Anda di halaman 1dari 2

Pemerasan

KUHP (pasal 368)


Unsur obyektif:
1. Perbuatan: memaksa
Perbuatan aktif yang sifatnya menekan kehendak pada orang, agar orang itu melakukan sesuatu
yang bertentangan dengan kehendak orang itu sendiri

2. Ditujukan pada orang lain


Tidak harus pemilik benda atau orang yang menyerahkan benda dan yang menerima paksaan tidak
harus sama dengan orang yang memberi hutang atau menghapuskan piutang

3. Dengan kekerasan atau ancaman kekerasan


 Kekerasan adalah setiap perbuatan yang terdiri atas digunakannya kekuatan badan yang
tidak ringan juga tidak berat
 Ancaman kekerasan adalah berupa ancaman kekerasan fisik, dimana kekuatan tenaga badan
yang cukup besar itu belum benar-benar diwujudkan dan akan benar-benar digunakan
apabila menurut pikiran atau pertimbangan petindak bahwa dengan ancaman itu korban
belum menjadi tidak berdaya

4. Tujuan: orang menyerahkan benda, orang memberi hutang dan atau orang menghapuskan piutang
 menyerahkan benda: berpindahnya barang dari tangan korban menjadi peristiwa penting
melengkapi unsur pasal ini. Putusan Hoge Raad 17 Januari 1921 menyebutkan penyerahan
baru terjadi apabila korban telah kehilangan penguasaan atas barang tersebut
 memberi hutang memiliki pengertian yang lebih luas yaitu mengadakan segala perjanjian
yang menyebabkan korban harus membayar sejumlah uang/memberi prestasi
 menghapuskan piutang memiliki pengertian yang lebih luas yaitu menghapuskan segala
perikatan yang menyebabkan hapusnya kewajiban hukum untuk menyerahkan/menunaikan
prestasi kepada pihak korban

Unsur subyektif:
1. Dengan maksud menguntungkan diri sendiri atau orang lain dengan cara melawan hukum
Sebelum bertindak pelaku memiliki kesadaran adanya maksud untuk menguntungkan (menambah
kekayaan) bagi diri sendiri atau orang lain dengan memaksa seseorang itu adalah bertentangan
dengan hukum

RUU KUHP (pasal 521)


Unsur obyektif:
1. Perbuatan: memaksa
Perbuatan aktif yang sifatnya menekan kehendak pada orang, agar orang itu melakukan sesuatu
yang bertentangan dengan kehendak orang itu sendiri

2. Ditujukan pada orang lain


Tidak harus pemilik benda atau orang yang menyerahkan benda dan yang menerima paksaan tidak
harus sama dengan orang yang memberi hutang atau menghapuskan piutang

3. Dengan kekerasan atau ancaman kekerasan


 Kekerasan adalah setiap perbuatan yang terdiri atas digunakannya kekuatan badan yang
tidak ringan juga tidak berat
 Ancaman kekerasan adalah berupa ancaman kekerasan fisik, dimana kekuatan tenaga badan
yang cukup besar itu belum benar-benar diwujudkan dan akan benar-benar digunakan
apabila menurut pikiran atau pertimbangan petindak bahwa dengan ancaman itu korban
belum menjadi tidak berdaya

4. Tujuan: orang memberikan suatu barang, memberi utang, membuat pengakuan utang, atau
menghapus piutang
 berpindahnya barang dari tangan korban menjadi peristiwa penting melengkapi unsur pasal
ini. Putusan Hoge Raad 17 Januari 1921 menyebutkan penyerahan baru terjadi apabila
korban telah kehilangan penguasaan atas barang tersebut
 memberi hutang memiliki pengertian yang lebih luas yaitu mengadakan segala perjanjian
yang menyebabkan korban harus membayar sejumlah uang/memberi prestasi
 pengakuan utang: perbuatan mengakui utang. Dalam hal ini pelaku menekan orang lain
untuk mengakui suatu utang
 menghapuskan piutang memiliki pengertian yang lebih luas yaitu menghapuskan segala
perikatan yang menyebabkan hapusnya kewajiban hukum untuk menyerahkan/menunaikan
prestasi kepada pihak korban

Unsur subyektif:
1. Dengan maksud menguntungkan diri sendiri atau orang lain dengan cara melawan hukum
Sebelum bertindak pelaku memiliki kesadaran adanya maksud untuk menguntungkan (menambah
kekayaan) bagi diri sendiri atau orang lain dengan memaksa seseorang itu adalah bertentangan
dengan huk

Anda mungkin juga menyukai