Anda di halaman 1dari 31

Tujuh Waktu-waktu Yang Ditetapkan YAHWEH

“Tujuh” adalah bilangan alkitab untuk kesempurnaan dan kegenapan, dan Elohim menggunakan
angka ini berulang kali dalam kitab suci.

Ada 7 Hari Penciptaan, hari ke-7 adalah hari istirahat, atau Shabbat (Keluaran 16:23, 30); ada 7
Shabbat mingguan dari Hari Raya Buah Sulung sampai Pentakosta, hari ke-50. Tahun ke-7 adalah
Shabbat perhentian untuk tanah (Imamat 25:4), dan waktu ketika semua hutang dihapuskan dan
budak-budak dibebaskan. Tujuh Shabbat Tanah dihitung (empat puluh sembilan tahun), sampai
kepada tahun Yobel ketika tanah itu dikembalikan kepada suku-suku yang semula menerima tanah
itu (Imamat 25:8-12); Tujuh puluh minggu (7 tahun) “ditetapkan” atas “umat-Ku” dimana selama
waktu itu Elohim akan membawa kepada kesempurnaan dan kegenapan dari tujuan penebusan-
Nya (Daniel 9:24-27), dan dalam Wahyu kita melihat Penghakiman-penghakiman 7 Meterai, 7
Sangkakala, 7 Cawan; kemudian ada 7 Guntur, 7 Surat kepada 7 jemaat gereja di Asia Kecil, serta
7 Kaki Pelita Emas, 7 Roh Elohim dan 7 Bintang.

Karena sangat jelas bahwa Elohim memiliki suatu rencana dan rencana-Nya melibatkan angka “7”,
mari kita lihat bagaimana Tujuh Waktu-waktu Tahunan Yang Ditetapkan sesuai dengan rencana-
Nya. Harap diingat, ini adalah Perayaan-perayaan YAHWEH, bukan “sekedar” Perayaan-perayaan
orang-orang Yahudi. Apakah YAHWEH itu Tuhan Anda? Jika demikian, ini adalah untuk Anda!

“Berbicaralah kepada bani Israel, dan engkau harus berkata kepada mereka: Hari-hari raya yang
ditetapkan YAHWEH, yang harus kamu umumkan sebagai pertemuan-pertemuan kudus, inilah
Perayaan-perayaan-Ku Yang Telah Ditetapkan.” (Imamat 23:2)

Empat Perayaan pertama terjadi di musim semi dan telah digenapi dengan sempurna oleh Yeshua
(Yesus). Seluruh pesan penyelamatan-Nya dijalankan selama Perayaan-perayaan yang tepat ini,
dan itu adalah kisah yang sangat indah. Yeshua dibunuh pada waktu Paskah sebagai Anak Domba
Elohim yang sempurna, yang dikurbankan untuk menanggung dosa dunia supaya kematian kekal
lewat dari kita. Ia dikuburkan pada waktu Roti Tidak Beragi, tanpa “ragi” dosa dalam kehidupan-
Nya. Begitu kita menerima darah-Nya untuk keselamatan, kita juga harus mati terhadap daging
kita, dan menyingkirkan ragi dosa dari kehidupan kita. Yeshua bangkit dari kematian pada Buah
Sulung dan menjadi Buah Sulung dari kebangkitan. Ini mengkonfirmasi janji kebangkitan masa
depan di mana kita akan bisa menjalani kekekalan bersama Dia.

“Namun sekarang, Kristus telah dibangkitkan dari antara yang mati, Dia telah menjadi buah sulung
dari mereka yang telah meninggal.” (1Korintus 15:20)

Dimulai dari Buah Sulung, 7 Shabbat dihitung (7 minggu penuh – 49 hari), dan hari sesudah
Shabbat ke-7 (hari ke-50) tibalah hari Pentakosta. “Dan ketika hari Pentakosta tiba, dengan seia
sekata mereka semua terus berada bersama-sama.” (Kisah 2:1) Murid-murid Yeshua berkumpul
bersama-sama di Yerusalem seperti yang Dia instruksikan kepada mereka, dan “Tampaklah
kepada mereka lidah-lidah seperti api yang bertebaran dan hinggap di atas mereka masing-masing.
Dan mereka semua dipenuhi oleh Roh Kudus dan mulai berbicara dalam bahasa-bahasa yang lain,
seperti yang Roh itu terus-menerus memberikan kepada mereka untuk mengucapkannya.” (Kisah
2:3-4) Betapa merupakan penggenapan yang indah pada hari Pentakosta ketika YAHWEH
berbicara kepada umat-Nya dari Gunung Sinai di tengah-tengah kilatan-kilatan api dan halilintar
sekitar 1500 tahun sebelumnya. Sama seperti Dia mengucapkan Torah (Hukum)-Nya untuk
menuntun mereka di dalam hubungan dengan Dia, Dia mengutus Roh Kudus yang telah
dijanjikan-Nya pada hari itu di Yerusalem untuk menuliskan Torah (Hukum)-Nya di dalam hati
kita. Sementara kita menunggu dengan gelisah “Waktu Yang Ditetapkan” dari kembalinya
Yeshua, kita ditarik oleh Roh-Nya ke dalam persekutuan yang lebih dalam bersama Dia dan
pengetahuan tentang jalan-jalan-Nya.

 YOM TERUAH (SANGKAKALA) Petang tanggal 20 September – Petang tanggal 21


September 2017
 YOM KIPPUR (PENEBUSAN) Petang tanggal 29 September – Petang tanggal 30
September 2017
 SUKKOT (TABERNAKEL/PONDOK DAUN) Petang tanggal 4 Oktober – Petang tanggal
12 Oktober 2017
 PASKAH Petang tanggal 21 April – Petang tanggal 30 Maret 2018
 ROTI TIDAK BERAGI Petang tanggal 30 Maret – Petang tanggal 6 April 2018
 BUAH SULUNG Petang tanggal 31 Maret April – Petang tanggal 1 April 2018
 PENTAKOSTA (SHAVU’OT) Petang tanggal 19 Mei – Petang tanggal 20 Mei 2018

Tiga yang terakhir dari Perayaan Waktu-waktu Yang Ditetapkan terjadi pada musim gugur pada
bulan alkitab ke-7. Sama seperti empat yang pertama menubuatkan kedatangan Messias yang
pertama kali sebagai “Hamba yang Menderita”, tiga yang terakhir dari Waktu-waktu Yang
Ditetapkan ini mengajar kita tentang kedatangan-Nya secara Pribadi sebagai “Singa dari Suku
Yehuda” ketika Dia akan mendirikan Kerajaan-Nya, dan memerintah dan berkuasa atas seluruh
bumi. Kita akan belajar dan memahami lebih banyak tentang rencana-Nya yang disingkapkan
ketika kita berpartisipasi dalam Waktu-waktu Yang Ditetapkan ini. Waktu Yang Ditetapkan ke-5
adalah Hari Raya Peniupan Sangkakala; suatu hari yang ditandai dengan peringatan peniupan
shofar/sangkakala. Mungkinkah Waktu Yang Ditetapkan ini berbicara tentang “Hari YAHWEH”,
waktu masa depan ketika Yeshua (Yesus) datang dan mengirimkan malaikat-malaikat-Nya dengan
suara Shofar (sangkakala) untuk mengumpulkan kita bersama-sama dari empat penjuru bumi?

Perayaan Yang Ditetapkan ke-6 adalah Hari Raya Penebusan; hari puasa dan doa – secara
historis merupakan waktu pertobatan dan “menutupi” dosa individu, keluarga, komunitas, dan
bangsa. Yeshua adalah Penebusan Sempurna kita, karena darah-Nya benar-benar membasuh dosa
dunia! Hari Raya Penebusan dapat dikaitkan dengan “Hari Penghakiman” di mana kita semua akan
berdiri di hadapan Pencipta kita, muka dengan muka; itu bisa berbicara tentang penghakiman masa
depan “Antikristus” dan nabi palsu yang akan dilemparkan ke dalam lautan api pada permulaan
pemerintahan seribu tahun Yeshua.

Perayaan Yang Ditetapkan ke-7 adalah Hari Raya Tabernakel/Pondok Daun; Festival/Perayaan
7 hari di mana kita benar-benar diperintahkan dalam Alkitab untuk bersukacita selama seminggu
penuh. Elohim bahkan menambahkan hari ke-8 untuk merayakannya sebagai kesatuan.
Mungkinkah festival ini mengacu pada periode 1000 tahun yang mulia ketika Yeshua akan
kembali ber-“Tabernakel” atau tinggal di antara umat-Nya dan akan memerintah dan berkuasa
sebagai Raja segala raja dan TUHAN di atas segala Tuhan? Sesudah itu, mungkinkan Pengantin
Messias dan Yerusalem baru turun dari surga pada “Hari ke-8” – menandai awal yang baru ketika
“langit dan bumi” yang lama berlalu? Betapa mulia dan indahnya pada waktu itu!

Sesuai dengan pola berulang dari 7 dan sebagai tambahan dari Shabbat mingguan pada hari ke-7,
Bapa Surgawi kita telah menginstruksikan kita untuk beristirahat pada 7 hari spesifik yang
berkaitan dengan Waktu-waktu Tahunan Yang Ditetapkan-Nya. Alkitab menunjukkan bahwa pada
hari-hari ini, kita diminta mengadakan “Pertemuan Kudus” dan kita “tidak boleh melakukan
pekerjaan berat apa pun. Itulah suatu ketetapan untuk selamanya di seluruh tempat tinggalmu di
seluruh generasi-generasimu.”

Tabel berikut mengilustrasikan 7 Pertemuan Kudus/Hari Istirahat untuk Tahun Kalender 5778:

PERTEMUAN KUDUS MUSIM GUGUR – HARI-HARI ISTIRAHAT

 Kamis, 21 September 2017 Hari Raya Peniupan Sangkakala (Imamat 23:24-25)


 Sabtu, 30 September 2017 Hari Raya Penebusan (Imamat 23:27-28)
 Kamis, 5 Oktober 2017 Hari ke-1 Perayaan Tabernakel (Imamat 23:35)
 Kamis, 12 Oktober 2017 Hari ke-8 Perayaan Tabernakel (Imamat 23:36)

PERTEMUAN KUDUS MUSIM SEMI – HARI-HARI ISTIRAHAT

 Sabtu, 31 Maret 2018, Hari ke-1 Perayaan Roti Tidak Beragi (Imamat 23:7)
 Jumat, 6 April 2018, Hari ke-7 Perayaan Roti Tidak Beragi (Imamat 23:8)
 Minggu, 20 Mei 2018, Pentakosta (Imamat 23:21)

Ingat, Hari Istirahat Ibrani dimulai pada waktu matahari terbenam pada hari sebelumnya.

Esensi Kalender

Setiap Hari Ibrani dimulai saat matahari terbenam dan berakhir pada saat matahari terbenam pada
hari berikutnya – bukan di tengah malam. Untuk mempermudah penggunaan kalender ini, kami
mempertahankan “gaya hari kerja Gregorian” yang dikenal semua orang.

Ingatlah bahwa setiap hari Ibrani dimulai secara resmi pada waktu matahari terbenam pada hari
sebelumnya. Misalnya, Shabbat (hari Shabbat mingguan) dimulai saat matahari terbenam pada hari
Jumat dan berakhir saat matahari terbenam pada hari Sabtu. Hal ini tentu saja didasarkan pada
kisah Penciptaan di Kejadian, di mana kita melihat bahwa “ada petang dan ada pagi, hari [pertama,
kedua, ketiga, keempat, kelima, keenam]” (Kejadian 1:5, 8, 13 , 19, 23, 31).

Permulaan Tahun Ibrani dan Bulan Baru: Bulan Ibrani (Alkitabiah) pertama tahun ini (Abib
atau Nisan) ditentukan oleh tanggal bulan sabit pertama yang terlihat di Tanah Israel yang terjadi
pada waktu atau sesudah vernal equinox (musim semi). Kalender ini memprediksi awal dari setiap
bulan berdasarkan estimasi tanggal penampakan bulan sabit baru di Tanah Israel. Penampakan
visual aktual akan membatalkan prakiraan ini apabila terjadi perbedaan.

Shabbat mingguan/Shabbat: Ketika kita berbicara tentang Perayaan-perayaan atau Waktu-waktu


Yang Ditetapkan dari YAHWEH Elohim, kita seringkali membayangkan tentang 7 Perayaan
Tahunan yang diuraikan dalam Kalender ini, namun sesungguhnya, ketika YAHWEH
menguraikan Perayaan-perayaan ini, yang pertama-tama Dia sebutkan adalah Shabbat mingguan.

“Dan berfirmanlah YAHWEH kepada Musa, dengan mengatakan, “Berbicaralah kepada bani
Israel, dan engkau harus berkata kepada mereka: Hari-hari raya yang ditetapkan YAHWEH, yang
harus kamu umumkan sebagai pertemuan-pertemuan kudus, ini adalah Perayaan-perayaan-Ku
yang telah ditetapkan. Enam hari lamanya haruslah pekerjaan dilakukan, dan pada hari ketujuh
itulah Sabat perhentian, suatu pertemuan kudus, kamu tidak boleh melakukan segala pekerjaan;
itulah sabat bagi YAHWEH di seluruh tempat tinggalmu.” (Imamat 23:1-3)

Dari situ Dia melanjutkan dengan menguraikan Perayaan-perayaan Tahunan. Kita perlu ingat
bahwa Shabbat sangatlah dekat dan disayangi hati-Nya.

“Ingatlah akan hari Sabat untuk menguduskannya. Enam hari engkau harus bekerja dan melakukan
segala pekerjaanmu, tetapi hari ketujuh adalah sabat bagi YAHWEH, Elohimmu. Setiap pekerjaan
jangan engkau lakukan, baik engkau maupun anak laki-lakimu dan anak perempuanmu, budakmu
dan wanita pelayanmu, dan ternakmu serta orang asing yang ada di tempat kediamanmu. Sebab,
enam hari lamanya YAHWEH telah menjadikan langit dan bumi, laut, dan segala isinya, dan Dia
beristirahat pada hari ketujuh itu. Oleh karena itu, YAHWEH memberkati hari Sabat itu dan
menguduskannya.” (Keluaran 20:8-11)

“Dan engkau, berbicaralah kepada bani Israel dengan mengatakan: Haruslah kamu sungguh-
sungguh memelihara sabat-sabat-Ku, sebab, itulah tanda antara Aku dan kamu di sepanjang
generasi-generasimu, agar kamu mengetahui bahwa Akulah YAHWEH, yang menguduskanmu.”
(Keluaran 31:13)

“Dan Aku juga memberikan kepada mereka hari-hari Sabat-Ku menjadi sebuah tanda antara Aku
dan mereka, sehingga mereka dapat mengetahui bahwa Akulah YAHWEH, yang menguduskan
mereka. Dan kuduskanlah hari-hari Sabat-Ku, dan itu semua akan menjadi suatu tanda antara Aku
dan kamu, sehingga kamu akan mengenal bahwa Akulah YAHWEH, Elohimmu.” (Yehezkiel
20:12, 20)
“Dan haruslah bani Israel memelihara Sabat untuk melaksanakan sabat itu di sepanjang generasi-
generasi mereka, sebagai suatu perjanjian untuk selamanya.” (Keluaran 31:16)

“Dan orang-orang asing yang menggabungkan diri kepada YAHWEH untuk melayani Dia, untuk
mengasihi nama YAHWEH dan untuk menjadi hamba-hamba-Nya, semuanya yang memelihara
hari Sabat dan tidak menajiskannya, dan yang berpegang kepada perjanjian-Ku, mereka akan
Kubawa ke gunung-Ku yang kudus dan akan Kuberi kesukaan di rumah doa-Ku.” (Yesaya 56:6-7)

“Dan setelah pulang, mereka menyiapkan rempah-rempah dan minyak wangi. Dan pada hari Sabat
memang mereka beristirahat sesuai dengan perintah. (Lukas 23:56) “Dan ketika hari Sabat tiba,
hampir seluruh penduduk kota itu berkumpul untuk mendengarkan firman YAHWEH.” (Kisah
13:44)

“Karena itu biarlah kita menjadi takut terhadap janji yang ditinggalkan untuk masuk ke dalam
perhentian-Nya, supaya jangan ada seseorang pun di antara kamu yang dianggap kurang
memenuhinya.” (Ibrani 4:1)

Sejak permulaan waktu, Pencipta kita telah memisahkan suatu hari perhentian bagi kita – Hari ke-
7 dalam Seminggu. Dalam komunitas masyarakat kita yang serba cepat, hari istimewa ini adalah
pemberian sejati; setiap Hari Ibrani dimulai saat matahari terbenam dan berakhir pada saat
matahari terbenam – tidak di tengah malam. Untuk mempermudah penggunaan kalender ini, kami
mempertahankan “gaya hari kerja Gregorian” yang sudah sangat dikenal. Waktu Esensial
Kalender ketika kita menyingkirkan kekhawatiran hidup kita dan meletakkan beban kita,
sementara kita berkumpul bersama teman-teman dan keluarga untuk “Pertemuan Kudus” untuk
bersantai bersama Pencipta kita dan untuk diperbaharui dan disegarkan oleh Roh dan Firman-Nya.

Firman Tuhan “hidup dan berkuasa dan lebih tajam daripada pedang bermata dua mana pun, dan
yang menusuk hingga memisahkan jiwa dan roh juga sendi-sendi dan sumsum, dan yang sanggup
membedakan pikiran-pikiran dan niat-niat hati.” (Ibrani 4:12) Dengan menyelaraskan hidup kita
dengan Firman Elohim, kita berusaha untuk mengejar jalan-jalan-Nya dan melakukan koreksi-
koreksi dimana dibutuhkan sehingga dapat diperlengkapi untuk setiap pekerjaan baik saat kita
memasuki minggu yang baru.

Kita memiliki banyak contoh dari Yeshua, murid-murid, rasul-rasul, dan orang-orang percaya
gereja mula-mula [dan “bangsa-bangsa lain yang tertarik”] menjalankan Shabbat, dan seringkali
dicatat untuk diajarkan dan bahkan menyembuhkan “di sinagoga pada hari Shabbat” (Markus 1:21,
6:2; Lukas 4:16, 6:6, 13:14, 23:56; Kisah 13:14, 13:42, 13:44, 17:2, 18:4).

Dalam kalender ini, Shabbat mingguan dan 7 hari istirahat yang terkait dengan Waktu-waktu
Tahunan Yang Ditetapkan-Nya semua disorot dalam warna coklat muda netral. Hal ini
dimaksudkan untuk menarik perhatian kita pada hari-hari istirahat yang dikuduskan-Nya, yang
spesial bagi Dia dan yang juga harus spesial bagi kita. Jadi, perhatikan baik-baik jadwal janji
pertemuan Anda dengan Pencipta Alam Semesta, dan Anda tidak akan kecewa!

Asal usul “Hari Shabbat Minggu” – Dengan tujuan untuk menggabungkan Paganisme dengan
Kekristenan, pada tanggal 7 Maret 321 M, Kaisar Romawi Constantine menyatakan hari Minggu
(Sunday: Hari Matahari – hari dimana kaum Pagan menyembah Dewa “Matahari” mereka)
menjadi hari istirahat resmi (Shabbat). Selanjutnya, mereka yang menolak Shabbat Minggu dan
terus menjalankan ketaatan Shabbat Alkitabiah dianiaya dengan hebat, dan beberapa orang bahkan
dibakar sampai mati karena mentaati Shabbat hari ketujuh sesuai dengan perintah YAHWEH.
Sayangnya, tradisi istirahat hari Minggu buatan manusia ini terus berlanjut selama berabad-abad
karena sebagian besar denominasi gereja Katholik dan Kristen telah menerapkan praktik ini.
Merupakan suatu berkat bahwa kita sekarang berada di waktu dan tempat di mana kita dapat
kembali menghormati hari Shabbat sebagaimana yang diperintahkan YAHWEH tanpa
penganiayaan semacam itu. Untuk rincian lebih lanjut tentang sejarah Shabbat dan Gereja (dan
banyak lagi), Richard Rives memiliki beberapa pengajaran-pengajaran luar biasa yang dapat
ditemukan di toolong.com.
Bacaan Alkitab Mingguan: Menurut 1Petrus 2:1-2, seperti bayi-bayi yang baru lahir, kita perlu
menginginkan “susu murni” dari Firman Elohim. Apa yang mungkin tidak kita sadari adalah
kapan saja Firman Elohim atau ayat-ayat suci disebutkan dalam Perjanjian Baru, itu mengacu pada
satu-satunya kitab suci yang mereka miliki saat itu; itu adalah Perjanjian Lama. Mereka tidak
memiliki Perjanjian Baru. Dari masa kanak-kanak mereka dibesarkan dengan mempelajari Kitab
Suci (Perjanjian Lama), “dan karena sejak bayi engkau telah mengenal Kitab-kitab Suci yang
sanggup untuk membuat engkau bijaksana menuju keselamatan melalui iman yang ada di dalam
HaMashiakh Yeshua. Semua Kitab Suci diilhami Elohim dan bermanfaat untuk pengajaran, untuk
teguran, untuk perbaikan, untuk mendidik dalam kebenaran, sehingga manusia ilahi dapat menjadi
cocok untuk setiap pekerjaan yang baik, karena telah disempurnakan.” (2Timotius 3:15-17)

Agar kita diperlengkapi dengan seksama untuk setiap pekerjaan yang baik, kita juga perlu
membangun landasan yang kokoh dalam Firman. Kalender ini mencakup siklus bacaan mingguan
yang disarankan untuk membantu kita melakukan hal ini. Bacaan-bacaan mencakup keseluruhan
“Torah” atau “Perintah-perintah” yang terdapat dalam lima kitab pertama Alkitab selama satu
tahun kalender. Bacaan tambahan dari para Nabi (Haftarah) dan Perjanjian Baru (Brit Chadashah)
yang memiliki tema sama dengan “Bagian Torah” (Parashat) juga disertakan.

Nama Kudus Elohim: YAHWEH – Kita sangat bersyukur memiliki Kitab Suci hari ini karena
ahli-ahli Torah Ibrani kuno yang bekerja dengan setia untuk melestarikan firman Elohim dalam
bahasa aslinya. Sayangnya, entah karena penganiayaan, atau tradisi keagamaan untuk menjalankan
perintah, “Jangan menyebut nama YAHWEH, Elohimmu, untuk kesia-siaan” secara ekstrem,
sebagian besar penerjemah Alkitab modern telah benar-benar meniadakan nama-Nya dari Alkitab
kita sama sekali. Di mana-mana setiap kali Anda melihat kata TUHAN huruf besar atau ALLAH
huruf besar di Alkitab Anda, nama asli-Nya telah dihapus. Menariknya, nama-Nya masih muncul
dalam Alkitab Ibrani, namun Yudaisme Rabbinic mempertahankan tradisi untuk sama sekali
menghindari Nama Kudus-Nya. Sebagai gantinya, setiap kali mereka melihat Nama Kudus-Nya
dalam teks, mereka menggunakan gelar pengganti seperti Adonai atau HaShem (artinya Nama)
setiap kali teks Ibrani dibacakan dengan suara keras.

Nama Pencipta kita dinyatakan lebih dari 6000 kali dalam Alkitab; jangan salah, Dia ingin kita
mengenal nama-Nya. Dia mengatakan kepada kita dalam firman-Nya bahwa barangsiapa yang
berseru memanggil nama-Nya akan diselamatkan (Roma 10:13, Kisah 2:21, Yoel 2:32). Kita
menyanyikan lagu-lagu tentang nama-Nya, “Terpujilah nama TUHAN” namun sekarang ini
banyak orang tidak tahu siapa nama-Nya. Dia bahkan mengatakan kepada kita dalam firman-Nya
bahwa kita akan melupakan nama-Nya (Yeremia 23:26-27).

Nah, sudah waktunya kita berhubungan kembali dengan Bapa Surgawi kita pada tingkatan yang
lebih pribadi dengan mengenal dan memanggil Nama-Nya! Nama-nya dalam teks Ibrani asli
adalah ‫יהוה‬, huruf Ibrani “YudHey-Vav-Hey” yang dapat ditulis sebagai YHWH atau YHVH.
Sebagian orang mengucapkan Nama “Ye HO Vah”, yang lainnya mengucapkan “Ya HOO ah”,
dan ada yang menyebutnya “YAHWEH”. Tidak peduli bagaimana Anda memilih untuk
mengucapkan Nama, pastilah akan lebih berkenan kepada-Nya ketimbang hanya menggunakan
“gelar TUHAN” yang juga berlaku bagi banyak “Tuhan-tuhan” dan “Dewa-dewa” Pagan lainnya.

Untuk menghormati nama-Nya, Anda akan melihat penggunaan Nama YAHWEH di sepanjang
kalender ini.

September 2017
Bacaan Mingguan:

2 September 2017

Parashat Ki Tetze “Apabila engkau pergi”

 Torah: Ulangan 21:10-25:19


 Haftarah: Yesaya 52:13-54:10
 Brit Chadashah: Matius 5:27-32, 19:1-12, 22:23-32; Markus 10:2-12, 12:18-27; Lukas
20:27-38; 1Korintus 9:4-18; Galatia 3:9-14; 1Timotius 5:17-18

9 September 2017

Parashat Ki Tavo “Apabila engkau telah masuk”

 Torah: Ulangan 26:1-29:9


 Haftarah: Yesaya 60:1-22
 Brit Chadashah: Matius 13:1-23; Lukas 21:1-4; Kisah 28:17-31; Roma 11:1-15

16 September 2017

Parashat Nitzavim “Kamu semua berdiri”

 Torah: Ulangan 29:10-30:20


 Haftarah: Yesaya 61:1-63:9
 Brit Chadashah: Roma 9:30-10:13; Ibrani 12:14-15

Parashat Vayelekh “Dan keluarlah”

 Torah: Ulangan 31:1-30


 Haftarah: Hosea 14:1-9; Yoel 2:15-27; Mikha 7:18-20
 Brit Chadashah: Ibrani 13:5-8
21, 30 September 2017

 Bacaan Khusus: Yom Teruah / Hari Raya Peniupan Sangkakala / Rosh Hashanah / Tahun
Baru Ibrani 5778, Yom Kippur / Hari Raya Penebusan

23 September 2017 Shabbat Shuva / Shabbat Kembali

Parashat Ha’azinu “Pasanglah telinga”

 Torah: Ulangan 32:1-52


 Haftarah: 2Samuel 22:1-51
 Brit Chadashah: Roma 10:14-21; 12:14-21; Ibrani 12:28-29

Oktober 2017

Bacaan Mingguan:

5-12 Oktober 2017

 Bacaan Khusus: Sukkot / Hari Raya Pondok Daun / Tabernakel, Shmini Atzeret

14 Oktober 2017

Parashat B’resheet “Pada Mulanya”

 Torah: Kejadian 1:1-6:8


 Haftarah: Yesaya 42:5-43:10
 Brit Chadashah: Matius 1:1-17; 19:3-9; Markus 10:1-12; Lukas 3:23-38; Yohanes 1:1-18;
1Korintus 6:15-20; 15:35-58; Roma 5:12-21; Efesus 5:21-32; Kolose 1:14-17; 1Timotius
2:11-15; Ibrani 1:1-3; 3:7-4:11; 11:1-7; 2Petrus 3:3-14; Wahyu 21:1-5; 22:1-5

21 Oktober 2017
Parashat Noach “Nuh atau Istirahat”

 Torah: Kejadian 6:9-11:32


 Haftarah: Yesaya 52:13-55:5
 Brit Chadashah: Matius 24:36-51; Lukas 17:26-37; Kisah 2:1-16; 1Petrus 3:18-22; 2Petrus
2:5

28 Oktober 2017

Parashat Lekh L’kha “Keluarlah Kamu”

 Torah: Kejadian 12:1-17:27


 Haftarah: Yesaya 40:27-41:16
 Brit Chadashah: Kisah 7:1-8; Roma 3:19-5:6; Galatia 3:5-18; 5:1-6; Kolose 2:11-15; Ibrani
7:1-19, 11:8-12

November 2017

Bacaan Mingguan:

4 November 2017

Parashat Vayera “Dan Dia Menampakkan Diri”

 Torah: Kejadian 18:1-22:24


 Haftarah: 2Raja 4:1-37
 Brit Chadashah: Lukas 17:26-37; Roma 9:6-9; Galatia 4:21-31; Ibrani 6:13-20, 11:13-19;
Yakobus 2:14-24; 2Petrus 2:4-10

11 November 2017

Parashat Hayyei Sarah “Hidup Sara”


 Torah: Kejadian 23:1-25:18
 Haftarah: 1Raja 1:1-31
 Brit Chadashah: Matius 8:19-22, 27:3-10; Lukas 9:57-62

18 November 2017

Parashat Tol’dot “Silsilah”

 Torah: Kejadian 25:19-28:9


 Haftarah: Maleakhi 1:1-2:7
 Brit Chadashah: Roma 9:6-16; Ibrani 11:20, 12:14-17

25 November 2017

Parashat Vayetze “Dan Dia Keluar”

 Torah: Kejadian 28:10-32:2


 Haftarah: Hosea 11:7-14:9
 Brit Chadashah: Yohanes 1:43-51

Desember 2017

Bacaan Mingguan:

2 Desember 2017

Parashat Vayishlach “Dan Dia Mengutus”

 Torah: Kejadian 32:3-36:43


 Haftarah: Hosea 11:7-12:11; Obaja 1-21
 Brit Chadashah: 1Korintus 5:1-13; Wahyu 7:1-12
9 Desember 2017

Parashat Vayeshev “Dan Dia Tinggal”

 Torah: Kejadian 37:1-40:23


 Haftarah: Amos 2:6-3:8
 Brit Chadashah: Kisah 7:9-16

12-19 Desember 2017

 Bacaan Khusus: Chanukah / Hari Raya Terang

16 Desember 2017

Parashat Mikketz “Pada Akhir”

 Torah: Kejadian 41:1-44:17


 Haftarah: 1Raja 3:15-4:1
 Brit Chadashah: Kisah 7:9-16

23 Desember 2017

Parashat Vayigash “Dan Dia Mendekat”

 Torah: Kejadian 44:18-47:27


 Haftarah: Yehezkiel 37:15-28
 Brit Chadashah: Kisah 7:9-16

30 Desember 2017

Parashat Vayechi “Dan Dia Hidup”

 Torah: Kejadian 47:28-50:26


 Haftarah: 1Raja 2:1-12
 Brit Chadashah: Kisah 7:9-16; Ibrani 11:21-22; 1Petrus 1:1-9, 2:11-17
Januari 2018

Bacaan Mingguan:

6 Januari 2018

Parashat Sh’mot “Nama-nama”

 Torah: Keluaran 1:1-6:1


 Haftarah: Yesaya 27:6-28:13, 29:22-23; Yeremia 1:1-2:3
 Brit Chadashah: Matius 22:23-33, 41-46; Markus 12:18-27, 35-37; Lukas 20:27-44; Kisah
3:12-15, 5:27-32, 7:17-36, 22:12-16, 24:14-16; Ibrani 11:23-26

13 Januari 2018

Parashat Va’era “Aku Menampakkan Diri”

 Torah: Keluaran 6:2-9:35;


 Haftarah: Yehezkiel 28:25-29:21
 Brit Chadashah: Roma 9:14-17; 2Korintus 6:14-7:1

20 Januari 2018

Parashat Bo “Pergilah”

 Torah: Keluaran 10:1-13:16;


 Haftarah: Yeremia 46:13-28
 Brit Chadashah: Lukas 2:22-24; Yohanes 19:31-37; Kisah 13:16-23; Wahyu 8:6-9:12,
16:1-21

27 Januari 2018
Parashat B’shallach “Ketika Ia Menyuruh”

 Torah: Keluaran 13:17-17:16


 Haftarah: Hakim 4:4-5:31
 Brit Chadashah: Lukas 2:22-24; Yohanes 6:25-35, 19:31-37; 1Korintus 10:1-13; 2Korintus
8:1-15; Wahyu 15:1-4

31 Januari 2018

Bacaan Khusus: Tu BiSh’vat / Tahun Baru Pepohonan

Februari 2018

Bacaan Mingguan:

3 Februari 2018

Parashat Yitro “Yitro”

 Torah: Keluaran 18:1-20:26


 Haftarah: Yesaya 6:1-7:6; 9:6-7; 6:1-13
 Brit Chadashah: Matius 5:21-30; 15:1-11; 19:16-30; Markus 7:5-15; 10:17-31; Lukas
18:18-30; Kisah 6:1-7; Roma 2:17-29; 7:7-12; 13:8-10; Efesus 6:1-3; 1Timotius 3:1-14;
2Timotius 2:2; Titus 1:5-9; Ibrani 12:18-29; Yakobus 2:8-13; 1Petrus 2:9-10

10 Februari 2018 Shabbat Shekalim / Shabbat Shikal

Parashat Mishpatim “Keputusan-keputusan”

 Torah: Keluaran 21:1-24:18


 Haftarah: Yeremia 34:8-22; 33:25-26
 Brit Chadashah: Matius 5:38-42, 15:1-20; Markus 7:1-23; Kisah 23:1-11; Ibrani 9:15-22,
10:28-39

17 Februari 2018

Parashat T’rumah “Persembahan Hunjukan”

 Torah: Keluaran 25:1-27:19


 Haftarah: 1Raja 5:12-6:13; Yesaya 66:1-24
 Brit Chadashah: Matius 13:1-53; Ibrani 8:1-6, 9:23-24, 10:1

24 Februari 2018 Shabbat Zachor / Shabbat Peringatan

Parashat Tetzaveh “Engkau Harus Memerintahkan”

 Torah: Keluaran 27:20-30:10


 Haftarah: Yehezkiel 43:10-27
 Brit Chadashah: Filipi 4:10-20

28 Februari 2018

 Bacaan Khusus: Ta’anit Esther / Puasa Ester

Maret 2018

Bacaan Mingguan:

1, 2, 30, 31 Maret 2018

 Bacaan Khusus: Purim, Shushan Purim, Pesakh / Hari Raya Paskah, Chag Hamatzot / Hari
Raya Roti Tidak Beragi
3 Maret 2018

Parashat Ki Tissa “Apabila Engkau Menghitung”

 Torah: Keluaran 30:11-34:35


 Haftarah: 1Raja 18:1-39
 Brit Chadashah: Lukas 11:14-20; Kisah 7:35-8:1; 1Korintus 10:1-13; 2Korintus 3:1-18

10 Maret 2018 Shabbat Parah / Shabbat Lembu Merah

Parashat Vayak’hel “Dan Dia Mengumpulkan”

 Torah: Keluaran 35:1-38:20


 Haftarah: 1Raja 7:13-50
 Brit Chadashah: 2Korintus 9:1-15; Ibrani 9:1-14; Wahyu 11:1-13

Parashat Pekudei “Perincian-perincian”

 Torah: Keluaran 38:21-40:38


 Haftarah: 1Raja 7:51-8:21
 Brit Chadashah: Wahyu 15:5-8

17 Maret 2018 Shabbat HaChodesh / Shabbat Kudus

Parashat Vayikra “Dan Dia Memanggil”

 Torah: Imamat 1:1-5:26


 Haftarah: Yesaya 43:21-44:23
 Brit Chadashah: Roma 8:1-13; Ibrani 10:1-14, 13:10-16

24 Maret 2018 Shabbat HaGadol / Shabbat Besar

Parashat Tzav “Perintahkanlah”

 Torah: Imamat 6:8 – 8:36


 Haftarah: Yeremia 7:21-8:3; 9:23-24
 Brit Chadashah: Markus 12:28-34; Roma 12:1-2; 1Korintus 10:14-23

April 2018
Bacaan Mingguan:

31 Maret – 6 April 2018

 Bacaan Khusus: Chag Hamatzot / Hari Raya Roti Tidak Beragi

7 April 2018

Parashat Sh’mini “Kedelapan”

 Torah: Imamat 9:1-11:47


 Haftarah: 2Samuel 6:1-7:17
 Brit Chadashah: Markus 7:1-23; 2Korintus 6:14-7:1; Galatia 2:11-16; 1Petrus 1:14-16

14 April 2018

Parashat Tazria “Mengandung”

 Torah: Imamat 12:1-13:59


 Haftarah: 2Raja 4:42-5:19
 Brit Chadashah: Matius 8:1-4, 11:2-6; Markus 1:40-45, 5:1-43; Lukas 2:22-24, 5:12-16,
7:18-23

Parashat M’tzora “Kusta”

 Torah: Imamat 14:1-15:33


 Haftarah: 2Raja 7:3-20
 Brit Chadashah: Matius 9:20-26; Markus 5:24b-34; Lukas 8:42b-48; Ibrani 13:4

21 April 2018

Parashat Aharei Mot “Setelah Kematian”


 Torah: Imamat 16:1-18:30
 Haftarah: Yehezkiel 22:1-19
 Brit Chadashah: Roma 3:19-28, 9:30-10:13; 1Korintus 5:1-13; 2Korintus 2:1-11; Galatia
3:10-14; Ibrani 7:23-10:25

Parashat K’doshim “Kudus”

 Torah: Imamat 19:1-20:27


 Haftarah: Yehezkiel 20:1-20; Amos 9:7-15
 Brit Chadashah: Matius 5:33-37; 43-48; 15:1-11; 19:16-30; 22:33-40; Markus 7:1-23;
12:28-34; Lukas 10:25-37; Roma 13:8-10; Galatia 5:13-26 ; 1Petrus 1:13-21; Yakobus 2:1-
9

28 April 2018

Parashat Emor “Berbicaralah”

 Torah: Imamat 21:1-24:23


 Haftarah: Yehezkiel 44:15-31
 Brit Chadashah: Matius 5:38-42; Galatia 3:26-29

Mei 2018

Bacaan Mingguan:

5 Mei 2018

Parashat B’har “Di Gunung Sinai”

 Torah: Imamat 25:1-26:2


 Haftarah: Yeremia 32:6-27
 Brit Chadashah: Lukas 4:16-21; 1Korintus 7:21-24; Galatia 6:7-10
12 Mei 2018

Parashat B’chukkotai “Menurut Ketetapan-Ku”

 Torah: Imamat 26:3-27:34


 Haftarah: Yeremia 16:19-17:14
 Brit Chadashah: Yohanes 14:15-21, 15:10-12; 1Yohanes

19 Mei 2018

Parashat B’midbar “Di Padang Gurun”

 Torah: Bilangan 1:1-4:20


 Haftarah: Hosea 2:1-22
 Brit Chadashah: Lukas 2:1-7; 1Korintus 12:12-31

20 Mei 2018

 Bacaan Khusus: Shavu’ot / Hari Raya Pentakosta

26 Mei 2018

Parashat Naso “Hitunglah”

 Torah: Bilangan 4:21-7:89


 Haftarah: Hakim 13:2-25
 Brit Chadashah: Yohanes 7:53-8:11; Kisah 21:17-32

Juni 2018

Bacaan Mingguan:
2 Juni 2018

Parashat B’ha’alotkha “Apabila Engkau Memasang”

 Torah: Bilangan 8:1-12:16


 Haftarah: Zakharia 2:14-4:7
 Brit Chadashah: Yohanes 19:31-37; Ibrani 3:1-6

9 Juni 2018

Parashat Shlach L’cha “Utuslah”

 Torah: Bilangan 13:1-15:41


 Haftarah: Yosua 2:1-24
 Brit Chadashah: Ibrani 3:7-19

16 Juni 2018

Parashat Korach “Korah”

 Torah: Bilangan 16:1-18:32


 Haftarah: 1Samuel 11:14-12:22
 Brit Chadashah: 2Timotius 2:8-21; Yudas 1-25

23 Juni 2018

Parashat Chukkat “Ketetapan”

 Torah: Bilangan 19:1-22:1


 Haftarah: Hakim 11:1-33
 Brit Chadashah: Yohanes 3:9-21, 4:3-30, 12:27-50

30 Juni 2018

Parashat Balak “Balak”

 Torah: Bilangan 22:2-25:9


 Haftarah: Mikha 5:7-6:8
 Brit Chadashah: 2Petrus 2:1-22; Yudas 11; Wahyu 2:14-15

Juli 2018
Bacaan Mingguan:

7 Juli 2018

Parashat Pinchas “Pinehas”

 Torah: Bilangan 25:10-29:40


 Haftarah: 1Raja 18:46-19:21
 Brit Chadashah: Matius 26:1-30; Markus 14:1-26; Lukas 22:1-20; Yohanes 2:13-22; 7:1-
13; 37-39; 11:55-12:1; 13:1; 18:28, 39; 19:14; Kisah 2:1-21; 12:3-4; 20:5-6, 16; 27:9-11;
1Korintus 5:6-8; 16:8; Ibrani 11:28

14 Juli 2018

Parashat Mattot “Suku-suku”

 Torah: Bilangan 30:1-32:42


 Haftarah: Yeremia 1:1-2:3
 Brit Chadashah: Matius 5:33-37

Parashat Masa’ei “Perjalanan-perjalanan”

 Torah: Bilangan 33:1-36:13


 Haftarah: Yeremia 2:4-28; 3:4; 4:1-2
 Brit Chadashah: Yakobus 4:1-12

21 Juli 2018 Shabbat Chazon / Shabbat Penglihatan

Parashat D’varim “Perkataan-perkataan”

 Torah: Ulangan 1:1-3:22


 Haftarah: Yesaya 1:1-27
 Brit Chadashah: Yohanes 15:1-11; Ibrani 3:7-4:11

22 Juli 2018

 Bacaan Khusus: Tisha B’Av / 9 Av, peringatan kehancuran Bait Suci

28 Juli 2018 Shabbat Nachamu / Shabbat Penghiburan

Parashat Va’etchanan “Dan aku berdoa”

 Torah: Ulangan 3:23-7:11


 Haftarah: Yesaya 40:1-26
 Brit Chadashah: Matius 4:1-11, 22:33-40; Markus 12:28-34; Lukas 4:1-13; 10:25-37;
Kisah 13:13-43; Roma 3:27-31; 1Timotius 2:1-6; Yakobus 2:14-26

Agustus 2018

Bacaan Mingguan:

4 Agustus 2018

Parashat Ekev “Karena itu”

 Torah: Ulangan 7:12-11:25


 Haftarah: Yesaya 49:14-51:3
 Brit Chadashah: Matius 4:1-11; Lukas 4:1-13; Yakobus 5:7-11

11 Agustus 2018

Parashat Re’eh “Lihatlah”

 Torah: Ulangan 11:26-16:17


 Haftarah: Yesaya 54:11-55:5
 Brit Chadashah: 1Korintus 5:9-13; 1Yohanes 4:1-6

18 Agustus 2018

Parashat Shof’tim “Hakim-hakim”

 Torah: Ulangan 16:18-21:9


 Haftarah: Yesaya 51:12-53:12
 Brit Chadashah: Matius 5:38-42, 18:15-20; Kisah 3:13-26, 7:35-53; 1Korintus 5:9-13;
1Timotius 5:17-22; Ibrani 10:28-31

25 Agustus 2018

Parashat Ki Tetze “Apabila engkau pergi”

 Torah: Ulangan 21:10-25:19


 Haftarah: Yesaya 52:13-54:10
 Brit Chadashah: Matius 5:27-32, 19:1-12, 22:23-32; Markus 10:2-12, 12:18-27; Lukas
20:27-38; 1Korintus 9:4-18; Galatia 3:9-14; 1Timotius 5:17-18

September 2018

Bacaan Mingguan:

1 September 2018

Parashat Ki Tavo “Apabila engkau telah masuk”

 Torah: Ulangan 26:1-29:9


 Haftarah: Yesaya 60:1-22
 Brit Chadashah: Matius 13:1-23; Lukas 21:1-4; Kisah 28:17-31; Roma 11:1-15
8 September 2018

Parashat Nitzavim “Kamu semua berdiri”

 Torah: Ulangan 29:10-30:20


 Haftarah: Yesaya 61:1-63:9
 Brit Chadashah: Roma 9:30-10:13; Ibrani 12:14-15

15 September 2018 Shabbat Shuva / Shabbat Kembali

Parashat Vayelekh “Dan keluarlah”

 Torah: Ulangan 31:1-30


 Haftarah: Hosea 14:1-9; Yoel 2:15-27; Mikha 7:18-20
 Brit Chadashah: Ibrani 13:5-8

22 September 2018

Parashat Ha’azinu “Pasanglah telinga”

 Torah: Ulangan 32:1-52


 Haftarah: 2Samuel 22:1-51
 Brit Chadashah: Roma 10:14-21; 12:14-21; Ibrani 12:28-29

29 September 2018

Parashat V’Zot Habrachah “Inilah berkat”

 Torah: Ulangan 33:1-34:12, Kejadian 1:1-2:3


 Haftarah: Yosua 1:1-18;
 Brit Chadashah: Matius 17:1-9; Markus 9:2-10; Lukas 9:28-36; Yudas 3-4, 8-10; Wahyu
22:1-5

Waktu-waktu Tahunan Yang Ditetapkan

MUSIM SEMI

Tiga yang pertama dari Waktu-waktu Yang Ditetapkan YAHWEH Elohim, Paskah, Roti Tidak
Beragi, dan Buah Sulung dirayakan selama periode satu minggu di musim semi. Banyak yang
menyebut minggu ini sebagai minggu Paskah atau minggu Roti Tidak Beragi karena tiga dari
Waktu-waktu Yang Ditetapkan ini berhubungan dengan pembebasan bangsa Israel keluar dari
Mesir, dan bagi orang-orang percaya, pembebasan akhir kita dari kematian oleh Yeshua. Yang ke-
4 dari Waktu-waktu Yang Ditetapkan di musim semi adalah Pentakosta/Perayaan Tujuh Minggu
atau Shavu’ot (minggu minggu) dan terjadi 7 minggu kemudian. Ikhtisar berikut akan membantu
Anda dalam memahami.

PASKAH & ROTI TIDAK BERAGI

Perjanjian Lama

“Inilah hari-hari raya yang ditetapkan YAHWEH, hari-hari pertemuan kudus, yang harus kamu
maklumkan masing-masing pada waktunya yang tetap. Dalam bulan yang pertama, pada tanggal
empat belas bulan itu, pada waktu senja, ada Paskah bagi YAHWEH. Dan pada hari yang kelima
belas bulan itu ada hari raya Roti Tidak Beragi bagi YAHWEH; tujuh hari lamanya kamu harus
makan roti yang tidak beragi. Pada hari yang pertama kamu harus mengadakan pertemuan kudus,
janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan berat. Kamu harus mempersembahkan korban api-
apian kepada YAHWEH tujuh hari lamanya; pada hari yang ketujuh haruslah ada pertemuan
kudus, janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan berat.” (Imamat 23:4-8)
Paskah/Roti Tidak Beragi memperingati pembebasan Elohim atas anak-anak Israel sebagai budak
dari Mesir. YAHWEH Elohim mengutus Musa untuk menghadapi Firaun Mesir dengan pesan
“biarkan umat-Ku pergi” disertai dengan tanda-tanda, keajaiban-keajaiban, mujizat-mujizat, dan
serangkaian tulah-tulah untuk menegaskan kehendak-Nya. Namun, Firaun terus-menerus menolak,
jadi setelah tulah ke-9, YAHWEH Elohim memerintahkan umat-Nya untuk membunuh seekor
anak domba “tanpa cacat” (Keluaran 12:5) dan untuk menutupi ambang pintu dan tiang pintu
rumah mereka dengan darah anak domba yang tidak bercacat itu.

“Maka Aku akan melintas di Tanah Mesir pada malam itu. Dan Aku akan memukul setiap anak
sulung di Tanah Mesir, mulai dari manusia bahkan sampai ternak. Dan ke atas semua ilah Mesir
Aku akan menjatuhkan penghakiman. Akulah YAHWEH! Dan, darah pada rumah-rumah tempat
kamu berdiam di sana, akan menjadi seperti tanda bagimu; maka Aku akan melihat darah itu, dan
Aku akan lewat di atas kamu, dan tulah yang membinasakan tidak akan ada padamu, ketika Aku
mendatangkan pukulan atas Tanah Mesir.” (Keluaran 12:12-13) Malam itu di tengah malam,
YAHWEH Elohim memukul semua anak sulung di Mesir – termasuk anak Firaun sendiri – tetapi
Dia “melewati” rumah-rumah yang ada darah domba yang dioleskan ke bingkai pintu seperti yang
Dia instruksikan. Akhirnya, Firaun melepaskan orang Israel pergi.

Ini adalah tulah terakhir yang membebaskan orang Israel dari perbudakan di Mesir. Karena itu,
YAHWEH Elohim menyatakan; “Hari ini akan menjadi hari peringatan bagimu. Dan kamu harus
merayakannya, suatu hari raya bagi YAHWEH di sepanjang generasi-generasimu. Kamu harus
merayakannya sebagai suatu ketetapan untuk selamanya. Tujuh hari lamanya kamu harus makan
roti tidak beragi. Sungguh, pada hari pertama kamu harus menyingkirkan ragi dari rumahmu.
Sebab, setiap orang yang memakan roti yang beragi dari hari pertama sampai hari ketujuh, maka
haruslah nyawanya dilenyapkan dari Israel. Dan pada hari pertama akan ada pertemuan kudus,
juga pada hari ketujuh akan ada pertemuan kudus bagimu. Segala pekerjaan tidak boleh dilakukan
di dalamnya, hanya apa yang perlu dimakan oleh setiap jiwa, itu saja yang dapat dilakukan
bagimu. Dan kamu harus memelihara hari raya Roti Tidak Beragi, karena pada hari yang sama itu
Aku telah membawa pasukanmu keluar dari Tanah Mesir. Dan kamu harus memelihara hari itu di
sepanjang generasi-generasimu, suatu ketetapan untuk selamanya. (Keluaran 12:14-17)

Penggenapan Perjanjian Baru

Yeshua (nama Ibrani Yesus), hidup dalam kesempurnaan dan tanpa dosa, dan telah menyediakan
kita jalan menuju keselamatan. Dia menunjukkan belas kasihan kepada mereka yang
membutuhkan, dan dengan berani menantang ajaran-ajaran sesat dari otoritas keagamaan yang
berkuasa yang pada akhirnya berkolaborasi dengan otoritas politik untuk menyalibkan Dia pada
Paskah. Melalui penumpahan darah-Nya tepat pada Waktu Yang Ditetapkan ini, Dia telah
menjadi kurban Paskah tertinggi kita dan “Anak domba Elohim yang sempurna yang
menghapus dosa dunia” (Yohanes 1:29). Dia dikuburkan pada waktu perayaan Roti Tidak Beragi,
tanpa “ragi” dosa di dalam hidupan-Nya. Begitu kita menerima darah-Nya untuk keselamatan, kita
juga harus mati terhadap daging kita, dan menyingkirkan ragi dosa dan kemunafikan dari
kehidupan kita. Inilah pesan persis dari kedatangan Yeshua, ini adalah pesan pertobatan untuk
pengampunan dosa; “Dan dalam Nama-Nya, diberitakan pertobatan dan penghapusan dosa kepada
segala bangsa, dengan mulai dari Yerusalem.” (Lukas 24:47)

Kita harus bertobat dari dosa kita (berpaling daripadanya). Itu tidak hanya sekedar merasa buruk
karena hal tersebut; ini adalah penyangkalan terhadap daging (jalan-jalan kita yang berdosa) dan
hidup oleh Roh. “Oleh karena itu, sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di
dalam HaMashiakh Yeshua, yang tidak hidup menurut daging, tetapi menurut Roh.” (Roma 8:1)
“Dan aku berkata, hiduplah di dalam Roh, dan kamu sekali-kali tidak akan memenuhi keinginan
daging.” (Galatia 5:16) Kita melihat betapa pentingnya untuk tidak berjalan dalam hawa nafsu
keinginan daging kita. Dalam 1Korintus pasal 5 kita melihat Paulus memberikan teguran keras
karena ada imoralitas seksual di antara tubuh orang-orang percaya yang tidak ditindak. Dia
mengatakan kepada mereka supaya “menyerahkan orang seperti ini kepada Satan, menuju
kebinasaan dagingnya, agar rohnya dapat diselamatkan pada Hari Tuhan Yeshua.
Kesombonganmu itu tidak baik. Tidakkah kamu mengetahui bahwa sedikit ragi mengkhamirkan
seluruh adonan? Jadi, bersihkanlah ragi yang lama supaya kamu dapat menjadi adonan yang baru,
sebagaimana kamu juga tidak beragi karena HaMashiakh, Paskah kita juga telah dikurbankan ganti
kita. Karena itu, kita dapat merayakan perayaan bukan dengan ragi yang lama, bukan pula dengan
ragi keburukan dan kejahatan, melainkan dengan tidak beragi, yaitu kemurnian dan kebenaran.”
(1Korintus 5:5-8)

Ini adalah masalah serius! Sama seperti yang Paulus nyatakan, kita memang harus merayakan Hari
Raya Roti Tidak Beragi, menyingkirkan ragi dosa dari kehidupan kita, dan berjalan menurut Roh
bersama saudara-saudari kita sebagai suatu “adonan tidak beragi” yang baru.

Gagasan Merayakan Waktu Yang Ditetapkan Ini

Adakan makan “Paskah” khusus yang mencakup roti tidak beragi, (petang hari raya Paskah adalah
Hari ke-1 Roti Tidak Beragi), dan bacalah kisah Paskah di Keluaran 12 dan pelajari banyak cara
indah tentang bagaimana Yeshua menggenapinya. Dapatkan penghargaan baru atas harga
keselamatan kita yang sangat mahal dengan membaca kisah Injil tentang kematian Yeshua dan
penguburan, demikian juga kitab-kitab profetik seperti Mazmur 22 dan Yesaya 52:13-53:12 yang
ditulis lebih dari 700 tahun sebelum kehidupan Yeshua di bumi yang memberikan rincian yang
sangat mendetail seputar peristiwa-peristiwa ini. Baca Kisah Para Rasul 8:26-40 untuk melihat
bagaimana Filipus menggunakan pasal kitab Yesaya 53 untuk berkhotbah tentang Yeshua. Selama
Paskah, waktu kita memecahkan roti yang mewakili tubuh-Nya dan minum dari cawan yang
mewakili darah perjanjian baru-Nya, yang telah ditumpahkan bagi banyak orang; marilah kita
mengingat pengorbanan besar dari Anak Domba Elohim Abadi kita dengan memuji dan
memuliakan Dia atas apa yang telah Dia lakukan bagi kita. Hari ke-1 dan Hari ke-7 Roti Tidak
Beragi adalah “Pertemuan Kudus” jadi kami harap Anda dapat merencanakan untuk mengatur
hari-hari yang dikuduskan ini dan berkumpul bersama dengan orang-orang percaya untuk waktu
ibadah, pelajaran, dan persekutuan.

Sesuai dengan Kitab Suci, Anda mungkin juga ingin melakukan persiapan untuk waktu ini dengan
menyingkirkan ragi dari rumah Anda. Anda secara khusus akan menikmati buah dari
“pembersihan musim semi” rumah Anda. Mintalah anak-anak terlibat untuk memastikan setiap
remah terakhir telah disingkirkan sambil mengajarkan mereka makna spiritual dari aktivitas ini. Ini
mungkin terasa aneh pada awalnya tapi sungguh menakjubkan apa yang bisa terjadi di alam
spiritual waktu kita melakukan hal-hal di alam fisik. Harap diingat bahwa tindakan menyingkirkan
ragi secara fisik dari rumah kita tidaklah mengubah hal batin kita. Kita perlu memastikan bahwa
penyingkiran ragi fisik kita adalah tanda lahiriah dari kenyataan batin. Sementara menyingkirkan
ragi dari rumah kita, kita perlu menggali lebih dalam dan mencari Bapa pada waktu kita secara
aktif mencari dan menyingkirkan “ragi spiritual”, yaitu “dosa” dan “pengajaran salah” dari
kehidupan kita. (Matius 16:12)

Ingatlah harga yang mahal yang harus dibayar oleh Yeshua untuk menyelamatkan kita secara
hukum dari kematian yang disebabkan oleh upah dosa yang layak kita dapatkan. Sulit
membayangkan bagaimana hal itu begitu menghancurkan hati YAHWEH untuk berdiri dan
menyaksikan pukulan-pukulan tanpa henti yang harus ditanggung secara tidak adil oleh Anak
Domba-Nya yang berharga demi kepentingan kita. Dipermalukan, dicemooh, disiksa, dan akhirnya
dibunuh dengan kesakitan hebat harus dialami seorang laki-laki sederhana yang mengajar kita
bagaimana menjalankan hidup tanpa dosa untuk menghormati Pencipta Alam Semesta, ketimbang
hidup di bawah beban-beban besar dari tradisi-tradisi buatan manusia yang ditumpukkan di atas
kita oleh “otoritas-otoritas agama” pada zaman-Nya. Dan marilah kita juga mengingat belas
kasihan YAHWEH yang besar dalam Perjanjian Lama. Dia mendengar tangisan anak-anak-Nya
dan membebaskan mereka dengan tangan dan lengan kuat-Nya yang terulur, membawa orang-
orang Israel keluar dari Mesir dan keluar dari perbudakan.

Setiap tulah yang membawa kepada kebebasan mereka adalah pukulan langsung terhadap masing-
masing “elohim/dewa-dewa” Pagan Mesir. Pencipta kita ingin kita menceritakan kisah tulah-tulah
sehingga kita dapat memperoleh kekuatan dalam mengetahui bahwa Elohim kita adalah Elohim di
atas semua “elohim” lainnya dan tidak ada “elohim” lain yang dapat menandingi. Dialah yang
akan berperang bagi kita dan tidak ada yang terlalu besar yang tidak dapat Dia tangani! Kita juga
melihat bahwa ketika Dia sampai kepada tulah terakhir-Nya, dibutuhkan iman, tindakan dan
ketaatan dari anak-anak-Nya untuk diselamatkan. Apa itu iman, tindakan dan ketaatan? Mereka
harus percaya apa yang Dia katakan dan taat dengan mengoleskan darah seekor anak domba yang
sempurna dan tidak bercacat ke ambang pintu dan tiang pintu rumah mereka supaya anak sulung
mereka diselamatkan. Ini sama untuk kita hari ini; kita punya pilihan kehendak bebas untuk
beriman untuk mendengarkan dan mentaati Pencipta kita, untuk menerima Yeshua sebagai Tuhan
dan Juruselamat kita dan untuk mengenakan darah-Nya ke dalam hati dan pikiran kita sehingga
kita pun dapat mati terhadap daging kita setiap hari, tidak menyimpan ragi kebencian atau
kejahatan, namun hanya roti ketulusan dan kebenaran yang tidak beragi. Melalui iman kepada-Nya
dan menerima pemberian-Nya yang cuma-cuma, yang menyelamatkan kita dan membebaskan kita
dari perbudakan; dan mengajarkan kita bagaimana untuk tetap bebas dari perbudakan itu melalui
Firman-Nya dan oleh Roh-Nya.

Melalui perjalanan ini, YAHWEH juga ingin kita tahu bahwa mungkin ada waktu-waktu ketika
dunia kita sepertinya tertutup bagi kita dan kita merasa tidak ada jalan keluar. Dia ingin kita tahu
bahwa Dia menyertai kita, Dia setia dan Dia adalah yang dapat dan akan membelah lautan bagi
kita! Dan setiap musim semi, Dia ingin kita merayakan Hari Raya Roti Tidak Beragi, dan berbagi
kisah pembebasan yang luar biasa dari Mesir dan penyelamatan tertinggi-Nya melalui darah
Yeshua bersama keluarga, teman, dan tetangga kita. Tulah-tulah dalam Eksodus sangat mirip
dengan yang berhubungan dengan meterai-metarai, sangkakala-sangkakala, dan cawan-cawan
murka yang dijelaskan dalam kitab Wahyu. Dia ingin kita mendengar cerita ini berulang-ulang kali
sehingga ketika hari-hari Penghakiman itu tiba, kita tidak akan takut tetapi percaya bahwa Dia
akan menyediakan tempat perlindungan “seperti Goshen” seperti yang Dia lakukan bagi orang-
orang Israel kuno di Mesir. Dan jika kita menghadapi penganiayaan atau bahkan maut karena kita
menuruti perintah-perintah Elohim dan kesaksian Yeshua (Wahyu 12:17, 14:12), kita tetap dapat
merasa aman karena mengetahui bahwa darah Anak Domba Elohim kita yang kekal telah
mengalahkan kuasa maut, dan memberi kita janji kehidupan yang kekal bersama Dia. HalleluYah!

BUAH SULUNG

Perjanjian Lama

Pada Hari Buah Sulung, ikatan “berkas-berkas gandum” (omer) dipersembahkan kepada imam-
imam orang Lewi yang “mengangkat” itu di hadapan YAHWEH Elohim sebagai tindakan untuk
mendedikasikan panen musim semi kepada-Nya. Persembahan Buah Sulung ini berlangsung pada
hari sesudah Shabbat mingguan yang terjadi pada minggu Roti Tidak Beragi (yakni, Buah Sulung
bertepatan pada hari “Minggu”). Imamat 23:10

Penggenapan Perjanjian Baru

Buah sulung adalah gambaran tentang kebangkitan Yeshua. Sesudah “tiga hari dan tiga malam” di
dalam rahim bumi (Matius 12:40), Yeshua bangkit dari antara orang mati pada Hari Buah
Sulung, dan menyerahkan kepada Bapa Surgawi kita persembahan “Buah Sulung dari
kebangkitan” – tubuh-tubuh kebangkitan dari orang-orang benar kuno yang sudah mati, yang
kuburan mereka terbuka waktu gempa bumi sesudah penyaliban Yeshua, dan terlihat berjalan
melewati jalan-jalan di Yerusalem (Matius 27:51-53).

“Namun sekarang, HaMashiakh telah dibangkitkan dari antara yang mati, Dia telah menjadi buah
sulung dari mereka yang telah meninggal. Sebab, karena kematian itu melalui seorang manusia,
maka kebangkitan orang-orang mati juga melalui seorang manusia. Sebab, bahkan sebagaimana
semua orang itu mati dalam Adam, demikian juga semua orang akan dihidupkan dalam
HaMashiakh. Namun masing-masing sesuai dengan urutannya: HaMashiakh sebagai buah sulung,
kemudian mereka yang milik HaMashiakh pada waktu kedatangan-Nya.” (1Korintus 15:20-23)
Kebangkitan Yeshua adalah konfirmasi dari janji kebangkitan masa depan semua orang percaya
(Yohanes 5:28-29).

Gagasan Merayakan Waktu Yang Ditetapkan Ini


Buah Sulung adalah hari sesudah Shabbat yang terjadi dalam minggu Roti Tidak Beragi. Kita tidak
diberitahu supaya beristirahat pada hari itu, namun bagaimanapun, ini adalah waktu yang tepat
untuk merayakan Kebangkitan Sang Raja! Luangkan waktu untuk mempersembahkan Kurban
Syukur dan Pujian kepada YAHWEH untuk janji Tuaian, untuk membangkitkan Yeshua, dan
untuk harapan akan kebangkitan yang akan datang.

PENTAKOSTA/SHAVU’OT – HARI RAYA TUJUH MINGGU

Perjanjian Lama

“Juga pada hari buah sulung, pada waktu kamu mempersembahkan korban sajian yang baru
kepada YAHWEH, pada Hari Raya Tujuh Minggumu, haruslah kamu mengadakan pertemuan
kudus; kamu tidak boleh melakukan sesuatu pekerjaan berat.” (Bilangan 28:26)

Pada Hari Buah Sulung, seorang imam mengangkat Omer (seberkas jelai) di hadapan YAHWEH
Elohim. Menghitung hari-hari Omer kemudian dimulai dan berlanjut sampai hari sesudah Shabbat
mingguan ketujuh, hari ke-50, yang disebut Shavu’ot atau Pentakosta. Juga dikenal sebagai Hari
Raya Tujuh Minggu, Hari Raya Panen, dan Buah Sulung Akhir. Ini adalah waktu untuk
mempersembahkan persembahan panen gandum musim panas yang baru kepada YAHWEH untuk
menunjukkan sukacita dan rasa syukur atas panen. Pentakosta juga menandai waktu Eksodus dari
Mesir, ketika api dari hadapan YAHWEH turun di atas Gunung Sinai di Arabia. (Galatia 4:25)
Musa menyuruh orang-orang berkumpul di kaki gunung, sementara dia mendaki untuk bertemu
dengan YAHWEH yang kemudian mendeklarasikan “10 Perintah” kepada semua orang yang hadir
hari itu. Dalam tindakan penghakiman selanjutnya atas dosa pemberontakan penyembahan anak
lembu emas pagan, 3000 orang mati.

Penggenapan Perjanjian Baru

Yeshua menyuruh murid-murid-Nya untuk menunggu di Yerusalem sesudah penyaliban,


kebangkitan, dan kenaikan-Nya. “Dan lihatlah, Aku mengirimkan janji Bapa-Ku kepadamu, tetapi
tinggallah di kota Yerusalem sampai kamu diperlengkapi kuasa dari tempat tinggi.” (Lukas 24:49)
“Dan ketika hari Pentakosta tiba, dengan seia sekata mereka semua terus berada bersama-sama.”
(Kisah 2:1) Murid-murid Yeshua berkumpul bersama-sama di Yerusalem sebagaimana Dia
menginstruksikan mereka, “dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti api yang bertebaran
dan hinggap di atas mereka masing-masing. Dan mereka semua dipenuhi oleh Roh Kudus, dan
mereka mulai berbicara dalam bahasa-bahasa yang berbeda, seperti yang terus-menerus Roh
berikan kepada mereka untuk mengucapkannya.” (Kisah 2:3-4) Orang-orang merespon khotbah
Petrus dengan pertobatan, dan sekitar 3000 orang ditambahkan kepada jumlah mereka hari itu
(Kisah 2:41), yang secara simbolis menghubungkan jumlah orang-orang yang binasa sebagai
akibat insiden anak lembu emas (Keluaran 32:28).

“Namun waktunya akan tiba, dan itu adalah sekarang, manakala para penyembah yang benar akan
menyembah kepada Bapa dalam roh dan kebenaran. Sebab Bapa pun sedang mencari orang-orang
yang menyembah Dia seperti itu. Elohim itu Roh, dan mereka yang menyembah Dia
seharusnyalah menyembah dalam roh dan kebenaran.” (Yohanes 4:23-24) Pentakosta adalah
waktu untuk menghancurkan anak lembu emas dalam kehidupan kita – praktek-praktek agamawi
dan tradisi-tradisi buatan manusia yang telah kita genggam begitu kuat, tapi tidak sesuai dengan
firman-Nya. Ini adalah waktu untuk sepenuhnya berkomitmen menyembah Bapa Surgawi kita
sebagaimana yang dipimpin oleh Roh-Nya, dan sesuai dengan Kebenaran-Nya – Firman Elohim.

Gagasan Merayakan Waktu Yang Ditetapkan Ini

Pentakosta selalu terjadi pada hari Minggu, dan dianggap sebagai “Pertemuan Kudus”. Ambillah
hari untuk datang bersama-sama dan menyembah YAHWEH dalam Roh dan dalam Kebenaran,
sesuai dengan firman-Nya, digerakkan oleh Roh-Nya, dan untuk menghormati Anak-Nya. Kitab
Suci menunjukkan bahwa kita harus menyiapkan dua ketul “roti beragi” selama perayaan ini.
Dalam salah satu perumpamaan-Nya, Yeshua membandingkan Kerajaan Surga dengan ragi, yang
menunjukkan bahwa pesan Kerajaan ini pada akhirnya akan memenuhi seluruh bumi pada
waktunya. (Lukas 13:20-21) Bacalah kisah inspirasional dalam kitab Kisah Para Rasul yang
menggambarkan Kuasa Kerajaan dari orang-orang percaya mula-mula yang mempraktekkan
karunia-karunia tanda-tanda, keajaiban-keajaiban, mujizat-mujizat, dan kesembuhan, sementara
mereka saling mengasihi satu sama lain dengan segenap hati. Secara aktif carilah pengurapan Roh
Kudus sehingga kita bisa menghasilkan banyak buah dan siap untuk menggunakan karunia-karunia
yang telah Dia berikan untuk mendatangkan Kerajaan Surga di Bumi!

Waktu-Waktu Tahunan Yang Ditetapkan

Musim Gugur

Tiga yang terakhir dari Waktu-waktu Yang Ditetapkan YAHWEH Elohim, Yom
Teruah/Sangkakala, Yom Kippur/Penebusan dan Sukkot/Tabernakel/Pondok Daun berlangsung
selama bulan Ibrani ke-7 dan berbicara tentang kedatangan Yeshua yang kedua.

Kami harap ulasan berikut ini akan membangkitkan kesukaan dan membantu Anda mengantisipasi
kedatangan-Nya kembali yang segera terjadi!

YOM TERUAH/HARI RAYA PENIUPAN SANGKAKALA

Perjanjian Lama

“Berbicaralah kepada bani Israel, dengan mengatakan: Dalam bulan ketujuh, pada tanggal satu
bulan itu, haruslah itu menjadi sabat bagimu, suatu peringatan peniupan nafiri, suatu pertemuan
kudus. Kamu tidak boleh melakukan pekerjaan apa pun, dan kamu harus mempersembahkan
persembahan api-apian kepada YAHWEH.” (Imamat 23:24-25)

Perjanjian Baru

Yeshua berkata, “Dan segera sesudah tribulasi pada hari-hari itu, matahari akan dijadikan gelap
dan bulan tidak akan memberi cahayanya dan bintang-bintang akan berjatuhan dari langit dan
kuasa-kuasa langit akan diguncangkan. Dan pada waktu itu tanda Anak Manusia akan tampak di
langit, dan kemudian semua suku-suku di bumi akan meratap dan mereka akan melihat Anak
Manusia ketika datang di atas awan di langit dengan kuasa dan kemuliaan yang besar. Dan Dia
akan mengutus para malaikat-Nya dengan bunyi sangkakala yang membahana, dan mereka
akan mengumpulkan orang-orang pilihan-Nya dari keempat penjuru mata angin, dari ujung langit
sampai ke ujungnya.” (Matius 24:29-31)

Kemungkinan Penggenapan Masa Depan

Yom Teruah adalah satu-satunya Waktu Tahunan Yang Ditetapkan dalam kalender Elohim yang
benar-benar terjadi pada bulan pertama. Ini adalah peringatan untuk meniup sangkakala yang
mungkin memperingati waktu ketika Anak Manusia akan mengutus para malaikat-Nya dengan
bunyi shofar surgawi yang dahsyat bunyinya, dan untuk mengumpulkan orang-orang pilihan-Nya.
Mungkinkah Dia sedang mempersiapkan kita untuk hari kedatangan-Nya?

“Tetapi mengenai waktu dan saat, hai saudara-saudara, kamu tidak punya keperluan untuk
dituliskan bagimu, karena kamu sendiri mengetahui dengan cermat, bahwa hari YAHWEH datang
sedemikian rupa seperti pencuri pada waktu malam. Sebab, ketika mereka mengatakan damai dan
aman, maka tiba-tiba kebinasaan datang atas mereka, sama seperti rasa sakit bersalin pada wanita
yang sedang mengandung, dan mereka sama sekali tidak bisa luput. Namun kamu, hai saudara-
saudara, kamu tidak berada dalam kegelapan, sehingga hari itu dapat menyergap kamu
seperti pencuri.” (1Tesalonika 5:1-4) Waktu kita merayakan Yom Teruah/Hari Sangkakala kita
mengantisipasi kedatangan kembali Yeshua pada Waktu Yang ditetapkan-Nya dan bersyukurlah
bahwa kita bisa menjadi anak-anak terang sesuai firman-Nya, dan tidak terkejut waktu Dia datang
kembali.
Gagasan Merayakan Waktu Yang Ditetapkan Ini

Mengambil liburan; berkumpul bersama orang-orang percaya lainnya (Pertemuan Kudus), hormati
Dia dengan meniup Shofar (sangkakala), dan/atau berilah Dia seruan puji-pujian yang nyaring,
karena Dia layak dipuji! Kita dapat dengan penuh semangat mengantisipasi kedatangan-Nya bagi
mempelai-Nya dan bersyukur atas janji-janji-Nya, kita juga harus berhati-hati bahwa Hari
Penghakiman akan segera datang atas kita. Ini adalah waktu yang tepat untuk memeriksa hidup
kita dan membetulkan kesalahan-kesalahan yang telah kita perbuat terhadap Elohim atau sesama
saudara dan saudari kita.

YOM KIPPUR/HARI RAYA PENEBUSAN

Perjanjian Lama

“Demikian pula, pada tanggal sepuluh pada bulan ketujuh, itulah Hari Penebusan; itu harus
menjadi pertemuan kudus bagimu, dan kamu harus merendahkan dirimu, dan mempersembahkan
persembahan api-apian kepada YAHWEH. Dan kamu tidak boleh melakukan pekerjaan apa pun
pada hari itu, sebab itulah Hari Penebusan untuk mengadakan penebusan bagimu di hadapan
YAHWEH, Elohimmu. Sebab, setiap orang yang tidak merendahkan dirinya pada hari itu, maka
dia harus dilenyapkan dari bangsanya. Dan setiap orang yang melakukan pekerjaan apa pun pada
hari itu, maka Aku akan melenyapkan orang itu dari tengah-tengah bangsanya. Kamu tidak boleh
melakukan pekerjaan apa pun; suatu ketetapan untuk selamanya di sepanjang generasi-generasimu
di seluruh tempat tinggalmu. Itulah Sabat perhentian bagimu dan kamu harus merendahkan dirimu
pada tanggal sembilan bulan itu pada petang hari; dari petang hingga petang, kamu harus
merayakan Sabatmu.” (Imamat 23:27-32)

Kemungkinan Penggenapan Masa Depan

Mungkinkah ini Hari Penghakiman? Elohim sangat mengasihi kita sehingga Dia bahkan memberi
kita hari dimana kita harus berpuasa, berdoa dan mencari wajah-Nya sebelum kita harus berdiri di
hadapan-Nya, muka dengan muka. Dia adalah Elohim penuh belas kasihan!

Gagasan Merayakan Waktu Yang Ditetapkan Ini

Mengambil liburan; berkumpul bersama orang-orang percaya lainnya (Pertemuan Kudus) sebagai
hari puasa penuh (merendahkan jiwa kita). Banyak gereja secara berkala memanggil jemaah
mereka untuk berpuasa dan berdoa. Adakah waktu yang lebih baik untuk melakukan ini ketimbang
satu hari di dalam setahun dimana Bapa Surgawi kita telah menginstruksikan umat-Nya untuk
melakukannya? Ini adalah waktu yang tepat untuk bersyafaat dan memohon belas kasihan atas diri
kita sendiri, keluarga dan teman-teman kita, dan Bangsa/Masyarakat kita. Kita melihat ini dalam
kisah Yunus – Yunus diutus oleh Elohim ke Niniwe, suatu bangsa pembunuh yang jahat untuk
memperingatkan mereka tentang penghakiman yang akan datang. Kita melihat bahwa mereka
merendahkan diri mereka (berpuasa) dan berbalik dari jalan-jalan mereka yang jahat dan karena
itu, Elohim menyelamatkan mereka. Dia sangat baik sehingga memberikan peringatan sebelum
penghakiman!

SUKKOT/HARI RAYA TABERNAKEL/PONDOK DAUN

Perjanjian Lama

“Berbicaralah kepada bani Israel, dengan mengatakan: Pada hari kelima belas bulan ketujuh, itulah
hari raya Pondok Daun, tujuh hari bagi YAHWEH. Pada hari pertama, adalah pertemuan kudus;
kamu tidak boleh melakukan pekerjaan apa pun. Tujuh hari lamanya kamu harus
mempersembahkan persembahan api-apian kepada YAHWEH. Pada hari kedelapan, harus
menjadi pertemuan kudus bagimu, dan kamu harus mempersembahkan persembahan api-apian
bagi YAHWEH. Itulah suatu perayaan perkumpulan; kamu tidak boleh melakukan pekerjaan apa
pun. … Demikian pula, pada hari kelima belas dalam bulan ketujuh, ketika kamu mengumpulkan
hasil ladangmu, kamu harus mengadakan perayaan bagi YAHWEH tujuh hari lamanya; pada hari
pertama adalah Sabat perhentian dan pada hari ke delapan adalah Sabat perhentian juga. Dan pada
hari pertama kamu harus mengambil bagimu buah pohon-pohon yang elok, pelepah pohon-pohon
palem, ranting pohon-pohon yang rimbun, dan ilalang dari aliran-aliran sungai, dan kamu harus
bersukacita di hadapan YAHWEH, Elohimmu, tujuh hari lamanya. Dan kamu harus
merayakannya bagi YAHWEH tujuh hari lamanya dalam satu tahun. Itulah suatu ketetapan untuk
selamanya bagi generasi-generasimu. Dalam bulan yang ketujuh kamu harus merayakannya.
Kamu harus tinggal di dalam pondok-pondok daun selama tujuh hari. Semua orang Israel asli
harus tinggal di dalam pondok-pondok daun, agar generasi-generasimu mengetahui bahwa Aku
telah memerintahkan bani Israel tinggal di pondok-pondok daun ketika Aku membawa mereka
keluar dari Tanah Mesir. Akulah YAHWEH, Elohimmu!” (Imamat 23:34-36; 39-43)

Kemungkinan Penggenapan Masa Depan

Sukkot adalah Festival/Perayaan sukacita saat kita mengantisipasi kembalinya Yeshua ke


“Tabernakel” di antara umat-Nya dan memerintah dan berkuasa selama seribu tahun. Kita tahu
dari nubuat bahwa semua orang akan merayakan Perayaan ini saat Yeshua kembali sebagai Raja.
“Kemudian akan terjadi, bahwa setiap orang yang tertinggal dari segala bangsa yang datang
melawan Yerusalem, mereka akan datang dari tahun ke tahun untuk bersujud kepada Raja,
YAHWEH Tsebaot, dan untuk merayakan hari raya Sukkot.” (Zakharia 14:16) Menurut Kitab
Suci, selama waktu ini, salah satu tugas pertama Yeshua adalah mencampakkan “anti-kristus” dan
“nabi palsu”-nya ke dalam lautan api, dan mengikat Satan di dasar Abyssos selama seribu tahun.
(Wahyu 19:20-20:3) Dapatkah Anda mulai membayangkan seperti apa rasanya tinggal di bumi
bersama Yeshua, Putra Elohim, Raja kita secara pribadi tanpa dipengaruhi kuasa Satan apapun
selama seribu tahun? Betapa zaman yang mulia waktu itu! Pada akhir masa pemerintahan seribu
tahun, Satan akan dibebaskan dan dihancurkan dalam peperangan (Wahyu 20:7-10).

Peristiwa ini mungkin diwakili oleh Hari Besar ke-8 yang mengakhiri Pesta Tabernakel, waktu
permulaan yang baru – ketika Langit dan Bumi yang sekarang ini akan berlalu, dan Yerusalem
Baru turun dari Surga. “Dan aku melihat langit yang baru dan bumi yang baru, karena langit yang
pertama dan bumi yang pertama telah berlalu dan laut pun tidak ada lagi. Dan aku, Yohanes,
melihat kota yang kudus, Yerusalem Baru, yang turun dari Elohim, dari langit, yang telah
dipersiapkan bagaikan pengantin wanita yang dihias bagi suaminya. Dan aku mendengar suatu
suara nyaring dari surga yang mengatakan, “Lihatlah, tabernakel Elohim ada bersama manusia.
Dan Dia akan berdiam bersama mereka, dan mereka akan menjadi umat-Nya dan Elohim sendiri
akan ada bersama mereka sebagai Elohimnya. Dan Elohim akan menghapus setiap air mata dari
mata mereka. Dan maut tidak akan ada lagi, tidak juga perkabungan atau ratap tangis, bahkan rasa
sakit tidak akan ada lagi, karena hal-hal yang pertama itu telah berlalu.” Dan Dia yang duduk di
atas takhta itu berkata, “Lihatlah, Aku menjadikan semuanya baru!” Dan Dia berkata kepadaku,
“Tuliskanlah, karena perkataan-perkataan ini adalah benar dan dapat dipercaya.” (Wahyu 21:1-5)
Sungguh Perayaan Sukkot/Tabernakel adalah waktu sukacita dan perayaan sementara kita
mengantisipasi kedatangan Raja kita!

Gagasan Merayakan Perayaan Tabernakel/Pondok Daun

Sukkot adalah waktu yang tepat untuk berkumpul bersama orang-orang percaya lainnya untuk
merayakannya dalam antisipasi periode 1000 tahun ketika Yeshua akan kembali ber-“Tabernakel”
atau tinggal di antara umat-Nya dan memerintah sebagai Raja segala raja dan TUHAN di atas
segala Tuhan. (Zakharia 14:9) Ada semakin banyak perayaan-perayaan Sukkot/Tabernakel yang
terjadi di seluruh dunia ketika anak-anak Elohim mulai menghargai Waktu-waktu Yang
Ditetapkan-Nya.

Selama Perayaan ini, kita memperingati orang-orang Israel kuno yang mengembara di padang
gurun selama 40 tahun dan bagaimana YAHWEH Elohim memelihara mereka dan menyediakan
air dari batu karang, memberi mereka manna (roti) dari surga, dan membuat sandal dan pakaian
mereka tidak rusak. Dia tinggal bersama mereka sebagai tiang api pada malam hari dan awan asap
di siang hari. Namun, bahkan dengan semua keajaiban-keajaiban Elohim yang menakjubkan, ada
ketidakpercayaan dan pemberontakan di antara orang-orang itu yang pada akhirnya menghalang-
halangi mereka memasuki Tanah Perjanjian. Paulus menyoroti beberapa hal penting dalam hal ini
dalam surat pertamanya kepada jemaat di Korintus:

“Dan aku tidak ingin kamu tidak mengetahui, hai saudara-saudara, bahwa leluhur kita semua
berada di bawah awan dan mereka semua telah melintas melalui laut. Dan mereka semua telah
dibaptis bagi Musa di dalam awan dan di dalam laut, dan mereka semua telah makan makanan
rohaniah yang sama, dan mereka semua telah minum minuman rohaniah yang sama, sebab mereka
minum dari batu karang rohaniah yang mengikuti mereka, dan batu karang itu adalah HaMashiakh.
Namun, Elohim tidak berkenan kepada kebanyakan dari mereka, karena mereka telah dicerai-
beraikan di padang gurun. Dan hal-hal ini telah dijadikan contoh bagi kita, supaya kita tidak
menjadi orang-orang yang berkeinginan jahat sebagaimana mereka sendiri juga telah berkeinginan.
Dan janganlah menjadi penyembah-penyembah berhala sama seperti beberapa orang dari mereka,
sebagaimana telah tertulis, “Bangsa itu duduk untuk makan dan minum, dan mereka bangun untuk
menari-nari!” Janganlah pula kita melakukan percabulan sama seperti beberapa orang dari mereka
telah berbuat cabul, dan dalam satu hari telah bergelimpangan dua puluh tiga ribu orang. Janganlah
pula kita mencobai HaMashiakh sama seperti beberapa orang dari mereka juga telah mencobai dan
mereka telah binasa oleh ular. Janganlah pula bersungut-sungut sama seperti beberapa orang dari
mereka juga telah bersungut-sungut dan mereka telah binasa oleh si pembinasa. Dan semua contoh
ini telah terjadi kepada orang-orang itu dan telah dituliskan sebagai peringatan bagi kita yang
untuk siapa akhir zaman telah tiba. Karena itu, siapa yang menganggap berdiri teguh, biarlah dia
berhati-hati agar tidak jatuh! Pencobaan tidak pernah menimpa kamu kecuali yang manusiawi; dan
Elohim itu setia, Dia tidak akan mengizinkan kamu dicobai di atas apa yang kamu mampu;
sebaliknya, bersama pencobaan itu Dia juga akan membuat jalan keluar agar kamu sanggup
menanggungnya.” (1Korintus 10:1-13)

Ya, Elohim memang setia dan selalu memberikan jalan keluar untuk situasi di mana kita dicobai.
Mari selalu ingat betapa Dia mengasihi kita, melindungi kita dan menyediakan bagi kita, baik
dahulu di padang gurun dan di zaman kita juga. Dan marilah kita menunjukkan kasih dan ucapan
syukur kita kepada-Nya dengan merayakan Waktu-waktu Yang Ditetapkan-Nya sebagaimana Dia
telah menginstruksikan kita dalam firman-Nya. Dia ingin setiap generasi mengingat hal-hal yang
telah Dia lakukan, dan untuk sepenuhnya yakin bahwa Dia setia dan akan selalu bersama kita,
memberikan semua kebutuhan kita. “Oleh karena itu ketahuilah, bahwa YAHWEH, Elohimmu,
Dialah Elohim, Elohim yang setia, yang memegang perjanjian dan bermurah hati kepada mereka
yang mengasihi Dia dan yang memelihara perintah-Nya sampai kepada beribu-ribu generasi.”
(Ulangan 7:9)

Ketika menghadapi keadaan-keadaan yang sulit, semoga kita bertahan waktu-waktu itu tanpa
menggerutu dan mengeluh. Sebaliknya, marilah kita penuh dengan ucapan syukur dan pujian
karena mengetahui bahwa Elohim kita lebih besar dan ketika kita berpaling kepada Dia, Dia
mampu membawa kita melewati setiap situasi yang mungkin kita hadapi. Dan suatu hari,
pengalaman padang gurun akan berakhir, seperti ada tertulis, “Dan aku mendengar suatu suara
nyaring dari surga yang mengatakan, “Lihatlah, tabernakel Elohim ada bersama manusia. Dan Dia
akan berdiam bersama mereka, dan mereka akan menjadi umat-Nya dan Elohim sendiri akan ada
bersama mereka sebagai Elohimnya.”” (Wahyu 21:3) Perayaan Tabernakel/ Pondok Daun adalah
waktu yang tepat untuk mempertimbangkan semua hal-hal ini dan dengan sukacita merayakan
bersama rekan-rekan seiman segala hal yang sudah diperbuat, sedang diperbuat, dan akan
diperbuat Elohim kita di masa yang akan datang.

Perjalanan Kalender Kita

Kalender Alkitab ini disusun dengan kasih bagi orang-orang yang mungkin belum terbiasa dengan
indahnya Waktu-waktu Yang Ditetapkan YAHWEH. Mempelajari dan mengalami Perayaan
Waktu-waktu Yang Ditetapkan telah membawa kita lebih dekat kepada Bapa Surgawi kita karena
kita telah mengalami Dia dengan cara yang lebih dalam dan lebih berarti sesuai dengan firman-
Nya. Kami berharap kalender ini bisa menjadi awal perjalanan Anda sendiri untuk mengenal Dia
dengan lebih intim. Sepanjang perjalanan kita, kita telah dan akan terus menjadi “pencari
kebenaran”, dan dalam prosesnya, Bapa Surgawi kita yang penuh kasih akan mengoreksi kita di
sepanjang perjalanan.

Dan meskipun di sinilah posisi kami saat ini, kami masih mendorong dan sangat mengasihi
saudara dan saudari kami yang memilih metode kalender yang berbeda. Alih-alih membiarkan hal
tersebut menyebabkan perpecahan, marilah kita saling mengasihi dan merasa bersukacita bahwa
YAHWEH adalah fokus dari Waktu-waktu Yang Ditetapkan dan suatu hari Dia akan datang
kembali untuk membetulkan kita semua supaya lurus. Sampai hari itu tiba, marilah kita selalu
tetap dapat diajar (kami selalu terbuka terhadap pandangan baru) dan yang terpenting, kasihilah
dan dukunglah saudara dan saudari kita tidak peduli kalender apa yang mereka percayai benar.
Suatu hari kita semua akan merayakannya bersama Yeshua. HalleluYah!

Kalender ini disusun dengan maksud membantu Anda lebih memahami indahnya Waktu-waktu
Yang Ditetapkan Pencipta kita. Kami berharap ini menjadi berkat bagi Anda dan keluarga. Dan
sekarang kami ingin memberkati Anda sesuai dengan perintah yang diberikan Bapa Surgawi
kepada Musa:

“Dan berfirmanlah YAHWEH kepada Musa dengan mengatakan, “Berbicaralah kepada Harun dan
anak-anaknya dengan mengatakan, beginilah engkau harus memberkati bani Israel. Engkau harus
mengatakan kepada mereka: YAHWEH memberkati engkau dan memelihara engkau; YAHWEH
membuat wajah-Nya bersinar atasmu, dan bermurah hati kepadamu; YAHWEH menghadapkan
wajah-Nya kepadamu, dan memberi engkau damai sejahtera! Demikianlah mereka harus menaruh
Nama-Ku di atas bani Israel, dan Aku, Aku akan memberkati mereka.” (Bilangan 6:24-27)

Dan dengan berkat ini, kami telah menempatkan Nama Kudus YAHWEH atas Anda dan Dia telah
menjanjikan berkat-Nya. Semoga Dia memberkati Anda dengan hadirat-Nya dan dengan apresiasi
dan antisipasi yang lebih dalam akan kedatangan kembali Putra Tunggal-Nya – Yeshua/Yesus
sementara Anda merayakan Waktu-waktu Yang Ditetapkan-Nya tahun ini… Shalom!

Anda mungkin juga menyukai