Anda di halaman 1dari 5

MESIN FRAIS/MILLING

TUGAS II BAHASA INDONESIA

Disusun oleh:
Nama : M. SANDI EKO S
Nim : 181331027
Jurusan : TEKNIK MESIN D-3
Fakultas : TEKNOLOGI INDUSTRI

PROGRAM STUDY TEKNIK MESIN FAKULTAS


TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT SAINS DAN
TEKNOLOGI AKPRIND, YOGYAKARTA

2018/2019
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dunia manufaktur dan industri adalah salah satu faktor yang


menentukan kemajuan ekonomi suatu bangsa selain faktor-faktor lainnya
yang memengaruhi. Dan dari tahun ketahun teknologi permesinan di bidang
industri semakin maju dan efisien. Banyak perusahaan yang telah
menggunakan mesin produksi berbasis robot dan terkomputerisasi. Maka
dari itu dengan adanya makalah ini, maka penulis berharap pembaca dapat
mengetahui serta menambah ilmu tentang dunia industri berupa salah satu
mesin yang digunakan dalam proses manufaktur/produksi. Sebenarnya
masih banyak jenis mesin-mesin produksi yang ada dan digunakan hingga
saat ini, hanya saja penulis akan membahas salah satunya saja yaitu mesin
frais atau milling machine.
proses milling adalah suatu proses permesinan yang pada umumnya
menghasilkan bentukan bidang datar ( bidang datar ini terbentuk karena
pergerakan dari meja mesin) dimana proses pengurangan material benda
kerja terjadi karena adanya kontak antara alat potong yang berputar pada
spindle dengan benda kerja yang tercekam pada meja mesin. Mesin milling
jika dikolaborasikan dengan suatu alat bantu atau alat potong pembentuk
khusus, akan dapat menghasilkan beberapa bentukan-bentukan lain yang
sesuai dengan tuntutan produksi ,misal : Uliran , Spiral ,Roda gigi,Cam,
Drum Scale, Poros bintang, Poros cacing,dll. Pada Tahun 1818 mesin
milling pertama kali ditemukan di New Heaven Conecticut oleh Eli
Whitney. Pada tahun 1952 John Parson mengembangkan milling dengan
kontrol basis angka (Milling Numeric Control) dalam perkembangannya
mesin milling mengalami berbagai perkembangan baik secara mekanis
maupun secara teknologi pengoperasiannya.

1.2 Rumusan Masalah

Pembahasan materi dalam makalah ini mencakup pengertian dan


sejarah serta pengenalan mesin miling sebagai salah satu mesin yang
digunakan dalam proses manufaktur/produksi.
1.3 Tujuan Dan Manfaat
a.Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
a). Mengenalkan kepada pembaca tentang mesin industri khususnya
mesin frais.
b.Manfaat
Manfaat dari pembuatan makalah ini adalah :
a). Bertambahnya pengetahuan pembaca tentang mesin industri
khususnya mesin frais.

1.4 Manfaat Penulisan


Semoga mahasiswa dapat mengetahui tentang cara kerja dan
bagaimana cara penggunaan mesin frais khususnya bagi semua teman teman
agar lebih faham tentang dunia permesinan.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Cara Kerja Mesin Frais (milling Machine)

Pengerjaan yang terjadi di mesin frais horizontal. Benda kerja


dijepit di suatu ragum mesin atau peralatan khusus atau dijepit di
meja mesin frais. Pemotongan dikerjakan oleh pemakanan benda
kerja di bawah suatu pisau yang berputar. Pekerjaan yang terjadi
mesin frais vertikal. Pergerakkan meja dan ke atas dan ke bawah dari
spindel. Mesin frais vertikal dapat menghasilkan permukaan
horizontal.
Tenaga untuk pemotongan berasal dari energi listrik yang
diubah menjadi gerak utama oleh sebuah motor listrik, selanjutnya
gerakan utama tersebut akan diteruskan melalui suatu transmisi
untuk menghasilkan gerakan putar pada spindel mesin milling.
Spindel Mesin Milling adalah bagian dari sistem utama
mesin milling yang bertugas untuk memegang dan
memutar cutter hingga menghasilkan putaran atau gerakan
pemotongan. Gerakan pemotongan pada cutter jika dikenakan pada
benda kerja yang telah dicekam maka akan terjadi gesekan/tabrakan
sehingga akan menghasilkan pemotongan pada bagian benda kerja,
hal ini dapat terjadi karena material penyusun cutter mempunyai
kekerasan diatas kekerasan benda kerja.

Adapun langkah-langkah sebelum melakukan pengefresan yaitu:


1. Mempersiapkan semua peralatan yang dibutuhkan dan benda
kerja.
2. Mengukur benda kerja dengan menggunakan kaliper dan
menghaluskan sedikit permukaannya dengan menggunakan kikir.
3. Mengatur putaran spindel yang sesuai untuk jenis benda kerja.
4. Menempatkan benda kerja yang akan difrais pada meja kerja.
5. Mencari titik permukaan/titik nol dan kemudian melakukan
pemakanan untuk masing–masing sisi. Saat pemakanan
dilakukan, mata pahat dan benda kerja diberi pendingin, sehingga
benda kerja tidak mengeluarkan asap ( benda kerja panas ).
6. Mengatur ketebalan pemakanan.
7. Mencatat waktu yang diperlukan untuk satu kali pemakanan.
8. Mencatat keadaan akhir benda kerja.
B.Jenis-jenis Pengerjaan Mesin Frais

1. Menfrais Datar
2. Pengerjaan yang dilakukan untuk membuat datar permukaan benda
kerja.
3. Menfrais Sudut
Pengerjaan yang dilakukan untuk membentuk sudut dengan
kemiringan tertentu pada benda kerja.
4. Menfrais Alur
Bentuk atau ukuran pisau frais yang digunakan untuk menfrais alur
adalah tergantung dari bentuk alur itu, dalam hal ini kita dapat
menggunakan segala alur.
5. Menfrais Alur T
Menfrais alur T adalah pengerjaan dasar menfrais untuk membentuk
alur T atau langkah pertamanya yaitu benda kerja di jalankan
dengan alur kemudian alur T nya digunakan frais alur T. cara
kerjanya alur T digunakan frais dengan menfrais alur.
6. Menfrais Ekor Burung
Pengerjaan datar menfrais untuk membentuk alur atau celah ekor
burung.Langkah pertamanya yaitu membentuk alur biasa dengan
menggunakan frais alur kemudian digunakan dengn frais ekor
burung, arah pengerjaan berlawanan arah dengan lontarannya.

C.TEKNIK PENGEFRAISAN
Teknik pengefraisan tergantung dari jenis mesin frais dan posisi alat
potong (pisau frais terhadap bidang kerja). Berdasarkan hal tersebut ada dua
macam teknik pengefraisan, yaitu:
1. Pengefraisan Sisi
Sisi mata potong sejajar dengan permukaan bidang benda
kerja. Teknik pengefraisan ini menggunakan mesin frais datar.
2. Pengefraisan Muka
Sisi mata potong tegak lurus terhadap bidang permukaan
benda kerja. Pisau frais mempunyai mata potong sisi dan muka yang
keduanya dapat melakukan pemotongan secara bersamaan.
Pengefraisan ini menggunakan mesin frais tegak.

Anda mungkin juga menyukai