuluh (Averrrhoa bilimbi L),
pada pria dan 23,31 % pada daun alpukat (Persea Americana
wanita usia dewasa awal, M), kumis kucing (Orthasiphon
sedangkan penelitian yang stamineus B), mengkudu
dilakukan di Bandungan (Jawa (Morinda citrifolia L), dan daun
Tengah) kerja sama dengan salam (Syzgium polyanthum W).
WHO-COPCORD terhadap Terapi non farmakologis lainnya
4.683 sampel berusia antara 15- yaitu bisa juga dengan, relaksasi
45 tahun didapatkan angka nafas dalam, mandi air hangat,
kejadian hiperurisemia pada pria kompres menggunakan kantong
24,3 % dan wanita 11,7 %. es atau air dingin biasa baik
Penyakit peningkatan kadar asam untuk diminum maupun di
urat ini tidak hanya menyerang kompres (Potter dan Perry, 2005;
orang lanjut usia saja tetapi Hamidin A.S, 2012).
seseorang dengan usia produktif Kompres air dingin
juga bisa terserang penyakit ini adalah memberi rasa dingin pada
(Darmawan, 2009; Damayanti, daerah setempat dengan
2012). menggunakan air biasa atau air es
Hiperurisemia sering dengan suhu 15 0C yang di
disertai penyakit tekanan darah masukkan kedalam buli-buli
tinggi (22%) dan batu ginjal sehingga memberi efek rasa
(13%). Hiperurisemia juga dingin pada daerah tersebut,
memicu penyakit jantung koroner sekitar 15-20 menit. Pemberian
dan diabetes mellitus atau kompres dingin dilakukan secara
kencing manis, 86% gangguan periodik, sehingga
ginjal ditemukan pada atritis mempersempit pembuluh darah
gout. Hiperurisemia dapat dan mengurangi kemerahan serta
menyebabkan akibat lanjutan rasa perih. Tujuannya untuk
yaitu ibu jari kaki, dan menghilangkan rasa nyeri akibat
pergelangan terasa terbakar, odema atau trauma,
bengkak, nyeri hebat, dan memperlambat denyutan jantung,
mempersempit pembuluh darah agak ungu kebiruan disertai mati
dan mengurangi arus darah lokal. rasa dan nyeri seperti terbakar.
Penggunaan kompres dingin Jaringan kulit dapat membeku
diharapkan dapat meningkatkan akibat dingin yang ekstrem
relaksasi otot-otot dan (Potter dan Perry, 2005).
mengurangi nyeri akibat spasme Menurut Scheuneman (2008)
atau kekakuan serta memberikan kompres dingin dilakukan selama
rasa dingin lokal (Potter dan 15 sampai 20 menit.
Perry, 2005). Penelitian sebelumnya
Dingin yang mengenai yaitu mengenai efektifitas
jaringan dalam waktu yang lama pemberian kompres dingin
akan menyebabkan terjadinya terhadap penurunan skala nyeri
refleks vasokontriksi. sendi lutut pada pemain futsal di
Ketidakmampuan sel menerima GOR Super Star Ungaran
aliran darah dan nutrisi yang menyimpulkan bahwa kompres
adekuat akan menimbulkan air dingin efektif dalam
iskemia jaringan, kulit terlihat menurunkan nyeri lutut.
kemerahan kemudian menjadi
HASIL PENELITIAN
ANALISA UNIVARIAT
Mean Sum
Variabel Perlakuan N Z p-value
Rank Rank
Nyeri Sendi Sebelum 13 7,00 91,00 -3,307 ,001
Lutut Sesudah 13 ,00 ,00