Mungkin kita sering mendengar kata Ahlul Qur'an di majelis-majelis ilmu yang semua
orang muslim sudah mengetahui secara singkat apa itu ahlul Qur'an, biasanya orang
menyebutnya sebagai orang yang ahli Al Qur'an, orang yang hafal Al-Qur'an 30 juz, orang yang
menafsirkan Al Qur'an dan orang-orang yang selalu membaca Al Qur'an dengan indah dan fasih
di setiap waktu. Sebutan-sebutan tersebut merupakan makna yang berkembang di masyarakat.
Telah kita ketahui bahwa orang-orang yang dekat dengan Al-Qur'an dan orang yang
selalu meluangkan waktunya untuk membaca Al-Qur'an maka Allah akan berikan pahala yang
besar. Ketika ayat Al Qur'an dibaca, maka setiap huruf yang di baca Allah akan berikan
kemuliaan berupa 10 kebaikan bagi orang yang membacanya. Allah tidak mengatakan bahwa
"Alif laam miim" itu satu, tetapi Alif itu satu huruf laam satu huruf dan miim satu huruf. Maa
Syaa Allah, Maha Besar Nya Allah yang memudahkan kita melangkah kepada kebaikan yang
Allah berikan banyak sekali kemuliaan-kemulian-Nya untuk hamba yang berusaha ingin
mendekati-Nya. Dengan demikian orang yang sering membaca Al-Qur'an di setiap waktunya
pasti sudah tak terbayangkan seberapa banyak kebaikan yang dia peroleh dari Allah SWT, satu
ayat saja sudah terdiri dari berbagai huruf Hijaiyah, apalagi satu halaman, satu juz atau bahkan
hingga 30 juz. Kebaikan-kebaikan tersebut sudah tidak terhitung berapa banyaknya. Apalagi
tinggal menghitung hari bulan suci Ramadhan menghampiri dan di bulan ini merupakan ladang
untuk memperbanyak amal ibadah karena di bulan Ramadhan amal kebaikan akan dilipat
gandakan pahalanya. Tak heran jika bulan Ramadhan banyak sekali aktivasi beramal Sholih
terutama banyak sekali yang mengadakan ifthar serta membuka Dauroh-Dauroh Al Qur'an untuk
memperdalam ilmu, metadaburi, dan menghafalkannya.
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda,”Ahlul Qur`an adalah keluarga Allah dan orang
khusus-Nya.” (Ibnu Majah)
Maknanya, bahwa penghafal Al Qur`an yang sekaligus menjadi pengamalnya, mereka adalah
para wali Allah yang merupakan orang-orang yang khusus bagi Allah. Allah menyebut Al Qur`an
dengan sifat demikian untuk memberikan kemuliyaan kepada mereka sebagaimana Allah
menyebut Baitullah.
2. Ahlul Qur’an disejajarkan derajatnya oleh Allah dengan para Malaikat dan Nabi yang
telah diberi wahyu. Sementara orang yang bacaannya masih terbata-bata dianugerahi dua
pahala
Rasulullah bersabda: “Orang yang pandai berinteraksi dengan Al-Qur’an akan bersama
malaikat yang mulia dan taat sedangkan orang yang membaca Al-Qur’an terbata-bata
dan merasa kesulitan akan mendapat dua pahala” (HR Muslim)
Rasulullah bersabda: Yang berhak menjadi imam adalah yang paling banyak interaksinya
dengan al-Qur’an.
4. Ahlul Qur’an selalu mendapatkan ketenangan, rahmat, naungan malaikat, serta namaya
disebut-sebut oleh Allah
Rasulullah bersabda: “Tidaklah suatu kaum berkumpul di salah satu rumah Allah
(masjid) membaca kitab Allah dan mempelajarinya di antara mereka, kecuali turun
kepada mereka ketenangan, rahmat, dikelilingi malaikat dan Allah menyebut-nyebut
nama mereka di hadapan makhluk yang ada di dekat-Nya” (HR Muslim)
Sabda Rasulullah: “Sebaik-naik kalian adalah orang yang mempelajari al-Qur’an dan
mengajarkannya” (HR Bukhari)
Rasulullah bersabda: “Tidak boleh iri kecuali terhadap dua kenikmatan; kepada orang
yang diberi al-Qur’an oleh Allah kemudian ia membacanya sepanjang malam dan siang
dan orang yang diberi harta oleh Allah lalu ia membelanjakannya di jalan Allah
sepanjang malan dan siang” (HR Bukhari)
Allah berfirman dalam hadis Qudsi: Barang siapa yang disibukkan Al-Qur’an dalam
rangka berdzikir dan memohon kepada-Ku, niscaya akan aku berikan sesuatu yang lebig
utama dari apa yang telah kuberikan pada orang yang meminta. Dan keutamaan kalam
Allah dari seluruh kalam selainnya adalah seperti keutamaan Allah atas makhluk-Nya
(HR Turmudzi).